2. Pengertian Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan
materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
(Djam’an Satori, 1980: 4)
3. Lanjutan…
Secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian
manajemen pendidikan:
1. Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya
3. Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu
4. Lanjutan…
Mengenai cakupan manajemen pendidikan, hal ini akan dipandang dari
empat Sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut mencakup
aspek wilayah kerja, objek yang dikelola, fungsi atau urutan kegiatan, dan
pelaksanaan tugas.
1) Ruang Lingkup Menurut Wilayah Kerja
2) Ruang lingkup menurut obyek garapan
3) Ruang Lingkup menurut fungsi atau urutan kegiatan
4) Ruang Lingkup Menurut Pelaksanaan
6. Ada dua sifat untuk menilai pendidikan berorientasi pada hasil yaitu
bersifat subjektif dan objektif
7. • Manajemen pendidikan berorientasi pada hasil (Outcome-based
Education - OBE) didefinisikan sebagai sebuah pendekatan dalam
pendidikan di mana keputusan mengenai kurikulum dibuat
berdasarkan pada hasil pembelajaran yang harus diperoleh oleh siswa
pada akhir proses pembelajaran.
8. Sekolah memiliki output yang diharapkan yaitu berupa prestasi sekolah
yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di
sekolah. Pada umumnya, output dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu output berupa prestasi akademik dan output berupa prestasi non-
akademik.
9. Mengapa Manajemen Pendidikan Diperlukan?
• Suatu pendidikan dibentuk untuk mencapai tujuan dari pendidikan
tersebut. Pencapaian tujuan pendidikan menunjukkan hasil kerja/prestasi
dan menunjukkan kinerja sistem pendidikan. Hasil kerja pendidikan
diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan. Namun, dalam
manajemen pendidikan yang berorientasi pada hasil, proses tersebut
tidaklah berarti karena yang dinilai adalah hasil dari pendidikan tersebut
(Nursam, 2017).
10. Dampak positif
• Fokus pada hasil belajar
• Peningkatan akuntabilitas
• Pengembangan kurikulum
• Peningkatan kualitas guru
11. Dampak Negatif
• Overemphasizing on exam-oriented learning
• Meminimalkan pentingnya aspek kualitatif
• Menekankan persaingan yang berlebihan
• Mengabaikan kebutuhan individu
• Keterbatasan dalam pengukuran hasil
12. Karlin manik
• Menejemen pendidikan berorientasi pada tujuan
Pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat kompleks, di mana kesuksesan pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh sejumlah faktor yang mendukungnya, hal ini sejalan dengan pendapat Uno (2006: 15) yang menyatakan
bahwa, ”pembelajaran tidak dapat disamakan dengan pengajaran yang merupakan proses secara sepihak,
melainkan lebih bermakna sebagai suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi
dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi, serta
berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun peng- organisasian. Dalam hal ini
pembelajaran dipandang sebagai upaya maksimal yang dilakukan oleh guru dalam memengaruhi peserta didik
agar mau meningkatkan kegiatan belajarnya demi mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien
13. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dan tujuan pembelajaran khusus atau indikator kompetensi
dapat disusun berdasarkan Taksonomi Bloom sebagaimana dikutip dalam Swardi (2008: 33): Setiap pendidik harus
mengetahui dan memahami Taksonomi Bloom tersebut di atas, sebab dengan menyesuaikan materi ajar dengan taksonomi
Bloom maka guru akan mudah menentukan strategi pembelajarannya sehingga pada akhirnya tujuan pembelajarannya akan
sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang diinginkan.
14. Manajemen Pembelajaran Dibagi menjadi 2
1. PEMBELAJARANDALAM KONTEKS MANAJEMEN
Davis (dalam Mantja, 2008: 202) “menetapkan manajemen pem- belajaran dalam empat fungsi, yaitu planning, organizing,
leading dan controlling. Peran guru dalam melaksanakan fungsi manajemen pem- belajaran itu sangatlah mendasar, sehingga
guru dalam proses pem- belajaran adalah seorang manajer karena guru bertugas mempersiapkan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan melakukan penilaian pem- belajaran. Keefektifan manajemen pembelajaran dapat dicapai apabila fungsi
manajemen dalam pembelajaran yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
diimplementasikan dengan baik dan benar dalam program pembelajaran.”
2.
15. MANAJEMEN PEMBELAJARAN SEBELUM DAN SESUDAH BERBASIS STANDA RPROSES
Sejalan pelaksanaan manajemen pembelajaran yang belum berbasis standar proses menurut Yamin dan Maisah (2009:36)
bahwa “di dalam proses pembelajaran di sekolah dapat dibedakan adanya dua kelompok masalah yaitu masalah pengajaran
dan masalah pengelolaan kelas.” Masalah pengelolaan kelas harus ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaan,
sedangkan masalah pengajaran harus ditanggulangi dengan tindakan korektif instruksional. Peserta didik yang enggan ambil
bagian di dalam kelompok karena merasa ditolak oleh kelompok lain (masalah pengelolaan) tidak dapat ditanggulangi dengan
kegiatan menjadi lebih menarik (tidak instruksional),
16. STANDAR PROSES PENDIDIKAN
Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar. Dan pembelajaran
efektif tersebut dapat dicapai dengan penerapan standar proses pendidikan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru, sehingga pada akhirnya akan mengarah pada upaya ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Standar
proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pem- belajaran, yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang
bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian standar proses pendidikan dimaksud dapat
dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran
17. Standar proses pendidikan adalah sentral kegiatan bagi semua standar lainnya dalam konsep
Standar Nasional Pendidikan. Standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah
dirumuskan dengan sempurna kemudian akan di tuangkan dalam bentuk tindakan nyata
dalam rangkaian kegiatan pembelajaran berdasar pada standar proses pendidikan. Dan aktor
utama yang mengarahkan dan mengendalikan rutinitas kegiatan dalam standar proses
pendidikan adalah seorang guru yang diharapkan kompetensinya sesuai dengan standar
pendidik dan tenaga kependidikan, kegiatan selanjutnya adalah guru tersebut akan
memberikan penilaian kepada peserta didik dengan mengacu pada standar penilaian nasional.