SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
TEKNIK
PENILAIAN
DOKUMEN AMDAL

ASISTEN DEPUTI URUSAN KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN
GEDUNG A LANTAI 6, Jln. DI PANJAITAN KAV. 24
JAKARTA – 13410 – INDONESIA
TELEPON: 62-21-85904925/85906168 FAX: 62-21-85906168
E-mail: amdal@menlh.go.id

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT, karena atas rahmat dan
karuniaNya buku ini dapat diterbitkan. Buku ini merupakan pendukung Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian
Dokumen AMDAL yang berisikan cara penilaian dokumen AMDAL secara praktis,
sehingga proses penilaian dokumen AMDAL dapat dilakukan lebih sistematis dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Sasaran utama buku ini adalah para anggota Komisi Penilai AMDAL, namun
demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi referensi bagi para praktisi
AMDAL yang lain. Pemakai buku ini diharapkan telah memiliki pemahaman yang
memadai tentang AMDAL sehingga mudah untuk memahami istilah-istilah teknis
yang terdapat didalamnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB
yang telah bekerja sama dengan Staff Asisten Deputi Urusan Kajian Dampak
Lingkungan dalam menyelesaikan buku ini.
Kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan buku ini dimasa
mendatang. Semoga bermanfaat.

Jakarta, Nopember 2002
Plt. Asisten Deputi Urusan
Kajian Dampak Lingkungan
ttd
M.R. Karliansyah

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

2

DAFTAR ISI ............................................................................................................

3

I.

PENDAHULUAN ............................................................................................

5

1. Latar Belakang ............................................................................................

1

2. Tujuan..........................................................................................................

1

KRITERIA, PRINSIP & TEKNIK PENILAIAN AMDAL...................................

6

1. Prinsip Pengujian.......................................................................................

6

2. Kriteria dan Teknik Penilaian.....................................................................

6

3. Persyaratan Pengguna..............................................................................

7

4. Landasan Hukum Penilaian Dokumen AMDAL.........................................

8

PEDOMAN PENILAIAN AMDAL ...................................................................

9

II.

III.

1.

Uji Adminitratif .......................................................................................... 9
1.1. Latar Belakang...................................................................................

9

1.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi.......................................................

9

1.3. Bahan Uji ...........................................................................................

9

A. Landasan Hukum .........................................................................

9

B. Prosedur Uji..................................................................................

9

2. Uji Fase Kegiatan Proyek .........................................................................

11

2.1. Latar Belakang...................................................................................

11

2.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi.......................................................

11

2.3. Bahan Uji ...........................................................................................

11

A. Landasan Hukum .........................................................................

11

B. Prosedur Uji..................................................................................

12

3. Uji Mutu: Aspek Konsistensi .....................................................................

13

3.1. Latar Belakang...................................................................................

13

3.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi.......................................................

13

3.3. Bahan Uji ...........................................................................................

13

A. Landasan Hukum .........................................................................

13

B. Prosedur Uji..................................................................................

13

4. Uji Mutu: Aspek Keharusan .......................................................................

18

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

3
4.1. Latar Belakang...................................................................................

18

4.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi.......................................................

18

4.3. Bahan Uji ...........................................................................................

19

A. Landasan Hukum .........................................................................

19

B. Prosedur Uji..................................................................................

19

5. Uji Mutu: Aspek Relevansi.........................................................................

22

5.1. Latar Belakang...................................................................................

22

5.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi.......................................................

22

5.3. Bahan Uji ...........................................................................................

22

A. Landasan Hukum .........................................................................

22

B. Prosedur Uji..................................................................................

22

6. Uji Mutu: Aspek Kedalaman......................................................................

25

6.1. Latar Belakang...................................................................................

25

6.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi.......................................................

25

6.3. Bahan Uji ...........................................................................................

25

A. Landasan Hukum .........................................................................

25

B. Prosedur Uji..................................................................................

26

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

27

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

4
I. PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan instrumen
pengendalian dampak lingkungan yang tergolong tertua di Indonesia (1982).
Bahkan hingga saat ini AMDAL masih dikenal meluas di berbagai lapisan dan
golongan masyarakat.
Instrumen ini dengan cepat dikenal karena
disosialisasikan secara aktif melalui jalur pendidikan non-formal (Kursus Dasar,
Penyusun dan Penilai AMDAL) maupun secara tidak langsung melalui jalur
penilaian dokumen AMDAL. Dibentuknya Komisi Pusat dan Daerah untuk
penilaian AMDAL, dan adanya persyaratan-persyaratan perijinan yang terkait
dengan AMDAL, secara tidak langsung telah mendorong banyaknya pihak,
khususnya aparatur pemerintah, yang mengenal istilah AMDAL.
Namun setelah lebih 15 tahun AMDAL berjalan di Indonesia (terhitung sejak
pertama kalinya ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang AMDAL, yakni
PP Nomor 29 Tahun 1986), banyak pihak merasa bahwa AMDAL belum
menjadi instrumen yang efektif untuk pengendalian (terutama pencegahan)
dampak lingkungan. Bahkan akhirnya AMDAL banyak dipandang sebagai
cost center ketimbang sebagai kontributor untuk cost saving.
Salah satu faktor yang turut andil dalam hal tersebut adalah rendahnya mutu
penilaian dokumen AMDAL. Mutu penilaian dokumen AMDAL boleh dikatakan
dipengaruhi oleh empat faktor, yakni: (a) kompetensi teknis anggota Komisi
Penilai AMDAL; (b) integritas anggota Komisi Penilai; (c) tersedianya panduan
penilaian dokumen AMDAL; (d) akuntabilitas dalam proses penilaian AMDAL.
Dari empat faktor tersebut integritas penilai merupakan faktor moral yang sulit
dioperasionalkan ketika menempatkan seseorang untuk duduk di dalam
keanggotaan Komisi Penilai AMDAL. Namun demikian, faktor ini dapat efektif
dikontrol dan ditegakkan melalui tiga faktor yang lainnya, yakni peningkatan
terus menerus kompetensi teknis anggota, tersedianya panduan, prosedur dan
kriteria penilaian dokumen AMDAL yang efektif untuk digunakan, dan
akuntabilitas proses penilaian AMDAL. Tiga faktor ini merupakan faktor yang
dapat terus ditingkatkan, dikembangkan dan difasilitasi oleh pemerintah agar
mutu penilaian AMDAL meningkat secara bertahap.
Berlatar-belakang dari konsideran tersebut, studi ini diselenggarakan dengan
maksud untuk meningkatkan mutu penilaian AMDAL melalui pembuatan
prosedur dan kriteria penilaian dokumen AMDAL.

2.

Tujuan
Tujuan studi ini adalah dihasilkannya seperangkat kriteria dan teknik penilaian
dokumen AMDAL, sebagai pelengkap terhadap Kepmen LH Nomor 2 Tahun
2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.
Adapun hasil
pekerjaannya adalah laporan tentang kriteria dan teknik penilaian dokumen
AMDAL.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

5
II. KRITERIA, PRINSIP & TEKNIK PENILAIAN AMDAL

1.

Prinsip Pengujian
Mengingat kriteria dan teknik pengujian ini akan digunakan oleh berbagai
kalangan secara meluas, maka kriteria dan teknik uji yang dihasilkan dalam
studi ini harus memenuhi beberapa prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:
1)

2)

Prinsip Logis dan Sistematis
Mengingat dokumen AMDAL pada dasarnya disusun menurut kaedahkaedah ilmiah, maka kriteria dan teknik uji yang dimuat dalam panduan ini
dikembangkan berdasarkan prinsip logis dan sistematis. Dua prinsip yang
digunakan sebagai fondasi kaedah keilmuan.

3)

2.

Prinsip Praktis
Mengingat banyak pihak yang telah mengetahui AMDAL dan pernah
mengikuti Kursus AMDAL, maka Pedoman ini disusun dengan sangat
mempertimbangkan unsur kepraktisan untuk para penggunanya (kalangan
pakar, akademisi, aparatur pemerintah, konsultan, kalangan LSM dan
masyarakat).

Prinsip Akuntabel
Mengingat hasil penilaian dokumen AMDAL harus dapat dipertanggungjawabkan dihadapan publik, maka akuntabilitas menjadi prinsip penting
yang dikembangkan dalam panduan penilaian ini.
Siapapun yang
menggunakan panduan ini akan dapat mempertanggungkan hasil
penilaiannya karena Panduan ini dikembangkan secara praktis, logis dan
sistematis.

Kriteria dan Teknik Penilaian
Melalui metode historis empiris yang telah diutarakan dan hasil review
terhadap berbagai dokumen AMDAL yang telah disetujui serta arsip-arsip
notulensi Sidang Komisi Penilai AMDAL, Tim studi pada akhirnya dapat
merumuskan seperangkat kriteria uji untuk penilaian dokumen AMDAL (KA,
ANDAL, RKL dan RPL) yang bersifat praktis, logis-sistematis dan dapat
dipertanggung-jawabkan (akuntabel), yaitu:
1. Uji Administratif
2. Uji Fase Kegiatan Proyek
3. Uji Mutu
3.1.
Uji Mutu Aspek Konsistensi
3.2.
Uji Mutu Aspek Keharusan
3.3.
Uji Mutu Aspek Relevansi
3.4.
Uji Mutu Aspek Kedalaman

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

6
Enam kriteria uji tersebut pada dasarnya terkelompok atas tiga aspek, yakni Uji
Administratif, Uji Fase Kegiatan Proyek dan Uji Mutu. Uji Mutu, yang terdiri
atas 4 macam uji, merupakan pilar utama penilaian dokumen AMDAL.
Enam kriteria uji tersebut secara sengaja disusun berjenjang (hierarkis),
dengan maksud sekaligus menunjukkan teknik penilaian yang digunakan.
Pengujian dimulai dari Uji Administratif kemudian ke tahap Uji Fase Kegiatan
Proyek dan selanjutnya tahap Uji Mutu. Uji Mutu juga diawali dari Uji
Konsistensi kemudian secara bertahap naik ke tahap Uji Keharusan, Uji
Relevansi dan hingga kemudian Uji Kedalaman. Jadi pengujian dimulai dari
taraf yang amat mudah (Uji Administratif) hingga ke taraf uji yang memerlukan
kompetensi keilmuan tertentu (Uji Kedalaman). Pada Gambar 2 dilustrasikan
jenjang uji dimaksud

Uji Administratif

umum,
mudah

Uji Fase Kegiatan Proyek
Uji Konsistensi
Uji Keharusan
Uji Relevansi
Uji Kedalaman

spesifik,
spesialis

Gambar 2. Kriteria & Jenjang Uji

3.

Persyaratan Pengguna
Ada beberapa hal persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pengguna agar
Pedoman penilaian dokumen AMDAL ini dapat berdaya-guna tinggi, yakni:
1)

Penilai dokumen AMDAL telah memahami dan menguasai konsep-konsep
penting dalam penyusunan AMDAL,

2)

Penilai dokumen AMDAL memahami benar maksud-maksud yang
terkandung di dalam setiap kriteria penilaian dokumen AMDAL,

3)

Proses penilaian dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Uji Administratif
lalu ke Uji Fase Kegiatan Proyek dan kemudian secara berurutan ke Uji
Mutu Aspek Konsistensi, Keharusan, Relevansi dan terakhir Uji
Kedalaman.

4)

Jenjang penilaian yang tertinggi, yakni Uji Relevansi dan Uji Kedalaman,
harus dilakukan oleh Penilai yang berkompeten di bidang keilmuan

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

7
tertentu dan/atau yang telah berpengalaman dalam penilaian/penyusunan
AMDAL.
5)

4.

Setiap hasil penilaian harus direkam atau didokumentasikan dengan rapi,
mudah ditelusuri dan terlindung dari kerusakan atau hilang.

Landasan Hukum Penilaian Dokumen AMDAL
Aspek Komisi Penilai
Ada empat peraturan perundangan yang mengatur penilai dokumen AMDAL,
khususnya tentang Komisi Penilai AMDAL, yakni:
1)

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, khususnya
Pasal 8 sampai 13 tentang Komisi Penilai AMDAL, dan Pasal 14 – Pasal
23 tentang Tata Laksana.

2)

Keputusan Menteri Negara LH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata
Kerja Komisi Penilai AMDAL.

3)

Keputusan Menteri Negara LH No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota.

4)

Keputusan Menteri Negara LH No. 42 Tahun 2000 tentang Susunan
Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL Pusat.

Aspek Penilaian Subtansi AMDAL
Adapun peraturan perundang-undangan yang dapat digunakan sebagai
landasan hukum untuk penilaian substansi dokumen AMDAL adalah sebagai
berikut:
1)

Keputusan Menteri Negara LH No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan
Penilaian Dokumen AMDAL.

2)

Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting.

3)

Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman
Penyusunan AMDAL.

4)

Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan
Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL

5)

Keputusan Menteri Negara LH No. 4 Tahun 2000 tentang Panduan
Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah.

6)

Keputusan Kepala Bapedal No. 299/BAPEDAL/11/96 tentang Pedoman
Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL.

7)

Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian
Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

8
III. PEDOMAN PENILAIAN AMDAL
1. Uji Administratif

1.1.

Latar Belakang
Kelengkapan administrasi merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi dalam penyusunan dokumen AMDAL. Oleh karena itu pemeriksaan
terhadap kelengkapan administrasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
memeriksa kandungan isi dokumen. Dokumen AMDAL dengan demikian
dinyatakan siap dan layak untuk dinilai kandungan isinya apabila telah
memenuhi persyaratan administrasi. Apabila persyaratan administrasi belum
lengkap, maka pemrakarsa harus melengkapinya sesuai dengan peraturanperundangan yang digariskan oleh instansi yang berwenang.

1.2.

Persoalan Yang Sering Dihadapi
Beberapa dokumen administrasi/perizinan yang diminta oleh Komisi Penilai
untuk dilampirkan dalam dokumen KA atau ANDAL, RKL dan RPL, ada yang
bertentangan dengan hahekat AMDAL sebagai bagian dari Studi Kelayakan.
Dengan kata lain, dokumen administrasi/perizinan yang diminta oleh Komisi
Penilai baru dapat dipenuhi bila Proyek memasuki tahap konstruksi
(melampaui tahap studi kelayakan).

1.3.

Bahan Uji
A. Landasan Hukum
•
•

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan
Penilaian Dokumen AMDAL (khususnya Bab II-A dan Bab III-A tentang
kelengkapan administrasi).
Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman
Penyusunan AMDAL.

B. Prosedur Uji
1. Periksa apakah dokumen KA telah dilengkapi dengan persyaratan
administrasi, antara lain:
a. Dokumen perijinan yang diperlukan sesuai dengan rencana
usaha/kegiatan.
b. Surat keputusan atau dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan
untuk izin lokasi sesuai dengan peruntukannya.
c. Peta-peta terkait, seperti antara lain: peta tata ruang, tata guna tanah,
peta wilayah studi, peta rencana lokasi, peta geologi, peta topografi,
dan lain-lain.
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

9
d. Daftar keahlian/riwayat hidup para penyusun AMDAL beserta sertifikasi
kursus AMDAL yang pernah diikuti.
Apabila belum lengkap, maka pemrakarsa diminta untuk melengkapinya
sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku. Apabila sudah
lengkap, maka selanjutnya periksa kebenaran data dan informasi yang
terkandung didalamnya.
2. Periksa apakah dokumen ANDAL telah dilengkapi dengan persyaratan
administrasi, antara lain:
a. Dokumen KA yang telah disetujui oleh instansi yang bertanggung
jawab.
b. Konsep atau Draft dokumen ANDAL dilengkapi dengan Draft dokumen
RKL, RPL, Ringkasan Eksekutif, dan Lampiran dalam jumlah sesuai
dengan yang digariskan oleh Komisi Penilai AMDAL.
c. Persyaratan administrasi lainnya sesuai yang digariskan oleh Komisi
Penilai AMDAL.
Apabila belum lengkap, maka pemrakarsa diminta untuk melengkapinya
sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku. Apabila sudah
lengkap, maka selanjutnya periksa kebenaran data dan informasi yang
terkandung didalamnya.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

10
2. Uji Fase Kegiatan Proyek

2.1.

Latar Belakang
•

•

AMDAL yang disusun pada saat studi kelayakan membawa implikasi
penting: pengambilan keputusan dilakukan dengan menilai alternatif
kegiatan/usaha (alternatif lokasi atau alternatif teknologi atau alternatif
bahan baku) yang paling layak dari segi lingkungan hidup.

•

Beberapa manfaat dilakukannya studi AMDAL pada tahap studi kelayakan:
Pencegahan dampak lingkungan dapat dilakukan dengan lebih efektif,
Ruang pengambilan keputusan untuk menolak atau menyetujui suatu
alternatif rencana usaha/kegiatan dari segi lingkungan, masih lebar
atau masih fleksibel.

•

2.2.

AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan suatu rencana
usaha/kegiatan (ayat 1 Pasal 2 PP No. 27 Tahun 1999). Implikasi dari
ketentuan ini adalah, AMDAL harus dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan atas kelayakan alternatif rencana usaha atau
kegiatan (proyek) dari sudut lingkungan.

Lokasi usaha/kegiatan harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
Wilayah (RUTRW) atau kebijakan lainnya yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Kota, atau Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Propinsi.

Persoalan Yang Sering Dihadapi
•

•

2.3.

Penyusun AMDAL tidak memahami hakekat AMDAL sebagai bagian dari
studi kelayakan, sehingga tidak memahami pentingnya dilakukan evaluasi
terhadap alternatif rencana usaha/kegiatan (alternatif lokasi, alternatif
teknologi atau alternatif sumberdaya yang akan digunakan).
Sebagian besar studi AMDAL di Indonesia dilakukan pada tahap desain
rinci (atau detailed design), bahkan tidak jarang dijumpai AMDAL disusun
pada saat proyek tengah berada pada tahap konstruksi. Akibat dari hal ini,
AMDAL yang berfungsi untuk mencegah timbulnya dampak penting negatif
di kemudian hari, menjadi rendah efektivitasnya.

Bahan Uji
A. Landasan Hukum
•
•
•

Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (khususnya Ayat 1 Pasal 2).
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan
Penilaian Dokumen AMDAL.
Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman
Penyusunan AMDAL.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

11
B. Prosedur Uji
1. Periksa pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan dari dokumen KA dan ANDAL,
apakah proyek tengah berada pada tahap studi kelayakan atau tidak.
Sebagai indikasi bahwa proyek tengah berada pada tahap studi
kelayakan adalah:
a. Pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan dipaparkan alternatif kegiatan
proyek yang berupa:
• Alternatif lokasi proyek (misal alternatif lokasi kegiatan, atau
alternatif jalur pipa, atau alternatif jalan penghubung, atau
alternatif lokasi fasilitas pendukung kegiatan), dan/atau
• Alternatif teknologi proses yang digunakan, atau alternatif
kapasitas produksi, dan/atau
• Alternatif bahan baku yang digunakan, atau alternatif lain dari
rencana usaha/kegiatan yang akan dilakukan.
b. Pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan alternatif-alternatif tersebut
disajikan dalam bentuk uraian/deskripsi, dan/atau dengan dukungan
tabel, atau peta atau diagram.

2. Apabila pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan sama sekali tidak ditemukan
data atau informasi yang menunjukkan alternatif rencana usaha/kegiatan,
maka verifikasikan temuan ini langsung kepada Pemrakarsa proyek.
a. Bila Pemrakarsa menyatakan bahwa proyek tengah berada pada fase
studi kelayakan, maka minta kepada yang bersangkutan agar
melengkapi Bab Rencana Usaha/Kegiatan dengan alternatif rencana
usaha/kegiatan sebagaimana dikandung maksud pada butir penilaian 1.
di atas.
b. Bila Pemrakarsa menyatakan bahwa proyek telah melewati fase studi
kelayakan (fase desain rinci atau fase konstruksi atau bahkan fase
operasi), maka minta kepada yang bersangkutan agar posisi
pembangunan proyek pada saat penyusunan AMDAL dicantumkan
pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan.
3. Periksa pula pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan, apakah proyek telah
berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan tata ruang wilayah
setempat. Bila kegiatan proyek ternyata berada di kawasan lindung, maka
minta kepada Pemrakarsa proyek untuk mengubah lokasi kegiatan proyek
agar sesuai dengan tata ruang yang digariskan.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

12
3. Uji Mutu:
Aspek Konsistensi

3.1.

Latar Belakang
•
•

3.2.

Dokumen AMDAL merupakan dokumen ilmiah, sehingga harus memenuhi
kaedah-kaedah logis dan sistematis.
Harus ada konsistensi dalam hal komponen atau parameter dampak
penting lingkungan yang ditelaah dalam dokumen KA, ANDAL, RKL dan
RPL.

Persoalan Yang Sering Dihadapi
Komponen atau parameter dampak penting lingkungan yang ditelaah pada
dokumen ANDAL tidak konsisten dengan yang tertuang dalam dokumen KA.

3.3.

Bahan Uji
A. Landasan Hukum
•
•

KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL

B. Prosedur Uji
Uji Konsistensi berikut ini terutama ditujukan untuk menilai mutu dokumen
ANDAL. Ada dua jenis konsistensi yang dinilai. Pertama, konsistensi isi kajian
antara dokumen ANDAL dan KA. Kedua, konsistensi isi kajian antar Bab dalam
dokumen ANDAL
1. Bandingkan komponen dampak penting yang tercantum di dalam dokumen
KA dengan yang tercantum di dalam dokumen ANDAL.
2. Bandingkan komponen dampak penting yang tercantum di dalam Bab
Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak dari dokumen ANDAL.
Uji konsistensi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Ambil dokumen KA yang telah disetujui dan bandingkan dengan
dokumen ANDAL yang tengah saudara nilai dalam hal komponen
dampak penting yang ditelaah, dengan cara:
2) Buat format penilaian konsistensi seperti pada contoh Tabel 1.
3) Pada kolom 1 Tabel, cantumkan daftar komponen atau parameter
lingkungan hidup yang menurut hasil pelingkupan diidentifikasi
berpotensi terkena dampak penting. Daftar komponen atau
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

13
parameter dampak penting lingkungan ini dikutip sepenuhnya dari
Bab Ruang Lingkup Studi, dokumen KA.
4) Pada kolom 2 Tabel, cantumkan daftar komponen atau parameter
dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL.
Daftar ini dikutip sepenuhnya dari Bab Metode Studi, dokumen
ANDAL.
5) Periksa apakah jumlah dan jenis komponen atau parameter dampak
penting lingkungan pada kolom 2 konsisten dengan kolom 1, dan
berikan penilaian sebagai berikut:
a. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan
yang tercantum pada kolom 2 identik dengan kolom 1, maka
dokumen ANDAL mempunyai konsistensi yang tinggi dengan
dokumen KA yang telah disetujui. Kesimpulan: dokumen ANDAL
dapat memasuki tahap uji selanjutnya.
b. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan
yang tercantum pada kolom 2 menunjukkan sebagai berikut:
• Seluruh jenis komponen dampak penting lingkungan pada
kolom 1 sepenuhnya tercantum pada kolom 2, plus
(ditambah dengan)
• Beberapa jenis komponen dampak penting lingkungan lain
yang tidak tercantum dalam kolom 1. Atau dengan kata lain
jumlah dan jenis komponen dampak penting yang ditelaah
dalam dokumen ANDAL lebih banyak dari yang digariskan
dalam KA (berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data
lapangan).
Maka kesimpulannya: dokumen ANDAL mempunyai konsistensi
yang tinggi dengan dokumen KA yang telah disetujui. Dokumen
ANDAL dapat memasuki tahap uji selanjutnya.
6) Pada kolom 3 Tabel, cantumkan jenis komponen atau parameter
dampak lingkungan yang tercantum pada Bab Prakiraan Dampak
Penting. Setiap komponen dampak penting yang tercantum pada
kolom 3 ini ditelaah besar dampak dan sifat penting dampaknya
pada Bab Prakiraan Dampak Penting.
7) Periksa apakah jumlah dan jenis komponen dampak penting
lingkungan pada kolom 3 konsisten dengan kolom 2 dan kolom 1,
dengan cara penilaian sebagai berikut:
a. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan
yang tercantum pada kolom 3 identik dengan kolom 2 dan kolom
1, maka dokumen ANDAL disusun dengan konsistensi yang
tinggi baik dengan dokumen KA maupun antar Bab dalam
dokumen ANDAL.
Kesimpulan: dokumen ANDAL dapat memasuki tahap uji
selanjutnya.
b. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan
yang tercantum pada kolom 3 berbeda dengan yang terdapat
pada kolom 2 (dan terlebih berbeda lagi dengan kolom 1), maka
dokumen ANDAL yang dinilai tidak memiliki konsistensi, baik
dengan dokumen KA maupun antar Bab dalam dokumen ANDAL.
Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki.
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

14
8) Pada kolom 4 Tabel, cantumkan semua komponen atau parameter
dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam Bab Evaluasi
Dampak Penting Lingkungan untuk keperluan pengambilan
keputusan atas kelayakan lingkungan dari usaha/kegiatan. Daftar ini
dibuat dengan merujuk pada seluruh jenis komponen dampak
penting lingkungan yang terdapat dalam matrik dan/atau bagan alir
dampak.
9) Periksa apakah jumlah dan jenis komponen dampak penting
lingkungan pada kolom 4 konsisten dengan kolom 3, kolom 2 dan
kolom 1, dengan prosedur penilaian sebagai berikut:
a. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan
yang tercantum pada kolom 4 identik dengan kolom 3, kolom 2
dan kolom 1, maka dokumen ANDAL disusun dengan konsistensi
yang sangat tinggi baik dengan dokumen KA maupun antar Bab
dalam dokumen ANDAL.
Kesimpulan: dokumen ANDAL dapat memasuki tahap uji
selanjutnya.
b. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan
yang tercantum pada kolom 4 berbeda dengan yang terdapat
pada kolom 3, kolom 2 dan/atau kolom 1, maka dokumen
ANDAL yang dinilai tidak memiliki konsistensi, baik dengan
dokumen KA maupun antar Bab dalam dokumen ANDAL.
Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki kembali.

3. Bila proyek berada pada tahap studi kelayakan, maka uji konsistensi
dilakukan dengan pendekatan serupa. Sebagai ilustrasi, lihat Tabel 2.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

15
Tabel 1. Contoh Uji Konsistensi
Dokumen KA

Dokumen ANDAL

Komponen atau
parameter lingkungan
yang diidentifikasi
berpotensi terkena
dampak penting

Komponen atau
parameter lingkungan
yang berpotensi terkena
dampak penting.
Tercantum dalam Bab
Metode Studi

Komponen atau
parameter dampak
lingkungan yang
diprakirakan besar
dampak dan sifat
penting dampak.

Komponen atau
parameter dampak
lingkungan yang
dievaluasi untuk
keperluan kelayakan
lingkungan.

(Kolom 1)

(kolom 2)

(kolom 3)

(kolom 4)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kualitas udara
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwa langka
Biota laut
Kesempatan
kerja
9. Perekonomian
lokal
10. Hak ulayat
11. Interaksi sosial

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kualitas udara
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwa langka
Biota laut
Kesempatan
kerja
9. Perekonomian
lokal
10.Hak ulayat
11.Interaksi sosial

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kualitas udara
Kualitas air laut
Arus laut
Vegetasi darat
Vegetasi pantai
Satwa langka
Biota laut
Kesempatan
kerja
9. Perekonomian
lokal
10. Hak ulayat
11. Interaksi sosial

Dipetik dari Bab
Ruang Lingkup Studi
Dokumen KA

Dipetik dari Bab
Metode Studi,
Dokumen ANDAL

Dipetik dari Bab
Prakiraan Dampak
Penting, ANDAL

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bentang alam
Kualitas air laut
Arus laut
Sedimentasi
Vegetasi pantai
Biota sungai
Biota laut
Kesempatan
kerja
9. Perekonomian
lokal
10. Hak ulayat
11. Interaksi sosial
12. Pendapatan
Dipetik dari Bab
Evaluasi Dampak
Lingkungan, ANDAL

Contoh:
Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki, karena:
• Dokumen ANDAL disusun konsisten dengan dokumen KA
hanya sampai pada Bab Prakiraan Dampak Lingkungan
(lihat kolom 1, 2 dan 3).
• Evaluasi kelayakan lingkungan yang termuat pada Bab
Evaluasi Dampak Lingkungan, tidak dilakukan berdasarkan
komponen dampak penting lingkungan yang identik dengan
yang dianalisis pada Bab Prakiraan Dampak (ada 4
komponen lingkungan yang berbeda)

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

16
Tabel 2. Contoh Uji Konsistensi – Proyek berada pada Tahap Studi Kelayakan
Dokumen KA

Dokumen ANDAL

(Kolom 1)

(kolom 2)

(kolom 3)

(kolom 4)
Evaluasi holistik:

Alternatif Lokasi 1
1. Kualitas air sungai
2. Populasi ikan
3. Vegetasi darat
4. Kesempatan kerja
5. .............. dst
11. Interaksi sosial

Alternatif Lokasi 1
1. Kualitas air sungai
2. Populasi ikan
3. Vegetasi darat
4. Kesempatan kerja
5. .............. dst
11. Interaksi sosial

Alternatif Lokasi 1
1. Kualitas air sungai
2. Populasi ikan
3. Produksi padi
4. Kesempatan kerja
5. .............. dst
11. Konflik sosial

Alternatif Lokasi 1
1. Kualitas air sungai
2. Populasi ikan
3. Produksi padi
4. Kesempatan kerja
5. .............. dst
15. Konflik sosial

&

&

&

vs

Alternatif Lokasi 2
1. Kualitas air sungai
2. Transportasi
sungai
3. Satwa langka
4. Kesempatan kerja
5. ..........dst
13. Sikap thd proyek

Alternatif Lokasi 2
1. Kualitas air sungai
2. Transportasi
sungai
3. Satwa langka
4. Kesempatan kerja
5. ..........dst
13. Sikap thd proyek

Alternatif Lokasi 2
1. Kualitas udara
2. Transportasi
sungai
3. Tangkapan ikan
4. Kesempatan kerja
5. ..........dst
13. Sikap thd proyek

Alternatif Lokasi 2
1. Kualitas udara
2. Sarana angkutan
3. Tangkapan ikan
4. Kesempatan kerja
5. ..........dst
17. Sikap thd proyek

Dipetik dari Bab
Prakiraan Dampak,
Dokumen ANDAL

Dipetik dari Bab
Evaluasi Dampak,
Dokumen ANDAL

Dipetik dari Bab
Ruang Lingkup
Studi Dokumen KA

Dipetik dari Bab
Metode Studi,
Dokumen ANDAL

Contoh:
Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki, karena:
• Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak (ANDAL)
disusun tidak konsisten dengan dokumen KA (lihat jenis &
jumlah dampak penting di kolom 1, 3 dan 4).
• Evaluasi kelayakan lingkungan yang termuat pada Bab
Evaluasi Dampak Lingkungan, tidak dilakukan berdasarkan
komponen dampak penting lingkungan yang identik dengan
yang dianalisis pada Bab Prakiraan Dampak (ada banyak
komponen lingkungan yang berbeda, bandingkan kolom 3
dan 4)

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

17
4. Uji Mutu:
Aspek Keharusan

4.1.

Latar Belakang
•

•

Prakiraan besar dampak dan sifat penting dampak merupakan salah satu
kajian yang harus dilakukan dalam penyusunan ANDAL. Kajian ini dimuat
dalam Bab Prakiraan Dampak Lingkungan.

•

4.2.

Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam penyusunan dokumen
KA, karena melalui proses ini diidentifikasi potensi dampak penting
lingkungan yang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi
ANDAL. Proses pelingkupan ini amat menentukan lingkup wilayah studi
dan kedalaman studi ANDAL.

Evaluasi dampak lingkungan merupakan puncak kajian penyusunan
ANDAL, sebab hasil telaahan yang termuat pada Bab Evaluasi Dampak
Lingkungan ini digunakan untuk pengambilan keputusan atas kelayakan
lingkungan dari rencana usaha/kegiatan.

Persoalan Yang Sering Dihadapi
•

Sering dijumpai di dalam dokumen KA tidak dicantumkan secara tegas dan
gamblang daftar komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak
penting yang harus ditelaah dalam ANDAL. Atau dengan kata lain tidak
ada daftar komponen dampak penting lingkungan. Umumnya di dalam
dokumen KA hanya dicantumkan daftar komponen lingkungan yang akan
ditelaah dalam studi ANDAL.

•

Masih cukup banyak dijumpai prakiraan besar dampak lingkungan
dilakukan dengan cara membanding kondisi lingkungan pada saat sebelum
dan sesudah proyek (before and after project), dan bukan dengan cara
membanding kondisi lingkungan pada saat dengan dan tanpa proyek (with
and without project).

•

Penentuan sifat penting dampak tidak dilakukan berdasarkan Keputusan
Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting.

•

Sering dijumpai penyusun ANDAL tidak mengetahui perbedaan dasar
antara prakiraan dampak lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan.
Sebagai akibatnya, isi kedua Bab ini tidak berbeda satu sama lain.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

18
4.3.

Bahan Uji
A. Landasan Hukum
•
•
•
•

KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL
Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan
Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL
KepKa Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting.

B. Prosedur Uji
1. Periksa apakah pelingkupan dampak penting --yang hasilnya tercantum
dalam Bab Ruang Lingkup Studi dokumen KA-- telah dilakukan melalui
proses konsultansi publik sebagaimana diwajibkan oleh Kepka Bapedal No.
08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Informasi dalam Proses AMDAL.
Catatan: Buka Lampiran dokumen KA, telusuri apakah terdapat notulen
dan daftar hadir pertemuan dengan masyarakat sekitar rencana kegiatan
sebagai salah satu bukti dilakukannya konsultansi publik oleh
pemrakarsa kegiatan.

2. Periksa pada Bab Ruang Lingkup Studi dokumen KA, apakah pelingkupan
telah dilakukan melalui proses identifikasi dampak potensial, evaluasi
dampak potensial dan pemusatan dampak penting sebagaimana
diamanatkan dalam Kepka Bapedal No. 09 Tahun 2000 tentang Pedoman
Penyusunan AMDAL, Lampiran 1.
a. Identifikasi dampak potensial: mengidentifikasi berbagai komponen
atau parameter lingkungan yang berpotensi terkena dampak
lingkungan akibat adanya rencana usaha/kegiatan, terlepas apakah
dampak tersebut berukuran besar atau kecil, positif atau negatif,
mendasar atau tidak.
b. Evaluasi dampak potensial: melakukan seleksi dan menetapkan
mana diantara komponen dampak lingkungan dari hasil butir 1a. di
atas yang berpotensi terkena dampak penting lingkungan. Atau
dengan kata lain, menetapkan komponen dampak penting hipotetik.
Komponen dampak penting hipotetik inilah yang harus ditelaah
secara mendalam dalam studi ANDAL.
c. Pemusatan dampak penting (focusing): merumuskan isu-isu pokok
lingkungan yang akan timbul sebagai akibat adanya kegiatan proyek.
Isu pokok ini diperoleh sebagai hasil agregasi atau pengelompokan
atas beberapa komponen dampak penting lingkungan yang telah
diidentifikasi pada butir b. di atas.

Dokumen KA dengan demikian harus diperbaiki apabila:
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

19
a. Tidak mencantumkan secara tegas daftar komponen atau parameter
lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting (atau disebut pula
sebagai dampak penting hipotetik) yang merupakan hasil proses
evaluasi dampak potensial.
b. Tidak mencantumkan secara tegas isu pokok lingkungan yang
merupakan hasil proses pemusatan dampak penting (focusing).
3. Periksa pada Bab Prakiraan Dampak Penting dari dokumen ANDAL,
apakah setiap komponen atau paramater dampak penting lingkungan yang
ditelaah dalam bab ini:
a. Telah diprakirakan besar dampak (magnitude of impact) yang akan
timbul dengan cara menganalisis perbedaan kondisi lingkungan dengan
proyek dan tanpa proyek.
b. Telah ditetapkan sifat penting dari besar dampak yang timbul dengan
mengacu pada KepKa Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting.
Dokumen ANDAL dengan demikian harus diperbaiki apabila dalam Bab
Prakiraan Dampak dijumpai:
a. Tidak dilakukan prakiraan besar dampak untuk setiap komponen
dampak penting hipotetik.
Catatan:
Untuk diketahui, dalam Bab ini harus dilakukan telaahan terhadap
besar dampak (magnitude of impact), bukan prakiraan terhadap
dampak besar (big magnitude of impact).

b. Tidak dilakukan telaahan sifat penting dari besar dampak yang timbul
dengan menggunakan KepKa Bapedal No. 056/1994 sebagai acuan.
Catatan:
Telaahan sifat penting dilakukan untuk setiap komponen dampak
penting lingkungan hipotetik.

4. Periksa pada Bab Evaluasi Dampak Lingkungan dalam dokumen ANDAL,
apakah telaahan yang dilakukan telah memenuhi syarat berikut:
a. Telah dilakukan kajian secara holistik terhadap berbagai komponen
dampak penting lingkungan.
Komponen dampak penting yang
dimaksud disini adalah yang dikaji dalam Bab Prakiraan Dampak
Penting.
b. Telah dilakukan evaluasi dampak lingkungan untuk keperluan
pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dengan merujuk
pada kriteria yang tercantum pada pasal 22 PP No. 27/1999.
c. Untuk proyek yang berada pada fase studi kelayakan: evaluasi dampak
lingkungan telah dilakukan dengan menilai alternatif kegiatan proyek
yang paling layak dipandang dari segi lingkungan.
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

20
Dokumen ANDAL dengan demikian harus diperbaiki apabila dalam Bab
Evaluasi Dampak Lingkungan dijumpai:
a. Evaluasi dampak lingkungan dilakukan secara parsial seperti pada Bab
Prakiraan Dampak Penting.
b. Tidak dilakukan evaluasi untuk keperluan pengambilan keputusan
kelayakan lingkungan dari proyek.
c. Untuk proyek yang berada pada fase studi kelayakan: tidak dilakukan
evaluasi untuk menilai alternatif kegiatan yang paling layak dari segi
lingkungan.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

21
5. Uji Mutu:
Aspek Relevansi

5.1.

Latar Belakang
•
•

5.2.

Dokumen AMDAL merupakan dokumen ilmiah, sehingga harus memenuhi
kaedah-kaedah logik dan sistematik.
Parameter lingkungan hidup yang akan dikelola (disajikan dalam dokumen
RKL) dan dipantau (disajikan dalam dokumen RPL) harus relevan dengan
yang ditelaah dalam dokumen ANDAL.

Persoalan Yang Sering Dihadapi
•

•

Semua komponen dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam
dokumen ANDAL dikelola dan rumusan pengelolaannya dimuat dalam
dokumen RKL.

•

5.3.

Beberapa komponen dampak penting lingkungan yang dikelola (dimuat
dalam dokumen RKL) dan yang dipantau (dimuat dalam dokumen RPL)
tidak relevan dengan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL.

Semua komponen dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam
dokumen ANDAL dipantau dan rumusan pemantauannya dimuat dalam
dokumen RPL.

Bahan Uji
A. Landasan Hukum
•
•

KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL

B. Prosedur Uji
1. Periksa pada Bab Evaluasi Dampak Penting dalam dokumen ANDAL,
apakah hasil evaluasi memuat arahan dampak lingkungan penting yang
harus dikelola.
2. Periksa pada dokumen RKL, apakah program pengelolaan lingkungan
yang dimuat dalam Bab Rencana Pengelolaan Lingkungan, berciri:
a. Relevan dengan yang direkomendasikan oleh dokumen ANDAL
(termuat dalam Bab Evaluasi Dampak Lingkungan).
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

22
b. Program pengelolaan lingkungan difokuskan pada penanganan
komponen dampak penting yang banyak menimbulkan dampak turunan
(dampak sekunder, tersier, dan selanjutnya). Atau dengan kata lain
pada komponen dampak penting yang strategis untuk dikelola (impact
management).
Catatan:
Penelusuran mata rantai dampak primer, sekunder, dan selanjutnya
dapat dilihat pada bagan alir dampak yang umumnya dimuat pada
Bab Evaluasi Dampak Lingkungan (ANDAL).

c. Program pengelolaan lingkungan difokuskan pada perbaikan atau
modifikasi teknologi proses produksi dan/atau pada langkah-langkah
manajemen untuk minimisasi limbah/emisi dan kerusakan lingkungan
dengan menerapkan prinsip 4 R (reduce, recycle, reuse and recovery).
d. Program pengelolaan lingkungan difokuskan pada pencegahan
timbulnya dampak penting negatif terhadap kesehatan masyarakat
sekitar proyek dan konflik sosial dengan penduduk sekitar.
e. Program pengelolaan lingkungan yang dimuat dalam RKL (termasuk
RPL) akan berpengaruh positif pada penghematan biaya produksi
secara keseluruhan.
Dokumen RKL dengan demikian harus diperbaiki apabila
pengelolaan lingkungan yang dirumuskan berciri:

program

a. Tidak atau kurang difokuskan pada program atau langkah-langkah
untuk mencegah dan menangani dampak lingkungan sebagaimana
dimaksud pada butir 2a sampai 2d.
b. Tidak tergolong sebagai komponen dampak penting yang ditelaah
dalam Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak dari dokumen
ANDAL.
c. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan (termasuk dalam hal ini
pemantauan lingkungan) secara totalitas tidak membantu terjadinya
penurunan biaya produksi, malahan menambah beban biaya produksi.
3. Periksa pada dokumen RPL, apakah program pemantauan lingkungan
yang dimuat dalam dokumen ini berciri sebagai berikut:
a. Memantau komponen atau parameter lingkungan yang merupakan
indikator sensitif bagi kinerja program pengelolaan lingkungan yang
dijalankan.
b. Hasil pemantauan dapat digunakan sebagai bukti untuk melindungi
pemrakarsa dari gugatan (claim) pencemaran/perusakan lingkungan.
c. Dilaksanakan dengan prinsip efektif biaya.
Dokumen RPL dengan demikian harus diperbaiki apabila program
pemantauan lingkungan yang dirumuskan berciri:

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

23
a. Tidak memenuhi ciri-ciri sebagaimana tercantum dalam butir 3a., 3b.
dan/atau 3c.
b. Tidak tergolong sebagai komponen dampak penting yang ditelaah
dalam Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak dari dokumen
ANDAL.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

24
6. Uji Mutu:
Aspek Kedalaman

6.1.

Latar Belakang
•

•

6.2.

Studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak penting yang
timbul akibat adanya kegiatan proyek, sehingga data yang dikumpulkan
harus memenuhi kaedah sahih dan akuntabel.
Dalam Studi ANDAL, kondisi rona lingkungan hidup, kajian prakiraan besar
dampak, sifat penting dampak dan evaluasi dampak lingkungan harus
dilakukan dengan menggunakan metode yang sahih, reliabel dan dapat
dipertanggung-jawabkan (akuntabel).

Persoalan Yang Sering Dihadapi
•

•

Metode prakiraan dampak yang digunakan acapkali tidak atau kurang
mampu menggambarkan fenomena yang akan terjadi karena
menggunakan asumsi-asumsi atau koefisien teknis yang tidak sesuai
dengan kondisi lingkungan di sekitar proyek yang dikaji.

•

6.3.

Metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan untuk deskripsi
rona lingkungan hidup acapkali tidak sahih (tidak mengukur apa yang
seharusnya diukur)

Metode evaluasi dampak yang digunakan tidak sahih karena menggunakan
cara-cara amalgamasi (melebur nilai atau unit satuan dari berbagai
komponen lingkungan yang berbeda ke dalam satu nilai atau unit satuan
tertentu) yang salah.

Bahan Uji
A. Landasan Hukum
•
•
•

KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL
Kepka Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

25
B. Prosedur Uji
1. Periksa apakah di dalam penyusunan ANDAL digunakan metode yang
sahih untuk:
a. Mengumpulkan dan menganalisis data (untuk keperluan Bab Rona
Lingkungan Hidup, ANDAL).
b. Memprakirakan besar dampak yang akan timbul (untuk keperluan Bab
Prakiraan Dampak, ANDAL)
Catatan:
Untuk diketahui, pemeriksaan terhadap kesahihan metode-metode
tersebut harus dilakukan oleh personil yang mempunyai kompetensi
di bidang tersebut.

Dokumen ANDAL dengan demikian perlu diperbaiki, bila salah satu kondisi
di bawah ini terjadi:
a. Metode yang digunakan untuk pengumpulan dan analisis data
komponen lingkungan tertentu ternyata tidak sahih.
b. Metode yang digunakan untuk prakiraan besar dampak komponen
lingkungan tertentu ternyata tidak sahih.
2. Periksa apakah dalam Bab Evaluasi Dampak Lingkungan, ANDAL,
digunakan metode yang sahih untuk keperluan evaluasi dampak
lingkungan secara holistik.
Untuk proyek yang tengah berada pada studi kelayakan, sebagaimana
disyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku, maka periksa
sejauh mana digunakan metode yang sahih untuk mengevaluasi alternatif
kegiatan yang paling layak dari segi lingkungan.
Dokumen ANDAL dengan demikian perlu diperbaiki, bila metode evaluasi
dampak lingkungan yang digunakan ternyata tidak sahih atau tidak dapat
diterima secara ilmiah.
Catatan

Dalam proses evaluasi dampak yang menggunakan metode matrik,
acapkali dijumpai kesalahan dalam
proses amalgamasi. Yang
dimaksud dengan proses amalgamasi disini adalah proses melebur
atau menyatukan unit satuan yang semula berbeda-beda (contoh:
ppm, ton/ha/tahun, Rp/bulan, jumlah penduduk/km2) menjadi
satuan dampak yang sama. Kesalahan dijumpai karena besar
dampak (yang semula mempunyai unit satuan yang berbeda-beda)
ditransformasi menjadi skor dampak (1, 2, 3 dan seterusnya).

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

26
DAFTAR PUSTAKA

Adiwibowo, Soeryo, Sudarto P. Hadi, Ari Saptari dan Tina Artini. 2002. Modul untuk
Peserta Pelatihan Aspek Sosial AMDAL. University Consortium on the
Environment (UCE) – Collaborative Environmental Project in Indonesia (CEPI)
dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Adiwibowo, Soeryo. 2002. Instrumen untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan dan
Kinerja Usaha Perusahaan Perkebunan dalam rangka Pembangunan
Berkelanjutan. Makalah pada Seminar Sehari Pembangunan Perkebunan
Berkelanjutan. Max Havelaar Indonesia Foundation. 16 Mei 2002, Jakarta.
Adiwibowo, Soeryo. 2001. Gagasan AMDAL Paradigma Baru. Makalah pada
Workshop Evaluasi Kinerja AMDAL. BAPEDAL. 15 Oktober, 2001.
Soemarwoto, Otto. 1990. Analisis Dampak Lingkungan. UGM Press. Yogyakarta.
Suratmo, F.G. 1989. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. UGM Press.
Yogyakarta.

Teknik Penilaian Dokumen AMDAL

27

More Related Content

What's hot

5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
Kurnia Zuliana
 

What's hot (20)

SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air TanahSNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Sni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimiaSni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimia
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 

Viewers also liked (7)

Metode penyusunan dokumen andal
Metode penyusunan dokumen andalMetode penyusunan dokumen andal
Metode penyusunan dokumen andal
 
Materi amdal
Materi amdalMateri amdal
Materi amdal
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
 

Similar to Uji dokumen amdal

pedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luring
pedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luringpedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luring
pedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luring
EliTrisnowati1
 

Similar to Uji dokumen amdal (20)

Presentasi Pendampingan Akreditasi LARSI.pptx
Presentasi Pendampingan Akreditasi LARSI.pptxPresentasi Pendampingan Akreditasi LARSI.pptx
Presentasi Pendampingan Akreditasi LARSI.pptx
 
Fr tuk-08
Fr tuk-08Fr tuk-08
Fr tuk-08
 
Laporan aima 2017
Laporan aima 2017Laporan aima 2017
Laporan aima 2017
 
Opkr10 023 b
Opkr10 023 bOpkr10 023 b
Opkr10 023 b
 
Laporan aktualisasi
Laporan aktualisasiLaporan aktualisasi
Laporan aktualisasi
 
03. Silabus Dasar Pengendalian Mutu H.P_TGS SMKN1PACET (3).doc
03. Silabus Dasar Pengendalian Mutu H.P_TGS SMKN1PACET (3).doc03. Silabus Dasar Pengendalian Mutu H.P_TGS SMKN1PACET (3).doc
03. Silabus Dasar Pengendalian Mutu H.P_TGS SMKN1PACET (3).doc
 
Audit Lingkungan
Audit LingkunganAudit Lingkungan
Audit Lingkungan
 
1 of D1 Audit SMK3.pdf
1 of D1 Audit SMK3.pdf1 of D1 Audit SMK3.pdf
1 of D1 Audit SMK3.pdf
 
Pedoman ukk2014 revisi
Pedoman ukk2014  revisi Pedoman ukk2014  revisi
Pedoman ukk2014 revisi
 
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdfLampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
 
Pedoman ukk2014 revisi 2
Pedoman ukk2014  revisi 2 Pedoman ukk2014  revisi 2
Pedoman ukk2014 revisi 2
 
PKL Pada Badan PPSDM Kesehatan
PKL Pada Badan PPSDM KesehatanPKL Pada Badan PPSDM Kesehatan
PKL Pada Badan PPSDM Kesehatan
 
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
 
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptxAUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
AUDIT PERSYARATAN MANAJEMEN 15189_ok.pptx
 
106_TEHNIK_PELAKSANAAN_AUDIT_SMK3.ppt
106_TEHNIK_PELAKSANAAN_AUDIT_SMK3.ppt106_TEHNIK_PELAKSANAAN_AUDIT_SMK3.ppt
106_TEHNIK_PELAKSANAAN_AUDIT_SMK3.ppt
 
pedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luring
pedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luringpedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luring
pedoman al lamdik luring_pedoman al lamdik luring
 
Opkr10 022 b
Opkr10 022 bOpkr10 022 b
Opkr10 022 b
 
Evaluasi diri pendidikan biologi stkip bina bangsa meulaboh
Evaluasi diri pendidikan biologi stkip bina bangsa meulabohEvaluasi diri pendidikan biologi stkip bina bangsa meulaboh
Evaluasi diri pendidikan biologi stkip bina bangsa meulaboh
 
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
 
Formulir pktls-final
Formulir pktls-finalFormulir pktls-final
Formulir pktls-final
 

Uji dokumen amdal

  • 1. TEKNIK PENILAIAN DOKUMEN AMDAL ASISTEN DEPUTI URUSAN KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN GEDUNG A LANTAI 6, Jln. DI PANJAITAN KAV. 24 JAKARTA – 13410 – INDONESIA TELEPON: 62-21-85904925/85906168 FAX: 62-21-85906168 E-mail: amdal@menlh.go.id Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya buku ini dapat diterbitkan. Buku ini merupakan pendukung Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL yang berisikan cara penilaian dokumen AMDAL secara praktis, sehingga proses penilaian dokumen AMDAL dapat dilakukan lebih sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Sasaran utama buku ini adalah para anggota Komisi Penilai AMDAL, namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi referensi bagi para praktisi AMDAL yang lain. Pemakai buku ini diharapkan telah memiliki pemahaman yang memadai tentang AMDAL sehingga mudah untuk memahami istilah-istilah teknis yang terdapat didalamnya. Terima kasih kami ucapkan kepada Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB yang telah bekerja sama dengan Staff Asisten Deputi Urusan Kajian Dampak Lingkungan dalam menyelesaikan buku ini. Kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan buku ini dimasa mendatang. Semoga bermanfaat. Jakarta, Nopember 2002 Plt. Asisten Deputi Urusan Kajian Dampak Lingkungan ttd M.R. Karliansyah Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................... 2 DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3 I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 5 1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 2. Tujuan.......................................................................................................... 1 KRITERIA, PRINSIP & TEKNIK PENILAIAN AMDAL................................... 6 1. Prinsip Pengujian....................................................................................... 6 2. Kriteria dan Teknik Penilaian..................................................................... 6 3. Persyaratan Pengguna.............................................................................. 7 4. Landasan Hukum Penilaian Dokumen AMDAL......................................... 8 PEDOMAN PENILAIAN AMDAL ................................................................... 9 II. III. 1. Uji Adminitratif .......................................................................................... 9 1.1. Latar Belakang................................................................................... 9 1.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi....................................................... 9 1.3. Bahan Uji ........................................................................................... 9 A. Landasan Hukum ......................................................................... 9 B. Prosedur Uji.................................................................................. 9 2. Uji Fase Kegiatan Proyek ......................................................................... 11 2.1. Latar Belakang................................................................................... 11 2.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi....................................................... 11 2.3. Bahan Uji ........................................................................................... 11 A. Landasan Hukum ......................................................................... 11 B. Prosedur Uji.................................................................................. 12 3. Uji Mutu: Aspek Konsistensi ..................................................................... 13 3.1. Latar Belakang................................................................................... 13 3.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi....................................................... 13 3.3. Bahan Uji ........................................................................................... 13 A. Landasan Hukum ......................................................................... 13 B. Prosedur Uji.................................................................................. 13 4. Uji Mutu: Aspek Keharusan ....................................................................... 18 Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 3
  • 4. 4.1. Latar Belakang................................................................................... 18 4.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi....................................................... 18 4.3. Bahan Uji ........................................................................................... 19 A. Landasan Hukum ......................................................................... 19 B. Prosedur Uji.................................................................................. 19 5. Uji Mutu: Aspek Relevansi......................................................................... 22 5.1. Latar Belakang................................................................................... 22 5.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi....................................................... 22 5.3. Bahan Uji ........................................................................................... 22 A. Landasan Hukum ......................................................................... 22 B. Prosedur Uji.................................................................................. 22 6. Uji Mutu: Aspek Kedalaman...................................................................... 25 6.1. Latar Belakang................................................................................... 25 6.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi....................................................... 25 6.3. Bahan Uji ........................................................................................... 25 A. Landasan Hukum ......................................................................... 25 B. Prosedur Uji.................................................................................. 26 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 27 Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 4
  • 5. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan instrumen pengendalian dampak lingkungan yang tergolong tertua di Indonesia (1982). Bahkan hingga saat ini AMDAL masih dikenal meluas di berbagai lapisan dan golongan masyarakat. Instrumen ini dengan cepat dikenal karena disosialisasikan secara aktif melalui jalur pendidikan non-formal (Kursus Dasar, Penyusun dan Penilai AMDAL) maupun secara tidak langsung melalui jalur penilaian dokumen AMDAL. Dibentuknya Komisi Pusat dan Daerah untuk penilaian AMDAL, dan adanya persyaratan-persyaratan perijinan yang terkait dengan AMDAL, secara tidak langsung telah mendorong banyaknya pihak, khususnya aparatur pemerintah, yang mengenal istilah AMDAL. Namun setelah lebih 15 tahun AMDAL berjalan di Indonesia (terhitung sejak pertama kalinya ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang AMDAL, yakni PP Nomor 29 Tahun 1986), banyak pihak merasa bahwa AMDAL belum menjadi instrumen yang efektif untuk pengendalian (terutama pencegahan) dampak lingkungan. Bahkan akhirnya AMDAL banyak dipandang sebagai cost center ketimbang sebagai kontributor untuk cost saving. Salah satu faktor yang turut andil dalam hal tersebut adalah rendahnya mutu penilaian dokumen AMDAL. Mutu penilaian dokumen AMDAL boleh dikatakan dipengaruhi oleh empat faktor, yakni: (a) kompetensi teknis anggota Komisi Penilai AMDAL; (b) integritas anggota Komisi Penilai; (c) tersedianya panduan penilaian dokumen AMDAL; (d) akuntabilitas dalam proses penilaian AMDAL. Dari empat faktor tersebut integritas penilai merupakan faktor moral yang sulit dioperasionalkan ketika menempatkan seseorang untuk duduk di dalam keanggotaan Komisi Penilai AMDAL. Namun demikian, faktor ini dapat efektif dikontrol dan ditegakkan melalui tiga faktor yang lainnya, yakni peningkatan terus menerus kompetensi teknis anggota, tersedianya panduan, prosedur dan kriteria penilaian dokumen AMDAL yang efektif untuk digunakan, dan akuntabilitas proses penilaian AMDAL. Tiga faktor ini merupakan faktor yang dapat terus ditingkatkan, dikembangkan dan difasilitasi oleh pemerintah agar mutu penilaian AMDAL meningkat secara bertahap. Berlatar-belakang dari konsideran tersebut, studi ini diselenggarakan dengan maksud untuk meningkatkan mutu penilaian AMDAL melalui pembuatan prosedur dan kriteria penilaian dokumen AMDAL. 2. Tujuan Tujuan studi ini adalah dihasilkannya seperangkat kriteria dan teknik penilaian dokumen AMDAL, sebagai pelengkap terhadap Kepmen LH Nomor 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL. Adapun hasil pekerjaannya adalah laporan tentang kriteria dan teknik penilaian dokumen AMDAL. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 5
  • 6. II. KRITERIA, PRINSIP & TEKNIK PENILAIAN AMDAL 1. Prinsip Pengujian Mengingat kriteria dan teknik pengujian ini akan digunakan oleh berbagai kalangan secara meluas, maka kriteria dan teknik uji yang dihasilkan dalam studi ini harus memenuhi beberapa prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1) 2) Prinsip Logis dan Sistematis Mengingat dokumen AMDAL pada dasarnya disusun menurut kaedahkaedah ilmiah, maka kriteria dan teknik uji yang dimuat dalam panduan ini dikembangkan berdasarkan prinsip logis dan sistematis. Dua prinsip yang digunakan sebagai fondasi kaedah keilmuan. 3) 2. Prinsip Praktis Mengingat banyak pihak yang telah mengetahui AMDAL dan pernah mengikuti Kursus AMDAL, maka Pedoman ini disusun dengan sangat mempertimbangkan unsur kepraktisan untuk para penggunanya (kalangan pakar, akademisi, aparatur pemerintah, konsultan, kalangan LSM dan masyarakat). Prinsip Akuntabel Mengingat hasil penilaian dokumen AMDAL harus dapat dipertanggungjawabkan dihadapan publik, maka akuntabilitas menjadi prinsip penting yang dikembangkan dalam panduan penilaian ini. Siapapun yang menggunakan panduan ini akan dapat mempertanggungkan hasil penilaiannya karena Panduan ini dikembangkan secara praktis, logis dan sistematis. Kriteria dan Teknik Penilaian Melalui metode historis empiris yang telah diutarakan dan hasil review terhadap berbagai dokumen AMDAL yang telah disetujui serta arsip-arsip notulensi Sidang Komisi Penilai AMDAL, Tim studi pada akhirnya dapat merumuskan seperangkat kriteria uji untuk penilaian dokumen AMDAL (KA, ANDAL, RKL dan RPL) yang bersifat praktis, logis-sistematis dan dapat dipertanggung-jawabkan (akuntabel), yaitu: 1. Uji Administratif 2. Uji Fase Kegiatan Proyek 3. Uji Mutu 3.1. Uji Mutu Aspek Konsistensi 3.2. Uji Mutu Aspek Keharusan 3.3. Uji Mutu Aspek Relevansi 3.4. Uji Mutu Aspek Kedalaman Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 6
  • 7. Enam kriteria uji tersebut pada dasarnya terkelompok atas tiga aspek, yakni Uji Administratif, Uji Fase Kegiatan Proyek dan Uji Mutu. Uji Mutu, yang terdiri atas 4 macam uji, merupakan pilar utama penilaian dokumen AMDAL. Enam kriteria uji tersebut secara sengaja disusun berjenjang (hierarkis), dengan maksud sekaligus menunjukkan teknik penilaian yang digunakan. Pengujian dimulai dari Uji Administratif kemudian ke tahap Uji Fase Kegiatan Proyek dan selanjutnya tahap Uji Mutu. Uji Mutu juga diawali dari Uji Konsistensi kemudian secara bertahap naik ke tahap Uji Keharusan, Uji Relevansi dan hingga kemudian Uji Kedalaman. Jadi pengujian dimulai dari taraf yang amat mudah (Uji Administratif) hingga ke taraf uji yang memerlukan kompetensi keilmuan tertentu (Uji Kedalaman). Pada Gambar 2 dilustrasikan jenjang uji dimaksud Uji Administratif umum, mudah Uji Fase Kegiatan Proyek Uji Konsistensi Uji Keharusan Uji Relevansi Uji Kedalaman spesifik, spesialis Gambar 2. Kriteria & Jenjang Uji 3. Persyaratan Pengguna Ada beberapa hal persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pengguna agar Pedoman penilaian dokumen AMDAL ini dapat berdaya-guna tinggi, yakni: 1) Penilai dokumen AMDAL telah memahami dan menguasai konsep-konsep penting dalam penyusunan AMDAL, 2) Penilai dokumen AMDAL memahami benar maksud-maksud yang terkandung di dalam setiap kriteria penilaian dokumen AMDAL, 3) Proses penilaian dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Uji Administratif lalu ke Uji Fase Kegiatan Proyek dan kemudian secara berurutan ke Uji Mutu Aspek Konsistensi, Keharusan, Relevansi dan terakhir Uji Kedalaman. 4) Jenjang penilaian yang tertinggi, yakni Uji Relevansi dan Uji Kedalaman, harus dilakukan oleh Penilai yang berkompeten di bidang keilmuan Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 7
  • 8. tertentu dan/atau yang telah berpengalaman dalam penilaian/penyusunan AMDAL. 5) 4. Setiap hasil penilaian harus direkam atau didokumentasikan dengan rapi, mudah ditelusuri dan terlindung dari kerusakan atau hilang. Landasan Hukum Penilaian Dokumen AMDAL Aspek Komisi Penilai Ada empat peraturan perundangan yang mengatur penilai dokumen AMDAL, khususnya tentang Komisi Penilai AMDAL, yakni: 1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, khususnya Pasal 8 sampai 13 tentang Komisi Penilai AMDAL, dan Pasal 14 – Pasal 23 tentang Tata Laksana. 2) Keputusan Menteri Negara LH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL. 3) Keputusan Menteri Negara LH No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota. 4) Keputusan Menteri Negara LH No. 42 Tahun 2000 tentang Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL Pusat. Aspek Penilaian Subtansi AMDAL Adapun peraturan perundang-undangan yang dapat digunakan sebagai landasan hukum untuk penilaian substansi dokumen AMDAL adalah sebagai berikut: 1) Keputusan Menteri Negara LH No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL. 2) Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. 3) Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL. 4) Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL 5) Keputusan Menteri Negara LH No. 4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah. 6) Keputusan Kepala Bapedal No. 299/BAPEDAL/11/96 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL. 7) Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 8
  • 9. III. PEDOMAN PENILAIAN AMDAL 1. Uji Administratif 1.1. Latar Belakang Kelengkapan administrasi merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyusunan dokumen AMDAL. Oleh karena itu pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memeriksa kandungan isi dokumen. Dokumen AMDAL dengan demikian dinyatakan siap dan layak untuk dinilai kandungan isinya apabila telah memenuhi persyaratan administrasi. Apabila persyaratan administrasi belum lengkap, maka pemrakarsa harus melengkapinya sesuai dengan peraturanperundangan yang digariskan oleh instansi yang berwenang. 1.2. Persoalan Yang Sering Dihadapi Beberapa dokumen administrasi/perizinan yang diminta oleh Komisi Penilai untuk dilampirkan dalam dokumen KA atau ANDAL, RKL dan RPL, ada yang bertentangan dengan hahekat AMDAL sebagai bagian dari Studi Kelayakan. Dengan kata lain, dokumen administrasi/perizinan yang diminta oleh Komisi Penilai baru dapat dipenuhi bila Proyek memasuki tahap konstruksi (melampaui tahap studi kelayakan). 1.3. Bahan Uji A. Landasan Hukum • • Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL (khususnya Bab II-A dan Bab III-A tentang kelengkapan administrasi). Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL. B. Prosedur Uji 1. Periksa apakah dokumen KA telah dilengkapi dengan persyaratan administrasi, antara lain: a. Dokumen perijinan yang diperlukan sesuai dengan rencana usaha/kegiatan. b. Surat keputusan atau dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan untuk izin lokasi sesuai dengan peruntukannya. c. Peta-peta terkait, seperti antara lain: peta tata ruang, tata guna tanah, peta wilayah studi, peta rencana lokasi, peta geologi, peta topografi, dan lain-lain. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 9
  • 10. d. Daftar keahlian/riwayat hidup para penyusun AMDAL beserta sertifikasi kursus AMDAL yang pernah diikuti. Apabila belum lengkap, maka pemrakarsa diminta untuk melengkapinya sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku. Apabila sudah lengkap, maka selanjutnya periksa kebenaran data dan informasi yang terkandung didalamnya. 2. Periksa apakah dokumen ANDAL telah dilengkapi dengan persyaratan administrasi, antara lain: a. Dokumen KA yang telah disetujui oleh instansi yang bertanggung jawab. b. Konsep atau Draft dokumen ANDAL dilengkapi dengan Draft dokumen RKL, RPL, Ringkasan Eksekutif, dan Lampiran dalam jumlah sesuai dengan yang digariskan oleh Komisi Penilai AMDAL. c. Persyaratan administrasi lainnya sesuai yang digariskan oleh Komisi Penilai AMDAL. Apabila belum lengkap, maka pemrakarsa diminta untuk melengkapinya sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku. Apabila sudah lengkap, maka selanjutnya periksa kebenaran data dan informasi yang terkandung didalamnya. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 10
  • 11. 2. Uji Fase Kegiatan Proyek 2.1. Latar Belakang • • AMDAL yang disusun pada saat studi kelayakan membawa implikasi penting: pengambilan keputusan dilakukan dengan menilai alternatif kegiatan/usaha (alternatif lokasi atau alternatif teknologi atau alternatif bahan baku) yang paling layak dari segi lingkungan hidup. • Beberapa manfaat dilakukannya studi AMDAL pada tahap studi kelayakan: Pencegahan dampak lingkungan dapat dilakukan dengan lebih efektif, Ruang pengambilan keputusan untuk menolak atau menyetujui suatu alternatif rencana usaha/kegiatan dari segi lingkungan, masih lebar atau masih fleksibel. • 2.2. AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan suatu rencana usaha/kegiatan (ayat 1 Pasal 2 PP No. 27 Tahun 1999). Implikasi dari ketentuan ini adalah, AMDAL harus dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atas kelayakan alternatif rencana usaha atau kegiatan (proyek) dari sudut lingkungan. Lokasi usaha/kegiatan harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW) atau kebijakan lainnya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota, atau Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Propinsi. Persoalan Yang Sering Dihadapi • • 2.3. Penyusun AMDAL tidak memahami hakekat AMDAL sebagai bagian dari studi kelayakan, sehingga tidak memahami pentingnya dilakukan evaluasi terhadap alternatif rencana usaha/kegiatan (alternatif lokasi, alternatif teknologi atau alternatif sumberdaya yang akan digunakan). Sebagian besar studi AMDAL di Indonesia dilakukan pada tahap desain rinci (atau detailed design), bahkan tidak jarang dijumpai AMDAL disusun pada saat proyek tengah berada pada tahap konstruksi. Akibat dari hal ini, AMDAL yang berfungsi untuk mencegah timbulnya dampak penting negatif di kemudian hari, menjadi rendah efektivitasnya. Bahan Uji A. Landasan Hukum • • • Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (khususnya Ayat 1 Pasal 2). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL. Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 11
  • 12. B. Prosedur Uji 1. Periksa pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan dari dokumen KA dan ANDAL, apakah proyek tengah berada pada tahap studi kelayakan atau tidak. Sebagai indikasi bahwa proyek tengah berada pada tahap studi kelayakan adalah: a. Pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan dipaparkan alternatif kegiatan proyek yang berupa: • Alternatif lokasi proyek (misal alternatif lokasi kegiatan, atau alternatif jalur pipa, atau alternatif jalan penghubung, atau alternatif lokasi fasilitas pendukung kegiatan), dan/atau • Alternatif teknologi proses yang digunakan, atau alternatif kapasitas produksi, dan/atau • Alternatif bahan baku yang digunakan, atau alternatif lain dari rencana usaha/kegiatan yang akan dilakukan. b. Pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan alternatif-alternatif tersebut disajikan dalam bentuk uraian/deskripsi, dan/atau dengan dukungan tabel, atau peta atau diagram. 2. Apabila pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan sama sekali tidak ditemukan data atau informasi yang menunjukkan alternatif rencana usaha/kegiatan, maka verifikasikan temuan ini langsung kepada Pemrakarsa proyek. a. Bila Pemrakarsa menyatakan bahwa proyek tengah berada pada fase studi kelayakan, maka minta kepada yang bersangkutan agar melengkapi Bab Rencana Usaha/Kegiatan dengan alternatif rencana usaha/kegiatan sebagaimana dikandung maksud pada butir penilaian 1. di atas. b. Bila Pemrakarsa menyatakan bahwa proyek telah melewati fase studi kelayakan (fase desain rinci atau fase konstruksi atau bahkan fase operasi), maka minta kepada yang bersangkutan agar posisi pembangunan proyek pada saat penyusunan AMDAL dicantumkan pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan. 3. Periksa pula pada Bab Rencana Usaha/Kegiatan, apakah proyek telah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukan tata ruang wilayah setempat. Bila kegiatan proyek ternyata berada di kawasan lindung, maka minta kepada Pemrakarsa proyek untuk mengubah lokasi kegiatan proyek agar sesuai dengan tata ruang yang digariskan. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 12
  • 13. 3. Uji Mutu: Aspek Konsistensi 3.1. Latar Belakang • • 3.2. Dokumen AMDAL merupakan dokumen ilmiah, sehingga harus memenuhi kaedah-kaedah logis dan sistematis. Harus ada konsistensi dalam hal komponen atau parameter dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam dokumen KA, ANDAL, RKL dan RPL. Persoalan Yang Sering Dihadapi Komponen atau parameter dampak penting lingkungan yang ditelaah pada dokumen ANDAL tidak konsisten dengan yang tertuang dalam dokumen KA. 3.3. Bahan Uji A. Landasan Hukum • • KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL B. Prosedur Uji Uji Konsistensi berikut ini terutama ditujukan untuk menilai mutu dokumen ANDAL. Ada dua jenis konsistensi yang dinilai. Pertama, konsistensi isi kajian antara dokumen ANDAL dan KA. Kedua, konsistensi isi kajian antar Bab dalam dokumen ANDAL 1. Bandingkan komponen dampak penting yang tercantum di dalam dokumen KA dengan yang tercantum di dalam dokumen ANDAL. 2. Bandingkan komponen dampak penting yang tercantum di dalam Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak dari dokumen ANDAL. Uji konsistensi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Ambil dokumen KA yang telah disetujui dan bandingkan dengan dokumen ANDAL yang tengah saudara nilai dalam hal komponen dampak penting yang ditelaah, dengan cara: 2) Buat format penilaian konsistensi seperti pada contoh Tabel 1. 3) Pada kolom 1 Tabel, cantumkan daftar komponen atau parameter lingkungan hidup yang menurut hasil pelingkupan diidentifikasi berpotensi terkena dampak penting. Daftar komponen atau Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 13
  • 14. parameter dampak penting lingkungan ini dikutip sepenuhnya dari Bab Ruang Lingkup Studi, dokumen KA. 4) Pada kolom 2 Tabel, cantumkan daftar komponen atau parameter dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL. Daftar ini dikutip sepenuhnya dari Bab Metode Studi, dokumen ANDAL. 5) Periksa apakah jumlah dan jenis komponen atau parameter dampak penting lingkungan pada kolom 2 konsisten dengan kolom 1, dan berikan penilaian sebagai berikut: a. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan yang tercantum pada kolom 2 identik dengan kolom 1, maka dokumen ANDAL mempunyai konsistensi yang tinggi dengan dokumen KA yang telah disetujui. Kesimpulan: dokumen ANDAL dapat memasuki tahap uji selanjutnya. b. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan yang tercantum pada kolom 2 menunjukkan sebagai berikut: • Seluruh jenis komponen dampak penting lingkungan pada kolom 1 sepenuhnya tercantum pada kolom 2, plus (ditambah dengan) • Beberapa jenis komponen dampak penting lingkungan lain yang tidak tercantum dalam kolom 1. Atau dengan kata lain jumlah dan jenis komponen dampak penting yang ditelaah dalam dokumen ANDAL lebih banyak dari yang digariskan dalam KA (berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data lapangan). Maka kesimpulannya: dokumen ANDAL mempunyai konsistensi yang tinggi dengan dokumen KA yang telah disetujui. Dokumen ANDAL dapat memasuki tahap uji selanjutnya. 6) Pada kolom 3 Tabel, cantumkan jenis komponen atau parameter dampak lingkungan yang tercantum pada Bab Prakiraan Dampak Penting. Setiap komponen dampak penting yang tercantum pada kolom 3 ini ditelaah besar dampak dan sifat penting dampaknya pada Bab Prakiraan Dampak Penting. 7) Periksa apakah jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan pada kolom 3 konsisten dengan kolom 2 dan kolom 1, dengan cara penilaian sebagai berikut: a. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan yang tercantum pada kolom 3 identik dengan kolom 2 dan kolom 1, maka dokumen ANDAL disusun dengan konsistensi yang tinggi baik dengan dokumen KA maupun antar Bab dalam dokumen ANDAL. Kesimpulan: dokumen ANDAL dapat memasuki tahap uji selanjutnya. b. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan yang tercantum pada kolom 3 berbeda dengan yang terdapat pada kolom 2 (dan terlebih berbeda lagi dengan kolom 1), maka dokumen ANDAL yang dinilai tidak memiliki konsistensi, baik dengan dokumen KA maupun antar Bab dalam dokumen ANDAL. Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 14
  • 15. 8) Pada kolom 4 Tabel, cantumkan semua komponen atau parameter dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam Bab Evaluasi Dampak Penting Lingkungan untuk keperluan pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dari usaha/kegiatan. Daftar ini dibuat dengan merujuk pada seluruh jenis komponen dampak penting lingkungan yang terdapat dalam matrik dan/atau bagan alir dampak. 9) Periksa apakah jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan pada kolom 4 konsisten dengan kolom 3, kolom 2 dan kolom 1, dengan prosedur penilaian sebagai berikut: a. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan yang tercantum pada kolom 4 identik dengan kolom 3, kolom 2 dan kolom 1, maka dokumen ANDAL disusun dengan konsistensi yang sangat tinggi baik dengan dokumen KA maupun antar Bab dalam dokumen ANDAL. Kesimpulan: dokumen ANDAL dapat memasuki tahap uji selanjutnya. b. Bila jumlah dan jenis komponen dampak penting lingkungan yang tercantum pada kolom 4 berbeda dengan yang terdapat pada kolom 3, kolom 2 dan/atau kolom 1, maka dokumen ANDAL yang dinilai tidak memiliki konsistensi, baik dengan dokumen KA maupun antar Bab dalam dokumen ANDAL. Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki kembali. 3. Bila proyek berada pada tahap studi kelayakan, maka uji konsistensi dilakukan dengan pendekatan serupa. Sebagai ilustrasi, lihat Tabel 2. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 15
  • 16. Tabel 1. Contoh Uji Konsistensi Dokumen KA Dokumen ANDAL Komponen atau parameter lingkungan yang diidentifikasi berpotensi terkena dampak penting Komponen atau parameter lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting. Tercantum dalam Bab Metode Studi Komponen atau parameter dampak lingkungan yang diprakirakan besar dampak dan sifat penting dampak. Komponen atau parameter dampak lingkungan yang dievaluasi untuk keperluan kelayakan lingkungan. (Kolom 1) (kolom 2) (kolom 3) (kolom 4) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kualitas udara Kualitas air laut Arus laut Vegetasi darat Vegetasi pantai Satwa langka Biota laut Kesempatan kerja 9. Perekonomian lokal 10. Hak ulayat 11. Interaksi sosial 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kualitas udara Kualitas air laut Arus laut Vegetasi darat Vegetasi pantai Satwa langka Biota laut Kesempatan kerja 9. Perekonomian lokal 10.Hak ulayat 11.Interaksi sosial 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kualitas udara Kualitas air laut Arus laut Vegetasi darat Vegetasi pantai Satwa langka Biota laut Kesempatan kerja 9. Perekonomian lokal 10. Hak ulayat 11. Interaksi sosial Dipetik dari Bab Ruang Lingkup Studi Dokumen KA Dipetik dari Bab Metode Studi, Dokumen ANDAL Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak Penting, ANDAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bentang alam Kualitas air laut Arus laut Sedimentasi Vegetasi pantai Biota sungai Biota laut Kesempatan kerja 9. Perekonomian lokal 10. Hak ulayat 11. Interaksi sosial 12. Pendapatan Dipetik dari Bab Evaluasi Dampak Lingkungan, ANDAL Contoh: Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki, karena: • Dokumen ANDAL disusun konsisten dengan dokumen KA hanya sampai pada Bab Prakiraan Dampak Lingkungan (lihat kolom 1, 2 dan 3). • Evaluasi kelayakan lingkungan yang termuat pada Bab Evaluasi Dampak Lingkungan, tidak dilakukan berdasarkan komponen dampak penting lingkungan yang identik dengan yang dianalisis pada Bab Prakiraan Dampak (ada 4 komponen lingkungan yang berbeda) Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 16
  • 17. Tabel 2. Contoh Uji Konsistensi – Proyek berada pada Tahap Studi Kelayakan Dokumen KA Dokumen ANDAL (Kolom 1) (kolom 2) (kolom 3) (kolom 4) Evaluasi holistik: Alternatif Lokasi 1 1. Kualitas air sungai 2. Populasi ikan 3. Vegetasi darat 4. Kesempatan kerja 5. .............. dst 11. Interaksi sosial Alternatif Lokasi 1 1. Kualitas air sungai 2. Populasi ikan 3. Vegetasi darat 4. Kesempatan kerja 5. .............. dst 11. Interaksi sosial Alternatif Lokasi 1 1. Kualitas air sungai 2. Populasi ikan 3. Produksi padi 4. Kesempatan kerja 5. .............. dst 11. Konflik sosial Alternatif Lokasi 1 1. Kualitas air sungai 2. Populasi ikan 3. Produksi padi 4. Kesempatan kerja 5. .............. dst 15. Konflik sosial & & & vs Alternatif Lokasi 2 1. Kualitas air sungai 2. Transportasi sungai 3. Satwa langka 4. Kesempatan kerja 5. ..........dst 13. Sikap thd proyek Alternatif Lokasi 2 1. Kualitas air sungai 2. Transportasi sungai 3. Satwa langka 4. Kesempatan kerja 5. ..........dst 13. Sikap thd proyek Alternatif Lokasi 2 1. Kualitas udara 2. Transportasi sungai 3. Tangkapan ikan 4. Kesempatan kerja 5. ..........dst 13. Sikap thd proyek Alternatif Lokasi 2 1. Kualitas udara 2. Sarana angkutan 3. Tangkapan ikan 4. Kesempatan kerja 5. ..........dst 17. Sikap thd proyek Dipetik dari Bab Prakiraan Dampak, Dokumen ANDAL Dipetik dari Bab Evaluasi Dampak, Dokumen ANDAL Dipetik dari Bab Ruang Lingkup Studi Dokumen KA Dipetik dari Bab Metode Studi, Dokumen ANDAL Contoh: Kesimpulan: dokumen ANDAL harus diperbaiki, karena: • Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak (ANDAL) disusun tidak konsisten dengan dokumen KA (lihat jenis & jumlah dampak penting di kolom 1, 3 dan 4). • Evaluasi kelayakan lingkungan yang termuat pada Bab Evaluasi Dampak Lingkungan, tidak dilakukan berdasarkan komponen dampak penting lingkungan yang identik dengan yang dianalisis pada Bab Prakiraan Dampak (ada banyak komponen lingkungan yang berbeda, bandingkan kolom 3 dan 4) Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 17
  • 18. 4. Uji Mutu: Aspek Keharusan 4.1. Latar Belakang • • Prakiraan besar dampak dan sifat penting dampak merupakan salah satu kajian yang harus dilakukan dalam penyusunan ANDAL. Kajian ini dimuat dalam Bab Prakiraan Dampak Lingkungan. • 4.2. Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam penyusunan dokumen KA, karena melalui proses ini diidentifikasi potensi dampak penting lingkungan yang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Proses pelingkupan ini amat menentukan lingkup wilayah studi dan kedalaman studi ANDAL. Evaluasi dampak lingkungan merupakan puncak kajian penyusunan ANDAL, sebab hasil telaahan yang termuat pada Bab Evaluasi Dampak Lingkungan ini digunakan untuk pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dari rencana usaha/kegiatan. Persoalan Yang Sering Dihadapi • Sering dijumpai di dalam dokumen KA tidak dicantumkan secara tegas dan gamblang daftar komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting yang harus ditelaah dalam ANDAL. Atau dengan kata lain tidak ada daftar komponen dampak penting lingkungan. Umumnya di dalam dokumen KA hanya dicantumkan daftar komponen lingkungan yang akan ditelaah dalam studi ANDAL. • Masih cukup banyak dijumpai prakiraan besar dampak lingkungan dilakukan dengan cara membanding kondisi lingkungan pada saat sebelum dan sesudah proyek (before and after project), dan bukan dengan cara membanding kondisi lingkungan pada saat dengan dan tanpa proyek (with and without project). • Penentuan sifat penting dampak tidak dilakukan berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. • Sering dijumpai penyusun ANDAL tidak mengetahui perbedaan dasar antara prakiraan dampak lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan. Sebagai akibatnya, isi kedua Bab ini tidak berbeda satu sama lain. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 18
  • 19. 4.3. Bahan Uji A. Landasan Hukum • • • • KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL KepKa Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. B. Prosedur Uji 1. Periksa apakah pelingkupan dampak penting --yang hasilnya tercantum dalam Bab Ruang Lingkup Studi dokumen KA-- telah dilakukan melalui proses konsultansi publik sebagaimana diwajibkan oleh Kepka Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL. Catatan: Buka Lampiran dokumen KA, telusuri apakah terdapat notulen dan daftar hadir pertemuan dengan masyarakat sekitar rencana kegiatan sebagai salah satu bukti dilakukannya konsultansi publik oleh pemrakarsa kegiatan. 2. Periksa pada Bab Ruang Lingkup Studi dokumen KA, apakah pelingkupan telah dilakukan melalui proses identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak potensial dan pemusatan dampak penting sebagaimana diamanatkan dalam Kepka Bapedal No. 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL, Lampiran 1. a. Identifikasi dampak potensial: mengidentifikasi berbagai komponen atau parameter lingkungan yang berpotensi terkena dampak lingkungan akibat adanya rencana usaha/kegiatan, terlepas apakah dampak tersebut berukuran besar atau kecil, positif atau negatif, mendasar atau tidak. b. Evaluasi dampak potensial: melakukan seleksi dan menetapkan mana diantara komponen dampak lingkungan dari hasil butir 1a. di atas yang berpotensi terkena dampak penting lingkungan. Atau dengan kata lain, menetapkan komponen dampak penting hipotetik. Komponen dampak penting hipotetik inilah yang harus ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. c. Pemusatan dampak penting (focusing): merumuskan isu-isu pokok lingkungan yang akan timbul sebagai akibat adanya kegiatan proyek. Isu pokok ini diperoleh sebagai hasil agregasi atau pengelompokan atas beberapa komponen dampak penting lingkungan yang telah diidentifikasi pada butir b. di atas. Dokumen KA dengan demikian harus diperbaiki apabila: Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 19
  • 20. a. Tidak mencantumkan secara tegas daftar komponen atau parameter lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting (atau disebut pula sebagai dampak penting hipotetik) yang merupakan hasil proses evaluasi dampak potensial. b. Tidak mencantumkan secara tegas isu pokok lingkungan yang merupakan hasil proses pemusatan dampak penting (focusing). 3. Periksa pada Bab Prakiraan Dampak Penting dari dokumen ANDAL, apakah setiap komponen atau paramater dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam bab ini: a. Telah diprakirakan besar dampak (magnitude of impact) yang akan timbul dengan cara menganalisis perbedaan kondisi lingkungan dengan proyek dan tanpa proyek. b. Telah ditetapkan sifat penting dari besar dampak yang timbul dengan mengacu pada KepKa Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Dokumen ANDAL dengan demikian harus diperbaiki apabila dalam Bab Prakiraan Dampak dijumpai: a. Tidak dilakukan prakiraan besar dampak untuk setiap komponen dampak penting hipotetik. Catatan: Untuk diketahui, dalam Bab ini harus dilakukan telaahan terhadap besar dampak (magnitude of impact), bukan prakiraan terhadap dampak besar (big magnitude of impact). b. Tidak dilakukan telaahan sifat penting dari besar dampak yang timbul dengan menggunakan KepKa Bapedal No. 056/1994 sebagai acuan. Catatan: Telaahan sifat penting dilakukan untuk setiap komponen dampak penting lingkungan hipotetik. 4. Periksa pada Bab Evaluasi Dampak Lingkungan dalam dokumen ANDAL, apakah telaahan yang dilakukan telah memenuhi syarat berikut: a. Telah dilakukan kajian secara holistik terhadap berbagai komponen dampak penting lingkungan. Komponen dampak penting yang dimaksud disini adalah yang dikaji dalam Bab Prakiraan Dampak Penting. b. Telah dilakukan evaluasi dampak lingkungan untuk keperluan pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dengan merujuk pada kriteria yang tercantum pada pasal 22 PP No. 27/1999. c. Untuk proyek yang berada pada fase studi kelayakan: evaluasi dampak lingkungan telah dilakukan dengan menilai alternatif kegiatan proyek yang paling layak dipandang dari segi lingkungan. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 20
  • 21. Dokumen ANDAL dengan demikian harus diperbaiki apabila dalam Bab Evaluasi Dampak Lingkungan dijumpai: a. Evaluasi dampak lingkungan dilakukan secara parsial seperti pada Bab Prakiraan Dampak Penting. b. Tidak dilakukan evaluasi untuk keperluan pengambilan keputusan kelayakan lingkungan dari proyek. c. Untuk proyek yang berada pada fase studi kelayakan: tidak dilakukan evaluasi untuk menilai alternatif kegiatan yang paling layak dari segi lingkungan. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 21
  • 22. 5. Uji Mutu: Aspek Relevansi 5.1. Latar Belakang • • 5.2. Dokumen AMDAL merupakan dokumen ilmiah, sehingga harus memenuhi kaedah-kaedah logik dan sistematik. Parameter lingkungan hidup yang akan dikelola (disajikan dalam dokumen RKL) dan dipantau (disajikan dalam dokumen RPL) harus relevan dengan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL. Persoalan Yang Sering Dihadapi • • Semua komponen dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL dikelola dan rumusan pengelolaannya dimuat dalam dokumen RKL. • 5.3. Beberapa komponen dampak penting lingkungan yang dikelola (dimuat dalam dokumen RKL) dan yang dipantau (dimuat dalam dokumen RPL) tidak relevan dengan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL. Semua komponen dampak penting lingkungan yang ditelaah dalam dokumen ANDAL dipantau dan rumusan pemantauannya dimuat dalam dokumen RPL. Bahan Uji A. Landasan Hukum • • KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL B. Prosedur Uji 1. Periksa pada Bab Evaluasi Dampak Penting dalam dokumen ANDAL, apakah hasil evaluasi memuat arahan dampak lingkungan penting yang harus dikelola. 2. Periksa pada dokumen RKL, apakah program pengelolaan lingkungan yang dimuat dalam Bab Rencana Pengelolaan Lingkungan, berciri: a. Relevan dengan yang direkomendasikan oleh dokumen ANDAL (termuat dalam Bab Evaluasi Dampak Lingkungan). Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 22
  • 23. b. Program pengelolaan lingkungan difokuskan pada penanganan komponen dampak penting yang banyak menimbulkan dampak turunan (dampak sekunder, tersier, dan selanjutnya). Atau dengan kata lain pada komponen dampak penting yang strategis untuk dikelola (impact management). Catatan: Penelusuran mata rantai dampak primer, sekunder, dan selanjutnya dapat dilihat pada bagan alir dampak yang umumnya dimuat pada Bab Evaluasi Dampak Lingkungan (ANDAL). c. Program pengelolaan lingkungan difokuskan pada perbaikan atau modifikasi teknologi proses produksi dan/atau pada langkah-langkah manajemen untuk minimisasi limbah/emisi dan kerusakan lingkungan dengan menerapkan prinsip 4 R (reduce, recycle, reuse and recovery). d. Program pengelolaan lingkungan difokuskan pada pencegahan timbulnya dampak penting negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitar proyek dan konflik sosial dengan penduduk sekitar. e. Program pengelolaan lingkungan yang dimuat dalam RKL (termasuk RPL) akan berpengaruh positif pada penghematan biaya produksi secara keseluruhan. Dokumen RKL dengan demikian harus diperbaiki apabila pengelolaan lingkungan yang dirumuskan berciri: program a. Tidak atau kurang difokuskan pada program atau langkah-langkah untuk mencegah dan menangani dampak lingkungan sebagaimana dimaksud pada butir 2a sampai 2d. b. Tidak tergolong sebagai komponen dampak penting yang ditelaah dalam Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak dari dokumen ANDAL. c. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan (termasuk dalam hal ini pemantauan lingkungan) secara totalitas tidak membantu terjadinya penurunan biaya produksi, malahan menambah beban biaya produksi. 3. Periksa pada dokumen RPL, apakah program pemantauan lingkungan yang dimuat dalam dokumen ini berciri sebagai berikut: a. Memantau komponen atau parameter lingkungan yang merupakan indikator sensitif bagi kinerja program pengelolaan lingkungan yang dijalankan. b. Hasil pemantauan dapat digunakan sebagai bukti untuk melindungi pemrakarsa dari gugatan (claim) pencemaran/perusakan lingkungan. c. Dilaksanakan dengan prinsip efektif biaya. Dokumen RPL dengan demikian harus diperbaiki apabila program pemantauan lingkungan yang dirumuskan berciri: Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 23
  • 24. a. Tidak memenuhi ciri-ciri sebagaimana tercantum dalam butir 3a., 3b. dan/atau 3c. b. Tidak tergolong sebagai komponen dampak penting yang ditelaah dalam Bab Prakiraan Dampak dan Bab Evaluasi Dampak dari dokumen ANDAL. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 24
  • 25. 6. Uji Mutu: Aspek Kedalaman 6.1. Latar Belakang • • 6.2. Studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak penting yang timbul akibat adanya kegiatan proyek, sehingga data yang dikumpulkan harus memenuhi kaedah sahih dan akuntabel. Dalam Studi ANDAL, kondisi rona lingkungan hidup, kajian prakiraan besar dampak, sifat penting dampak dan evaluasi dampak lingkungan harus dilakukan dengan menggunakan metode yang sahih, reliabel dan dapat dipertanggung-jawabkan (akuntabel). Persoalan Yang Sering Dihadapi • • Metode prakiraan dampak yang digunakan acapkali tidak atau kurang mampu menggambarkan fenomena yang akan terjadi karena menggunakan asumsi-asumsi atau koefisien teknis yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitar proyek yang dikaji. • 6.3. Metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan untuk deskripsi rona lingkungan hidup acapkali tidak sahih (tidak mengukur apa yang seharusnya diukur) Metode evaluasi dampak yang digunakan tidak sahih karena menggunakan cara-cara amalgamasi (melebur nilai atau unit satuan dari berbagai komponen lingkungan yang berbeda ke dalam satu nilai atau unit satuan tertentu) yang salah. Bahan Uji A. Landasan Hukum • • • KepMen LH No. 2/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL KepKa Bapedal No. 9/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL Kepka Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 25
  • 26. B. Prosedur Uji 1. Periksa apakah di dalam penyusunan ANDAL digunakan metode yang sahih untuk: a. Mengumpulkan dan menganalisis data (untuk keperluan Bab Rona Lingkungan Hidup, ANDAL). b. Memprakirakan besar dampak yang akan timbul (untuk keperluan Bab Prakiraan Dampak, ANDAL) Catatan: Untuk diketahui, pemeriksaan terhadap kesahihan metode-metode tersebut harus dilakukan oleh personil yang mempunyai kompetensi di bidang tersebut. Dokumen ANDAL dengan demikian perlu diperbaiki, bila salah satu kondisi di bawah ini terjadi: a. Metode yang digunakan untuk pengumpulan dan analisis data komponen lingkungan tertentu ternyata tidak sahih. b. Metode yang digunakan untuk prakiraan besar dampak komponen lingkungan tertentu ternyata tidak sahih. 2. Periksa apakah dalam Bab Evaluasi Dampak Lingkungan, ANDAL, digunakan metode yang sahih untuk keperluan evaluasi dampak lingkungan secara holistik. Untuk proyek yang tengah berada pada studi kelayakan, sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku, maka periksa sejauh mana digunakan metode yang sahih untuk mengevaluasi alternatif kegiatan yang paling layak dari segi lingkungan. Dokumen ANDAL dengan demikian perlu diperbaiki, bila metode evaluasi dampak lingkungan yang digunakan ternyata tidak sahih atau tidak dapat diterima secara ilmiah. Catatan Dalam proses evaluasi dampak yang menggunakan metode matrik, acapkali dijumpai kesalahan dalam proses amalgamasi. Yang dimaksud dengan proses amalgamasi disini adalah proses melebur atau menyatukan unit satuan yang semula berbeda-beda (contoh: ppm, ton/ha/tahun, Rp/bulan, jumlah penduduk/km2) menjadi satuan dampak yang sama. Kesalahan dijumpai karena besar dampak (yang semula mempunyai unit satuan yang berbeda-beda) ditransformasi menjadi skor dampak (1, 2, 3 dan seterusnya). Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 26
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Adiwibowo, Soeryo, Sudarto P. Hadi, Ari Saptari dan Tina Artini. 2002. Modul untuk Peserta Pelatihan Aspek Sosial AMDAL. University Consortium on the Environment (UCE) – Collaborative Environmental Project in Indonesia (CEPI) dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Adiwibowo, Soeryo. 2002. Instrumen untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan dan Kinerja Usaha Perusahaan Perkebunan dalam rangka Pembangunan Berkelanjutan. Makalah pada Seminar Sehari Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan. Max Havelaar Indonesia Foundation. 16 Mei 2002, Jakarta. Adiwibowo, Soeryo. 2001. Gagasan AMDAL Paradigma Baru. Makalah pada Workshop Evaluasi Kinerja AMDAL. BAPEDAL. 15 Oktober, 2001. Soemarwoto, Otto. 1990. Analisis Dampak Lingkungan. UGM Press. Yogyakarta. Suratmo, F.G. 1989. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. UGM Press. Yogyakarta. Teknik Penilaian Dokumen AMDAL 27