2. A. Hakikat Bangsa
1. Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan
hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat.
2. Bangsa dalam Arti Politis
Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang
sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu
kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam(diikat oleh kekuasaan politik, yaitu
negara).
3. Cultural Unity dan Political Unity
Cultural unity adalah bangsa dalam pengertian antropologi/sosiologi. Terjadi
karena suatu masyarakat itu merupakan satu persekutuan hidup yang berdiri
sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa
satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat.
Political Unity adalah bangsa dalam pengertian politik negara. Anggota
sebuah Political Unity mungkin berbeda corak dan latar belakang
kebudayaannya, tetapi mereka menjadi satu bangsa dalam pengertian
politik.
3. 4. Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukan
bangsa-negara, yaitu:
• Model Ortodoks
Yaitu, bermula dari adanya suatu bangsa terlebih
dahulu, untuk kemudian bangsa ini membentuk satu
negara tersendiri. Contoh, bangsa Yahudi yang berupaya
mendirikan negara Israel untuk satu bangsa Yahudi.
• Model Mutakhir
Yaitu, berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk
negara merupakan sekumpulan suku, bangsa dan ras.
Contohnya kemunculan negara Amerika Serikat pada
tahun 1776.
4. B. Identitas Nasional
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas”
dan “nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang
memiliki pengertian harfiah; cirri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Dengan demikian, identitas bearti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
dimiliki seseorang, kelompok , masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga
dengan identitas itu bisa membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional”
merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional merujuk pada kelompok-
kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa yang lain.
5. 3. Faktor Pembentukan Identitas
Bangsa
• Primordial
• Sakral
• Tokoh
• Bhineka Tunggal Ika
• Sejarah
• Perkembangan ekonomi
• Kelembagaan
6. 4. Hakikat Negara
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi unsur-unsur rakyat,
wilayah, pemerintah serta kedaulatan.
Unsur-unsur negara meliputi:
a. Rakyat
Adalah Orang yang bertempat tinggal diwilayah itu, tunduk pada kekuasaan
negara dan mendukung negara yang bersangkutan.
b. Wilayah
Yaitu, daerah kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyar
negara.
c. Pemerintahan yang berdaulat
Yaitu adanya penyelenggaraan negara yang memiliki kekuasaan
menyelenggaran pemerintahan di neagara tersebut
7. Bangsa dan Negara Indonesia
1. Hakikat Bangsa Indonesia
Faktor-faktor (factor historis) penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia , sebagai berikut:
a. Adanya kesamaan nasib, yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan
bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.
b. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu
penjajah.
c. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara membentang
dari Sabang sampai Marauke.
d. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan
sebagai suatu bangsa.
8. 2. Proses Terjadinya Negara Indonesia
Secara teoritis perkembangan negara Indonesia terjadi adalah
sebagai berikut:
a. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi,
tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk
memerdekakan dirinya.
b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
c. Terjadi negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh
bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama.
d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan
negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, system
pemerintahan negara, UUD negara dan dasar negara.
9. 3. Cita-cita, Tujuan dan Visi Negara Indonesia
a. Cita-cita Negara Indonesia (Alinea II Pembukaan UUD 1945)
Mewujudka masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yaitu negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
b. Tujuan Negara Indonesia (Alinea IV Pembukaan UUD 1945)
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesi
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertibang dunia yang berdasarkan
kemerdekan, perdamaian abadi dan keadilan social.
10. Identitas Nasional Indonesia
Beberapa bentuk Identitas nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
5. Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar filsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Indonesia ( kesatuan ), bentuk pemerintahan ( Republik),
sistem politik (demokrasi)
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10.Kebudayaan daerah
12. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa
Negara Indonesia adalah negara yang proses pembentukkan
bangsa-negara menggunakan proses Metode Mutakhir,
dimana berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk
negara merupakan sekumpulan suku, bangsa dan ras.
Tumbuh dan disepakatinya beberapa identitas nasional
Indonesia sesungguhnya telah diawali dengan adanya
kesadaran politik bangsa Indonesia sebelum bernegara.
Kesadaran politik itu adalah tumbuhnya semangat
nasionalisme ( semangat kebangsaan) sebagai gerakan
menentang penjajah dan mewujudkan negara-negara
Indonesia lain nya. Dengan demikian, nasionalisme tumbuh
kuat dalam diri bangsa Indonesia turut mempermudah
terbentuknnya identitas nasional Indonesia.