SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
- Siska Febrina Fauziah, SST.
-
RESUSITASI NEONATUS
 Bayi lahir >> cukup bulan?
Menangis/bernafas? Tonus otot baik?
Cairan ketuban jernih?
 Bayi kurang bulan >> kurang
surfaktan >> inj. Dexamethason.
 Cairan ketuban bercampur mekonium
kental >> bayi bugar?? Ada usaha
nafas, HR > 100x/m, tonus otot baik.
 Jika jawaban ya untuk keempat
kriteria penilaian awal, maka lakukan
perawatan rutin.
 Jika salah satu jawaban tidak, maka
lakukan tindakan sesuai temuan.
 Jika bayi tidak menangis, maka
lakukan JAIKAN.
 Jika cairan ketuban bercampur
mekonium kental, BUKAN bayi
bugar, maka lakukan ETT pada
JAIKAN.
JAIKAN
 Nilai pernafasan, tonus otot, dan
warna kulit.
 Jika bernafas, warna kulit
KEMERAHAN, dan HR > 100x/m
>>perawatan rutin.
 Jika SIANOSIS sentral di sekitar
bibir, beri tambahan O2.
 Jika memerah >> observasi, jika
menetap >> VTP.
 Jika apnu atau HR < 100x/m >> VTP.
VTP
 Jika HR > 100x/m, bernafas, dan
warna kulit kemerahan >> observasi.
 Jika HR > 100x/m, megap-megap >>
VENTILASI.
 Jika HR < 100x/m, belum bernafas>>
VENTILASI.
 Jika HR < 60x/m, belum bernafas >>
VENTILASI & Kompresi Dada.
VENTILASI
 Jika HR > 100x/m, bernafas, dan
warna kulit kemerahan >> observasi.
 Jika HR > 100x/m, megap-megap >>
VENTILASI lagi.
 Jika HR < 100x/m, belum bernafas>>
VENTILASI lagi.
 Jika HR > 60x/m, belum bernafas >>
VENTILASI lagi.
 Jika HR < 60x/m, belum bernafas >>
VENTILASI & Kompresi Dada.
VENTILASI & KOMPRESI DADA
 Jika HR > 60 x/m, belum bernafas >>
lakukan VENTILASI lagi.
 Jika HR < 60 x/m, belum bernafas >>
berikan efinefrin.
 VENTILASI dilakukan sampai bayi
bernafas.
 KOMPRESI DADA dilakukan sampai
HR > 60 x/m.
Kebutuhan Asuhan BBL secara
ascenden.
Nilai risiko untuk kebutuhan resusitasi,
thermoregulasi, membersihkan jalan
nafas, mengeringkan dan menstimulasi
untuk bernafas.
Beri tambahan O2 bila
perlu, memberikan VTP,
intubasi endotrakeal.
Kompresi dada,
pemberian obat
Semakindiperlukan
GANGGUAN NAFAS
PADA NEONATUS
 Dispneu/gangguan nafas : kesulitan
bernafas.
 Tacipnu : nafas cepat.
 Batasannya : kesulitan bernafas
kriterianya >> frekuensi nafas >60 x/m
dengan 1 atau lebih tanda kesulitan
bernafas, frekuensi nafas < 30
x/m, sianosis sentral, dan apnu > 20
detik.
Tanda & Gejala
 Takipnu
 Sianosis
 Retraksi dada
 Merintih
 Apnu
 Pernafasan cuping hidung
Diagnosis
Frekuen
si Nafas
Gejala Tambahan Gangguan
Nafas
Klasifikasi
> 60 x/’ dengan Sianosis sentral DAN retraksi
dada atau merintih saat
ekspirasi
Gangguan
Nafas Berat
> 90 x/’ dengan Sianosis sentral atau retraksi
dada atau merintih saat
ekspirasi
< 30 x/’ dengan
atau
tanpa
Gejala lain dari gangguan nafas
60 – 90
x/’
dengan
tetapi
tanpa
Retraksi dada atau merintih saat
ekspirasi
Sianosis sentral Gangguan
Nafas Sedang> 90 x/’ tanpa Sianosis sentral atau retraksi
dada atau merintih saat
Diagnosis
Frekuensi
Nafas
Gejala Tambahan
Gangguan Nafas
Klasifikasi
60 – 90 x/’ tanpa Sianosis sentral atau retraksi
dada atau merintih saat
ekspirasi
Gangguan
Nafas Ringan
60 – 90 x/’ dengan
tetapi
tanpa
Sianosis sentral
Retraksi dada atau merintih
saat ekspirasi
Kelainan
Jantung
Kongenital
Macam-macam Gangguan Nafas
Klasifikasi
Gangguan Nafas
Tanda & Gejala
Kondisi Khas
R T A C M S
MAS x x x BCB, warna kehijauan pada tali
pusat/kulit bayi, Takipnu khas >
120 x/’, mekonium dalam saluran
nafas, ronkhi +
Pneumonia x x x Dispneu, terdapat GBS
HMD/RDS type 1 x x x x x BKB, hipotensi, hipotoni, pola RD
pada hasil rontgen, terdapat
atelektasis difus pada air
bronchogram.
TTN/RDS type 2 x BCB, Barrel chest, terdapat garis
hilar pada hasil foto thorax.
Pneumotoraks x x x Tension pneumotoraks,
pergeseran mediastinum.
BPD x Wheezing, sekret endotrakeal
kental, retensi CO2
Down Score
Pembeda 0 1 2 Keterangan
Frekuensi
nafas
< 60 x/’ 60 – 80 x/’ > 80 x/’
Skor < 4 =
tidak gawat
nafasRetraksi
dada
Tidak ada Ringan Berat
Sianosis Tidak
sianosis
Hilang
dengan O2
Menetap
walaupun
diberi O2
Skor 4 – 7 =
gawat nafasAir entry Udara
masuk
bilateral baik
Penurunan
ringan udara
masuk
Tidak ada
udara masuk
Merintih Tidak
merintih
Terdengar
dengan
stetoskop
Terdengar
tanpa alat
bantu
Skor > 7 =
ancaman
gagal nafas
TRAUMA LAHIR
 Trauma Kepala
◦ Caput succedanum
◦ Cephal haematom
◦ Subgaleal
haematom
 Fraktur Tulang
Tengkorak
◦ Fraktur linier _ _
◦ Fraktur kompresi -_-
 Perdarahan
Intrakanial
◦ Perdarahan subdural
◦ Perdarahan
subarachnoid
◦ Perdarahan epidural
◦ Perdarahan
intraserebral
 Trauma Jaringan
Lunak
◦ Tortikalis
◦ Brachial palsy
TRAUMA JARINGAN LUNAK
TORTIKOLIS
Ada 3 type :
 Tortikolis dengan
massa tumor
(40%)
 Tortikolis muskular
 Tortikolis postural
TORTIKOLIS
 Robeknya serabut
otot/fasia disertai
pembentukan
hematom & fibrosis.
 Malposisi intrauterin/
perinatal
menyebabkan
iskemia, edema, fibros
is pada otot
sternokleidomastodeu
s.
TRAUMA FLEKSUS
BRAKHIALIS
Ada 3 jenis, yaitu :
 Erb’s palsy
 Klumke’s palsy
 Trauma seluruh
fleksus brakhialis
Jenis-jenis Brachial Palsy
TRAUMA FLEKSUS
BRACHIALIS
Perbedaan
Jenis
Erb Palsy Klumke’s Palsy
Trauma seluruh
fleksus
brachialis
Segmen terkena C5 – C7 C8 – Th 1 C5 – Th 1
Angka kejadian 90% 1% 10%
Posisi Adduksi, internal rotasi
bahu, ekstensi siku,
prenasi tangan, fleksi
pergelangan tangan dan
jari, asimetri refleks moro.
Kelumpuhan otot
intrinsik tangan
dan fleksor
pergelangan
tangan dan jari.
Flaksid.
Refleks genggam + - -
Refleks biseps - + -
Komorbid Trauma nervus fernikus,
paralisis diafragma
ipsilateral.
Syndrom Homer
(ptosis, meiosis,
anhidrosis)
ipsilateral.
Jarang.
PENENTUAN USIA
KEHAMILAN
New Ballard
Score
Physical
Maturity
Neuromuscular
Maturity
NEW BALLARD SCORE
 Physical Maturity
◦ Skin
◦ Lanugo
◦ Plantar surface
◦ Breast
◦ Eye/ear
◦ Genital
(male/female)
 Neuromuscular
Maturity
◦ Posture
◦ Square window
◦ Arm recoil
◦ Popliteal angle
◦ Scarf sign
◦ Heel to ear
Neuromuscular Maturity
Postur & Tonus Otot Square Window
Neuromuscular Maturity
Arm Recoil Popliteal Angle
Neuromuskular Maturity
Scarf Sign Heel to Ear
Maturity Rating
 Usia kehamilan =
score physical +
score
neuromuscular.
ATAU
 Jika hanya
dilakukan
pemeriksaan fisik
saja, maka usia
kehamilan = score
physical X 2.
Maturitas dan Pertumbuhan
Intrauterin
HDN / PDVK
 Definisi : penyakit
perdarahan pada BBL
akibat kekurangan
faktor pembekuan (Vit.
K dependent factors
>> F. II, VII, IX, X).
 Klasifikasi :
◦ Early onset
◦ Classic disease
◦ Late onset
 Penyebab :
◦ Cadangan Vit. K di
hati rendah.
◦ Transfer Vit. K dari
placenta rendah.
◦ Kadar Vit. K ASI
rendah.
◦ Sterilitas saluran
pencernaan bayi.
 Pencegahan :
pemberian Vit. K1 0,5
- 1 mg IM pada BBL.
Faktor
Peranan dalam Pembekuan
Darah
Tes
I Fibrinogen Prekursor fibrin PT
II Protrombin
Proenzim, diaktifkan oleh
tromboplastin PT
III Tromboplastin
Diperlukan untuk mengubah
protrombin menjadi trombin PT
IV Ion Calsium Diperlukan pada semua tahap PT
V Proaccelerine
Diperlukan untuk pembentukan
tromboplastin PT
VII Proconvertine
Diperlukan untuk mengubah
protrombin menjadi trombin
VIII AHF
Diperlukan untuk pembentukan
tromboplastin PTT
Faktor
Peranan dalam Pembekuan
Darah
Tes
IX
Komponen
tromboplastin
plasma
Diperlukan untuk pembentukan
tromboplastin PTT
X Trombokinase
Diperlukan untuk pembentukan
tromboplastin dan perubahan
protrombin menjadi trombin
PT
XI PTA
Diperlukan untuk pembentukan
tromboplastin PTT
XII Faktor Hageman
Mengawali proses pembekuan
darah in vitro PTT
XIII
Faktor stabilisasi
fibrin
Mengubah fibrin menjadi polimer
fibrin PTT
Klasifikasi HDN
Early Onset
Classic
Disease
Late Onset
Age 0 – 24 hours 2 – 7 days 1 – 6 months
Site of
hemorrhage
Cephal
hematom,
subgaleal,
intrakranial, GIT,
umbilikus,
intraabdominal
GIT, ear, nose,
throat, mucosal,
intrakranial,
circumcision,
cutaneous,
injection sites
Intracranial, GIT,
cutaneous, ear,
nose, throat,
mucosal,
injection sites,
thoracic
Etiology/risk Maternal drugs,
inherited
coagulopathy
Vit. K deficiency,
breast feeding
Cholestatis,
malabsorption
Vit. K,
Abetalipoprotein
deficiency,
idiopathic,
warfarin
ingestion
Klasifikasi HDN
Early Onset
Classic
Disease
Late Onset
Prevention Vit. K IM at birth
or to mother
avoid high risk
medication
Vit. K IM at birht Vit. K IM and
high dose oral
Vit. K during
periods of
cholestatis and
malabsorption
Incidence Very rare 2% if not given
Vit. K
Dependent on
primary disease
Diagnosis Banding
Komponen HDN Penyakit Hati DIC
Morfologi eritrosit Normal Sel target Sel target, sel
burr,
fragmentosit,
sferosit
PTT Memanjang Memanjang Memanjang
PT Memanjang Memanjang Memanjang
Fibrin split product Normal Normal/naik
sedikit
Naik
Trombosit Normal Normal Menurun
Faktor yang
menurun
II, VII, IX, X I, II, V, VII, IX, X I, II, V, VIII, XIII
IKTERUS
 Ikterus/Jaundice :
Warna kuning pada kulit
dan mukosa akibat
peningkatan kadar
bilirubin dalam darah
(>2 mg/dL).
 Hiperbilirubin (>13
mg/dL): Komplikasi dari
ikterus yang
menyebabkan infeksi
pada otak.
 Terlihat ikterus jika
kadar bilirubin darah 5 -
7 mg/dL.
METABOLISME BILIRUBIN
Derajat Ikterus menurut Kramer
THERAPY
Berbagai Masalah pada
BBLR
 Hipotermi & Termolabil
 Kesulitan bernafas
 Masalah gastrointestinal dan nutrisi
 Imaturitas fungsi hati
 Imaturitas susunan saraf pusat
 Imaturitas fungsi ginjal
 Imaturitas imunologis
 Masalah kardiovaskuler
 Masalah hematologi
 Masalah metabolisme
Mekanisme Kehilangan Panas
pada Bayi

More Related Content

What's hot

Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partumDokter Tekno
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiDokter Tekno
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasihiolove
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anakKindal
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminensMuhammad Abu Dzar
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoringJoni Iswanto
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 

What's hot (20)

Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Hipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : UpdateHipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : Update
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasi
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 

Viewers also liked

fraktur pada BBL
fraktur pada BBLfraktur pada BBL
fraktur pada BBLnor rahmah
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayinor rahmah
 
Neonatal Respiratory Distress
Neonatal Respiratory DistressNeonatal Respiratory Distress
Neonatal Respiratory Distress. .
 
Modul 5 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialis
Modul 5 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialisModul 5 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialis
Modul 5 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialispjj_kemenkes
 
Fraktur humerus
Fraktur humerusFraktur humerus
Fraktur humerusMeri Fitri
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalIrma Delima
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalpjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalpjj_kemenkes
 
dr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akdr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akPerdudikes
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medikJoni Iswanto
 
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalPower Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalZahraazmalunnisaramadan
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 

Viewers also liked (18)

fraktur pada BBL
fraktur pada BBLfraktur pada BBL
fraktur pada BBL
 
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayiFraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
Fraktur klavikula dan fraktur humerus pada bayi
 
Neonatal Respiratory Distress
Neonatal Respiratory DistressNeonatal Respiratory Distress
Neonatal Respiratory Distress
 
Modul 5 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialis
Modul 5 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialisModul 5 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialis
Modul 5 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan trauma pleksus brakialis
 
Fraktur humerus
Fraktur humerusFraktur humerus
Fraktur humerus
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
 
Penanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatusPenanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatus
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
 
dr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akdr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp ak
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik
 
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalPower Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Makalah fiskes
Makalah fiskesMakalah fiskes
Makalah fiskes
 

Similar to Summary Kegawatdaruratan Perinatologi

Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)mskosim
 
resusitasi nina.ppt
resusitasi nina.pptresusitasi nina.ppt
resusitasi nina.pptninaprayogi1
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptYoshiRiantyoko
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahiroctaviasulistya
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutUFDK
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiEvan Permana
 
power point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahir
power point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahirpower point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahir
power point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahirendang34
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfAhmadAryadi4
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRichard Leonardo
 
Perdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan SyokPerdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan SyokDnr Creatives
 
CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCoassTHT
 
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapijuniarwulanTandionga2
 
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfTyaraRahma
 
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptxRespiratory Distress Syndrome (RDS).pptx
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptxmelvin651658
 
Tindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptxTindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptxRianGibran
 
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxPPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxMeliaAgustin2
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 

Similar to Summary Kegawatdaruratan Perinatologi (20)

Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)
 
ASFIKSIA NEONATORUM.ppt
ASFIKSIA NEONATORUM.pptASFIKSIA NEONATORUM.ppt
ASFIKSIA NEONATORUM.ppt
 
resusitasi nina.ppt
resusitasi nina.pptresusitasi nina.ppt
resusitasi nina.ppt
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi Urologi
 
power point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahir
power point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahirpower point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahir
power point RESUSITASI NEONATUS / bayi baru lahir
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdf
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
 
resusitasi-neonatusppt.ppt
resusitasi-neonatusppt.pptresusitasi-neonatusppt.ppt
resusitasi-neonatusppt.ppt
 
Perdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan SyokPerdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan Syok
 
CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis Posterior
 
Laparotomi
LaparotomiLaparotomi
Laparotomi
 
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
 
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
 
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptxRespiratory Distress Syndrome (RDS).pptx
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx
 
Tindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptxTindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptx
 
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxPPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 

Recently uploaded

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 

Summary Kegawatdaruratan Perinatologi

  • 1. - Siska Febrina Fauziah, SST. -
  • 2. RESUSITASI NEONATUS  Bayi lahir >> cukup bulan? Menangis/bernafas? Tonus otot baik? Cairan ketuban jernih?  Bayi kurang bulan >> kurang surfaktan >> inj. Dexamethason.  Cairan ketuban bercampur mekonium kental >> bayi bugar?? Ada usaha nafas, HR > 100x/m, tonus otot baik.
  • 3.  Jika jawaban ya untuk keempat kriteria penilaian awal, maka lakukan perawatan rutin.  Jika salah satu jawaban tidak, maka lakukan tindakan sesuai temuan.  Jika bayi tidak menangis, maka lakukan JAIKAN.  Jika cairan ketuban bercampur mekonium kental, BUKAN bayi bugar, maka lakukan ETT pada JAIKAN.
  • 4. JAIKAN  Nilai pernafasan, tonus otot, dan warna kulit.  Jika bernafas, warna kulit KEMERAHAN, dan HR > 100x/m >>perawatan rutin.  Jika SIANOSIS sentral di sekitar bibir, beri tambahan O2.  Jika memerah >> observasi, jika menetap >> VTP.  Jika apnu atau HR < 100x/m >> VTP.
  • 5. VTP  Jika HR > 100x/m, bernafas, dan warna kulit kemerahan >> observasi.  Jika HR > 100x/m, megap-megap >> VENTILASI.  Jika HR < 100x/m, belum bernafas>> VENTILASI.  Jika HR < 60x/m, belum bernafas >> VENTILASI & Kompresi Dada.
  • 6. VENTILASI  Jika HR > 100x/m, bernafas, dan warna kulit kemerahan >> observasi.  Jika HR > 100x/m, megap-megap >> VENTILASI lagi.  Jika HR < 100x/m, belum bernafas>> VENTILASI lagi.  Jika HR > 60x/m, belum bernafas >> VENTILASI lagi.  Jika HR < 60x/m, belum bernafas >> VENTILASI & Kompresi Dada.
  • 7. VENTILASI & KOMPRESI DADA  Jika HR > 60 x/m, belum bernafas >> lakukan VENTILASI lagi.  Jika HR < 60 x/m, belum bernafas >> berikan efinefrin.  VENTILASI dilakukan sampai bayi bernafas.  KOMPRESI DADA dilakukan sampai HR > 60 x/m.
  • 8. Kebutuhan Asuhan BBL secara ascenden. Nilai risiko untuk kebutuhan resusitasi, thermoregulasi, membersihkan jalan nafas, mengeringkan dan menstimulasi untuk bernafas. Beri tambahan O2 bila perlu, memberikan VTP, intubasi endotrakeal. Kompresi dada, pemberian obat Semakindiperlukan
  • 9. GANGGUAN NAFAS PADA NEONATUS  Dispneu/gangguan nafas : kesulitan bernafas.  Tacipnu : nafas cepat.  Batasannya : kesulitan bernafas kriterianya >> frekuensi nafas >60 x/m dengan 1 atau lebih tanda kesulitan bernafas, frekuensi nafas < 30 x/m, sianosis sentral, dan apnu > 20 detik.
  • 10. Tanda & Gejala  Takipnu  Sianosis  Retraksi dada  Merintih  Apnu  Pernafasan cuping hidung
  • 11. Diagnosis Frekuen si Nafas Gejala Tambahan Gangguan Nafas Klasifikasi > 60 x/’ dengan Sianosis sentral DAN retraksi dada atau merintih saat ekspirasi Gangguan Nafas Berat > 90 x/’ dengan Sianosis sentral atau retraksi dada atau merintih saat ekspirasi < 30 x/’ dengan atau tanpa Gejala lain dari gangguan nafas 60 – 90 x/’ dengan tetapi tanpa Retraksi dada atau merintih saat ekspirasi Sianosis sentral Gangguan Nafas Sedang> 90 x/’ tanpa Sianosis sentral atau retraksi dada atau merintih saat
  • 12. Diagnosis Frekuensi Nafas Gejala Tambahan Gangguan Nafas Klasifikasi 60 – 90 x/’ tanpa Sianosis sentral atau retraksi dada atau merintih saat ekspirasi Gangguan Nafas Ringan 60 – 90 x/’ dengan tetapi tanpa Sianosis sentral Retraksi dada atau merintih saat ekspirasi Kelainan Jantung Kongenital
  • 13. Macam-macam Gangguan Nafas Klasifikasi Gangguan Nafas Tanda & Gejala Kondisi Khas R T A C M S MAS x x x BCB, warna kehijauan pada tali pusat/kulit bayi, Takipnu khas > 120 x/’, mekonium dalam saluran nafas, ronkhi + Pneumonia x x x Dispneu, terdapat GBS HMD/RDS type 1 x x x x x BKB, hipotensi, hipotoni, pola RD pada hasil rontgen, terdapat atelektasis difus pada air bronchogram. TTN/RDS type 2 x BCB, Barrel chest, terdapat garis hilar pada hasil foto thorax. Pneumotoraks x x x Tension pneumotoraks, pergeseran mediastinum. BPD x Wheezing, sekret endotrakeal kental, retensi CO2
  • 14. Down Score Pembeda 0 1 2 Keterangan Frekuensi nafas < 60 x/’ 60 – 80 x/’ > 80 x/’ Skor < 4 = tidak gawat nafasRetraksi dada Tidak ada Ringan Berat Sianosis Tidak sianosis Hilang dengan O2 Menetap walaupun diberi O2 Skor 4 – 7 = gawat nafasAir entry Udara masuk bilateral baik Penurunan ringan udara masuk Tidak ada udara masuk Merintih Tidak merintih Terdengar dengan stetoskop Terdengar tanpa alat bantu Skor > 7 = ancaman gagal nafas
  • 15. TRAUMA LAHIR  Trauma Kepala ◦ Caput succedanum ◦ Cephal haematom ◦ Subgaleal haematom  Fraktur Tulang Tengkorak ◦ Fraktur linier _ _ ◦ Fraktur kompresi -_-  Perdarahan Intrakanial ◦ Perdarahan subdural ◦ Perdarahan subarachnoid ◦ Perdarahan epidural ◦ Perdarahan intraserebral  Trauma Jaringan Lunak ◦ Tortikalis ◦ Brachial palsy
  • 16.
  • 17.
  • 19.
  • 20. TORTIKOLIS Ada 3 type :  Tortikolis dengan massa tumor (40%)  Tortikolis muskular  Tortikolis postural
  • 21. TORTIKOLIS  Robeknya serabut otot/fasia disertai pembentukan hematom & fibrosis.  Malposisi intrauterin/ perinatal menyebabkan iskemia, edema, fibros is pada otot sternokleidomastodeu s.
  • 22. TRAUMA FLEKSUS BRAKHIALIS Ada 3 jenis, yaitu :  Erb’s palsy  Klumke’s palsy  Trauma seluruh fleksus brakhialis
  • 24. TRAUMA FLEKSUS BRACHIALIS Perbedaan Jenis Erb Palsy Klumke’s Palsy Trauma seluruh fleksus brachialis Segmen terkena C5 – C7 C8 – Th 1 C5 – Th 1 Angka kejadian 90% 1% 10% Posisi Adduksi, internal rotasi bahu, ekstensi siku, prenasi tangan, fleksi pergelangan tangan dan jari, asimetri refleks moro. Kelumpuhan otot intrinsik tangan dan fleksor pergelangan tangan dan jari. Flaksid. Refleks genggam + - - Refleks biseps - + - Komorbid Trauma nervus fernikus, paralisis diafragma ipsilateral. Syndrom Homer (ptosis, meiosis, anhidrosis) ipsilateral. Jarang.
  • 26. NEW BALLARD SCORE  Physical Maturity ◦ Skin ◦ Lanugo ◦ Plantar surface ◦ Breast ◦ Eye/ear ◦ Genital (male/female)  Neuromuscular Maturity ◦ Posture ◦ Square window ◦ Arm recoil ◦ Popliteal angle ◦ Scarf sign ◦ Heel to ear
  • 27.
  • 28.
  • 29. Neuromuscular Maturity Postur & Tonus Otot Square Window
  • 32. Maturity Rating  Usia kehamilan = score physical + score neuromuscular. ATAU  Jika hanya dilakukan pemeriksaan fisik saja, maka usia kehamilan = score physical X 2.
  • 34.
  • 35. HDN / PDVK  Definisi : penyakit perdarahan pada BBL akibat kekurangan faktor pembekuan (Vit. K dependent factors >> F. II, VII, IX, X).  Klasifikasi : ◦ Early onset ◦ Classic disease ◦ Late onset  Penyebab : ◦ Cadangan Vit. K di hati rendah. ◦ Transfer Vit. K dari placenta rendah. ◦ Kadar Vit. K ASI rendah. ◦ Sterilitas saluran pencernaan bayi.  Pencegahan : pemberian Vit. K1 0,5 - 1 mg IM pada BBL.
  • 36.
  • 37. Faktor Peranan dalam Pembekuan Darah Tes I Fibrinogen Prekursor fibrin PT II Protrombin Proenzim, diaktifkan oleh tromboplastin PT III Tromboplastin Diperlukan untuk mengubah protrombin menjadi trombin PT IV Ion Calsium Diperlukan pada semua tahap PT V Proaccelerine Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin PT VII Proconvertine Diperlukan untuk mengubah protrombin menjadi trombin VIII AHF Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin PTT
  • 38. Faktor Peranan dalam Pembekuan Darah Tes IX Komponen tromboplastin plasma Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin PTT X Trombokinase Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin dan perubahan protrombin menjadi trombin PT XI PTA Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin PTT XII Faktor Hageman Mengawali proses pembekuan darah in vitro PTT XIII Faktor stabilisasi fibrin Mengubah fibrin menjadi polimer fibrin PTT
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. Klasifikasi HDN Early Onset Classic Disease Late Onset Age 0 – 24 hours 2 – 7 days 1 – 6 months Site of hemorrhage Cephal hematom, subgaleal, intrakranial, GIT, umbilikus, intraabdominal GIT, ear, nose, throat, mucosal, intrakranial, circumcision, cutaneous, injection sites Intracranial, GIT, cutaneous, ear, nose, throat, mucosal, injection sites, thoracic Etiology/risk Maternal drugs, inherited coagulopathy Vit. K deficiency, breast feeding Cholestatis, malabsorption Vit. K, Abetalipoprotein deficiency, idiopathic, warfarin ingestion
  • 47. Klasifikasi HDN Early Onset Classic Disease Late Onset Prevention Vit. K IM at birth or to mother avoid high risk medication Vit. K IM at birht Vit. K IM and high dose oral Vit. K during periods of cholestatis and malabsorption Incidence Very rare 2% if not given Vit. K Dependent on primary disease
  • 48. Diagnosis Banding Komponen HDN Penyakit Hati DIC Morfologi eritrosit Normal Sel target Sel target, sel burr, fragmentosit, sferosit PTT Memanjang Memanjang Memanjang PT Memanjang Memanjang Memanjang Fibrin split product Normal Normal/naik sedikit Naik Trombosit Normal Normal Menurun Faktor yang menurun II, VII, IX, X I, II, V, VII, IX, X I, II, V, VIII, XIII
  • 49. IKTERUS  Ikterus/Jaundice : Warna kuning pada kulit dan mukosa akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (>2 mg/dL).  Hiperbilirubin (>13 mg/dL): Komplikasi dari ikterus yang menyebabkan infeksi pada otak.  Terlihat ikterus jika kadar bilirubin darah 5 - 7 mg/dL.
  • 53. Berbagai Masalah pada BBLR  Hipotermi & Termolabil  Kesulitan bernafas  Masalah gastrointestinal dan nutrisi  Imaturitas fungsi hati  Imaturitas susunan saraf pusat  Imaturitas fungsi ginjal  Imaturitas imunologis  Masalah kardiovaskuler  Masalah hematologi  Masalah metabolisme