Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat. Gelombang mengangkut energi tetapi tidak mengangkut materi, dari satu daerah ke daerah lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, please see the presentation. :)
4. a. Menurut perambatan energinya, gelombang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1) Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang perambatan energinya dari satu
tempat ke tempat lain memerlukan suatu zat perantara yang disebut medium.
Contoh: Gelombang bunyi dan gelombang pada tali.
2) Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektomagnetik merupakan gelombang yang energi dan momentumnya
dibawa oleh medan listrik dan medan magnet yang dapat menjalar melalui vakum atau
tanpa membutuhkan medium dalam perambatan gelombangnya.
Contoh: Gelombang cahaya, sinar X, gelombang radio, gelombang TV, dsb.
Klasifikasi Gelombang
5. b. Menurut arah getarnya, gelombang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1) Gelombang Transversal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatan gelombang.
Contoh: Seutas tali yang digerakkan ke atas kemudian ke bawah pada salah satu
ujungnya, akan terlihat suatu bentuk gelombang yang berupa lembah dan puncak.
2) Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal merupakan gelombang dengan arah getarannya sejajar
dengan arah perambatannya.
Contoh: Gelombang bunyi dan gelombang slinki.
c. Menurut amplitudonya, gelombang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu gelombang
berjalan dan gelombang tegak (stasioner).
6. Gelombang stasioner juga dikenal sebagai gelombang berdiri, gelombang tegak, atau gelombang diam. Gelombang
stasioner merupakan gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik-titik yang dilaluinya. Gelombang stasioner dapat
berbentuk jika superposisi (perpaduan) dua gelombang yang memiliki amplitudo, panjang gelombang, dan frekuensi sama,
tetapi memiliki arah yang berlawanan. Titik – titik yang memiliki aplitudo maksimum disebut puncak atau perut
gelombang, sedangkan titik– titikyangmemiliki amplitudo minimumdisebut lembah atausimpul gelombang.
Gelombang Stasioner
7. Gelombang stasioner yang terjadi pada tali dengan
ujung bebas, tidak terjadi perubahan fase, artinya fase
gelombang datang (y1) sama dengan fase gelombang
pantul (y2).
Klasifikasi Gelombang1. Tali dengan Ujung Bebas
Amplitudo gelombang stasioner, misalnya di titik Q
AQ = 2A cos (kx)y = 2A cos (kx) sin (𝜔t)
Persamaan Simpangan
8. Dua benda masing – masing bergerak harmonic sederhana dengan persamaan
simpangan masing” sbg berikut.
𝐲 = 𝟖𝒔𝒊𝒏𝟏𝟎𝟎𝒕
𝒚 𝟐 = 𝟔𝐬𝐢𝐧 𝟏𝟎𝟎𝒕 −
𝝅
𝟐
Jika x dan y dalam cm, sedangkan t dalam sekon, tentukan besar amplitude superposisi
dua getaran tersebut!
Dik : 𝑦 = 8𝑠𝑖𝑛100𝑡 Dit. A
𝑦2 = 6sin 100𝑡 −
𝜋
2
Contoh Soal
9. Peny:
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2
= 8sin 100𝑡 + 6𝑠𝑖𝑛 100𝑡 −
𝜋
2
= 8sin 100𝑡 + 6𝑠𝑖𝑛 −
𝜋
2
− 100𝑡
= 8sin 100𝑡 + 6𝑠𝑖𝑛
𝜋
2
− 100𝑡
y = 8sin 100𝑡 + 6𝑐𝑜𝑠 100𝑡
Dalam maple Matematika ttg trigonometri, berlaku :
𝑘 = 𝑎2 + 𝑏2 = 82 + 62 = 10
𝑘 = 𝑡𝑎𝑛
𝑎
𝑏
= 𝑡𝑎𝑛 −
8
6
= 53°
Jadi, diperoleh persamaan simpangan sbg berikut.
y = 8sin 100𝑡 + 6𝑐𝑜𝑠 100𝑡
y = 10𝑐𝑜𝑠 100𝑡 − 53°
Berdasarkan persamaan diatas, diperoleh amplitudonya sebesar 10cm.
10. 𝑥 = 2𝑛 − 1
1
4
𝜆
n = 1,2,3, … (orde simpul)
x = n − 1
1
2
λ
n = 1,2,3, … (orde perut)
b. Letak Simpul dariUjung
Pemantul
a. Letak PerutdariUjung
Pemantul
11. Tali sepanjang 2m digetarkan salah satu ujungnya bebas sementara ujung lainnya terikat sehingga terbentuk
gelombang stasioner. Frekuensi getaran 8Hz dan cepat rambat gelombang 4 m/s. Tentukan letak perut kedua
dan simpul keempat dari titik pantul!
Dik : l = 6m ; f = 8Hz ; v= 4m/s
Dit. Letak perut kedua dan simpul keempat
Peny :
v = 𝜆𝑓 → 𝜆 =
𝑣
𝑓
=
4𝑚/𝑠
8𝐻𝑧
=
1
2
m Letak simpul keempat:
Letak perut ke dua: x = 2𝑛 − 1
1
4
𝜆
x = 𝑛 − 1
1
4
𝜆 = 2 𝑥 4 − 1
1
4
𝑥
1
2
𝑚 = 0,875 𝑚
= 2 − 1
1
2
𝑥
1
2
𝑚 =
1
4
𝑚
Contoh Soal
12. Tali dengan ujung terikat tidak dapat bergerak bebas (ujunganya diam). Oleh sebab itu,
jika berbentuk gelombang datang yang merambat, akan timbul pembalikan fase sebesar
1
2
pada gelombang pantul. Sudut fase gelombang dating dan gelombang pantul mengalami
perbedaan sebesar 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
2. Tali dengan Ujung Terikat
Persamaan Simpangan :
𝒚 = 𝟐𝑨 𝒔𝒊𝒏 (𝒌𝒙) 𝒄𝒐𝒔 (𝝎t)
Amplitudo di titik Q :
𝑨 𝑸 = 𝟐𝑨 𝒔𝒊𝒏(𝒌𝒙)
13. a. Letak Perut dari Ujung Pemantul pada Tali Berujung Terikat
𝑥 = 2𝑛 − 1
1
4
𝜆
𝑛 = 1,2,3, … (𝑜𝑟𝑑𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑡)
b. Letak Simpul dari Ujung Pemantul pada Tali Berujung Terikat
𝑥 = 𝑛 − 1
1
2
𝜆
n = 1,2,3, … (orde simpul)
14. Contoh Soal
Seutas tali dengan panjang 6 meter, kedua ujungnya diikat erat”. Pada tali kemudian ditimbulkan gelomang
sehingga terbentuk 8 buah perut. Tentukan letak perut ketiga dari ujung pemantul!
Dik : l = 6m ; n = 8
Dit. Letak perut ketiga
Peny :
𝜆 =
6𝑚
4
= 1,5 m
Jarak perut ke tiga:
x = 2𝑛 − 1
1
4
𝜆
= 2 𝑥 3 − 1
1
4
𝑥 1,5𝑚 = 1,875 𝑚
15. Cepat rambat gelombang pada dawai atau senar, pertama kali diteliti
oleh Melde, melalui percobaannya yang dikenal sebagai percobaan Meide.
Berdasarkan percobaan yang dilakukannya , diperoleh bahwa cepat rambat
gelombang transversal pada dawai (v) sebanding dengan akar dari gaya
tegangan dawai (F), dan berbanding terbalik dengan akar dari massa per
satuanpanjangdawai( μ ).
3. Gelombang pada Dawai
16. Karena 𝜇 =
𝑚
1
, dan m = 𝜌𝑉 = 𝜌𝑙𝐴
𝑣 =
𝐹1
𝑚
atau 𝑣 =
𝐹
𝜌𝐴
Ket. M = massa dawai (kg)
l = panjang dawai (m)
𝜌 = massa jenis dawai (kg/ 𝑚3)
A = luas penampang dawai ( 𝑚2)
Cepat rambat gelombang transversal pada dawai
𝑣 =
𝐹
𝜇
Ket. v = cepat rambat gelombang dawai (m/s)
F = gaya tegangan (N)
𝜇 = massa per satuan panjang dawai (kg/m)
17. Contoh Soal
Seutas tali dengan panjang 80 meter digetarkan secara transversal. Laju rambat gelombang
transversal pada tali tersebut 40m/s. Jika gaya tegangan pada tali 16N, tentukan massa tali
tersebut!
Dik : l = 80m ; v = 40m/s ; F = 16N
Dit. m?
Peny :
𝑣 =
𝐹1
𝑚
-> 𝑚 =
𝐹1
𝑣2
m =
(16𝑁)(18𝑚)
(40𝑚/𝑠)2
m = 0,08kg