SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI
Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengembangan Kurikulum MI”
Dosen Pengampu : Dra. Ratnawati, M. Pd
Disusun Oleh Kelompok II:
NOVITASARI (125911 )
RENI OKTIANI. S (12591138)
TATIK PRISNAMASARI (12591140)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) CURUP
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Model atau rancangan bahkan model dalam kurikulum adalah komponen yang
sangat menentukan keberhasilan sebuah proses pendidikan. Mendesain kurikulum
bukanlah pekerjaan yang ringan. Ia membutuhkan kajian yang komprehensif dalam
rangka mendapatkan hasil yang dapat mengakomodir tuntutan dan perubahan zaman.
Mendesain kurikulum berarti menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan visi
sekolah. Tugas dan peran seorang desainer kurikulum, sama seperti arsitek. Sebelum
menentukan bahan dan cara mengkonstruksi bangunan terlebih dahulu seorang arsitek
harus merancang model bangunan yang akan dibangun.
Para ahli kurikulum berupaya merumuskan macam-macam desain kurikulum.
Eisner dan Vallance (1974) menyebutnya menjadi lima jenis, yaitu model
pengembangan proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum sebagai
aktualisasi diri, kurikulum sebagai rekonstruksi sosial, dan kurikulum rasionalisasi
akademis. Mc Neil (1977) membagi desain kurikulum menjadi empat model, yaitu
model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum teknologi, dan
kurikulum subjek akademik. Saylor, Alexander, dan Lewis (1981) membagi desain
kurikulum menjadi kurikulum subject matter disiplin, kompetensi yang barsifat
spesifik atau kurikulum teknologi, kurikulum sebagai proses, kurikulum sebagai
fungsi sosial, dan kurikulum yang berdasarkan minat individu.
2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pengembangan kurikulum?
2. Apa Hakekat pengembangan kurikulum?
3. Apa prinsip pengembangan kurikulum?
4. Apa isi pengembangan kurikulum?
3. Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu memahami apa pengertian pengembangan kurikulum
2. Agar mahasiswa mampu memahami apa hakekat pengembangan kurikulum
3. Agar mahasiswa mampu memahami apa prinsip pengembangan kurikulum
4. Agar mahasiswa mampu memahami apa isi pengembangan kurikulum
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Istilah kurikulum sering dimaknai plan for learning (rencana pendidikan).
Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan pedoman dan pegangan tentang
jenis, lingkup, urutan isi dan proses pendidikan.Secara historis, istilah kurikulum
pertama kalinya diketahui dalam kamus Webster (Webster Dictionary) tahun 1856.
Pada mulanya istilah kurikulum digunakan dalam dunia olah raga, yakni suatu alat
yang membawa orang dari start sampai ke finish. Kemudian pada tahun 1955, istilah
kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan, dengan arti sejumlah mata pelajaran di
suatu perguruan.
Secara etimologi kata kurikulum diambil dari bahasa Yunani, Curere berarti
jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari mulai start sampai finish.Pengertian inilah
yang kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab, kurikulum
sering disebut dengan istilah al-manhaj, berarti jalan yang terang yang dilalui manusia
dalam bidang kehidupannya. Maka dari pengertian tersebut, kurikulum jika dikaitkan
dengan pendidikan, menurut Muhaimin, maka berarti jalan terang yang dilalui oleh
pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta nilai-nilai.1
Sedangkan dalam terminology, terdapat perbedaan pengertian kurikulum.
Dalam pengertian lama kurikulum didefinisikan sebagai sejumlah materi pelajaran
yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik untuk memperoleh sejumlah
pengetahuan, yang telah tersusun secara sistematis dan logis. Pendefinisian ini walau
terasa kurang tepat, tetapi memang banyak betulnya, jika ditarik dari asal kata
kurikulum di atas tadi, yakni curere yang biasa diartikan dengan jarak yang harus
ditempuh oleh pelari.
Berdasarkan pengertian ini, sebetulnya ingin mengatakan bahwa kurikulum
lebih menekankan pada isi pelajaran dari sejumlah mata pelajaran yang berada di
sekolah atau madrasah yang harus ditempuh para murid, siswa atau peserta didik
untuk mencapai suatu ijazah, juga keseluruhan mata pelajaran yang disajikan oleh
1 Suharsimi. (2004). Manajemen dan pengembangan kurikulum .(diktat). Yogjakarta : UNY, hal 37.
4
suatu lembaga pendidikan. Pengertian ini terasa masih sangat semprit, karena
kurikulum tidak lain hanya sejumlah materi saja.
Dalam pengertian lain, kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai
pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Apa yang direncanakan biasanya bersifat
idea, suatu cita-cita tentang manusia atau warga Negara yang akan dibentuk.
Kurikulum ini lazim mengandung harapan-harapan yang sering berbunyi muluk-
muluk.
Sementara itu, Ramayulis mendefinisikan bahwa kurikulum merupakan salah
satu komponen yang sangat penting menentukan dalam suatu system pendidikan,
karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat
pendidikan. Sedangkan menurut M. Arifin mendefinisikan kurikulum adalah seluruh
bahan pelajaran yang harus dissajikan dalam proses kependidikan dalam satu system
institutional pendidikan Tampaknya dua pengertian tersebut masih terlalu sederhana
dan lebih menitikberatkan pada materi pelajaran semata. Sementara itu, Zakiah
Darajat memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam
pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan
tertentu.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa kurikulum merupakan
sejumlah mata pelajaran atau kegiatan yang mencakup program pendidikan agar
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Definisi tersebut kemudian
berkembang sesuai dengan tuntutan dan dinamika zaman. Dalam pengertian yang
terbaru dan lebih luas, bahwa kurikulum adalah, serangkaian pengalaman belajar yang
diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran.2
Adapun pengertian pengembangan menunjukkan kepada suatu kegiatan yang
menghasilkan suatu cara yang “baru”, di mana selama kegiatan tersebut, penilaian dan
penyempurnaan terhadap cara tersebut terus dilakukan. Pengertian pengembangan ini
berlaku juga bagi kurikulum pendidikan. Karena pengembangan kurikulum juga
terkait penyusunan kurikulum itu sendiri dan pelaksanaannya pada satuan pendidikan
disertai dengan evaluasi dengan intensif. Murrary Print mengatakan bahwa
pengembangan kurikulum adalah “curriculum development is defined as the process
2 Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan Perkembangannya. Bandung: Mandar
Maju, hal 87.
5
of planning, constructing, implementing and evaluating learning opportunities
intended to produce desired changes in leaner’s”. Maksudnya bahwa pengembangan
kurikulum adalah, sebagai proses perencanaan, membangun, menerapkan, dan
mengevaluasi peluang pembelajarn diharapkan menghasilkan perubahan dalam
belajar.
2. Hakekat Pengembangan Kurikulum
Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk
mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam suatu lembaga. Pengembangan kurikulum di arahkan pada pencapaian nilai-
nilai umum, konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang akan menjadi isi
kurikulum yang disusun dengan fokus pada nilai-nilai tadi. Adapun selain
berpedoman pada landasan-landasan yang ada, pengembangan kurikulum juga
berpijak pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1
bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum
diharapkan memberkan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan
kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntunan dan tantangan
perkembangan masyarakat.
Kurikulum disusun agar dunia pendidikan dapat memenuhi tuntutan yang
berkembang dalam masyarakat. Jika masyarakatnya berubah, maka kurikulumnya
juga harus ikut berubah. 3
Secara teoritis, pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai
dengan kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan kurikulum adalah
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta prilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua itu hendaknya tercermin dalam
kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan yang ada. Munculnya undang-undang
baru membawa implikasi baru terhadap paradigma dalam dunia pendidikan. Kondisi
yang terjadi saat ini dan antisipasi terhadap keadaan masa yang menuntut berbagai
3 Ibid,hal 90.
6
penyesuaian dan perubahan kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting
dalam sistem pendidikan . Di dalamnya tidak hanya mengandung rumusan tujuan
yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus
dimiliki setiap anak didik. Begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam
menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu kurikulum harus dikembangkan
dengan fondasi yang kuat.
Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana
tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara
mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan
merupakan hal yang sederhana dan mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum
harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan
menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai
dan kebutuhan masyarakat.
David Pratt (1980) mengemukakan bahwa istilah lebih mengena dibandingkan
dengan pengembangan yang mengandung konotasi bersifat grradual. Desain adalah
proses yang disengaja tentang suatu pemikiran , perencanaan dan penyeleksian
bagian-bagian, tehnik dan prosedur yang mengatur suatu tujuan atau usaha. Dengan
pengertian tersebut, pengembangan kurikulum diartikan sebagai proses atau kegiatan
yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai
pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa pengembangan dan pembinaan
kurikulum merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, pengembangan dan
implementasi merupakan dua sisi yang harus berjalan seiring sejalan. Makna
kurikulum akan dapat dirasakan manakala diimplementasikan, implementasi akan
semakin terarah manakala sesuai dengan kurikulum rencana, dan selanjutnya hasil
implementasi tersebut selanjutnya akan memberikan masukan untuk penyempurnaan
rancangan. Inilah hakekat pengembangan kurikulum yang selalu berputar, berjalan,
dan membentuk suatu siklus.
3. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disedikan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum
7
terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum
disusun oleh para ahli pendidikanatau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik,
pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini
disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan dalam
proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh
siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat.
1. Prinsip-Prinsip Umum
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum (Sukmadinata,
2010 : 150) yaitu :4
a. Prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki
kurikulum, yaitu relevansi ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu
sendiri. Relevansi ke luar maksudnya tujian, isi, dan proses belajar
yang tercakup pada kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan,
kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan
siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang
tertuang dalam kurikulum hendaknya mempersiapkan siswa untuk
tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk
kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan datang. Kurikulum juga
harus mempunyai relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian atau
konsistensi antara komponen-komponen kurikulum yaitu antara tujuan,
isi, proses penyampaian dan penilaian. Relevansi internal ini
menunjukan suatu keterpaduan kurikulum.
b. Prinsip fleksibelitas. Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur atau
fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang
dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang
memiliki latarbelakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu
kurikulum yang baik adalah kurikulum yang yang berisi hal-hal yang
solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.
4 4 http://seulanga23.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengembangan-kurikulum.html.diakses pada tanggal 18
Oktober 2015.pukul 19:50 WIB
8
c. Prinsip kontinuitas. Kontinuitas yaitu berkesinambungan.
Perkembangan dan proses belajr anak berlangsung secara
berkesinambungan, tidak terputus-putus dan tidak terhenti. Oleh
karena itu, pengalaman–pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas
dengan kelas laiinya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
d. Prinsip praktis. Praktis atau juga mudah dilaksanakan, menggunakan
alat-alat sederhana dan biayanya murah. Prinsip ini juga disebut prinsip
efisiensi. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis.
e. Prinsip efektivitas. Walaupun kurikulum tersebut harus sederhana
ataupun murah namun keberhasilannya harus tetap diperhatikan.
Keberhasilan kurikulum ini baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan
penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perncanaan dibidang
pendidikan juga merpakan bagian yang dijabarkan dari kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan
kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
Kurikulum pada dasarnya berintikan empat dasar utama yaitu: tujuan
pendidikan, isi, pengalaman belajar dan penilaian. Interelasi antara keempat aspek
tersebut serta antara aspek-aspek tersebut dengan kebijaksanaan pendidikan perlu
selalu mendapat perhatian dalam pengembangan kurikulum.
Menurut Tyler dalam Ali ( 2008), mengemukakan bahwa prinsip umum
dalam memilih pengelaman belajar yang akan dijadikan isi kurikulum sebagai berikut:
a. Untuk tujuan yang hendak dicapai siswa harus mempunyai pengalaman
belajar yang memberi kesempatan kepadanya untuk memperaktekan jenis
perilaku yang dimaksudkan dalam tujuan. Dengan demikian, bila tujuan itu
mengharapkan agar siswa mempunyai kemampuan dalam memecahkan
masalah kesehatan misalnya, maka pengalaman belajar harus memberi
kesempatan kepada siswa melakukan kegiatan pemecahan masalah
kesehatan, serta memperaktekan pemecahan masalah kesehatan dalam
situasi yang nyata.
b. Pengalaman belajar harus memberi kepuasan kepada sisiwa melalui
pelaksanaan atau penampilan perilaku sebagaimana dikehandaki dalam
tujuan. Hal ini dapat dicapai dengan memilih bentuk-bentuk pengalaman
9
belajar yang menuntun siswa menggunakan cara terbaik dalam
menampilkan bentuk perilaku itu. Dalam memecahkan masalah kesehatan
misalnya, di samping dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan
memecahkan, juga kemampuan untuk menggunakan cara terbaik dalam
memecahkan masalah kesehatan itu. Ini akan memberi kepuasan dalam
menampilkan bentuk perilaku sebagaimana dikehendaki dalam tujuan.
c. Pengalaman belajar harus dalam batas kemungkinan siswa dapat terlibat
secara aktif dalam proses memperolehnya. Ini dapat terjadi bila dalam
menentukannya diperhitungkan tentang batas kemampuan siswa, baik secara
psikologis maupun secara akademis.
d. Banyak bentuk pengalaman belajar yang dapat digunakan untuk mencapai
suatu tujuan tetrtentu. Pengalaman belajar ini hendaknya diseleksi sehingga
dengan kriteria tertentu dapat dipilih yang dipandang paling cocok untuk
dilaksanakan.
e. Pengalaman belajar hendaknya di samping dapat diupayakan untuk
mencapai suatu jenis perilaku dalam tujuan, juga secara bersamaan dapat
memberi kemungkinan kepada sisiwa mengembangkan kemampuan lain.
2. Prinsip-Prinsip Khusus
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah
ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal
(Sukmadinata, 2010) :5
a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk
perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu
perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan
pengalaman belajar.
b) Isi materi pelajaran harus menyeluruh meliputi segi pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.
5 http://edhakidam.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pengembangan-kurikulum dalam.html.diakses. pada tanggal
18 Oktober 2015.pukul 19:35 WIB
10
untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan
penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih
mendetail.
4. Isi Pengembangan Kurikulum
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan isi dalam
pengembangan kurikulum.6
a. Isi kurikulum didefinisikan sebagai bahan atau materi belajar dan mengajar.
b. Dalam proses belajar dan mengajar ada dua elemen kurikulum yang
berinteraksi secara kontan yakni isi dan metode.
Isi kurikulum terdiri atas bahan-bahan pengajaran dan berbagai
pengalaman yang diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan para
perancang kurikulum sering mengalami berbagai kesulitan dalam menyusun
dan merencanakan isi kurikulum yang relevan dengan tujuan yang hendak
dicapai. Sebabnya, masyarakat senantiasa terus berubah dan berkembang,
sehingga banyak bermunculan masalah kehidupan baru yang perlu
dipecahkan. Sehingga akan mempengaruhi pada isi kurikulum, maka dari itu
isi kurikulum harus selalu dikembangkan. (Hamalik, 2011).
Menurut Tim Pengembang MKDK kurikulum dan pembelajaran UPI
(2002), memaparkan bahwa materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi
kurikulum yang dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Materi kurikulum berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan kajian
atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses
belajar dan pembelajaran.
2) Mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan.
3) Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut
semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi
6 Ahmad dkk. (1998). Pengembangan kurikulum. Bandung: Pustaka Setia, hal 57-72.
11
pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang
diberikan maupun kreativitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun
aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan
(Sukiyadi, Nurhasanah, & Al Rasjid, 2006).
Menurut Hamalik (2011) isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian
dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang meliputi
bahan kajian dan mata pelajaran. Isi kurikulum adalah mata pelajaran pada
proses belajar mengajar, seperti pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
yang diasosiasikan dengan mata pelajaran. Pemilihan isi menekankan pada
pendekatan mata pelajaran (pengetahuan) atau pendekatan proses
(keterampilan).7
Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi
pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa scara optimal sesuai dengan
tuntutatan dan tantangan perkembangan masyarakat. Pengembangan isi
kurikulum berupa bahan-bahan pelajaran yang akan dipelajari siswa harus
memerlukan dasar pertimbangan yang teliti. Hal yang paling utama adalah
sekolah sebagai lembaga yang akan mengantarkan siswa menuju kearah
kematangan dalam arti luas. Kematangan ini mencakup berbagai segi, baik
kematangan fisik, kematangan kognitif, kematangan mental maupun
kematangan sosial.
Kematangan fisik pada umumnya ditandai oleh kematangan dalam segi
biologis, hal ini dapat dicapai bila individu telah memasuki usia tetrtentu.
Berbeda halnya dengan kematangan kognitif, mental dan sosial. Ketiga jenis
kematangan ini tidak dapat dicapai begitu saja tanpa melalui bimbingan yang
berati. Karena kematangan kognitif menunjukan kepada kematangan
intelektual, pola berpikir dan pengambilan keputusan individu, lalu
kematangan mental menunjukan kepada kematangan emosional, dan
tercapainya perwujudan pribadi secara integral. Sedangkan kematangan sosial
ditandai oleh adanya kemampuan untuk hidup secara mandiri.
Mengantarkan siswa menujun jenjang tersebut yang menjadi tugas
sekolah sungguh merupakan tugas yang berat. Karena untuk mencapai tujuan
tersebut individu perlu memperoleh bekal-bekal pengalaman belajar yang
7 Syadih, S. Nana. (1997). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya, hal 66.
12
berati. Sedangkan kita ketahui, akibat kemajuan dalam berbagai cabang
kehidupan, menyebabkan berkembangnya tuntutan-tuntutan hidup. Hal ini
dapat membingungkan para perencana atau pengembang kurikulum, dalam
menentukan jenis pengalaman belajar apa yang diperkirakan berate bagi
kemandirian siswa setelah menyelesaikan pendidikan.
Apabila lama waktu pendidikan cukup memadai untuk memberikan
bekal-bekal pengalaman belajar kepad sisiwa, masalah yang dihadapi tidak
sebesar itu. Namun kenyataan yang dihadapi menunjakan betapa banyak
tuntutan yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan, sedangkan waktu
yang tesedia tidak memadai. Oleh karenanya perlu dilakukan seleksi tentang
isi kurikulum, sehingga proses pendidikan di sekolah dapat mencapai sasaran.
Menurut Ali (2008 : 95), seleksi kurikulum perlu dilakukan oleh sebab
beberapa alasan yaitu:8
1) Apa yang harus dimasukan sebagai isi kurikulum memerlukan berbagai
pertimbangan dan kriteria, sehingga isi kurikulum memadai bagi anak
didik sebagai bekal dalam kehidupannya.
2) Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat,
sehingga untuk menyampaikan semua bentuk ilmu pengetahuan kepada
siswa dalam waktu sekolah yang sangat terbatas, merupakan sesuatu yang
tidak mungkin.
Atas dasar itu, pertanyaan yang dapat diajukan dalam menentukan isi
kurikulum adalah apa yang menjadi prioritas untuk dijadikan pengalaman
belajar siswa disekolah tentang hal ini, perlu dikembangkan kriteria yang
rasional untuk memilih dan mengembangkan bentuk-bentuk pengalaman
belajar yang menjadi isi kurikulum.
8 Hasan, S.H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK, hal 17.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang
harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan
dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun kreativitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun
aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun
berdasarkan prinsip-prinsip yang berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau
topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran,
mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan, dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi yaitu,
administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan,
orang tua murid dan tokoh masyarakat namun gurulah pemegang kunci pelaksanaan dan
keberhasilan kurikulum, karena dialah sebenarnya perencana, pelaksana, penilai, dan
pengembang kurikulum sesungguhnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad dkk. (1998). Pengembangan kurikulum. Bandung: Pustaka Setia
Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan Perkembangannya.
Bandung: Mandar Maju
Hasan, S.H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK
Syadih, S. Nana. (1997). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung:
Rosdakarya
Suharsimi. (2004). Manajemen dan pengembangan kurikulum .(diktat). Yogjakarta : UNY
http://edhakidam.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pengembangan-kurikulum
dalam.html.diakses. pada tanggal 18 Oktober 2015.pukul 19:35 WIB
http://seulanga23.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengembangan-kurikulum.html.diakses
pada tanggal 18 Oktober 2015.pukul 19:50 WIB

More Related Content

What's hot

Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4ANastiti Rahajeng
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarTohir Haliwaza
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitifNhia Item
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MIModel Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI1231011994
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 

What's hot (20)

Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MIModel Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I, II, dan III di SD/MI
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 

Similar to PENGEMBANGAN KURIKULUM MI

Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumYudi Hamdani
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualdaklimuthe
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulumFenny Rahma
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumRyan Ananda
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islampita pulungan
 
Pengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptx
Pengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptxPengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptx
Pengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptxandiSandi4
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaranKadek Kariasa
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumMayawi Karim
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaIRMA HERDIANTI
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptxAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptxVinkaSriKembarawati
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xAfifahArifin3
 

Similar to PENGEMBANGAN KURIKULUM MI (20)

Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
NPI.doc (1).docx
NPI.doc (1).docxNPI.doc (1).docx
NPI.doc (1).docx
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
 
Pengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptx
Pengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptxPengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptx
Pengelolaan Kurikulum.pptx, MPI sem 5 A-B.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
 
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn IrmaKurikulum Dan Pembljrn Irma
Kurikulum Dan Pembljrn Irma
 
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptxAKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
AKSI NYATA KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
 

More from Tatik prisnamasari

Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca Tatik prisnamasari
 
Moment with mamak. Thanks Mom..:*
Moment with mamak. Thanks Mom..:*Moment with mamak. Thanks Mom..:*
Moment with mamak. Thanks Mom..:*Tatik prisnamasari
 
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...Tatik prisnamasari
 
Memahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijak
Memahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijakMemahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijak
Memahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijakTatik prisnamasari
 
CONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUPCONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUPTatik prisnamasari
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPTatik prisnamasari
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
Contoh Program semester kelas IV SD
Contoh Program semester kelas IV SDContoh Program semester kelas IV SD
Contoh Program semester kelas IV SDTatik prisnamasari
 
CONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
CONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDCONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
CONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR
KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR
KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR Tatik prisnamasari
 

More from Tatik prisnamasari (20)

Gemar Matematika
Gemar Matematika Gemar Matematika
Gemar Matematika
 
Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca
 
Warna Dalam B.Arab
Warna Dalam B.ArabWarna Dalam B.Arab
Warna Dalam B.Arab
 
#MelodyDalamPuisi
#MelodyDalamPuisi#MelodyDalamPuisi
#MelodyDalamPuisi
 
ESCO KIDS
ESCO KIDS ESCO KIDS
ESCO KIDS
 
Moment with mamak. Thanks Mom..:*
Moment with mamak. Thanks Mom..:*Moment with mamak. Thanks Mom..:*
Moment with mamak. Thanks Mom..:*
 
Assallamuailkum :)
Assallamuailkum :)Assallamuailkum :)
Assallamuailkum :)
 
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
 
Go green
Go greenGo green
Go green
 
Memahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijak
Memahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijakMemahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijak
Memahami pola pikir anak dan menghadapinya dengan bijak
 
CONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUPCONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN KKN/KPM STAIN CURUP
 
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUPCONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
CONTOH LAPORAN PPL STAIN CURUP
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
 
Contoh Program semester kelas IV SD
Contoh Program semester kelas IV SDContoh Program semester kelas IV SD
Contoh Program semester kelas IV SD
 
CONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
CONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDCONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
CONTOH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR
KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR
KEBAHAGIAAN MASA KANAK-KANAK AKHIR
 
MASA KANAK-KANAK AKHIR
MASA KANAK-KANAK AKHIRMASA KANAK-KANAK AKHIR
MASA KANAK-KANAK AKHIR
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

PENGEMBANGAN KURIKULUM MI

  • 1. 1 MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengembangan Kurikulum MI” Dosen Pengampu : Dra. Ratnawati, M. Pd Disusun Oleh Kelompok II: NOVITASARI (125911 ) RENI OKTIANI. S (12591138) TATIK PRISNAMASARI (12591140) JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP 2015
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Model atau rancangan bahkan model dalam kurikulum adalah komponen yang sangat menentukan keberhasilan sebuah proses pendidikan. Mendesain kurikulum bukanlah pekerjaan yang ringan. Ia membutuhkan kajian yang komprehensif dalam rangka mendapatkan hasil yang dapat mengakomodir tuntutan dan perubahan zaman. Mendesain kurikulum berarti menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran seorang desainer kurikulum, sama seperti arsitek. Sebelum menentukan bahan dan cara mengkonstruksi bangunan terlebih dahulu seorang arsitek harus merancang model bangunan yang akan dibangun. Para ahli kurikulum berupaya merumuskan macam-macam desain kurikulum. Eisner dan Vallance (1974) menyebutnya menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum sebagai aktualisasi diri, kurikulum sebagai rekonstruksi sosial, dan kurikulum rasionalisasi akademis. Mc Neil (1977) membagi desain kurikulum menjadi empat model, yaitu model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum teknologi, dan kurikulum subjek akademik. Saylor, Alexander, dan Lewis (1981) membagi desain kurikulum menjadi kurikulum subject matter disiplin, kompetensi yang barsifat spesifik atau kurikulum teknologi, kurikulum sebagai proses, kurikulum sebagai fungsi sosial, dan kurikulum yang berdasarkan minat individu. 2. Rumusan masalah 1. Apa pengertian pengembangan kurikulum? 2. Apa Hakekat pengembangan kurikulum? 3. Apa prinsip pengembangan kurikulum? 4. Apa isi pengembangan kurikulum? 3. Tujuan 1. Agar mahasiswa mampu memahami apa pengertian pengembangan kurikulum 2. Agar mahasiswa mampu memahami apa hakekat pengembangan kurikulum 3. Agar mahasiswa mampu memahami apa prinsip pengembangan kurikulum 4. Agar mahasiswa mampu memahami apa isi pengembangan kurikulum
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Pengembangan Kurikulum Istilah kurikulum sering dimaknai plan for learning (rencana pendidikan). Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses pendidikan.Secara historis, istilah kurikulum pertama kalinya diketahui dalam kamus Webster (Webster Dictionary) tahun 1856. Pada mulanya istilah kurikulum digunakan dalam dunia olah raga, yakni suatu alat yang membawa orang dari start sampai ke finish. Kemudian pada tahun 1955, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan, dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan. Secara etimologi kata kurikulum diambil dari bahasa Yunani, Curere berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari mulai start sampai finish.Pengertian inilah yang kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab, kurikulum sering disebut dengan istilah al-manhaj, berarti jalan yang terang yang dilalui manusia dalam bidang kehidupannya. Maka dari pengertian tersebut, kurikulum jika dikaitkan dengan pendidikan, menurut Muhaimin, maka berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai.1 Sedangkan dalam terminology, terdapat perbedaan pengertian kurikulum. Dalam pengertian lama kurikulum didefinisikan sebagai sejumlah materi pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, yang telah tersusun secara sistematis dan logis. Pendefinisian ini walau terasa kurang tepat, tetapi memang banyak betulnya, jika ditarik dari asal kata kurikulum di atas tadi, yakni curere yang biasa diartikan dengan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Berdasarkan pengertian ini, sebetulnya ingin mengatakan bahwa kurikulum lebih menekankan pada isi pelajaran dari sejumlah mata pelajaran yang berada di sekolah atau madrasah yang harus ditempuh para murid, siswa atau peserta didik untuk mencapai suatu ijazah, juga keseluruhan mata pelajaran yang disajikan oleh 1 Suharsimi. (2004). Manajemen dan pengembangan kurikulum .(diktat). Yogjakarta : UNY, hal 37.
  • 4. 4 suatu lembaga pendidikan. Pengertian ini terasa masih sangat semprit, karena kurikulum tidak lain hanya sejumlah materi saja. Dalam pengertian lain, kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Apa yang direncanakan biasanya bersifat idea, suatu cita-cita tentang manusia atau warga Negara yang akan dibentuk. Kurikulum ini lazim mengandung harapan-harapan yang sering berbunyi muluk- muluk. Sementara itu, Ramayulis mendefinisikan bahwa kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting menentukan dalam suatu system pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Sedangkan menurut M. Arifin mendefinisikan kurikulum adalah seluruh bahan pelajaran yang harus dissajikan dalam proses kependidikan dalam satu system institutional pendidikan Tampaknya dua pengertian tersebut masih terlalu sederhana dan lebih menitikberatkan pada materi pelajaran semata. Sementara itu, Zakiah Darajat memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran atau kegiatan yang mencakup program pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Definisi tersebut kemudian berkembang sesuai dengan tuntutan dan dinamika zaman. Dalam pengertian yang terbaru dan lebih luas, bahwa kurikulum adalah, serangkaian pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran.2 Adapun pengertian pengembangan menunjukkan kepada suatu kegiatan yang menghasilkan suatu cara yang “baru”, di mana selama kegiatan tersebut, penilaian dan penyempurnaan terhadap cara tersebut terus dilakukan. Pengertian pengembangan ini berlaku juga bagi kurikulum pendidikan. Karena pengembangan kurikulum juga terkait penyusunan kurikulum itu sendiri dan pelaksanaannya pada satuan pendidikan disertai dengan evaluasi dengan intensif. Murrary Print mengatakan bahwa pengembangan kurikulum adalah “curriculum development is defined as the process 2 Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan Perkembangannya. Bandung: Mandar Maju, hal 87.
  • 5. 5 of planning, constructing, implementing and evaluating learning opportunities intended to produce desired changes in leaner’s”. Maksudnya bahwa pengembangan kurikulum adalah, sebagai proses perencanaan, membangun, menerapkan, dan mengevaluasi peluang pembelajarn diharapkan menghasilkan perubahan dalam belajar. 2. Hakekat Pengembangan Kurikulum Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan kurikulum di arahkan pada pencapaian nilai- nilai umum, konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang akan menjadi isi kurikulum yang disusun dengan fokus pada nilai-nilai tadi. Adapun selain berpedoman pada landasan-landasan yang ada, pengembangan kurikulum juga berpijak pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberkan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntunan dan tantangan perkembangan masyarakat. Kurikulum disusun agar dunia pendidikan dapat memenuhi tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Jika masyarakatnya berubah, maka kurikulumnya juga harus ikut berubah. 3 Secara teoritis, pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan kurikulum adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta prilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua itu hendaknya tercermin dalam kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan yang ada. Munculnya undang-undang baru membawa implikasi baru terhadap paradigma dalam dunia pendidikan. Kondisi yang terjadi saat ini dan antisipasi terhadap keadaan masa yang menuntut berbagai 3 Ibid,hal 90.
  • 6. 6 penyesuaian dan perubahan kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan . Di dalamnya tidak hanya mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap anak didik. Begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi yang kuat. Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat. David Pratt (1980) mengemukakan bahwa istilah lebih mengena dibandingkan dengan pengembangan yang mengandung konotasi bersifat grradual. Desain adalah proses yang disengaja tentang suatu pemikiran , perencanaan dan penyeleksian bagian-bagian, tehnik dan prosedur yang mengatur suatu tujuan atau usaha. Dengan pengertian tersebut, pengembangan kurikulum diartikan sebagai proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa pengembangan dan pembinaan kurikulum merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, pengembangan dan implementasi merupakan dua sisi yang harus berjalan seiring sejalan. Makna kurikulum akan dapat dirasakan manakala diimplementasikan, implementasi akan semakin terarah manakala sesuai dengan kurikulum rencana, dan selanjutnya hasil implementasi tersebut selanjutnya akan memberikan masukan untuk penyempurnaan rancangan. Inilah hakekat pengembangan kurikulum yang selalu berputar, berjalan, dan membentuk suatu siklus. 3. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disedikan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum
  • 7. 7 terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikanatau ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat. 1. Prinsip-Prinsip Umum Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum (Sukmadinata, 2010 : 150) yaitu :4 a. Prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke luar maksudnya tujian, isi, dan proses belajar yang tercakup pada kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan datang. Kurikulum juga harus mempunyai relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian. Relevansi internal ini menunjukan suatu keterpaduan kurikulum. b. Prinsip fleksibelitas. Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latarbelakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak. 4 4 http://seulanga23.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengembangan-kurikulum.html.diakses pada tanggal 18 Oktober 2015.pukul 19:50 WIB
  • 8. 8 c. Prinsip kontinuitas. Kontinuitas yaitu berkesinambungan. Perkembangan dan proses belajr anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus dan tidak terhenti. Oleh karena itu, pengalaman–pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas laiinya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. d. Prinsip praktis. Praktis atau juga mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisiensi. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis. e. Prinsip efektivitas. Walaupun kurikulum tersebut harus sederhana ataupun murah namun keberhasilannya harus tetap diperhatikan. Keberhasilan kurikulum ini baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perncanaan dibidang pendidikan juga merpakan bagian yang dijabarkan dari kebijaksanaan- kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Kurikulum pada dasarnya berintikan empat dasar utama yaitu: tujuan pendidikan, isi, pengalaman belajar dan penilaian. Interelasi antara keempat aspek tersebut serta antara aspek-aspek tersebut dengan kebijaksanaan pendidikan perlu selalu mendapat perhatian dalam pengembangan kurikulum. Menurut Tyler dalam Ali ( 2008), mengemukakan bahwa prinsip umum dalam memilih pengelaman belajar yang akan dijadikan isi kurikulum sebagai berikut: a. Untuk tujuan yang hendak dicapai siswa harus mempunyai pengalaman belajar yang memberi kesempatan kepadanya untuk memperaktekan jenis perilaku yang dimaksudkan dalam tujuan. Dengan demikian, bila tujuan itu mengharapkan agar siswa mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah kesehatan misalnya, maka pengalaman belajar harus memberi kesempatan kepada siswa melakukan kegiatan pemecahan masalah kesehatan, serta memperaktekan pemecahan masalah kesehatan dalam situasi yang nyata. b. Pengalaman belajar harus memberi kepuasan kepada sisiwa melalui pelaksanaan atau penampilan perilaku sebagaimana dikehandaki dalam tujuan. Hal ini dapat dicapai dengan memilih bentuk-bentuk pengalaman
  • 9. 9 belajar yang menuntun siswa menggunakan cara terbaik dalam menampilkan bentuk perilaku itu. Dalam memecahkan masalah kesehatan misalnya, di samping dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan memecahkan, juga kemampuan untuk menggunakan cara terbaik dalam memecahkan masalah kesehatan itu. Ini akan memberi kepuasan dalam menampilkan bentuk perilaku sebagaimana dikehendaki dalam tujuan. c. Pengalaman belajar harus dalam batas kemungkinan siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses memperolehnya. Ini dapat terjadi bila dalam menentukannya diperhitungkan tentang batas kemampuan siswa, baik secara psikologis maupun secara akademis. d. Banyak bentuk pengalaman belajar yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan tetrtentu. Pengalaman belajar ini hendaknya diseleksi sehingga dengan kriteria tertentu dapat dipilih yang dipandang paling cocok untuk dilaksanakan. e. Pengalaman belajar hendaknya di samping dapat diupayakan untuk mencapai suatu jenis perilaku dalam tujuan, juga secara bersamaan dapat memberi kemungkinan kepada sisiwa mengembangkan kemampuan lain. 2. Prinsip-Prinsip Khusus Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal (Sukmadinata, 2010) :5 a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar. b) Isi materi pelajaran harus menyeluruh meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. 5 http://edhakidam.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pengembangan-kurikulum dalam.html.diakses. pada tanggal 18 Oktober 2015.pukul 19:35 WIB
  • 10. 10 untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih mendetail. 4. Isi Pengembangan Kurikulum Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan isi dalam pengembangan kurikulum.6 a. Isi kurikulum didefinisikan sebagai bahan atau materi belajar dan mengajar. b. Dalam proses belajar dan mengajar ada dua elemen kurikulum yang berinteraksi secara kontan yakni isi dan metode. Isi kurikulum terdiri atas bahan-bahan pengajaran dan berbagai pengalaman yang diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan para perancang kurikulum sering mengalami berbagai kesulitan dalam menyusun dan merencanakan isi kurikulum yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Sebabnya, masyarakat senantiasa terus berubah dan berkembang, sehingga banyak bermunculan masalah kehidupan baru yang perlu dipecahkan. Sehingga akan mempengaruhi pada isi kurikulum, maka dari itu isi kurikulum harus selalu dikembangkan. (Hamalik, 2011). Menurut Tim Pengembang MKDK kurikulum dan pembelajaran UPI (2002), memaparkan bahwa materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Materi kurikulum berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. 2) Mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan. 3) Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi 6 Ahmad dkk. (1998). Pengembangan kurikulum. Bandung: Pustaka Setia, hal 57-72.
  • 11. 11 pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun kreativitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Sukiyadi, Nurhasanah, & Al Rasjid, 2006). Menurut Hamalik (2011) isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang meliputi bahan kajian dan mata pelajaran. Isi kurikulum adalah mata pelajaran pada proses belajar mengajar, seperti pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diasosiasikan dengan mata pelajaran. Pemilihan isi menekankan pada pendekatan mata pelajaran (pengetahuan) atau pendekatan proses (keterampilan).7 Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa scara optimal sesuai dengan tuntutatan dan tantangan perkembangan masyarakat. Pengembangan isi kurikulum berupa bahan-bahan pelajaran yang akan dipelajari siswa harus memerlukan dasar pertimbangan yang teliti. Hal yang paling utama adalah sekolah sebagai lembaga yang akan mengantarkan siswa menuju kearah kematangan dalam arti luas. Kematangan ini mencakup berbagai segi, baik kematangan fisik, kematangan kognitif, kematangan mental maupun kematangan sosial. Kematangan fisik pada umumnya ditandai oleh kematangan dalam segi biologis, hal ini dapat dicapai bila individu telah memasuki usia tetrtentu. Berbeda halnya dengan kematangan kognitif, mental dan sosial. Ketiga jenis kematangan ini tidak dapat dicapai begitu saja tanpa melalui bimbingan yang berati. Karena kematangan kognitif menunjukan kepada kematangan intelektual, pola berpikir dan pengambilan keputusan individu, lalu kematangan mental menunjukan kepada kematangan emosional, dan tercapainya perwujudan pribadi secara integral. Sedangkan kematangan sosial ditandai oleh adanya kemampuan untuk hidup secara mandiri. Mengantarkan siswa menujun jenjang tersebut yang menjadi tugas sekolah sungguh merupakan tugas yang berat. Karena untuk mencapai tujuan tersebut individu perlu memperoleh bekal-bekal pengalaman belajar yang 7 Syadih, S. Nana. (1997). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya, hal 66.
  • 12. 12 berati. Sedangkan kita ketahui, akibat kemajuan dalam berbagai cabang kehidupan, menyebabkan berkembangnya tuntutan-tuntutan hidup. Hal ini dapat membingungkan para perencana atau pengembang kurikulum, dalam menentukan jenis pengalaman belajar apa yang diperkirakan berate bagi kemandirian siswa setelah menyelesaikan pendidikan. Apabila lama waktu pendidikan cukup memadai untuk memberikan bekal-bekal pengalaman belajar kepad sisiwa, masalah yang dihadapi tidak sebesar itu. Namun kenyataan yang dihadapi menunjakan betapa banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan, sedangkan waktu yang tesedia tidak memadai. Oleh karenanya perlu dilakukan seleksi tentang isi kurikulum, sehingga proses pendidikan di sekolah dapat mencapai sasaran. Menurut Ali (2008 : 95), seleksi kurikulum perlu dilakukan oleh sebab beberapa alasan yaitu:8 1) Apa yang harus dimasukan sebagai isi kurikulum memerlukan berbagai pertimbangan dan kriteria, sehingga isi kurikulum memadai bagi anak didik sebagai bekal dalam kehidupannya. 2) Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, sehingga untuk menyampaikan semua bentuk ilmu pengetahuan kepada siswa dalam waktu sekolah yang sangat terbatas, merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Atas dasar itu, pertanyaan yang dapat diajukan dalam menentukan isi kurikulum adalah apa yang menjadi prioritas untuk dijadikan pengalaman belajar siswa disekolah tentang hal ini, perlu dikembangkan kriteria yang rasional untuk memilih dan mengembangkan bentuk-bentuk pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum. 8 Hasan, S.H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK, hal 17.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun kreativitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran, mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi yaitu, administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, orang tua murid dan tokoh masyarakat namun gurulah pemegang kunci pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, karena dialah sebenarnya perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum sesungguhnya.
  • 14. 14 DAFTAR PUSTAKA Ahmad dkk. (1998). Pengembangan kurikulum. Bandung: Pustaka Setia Hamalik, O. (1990). Pengembangan Kurikulum: Dasar-dasar dan Perkembangannya. Bandung: Mandar Maju Hasan, S.H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK Syadih, S. Nana. (1997). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya Suharsimi. (2004). Manajemen dan pengembangan kurikulum .(diktat). Yogjakarta : UNY http://edhakidam.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pengembangan-kurikulum dalam.html.diakses. pada tanggal 18 Oktober 2015.pukul 19:35 WIB http://seulanga23.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengembangan-kurikulum.html.diakses pada tanggal 18 Oktober 2015.pukul 19:50 WIB