Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Cargando en…3
×

Eche un vistazo a continuación

1 de 50 Anuncio

Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos

Descargar para leer sin conexión

PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Disampaikan oleh Dedddy WInarwan dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri

Dalam Acara Malam Mingguan Desa Bareng Kemendagri - Sabtu 18 Juli 2020

-----

https://youtu.be/T5ZY-jsBD5Q

PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Disampaikan oleh Dedddy WInarwan dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri

Dalam Acara Malam Mingguan Desa Bareng Kemendagri - Sabtu 18 Juli 2020

-----

https://youtu.be/T5ZY-jsBD5Q

Anuncio
Anuncio

Más Contenido Relacionado

Presentaciones para usted (20)

Similares a Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos (20)

Anuncio

Más de TV Desa (20)

Más reciente (20)

Anuncio

Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos

  1. 1. PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
  2. 2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea 4 : ”….yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…“
  3. 3. LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN LEMBAGA ADAT DESA DIBENTUK OLEH PEMERINTAH DESA BERDASARKAN PEDOMAN YANG DITETAPKAN DENGAN PERATURAN MENTERI YANG MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI Undang-undang Peraturan Pemerintah Peraturan Menteri  PP. No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Jo PP. No. 47/2015 tentang Perubahan atas PP. No. 43/2014.  Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2017 ttg Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemda.  Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2017 ttg Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemda.  Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2018 tentang Kecamatan. Pasal 153 PP. 47/2015  Permendagri No. 18 Tahun 2018 tentang LKD dan LAD.  Permendagri No. 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan  Permensos No. 25 Tahun 2019 tentang Karang Taruna  Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial  Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa  Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah  PP. No. 39/2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
  4. 4. FUNGSI DAN TUGAS POKOK PEMERINTAH  PEMERINTAH PUSAT  PEMERINTAH PROVINSI  PEMERINTAH KAB/KOTA  PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN/DESA PEMBERDAYAAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT PEMERINTAHAN PEMBANGUNAN PELAYANAN PUBLIK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN, KUALITAS HIDUP DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN TENTRAM DAN TERTIB
  5. 5. UU 23/2014 TTG PEMDA UU 6/2014 TTG DESA UUD 1945 PP 12/2017 PP 45/2017 PP 47 /2015 PP 8 / 2016 PP2/2018 TTG SPM PERPRES 11/2015 PERPRES 12/2015 PP 17/2018 TTG KECAMATAN PEREMENDAGRI 18/2018 PERMENDAGRI 20/2018 PERMENDAGRI 130/2018 KELURAHAN DESA LOG FRAME KEBIJAKAN DALAM PEMBINAAN KEMASYARAKATAN M U T A T I S M U T A N D I S
  6. 6. KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN (DIBAGI ANTARA PUSAT & PROVINSI & KAB/KOTA) DASAR PELAKSANAAN OTDA ABSOLUT (MUTLAK KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT) 1. POLITIK LUAR NEGERI 2. PERTAHANAN 3. KEAMANAN 4. YUSTISI 5. AGAMA 6. MONETER & FISKAL NASIONAL PILIHAN (8)WAJIB PELAYANAN DASAR (6) NON PELAYANAN DASAR (18) URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan) 1. PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN; 2. PEMBINAAN PERSATUAN KESATUAN; 3. PEMBINAAN KERUKUNAN ANTAR SARA 4. PKS; 5. KOORDINSASI TUGAS ANTARISNTANSI YG ADA DI DAERAH; 6. PENGEMBANGAN DEMOKRASI; 7. PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YG BUKAN MRP KEWENANGAN DAERAH/ TDK DILAKSANAKAN INSTANSI VERTIKAL APBNAPBN FORKOPIMDAFORKOPIMDA URUSAN PEMERINTAHAN PMD
  7. 7. KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI UU 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH (URUSAN PEMERINTAH TERKAIT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)  PEMERINTAH PUSAT  PEMERINTAH PROVINSI  PEMERINTAH KAB/KOTA URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR M. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 1. PENATAAN DESA 2. KERJASAMA DESA 3. ADMINISTRASI PEMDES 4. LK, LA DAN MHA (Lampiran UU 23 Tahun 2014 Huruf M)
  8. 8. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN PELAYANAN DASAR BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA SUB BIDANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN, LEMBAGA ADAT, DAN MASYARAKAT HUKUM ADAT PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan Desa tingkat nasional. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan Desa dan lembaga adat tingkat Daerah provinsi serta pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama berada di lintas Daerah kabupaten/kota a. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan Desa dan lembaga adat tingkat Daerah kabupaten/kota dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama dalam Daerah kabupaten/ kota. b. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat Desa & Kelurahan AGAR MAMPU MENJADI MITRA PEMDES DAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
  9. 9. PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA I. UMUM ANGKA 5 Kelembagaan Desa • Di dalam Undang-Undang ini diatur mengenai kelembagaan Desa/Desa Adat, yaitu lembaga Pemerintahan Desa/Desa Adat yang terdiri atas Pemerintah Desa/Desa Adat dan Badan Permusyawaratan Desa/Desa Adat, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan lembaga adat. • Mengingat kedudukan, kewenangan, dan Keuangan Desa yang semakin kuat, penyelenggaraan Pemerintahan Desa diharapkan lebih akuntabel yang didukung dengan sistem pengawasan dan keseimbangan antara Pemerintah Desa dan lembaga Desa. Lembaga Desa, khususnya Badan Permusyawaratan Desa yang dalam kedudukannya mempunyai fungsi penting dalam menyiapkan kebijakan Pemerintahan Desa bersama Kepala Desa, harus mempunyai visi dan misi yang sama dengan Kepala Desa sehingga Badan Permusyawaratan Desa tidak dapat menjatuhkan Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat Desa.
  10. 10. 11. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA BAB XII LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA Bagian Kesatu Lembaga Kemasyarakatan Desa Pasal 94 1) Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 2) Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa. 3) Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. 4) Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
  11. 11. 12. PENJELASAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA I. UMUM Point 11 Lembaga Kemasyarakatan Desa Di Desa dibentuk lembaga kemasyarakatan Desa, seperti rukun tetangga, rukun warga, pembinaan kesejahteraan keluarga, karang taruna, dan lembaga pemberdayaan masyarakat atau yang disebut dengan nama lain. Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat Desa. Lembaga kemasyarakatan Desa berfungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat Desa dalam pembangunan, pemerintahan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan yang mengarah terwujudnya demokratisasi dan transparansi di tingkat masyarakat serta menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
  12. 12. PP 43/2014 Lembaga Kemasyarakatan Desa Pasal 150 1.Lembaga kemasyarakatan Desa dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat. 2. Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas: a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa; b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan c. meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. Penjelasan Ayat (1) : Yang dimaksud dengan “lembaga kemasyarakatan Desa”, antara lain rukun tetangga, rukun warga, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, karang taruna, pos pelayanan terpadu, dan lembaga pemberdayaan masyarakat.
  13. 13. PP 43 / 2014 Pemberdayaan Masyarakat Desa Pasal 126 1. Pemberdayaan masyarakat Desa bertujuan memampukan Desa dalam melakukan aksi bersama sebagai suatu kesatuan tata kelola Pemerintahan Desa, kesatuan tata kelola lembaga kemasyarakatan Desa dan lembaga adat, serta kesatuan tata ekonomi dan lingkungan. 2. Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah Desa, dan pihak ketiga. 3. Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, forum musyawarah Desa, lembaga kemasyarakatan Desa, lembaga adat Desa, BUM Desa, badan kerja sama antar-Desa, forum kerja sama Desa, dan kelompok kegiatan masyarakat lain yang dibentuk untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada umumnya.
  14. 14. Pasal 127 1. Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya pemberdayaan masyarakat Desa. 2. Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan: a. mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan Desa yang dilaksanakan secara swakelola oleh Desa; b. mengembangkan program dan kegiatan pembangunan Desa secara berkelanjutan dengan mendayagunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Desa; c. menyusun perencanaan pembangunan Desa sesuai dengan prioritas, potensi, dan nilai kearifan lokal; d. menyusun perencanaan dan penganggaran yang berpihak kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas, perempuan, anak, dan kelompok marginal; e. mengembangkan sistem transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan Desa; f. mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa dan lembaga adat; g. mendorong partisipasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan Desa yang dilakukan melalui musyawarah Desa; h. menyelenggarakan peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia masyarakat Desa; i. melakukan pendampingan masyarakat Desa yang berkelanjutan; dan j. melakukan pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan Desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Desa.
  15. 15. PP 47/2015 Pasal 153 Lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa berdasarkan pedoman yang ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri.
  16. 16. 17. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL  Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan. (Pasal 1 angka 5)  Lembaga Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum (Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 angka 7)  Pemberdayaan sosial dimaksudkan untuk (Pasal 12 ayat 1) : a. memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri. b. meningkatkan peran serta lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
  17. 17. 18. PENJELASAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL Pasal 12 Ayat (1) huruf b  Yang dimaksud dengan “lembaga dan/atau perseorangan” antara lain organisasi sosial, lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga, karang taruna, pekerja sosial masyarakat.  Yang dimaksud dengan “potensi dan sumber daya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial”, antara lain: nilai kepahlawanan, kejuangan, dan keperintisan, kesetiakawanan sosial dan kearifan lokal, peranserta organisasi sosial/lembaga sosial swadaya masyarakat, kerelawanan sosial (tenaga kesejahteraan sosial masyarakat, karang taruna, pekerja sosial masyarakat), tanggung jawab sosial dunia usaha, penggalangan dana sosial, dan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.
  18. 18. POLITIK BUDAYA EKONOMI POLITIK BUDAYA EKONO MI PARSIAL (SEKTOR) PARSIAL (SEKTOR) TERKAIT (BIDANG) TERKAIT (BIDANG) INTEGRAL (DIMENSI) INTEGRAL (DIMENSI) SOSIAL POLTIK SOSIAL BUDAYA SOSIAL EKONOMI TRANSFORMASI ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT SOSIALSOSIAL
  19. 19. Permendagri No 18 Tahun 2018 Definisi LKD Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemdes dalam pemberdayaan masyarakat, ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat. Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum Permensos No 25 Tahun 2019 Definisi Karang Taruna Karang Taruna adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakatsebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, danuntuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum
  20. 20. Permendagri No 18 Tahun 2018 Pembentukan & Penatapan LKD Pasal 3 1) LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat. 2) Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memenuhi persyaratan: a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. berkedudukan di Desa setempat; c. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa; d. memiliki kepengurusan yang tetap; e. memiliki sekretariat yang bersifat tetap; dan f. tidak berafiliasi kepada partai politik. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Desa Permensos No 25 Tahun 2019 Status, Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Pasal 5 1) Karang Taruna merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai potensi dan sumber kesejahteraan sosial. 2) Karang Taruna berkedudukan di Desa atau Kelurahan di dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  21. 21. Permendagri No 18 Tahun 2018 Tugas & Fungsi LKD Pasal 4 1) LKD bertugas: a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa; b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan c. meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. 2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, LKD mengusulkan program dan kegiatan kepada Pemerintah Desa. Pasal 7 ayat (3) • Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d, bertugas membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi muda. Permensos No 25 Tahun 2019 Status, Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Pasal 6 1) Karang Taruna memiliki tugas: a. mengembangkan potensi generasi muda dan masyarakat; dan b. berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan permasalahan sosial melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial serta program prioritas nasional. 2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Karang Taruna bekerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, Kecamatan, Desa atau Kelurahan, potensi sumber kesejahteraan sosial, badan usaha, atau masyarakat. Pasal 38 ayat (2) Kepala Desa atau lurah, melakukan pembinaan umum Desa atau Kelurahan dan memfasilitasi kegiatan Karang Taruna di Desa atau Kelurahan.
  22. 22. JENIS-JENIS LKD DAN KARAKTER UMUM TUGAS DARI LKD  Membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;  Membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan perizinan;  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa . Membantu Kepala Desa dalam menyerap aspirasi masyarakat terkait perencanaan pembangunan desa dan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dengan swadaya gotong-royong Membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi muda Membantu Kepala Desah dalam peningkatan pelayanan sosial dasar masyarakat desa; (Bidang kesehatan) Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. LPM POSYANDU KARANG TARUNA PKK RT/RW
  23. 23. Permendagri No 18 Tahun 2018 Kepengurusan LKD Pasal 8 1) Pengurus LKD terdiri atas: a. ketua; b. sekretaris; c. bendahara; dan d. bidang sesuai dengan kebutuhan. 2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. 3) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang jabatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan. 4) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut. 5) Pengurus LKD dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan dilarang menjadi anggota salah satu partai politik. Permensos No 25 Tahun 2019 Keanggotaan & Kepengurusan Karang Taruna Pasal 18 ayat 1 1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistem stelsel pasif yaitu setiap generasi muda yang berusia 13 (tiga belas) sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun otomatis menjadi anggota Karang Taruna. Pasal 19 1) Untuk pelaksanaan tugas dan fungsi serta pemberdayaan Karang Taruna dibentuk kepengurusan tingkat: a. Desa atau Kelurahan; b. kecamatan; c. kabupaten/kota; d. provinsi; dan e. tingkat nasional. 2) Hubungan tata kerja internal Karang Taruna antara pengurus tingkat Desa atau Kelurahan, Kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional bersifat koordinatif, konsultatif, konsolidatif, komunikatif, dan kolaboratif.
  24. 24. Permensos No 25 Tahun 2019 Keanggotaan & Kepengurusan Karang Taruna Pasal 20 1. Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat dalam forum pengambilan keputusan masing- masing tingkatan dan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. warga negara Indonesia; b. berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun; c. berdomisili di wilayahnya masing-masing; d. aktif dalam kegiatan Karang Taruna; dan e. memiliki kemauan dan kemampuan berorganisasi serta aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. 2. Kepengurusan Karang Taruna Desa atau Kelurahan dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam musyawarah warga Karang Taruna di Desa atau Kelurahan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa atau Lurah setempat. 3. Kepengurusan Karang Taruna Desa atau Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun. 4. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Pengurus Karang Taruna Desa atau Kelurahan dapat membentuk unit kerja karang taruna di tingkat dusun, rukun warga, dan rukun tetangga sebagai pelaksana kegiatan Karang Taruna. 5. Kepengurusan Karang Taruna di tingkat Kecamatan sampai dengan nasional dipilih dan ditetapkan dalam temu karya Karang Taruna dan dikukuhkan oleh camat, bupati/wali kota, gubernur, atau Menteri Sosial sesuai dengan kewenangannya. 6. Kepengurusan Karang Taruna di tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun. Permendagri No 18 Tahun 2018 Hubungan Kerja LKD & LAD Pasal 12 1) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan. 2) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Badan Permusyawaratan Desa bersifat konsultatif. 3) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Desa bersifat koordinatif.
  25. 25. Permendagri No 18 Tahun 2018 Pembinaan & Pengawasan LKD Pasal 13 1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa. 2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa pada Kabupaten/ Kota di wilayahnya. 3) Bupati/Wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa di wilayahnya. 4) Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa di Desa. Permensos No 25 Tahun 2019 Pembinaan Karang Taruna Pasal 36 Pembina Karang Taruna meliputi: a) pembina utama; b) pembina umum; c) pembina fungsional; dan d) pembina teknis. Pasal 37 Pembina utama Karang Taruna yaitu Presiden Republik Indonesia. Pasal 38 ayat (1) Pembina umum Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b meliputi: a. tingkat nasional yaitu Menteri Dalam Negeri; b. tingkat provinsi yaitu gubernur; c. tingkat daerah kabupaten/kota yaitu bupati/wali kota; d. tingkat Kecamatan yaitu camat; dan e. tingkat Desa atau kelurahan yaitu kepala Desa atau lurah. Pasal 39 ayat (1) Pembina fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c: a. tingkat nasional yaitu Menteri Sosial; b. tingkat provinsi yaitu kepala dinas sosial daerah provinsi; c. tingkat kabupaten/kota yaitu kepala dinas sosial daerah kabupaten/kota; dan d. tingkat Kecamatan yaitu kepala seksi sosial pada kantor Kecamatan. Pasal 40 ayat (1) Pembina Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf d meliputi: a. tingkat nasional yaitu Menteri Sosial dan/atau kepala lembaga terkait. b. tingkat provinsi yaitu kepala dinas sosial daerah provinsi dan/atau instansi terkait; dan c. tingkat kabupaten/kota yaitu kepala dinas sosial daerah kabupaten/kota dan/atau instansi terkait.
  26. 26. MENYANGKUT KEDUDUDUKAN DAN TATA KELOLA KELEMBAGAAN SEBAGAI LKD ARAH KEBIJAKAN TAHAPAN PEMBINAAN KARANG TARUNA DI DESA PENATAAN MENYANGKUT PENINGKATAN KAPASITAS (BAIK PENGURUS MAUPUN KELEMBAGAANYA) MENYANGKUT FASILITASI PENGEMBANGAN TUGAS DAN FUNGSI, PEMBERIAN AKSES DAN KERJASAMA PEMBERDAYAAN PENDAYAGUNAAN PEMERINTAH PEMPROV PEMKAB/KOTA KECAMATAN/ DESA PERBUP/PERWAL DAN PERDES (LEADING SECTOR DINAS PMD) TUSI DINAS PMD DAN DINAS SOSIAL PROGRAM/KEGIATAN OPD
  27. 27.  KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN  PROGRAM DAN KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENYULUHAN FASILITASI DAN ADVOKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIMTEK KEMITRAAN DAN KEWIRAUSAHAAN PENGHARGAAN 29 PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA (PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN, Dan PEMDES)  FASILITASI  ADVOKASI/PENDAMPINGAN  PENDIDIKAN  PELATIHAN  BIMTEK KEMITRAAN/KERJASAMA  BIMTEK KEWIRAUSAHAAN  Lomba Karang Taruna
  28. 28. PENDANAAN KARANG TARUNA 1. OPERASIONAL 2. PROGRAM DAN KEGIATAN 1. OPERASIONAL 2. PROGRAM DAN KEGIATAN 1. GOTONG ROYONG 2. ADVOKASI DAN PENDAMPINGAN 1. SUMBANGAN 2. CSR (KEMITRAAN) 3. HASIL USAHA APBN DAN APBD PARTISIPASI MASYARAKAT APB DESA SUMBANGAN DAN SWADAYA
  29. 29. LKD KOMPONEN KARANG TARUNA STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN PENDAYAGUNAAN KARANG TARUNA KONSOLIDASI KELEMBAGAAN DESA (Pemdes, BPD, LAD, BUMDesa) BIDANG (penyelenggaraan Pemerintahan; pelaksanaan Pembangunan; pembinaan kemasyarakatan, :pemberdayaan masyarakat) SINERGI PARTISIPASI AKTIF 1. Bumdes 2. Pihak Ketiga 3. Karang Taruna 4. Antar Desa KERJASAMA KARANG TARUNA SEBAGAI MITRA PEMERINTAH DESA
  30. 30. 32 KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI
  31. 31. DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA RPJM Desa RKP Desa APB Desa 6 THNMasa Berlaku konten 1 THN 1 THN Masa Berlaku Konten Masa Berlaku konten Rencana Kegiatan Bidang Visi, Misi, & Arah Kebijakan Pembangunan Desa Mulai Disusun Paling ambat Mulai Bulan Juni tahun berjalan Mulai Disusun Paling lambat Mulai Bulan Juli tahun berjalan & akhir Sept harus sudah ditetapkan Renc. Penyelengg. pem-an desa, pelaks. Pemb., binmas & PMD 1. Evaluasi pelaks. RKP Desa tahun sebelumnya; 2. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa; 3. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola melalui kerjasama antar- desa & pihak ketiga 4. Rencana prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa sbg kew. penugasan dari pem, pemda prov & kab/ kota; 5. Pelaksana kegiatan desa yg terdiri atas unsur perangkat dan/ atau unsur masy. desa Pendapatan, Belanja, Pembiayaan
  32. 32. PROSES UMUM PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (RPJM Desa) RPJM Desa Musdes bahas L A P A O R A N KADES LANGKAH-LANGKAH Ikut sertakan masy. RPJM Desa pembentukan tim penyusun RPJM Desa (Psl 8 Permendagri 114/2014) Menyelengg. penyusunan Mempertimbangkan kondisi objektif desa & prioritas pembangunan kab./ kota Susunan: 1. Kades selaku pembina 2. Sekdes selaku ketua 3. Ketua LPM selaku Sekretaris 4. Anggota yg berasal dari : LPM, KPM, & unsur masy. Jumlahnya: min 7 Max: 11 & harus mengikutkan serakan perempuan Ditetap-kan dengan Kep. Kades Tugas: a. penyelarasan arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota; b. pengkajian keadaan Desa; c. penyusunan ranc. RPJM Desa; dan d. penyempurnaan ranc. RPJM Desa. 1 2 BPD 3 Bahan Masukan susun Ranc. RPJMDesa 1. Laporan hasil pengkajian keadaan desa; 2. Rumusan arah kebijakan pemb. desa yang dijabarkan dari visi dan misi kades; & 3. Rencana prioritas giat penyelengg. Pem- an desa, pemb. desa, binmas desa, & PMD Hasilnya dituangkan dlm berita acara &. menjadi pedoman bagi pemerintah Desa dlm menyusun RPJM Desa 4 5 6 R a n c . R P J M D e s Selenggarakan Musrenbangdes 7 Membahas & Menyepakati Ranc. RPJM DESA Dituangkan dalam BERITA ACARA Susun Ranc. Perdes ttg RPJMDesa 8 Membahas & sepakati bersama BPD Ranc. Perdes Ttg RPJM Desa OUT PUT
  33. 33. PROSES UMUM PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (RKP Desa) RKP Desa MUSDES KADES LANGKAH-LANGKAH Ikut sertakan masy.Susun RKP Desa Minta Sempurnaan Ranc. RKP Desa Berdasarkan Hasil Kesepakatan Musrenbangdes Dasar penetapn RAPBDes Bentuk Tim Penyusun RKP Desa (Psl 33 Permendagri 114/2014) Susunan: 1. Kades selaku pembina 2. Sekdes selaku ketua 3. Ketua LPM selaku Sekretaris 4. Anggota yg berasal dari : LPM, KPM, & unsur masy. Jumlahnya: min 7 Max: 11 & harus mengikutkan sertakan perempuan Dibentuk paling lambat Bulan Juni & Ditetap- kan dengan Kep. Kades Melaks. Kegiatan: 1. pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan prog/giat masuk ke desa; 2. pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; 3. penyusunan ranc. RKP Desa; & 4. penyusunan ranc. daftar usulan RKP Desa. 1 2 BPD 3 selenggarakan 1. Mencermati Ulang Dokumen RPJM Desa; 2. Menyepakati Hasil Pencermatan Ulang Dokumen RPJM Desa Dituangkan Dalam Berita Acara Menjadi Pedoman Kades Dlm Menyusun RKP Desa. 4 Selenggarakan Musrengbangdes 5 Kesepakatan Dituangkan Dlm Berita Acara mengacu info pemkab ttg pagu indikatif 6 Susun Ran. Perdes Ttg RKPDesa 7
  34. 34. T A H U N 2 0 1 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Siklus Desa tahun ke II - VI MUSRENBANGDES **) Penyusunan RKP Desa **) PengUndngan PerDes APBDes Integrasi kegiatan ke dalam RKP Desa dan APBDES Mu Des *) Peny RKP Des : Pencermatan RPJM Desa MUS BPD ****) RAPBDesa Evaluasi RAPBDesa Musyawarah Desa Pembahasan hasil Usulan kegiatan di Desa (LKD-LAD) MUS BPD ***) Penyepakatan Ranc Perdes RKP Desa Menyesuaikan waktu setelah penetapan KUA/PPAS KAB/KOT Penyusunan dan penyampaian Ran usulan kegiatan RT/RW
  35. 35. 37 KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI
  36. 36. Pelaksana Permendagri 20/2018 Pasal 7  Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugas sebagai pelaksana kegiatan anggaran dapat dibantu oleh Tim yang melaksanakan kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) yang karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri (dahulu dikenal dengan sebutan TPK).  Tim berasal dari unsur : Unsur perangkat Desa (pelaksana kewilayahan) Lembaga kemasyarakatan Desa; dan atau Masyarakat Tim terdiri dari : ketua, sekretaris, dan anggota  Pembentukan tim diusulkan pada saat penyusunan RKP Desa  Tim ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa
  37. 37. 39 KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN LKD DAN LAD DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA
  38. 38. Panitia Pilkades UU 6 Thn 2014 Pasal 32  LKD ikut berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan Pilkades dengan menjadi Panitia Pilkades  Badan Permusyawaratan Desa membentuk panitia pemilihan Kepala Desa.  Panitia pemilihan Kepala Desa bersifat mandiri dan tidak memihak.  Panitia pemilihan Kepala Desa terdiri atas : Unsur perangkat Desa Lembaga kemasyarakatan Desa; dan Tokoh Masyarakat Desa
  39. 39. 41 KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN LKD DAN LAD DALAM KERJASAMA ANTAR DESA
  40. 40. Kerjasama antar-Desa PP 43 Thn 2014 Pasal 144  LKD terlibat dalam melaksanakan kerjasama antar desa melalui wadah BKAD.  Badan Kerjasama antar-Desa (BKAD) terdiri atas : Pemerintah Desa Anggota BPD Lembaga kemasyarakatan Desa Lembaga Desa lainnya; dan Tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan gender
  41. 41. 43 KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN LKD DAN LAD DALAM MENGELOLA BUMDESA
  42. 42. Pengelola BUMDesa PP 43 Thn 2014 Pasal 132  LKD dilarang rangkap jabatan sebagai pelaksana operasional BUMDesa.  Organisasi pengelola BUM Desa terdiri atas :  Penasihat dijabat secara ex-officio oleh Kepala Desa.  Pelaksana Operasional; merupakan perseorangan yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa.  Pelaksana operasional dilarang merangkap jabatan yang melaksanakan fungsi pelaksana lembaga Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan Desa.
  43. 43. 45 KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI BIDANG KEGIATAN APB DESA TERKAIT DENGAN LKD DAN LAD PERMENDAGRI NO 20 TAHUN 2018
  44. 44. 46 BELANJA DESA BERDASARKAN Pasal 100 PP 11 TAHUN 2019 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan ketentuan: a. paling sedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa untuk mendanai: 1. penyelenggaraan Pemerintahan Desa termasuk belanja operasional Pemerintahan Desa dan insentif rukun tetangga dan rukun warga; 2. pelaksanaan pembangunan Desa; 3. pembinaan kemasyarakatan Desa; dan 4. pemberdayaan masyarakat Desa. b. paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa untuk mendanai: 1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa, sekretaris Desa, dan perangkat Desa lainnya; dan 2. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa. c. perhitungan belanja Desa sebagaimana dimaksud di luar pendapatan yang bersumber dari hasil pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain.
  45. 45. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA A. Format Kode Rekening A.1. Daftar Kode Rekening Bidang, Sub Bidang, dan Kegiatan Kode Rekening BIDANG, SUB BIDANG, dan KEGIATAN 1 BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 1 3 Sub Bidang Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Statistik dan Kearsipan 1 3 02 Penyusunan/Pendataan/Pemutakhiran Profil Desa (profil kependudukan dan potensi desa)** 1 3 04 Penyuluhan dan Penyadaran Masyarakat tentang Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1 3 05 Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara Partisipatif 1 4 Sub Bidang Tata Praja Pemerintahan, Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan 1 4 01 Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Desa/Pembahasan APBDes (Musdes, Musrenbangdes/Pra-Musrenbangdes, dll., bersifat reguler) 1 4 02 Penyelenggaraan Musyawarah Desa lainnya (musdus, rembug warga, dll., yang bersifat non-reguler sesuai kebutuhan desa) 1 4 03 Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa (RPJMDes/RKPDes,dll) 1 4 05 Pengelolaan/Administrasi/Inventarisasi/Penilaian Aset Desa 1 4 08 Pengembangan Sistem Informasi Desa 1 4 09 Koordinasi/Kerjasama Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (Antar Desa/Kecamatan/Kabupaten, Pihak Ketiga, dll)** 1 4 11 Penyelenggaraan Lomba antar kewilayahan dan pengiriman kontingen dalam mengikuti Lomba Desa 1 5 Sub Bidang Pertanahan 1 5 01 Sertifikasi Tanah Kas Desa 1 5 02 Administrasi Pertanahan (Pendaftaran Tanah, dan Pemberian Registrasi Agenda Pertanahan) 1 5 03 Fasilitasi Sertifikasi Tanah untuk Masyarakat Miskin 1 5 04 Mediasi Konflik Pertanahan 1 5 05 Penyuluhan Pertanahan Permendagri 20 Tahun 2018
  46. 46. 3 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA Bidang pembinaan kemasyarakatan berisi sub bidang dan kegiatan untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat /lembaga kemasyarakatan desa yang mendukung proses pembangunan desa yang mencakup: 3 1 Sub Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat 3 1 01 Pengadaan/Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa (pembangunan pos, pengawasan pelaksanaan jadwal ronda/patroli dll) ** 3 1 02 Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keamanan/Ketertiban oleh Pemerintah Desa (Satlinmas desa) 3 1 03 Koordinasi Pembinaan Ketentraman, Ketertiban, dan Pelindungan Masyarakat (dengan masyarakat/instansi pemerintah daerah, dll) Skala Lokal Desa 3 1 04 Pelatihan Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala Lokal Desa 3 1 05 Penyediaan Pos Kesiapsiagaan Bencana Skala Lokal Desa 3 1 06 Bantuan Hukum Untuk Aparatur Desa dan Masyarakat Miskin 3 1 07 Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi kepada Masyarakat di Bidang Hukum dan Pelindungan Masyarakat 3 1 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat* 3 2 Sub Bidang Kebudayaan dan Keagamaan 3 2 01 Pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan Tingkat Desa 3 2 02 Pengiriman Kontingen Group Kesenian dan Kebudayaan sebagai Wakil Desa di tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota 3 2 03 Penyelenggaraan Festival Kesenian, Adat/Kebudayaan, dan Keagamaan (perayaan hari kemerdekaan, hari besar keagamaan, dll) tingkat Desa 3 2 04 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kebudayaan/Rumah Adat/Keagamaan Milik Desa ** 3 2 05 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan/Rumah Adat/Keagamaan Milik Desa ** 3 2 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Kebudayaan dan Keagamaan* PENGELOLAAN KEUANGAN DESA A. Format Kode Rekening A.1. Daftar Kode Rekening Bidang, Sub Bidang, dan Kegiatan Kode Rekening BIDANG, SUB BIDANG, dan KEGIATAN
  47. 47. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA A. Format Kode Rekening A.1. Daftar Kode Rekening Bidang, Sub Bidang, dan Kegiatan Kode Rekening BIDANG, SUB BIDANG, dan KEGIATAN 3 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA Bidang pembinaan kemasyarakatan berisi sub bidang dan kegiatan untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat /lembaga kemasyarakatan desa yang mendukung proses pembangunan desa yang mencakup: 3 3 Sub Bidang Kepemudaan dan Olah Raga 3 3 01 Pengiriman Kontingen Kepemudaan dan Olah Raga sebagai Wakil Desa di tingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota 3 3 02 Penyelenggaraan pelatihan kepemudaan (Kepemudaan, Penyadaraan Wawasan Kebangsaan, dll) tingkat Desa 3 3 03 Penyelenggaraan Festival/Lomba Kepemudaan dan Olahraga tingkat Desa 3 3 04 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga Milik Desa** 3 3 05 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga Milik Desa** 3 3 06 Pembinaan Karang Taruna/Klub Kepemudaan/Klub Olah raga 3 3 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Kepemudaan dan Olah Raga* 3 4 Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat 3 4 01 Pembinaan Lembaga Adat 3 4 02 Pembinaan LKMD/LPM/LPMD 3 4 03 Pembinaan PKK 3 4 04 Pelatihan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan 3 4 90-99 lain-lain kegiatan sub bidang Kelembagaan Masyarakat* Contoh Program dan Kegiatan
  48. 48. Terima Kasih

×