SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
HAKIKAT MANUSIA
MENURUT ISLAM
Kemampuan akhir yang
diharapkan
Mampu mengidentifikasi hakekat
manusia dalam pandangan Islam
Bahan Kajian
Hakekat manusia dalam pandangan Islam:
►Kajian tentang Konsep Manusia
►Wujud dan Karakteristik Manusia
►Eksistensi dan Martabat Manusia
►Potensi-potensi Manusia
I. KONSEP MANUSIA
A. Penggunaan Istilah Dalam al-Qur’an
Jika diperhatikan dengan saksama,
penggunaan kata yang merujuk pada
makna manusia dalam al-Qur’an terdapat
beberapa istilah. Istilah tersebut antara
lain basyar (‫,)بشر‬ al-Insan (‫,)االنسان‬ dan
al-Nas (‫.)الناس‬ Masing-masing istilah
tersebut memiliki maksud dan
perberdaan tersendiri. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dalam diagram
dibawah ini :
Istilah manusia dalam
Al-Qur’an
‫الناس‬‫بشر‬ ‫االنسان‬
-Istilah basyar dalam
al-Qur’an Diketemukan
sebanyak 37 kali
-maknanya merujuk pada
sifat Biologis manusia,
Seperti berasal dari
tanah, makan, dan
minum
-contoh dalam
S. al-Kahfi:110 al-Hijr:33,
S. al-Rum:20
-istilah al-Insan dalam
al-Qur’an diketemukan
Sebanyak 65 kali.
-maknanya merujuk pada
Sifat Psikologis atau
Spiritual manusia
Sebagai makhluk
yang berfikir, Diberi
ilmu, dan mengemban
amanah
-contoh dalam S. al-Alaq
: 5 S. al-Ahzab: 72
-Dalam al-Qur’an
Diketemukan sebanyak
240Kali
-Maknanya merujuk
pada Sifat manusia
sebagai Makhluk
sosial atau kolektif
-contoh dalam
S. al-Zumar:27
Pembahasan
Dimensi Manusia dalam pandangan Islam
►Manusia sebagai hamba Allah akan menjadi
manusia yang taat, patuh dan mampu
melakoni perannya sebagai hamba yang
hanya mengharap ridho Allah azza wa jalla
►Manusia adalah mahluk sosial yang
membutuhkan dalam hidup membutuhkan
manusia dan hal lain di luar dirinya untuk
mengembangkan potensi dalam dirinya
sehingga dapat menjadi bagian dari
lingkungan sosial dan masyarakat
Lanjutan ….
►Manusia sebagai khalifah memiliki
wewenang untuk memanfaatkan alam
(bumi) untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sekaligus bertanggung jawab
terhadap kelestarian alam ini.
►Manusia sebagai bani Adam mengacu pada
penghormatan pada nilai kemanusiaan, dan
menyatakan bahwa semua manusia berasal
dari keturunan yang sama. Bagaimana dan
apa pun statusnya semestinya juga
diperlakukan sama.
►Manusia sebagai al insan, mengacu pada
potensi (positif) dalam berbicara dan
menguasai ilmu pengetahuan melalui
berbagai proses serta memiliki
kecenderungan dalam hal negatif
►Manusia sebagai mahluk biologis (al basyar)
adalah mahluk jasmaniah yang berkembang
biak, mengalami fase pertumbuhan dan
perkembangan, butuh makan dan lain
sebagainya, serta mengalami kematian pada
akhirnya.
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN MAKHLUK LAIN
1. Persamaan dengan makhluk lain.
secara umum antara manusia dengan makhluk Allah
yang lainnya (jin, malaikat dan yang lain) memiliki
kesamaan dari sisi orientasi (tujuan) penciptaannya
yakni sama-sama diberi tugas untuk beribadah pada
Allah SWT. Namun demikian dalam kenyataannya
terdapat kelompok ciptaan Allah yang lain yang
membantah terhadap perintah Allah yakni iblis dan
syaitan. Hal ini sebagaimana terekam dalam al-Qur’an S.
al-Baqarah: 34
‫الك‬ ‫من‬ ‫كان‬‫و‬ ‫وستكرب‬ ‫اىب‬ ‫االابليس‬ ‫فسجدوا‬ ‫اسجدواالدام‬ ‫للملئكة‬ ‫قلنا‬ ‫واذ‬‫فرين‬
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:
"Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang
yang kafir”
Wujud (Karakteristik) Manusia
►Kemampuan menyadari diri sendiri
membuat manusia bisa beradaptasi dengan
lingkungannya baik itu lingkungan berupa
individu lainnya selain dirinya, maupun
lingkungan non pribadi atau benda.
►Sadar akan Eksistensi membuat manusia
menyadari bahwa dirinya memang ada dan
eksis. Ia mampu menjadi manajer Bagi
lingkungan, mampu belajar dan
menyelesaikan permasalahan diri
lanjutan
►Memiliki hati nurani, manusia mampu
mengenali mana baik dan buruk dalam
kehidupannya. Orang yang memiliki hati nurani
yang tajam akan memiliki kecerdasan akal budi
sehingga mampu membuat keputusan yang
Benar atau yang salah.
►Mampu memahami aturan dan memiliki
moral. Dalam hal ini seseorang akan Bisa
disebut memiliki moral tinggi apabila ia mampu
mewujudkannya dalam bentuk perbuatan yang
sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut.
lanjutan
►karakteristik manusia yang lainnya adalah
memiliki rasa tanggung jawab, Baik itu
tanggung jawab kepada Tuhan, masyarakat
ataupun pada dirinya sendiri
►Manusia Bebas (Merdeka), ia bebas
berbuat selama perbuatan itu tetap sesuai
dengan kata hati yang Baik maupun moral
atau etika
Lanjutan
►Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan
Menyadari Hak, kesediaan melaksanakan
kewajiban dan menyadari hak ini harus dilatih
melalui proses pendidikan disiplin.
►Kemampuan Menghayati Kebahagiaan,
kemampuan ini dipengaruhi juga oleh aspek
nalar di samping aspek rasa. Untuk
mendapatkan kebahagiaan seseorang harus
berusaha berlandaskan norma-norma atau
kaidah-kaidah yang ada.
II. EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA
A. Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan pokok penciptaan manusia adalah
semata-mata hanya untuk beribadah pada Allah
SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-
Qur’an Surat az-Dzariyat :56 yang berbunyi :
‫ليعبدون‬ ‫اال‬ ‫واالنس‬ ‫اجلن‬ ‫خلقت‬ ‫وما‬
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
Menurut para ulama’, ibadah yang dimaksud
dalam ayat tersebut adalah ibadah yang
menyangkut hubungan manusia dengan Allah
SWT mahdloh (‫/)مهضه‬vertikal, maupun hubungan
manusia dengan sesamanya ( ‫مهضه‬ ‫/)غري‬horizontal.
B. Proses Penciptaan Manusia
Selain dalam QS. Al-Mu’minun: 12-15,
proses kejadian manusia secara lengkap
dijelaskan juga dalam potongan Hadis yang
diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud ra.
Berikut ini :
‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مسعود‬ ‫بن‬ ‫اهللا‬ ‫عبد‬ ‫حديث‬:‫ص‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫لى‬
‫املصدوق‬ ‫الصادق‬ ‫وهو‬ ‫وسلم‬‫بع‬‫ر‬‫أ‬ ‫امه‬ ‫بطن‬ ‫يف‬ ‫خلفه‬ ‫جيمع‬ ‫احدكم‬ ‫أن‬‫ني‬
‫م‬ ‫مضغة‬ ‫دلك‬ ‫يف‬ ‫يكون‬ ‫مث‬ ‫دلك‬ ‫مثل‬ ‫علقة‬ ‫دلك‬ ‫يف‬ ‫يكون‬ ‫مث‬ ‫يوما‬‫دلك‬ ‫ثل‬
‫بكت‬ ‫كلمات‬‫بع‬‫ر‬‫أب‬ ‫ويؤمر‬ ‫الروح‬ ‫فيه‬ ‫فينفخ‬ ‫امللك‬ ‫يرسل‬ ‫مث‬‫واجله‬ ‫رزقه‬ ‫ب‬
‫وشقي‬ ‫وعمله‬…
dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud
–semoga Allah meridlainya- beliau berkata:
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam
menceritakan kepada kami dan beliau adalah
orang yang jujur dan harus dipercaya:
Sesungguhnya (fase) penciptaan kalian
dikumpulkan dalam perut ibunya selama 40 hari
(dalam bentuk) nutfah (sperma), kemudian
selama itu (40 hari) menjadi segumpal darah
kemudian selama itu (40 hari) menjadi segumpal
daging, kemudian diutuslah Malaikat, ditiupkan
ruh dan dicatat 4 hal: rezekinya, ajalnya,
amalannya, apakah ia beruntung atau celaka.
AYAH
(sel seperma)
Kelahiran
Fase ‫علقة‬ (segumpal darah)
40 hari
IBU
(Sel telur/ovum)
Pembuahan / fase ‫النطفه‬
dalam rahim Ibu selama 40 hari
Fase ‫مضغة‬ (segumpal daging)
40 hari
Fase ‫عظام‬ (terbentuknya tulang)
Dan ditiupkannya ruh serta 4
Ketentuan (takdir) yang menyangkut
Rizki, kematian, amal ibadah, dan
kecelakaan dan kebahagiaan
Kematian
C. Fungsi dan Peran Manusia
Diciptakannya manusia di muka bumi adalah tak lain
berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi. Peran tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 30
yang berbunyi :
‫خليفه‬ ‫االرض‬ ‫فى‬ ‫جاعل‬ ‫اني‬ ‫للملئكة‬ ‫ربك‬ ‫قال‬ ‫واذ‬(....‫البقرة‬:30)
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi”
Istilah khalifah dalam ayat tersebut memiliki makna sebagai
penerus ajaran Allah SWT dan pemakmur dan pengelolah
bumi beserta isinya.
Potensi Manusia
► Potensi Naluriah (Emosional) atau Hidayat
al- Ghariziyyat
Potensi naluriah ini memiliki Beberapa
dorongan yang berasal dari dalam diri
manusia. Dorongan-dorongan ini merupakan
potensi atau fitrah yang diperoleh manusia
tanpa melalui proses belajar.
►Potensi Inderawi (Fisikal) atau Hidayat al-
Hasiyyat
Potensi fisik ini bisa dijabarkan atas anggota
tubuh atau indra-indra yang dimiliki manusia
seperti indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, peraba dan perasa. Potensi ini
difungsikan melalui indra-indra yang sudah
siap pakai hidung, telinga, mata, lidah, kulit,
otak dan sistem saraf manusia.
►Potensi Akal (Intelektual) atau Hidayat al-
Aqliyat
Potensi akal atau intelektual hanya
diberikan Allah kepada manusia sehingga
potensi inilah yang benar-benar membuat
manusia menjadi makhluk sempurna dan
membedakannya dengan Binatang.
►Potensi Agama (spiritual) atau Hidayat al-
Diniyyat
Fitrah ini akan mendorong manusia untuk
mengakui dan mengabdi kepada sesuatu yang
dianggapnya memiliki kelebihan dan kekuatan
yang lebih besar dari manusia itu sendiri.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (18)

hakikat manusia dalam pandangan islam
hakikat manusia dalam pandangan islamhakikat manusia dalam pandangan islam
hakikat manusia dalam pandangan islam
 
Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam
 
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan SpiritualPelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
 
Forever Life Management
Forever Life ManagementForever Life Management
Forever Life Management
 
matlamat penciptaan manusia. CTU asasi sains
matlamat penciptaan manusia. CTU asasi sainsmatlamat penciptaan manusia. CTU asasi sains
matlamat penciptaan manusia. CTU asasi sains
 
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di DuniaPelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
 
Perjalanan hidup
Perjalanan hidupPerjalanan hidup
Perjalanan hidup
 
Materi kuliah pai
Materi kuliah paiMateri kuliah pai
Materi kuliah pai
 
Potensi dan tugas manusia
Potensi dan tugas manusiaPotensi dan tugas manusia
Potensi dan tugas manusia
 
Potensi Dasar Manusia
Potensi Dasar ManusiaPotensi Dasar Manusia
Potensi Dasar Manusia
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Tauhid bagian 2
Tauhid bagian 2Tauhid bagian 2
Tauhid bagian 2
 
Esensi Hidup Manusia di Dunia
Esensi Hidup Manusia di DuniaEsensi Hidup Manusia di Dunia
Esensi Hidup Manusia di Dunia
 
Konsep Ketuhanan
Konsep KetuhananKonsep Ketuhanan
Konsep Ketuhanan
 
Chapter 2 akidah teras pembangunan muslim
Chapter 2   akidah teras pembangunan muslimChapter 2   akidah teras pembangunan muslim
Chapter 2 akidah teras pembangunan muslim
 
Islam sebagai addin
Islam sebagai addinIslam sebagai addin
Islam sebagai addin
 
Konsep ketuhanan dan keagamaan
Konsep ketuhanan dan keagamaanKonsep ketuhanan dan keagamaan
Konsep ketuhanan dan keagamaan
 
Chapter 1 islam sebagai ad-din
Chapter 1   islam sebagai ad-dinChapter 1   islam sebagai ad-din
Chapter 1 islam sebagai ad-din
 

Similar a Bab 3 tambahan

Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptxBab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptxBazliHashim2
 
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptkuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptKalmaAlmira
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab Iarvant
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrahdyahraf
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHery Kurniawan
 
Konsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.pptKonsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.pptjufryramelli
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxDausaitamaSensei
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamkangklinsman
 
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamTeologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamEndi Suhendi
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamAhmad Rudi
 
Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Andre Ace
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newFitra Sani
 

Similar a Bab 3 tambahan (20)

bab 2 tambahan.pptx
bab 2 tambahan.pptxbab 2 tambahan.pptx
bab 2 tambahan.pptx
 
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptxBab 1_Manusia dan Agama.pptx
Bab 1_Manusia dan Agama.pptx
 
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptkuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
agama.pptx
agama.pptxagama.pptx
agama.pptx
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
 
Ta’riful insan
Ta’riful insanTa’riful insan
Ta’riful insan
 
Manusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'anManusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'an
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
 
Konsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.pptKonsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.ppt
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
 
Manusia copy
Manusia   copyManusia   copy
Manusia copy
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
 
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamTeologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2
 
bimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docxbimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docx
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
 
Agama , haris
Agama , harisAgama , haris
Agama , haris
 

Más de Universitas Muhammadiyah Berau

BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxBAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxUniversitas Muhammadiyah Berau
 
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptxBab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptxUniversitas Muhammadiyah Berau
 
Bab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptx
Bab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptxBab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptx
Bab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptxUniversitas Muhammadiyah Berau
 
Bab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptx
Bab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptxBab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptx
Bab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptxUniversitas Muhammadiyah Berau
 

Más de Universitas Muhammadiyah Berau (20)

BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxBAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
 
BAB X Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan.pptx
BAB X Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan.pptxBAB X Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan.pptx
BAB X Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan.pptx
 
BAB IX Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan.pptx
BAB IX Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan.pptxBAB IX Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan.pptx
BAB IX Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan.pptx
 
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptxBAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
 
BAB VIII Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial.pptx
BAB VIII Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial.pptxBAB VIII Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial.pptx
BAB VIII Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial.pptx
 
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptxBab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
 
Bab 4 new.pptx
Bab 4 new.pptxBab 4 new.pptx
Bab 4 new.pptx
 
Bab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptx
Bab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptxBab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptx
Bab VI Mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.pptx
 
Bab V Kepribadian Muhammadiyah.pptx
Bab V Kepribadian Muhammadiyah.pptxBab V Kepribadian Muhammadiyah.pptx
Bab V Kepribadian Muhammadiyah.pptx
 
Bab II Dakwah Islam di Nusantara.pptx
Bab II Dakwah Islam di Nusantara.pptxBab II Dakwah Islam di Nusantara.pptx
Bab II Dakwah Islam di Nusantara.pptx
 
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptxBab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
 
Bab III Sejarah Muhammadiyah.pptx
Bab III Sejarah Muhammadiyah.pptxBab III Sejarah Muhammadiyah.pptx
Bab III Sejarah Muhammadiyah.pptx
 
Bab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptx
Bab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptxBab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptx
Bab IV Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.pptx
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
Materi islam dan masalah harta dan jabatan
Materi islam dan masalah harta dan jabatanMateri islam dan masalah harta dan jabatan
Materi islam dan masalah harta dan jabatan
 
Materi akhlak
Materi akhlakMateri akhlak
Materi akhlak
 
Materi ibadah maliyah
Materi ibadah maliyahMateri ibadah maliyah
Materi ibadah maliyah
 
Materi thaharah
Materi thaharahMateri thaharah
Materi thaharah
 
Materi puasa aik ii
Materi puasa aik iiMateri puasa aik ii
Materi puasa aik ii
 

Bab 3 tambahan

  • 2. Kemampuan akhir yang diharapkan Mampu mengidentifikasi hakekat manusia dalam pandangan Islam
  • 3. Bahan Kajian Hakekat manusia dalam pandangan Islam: ►Kajian tentang Konsep Manusia ►Wujud dan Karakteristik Manusia ►Eksistensi dan Martabat Manusia ►Potensi-potensi Manusia
  • 4. I. KONSEP MANUSIA A. Penggunaan Istilah Dalam al-Qur’an Jika diperhatikan dengan saksama, penggunaan kata yang merujuk pada makna manusia dalam al-Qur’an terdapat beberapa istilah. Istilah tersebut antara lain basyar (‫,)بشر‬ al-Insan (‫,)االنسان‬ dan al-Nas (‫.)الناس‬ Masing-masing istilah tersebut memiliki maksud dan perberdaan tersendiri. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam diagram dibawah ini :
  • 5. Istilah manusia dalam Al-Qur’an ‫الناس‬‫بشر‬ ‫االنسان‬ -Istilah basyar dalam al-Qur’an Diketemukan sebanyak 37 kali -maknanya merujuk pada sifat Biologis manusia, Seperti berasal dari tanah, makan, dan minum -contoh dalam S. al-Kahfi:110 al-Hijr:33, S. al-Rum:20 -istilah al-Insan dalam al-Qur’an diketemukan Sebanyak 65 kali. -maknanya merujuk pada Sifat Psikologis atau Spiritual manusia Sebagai makhluk yang berfikir, Diberi ilmu, dan mengemban amanah -contoh dalam S. al-Alaq : 5 S. al-Ahzab: 72 -Dalam al-Qur’an Diketemukan sebanyak 240Kali -Maknanya merujuk pada Sifat manusia sebagai Makhluk sosial atau kolektif -contoh dalam S. al-Zumar:27
  • 6. Pembahasan Dimensi Manusia dalam pandangan Islam ►Manusia sebagai hamba Allah akan menjadi manusia yang taat, patuh dan mampu melakoni perannya sebagai hamba yang hanya mengharap ridho Allah azza wa jalla ►Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan dalam hidup membutuhkan manusia dan hal lain di luar dirinya untuk mengembangkan potensi dalam dirinya sehingga dapat menjadi bagian dari lingkungan sosial dan masyarakat
  • 7. Lanjutan …. ►Manusia sebagai khalifah memiliki wewenang untuk memanfaatkan alam (bumi) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekaligus bertanggung jawab terhadap kelestarian alam ini. ►Manusia sebagai bani Adam mengacu pada penghormatan pada nilai kemanusiaan, dan menyatakan bahwa semua manusia berasal dari keturunan yang sama. Bagaimana dan apa pun statusnya semestinya juga diperlakukan sama.
  • 8. ►Manusia sebagai al insan, mengacu pada potensi (positif) dalam berbicara dan menguasai ilmu pengetahuan melalui berbagai proses serta memiliki kecenderungan dalam hal negatif ►Manusia sebagai mahluk biologis (al basyar) adalah mahluk jasmaniah yang berkembang biak, mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan, butuh makan dan lain sebagainya, serta mengalami kematian pada akhirnya.
  • 9. B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN MAKHLUK LAIN 1. Persamaan dengan makhluk lain. secara umum antara manusia dengan makhluk Allah yang lainnya (jin, malaikat dan yang lain) memiliki kesamaan dari sisi orientasi (tujuan) penciptaannya yakni sama-sama diberi tugas untuk beribadah pada Allah SWT. Namun demikian dalam kenyataannya terdapat kelompok ciptaan Allah yang lain yang membantah terhadap perintah Allah yakni iblis dan syaitan. Hal ini sebagaimana terekam dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 34 ‫الك‬ ‫من‬ ‫كان‬‫و‬ ‫وستكرب‬ ‫اىب‬ ‫االابليس‬ ‫فسجدوا‬ ‫اسجدواالدام‬ ‫للملئكة‬ ‫قلنا‬ ‫واذ‬‫فرين‬ “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”
  • 10. Wujud (Karakteristik) Manusia ►Kemampuan menyadari diri sendiri membuat manusia bisa beradaptasi dengan lingkungannya baik itu lingkungan berupa individu lainnya selain dirinya, maupun lingkungan non pribadi atau benda. ►Sadar akan Eksistensi membuat manusia menyadari bahwa dirinya memang ada dan eksis. Ia mampu menjadi manajer Bagi lingkungan, mampu belajar dan menyelesaikan permasalahan diri
  • 11. lanjutan ►Memiliki hati nurani, manusia mampu mengenali mana baik dan buruk dalam kehidupannya. Orang yang memiliki hati nurani yang tajam akan memiliki kecerdasan akal budi sehingga mampu membuat keputusan yang Benar atau yang salah. ►Mampu memahami aturan dan memiliki moral. Dalam hal ini seseorang akan Bisa disebut memiliki moral tinggi apabila ia mampu mewujudkannya dalam bentuk perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut.
  • 12. lanjutan ►karakteristik manusia yang lainnya adalah memiliki rasa tanggung jawab, Baik itu tanggung jawab kepada Tuhan, masyarakat ataupun pada dirinya sendiri ►Manusia Bebas (Merdeka), ia bebas berbuat selama perbuatan itu tetap sesuai dengan kata hati yang Baik maupun moral atau etika
  • 13. Lanjutan ►Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak, kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak ini harus dilatih melalui proses pendidikan disiplin. ►Kemampuan Menghayati Kebahagiaan, kemampuan ini dipengaruhi juga oleh aspek nalar di samping aspek rasa. Untuk mendapatkan kebahagiaan seseorang harus berusaha berlandaskan norma-norma atau kaidah-kaidah yang ada.
  • 14. II. EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA A. Tujuan Penciptaan Manusia Tujuan pokok penciptaan manusia adalah semata-mata hanya untuk beribadah pada Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al- Qur’an Surat az-Dzariyat :56 yang berbunyi : ‫ليعبدون‬ ‫اال‬ ‫واالنس‬ ‫اجلن‬ ‫خلقت‬ ‫وما‬ “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” Menurut para ulama’, ibadah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah ibadah yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah SWT mahdloh (‫/)مهضه‬vertikal, maupun hubungan manusia dengan sesamanya ( ‫مهضه‬ ‫/)غري‬horizontal.
  • 15. B. Proses Penciptaan Manusia Selain dalam QS. Al-Mu’minun: 12-15, proses kejadian manusia secara lengkap dijelaskan juga dalam potongan Hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud ra. Berikut ini : ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مسعود‬ ‫بن‬ ‫اهللا‬ ‫عبد‬ ‫حديث‬:‫ص‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫لى‬ ‫املصدوق‬ ‫الصادق‬ ‫وهو‬ ‫وسلم‬‫بع‬‫ر‬‫أ‬ ‫امه‬ ‫بطن‬ ‫يف‬ ‫خلفه‬ ‫جيمع‬ ‫احدكم‬ ‫أن‬‫ني‬ ‫م‬ ‫مضغة‬ ‫دلك‬ ‫يف‬ ‫يكون‬ ‫مث‬ ‫دلك‬ ‫مثل‬ ‫علقة‬ ‫دلك‬ ‫يف‬ ‫يكون‬ ‫مث‬ ‫يوما‬‫دلك‬ ‫ثل‬ ‫بكت‬ ‫كلمات‬‫بع‬‫ر‬‫أب‬ ‫ويؤمر‬ ‫الروح‬ ‫فيه‬ ‫فينفخ‬ ‫امللك‬ ‫يرسل‬ ‫مث‬‫واجله‬ ‫رزقه‬ ‫ب‬ ‫وشقي‬ ‫وعمله‬…
  • 16. dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud –semoga Allah meridlainya- beliau berkata: Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam menceritakan kepada kami dan beliau adalah orang yang jujur dan harus dipercaya: Sesungguhnya (fase) penciptaan kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama 40 hari (dalam bentuk) nutfah (sperma), kemudian selama itu (40 hari) menjadi segumpal darah kemudian selama itu (40 hari) menjadi segumpal daging, kemudian diutuslah Malaikat, ditiupkan ruh dan dicatat 4 hal: rezekinya, ajalnya, amalannya, apakah ia beruntung atau celaka.
  • 17. AYAH (sel seperma) Kelahiran Fase ‫علقة‬ (segumpal darah) 40 hari IBU (Sel telur/ovum) Pembuahan / fase ‫النطفه‬ dalam rahim Ibu selama 40 hari Fase ‫مضغة‬ (segumpal daging) 40 hari Fase ‫عظام‬ (terbentuknya tulang) Dan ditiupkannya ruh serta 4 Ketentuan (takdir) yang menyangkut Rizki, kematian, amal ibadah, dan kecelakaan dan kebahagiaan Kematian
  • 18. C. Fungsi dan Peran Manusia Diciptakannya manusia di muka bumi adalah tak lain berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi. Peran tersebut sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 30 yang berbunyi : ‫خليفه‬ ‫االرض‬ ‫فى‬ ‫جاعل‬ ‫اني‬ ‫للملئكة‬ ‫ربك‬ ‫قال‬ ‫واذ‬(....‫البقرة‬:30) “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” Istilah khalifah dalam ayat tersebut memiliki makna sebagai penerus ajaran Allah SWT dan pemakmur dan pengelolah bumi beserta isinya.
  • 19. Potensi Manusia ► Potensi Naluriah (Emosional) atau Hidayat al- Ghariziyyat Potensi naluriah ini memiliki Beberapa dorongan yang berasal dari dalam diri manusia. Dorongan-dorongan ini merupakan potensi atau fitrah yang diperoleh manusia tanpa melalui proses belajar.
  • 20. ►Potensi Inderawi (Fisikal) atau Hidayat al- Hasiyyat Potensi fisik ini bisa dijabarkan atas anggota tubuh atau indra-indra yang dimiliki manusia seperti indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa. Potensi ini difungsikan melalui indra-indra yang sudah siap pakai hidung, telinga, mata, lidah, kulit, otak dan sistem saraf manusia.
  • 21. ►Potensi Akal (Intelektual) atau Hidayat al- Aqliyat Potensi akal atau intelektual hanya diberikan Allah kepada manusia sehingga potensi inilah yang benar-benar membuat manusia menjadi makhluk sempurna dan membedakannya dengan Binatang. ►Potensi Agama (spiritual) atau Hidayat al- Diniyyat Fitrah ini akan mendorong manusia untuk mengakui dan mengabdi kepada sesuatu yang dianggapnya memiliki kelebihan dan kekuatan yang lebih besar dari manusia itu sendiri.