2. DASAR HUKUM
2
1. UU Republik Indonesia No 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji
2. PP No 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU nomor 13 tahun 2008
tentang Penyenggaraan Ibadah Haji;
3. PMA No 80 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas PMA No.10
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
4. Peraturan Menteri Agama RI No. 9 Tahun 2016 tentang Penyediaan
Barang/Jasa dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab SAudi;
5. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah No 7
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan
Ibadah Haji Reguler;
6. Ta’limatul Hajj (Peraturan Perhajian Kerajaan Arab Saudi)
3. TA’LIMATUL HAJI
Taklimatul Haji
Regulasi yang dikeluarkan Kementerian Haji Arab Saudi yang berisi
aturan-aturan dasar penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi
menyangkut:
1. Pengorganisasian,
2. Kewajiban pemangku kepentingan (stake holder) haji di Arab saudi
serta
3. Prosedur dan ketentuan dasar yang harus diikuti oleh kantor urusan
haji/representasi penyelenggara ibadah haji.
3
Taklimatul Haji diperbaharui setiap tahun dalam MoU (Naskah
Kesepahaman) Persiapan Haji yang ditandatangani oleh Menteri Haji
Arab Saudi dengan Menteri Agama/pihak yang bertanggungjawab
dalam penyelenggaraan ibadah haji dari negara pengirim jemaah.
4. TAKLIMATUL HAJI
4
MoU Persiapan Haji Tahun 1438H/2017M mencakup:
1) Jumlah kuota,
2) Bandara kedatangan dan keberangkatan di Arab Saudi,
3) Ketentuan-ketentuan baru,
4) Aturan tentang pengelompokan pemberangkatan
Jemaah ke Jamarat,
5) Mekanisme pembayaran General Service
6) Lampiran-lampiran Teknis Penyelenggaraan Ibadah
Haji
5. ISI TAKLIMATUL HAJI
Secara Garis Besar Taklimatul Haji berisi:
1. Pengorganisasian Urusan Haji
2. Kementerian Haji & Kelompok Profesi
3. Ketentuan Ibadah Haji:
a) Ketentuan Penyelenggaraan Haji
b) Ketentuan Angkutan Jemaah Haji:
Angkutan Udara
Angkutan darat
c) Ketentuan Kesehatan Haji
d) Ketentuan Pemberangkatan ke Jamarat
e) Ketentuan Perumahan Jemaah Haji
f) Ketentuan Pemulangan dari Mina
g) Ketentuan Bimbingan Jemaah
5
6. STRUKTUR ORGANISASI HAJI ARAB SAUDI
6
LAJNAH AL ‘ULYA
MENDAGRI
LAJNAH
ALMARKAZIYAH
GUB MAKKAH
LANAH TANFIDZIYAH
MENTERI HAJI
MAKTAB
WUKALA
MUWAHHAD
MUASSASAH
THAWWAFAH
MUASSASAH
ADILLA
MAKTAB
ZAMAZIMAH
NAQABAH
AMMAH
LISSAYARAT
MAKTAB-MAKTAB
7. RENCANA PERJALANAN HAM (RPH)
TAHUN 1438 H/2017 M
No
TANGGAL
KEGIATAN
MILADIYAH HIJRIYAH
1 27 Juli 2017 04 Dzulqa'dah 1438 Calon jemaah haji masuk asrama haji
2 28 Juli 2017 05 Dzulqa'dah 1438
Awal pemberangkatan calon jemaah haji
Gelombang I dari Tanah Air ke Madinah
3 06 Agustus 2017 14 Dzulqa'dah 1438
Awal pemberangkatan jemaah haji
Gelombang I dari Madinah ke Makkah
4 11 Agustus 2017 19 Dzulqa'dah 1438
Akhir pemberangkatan calon jemaah
haji Gelombang I dari Tanah Air ke
Madinah
5 12 Agustus 2017 20 Dzulqa'dah 1438
Awal pemberangkatan calon jemaah haji
Gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah
6 20 Agustus 2017 28 Dzulqa'dah 1438
Akhir pemberangkatan calon jemaah
haji Gelombang I dari Madinah ke
Makkah
7 26 Agustus 2017 04 Dzulhijjah 1438
Akhir pemberangkatan calon jemaah
haji Gelombang II dari Tanah Air ke
Jeddah
8 26 Agustus 2017 04 Dzulhijjah 1438
Closing Date KAIA Jeddah (pukul 24:00
WAS)
9 30 Agustus 2017 08 Dzulhijjah 1438 Hari Tarwiyah
8. NO
TANGGAL
KEGIATAN
MILADIYAH HIJRIYAH
10 31 Agustus 2017 09 Dzulhijjah 1438 WUKUF DI ARAFAH (HARI KAMIS)
11 1 Septembr 2017 10 Dzulhijjah 1438 Idhul Adha 1438 Hijriyah
12 2 Septembr 2017 11 Dzulhijjah 1438 Hari Tasyrik I
13 3 Septembr 2017 12 Dzulhijjah 1438 Hari Tasyrik II (Nafar Awal)
14 4 Septembr 2017 13 Dzulhijjah 1438 Hari Tasyrik III (Nafar Tsani)
15 6 Septembr 2017 15 Dzulhijjah 1438
Awal Pemulangan jemaah haji Gelombang I
dari Makkah melalui Bandara KAAIA Jeddah
ke Tanah Air
2. 6 Septembr 2017 15 Dzulhijjah 1438
Awal kedatangan jemaah haji Gelombang I di
Tanah Air
17 12 Septembr 2017 21 Dzulhijjah 1438
Awal pemberangkatan jemaah haji
Gelombang II dari Makkah ke Madinah
18 20 Septembr 2017 29 Dzulhijjah 1438
Akhir pemulangan jemaah haji Gelombang I
dari Makkah melalui Bandara KAAIA Jeddah
ke Tanah Air
20 21 Septembr 2017 01 Muharram 1439 Tahun Baru Hijriyah 1439 H
19 21 Septembr 2017 01 Muharram 1439
Awal pemulangan jemaah haji Gelombang II
dari Madinah ke Tanah Air
21 26 Septembr 2017 06 Muharram 1439
Akhir pemberangkatan jemaah haji
Gelombang II dari Makkah ke Madinah
22 05 Oktober 2017 15 Muharram 1439
Akhir pemulangan jemaah haji Gelombang II
dari Madinah ke Tanah Air
23 06 Oktober 2017 16 Muharram 1439
Akhir kedatangan jemaah haji Gelombang II
di Tanah Air
9. KEDATANGAN DAN KEPULANGAN
9
• BATAS WAKTU KEDATANGAN
kedatangan jamaah haji dimulai tanggal 1 Dzulqa’dah
dan berakhir tanggal 4 Dzulhijjah (cloosing date).
bagi yang menggunakan penerbangan Saudia diberikan
waktu cloosing date tanggal 6 Dzulhijjah.
• MASA BERLAKU VISA HAJI DAN BATAS KEPULANGAN
Masa berlaku visa haji sampai dengan 15 Muharram tidak
dapat diperpanjang dan tidak diizinkan memasuki selain
kota Jeddah, Makkah dan Madinah.
10. MoU 1438H/2017M
10
Setiap tahun Pemerintah Arab Saudi mengundang Menteri
Agama untuk membahas persiapan Penyelenggaraan Ibadah
Haji Tahun berjalan
MoU Berisikan antara lain:
1. Penetapan Kuota Jemaah Haji Indonesia.
2. Jumlah Kedatangan dan Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia
di Bandara Arab Saudi.
3. Jadwal melontar jumrah, mekanisme pembayaran general
service bagi Muassasah dan Naqabah Sayyarat.
4. Peraturan angkutan jemaah haji, perumahan, persyaratan
kesehatan, pemberangkatan dari mina, kedatangan jemaah haji
khusus bimbingan jemaah, dan penjelasan tentang pengenalan
sistem jalur elektronik Haji, dan pembukaan rekening bank
untuk kantor urusan jemaah haji
11. KUOTA JEMAAH HAJI INDONESIA 1438H/2017M
11
Sesuai keputusan Menlu negara-negara OKI pada sidangnya tahun
1987 M dinyatakan bahwa prosentase jemaah haji per negara dihitung
1.000 (seribu) jemaah per 1.000.000 (satu juta) penduduk muslim
negara tersebut. Karena proses pembangunan dan proyek perluasan
masjidil haram dan perluasan tempat tawaf telah selesai, maka jumlah
Jemaah haji dikembalikan sebagaimana musim haji 1433H. Maka
berdasarkan sensus resmi jumlah penduduk muslim warga negara
Republik Indonesia tahun 1438H bertepatan tahun 2017M
diperkirakan sebanyak 221.000.000 jiwa dengan rincian 204.000
jemaah haji regular dan 17.000 jemaah haji khusus. Adapun kuota
petugas haji Indonesia berjumlah 3.500 orang.
13. DASAR PELAKSANAAN E-HAJJ
Dasar Pelaksanaan E-Service Hajj:
1. Keputusan Dewan Menteri Nomor 386 tanggal 22
Dzulhijjah 1433H tentang Persetujuan Proyek Pendirian
Jalur Elektronik Untuk Pelayanan Jemaah Haji Luar;
2. MoU Menteri Haji Arab Saudi dengan Menteri Agama RI
pada tanggal 20 Rabi’ul Awwal 1435H/21 Januari 2014
tentang Persiapan Haji Tahun 1435H/2014M yang salah
satu isinya meminta Kantor Urusan Haji untuk melakukan
seluruh proses transaksi dengan sistem elektronik dan
penerbitan visa haji akan dikaitkan dengan kelengkapan
paket pelayanan yang diberikan kepada jemaah haji.
13
15. SISTEM APLIKASI E-HAJJ
1. Seluruh Kontrak Pelayanan Tersebut Selanjutnya Diinput Kedalam
Sistem Aplikasi E-Hajj dengan Menyebutkan :
a. Jumlah jemaah yang akan dilayani
b. Nama hotel (pelayanan akomodasi), nama perusahaan katering
(pelayanan katering), dan konsorsium transportasi (pelayanan
transportasi)
c. Masa pelaksanaan pelayaan
d. Harga satuan dan sistem pembayaran setiap pelayanan
(pembayaran dilakukan melalukan jalur elektronik)
2. Penyedia Pelayanan Menyetujui Data-data Yang Diinput Oleh Kantor
Urusan Haji.
3. Seteleh Pelayanan Mendapat Persetujuan Dari Penyedia Pelayanan
Proses Selanjutnya Adalah Mendapatkan Persetujuan Dari Muassasah
Atas Pelayanan Dimaksud (Penyedia harus menyerahkan bank garansi
sebesar 15% untuk akomodasi dan 20% katering dari total nilai kontrak
16. ALUR REQUEST VISA BERBASIS E-HAJJ
Input Data
Jema’ah
Input
Kontrak
Pelayanan
Penyusun
Group
(Kloter)
Penyusun
Paket
Pelayanan
Approval
Muasassah
Approval
MoHaj
Approval
MoFA
Printing
Visa
18. • Pemberangkatan jamaah tidak sesuai dengan
rombongan
• Bagasi jamaah campur aduk satu rombongan
dengan rombongan lain
• Kursi roda sangat terlambat kedatangannya
• Dokumen jamaah campur aduk satu dengan
lainnya.
• Tidak semua jamaah transit di ruang tunggu
(hajj pavilion bukan hanya untuk jemaah haji
Indonesia)
MASALAH YANG TIMBUL DI BANDARA
19. Flow charts of Indonesian Hujjaj
through gate international 1A &
gate L.0 (zero) without transit
20. Flow charts of Indonesian Hujjaj
through Gate Hajj and transit in the
waiting room
21. PENINGKATAN LAYANAN DI BANDARA AMMA MADINAH
• Perlu identitas pemilik kursi roda distandarisasikan
(sosialisasi sejak di tanah air di bimbingan manasik)
• Penanganan wheel chair perlu kordinasi dengan SGS,
Airlines, TAV
• Kordinasi dengan Maktab Wukala dan Naqabah
(penanganan bagasi, dokumen, bus)
• Penyediaan ruang transit (Pavilion ) khusus untuk
jemaah haji Indonesia dalam rangka pengaturan jemaah,
dokumen dan bagasi serta kursi roda sebelum jemaah
haji diberangkatkan ke hotel
26. WILAYAH AKOMODASI MADINAH
“Akomodasi yang
berada di wilayah
Markaziyah
berdasarkan jadwal
keberangkatan
Jemaah haji yang telah
ditetapkan dengan
memperhitungkan
waktu check-in dan
check-out di setiap
hotel.”
Seluruhnya diharapkan
selesai dalam waktu 30
hari sejak jadwal
diterima Tim.
Wisma Madinah
King Faisal Road
27. PENGERTIAN WILAYAH MARKAZIYAH
DI MADINAH
المركزية المنطقة(المنورة المدينة)
تحي والتي النبوي للمسجد المتاخمة المنطقة هي المنورة بالمدينة المركزية المنطقةمن به ط
دايري شبه شكلها الالربع جهاته,ه الخارجية وحدودها الشريف النبوي الحرم مركزها وي
الدايري فيصل الملك طريق
Wilayah Markaziyah di Madinahy al Munawwarah adalah wilayah
yang bersebelahan/berdekatan dengan mesjid Nabawi yang
dikelilingi empat penjuru (utara, selatan, timur dan barat).
Bentuknya melingkar dengan mesjid nabawi sebagai titik pusatnya
dan batas terluarnya adalah ring road Malik Faishol
29. PENINGKATAN LAYANAN AKOMODASI
NO.
JENIS LAYANAN
(MAKKAH)
TAHUN
PROGRESS
2015 2016
1. Air Minum Galon Botol Kemasan
Tidak ada laporan
kekurangan
2. Handuk Tidak ada Disediakan Tersedia
3.
Pembagian Kunci
Kamar
Jumlah per
rombongan
Manifes Kloter Lebih tertib
32. • diberikan 1 (satu) boks sesuai
dengan menu yang ditentukan, dan
didistribusikan diatas bis ketika
jemaah haji berangkat menuju
Makkah.
Fase
kedatangan
• Diberikan 1 boks sesuai dengan
menu yang ditentukan, dan
didistribusikan di area
peristirahatan di Bandara King
Abdul Aziz Jeddah.
Fase
pemulangan
PENYEDIAAN KONSUMSI DI BANDARA JEDDAH
33. PENDISTRIBUSIAN
Mulai tahun ini jemaah haji akan diberikan
tambahan 1 botol air minum ketika tiba di
bandara KAIA Jeddah
Katering didistribusikan oleh petugas katering ke
masing-masing ketua rombongan di dalam bus
sebelum keberangkatan ke Mekkah
Ketua rombongan menghitung jumlah boks
makanan sesuai dengan jumlah jemaah dan
menandatangai berita acara tanda terima makan
34. PENYEDIAAN KONSUMSI DI MADINAH
1. Selama di Madinah jemaah diberikan makanan :
Konsumsi selama di Madinah sebanyak-
banyaknya 18 kali makan
Diberikan snack pagi : croisant isi dan cup cake
Diberikan 1 paket kelengkapan minuman : gula,
krimer, kopi dan teh
2. Waktu distribusi :
Makan siang jam 11.00 sd 14.30 WAS;
Makan malam jam 17.00 sd 21.00 WAS;
Snack sarapan pagi didistribusikan pada saat
distribusi makan malam
Paket kelengkapan minuman dibagikan paling
lambat 2 hari setelah jemaah haji tiba di Madinah
35. PENDISTRIBUSIAN
Jemaah haji diberikan tambahan 1 botol air
minum ketika tiba di hotel Madinah
Dari dapur Katering didistribusikan ke hotel
jemaah haji oleh petugas katering dibagikan ke
masing-masing ketua rombongan.
Ketua rombongan menghitung jumlah boks
makanan sesuai dengan jumlah jemaah dan
menandatangai berita acara tanda terima makan
Berita acara digunakan untuk crosh chek
pembayaran akhir ke penyedia katering
36. PENGAWASAN
Pengawasan dilakukan oleh petugas pengawas katering,
pengawasan dilakukan sejak di dapur sampai distribusi
ke hotel jemaah
Sebelum pengiriman katering ke hotel dilakukan
pengecekan sampel makanan oleh ahli gizi/ petugas
sansur
37. PENYEDIAAN KONSUMSI DI MADINAH
1. Selama di Madinah jemaah diberikan makanan:
Konsumsi selama di Madinah sebanyak-
banyaknya 19 kali makan
Diberikan snack pagi: croisant isi dan cup cake
Diberikan 1 paket kelengkapan minuman: gula,
krimer, kopi dan teh
2. Waktu distribusi:
Makan siang jam 11.00 sd 14.30 WAS;
Makan malam jam 17.00 sd 21.00 WAS;
Snack sarapan pagi didistribusikan pada saat
distribusi makan malam
Paket kelengkapan minuman dibagikan paling
lambat 2 hari setelah jemaah haji tiba di
Madinah
38. PENYEDIAAN KONSUMSI DI MAKKAH
38
1. Diberikan makan siang dan malam, serta makan
selamat datang dan/atau selamat jalan sebanyak 26
kali dan snack pagi ;
2. Jemaah tidak dapat makan H-4 wukuf (5 Zulhijjah
sd 15 Zulhijjah )
3. Makan selamat datang dan selamat jalan diberikan
bagi jemaah haji yang datang dan berangkat dari
dan/atau ke Madinah;
4. Menu makan siang terdiri dari: nasi, lauk 2 macam,
sayuran, buah, dan air mineral;
5. Menu makan malam terdiri dari: nasi, lauk 1
macam, sayuran, buah, dan air mineral;
6. Waktu distribusi :
- makan siang jam 08.00 sd 11.00 WAS;
- makan malam jam 16.30 sd 21.00 WAS;
- snack sarapan diberikan bersamaan dengan
distribusi makan malam;
39. PENYEDIAAN KONSUMSI DI ARMINA
1. Di Arafah diberikan 4 kali makan (malam, pagi, siang, malam), di Muzdalifah
1 kali snack dan di Mina 11 kali makan (pagi, siang, malam) termasuk paket
kelengkapan konsumsi dan air mineral tambahan;
2. Paket kelengkapan konsumsi disajikan dalam kemasan kotak plastik dengan
tutup transparan;
3. Menu makan pagi dan malam terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran,
buah, dan air mineral;
4. Menu makan siang terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran, buah, jus dan
air mineral;
5. Waktu distribusi :
Makan pagi jam 06.00 sd 08.00 WAS
Makan siang jam 11.00 sd 14.30 WAS;
Makan malam jam 17.00 sd 21.30 WAS (kecuali tanggal 9 Dzulhijjah,
diberikan paling lambat jam 17.00);
Paket kelengkapan konsumsi di Arafah;
Paket snack Muzdalifah pada saat di Arafah;
6. Jemaah haji diberikan tambahan air mineral sebanyak 4 botol @330 ml
pada saat kedatangan di Arafah.
40. KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PALING LAMBAT DIMAKAN JAM 22.00 WAS
SELAMAT MENIKMATI
NAMA PERUSAHAAN :
ALAMAT ...................
NO.TLP ..................
M AKAN M ALAM
TUTUP BOKS ARMINA
KUNING
54
Tempat distribusi box makanan
Tempat snack Muzdalifah
Tempat paket kelengkapan
minuman
Tutup box makanan
Jenis kurma kelengkapan snack Muzdalifah
41. STANDAR
PENYEDIAAN
KONSUMSI DI
ARAB SAUDI
Standar Lokasi
Standar
Prasana
Pengolahan
Standar Sarana
Pengolahan
Standar
Ketenagaan
(Sumber Daya
Manusia)
Standar
Penjaminan
Mutu
Standar
Penyajian
Konsumsi
45. SPESIFIKASI BUS ANTARKOTA
45
• Kapasitas minimal 45 seat
• Air condition (AC)
• Tombol manual darurat pembuka pintu
• Global positioning system (GPS)
• Alat pemecah kaca
• Alat pemadam kebakaran
• Ban cadangan atau ban anti bocor
• Toilet
• Kulkas
• Pengeras suara
• Kotak P3K lengkap dengan obat-obatan
47. SPESIFIKASI BUS SHALAWAT
Kapasitas 70 orang dan memiliki akses 3 pintu
Air condition (AC)
Tombol manual darurat pembuka pintu
Global positioning system (GPS)
Alat pemecah kaca
Alat pemadam kebakaran
Ban cadangan atau ban anti bocor
Kotak P3K