Wawasan tentang Nation-State
– Gagasan sejak semula dari para pendiri
bangsa
– Negara didirikan utk seluruh bangsa
– Untuk mewujudkan maslahat umum yang
meliputi seluruh warga negara tanpa kecuali
Penerapan prinsip-prinsip Good Governance
utk menghasilkan clean Government
KONDISI BANGSA
KRISIS MULTI
DIMENSI:
• POLITIK
• EKONOMI
• MONETER
• HUKUM
• KEPERCAYAAN
• KORUPSI
SEBUAH “POHON GUNDUL”
KARAKTER
BANGSA
?
KRISIS IDENTITAS ??
JATI DIRI
TIDAK SINCERE
(TIDAK TULUS IKHLAS –
TIDAK SUNGGUH-SUNGGUH)
SEMU
(SENANG BASA BASI &
BUDAYA A.B.S)
KELEMAHAN UTAMA
Intoleransi/koflik berlatar belakang agama mengalami pasang surut dlm
sejarah umat manusia. Konflik antar agama dan keyakinan menjadi sisi
kelam sejarah yg tdk bisa dihapus begitu saja, fakta historis ini sedikit
banyak mempengaruhi memori dan kesadaran kolektif generasi
berikutnya.
Pada hal konflik berkepanjangan akan merugikan martabat agama dan
kemanusiaan itu sendiri.
>KEKERASAN BERLATAR BELAKANG AGAMA SERINGKALI TERJADI. ADA BEBERAPA RUMAH
IBADAH DIRUSAK, PULUHAN KENDARAAN DIBAKAR, BEBERAPA BANGUNAN
DIRUSAK DAN DIBAKAR dan KORBAN NYAWA MELAYANG
>KEJADIAN DI LOBAR TENTANG AHMADIYAH, DI CIKEUSIK PANDEGLANG, TEMANGGUNG,
SAMPIT, MADURA, JATENG, SUMBAWA, KOTA MATARAM DLL SBG KONFLIK YG
BERBAU SARA.
>KEJADIAN TERSEBUT MENANDAI SURAMNYA TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MASY INDONESIA
KITA PERLU BELAJAR BANYAK DARI BERBAGAI PERISTIWA/PENGALAMAN SEJENIS SECARA
LEBIH SUNGGUH-SUNGGUH.
PENGALAMAN YANG BERULANGKALI TERSEBUT MENJADI MODAL PENTING DLM
MENGELOLA KERAGAMAN MASYARAKAT SECARA LEBIH BAIK.
KEKERASAN KRN PERBEDAAN, AGAMA, ALIRAN, KELOMPOK, SUKU, DLL TIDAK
LATAR BELAKANG
>KEBHINEKAAN TERNYATA BELUM SEPENUHNYA DISADARI
SBG KENYATAAN HIDUP YANG INDAH
TETAPI MENJADI SARANA UTK BERPERILAKU SECARA BARBAR.
>PENYELESAIAN MASALAH DG KEPALA DINGIN,
MENGEDEPANKAN DIALOG, JALAN DAMAI BERBASIS NILAI-
NILAI KEMANUSIAAN BELUM MENJADI PILIHAN UTAMA.
>TOLERANSI YG SELAMA INI DIDEGUNGKAN BELUM BERPIJAK
DIBUMI, MASIH TERASA MERIAH DLM WACANA DISKUSI,
SEMENTARA APLIKATIF BARU MENJADI PEMAHAMAN DAN
KESADARAN KALANGAN ELIT AGAMA DAN MASY TERTENTU SAJA
PERBEDAAN PENDIDIKAN, POLA PIKIR, LATAR BELAKANG BUDAYA,
KERAGAMAN LAINNYA MENJADIKAN UMAT BERAGAMA MEMILIKI
PERSEPSI DAN PEMAHAMAN YG BERBEDA TERHADAP TOLERANSI
YG DISOSILALISASIKAN OLEH PARA TOKOH AGAMANYA
PEMECAHAN INTOLERANSI SARA
METODE MEMBANGUN KESADARAN DG CAKUPAN
LEBIH LUAS MEMILIKI SPEKTRUM YG PANJANG
PENDIDIKAN MENJADI PILIHAN YG STRATEGIS UTK
MENYOSIALISASIKAN NILAI-NILAI TOLERANSI DAN
SIKAP ARIF TERHADAP KERAGAMAN SECARA
SISTEMATIS, AKAL SEHAT, KRITIS DAN KREATIF
PENGARUH PENDIDIKAN LEBIH BERJANGKA PANJANG
DIBANDINGKAN DENGAN CARA TENTATIF DAN
REAKSIONER
Pluralisme dan multikulturisme
Konsep ini sbg alternatif/meminimalisisr konflik
Memahami perbedaan yg ada sesama manusia dan perbedaan itu diterima sbg hal yg
alamiah (natural, sunnatullah).
Tidak menimbulkan tindakan diskriminasi sbg buah dari pola perilaku dan sikap hidup
yg mencerminkan iri hati, dengki, buruk sangka
Jangan sinkretisme (menciptakan agama baru dg memadukan unsur2 tt atau sbg unsur
dari beberapa agama) dan jangan menganggap semua agama sama
Ajaran agama membawa kebenaran, kebaikan dan kedamaian bagi pemeluknya
Harmoni terbangun ketika masing2 pihak berusaha utk saling memahami dan
mengedepankan toleransi shg terjadi kedamaian
Konflik terjadi ketika masing2 memegang dg kekukuhan kebenaran yg diyakininya
tanpa krompromi, pihak lain sbg lawan, dikuasi dan ditundukkan
Didaerah tt terjadi pertarungan fisik dg keteguhan dogmatis-doktriner ajaran agama,
atas nama agama (tuhan) umat beragama terjebak dlm perilaku agresif dan ambisi
penaklukan
Perlu etika dengan pendekatan nilai, moral dan norma, hukum (sanksi)
PREVENTIF DG Dialog 4 pilar
1. Dialogue of hearts : rasa sbg saudara sesama
mahluk Tuhan, sesama manusia,
2. Dialogue of life : menegakkan nilai-nilai
kehidupan manusia,
3. Dialogue of peace, keberanian utk
memperbicangkan Tuhan dan manusia dlm
kedamaian
4. Dialogue of silence, dimana Tuhan berbicara kpd
manusia (Ngainun Naim, 2011,hlm 46)
Prinsip dlm dialog
1. Frank witness, masing2 tdk menyembunyikan keyakinan utk menghilangkan
kecurigaan/ketakutan yg tdk diungkapkan
2. Mutual respect, simpati terhdp kesulitan org lain dan penghargaan terhdp prestasi org
lain
3. Religious freedom, hak utk memeluk agama tanpa paksaan.
Dialog yg konstruktif bersinambungan merupakan tugas kemunusiaan yg perenTial, yg
abadi tanpa henti2nya pencarian titik temu antar umat beragama dpt dilakukan lewat
berbagai cara.
Dialog kata Yunani “dia”, berarti antara, diantara, bersama, legein = berbicara, bercakap-
cakap, tukar pikiran/gagasan
org yg tdk toleran pd dasarnya tdk pernah dialog, tidak belajar, tidak menggunakan
penalaran utk memahami dan menerima yg lain
DASAR PEMIKIRAN
Kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat merupakan bagian dari
HAM dalam berbangsa dan bernegara.
Dalam menjalankan hak dan kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, setiap
orang wajib menghormati HAM dan kebebasan
orang lain dalam rangka tertib hukum, keadilan
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
PERLU LEGALISASI DAN KEBERADAAN
ORPOL/ORMAS/LSM UTK ADANYA KEPASTIAN
HUKUM, KEMANFAATAN DAN KEADILAN
ALUR PEMIKIRAN PEMBANGUNAN DAN PARTISIPASI Masy.
PEMBANGUNAN
TUJUAN NEGARA
PARTISIPASI
ORMAS
PEMERINTAH
PEMERINTAH
DAERAH
Partisipasi masyarakat
merupakan elemen penting
dalam pembangunan. yang
sedang berjalan, tidak akan
sempurna (efektif) jika tidak
terdapat partisipasi masyarakat.
Paling tidak partisipasi dalam
pelaksanaan kebijakan
pembangunan.
Di NTB telah berjalan dg baik
SEJARAH ORPOL/ORMAS/LSM
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan
negara RI, Ormas merupakan wadah utama
dalam pergerakan kemerdekaan di antaranya
Boedi Oetomo, Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama, dan Ormas lain yg didirikan sebelum
kemerdekaan RI. Peran dan rekam jejak Ormas
yg telah berjuang secara ikhlas dan sukarela
trsbt mengandung nilai sejarah dan merupakan
aset bangsa yang sangat penting bagi
perjalanan bangsa dan negara.
DINAMIKA ORMAS/TOKOH
Dinamika Ormas/tokoh dan perubahan sistem
pemerintahan membawa paradigma baru dlm
tata kelola organisasi kemasyarakatan
berdasarkan Ppancasila UUD 45
Dalam kehidupan demokrasi makin menuntut
peran, fungsi dan tanggung jawab Ormas utk
berpartisipasi dalam upaya mewujudkan cita-
cita nasional bangsa Indonesia, serta menjaga
memelihara keutuhan dan kedaulatan NKR I
BER“KARAKTER”
Karakter bhs Yunani “karasso” berarti “to mark”
menandai/mengukir,
memfokuskan/mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam tindakan atau tingkah laku.
Karakter : cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu utk hidup dan
bekerjasama, baik dalam keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yg berkarakter baik : yg bisa membuat
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan
tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
MEMBENTUK KARAKTER BANGSA
Karakter bangsa: kualitas perilaku kolektif
kebangsaan yang tecermin dalam kesadaran,
pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa,
bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah
rasa dan karsa, olah dari raga seseorang/seklmpok
orang.
Berdasar pada nilai-nilai Pancasila, norma UUD
1945, dengan prinsip Bhinneka Tunggal
Ika, dan komitmen terhadap NKRI.
21
PERAN DAN STRATEGI PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN PARTISIPATIF BERBASIS NILAI-NILAI
PANCASILA BERSAMA Generasi Muda
KEWAJIBAN
PEMDA
PERSATUAN
KESATUAN
KERUKUNAN
LEGISLASI
REGULASI
SINERGI
D
I
P
R
O
S
E
S
PARADIGMA
PEMDA
MENETAPKAN
PRINSIP
PENYELENG-
GARAAN
PEMERINTAHAN
YANG
PARTISIPATIF
DISESUAIKAN
DG KONDISI
KEANEKARAGA-
MAN DAERAH
EXIS HDP
KOLEKTIF
DALAM BEDA
INTERAKSI
INTEGRASI
KOMUNITAS
SECARA DEMOK
TERCEGAH
TERLINDUNGI
MASYA DARI
KEJAHATAN &
PREMANISME
MEWUJUDKAN
KONDISI DAMAI,
PERLU PENGATURAN
YG MEMPRESENTA-
SIKAN
ASPIRASI
22
DOKTRIN >< RESPON
REFRESIF ASPIRATIP
INTIMIDATIF >< INISIATIF
INTROGATIF KREATIF
CURIGA >< SINERGI
P E N D E K A T A N
BERLAKU BAIK
PD DIRI dan
LINGKUNGAN
JUJUR PADA
DIRI SENDIRI
MENGHARGAI
PERBEDAAN
KERUKUNAN
dan KELEBIHAN
PARTISIPASI
YANG BERTANGGUNG
JAWAB
DITUANGKAN DLM
KESEPAKATAN
ETIS
dan DIPATUHI
SECARA KOLEKTIF
D
I
S
E
S
U
A
I
K
A
N
•CIRI KARAKTER
•LINGKUNGAN STRATEGIS
•NILAI KEARIFAN LOKAL
DIALOG
TIGA
ETIKA
DASAR
DEMOKRASI
24
K
E
B
I
J
A
K
A
N
PEMASYARAKATAN
KONSTITUSI
DLL
PEMBINAAN
MEMFASILITASI
• PENCERAHAN KOLEKTIF BAHWA KEHIDUPAN
MASYARAKAT DLM PERBEDAAN ADALAH
SEBUAH KENISCAYAAN SHG TDK ADA ALASAN
UNTUK MENGHADIRKAN KONFLIK
• SEMUA PIHAK KEMBALI PADA POSISI DASAR
KEMANUSIAAN YAITU MANUSIA PUNYA NALURI
ARTINYA; KARENA ADANYA MANUSIA LAIN
SEHINGGA KONFLIK DIPERSIFKAN SBG SBH
KEGAGALAN KOMUNITAS MANUSIA MENGGUN-
AKAN AKAL BUDI + NILAI SPIRITUAL.
UU RI NO 17-2013 TTG ORMAS
UUD 1945 MENJAMIN kmdkaan BERSERIKAT & berkumpul,
mengeluarkan pendapat, memajukan dirinya dlm memperjuangkan hak
individu & kolektif membangun masy bangsa neg RI.
Psl 28J ayat 2 UUD RI th 1945, dlm
menjalankan hak asasi & kebebasannya
secara individu & kolektif setiap org wajib
menghormati HAM org lain & wajib tunduk pd
pembatasan men UU, adil, sesuai dg moral,
agama, keamanan, ketertiban
umum,demokratis
25
TUJUAN-FUNGSI-RUANG-LINGKUP
PARTISIPASI & KEBERDAYAAN MASY
MEMBERI PELAYAN KPD MASY
MENJAGA NILAI AGAMA, KEPERCAYAAN
MELESTARIKAN, MEMELIHARA NORMA,
NILAI,MORAL,ETIKA, BUDAYA MASY
MELESTARIKAN SDA/LINGKUNGAN HIDUP
KESETIAKAWANAN SOSIAL, GT, TOLERAN
MENJAGA,MEMELIHARA,MEMPERKUAT
PER1AN-KE1AN, MEWUJUDKAN TUNAS
27
Karakter Positif Bangsa
• Saling menghormati dan saling menghrgai
di antara sesama.
• Rasa kebersamaan dan tolong menolong
• ETOS KERJA
• MEMBINA PERSATUAN & KE1AN
• Di NTB hal ini telah berjalan dg baik
Membangun karakter bangsa pada hakikatnya adalah
semua upaya yg dilakukan agar bangsa atau masyarakat
memiliki karakter :
Langkah Pembinaan ketahanan
Masyarakat
1. Meningkatkan empati dan keperdulian terhadap
yang lemah/korban
2. Melakukan terapan IPTEKS dan IMTAQ dan
interdisipliner dan komprehesif integral
3. Menanamkan nilai kepribadian, Nasionalisme, dan
jiwa Pancasila
4. keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab.
5. Kemandirian, Kepemimpinan, dan kewirausahaan.
6. Meningkatkan daya saing daerah dan nasional.
7. Mendorong Learning Community dan Learning
Society.
8. Dilaksnakan secara co-Creation, Co-Cofinancing,
sustainable dan flexible.
Pemberdayaan Masyarakat
Dilakukan Melalui :
1. Menciptakan suasana yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang
(Enabling).
2. Memperkuat potensi/daya yang dimiliki
masyarakat (kearifan lokal) (Empowering).
3. Melindungi yang lemah, Mencegah
terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan eksploitasi yang kuat atas yang
lemah.
Nilai-nilai Dasar Wasbang dalam persatuan
dan kesatuan bangsa memiliki :
Penghargaan terhadap harkat dan martabat
manusia sbg makhluk ciptaan Tuhan.
Tekad bersama utk berkehidupan kebangsaan yg
bebas, merdeka, dan bersatu.
Cinta akan tanah air dan bangsa.
Demokrasi atau kedaulatan rakyat
Kesetikawanan sosial
Cita-cita mewujudkan masyarakat sejahtera.
Bangsa mempunyai 4 unsur aspirasi :
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yg terdiri atas
kesatuan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, komunikasi, dan
solidaritas.
2. Keinginan utk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan
bangsa asing terhadap urusan dlm negerinya.
3. Keinginan untuk mandiri, individualitas, keaslian. Misalnya,
menjunjung tinggi bahasa nasional yg bukan diadopsi dari
bahasa bangsa lain.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa
dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
Pengertian Bangsa
Bangsa :
1. Bangsa terbentuk krn adanya keinginan
untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dgn
perasaan setia kawan yg agung (Ernest
Renant).
2. Bangsa adalah klmpok manusia yg
mmpunyai persamaan karakter yg tumbuh krn
adanya perasaan senasib (Otto Bauer).
34
Mari kita bina hidup bermasyarakat
berbangsa dan bernegara dengan
nilai-nilai ke arifan lokal
masyarakat NTB