SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PERTUMBUHAN EKONOMI
Wina Paul
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ahli
Pertambahan output
pertambahan nasional yang
disebabkan oleh
pertambahan alami dari
tingkat pertambahan
penduduk dan tabungan
Schumpeter
01 Kenaikan jangka panjang dalam
kemampuan sautu negara untuk
menyediakan semakin banyak jenis
barang-barang ekonomi kepada
penduduknya kemampuan ini tumbuh
sesuai dengan kemajuan teknologi
dan penyesuaian kelembagaan serta
ideologis yang diperlukan.
Kuznet
02
Komponen Pertumbuhan ekonomi :
1. Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat dari ketersediaan barang.
2. Majunya tingkat teknologi
3. Penggunaan teknologi secara
efektif dan efisien
Kesimpulan :
Teori Pertumbuhan Ekonomi
1. Frieds Rich : Pertumbuhan
ekonomi dilihat dari teknik
produksi mulai dari masa
berburu, bertani, kerajinan dan
industri
2. Bruno Hildenbrand :
Pekembangan teknologi
dapat dilihat dari cara
pertukaranan ditengah
masyarakat
3. Werner Sombart :
Pertumbuhan ekonomi dapat
meningkat karena dalam
masayarakat terdiri dari
susunan organisasi &
Ideologi yang berbeda
3. Teori Historis :
1. Josep Schumperter : Suatu negara akan
meningkat jika pengusaha membuat inovasi
dan membuat kombinasi baru terkait proses
produksi & investasi.
2. Robert M solow : Pertumbuhan penduduk
bisa berdapak positif dan negatif maka
kondisi tersebut harus dijadikan sebagai
sumberdaya yang produktif
2. Neo Klasik :3 Komponen penting
dalam pertumbuhan ekonomi : Tenaga
Kerja, Modal dan Teknologi
1. Adam Smith : Pertumbuhan
ekonomi bertumpu pada
pertambahan populasi yang
berdampak pada bertambahnya
output dan hasil.
2. David Ricardo : Pertambahan
penduduk yang besar akan
bertambah pada naiknya tenaga
kerja dan turunnya upah
1. Teori Klasik : Suatu Negara akan
mengalami penurunan pertumbuhan
ekonomi seiing dengan bertambahnya
populasi dan terbatasnya Sumber daya
Tahapan :
1. Masyarakat tradisional
2. Pra lepas landas
3. Lepas landas
4. Masa kedewasaan
5. Konsumsi Tinggi
4. Teori Modern
S
W
O
T
STRENGTHS
THREATS
WEAKNESS
OPPORTUNITIES
SWOT
2
3
4
5
6
SDM (Sumber Daya Manusia)
Manusia sebagai penggerak dan pelaku ekonomi
Akumilasi Modal
Peralatan, Mesin, Uang, Bangunan.
Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Penggunaan faktor produksi dalam segala kegiatan
Teknologi
Penguasaan dan pengembangan teknologi produksi & Konsumsi
Politik & Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan menetapakan kebijakan terkait
kemajuan dan perkembangan ekonomi baik dari sisi pasar, harga dan daya beli
masyarakat.
Faktor
Pertumbuhan
Ekonomi
1
SDA (Sumber Daya Alam)
1. SDA Hayati : Hewan & Tumbuhan 2. SD Non Hayati : Barang tambang, minyak
bumi. Tanah 3. SDA Kekal : Sinar matahri, Udara, angin, Gelombang. Angin panas
Metode Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Contents Title
Produk Domestik Bruto
Produk Nasional Bruto
Contents Title Contents Title Contents Title Contents Title
pendapatan negara berdasarkan batas
wilayah atau teritorialnya..
Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu
pendapatan yang diterima oleh negara
dalam satu tahun, dengan berdasarkan
kepada perhitungan pendapatan yang
diterima oleh warga negaranya
Produk Nasional Bruto (GNP)
Pengertian lain dari PNB adalah jumlah atau to
tal dari nilai moneter produk maupun jasa yang
diproduksi atau dihasilkan oleh masyarakat di s
ebuah negara. Lokasi produksi tersebut bisa b
erada di dalam ataupun luar negeri, asalkan dil
akukan oleh masyarakat sebuah negara yang
bersangkutan. Dalam kata lain, PNB ini mempe
rhitungkan output atau produksi yang dilakukan
oleh seluruh masyarakat sebuah negara, baik it
u yang beroperasi di dalam negeri ataupun luar
negeri.
Hasil perhitungan dari pendapatan nasional dengan dasar
metode pengeluaran. PNB adalah bagian konsep national
income, di mana perhitungannya dilakukan dengan
pendekatan pengeluaran yang didapat dari penjumlahan
semua pengeluaran masyarakat pada perekonomian,
perusahaan atau investasi, sektor konsumen, pemerintah
serta perdagangan luar negeri.
Pengertian PNB
Fungsi PNB yaitu untuk menilai
tingkat kesejahteraan
masyarakat, termasuk standar
hidup serta pendapatannya pada
suatu negara
1. PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri
Cara menghitung PNB
2. PNB = PDB + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri
3. PNB = PDB - Pendapatan Neto atas faktor dari luar negeri
Karena dalam cara menghitung PNB, dibutuhkan nilai dari PDB, berikut adalah
rumus atau cara menghitung PDB:
C + I + G + (X - M)
Keterangan:
C adalah Consumption atau konsumsi pihak rumah tangga.
I adalah Investment atau Investasi.
G adalah Government atau konsumsi pemerintah.
X adalah Ekspor.
M adalah Impor.
Produk Domestic Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (PDB) atau dalam bahasa Inggris gross domestic product (
GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
pada periode tertentu.[1] PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pen
dapatan nasional. Teknik ini paling sering digunakan.
Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai
keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di
dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu
(biasanya per tahun)
Pengertian GDP
PDB dibagi menjadi
1. PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga.
Sedangkan
2. PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka
PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dibagi menjadi :
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu
1. pendekatan pengeluaran :
PDB= Konsumsi + investasi + Pengeluaran Pemerintah + ekspor - Impor
2. pendekatan pendapatan.
PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba
Cara Menghitung PDB
Persamaan PNB dan PDB
”sama-sama merupakan alat ukur pendapatan nasional ”
Perbedaan PNB dan PDB :
1. PNB tak memperhitungkan lokasi dari produksi serta lebih fokus kepada pihak yang mel
akukan kegiatan tersebut.
2. PDB atau Produk Domestik Bruto memperhitungkan output atau produksi yang didapatk
an oleh semua pihak yang ada di Indonesia, baik itu, warga negara Indonesia ataupun w
arga negara asing.
Perbedaan PNB & PDB
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal di Indonesia merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah yang ditujukan
untuk mengarahkan ekonomi dari suatu negara.
Secara istilah, pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan atau
panduan atau landasan yang biasanya dilakukan oleh pemerintah atau
pimpinan sebuah negara/kerajaan untuk mengatur kondisi keuangan
dan pendapatan negara.
Pengertian Kebijakan Fiskal .
Kebijakan fiskal umumnya dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian
Keuangan atau kementerian lainnya seperti kementerian perdagangan,
lembaga investasi sampai lembaga independen seperti otoritas jasa keuangan
(OJK) dan lembaga penjamin simpanan (LPS).
Lembaga-lembaga tersebut berwenang untuk mengatur berbagai kebijakan
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, pendapatan, pengeluaran,
produksi, industri, ekspor impor dan sebagainya.
Siapa yang membuat kebijakan fiskal
1. Untuk menentukan arah, tujuan, sasaran serta prioritas dari pembangunan
nasional dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bangsanya..
2. ujuan utama dari pemerintah merilis berbagai kebijakan fiskal ialah untuk
mengintervensi perekonomian sehingga dapat terdongkrak
3. Meningkatkan serapan tenaga kerja.
4. Menjaga stabilitas harga.
Tujuan kebijakan fiskal
1. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mencapai kestabilan kondisi ekonomi dari suatu negara
secara nasional.
2. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara.
3. Kebijakan fiskal dapat membantu mendorong laju investasi.
4. Kebijakan fiskal memiliki tujuan untuk dapat membuka kesempatan kerja yang luas.
5. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat mewujudkan keadilan sosial yang ingin diraih oleh
setiap negara.
6. Kebijakan fiskal juga bentuk dari pemerataan serta pendistribusian pendapatan.
7. Kebijakan fiskal dapat mengurangi pengangguran.
8. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat menjaga stabilitas atau kestabilan harga barang
serta jasa, sehingga terhindar dari inflasi.
Tujuan Lainnya kebijakan fiskal
1. Kebijakan Fiskal Fungsional :
Bentuk kebijakan fiskal ini disusun dengan berbagai pertimbangan yang
matang terutama memperhatikan aspek fungsi dan kegunaannya
2. Kebijakan Fiskal sengaja
Yaitu langkah fiskal yang ditempuh secara sengaja saat dihadapkan pada
kondisi yang tidak bisa ditebak sebelumnya.
3. Kebijakan Fiskal Tidak sengaja
Yaitu langkah fiskal yang bisa dikategorikan impulsif karena pemerintah akan
mengambil tindakan fiskal tanpa mempertimbangkan banyak aspek dalam
kacamata jangka panjang. Biasanya bentuk kebijakan fiskal ini dilakukan
untuk merespon kondisi bisnis yang tidak begitu bergeliat.
Bentuk Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan Fiskal Surplus :
Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada pendapatan, atau nilai
pendapatan yang dibukukan pemerintah lebih banyak ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan
fiskal surplus ini untuk menghindari terjadinya lonjakan pada nilai inflasi.
2. Kebijakan Defisit
Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada pendapatan, atau nilai pendapatan
yang dibukukan pemerintah lebih banyak ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan fiskal surplus ini untuk
menghindari terjadinya lonjakan pada nilai inflasi. Biasanya kebijakan ini diambil untuk menyuntik perekonomian agar
lebih bergeliat, dalam artian pemerintah negara biasanya bersedia mengalami defisit dengan meningkatkan belanja
anggaran agar perekonomian bisa lebih terdongkrak.
3. Kebijakan Fiskal Seimbang
Jenis kebijakan fiskal ini merupakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, yang mana nilai pendapatan
dan pengeluaran diusahakan untuk bisa seimbang sehingga tidak ada kelebihan ataupun kekurangan
dana.
4. Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis kebijakan ini merupakan kebijakan fiskal yang sifatnya lebih longgar atau mudah
dilakukan pengaturan saat kondisi berubah signifikan. Sederhananya, suatu negara tidak selalu
dihadapkan pada kondisi yang dapat ditebak. Seperti saat pandemi Covid-19 seperti sekarang,
Jenis Kebijakan Fiskal
1. Insentif pajak selama pandemi covidf -19
2. Meningkatkan anggaran untuk penangganan covid
3. Pemberhentian impor nikel
4. Kebijakan pemerintah untuk dapat menaikan pajak dengan tujuan untuk memperoleh
tambahan pendapatan negara.
5. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu pemerintahan di negara tertentu untuk
mengeluarkan obligasi gunanya adalah untuk dapat meminjam uang dari negara asing,
sehingga dapat menutupi pembiayaan defisit negara itu.
6. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah mengenai kewajiban masyarakat untuk
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP sebagai salah satu cara untuk dapat
menambahkan wajib pajak pada masyarakat negara tersebut.
7. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah untuk dapat mengelola serta mengatur
anggaran dengan cara mengurangi pembelanjaan negara serta menaikan pajak,
tujuannya adalah untuk menstabilkan ekonomi negara tersebut.
Contoh Kebijakan Fiskal
1. Anggaran Belanja seimbang
Anggaran belanja seimbang merupakan anggaran yang telah disesuaikan dengan keadaan serta kondisi
ekonomi.
Anggaran ini bertujuan dalam jangka panjang, sehingga anggaran negara tersebut menjadi imbang dan
memunculkan kestabilan ekonomi.
2. Stabilitas Anggaran Otomatis
Instrumen yang kedua ini merupakan penekanan pengeluaran pemerintah yang dilakukan oleh
pemerintah harus bermanfaat serta memiliki biaya yang relatif dari program kegiatan yang dilakukan.
3. Pengelolaan Anggaran
Instrument ketiga ini merupakan hubungan belanja yang dilakukan oleh pemerintah dengan penerimaan
pajak langsung yang digunakan untuk dapat memperkecil ketidakstabilan ekonomi dengan cara
menyesuaikan anggaran.
4. Pembiayaan Fungsional
Instrumen kebijakan fiskal yang keempat dan terakhir ini merupakan pembiayaan yang merujuk pada
pengeluaran pemerintah yang telah diatur guna mencapai tujuan untuk menghindari pengaruh langsung
terhadap pendapatan nasional negara tersebut.
Tujuan utama dari instrument pembiayaan fungsional adala untuk meningkatkan kesempatan kerja
masyarakat yang berada di dalamnya.
Instrumen Kebijakan Fiskal
1. Dapat menurunkan tingkat inflasi
Penurunan tingkat inflasi dilakukan melalui penundaan atau pembatalan
proyek pemerintah.
2. Dapat meningkatkan produk domestik secara bruto,
peranan kedua ini dicapai dengan cara mendorong produksi masyarakat atas
barang serta jasa.
3. Dapat mengurangi tingkat pengangguran masyarakat negara tersebut,
peran satu ini dilakukan melalui cara melaksanakan suatu proyek
pembangunan negara.
4. Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,
peranan ini dilakukan dengan cara menciptakan lowongan kerja baru.
5. Dapat meningkatkan stabilitas perekonomian suatu negara,
Peranan ini dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengurangi dampak
internasional fluktuasi siklis.
Peran Kebijakan Fiskal
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

More Related Content

Similar to Pertumbuhan Ekonomi.pptx

paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintahRiriie
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianJunik DM Laricomone
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaSTIE EKUITAS BANDUNG
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomiemi halimi
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalnevi anisa
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalWahono Diphayana
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomisiti aisah
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1Paarief Udin
 
Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1Paarief Udin
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalTalitha Lintang Pertiwi
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalAmalia Damayanti
 
4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha
4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha
4 pertumbuhan ekonomi adhi nugrahaadhi nugraha
 

Similar to Pertumbuhan Ekonomi.pptx (20)

paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Pembangunan Ekonomi (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.pptPIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1
 
Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1Giovani aditya xii ips 1
Giovani aditya xii ips 1
 
8 bab.pdf
8 bab.pdf8 bab.pdf
8 bab.pdf
 
bab 3.pdf
bab 3.pdfbab 3.pdf
bab 3.pdf
 
bab 3.pdf
bab 3.pdfbab 3.pdf
bab 3.pdf
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
 
4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha
4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha
4 pertumbuhan ekonomi adhi nugraha
 

Recently uploaded

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Pertumbuhan Ekonomi.pptx

  • 2. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ahli Pertambahan output pertambahan nasional yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan tabungan Schumpeter 01 Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan sautu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan serta ideologis yang diperlukan. Kuznet 02 Komponen Pertumbuhan ekonomi : 1. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari ketersediaan barang. 2. Majunya tingkat teknologi 3. Penggunaan teknologi secara efektif dan efisien Kesimpulan :
  • 3. Teori Pertumbuhan Ekonomi 1. Frieds Rich : Pertumbuhan ekonomi dilihat dari teknik produksi mulai dari masa berburu, bertani, kerajinan dan industri 2. Bruno Hildenbrand : Pekembangan teknologi dapat dilihat dari cara pertukaranan ditengah masyarakat 3. Werner Sombart : Pertumbuhan ekonomi dapat meningkat karena dalam masayarakat terdiri dari susunan organisasi & Ideologi yang berbeda 3. Teori Historis : 1. Josep Schumperter : Suatu negara akan meningkat jika pengusaha membuat inovasi dan membuat kombinasi baru terkait proses produksi & investasi. 2. Robert M solow : Pertumbuhan penduduk bisa berdapak positif dan negatif maka kondisi tersebut harus dijadikan sebagai sumberdaya yang produktif 2. Neo Klasik :3 Komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi : Tenaga Kerja, Modal dan Teknologi 1. Adam Smith : Pertumbuhan ekonomi bertumpu pada pertambahan populasi yang berdampak pada bertambahnya output dan hasil. 2. David Ricardo : Pertambahan penduduk yang besar akan bertambah pada naiknya tenaga kerja dan turunnya upah 1. Teori Klasik : Suatu Negara akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi seiing dengan bertambahnya populasi dan terbatasnya Sumber daya Tahapan : 1. Masyarakat tradisional 2. Pra lepas landas 3. Lepas landas 4. Masa kedewasaan 5. Konsumsi Tinggi 4. Teori Modern S W O T STRENGTHS THREATS WEAKNESS OPPORTUNITIES SWOT
  • 4. 2 3 4 5 6 SDM (Sumber Daya Manusia) Manusia sebagai penggerak dan pelaku ekonomi Akumilasi Modal Peralatan, Mesin, Uang, Bangunan. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi Penggunaan faktor produksi dalam segala kegiatan Teknologi Penguasaan dan pengembangan teknologi produksi & Konsumsi Politik & Kebijakan Pemerintah Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan menetapakan kebijakan terkait kemajuan dan perkembangan ekonomi baik dari sisi pasar, harga dan daya beli masyarakat. Faktor Pertumbuhan Ekonomi 1 SDA (Sumber Daya Alam) 1. SDA Hayati : Hewan & Tumbuhan 2. SD Non Hayati : Barang tambang, minyak bumi. Tanah 3. SDA Kekal : Sinar matahri, Udara, angin, Gelombang. Angin panas
  • 5. Metode Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi Contents Title Produk Domestik Bruto Produk Nasional Bruto Contents Title Contents Title Contents Title Contents Title pendapatan negara berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya.. Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu pendapatan yang diterima oleh negara dalam satu tahun, dengan berdasarkan kepada perhitungan pendapatan yang diterima oleh warga negaranya
  • 7. Pengertian lain dari PNB adalah jumlah atau to tal dari nilai moneter produk maupun jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh masyarakat di s ebuah negara. Lokasi produksi tersebut bisa b erada di dalam ataupun luar negeri, asalkan dil akukan oleh masyarakat sebuah negara yang bersangkutan. Dalam kata lain, PNB ini mempe rhitungkan output atau produksi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat sebuah negara, baik it u yang beroperasi di dalam negeri ataupun luar negeri. Hasil perhitungan dari pendapatan nasional dengan dasar metode pengeluaran. PNB adalah bagian konsep national income, di mana perhitungannya dilakukan dengan pendekatan pengeluaran yang didapat dari penjumlahan semua pengeluaran masyarakat pada perekonomian, perusahaan atau investasi, sektor konsumen, pemerintah serta perdagangan luar negeri. Pengertian PNB
  • 8. Fungsi PNB yaitu untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat, termasuk standar hidup serta pendapatannya pada suatu negara
  • 9. 1. PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri Cara menghitung PNB 2. PNB = PDB + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri 3. PNB = PDB - Pendapatan Neto atas faktor dari luar negeri Karena dalam cara menghitung PNB, dibutuhkan nilai dari PDB, berikut adalah rumus atau cara menghitung PDB: C + I + G + (X - M) Keterangan: C adalah Consumption atau konsumsi pihak rumah tangga. I adalah Investment atau Investasi. G adalah Government atau konsumsi pemerintah. X adalah Ekspor. M adalah Impor.
  • 11. Produk domestik bruto (PDB) atau dalam bahasa Inggris gross domestic product ( GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.[1] PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pen dapatan nasional. Teknik ini paling sering digunakan. Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun) Pengertian GDP
  • 12. PDB dibagi menjadi 1. PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan 2. PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga. PDB dibagi menjadi :
  • 13. PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu 1. pendekatan pengeluaran : PDB= Konsumsi + investasi + Pengeluaran Pemerintah + ekspor - Impor 2. pendekatan pendapatan. PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba Cara Menghitung PDB
  • 14. Persamaan PNB dan PDB ”sama-sama merupakan alat ukur pendapatan nasional ” Perbedaan PNB dan PDB : 1. PNB tak memperhitungkan lokasi dari produksi serta lebih fokus kepada pihak yang mel akukan kegiatan tersebut. 2. PDB atau Produk Domestik Bruto memperhitungkan output atau produksi yang didapatk an oleh semua pihak yang ada di Indonesia, baik itu, warga negara Indonesia ataupun w arga negara asing. Perbedaan PNB & PDB
  • 16. Kebijakan fiskal di Indonesia merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah yang ditujukan untuk mengarahkan ekonomi dari suatu negara. Secara istilah, pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan atau panduan atau landasan yang biasanya dilakukan oleh pemerintah atau pimpinan sebuah negara/kerajaan untuk mengatur kondisi keuangan dan pendapatan negara. Pengertian Kebijakan Fiskal .
  • 17. Kebijakan fiskal umumnya dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan atau kementerian lainnya seperti kementerian perdagangan, lembaga investasi sampai lembaga independen seperti otoritas jasa keuangan (OJK) dan lembaga penjamin simpanan (LPS). Lembaga-lembaga tersebut berwenang untuk mengatur berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, pendapatan, pengeluaran, produksi, industri, ekspor impor dan sebagainya. Siapa yang membuat kebijakan fiskal
  • 18. 1. Untuk menentukan arah, tujuan, sasaran serta prioritas dari pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bangsanya.. 2. ujuan utama dari pemerintah merilis berbagai kebijakan fiskal ialah untuk mengintervensi perekonomian sehingga dapat terdongkrak 3. Meningkatkan serapan tenaga kerja. 4. Menjaga stabilitas harga. Tujuan kebijakan fiskal
  • 19. 1. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mencapai kestabilan kondisi ekonomi dari suatu negara secara nasional. 2. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara. 3. Kebijakan fiskal dapat membantu mendorong laju investasi. 4. Kebijakan fiskal memiliki tujuan untuk dapat membuka kesempatan kerja yang luas. 5. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat mewujudkan keadilan sosial yang ingin diraih oleh setiap negara. 6. Kebijakan fiskal juga bentuk dari pemerataan serta pendistribusian pendapatan. 7. Kebijakan fiskal dapat mengurangi pengangguran. 8. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat menjaga stabilitas atau kestabilan harga barang serta jasa, sehingga terhindar dari inflasi. Tujuan Lainnya kebijakan fiskal
  • 20. 1. Kebijakan Fiskal Fungsional : Bentuk kebijakan fiskal ini disusun dengan berbagai pertimbangan yang matang terutama memperhatikan aspek fungsi dan kegunaannya 2. Kebijakan Fiskal sengaja Yaitu langkah fiskal yang ditempuh secara sengaja saat dihadapkan pada kondisi yang tidak bisa ditebak sebelumnya. 3. Kebijakan Fiskal Tidak sengaja Yaitu langkah fiskal yang bisa dikategorikan impulsif karena pemerintah akan mengambil tindakan fiskal tanpa mempertimbangkan banyak aspek dalam kacamata jangka panjang. Biasanya bentuk kebijakan fiskal ini dilakukan untuk merespon kondisi bisnis yang tidak begitu bergeliat. Bentuk Kebijakan Fiskal
  • 21. 1. Kebijakan Fiskal Surplus : Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada pendapatan, atau nilai pendapatan yang dibukukan pemerintah lebih banyak ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan fiskal surplus ini untuk menghindari terjadinya lonjakan pada nilai inflasi. 2. Kebijakan Defisit Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada pendapatan, atau nilai pendapatan yang dibukukan pemerintah lebih banyak ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan fiskal surplus ini untuk menghindari terjadinya lonjakan pada nilai inflasi. Biasanya kebijakan ini diambil untuk menyuntik perekonomian agar lebih bergeliat, dalam artian pemerintah negara biasanya bersedia mengalami defisit dengan meningkatkan belanja anggaran agar perekonomian bisa lebih terdongkrak. 3. Kebijakan Fiskal Seimbang Jenis kebijakan fiskal ini merupakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, yang mana nilai pendapatan dan pengeluaran diusahakan untuk bisa seimbang sehingga tidak ada kelebihan ataupun kekurangan dana. 4. Kebijakan Fiskal Dinamis Jenis kebijakan ini merupakan kebijakan fiskal yang sifatnya lebih longgar atau mudah dilakukan pengaturan saat kondisi berubah signifikan. Sederhananya, suatu negara tidak selalu dihadapkan pada kondisi yang dapat ditebak. Seperti saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, Jenis Kebijakan Fiskal
  • 22. 1. Insentif pajak selama pandemi covidf -19 2. Meningkatkan anggaran untuk penangganan covid 3. Pemberhentian impor nikel 4. Kebijakan pemerintah untuk dapat menaikan pajak dengan tujuan untuk memperoleh tambahan pendapatan negara. 5. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu pemerintahan di negara tertentu untuk mengeluarkan obligasi gunanya adalah untuk dapat meminjam uang dari negara asing, sehingga dapat menutupi pembiayaan defisit negara itu. 6. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah mengenai kewajiban masyarakat untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP sebagai salah satu cara untuk dapat menambahkan wajib pajak pada masyarakat negara tersebut. 7. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah untuk dapat mengelola serta mengatur anggaran dengan cara mengurangi pembelanjaan negara serta menaikan pajak, tujuannya adalah untuk menstabilkan ekonomi negara tersebut. Contoh Kebijakan Fiskal
  • 23. 1. Anggaran Belanja seimbang Anggaran belanja seimbang merupakan anggaran yang telah disesuaikan dengan keadaan serta kondisi ekonomi. Anggaran ini bertujuan dalam jangka panjang, sehingga anggaran negara tersebut menjadi imbang dan memunculkan kestabilan ekonomi. 2. Stabilitas Anggaran Otomatis Instrumen yang kedua ini merupakan penekanan pengeluaran pemerintah yang dilakukan oleh pemerintah harus bermanfaat serta memiliki biaya yang relatif dari program kegiatan yang dilakukan. 3. Pengelolaan Anggaran Instrument ketiga ini merupakan hubungan belanja yang dilakukan oleh pemerintah dengan penerimaan pajak langsung yang digunakan untuk dapat memperkecil ketidakstabilan ekonomi dengan cara menyesuaikan anggaran. 4. Pembiayaan Fungsional Instrumen kebijakan fiskal yang keempat dan terakhir ini merupakan pembiayaan yang merujuk pada pengeluaran pemerintah yang telah diatur guna mencapai tujuan untuk menghindari pengaruh langsung terhadap pendapatan nasional negara tersebut. Tujuan utama dari instrument pembiayaan fungsional adala untuk meningkatkan kesempatan kerja masyarakat yang berada di dalamnya. Instrumen Kebijakan Fiskal
  • 24. 1. Dapat menurunkan tingkat inflasi Penurunan tingkat inflasi dilakukan melalui penundaan atau pembatalan proyek pemerintah. 2. Dapat meningkatkan produk domestik secara bruto, peranan kedua ini dicapai dengan cara mendorong produksi masyarakat atas barang serta jasa. 3. Dapat mengurangi tingkat pengangguran masyarakat negara tersebut, peran satu ini dilakukan melalui cara melaksanakan suatu proyek pembangunan negara. 4. Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, peranan ini dilakukan dengan cara menciptakan lowongan kerja baru. 5. Dapat meningkatkan stabilitas perekonomian suatu negara, Peranan ini dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis. Peran Kebijakan Fiskal
  • 25. THANK YOU Insert the Subtitle of Your Presentation