2. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ahli
Pertambahan output
pertambahan nasional yang
disebabkan oleh
pertambahan alami dari
tingkat pertambahan
penduduk dan tabungan
Schumpeter
01 Kenaikan jangka panjang dalam
kemampuan sautu negara untuk
menyediakan semakin banyak jenis
barang-barang ekonomi kepada
penduduknya kemampuan ini tumbuh
sesuai dengan kemajuan teknologi
dan penyesuaian kelembagaan serta
ideologis yang diperlukan.
Kuznet
02
Komponen Pertumbuhan ekonomi :
1. Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat dari ketersediaan barang.
2. Majunya tingkat teknologi
3. Penggunaan teknologi secara
efektif dan efisien
Kesimpulan :
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi
1. Frieds Rich : Pertumbuhan
ekonomi dilihat dari teknik
produksi mulai dari masa
berburu, bertani, kerajinan dan
industri
2. Bruno Hildenbrand :
Pekembangan teknologi
dapat dilihat dari cara
pertukaranan ditengah
masyarakat
3. Werner Sombart :
Pertumbuhan ekonomi dapat
meningkat karena dalam
masayarakat terdiri dari
susunan organisasi &
Ideologi yang berbeda
3. Teori Historis :
1. Josep Schumperter : Suatu negara akan
meningkat jika pengusaha membuat inovasi
dan membuat kombinasi baru terkait proses
produksi & investasi.
2. Robert M solow : Pertumbuhan penduduk
bisa berdapak positif dan negatif maka
kondisi tersebut harus dijadikan sebagai
sumberdaya yang produktif
2. Neo Klasik :3 Komponen penting
dalam pertumbuhan ekonomi : Tenaga
Kerja, Modal dan Teknologi
1. Adam Smith : Pertumbuhan
ekonomi bertumpu pada
pertambahan populasi yang
berdampak pada bertambahnya
output dan hasil.
2. David Ricardo : Pertambahan
penduduk yang besar akan
bertambah pada naiknya tenaga
kerja dan turunnya upah
1. Teori Klasik : Suatu Negara akan
mengalami penurunan pertumbuhan
ekonomi seiing dengan bertambahnya
populasi dan terbatasnya Sumber daya
Tahapan :
1. Masyarakat tradisional
2. Pra lepas landas
3. Lepas landas
4. Masa kedewasaan
5. Konsumsi Tinggi
4. Teori Modern
S
W
O
T
STRENGTHS
THREATS
WEAKNESS
OPPORTUNITIES
SWOT
4. 2
3
4
5
6
SDM (Sumber Daya Manusia)
Manusia sebagai penggerak dan pelaku ekonomi
Akumilasi Modal
Peralatan, Mesin, Uang, Bangunan.
Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Penggunaan faktor produksi dalam segala kegiatan
Teknologi
Penguasaan dan pengembangan teknologi produksi & Konsumsi
Politik & Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan menetapakan kebijakan terkait
kemajuan dan perkembangan ekonomi baik dari sisi pasar, harga dan daya beli
masyarakat.
Faktor
Pertumbuhan
Ekonomi
1
SDA (Sumber Daya Alam)
1. SDA Hayati : Hewan & Tumbuhan 2. SD Non Hayati : Barang tambang, minyak
bumi. Tanah 3. SDA Kekal : Sinar matahri, Udara, angin, Gelombang. Angin panas
5. Metode Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Contents Title
Produk Domestik Bruto
Produk Nasional Bruto
Contents Title Contents Title Contents Title Contents Title
pendapatan negara berdasarkan batas
wilayah atau teritorialnya..
Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu
pendapatan yang diterima oleh negara
dalam satu tahun, dengan berdasarkan
kepada perhitungan pendapatan yang
diterima oleh warga negaranya
7. Pengertian lain dari PNB adalah jumlah atau to
tal dari nilai moneter produk maupun jasa yang
diproduksi atau dihasilkan oleh masyarakat di s
ebuah negara. Lokasi produksi tersebut bisa b
erada di dalam ataupun luar negeri, asalkan dil
akukan oleh masyarakat sebuah negara yang
bersangkutan. Dalam kata lain, PNB ini mempe
rhitungkan output atau produksi yang dilakukan
oleh seluruh masyarakat sebuah negara, baik it
u yang beroperasi di dalam negeri ataupun luar
negeri.
Hasil perhitungan dari pendapatan nasional dengan dasar
metode pengeluaran. PNB adalah bagian konsep national
income, di mana perhitungannya dilakukan dengan
pendekatan pengeluaran yang didapat dari penjumlahan
semua pengeluaran masyarakat pada perekonomian,
perusahaan atau investasi, sektor konsumen, pemerintah
serta perdagangan luar negeri.
Pengertian PNB
8. Fungsi PNB yaitu untuk menilai
tingkat kesejahteraan
masyarakat, termasuk standar
hidup serta pendapatannya pada
suatu negara
9. 1. PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri
Cara menghitung PNB
2. PNB = PDB + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri
3. PNB = PDB - Pendapatan Neto atas faktor dari luar negeri
Karena dalam cara menghitung PNB, dibutuhkan nilai dari PDB, berikut adalah
rumus atau cara menghitung PDB:
C + I + G + (X - M)
Keterangan:
C adalah Consumption atau konsumsi pihak rumah tangga.
I adalah Investment atau Investasi.
G adalah Government atau konsumsi pemerintah.
X adalah Ekspor.
M adalah Impor.
11. Produk domestik bruto (PDB) atau dalam bahasa Inggris gross domestic product (
GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
pada periode tertentu.[1] PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pen
dapatan nasional. Teknik ini paling sering digunakan.
Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai
keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di
dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu
(biasanya per tahun)
Pengertian GDP
12. PDB dibagi menjadi
1. PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga.
Sedangkan
2. PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka
PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dibagi menjadi :
13. PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu
1. pendekatan pengeluaran :
PDB= Konsumsi + investasi + Pengeluaran Pemerintah + ekspor - Impor
2. pendekatan pendapatan.
PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba
Cara Menghitung PDB
14. Persamaan PNB dan PDB
”sama-sama merupakan alat ukur pendapatan nasional ”
Perbedaan PNB dan PDB :
1. PNB tak memperhitungkan lokasi dari produksi serta lebih fokus kepada pihak yang mel
akukan kegiatan tersebut.
2. PDB atau Produk Domestik Bruto memperhitungkan output atau produksi yang didapatk
an oleh semua pihak yang ada di Indonesia, baik itu, warga negara Indonesia ataupun w
arga negara asing.
Perbedaan PNB & PDB
16. Kebijakan fiskal di Indonesia merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah yang ditujukan
untuk mengarahkan ekonomi dari suatu negara.
Secara istilah, pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan atau
panduan atau landasan yang biasanya dilakukan oleh pemerintah atau
pimpinan sebuah negara/kerajaan untuk mengatur kondisi keuangan
dan pendapatan negara.
Pengertian Kebijakan Fiskal .
17. Kebijakan fiskal umumnya dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian
Keuangan atau kementerian lainnya seperti kementerian perdagangan,
lembaga investasi sampai lembaga independen seperti otoritas jasa keuangan
(OJK) dan lembaga penjamin simpanan (LPS).
Lembaga-lembaga tersebut berwenang untuk mengatur berbagai kebijakan
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, pendapatan, pengeluaran,
produksi, industri, ekspor impor dan sebagainya.
Siapa yang membuat kebijakan fiskal
18. 1. Untuk menentukan arah, tujuan, sasaran serta prioritas dari pembangunan
nasional dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bangsanya..
2. ujuan utama dari pemerintah merilis berbagai kebijakan fiskal ialah untuk
mengintervensi perekonomian sehingga dapat terdongkrak
3. Meningkatkan serapan tenaga kerja.
4. Menjaga stabilitas harga.
Tujuan kebijakan fiskal
19. 1. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mencapai kestabilan kondisi ekonomi dari suatu negara
secara nasional.
2. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara.
3. Kebijakan fiskal dapat membantu mendorong laju investasi.
4. Kebijakan fiskal memiliki tujuan untuk dapat membuka kesempatan kerja yang luas.
5. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat mewujudkan keadilan sosial yang ingin diraih oleh
setiap negara.
6. Kebijakan fiskal juga bentuk dari pemerataan serta pendistribusian pendapatan.
7. Kebijakan fiskal dapat mengurangi pengangguran.
8. Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat menjaga stabilitas atau kestabilan harga barang
serta jasa, sehingga terhindar dari inflasi.
Tujuan Lainnya kebijakan fiskal
20. 1. Kebijakan Fiskal Fungsional :
Bentuk kebijakan fiskal ini disusun dengan berbagai pertimbangan yang
matang terutama memperhatikan aspek fungsi dan kegunaannya
2. Kebijakan Fiskal sengaja
Yaitu langkah fiskal yang ditempuh secara sengaja saat dihadapkan pada
kondisi yang tidak bisa ditebak sebelumnya.
3. Kebijakan Fiskal Tidak sengaja
Yaitu langkah fiskal yang bisa dikategorikan impulsif karena pemerintah akan
mengambil tindakan fiskal tanpa mempertimbangkan banyak aspek dalam
kacamata jangka panjang. Biasanya bentuk kebijakan fiskal ini dilakukan
untuk merespon kondisi bisnis yang tidak begitu bergeliat.
Bentuk Kebijakan Fiskal
21. 1. Kebijakan Fiskal Surplus :
Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada pendapatan, atau nilai
pendapatan yang dibukukan pemerintah lebih banyak ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan
fiskal surplus ini untuk menghindari terjadinya lonjakan pada nilai inflasi.
2. Kebijakan Defisit
Jenis kebijakan fiskal ini berorientasi pada tujuan untuk menciptakan surplus pada pendapatan, atau nilai pendapatan
yang dibukukan pemerintah lebih banyak ketimbang pengeluaran. Tujuan dari kebijakan fiskal surplus ini untuk
menghindari terjadinya lonjakan pada nilai inflasi. Biasanya kebijakan ini diambil untuk menyuntik perekonomian agar
lebih bergeliat, dalam artian pemerintah negara biasanya bersedia mengalami defisit dengan meningkatkan belanja
anggaran agar perekonomian bisa lebih terdongkrak.
3. Kebijakan Fiskal Seimbang
Jenis kebijakan fiskal ini merupakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, yang mana nilai pendapatan
dan pengeluaran diusahakan untuk bisa seimbang sehingga tidak ada kelebihan ataupun kekurangan
dana.
4. Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis kebijakan ini merupakan kebijakan fiskal yang sifatnya lebih longgar atau mudah
dilakukan pengaturan saat kondisi berubah signifikan. Sederhananya, suatu negara tidak selalu
dihadapkan pada kondisi yang dapat ditebak. Seperti saat pandemi Covid-19 seperti sekarang,
Jenis Kebijakan Fiskal
22. 1. Insentif pajak selama pandemi covidf -19
2. Meningkatkan anggaran untuk penangganan covid
3. Pemberhentian impor nikel
4. Kebijakan pemerintah untuk dapat menaikan pajak dengan tujuan untuk memperoleh
tambahan pendapatan negara.
5. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu pemerintahan di negara tertentu untuk
mengeluarkan obligasi gunanya adalah untuk dapat meminjam uang dari negara asing,
sehingga dapat menutupi pembiayaan defisit negara itu.
6. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah mengenai kewajiban masyarakat untuk
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP sebagai salah satu cara untuk dapat
menambahkan wajib pajak pada masyarakat negara tersebut.
7. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah untuk dapat mengelola serta mengatur
anggaran dengan cara mengurangi pembelanjaan negara serta menaikan pajak,
tujuannya adalah untuk menstabilkan ekonomi negara tersebut.
Contoh Kebijakan Fiskal
23. 1. Anggaran Belanja seimbang
Anggaran belanja seimbang merupakan anggaran yang telah disesuaikan dengan keadaan serta kondisi
ekonomi.
Anggaran ini bertujuan dalam jangka panjang, sehingga anggaran negara tersebut menjadi imbang dan
memunculkan kestabilan ekonomi.
2. Stabilitas Anggaran Otomatis
Instrumen yang kedua ini merupakan penekanan pengeluaran pemerintah yang dilakukan oleh
pemerintah harus bermanfaat serta memiliki biaya yang relatif dari program kegiatan yang dilakukan.
3. Pengelolaan Anggaran
Instrument ketiga ini merupakan hubungan belanja yang dilakukan oleh pemerintah dengan penerimaan
pajak langsung yang digunakan untuk dapat memperkecil ketidakstabilan ekonomi dengan cara
menyesuaikan anggaran.
4. Pembiayaan Fungsional
Instrumen kebijakan fiskal yang keempat dan terakhir ini merupakan pembiayaan yang merujuk pada
pengeluaran pemerintah yang telah diatur guna mencapai tujuan untuk menghindari pengaruh langsung
terhadap pendapatan nasional negara tersebut.
Tujuan utama dari instrument pembiayaan fungsional adala untuk meningkatkan kesempatan kerja
masyarakat yang berada di dalamnya.
Instrumen Kebijakan Fiskal
24. 1. Dapat menurunkan tingkat inflasi
Penurunan tingkat inflasi dilakukan melalui penundaan atau pembatalan
proyek pemerintah.
2. Dapat meningkatkan produk domestik secara bruto,
peranan kedua ini dicapai dengan cara mendorong produksi masyarakat atas
barang serta jasa.
3. Dapat mengurangi tingkat pengangguran masyarakat negara tersebut,
peran satu ini dilakukan melalui cara melaksanakan suatu proyek
pembangunan negara.
4. Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,
peranan ini dilakukan dengan cara menciptakan lowongan kerja baru.
5. Dapat meningkatkan stabilitas perekonomian suatu negara,
Peranan ini dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengurangi dampak
internasional fluktuasi siklis.
Peran Kebijakan Fiskal