Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
1. W I W I N K U S U M A A T M A J A P U T R A , S . P I . , M . S I
Kontrol Hormon
Reproduksi Ikan
2. Ruang lingkup reproduksi ikan
Induk Betina
Pematangan gonad (Maturasi)
Ovulasi dan Mijah (Spawning)
Induk Jantan
Produksi Sperma
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel
kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa)
yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan
oogenesis.
3. Tipe Oocyte Development
SYNCHRONUS OOCYTE
Suatu proses perkembangan telur yang seragam
seluruhnya
ASYNCHRONUS OOCYTE
Proses perkembangan telur yang tidak
serangam ada yang kecil (imature) dan besar
(mature)
4. Types of ovarian organization
SYNCHRONUS OOCYTE DEVELOPMENT:
seluruh telur tumbuh dan ovulasi bersama dan satu
ukuran sebagian besarnya. Pada saat memijah akan di
keluarkan seluruhnya. Contoh : ikan patin
Size frequency distribution of a hypothetical
synchronous spawner
OOCYTE DIAMETER
PERCENTAGE
No oocytes in primary growth stage
5. Types of ovarian organization
• GROUP SYNCHRONUS OOCYTE DEVELOPMENT:
At least two populations of oocytes can be distinguished
at the same time during ripening and spawning - a fairly
synchronous population of larger oocytes (defined as a
clutch) and a more heterogeneous population of smaller
oocytes from which the clutch is recruited
Oocytes in primary growth stage
OOCYTE DIAMETER
PERCENTAGE
Size frequency distribution of a hypothetical
group-synchronous spawner
Hydrated oocytes
6. Types of ovarian organization
•ASYNCHRONUS OOCYTE DEVELOPMENT:
Successive cohorts of oocytes in different stages of
development can be distinguished in ovaries of ripening and
spawning females
Size frequency distribution of a hypothetical
asynchronus spawner
OOCYTE DIAMETER
PERCENTAGE
Ripe and reripening
females
Spawning females with
hydrated eggs
7. Oogenesis
Oogenesis yaitu suatu proses
Pembentukan dan perkembangan
gamet betina (sel telur) dalam
ovarium
Oogonium
Oosit primer
Oosit skunder
Sel telur
8. Vitellogenesis
Batasannya adalah perkembangan telur
hingga ukuran maksimal.
Masih adanya inti telur
Hormon yang berperan adalah GnRH,
FSH, Testosteron/estradiol
Prosesnya:
9. Ovulasi dan Spawning
Ciri-ciri ovulasi ada pergeseran dan meleburnya inti kuning telur
Hormon yang berperan adalah
GnRH(LHRH),
LH,
17α-Hydroxcyprogesteron,
17α, 20β-dihidroxy-4-pregnan-3-one
Spawning yaitu keluarnya sel
telur maupun sperma untuk
bertemu dan terjadi pembuahan.
Hormon yang menunjang:
PGF2α dan Oxcytocin
Pecahnya dinding folikel ini di sebabkan
oleh pengaruh hormone prostaglandin.
Menurut Goetz (1983 dalam Lam, 1985)
prostaglandin merupakan mediator aksi
gonadotropin terhadap ovulasi dan pecahnya dinding folikel.
11. Testis
Testis dengan tipe lobular ditunjukkan pada
Gambar
A: Lobul dengangerminalis epitelium yang
berisi sel germinal, sel Sertoli, dan
spermatosit. Spermiasi terjadi dalam lumen
lobuler.
B: Lobuli terisi dengan pertumbuhan selsel
spermatogenik yang terdapat pada pangkal
lobul dan perkembangannya teratur, tak ada
lumen, spermatogonia, sedangkan
spermiasi terjadi pada ujung lobul yang
berdekatan dengan ductus efferent
(Takashima and Hibiya, 1995).
12. Spermatogenesis
Ada 5 tingkatan perkembangan testis
ikan lele secara anatomi yang
dikemukakan oleh Chinabut et al.
(1991) yaitu:
1. Spermatogonia
2. Spermatosit Primer
3. Spermatosit Sekunder
4. Spermatid
5. Spermatozoa
13. hypothalamus-pituitary-gonadal axis
Kontrol hormo reproduksi di
kendalikan oleh Hypothalamus –
pituitary – gonad. Dimana
prosesnya :
Sinyal lingkungan akan ditangkap
oleh otak (hypothalamus)
Kemudian akan mensintesis
GnRH bersifat positif dan
Dopamin bersifat negatif
GnRH akan merangsang Pituitari
menghasilkan hormon
gonadotropin (FSH dan LH)
FSH dan LH akan masuk ke Ovari
maupun testis.