SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
1
SURVEILANS
HEALTHCARE
ASSOCIATED INFECTIONs
(HAIs)
TIM PPI RSWS
• Mampu mengetahui definisi
surveilans
• Mampu mengetahui tujuan surveilans
• Mampu mengetahui metode
surveilans
• Mampu mengetahui tahapan
surveilans
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Tujuan Pembelajaran
Healthcare
Associated
Infections
MASALAH KESEHATAN
DI SELURUH DUNIA
Menghambat proses
penyembuhan
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
Komite PPI
Tim PPI ( ICP/IPCN)
Struktur Organisasi SURVEILANS
3
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
• HAIs merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi di pelayanan kesehatan
• HAIs menurut CDC: 1.7 million /th kematian
: 99.000/th
• Target Surveilance RSWS 2014
– IDO < 11,8 %
– VAP < 14,7 o/oo
– ISK < 6,1 o/oo
– IADP < 7.4 o/oo
– Flebitis < 3,5 o/oo
Per 1000 hari pemakaian alat
4
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
• Data di Indonesia
bagaikan fenomena
gunung es
• Kegiatan surveilans
pasif
• Kegiatan surveilans
dilakukan oleh orang
yang belum
kompeten
5
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
6
• Tidak ada metode tunggal  paling baik / tepat dalam
menyusun program
• Prinsip epidemiologik rasional perlu mendasari bentuk /
desain dari program  dipahami oleh semua yang terlibat
• Diperlukan kerjasama Tim secara kolektif , lintas sektor /
unit
• Diperlukan dukungan manajemen
• Program surveilans perlu disesuai kebutuhan RS 
berdasarkan karakteristik pasien, prioritas masalah, tujuan
RS sebagai organisasi
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pendahuluan
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 7
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Septemb
er
Oktober
Novembe
r
Desembe
r
2013 7.08 4.93 5.30 4.00 13.34 5.93 9.73 9.89 6.05 6.89 4.52 2.41
2014 5.39 6.19 5.05 5.57
Standar 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
Laju
Infeksi
JUMLAH INFEKSI FLEBITIS TAHUN 2013 - 2014
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
• Program pencegahan dan pengendalian HAIs
• Suatu proses pengumpulan data secara
sistematis, terus menerus, analisis-
interpretasi, desiminasi dan evaluasi
• Dasar untuk perbaikan pelayanan
• Mencari “masalah” yang perlu diperbaiki 
pasient safety
• Harus dilakukan dan dilakukan oleh IPCN
8
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
urveilans
S
• Memperoleh data dasar
• Kewaspadaan dini KLB
• Menilai standard mutu pelayanan
• Sebagai sarana mengidentifikasi
malpraktek
• Menilai keberhasilan suatu program PPI
• Meyakinkan para klinisi
• Sebagai suatu tolok ukur akreditasi
9
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
an Surveilans
7
10
IPCN dan IPCLN
Siapa merencanakan dan membuat
program ?
Komite dan Tim PPI
Yang Melakukan Surveilans ?
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
11
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
SURVEILENS
(Masalah yang ada)
Infeksi Luka
Operasi (ILO)
Pola
mikroorganisme
Plebitis
Penggunaan
Antimikroba
Infeksi Aliran
Darah Primer (IADP)
Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
Pneumonia/VAP
urveilans
S
13
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
 Hospital wide, traditional
Surveillance
 Periodic Surveillance
 Prevalence Surveillance
 Target Surveillance
 Outbreak threshold
 Surveilance outcome
Metode surveilans
14
Strategi persiapan
1. Perencanaan tertulis
2. Kecermatan surveilans
3. Konsistensi metodologi
4. Sumber daya manusia / petugas
5. Sarana dan prasarana
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
15
1. Perencanaan Tertulis
• Perencanaan tertulis = dasar program surveilans  patokan
 sumber daya digunakan secara tepat
• Perencanaan perlu mencantumkan :
– Tujuan surveilans
– Objektif yang ingin dicapai
– Isi dari proses surveilans
• Kegiatan surveilans perlu dimasukkan ke dalam proses
asesmen risiko infeksi secara komprehensif
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
16
2. Kecermatan
• Kecermatan proses surveilans  harus dipertahankan
sepanjang waktu
• Perubahan temuan surveilans  tidak berarti kalau tingkat
kecermatan berbeda-beda
• Membandingkan angka temuan dengan angka RS lain /
literatur  dapat menyesatkan kalau metode surveilans dan
intensitas kecermatan tidak sama
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
17
3. Konsistensi
• Semua unsur metode surveilans harus diterapkan secara
konsisten, termasuk :
– Definisi kasus
– Definisi populasi berisiko
– Kriteria diagnosis
– Cara penghitungan angka laju / rate (infeksi / masalah)
– Contoh :
• Definisi kasus HAP ?
• Definisi risiko HAP ?
• Kultur sputum ? Radiologik ? Kultur sikat bronkial ?
• Lama hari rawat ? Lama hari tirah baring ?
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
18
4. SDM
• Petugas surveilans  perlu paham metodologi surveilans dgn
baik  sebaiknya sudah mendapat pelatihan
• Petugas perlu paham :
– Kriteria diagnosis
– Cara mengumpulkan data secara aktif
– Menguasai kemampuan komputer dan program statistik
sederhana
– Mempunyai akses berkonsultasi dgn tenaga ahli
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
19
5. Sarana/Prasarana
• Program surveilans  berupa sistem
• Tersedia ruang kerja yang dilengkapi :
– Perangkat IT  komputer, printer, LCD, layar, piranti lunak
(excel, spss, whonet)
– Perangkat komunikasi (telpon, fax, internet)
– Perangkat untuk rapat rutin (whiteboard, flipchart)
• Petugas administrasi :
– Petugas sekretariat
– Petugas IT : data entry / analysis, membuat presentasi
– Pembantu umum / kurir
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
20
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
PLANNING
EVALUATION
DATA
COLLECTION
INTERPRETATION
Desiminasi &
COMUNICATION
ANALYSIS
1. Kaji populasi yang akan
survei
2. Tetapkan tujuan surveilans
3. Tetapkan kriteria dan
definisi operasional
1. Pengumpulan data
menggunakan form
2. Penginputan data
1. Rekapitulasi data
2. Analisis angka HAIs
Interpretasi Data HAIs
Hasil interpretasi data di
laporkan ke pimpinan, Unit
terkait
Evaluasi sistem surveilans
yang digunakan
SURVEILANS
ahapan surveilans
T
9 UNSUR
PELAKSANAAN
SURVEILANS
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 21
22
1. Kriteria populasi
• Asesmen karakteristik pasien
– Penyakit terbanyak ?
– Tindakan invasif terbanyak ? Jenis operasi tersering ?
– Jenis pasien berpotensi memerlukan biaya tinggi ?
– Kelompok pasien berisiko tinggi terinfeksi ?
• Manfaatkan sumber data yang tersedia
– Rekam medik
– Laporan operasi
– Laporan bulanan RS
• Lakukan asesmen risiko populasi  tentukan prioritas
surveilans
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
23
2. Penetapan prioritas
• Outcome dari tindakan perawatan  dasar penetapan
prioritas surveilans :
– Negatip : infeksi, hari rawat/LOS meningkat
– Positip : kepuasan pelanggan / pasien
• Penetapan berdasarkan :
– Fekuensi kejadian
– Morbiditas dan mortalitas
– Biaya tambahan (obat, perawatan, diagnostik)
– Peta kuman, pola antibiotik
– Hasil angket kepuasan/keluhan pelanggan
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
24
3. Penggunaan definisi
• Gunakan definisi tertulis kasus  mengacu pada defini baku
publikasi (CDC, WHO, NNIS)
• Gunakan definisi dan kriteria sama setiap waktu
• Bila menggunakan data lampau untuk pembanding 
pastikan menggunakan definisi dan kriteria sama
• Bila definisi berubah  perlu dicantumkan, karena akan ada
perubahan temuan  dapat terjadi kekeliruan interpretasi
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
25
4. Pengumpulan data
• Latih petugas mengenai metode pengumpulan data
• Bila mungkin  tersedia ahli Epidemiologi Klinik
• Bila tidak tersedia tenaga ahli  upayakan kerjasama
dengan sumber IT terdekat
• Susun formulir pengumpulan data sesuai kebutuhan objek
surveilans  batasi isi spesifik sesuai kebutuhan
• Formulir  berupa lembaran kertas atau data sheet
komputer
• Tersedia program komersial sebagai alternatif
• Analisis dan validasi data yg dikumpulkan secara pasif
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 26
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 27
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 28
29
5. Penghitungan & Analisis
• Tentukan jenis rate (angka laju) yang tepat sebelum
pengumpulan data
• Presentasikan angka sehingga mudah dipahami
• Bila angka numerator atau denominator terlalu kecil 
walaupun hasil terlihat bermakna , belum tentu berguna
untuk tindakan intervensi
• Lakukan perhitungan secara statistik untuk memastikan
perbedaan bermakna atau tidak
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
30
• Ukuran Outcome / Hasil jadi :
– Angka laju IDO / SSI rate  per pasien operasi
– Angka laju VAP / VAP rate  per 1000 hari pakai alat
• Ukuran proses :
– Angka cakupan imunisasi
– Angka ketepatan pemberian antibiotik profilaksis
– Angka kepatuhan terhadap ‘bundles’
– Angka ketepatan indikasi pemakaian kateter urin
Jenis ukuran
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
31
6. Stratifikasi risiko
• Hasil pembandingan lebih tepat  sifat subjek sama
• Tindakan intervensi  lebih tepat sasaran
• Gunakan metode stratifikasi  yang divalidasi oleh badan
diakui  NNIS Indeks risiko ( skor ASA + jenis operasi + waktu
T)
• Tidak semua dapat dilakukan stratifikasi risiko
• Pastikan populasi setiap strata cukup untuk analisis statistik
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
32
7. Interpretasi
• Bandingkan dengan angka yang ada sebelumnya  apakah
ada kenaikkan atau penurunan yang cukup tajam
• Interpretasi harus dapat menerangkan penyebab peningkatan
atau penurunan yang terjadi
• Bandingkan menurut jenis infeksi, ruang perawatan atau
patogen penyebab
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
33
8. Pelaporan
• Tatacara pelaporan perlu direncanakan sejak awal
• Laporkan  sebagai stimulasi melakukan intervensi perbaikan
• Lakukan secara sistematik, terus menerus, tepat waktu
• Susun laporan  mudah, enak dibaca, informatif
• Pastikan interpretasi dilakukan oleh ahlinya
• Hati-hati bila ingin membandingkan dengan angka eksternal :
– Metode, Definisi, Stratifikasi  sama
– Kecermatan sebanding
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
34
9.Monitoring/Evaluasi
• Surveilans sebagai program  perlu monitor - evaluasi
periodik
• Asesmen kualitatif :
– % ase ketepatan data
– % ase ketepatan diagnosis
– % ase kelengkapan data
• Asesmen kuantitatif  perkembangan angka laju infeksi /
besaran masalah :
– Perbaikan ? Tetap ?
• Setelah tindakan perbaikan / intervensi  angka menetap
atau turun ?  bila tidak ada perubahan  pertimbangkan
beralih ke objek surveilans lain
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
 HAIs (ISK, IADP, FLEBITIS, VAP)
35
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
nsiden Rate
I
 HAIs (IDO)
𝐼𝑅 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑓𝑒𝑘𝑠𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑕𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑡
× 1000
𝐼𝑅 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐼𝐷𝑂
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎)
× 100
Pada bulan Maret 2014 jumlah pasien terpasang
ventilasi mekanik 5 orang, total hari pemakaian
ventilator 20 hari. Jumlah pasien VAP 2 orang,
maka insiden rate VAP?
36
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Pada bulan Mei 2014, jumlah pasien yang dilakukan
operasi appendiktomy 40 orang, total hari rawat 200
hari. Jumlah pasien yang terindikasi IDO 3 orang,
maka insiden rate IDO?
𝐼𝑅 =
2
20
× 1000 = 100 ‰
𝐼𝑅 =
3
40
× 100 = 7,5 %
ontoh
C
Sistim Pelaporan
PPI
Pengertian
Pencatatan & Pelaporan
Mengkomunikasikan secara tertulis
kepada Tim Kesehatan lain yang
memerlukan data kesehatan atau data
KEJADIAN INFEKSI secara teratur.
Sistim Pelaporan
Laporan Lisan
 Kelemahan : Kemungkinan yang dilaporkan
hanyalah hal-hal yang baik-baik saja dan bersifat
subyektif.
 Keuntungan : Hasil dari kegiatan/intervensi yang
telah dilakukan dan data yang telah terkumpul
dapat segera ditindaklanjuti dalam waktu yang
lebih cepat.
Laporan Tertulis
 Kelemahan : memakan waktu dan biaya yang
lebih.
 Keuntungan : bisa lebih bersifat Objektif dan lebih
terperinci serta pelaporan dapat bersifat positif
Gambaran laporan Menjawab :
 Isi laporan akan menjawab apa yang telah
dilaksanakan ? (WHAT)
 Di mana Hasil laporan tersebut
dilaksanakan ? (WHERE)
 Laporan berisikan waktu kejadian atau
masalah tersebut didapatkan ? (WHEN)
 Menjelaskan sumber kejadian dan siapa
yang menyampaikan laporan? (WHO)
Isi laporan
 Apakah Laporan tersebut itu benar-benar
merupakan hasil surveilans aktif .
 Hasil digambarkan sebagai Incidence Rate
nya.
 Perbandingan hasil penghitungan dengan
standard/Angka Nasional (Depkes), WHO,
CDC
 Hal-hal lain yang sangat penting untuk
dikemukakan dari hasil survei yang
ditemukan.
Klasifikasi laporan
 Berdasarkan tujuan (Perencanaan, Pengendalian
Operasional)
 Berdasarkan jangka waktu (jangka panjang,jangka
pendek)
 Berdasarkan cakupan
 Berdasarkan kemunculan
(periodik,KLB,permintaan)
 Berdasarkan fungsi organisasi (Internal, Eksternal
RS)
 Berdasarkan format laporan (Monitor, Grafik,
Cetak)
 Berdasarkan kepadatan (rencana pengujian,
Sistem Pelaporan
 Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sistem
pelaporan horizontal dan sistem pelaporan
vertikal.
 Sistem pelaporan horizontal: menghasilkan
informasi untuk perencanaan dan pengendalian
dalam fungsi-fungsi operasional yang terkait di
organisasi
 Sistem pelaporan vertikal: membentuk arus ke
bawah dan ke atas untuk informasi yang penting
bagi perencanaan dan pengendalian
Pengolahan data
 Waktu à kapan? à buat grafiknya!
 Periode penyakit
 Saat paparan
 Sumber: common source / propagated source
 Tempat à distribusi geografis à buat peta!
 Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja,
sekolah
 Angka serangan (Attack Rate / AR)
 Orang (kasus) à buat grafiknya!
 AR menurut umur, sex,
 AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
SISTIM PELAPORAN PPI
 JUDUL LAPORAN
 PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG
 PELAKSANAAN KEGIATAN
 HASIL KEGIATAN  DATA HASIL SURVEILAN
(ISK,IADP, VAP, IDO)
 ANALISA
 RENCANA TINDAK LANJUT
 KESIMPULAN DAN SARAN
Laporan Penanggulangan KLB
 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Uraian tentang yang dilakukan dalam
investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)
 Hasil Penyelidikan
 Analisa Data dan Kesimpulan
 Tindakan penanggulangan yang sudah diambil
 Dampak penting yang mungkin timbul
 Saran / Rekomendasi
LAPORAN ANALISIS HASIL SURVEILANS
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
TAHUN 2014
 PENDAHULUAN
 PELAKSANAAN KEGIATAN
 HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
 KESIMPULAN
 SARAN
LAPORAN ANALISIS HASIL AUDIT HAND HYGIENE
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
TAHUN 2014
 PENDAHULUAN
 PELAKSANAAN KEGIATAN
 HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
 KESIMPULAN
 SARAN
• Pelaksanaan surveilans merupakan
kegiatan yang penting dan luas dalam
program PPI
• Pelaksanaan surveilans dilaksanakan oleh
individu yang profesional
• Metode observasi langsung merupakan
Golden Standard
• Pelaksanaan surveilans meliputi
perencanaan,pengumpulan
data,analisa,interpretasi,komunikasi dan
evaluasi
49
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Kesimpulan
50
Penutup
• Surveilans yang baik  merupakan sistem
monitoring, evaluasi dan pelaporan proses
dan hasil jadi (outcome) penting
• “ You can not manage … what you can not
measure .. “
• “ Good surveillance does not necessarily
ensure the right decisions … but it reduces
the chance of wrong ones . . “
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
Kesimpulan
TERIMA KASIH
Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 51

More Related Content

What's hot

Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
progsus6
 

What's hot (20)

3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
Bab 5 mutu
Bab 5 mutuBab 5 mutu
Bab 5 mutu
 
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxHasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balikSeri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptxBAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
 
Telaah Jurnal
Telaah JurnalTelaah Jurnal
Telaah Jurnal
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Cara menghitung pemberian cairan infus
Cara menghitung pemberian cairan infusCara menghitung pemberian cairan infus
Cara menghitung pemberian cairan infus
 
Manajemen ResikoRS.pdf
Manajemen ResikoRS.pdfManajemen ResikoRS.pdf
Manajemen ResikoRS.pdf
 
1. KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.ppt
1. KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.ppt1. KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.ppt
1. KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.ppt
 
PPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.pptPPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.ppt
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
 

Similar to 18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf

004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
Pepi Umar
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
raysa hasdi
 
adoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdf
adoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdfadoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdf
adoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdf
MyAdobe
 
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptxclinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
SeptylytaRahmitaPutr
 

Similar to 18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf (20)

004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
 
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf7. PLAN INM PKM.pdf
7. PLAN INM PKM.pdf
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
Clinical Pathway: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
 
PLAN INM PKM.pptx
PLAN INM PKM.pptxPLAN INM PKM.pptx
PLAN INM PKM.pptx
 
adoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdf
adoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdfadoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdf
adoc.pub_standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.pdf
 
7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx
 
Tugas Kuliah Riset Epidemiologi - ayu.pptx
Tugas Kuliah Riset Epidemiologi - ayu.pptxTugas Kuliah Riset Epidemiologi - ayu.pptx
Tugas Kuliah Riset Epidemiologi - ayu.pptx
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdf
 
Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.ppt
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptxclinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
clinicalpathwayforrsudende-141109200752-conversion-gate01.pptx
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Made Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptx
Made Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptxMade Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptx
Made Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptx
 
CP November.pptx
CP November.pptxCP November.pptx
CP November.pptx
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

18. PROGRAM SURVEILANS HAIS.pdf

  • 2. • Mampu mengetahui definisi surveilans • Mampu mengetahui tujuan surveilans • Mampu mengetahui metode surveilans • Mampu mengetahui tahapan surveilans Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Tujuan Pembelajaran
  • 3. Healthcare Associated Infections MASALAH KESEHATAN DI SELURUH DUNIA Menghambat proses penyembuhan PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Komite PPI Tim PPI ( ICP/IPCN) Struktur Organisasi SURVEILANS 3 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Pendahuluan
  • 4. • HAIs merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan • HAIs menurut CDC: 1.7 million /th kematian : 99.000/th • Target Surveilance RSWS 2014 – IDO < 11,8 % – VAP < 14,7 o/oo – ISK < 6,1 o/oo – IADP < 7.4 o/oo – Flebitis < 3,5 o/oo Per 1000 hari pemakaian alat 4 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Pendahuluan
  • 5. • Data di Indonesia bagaikan fenomena gunung es • Kegiatan surveilans pasif • Kegiatan surveilans dilakukan oleh orang yang belum kompeten 5 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Pendahuluan
  • 6. 6 • Tidak ada metode tunggal  paling baik / tepat dalam menyusun program • Prinsip epidemiologik rasional perlu mendasari bentuk / desain dari program  dipahami oleh semua yang terlibat • Diperlukan kerjasama Tim secara kolektif , lintas sektor / unit • Diperlukan dukungan manajemen • Program surveilans perlu disesuai kebutuhan RS  berdasarkan karakteristik pasien, prioritas masalah, tujuan RS sebagai organisasi Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Pendahuluan
  • 7. Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC 7 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septemb er Oktober Novembe r Desembe r 2013 7.08 4.93 5.30 4.00 13.34 5.93 9.73 9.89 6.05 6.89 4.52 2.41 2014 5.39 6.19 5.05 5.57 Standar 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 Laju Infeksi JUMLAH INFEKSI FLEBITIS TAHUN 2013 - 2014 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
  • 8. • Program pencegahan dan pengendalian HAIs • Suatu proses pengumpulan data secara sistematis, terus menerus, analisis- interpretasi, desiminasi dan evaluasi • Dasar untuk perbaikan pelayanan • Mencari “masalah” yang perlu diperbaiki  pasient safety • Harus dilakukan dan dilakukan oleh IPCN 8 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC urveilans S
  • 9. • Memperoleh data dasar • Kewaspadaan dini KLB • Menilai standard mutu pelayanan • Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek • Menilai keberhasilan suatu program PPI • Meyakinkan para klinisi • Sebagai suatu tolok ukur akreditasi 9 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC an Surveilans 7
  • 10. 10 IPCN dan IPCLN Siapa merencanakan dan membuat program ? Komite dan Tim PPI Yang Melakukan Surveilans ? Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 12. SURVEILENS (Masalah yang ada) Infeksi Luka Operasi (ILO) Pola mikroorganisme Plebitis Penggunaan Antimikroba Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pneumonia/VAP urveilans S
  • 13. 13 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC  Hospital wide, traditional Surveillance  Periodic Surveillance  Prevalence Surveillance  Target Surveillance  Outbreak threshold  Surveilance outcome Metode surveilans
  • 14. 14 Strategi persiapan 1. Perencanaan tertulis 2. Kecermatan surveilans 3. Konsistensi metodologi 4. Sumber daya manusia / petugas 5. Sarana dan prasarana Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 15. 15 1. Perencanaan Tertulis • Perencanaan tertulis = dasar program surveilans  patokan  sumber daya digunakan secara tepat • Perencanaan perlu mencantumkan : – Tujuan surveilans – Objektif yang ingin dicapai – Isi dari proses surveilans • Kegiatan surveilans perlu dimasukkan ke dalam proses asesmen risiko infeksi secara komprehensif Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 16. 16 2. Kecermatan • Kecermatan proses surveilans  harus dipertahankan sepanjang waktu • Perubahan temuan surveilans  tidak berarti kalau tingkat kecermatan berbeda-beda • Membandingkan angka temuan dengan angka RS lain / literatur  dapat menyesatkan kalau metode surveilans dan intensitas kecermatan tidak sama Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 17. 17 3. Konsistensi • Semua unsur metode surveilans harus diterapkan secara konsisten, termasuk : – Definisi kasus – Definisi populasi berisiko – Kriteria diagnosis – Cara penghitungan angka laju / rate (infeksi / masalah) – Contoh : • Definisi kasus HAP ? • Definisi risiko HAP ? • Kultur sputum ? Radiologik ? Kultur sikat bronkial ? • Lama hari rawat ? Lama hari tirah baring ? Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 18. 18 4. SDM • Petugas surveilans  perlu paham metodologi surveilans dgn baik  sebaiknya sudah mendapat pelatihan • Petugas perlu paham : – Kriteria diagnosis – Cara mengumpulkan data secara aktif – Menguasai kemampuan komputer dan program statistik sederhana – Mempunyai akses berkonsultasi dgn tenaga ahli Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 19. 19 5. Sarana/Prasarana • Program surveilans  berupa sistem • Tersedia ruang kerja yang dilengkapi : – Perangkat IT  komputer, printer, LCD, layar, piranti lunak (excel, spss, whonet) – Perangkat komunikasi (telpon, fax, internet) – Perangkat untuk rapat rutin (whiteboard, flipchart) • Petugas administrasi : – Petugas sekretariat – Petugas IT : data entry / analysis, membuat presentasi – Pembantu umum / kurir Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 20. 20 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC PLANNING EVALUATION DATA COLLECTION INTERPRETATION Desiminasi & COMUNICATION ANALYSIS 1. Kaji populasi yang akan survei 2. Tetapkan tujuan surveilans 3. Tetapkan kriteria dan definisi operasional 1. Pengumpulan data menggunakan form 2. Penginputan data 1. Rekapitulasi data 2. Analisis angka HAIs Interpretasi Data HAIs Hasil interpretasi data di laporkan ke pimpinan, Unit terkait Evaluasi sistem surveilans yang digunakan SURVEILANS ahapan surveilans T
  • 22. 22 1. Kriteria populasi • Asesmen karakteristik pasien – Penyakit terbanyak ? – Tindakan invasif terbanyak ? Jenis operasi tersering ? – Jenis pasien berpotensi memerlukan biaya tinggi ? – Kelompok pasien berisiko tinggi terinfeksi ? • Manfaatkan sumber data yang tersedia – Rekam medik – Laporan operasi – Laporan bulanan RS • Lakukan asesmen risiko populasi  tentukan prioritas surveilans Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 23. 23 2. Penetapan prioritas • Outcome dari tindakan perawatan  dasar penetapan prioritas surveilans : – Negatip : infeksi, hari rawat/LOS meningkat – Positip : kepuasan pelanggan / pasien • Penetapan berdasarkan : – Fekuensi kejadian – Morbiditas dan mortalitas – Biaya tambahan (obat, perawatan, diagnostik) – Peta kuman, pola antibiotik – Hasil angket kepuasan/keluhan pelanggan Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 24. 24 3. Penggunaan definisi • Gunakan definisi tertulis kasus  mengacu pada defini baku publikasi (CDC, WHO, NNIS) • Gunakan definisi dan kriteria sama setiap waktu • Bila menggunakan data lampau untuk pembanding  pastikan menggunakan definisi dan kriteria sama • Bila definisi berubah  perlu dicantumkan, karena akan ada perubahan temuan  dapat terjadi kekeliruan interpretasi Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 25. 25 4. Pengumpulan data • Latih petugas mengenai metode pengumpulan data • Bila mungkin  tersedia ahli Epidemiologi Klinik • Bila tidak tersedia tenaga ahli  upayakan kerjasama dengan sumber IT terdekat • Susun formulir pengumpulan data sesuai kebutuhan objek surveilans  batasi isi spesifik sesuai kebutuhan • Formulir  berupa lembaran kertas atau data sheet komputer • Tersedia program komersial sebagai alternatif • Analisis dan validasi data yg dikumpulkan secara pasif Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 29. 29 5. Penghitungan & Analisis • Tentukan jenis rate (angka laju) yang tepat sebelum pengumpulan data • Presentasikan angka sehingga mudah dipahami • Bila angka numerator atau denominator terlalu kecil  walaupun hasil terlihat bermakna , belum tentu berguna untuk tindakan intervensi • Lakukan perhitungan secara statistik untuk memastikan perbedaan bermakna atau tidak Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 30. 30 • Ukuran Outcome / Hasil jadi : – Angka laju IDO / SSI rate  per pasien operasi – Angka laju VAP / VAP rate  per 1000 hari pakai alat • Ukuran proses : – Angka cakupan imunisasi – Angka ketepatan pemberian antibiotik profilaksis – Angka kepatuhan terhadap ‘bundles’ – Angka ketepatan indikasi pemakaian kateter urin Jenis ukuran Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 31. 31 6. Stratifikasi risiko • Hasil pembandingan lebih tepat  sifat subjek sama • Tindakan intervensi  lebih tepat sasaran • Gunakan metode stratifikasi  yang divalidasi oleh badan diakui  NNIS Indeks risiko ( skor ASA + jenis operasi + waktu T) • Tidak semua dapat dilakukan stratifikasi risiko • Pastikan populasi setiap strata cukup untuk analisis statistik Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 32. 32 7. Interpretasi • Bandingkan dengan angka yang ada sebelumnya  apakah ada kenaikkan atau penurunan yang cukup tajam • Interpretasi harus dapat menerangkan penyebab peningkatan atau penurunan yang terjadi • Bandingkan menurut jenis infeksi, ruang perawatan atau patogen penyebab Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 33. 33 8. Pelaporan • Tatacara pelaporan perlu direncanakan sejak awal • Laporkan  sebagai stimulasi melakukan intervensi perbaikan • Lakukan secara sistematik, terus menerus, tepat waktu • Susun laporan  mudah, enak dibaca, informatif • Pastikan interpretasi dilakukan oleh ahlinya • Hati-hati bila ingin membandingkan dengan angka eksternal : – Metode, Definisi, Stratifikasi  sama – Kecermatan sebanding Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 34. 34 9.Monitoring/Evaluasi • Surveilans sebagai program  perlu monitor - evaluasi periodik • Asesmen kualitatif : – % ase ketepatan data – % ase ketepatan diagnosis – % ase kelengkapan data • Asesmen kuantitatif  perkembangan angka laju infeksi / besaran masalah : – Perbaikan ? Tetap ? • Setelah tindakan perbaikan / intervensi  angka menetap atau turun ?  bila tidak ada perubahan  pertimbangkan beralih ke objek surveilans lain Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC
  • 35.  HAIs (ISK, IADP, FLEBITIS, VAP) 35 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC nsiden Rate I  HAIs (IDO) 𝐼𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑓𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑕𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑡 × 1000 𝐼𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐼𝐷𝑂 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎) × 100
  • 36. Pada bulan Maret 2014 jumlah pasien terpasang ventilasi mekanik 5 orang, total hari pemakaian ventilator 20 hari. Jumlah pasien VAP 2 orang, maka insiden rate VAP? 36 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Pada bulan Mei 2014, jumlah pasien yang dilakukan operasi appendiktomy 40 orang, total hari rawat 200 hari. Jumlah pasien yang terindikasi IDO 3 orang, maka insiden rate IDO? 𝐼𝑅 = 2 20 × 1000 = 100 ‰ 𝐼𝑅 = 3 40 × 100 = 7,5 % ontoh C
  • 38. Pengertian Pencatatan & Pelaporan Mengkomunikasikan secara tertulis kepada Tim Kesehatan lain yang memerlukan data kesehatan atau data KEJADIAN INFEKSI secara teratur.
  • 39. Sistim Pelaporan Laporan Lisan  Kelemahan : Kemungkinan yang dilaporkan hanyalah hal-hal yang baik-baik saja dan bersifat subyektif.  Keuntungan : Hasil dari kegiatan/intervensi yang telah dilakukan dan data yang telah terkumpul dapat segera ditindaklanjuti dalam waktu yang lebih cepat. Laporan Tertulis  Kelemahan : memakan waktu dan biaya yang lebih.  Keuntungan : bisa lebih bersifat Objektif dan lebih terperinci serta pelaporan dapat bersifat positif
  • 40. Gambaran laporan Menjawab :  Isi laporan akan menjawab apa yang telah dilaksanakan ? (WHAT)  Di mana Hasil laporan tersebut dilaksanakan ? (WHERE)  Laporan berisikan waktu kejadian atau masalah tersebut didapatkan ? (WHEN)  Menjelaskan sumber kejadian dan siapa yang menyampaikan laporan? (WHO)
  • 41. Isi laporan  Apakah Laporan tersebut itu benar-benar merupakan hasil surveilans aktif .  Hasil digambarkan sebagai Incidence Rate nya.  Perbandingan hasil penghitungan dengan standard/Angka Nasional (Depkes), WHO, CDC  Hal-hal lain yang sangat penting untuk dikemukakan dari hasil survei yang ditemukan.
  • 42. Klasifikasi laporan  Berdasarkan tujuan (Perencanaan, Pengendalian Operasional)  Berdasarkan jangka waktu (jangka panjang,jangka pendek)  Berdasarkan cakupan  Berdasarkan kemunculan (periodik,KLB,permintaan)  Berdasarkan fungsi organisasi (Internal, Eksternal RS)  Berdasarkan format laporan (Monitor, Grafik, Cetak)  Berdasarkan kepadatan (rencana pengujian,
  • 43. Sistem Pelaporan  Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sistem pelaporan horizontal dan sistem pelaporan vertikal.  Sistem pelaporan horizontal: menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengendalian dalam fungsi-fungsi operasional yang terkait di organisasi  Sistem pelaporan vertikal: membentuk arus ke bawah dan ke atas untuk informasi yang penting bagi perencanaan dan pengendalian
  • 44. Pengolahan data  Waktu à kapan? à buat grafiknya!  Periode penyakit  Saat paparan  Sumber: common source / propagated source  Tempat à distribusi geografis à buat peta!  Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja, sekolah  Angka serangan (Attack Rate / AR)  Orang (kasus) à buat grafiknya!  AR menurut umur, sex,  AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
  • 45. SISTIM PELAPORAN PPI  JUDUL LAPORAN  PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG  PELAKSANAAN KEGIATAN  HASIL KEGIATAN  DATA HASIL SURVEILAN (ISK,IADP, VAP, IDO)  ANALISA  RENCANA TINDAK LANJUT  KESIMPULAN DAN SARAN
  • 46. Laporan Penanggulangan KLB  Pendahuluan  Latar Belakang  Uraian tentang yang dilakukan dalam investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)  Hasil Penyelidikan  Analisa Data dan Kesimpulan  Tindakan penanggulangan yang sudah diambil  Dampak penting yang mungkin timbul  Saran / Rekomendasi
  • 47. LAPORAN ANALISIS HASIL SURVEILANS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT TAHUN 2014  PENDAHULUAN  PELAKSANAAN KEGIATAN  HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT  KESIMPULAN  SARAN
  • 48. LAPORAN ANALISIS HASIL AUDIT HAND HYGIENE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT TAHUN 2014  PENDAHULUAN  PELAKSANAAN KEGIATAN  HASIL KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT  KESIMPULAN  SARAN
  • 49. • Pelaksanaan surveilans merupakan kegiatan yang penting dan luas dalam program PPI • Pelaksanaan surveilans dilaksanakan oleh individu yang profesional • Metode observasi langsung merupakan Golden Standard • Pelaksanaan surveilans meliputi perencanaan,pengumpulan data,analisa,interpretasi,komunikasi dan evaluasi 49 Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Kesimpulan
  • 50. 50 Penutup • Surveilans yang baik  merupakan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan proses dan hasil jadi (outcome) penting • “ You can not manage … what you can not measure .. “ • “ Good surveillance does not necessarily ensure the right decisions … but it reduces the chance of wrong ones . . “ Sukri.,S.kep.,Ns.,CWCC Kesimpulan