2. PENDAHULUAN
Jamur:
Eukariotik – a true nucleus
Tidak mengandung klorofil
Heterotrof (memerlukan nutrisi organik)
Punya dinding sel (kitin/ selulose atau keduanya)
Struktur uniseluler - filamentosa
Memproduksi spora
(sexual and asexual)
3. Sterol pada membran sel (ergosterol)
>> aerobik
Parasit
Juga saprofit
4. Biologi sel jamur
Unit seluler dasar hifa
Sel tubuler dgn dinding sel (kitin) yang
kaku
Hifa tumbuh pertumbuhan ujung hifa
Multiplikasi bercabang (branching)
anyaman miselium
5. Biologi sel jamur
Tidak semua jamur multiseluler
Beberapa uniseluler yeast
Tumbuh binary fission atau
budding inidividu baru dari sel
induknya
Yeast of the species Saccharomyces cerevisiae.
9. Cara pemeriksaan
Pemeriksaan fluoresensi (lampu Wood)
1. Alat
a. Lampu Wood
b. Kamar gelap
2. Teknik
a. Kulit atau rambut yang akan diperiksa harus dalam keadaan
alamiah
b. Dilakukan di kamar gelap
c. Lampu Wood diletakkan di depan lokasi lesi dengan jarak 10-15
cm dari permukaan kulit
3. Hasil
Fluoresensi penyakit jamur:
Tinea kapitis: hijau, biru kehijauan
Pitiriasis versikolor: kuning keemasan
10. Cara pemeriksaan
Pemeriksaan elemen jamur (mikroskop)
Alat dan bahan
Mikroskop cahaya
Skalpel, kuret kulit, sengkelit, gunting, forseps, lidi kapas,
selotip
Larutan alkohol 70%
Larutan KOH 10-30%
Larutan KOH + tinta Parker blue black
Larutan pewarna Lactophenol Cotton Blue
Larutan pewarna Gram
Gelas objek dan gelas penutup
Cawan petri
11. Cara pemeriksaan
Bahan Pemeriksaan
Bagian tubuh (kulit, kuku atau rambut) –> alkohol 70%
Kulit
Pinggir lesi yang lebih aktif
Kuku
Dasar kuku, lipatan kuku, lempeng kuku, hiponikium
Rambut
Rambut atau sisa rambut dipilih yang tidak mengkilap
atau kusam
Kerokan daerah kulit sekitar rambut
12. Hasil pemeriksaan mikroskopis:
1. Elemen jamur dermatofit
Garis-garis yang tersusun
dari hifa di antara sel-sel
epitel, bersepta dan
biasanya bercabang
Artrospora
1. Kandida
Spora yang bulat atau
lonjong (blastospora),
kadang ada yg menonjol
di dinding spora (budding
blastospora)
Pseudohifa
13. 3. Malazessia furfur
Spora yang bundar dgn
dinding tebal, ditemukan
dalam kelompok bersama
pseudohifa yg pendek
spaghetti and meatballs
3. Infeksi jamur pada rambut
Ektotrik: artrospora di bagian
luar batang rambut
Endotrik: artrospora di dalam
batang rambut
16. Dermatofitosis
Dermatofita:
fungi yg menggunakan keratin sbg nutrien,
dapat berkoloni dgn jaringan yg mengandung
keratin: str.korneum epidermis, rambut, kuku.
Dermatofitosis:
Infeksi superfisial yang disebabkan oleh
dermatofita
17. Organisme Penyebab
3 genus (dermatofita) yang
menyebabkan dermatofitosis:
Trichophyton
menginfeksi kulit, kuku &
rambut
Microsporum:
menginfeksi kulit dan
rambut
Epidermophyton
hanya menginfeksi kulit
18. Klasifikasi
Dermatophytoses of keratinized epidermis (epidermal
dermatophytosis, epidermomikosis):
Tinea fasialis, tinea korporis, tinea kruris, tinea manus,
tinea pedis.
Dermatophytoses of nail apparatus (onikomikosis):
Tinea unguium (kuku kiki, kuku tangan).
Onikomikosis (istilah lebih inklusif infeksi kuku yg
disebabkan oleh dermatofita, yeast, dan mold [kapang]).
Dermatophytoses of hair and hair follicle (trikomikosis):
Dermatophytic folliculitis, Majocchi's (trichophytic)
granuloma, tinea kapitis, tinea barbae.
20. Batang rambut
Destruksi dan patah rambut
Lebih dalam respon
inflamasi nodul, pustulasi
folikuler, and abses
Sel inflamasi
dermatofita
Trikomikosis
21. Penyebaran / Pejamu & Habitat
1. Antropofilik
Menyerang manusia, jarang mengenai hewan
Trichophyton spp.: T. rubrum, T. mentagrophytes (var.
interdigitale), T. schoenleinii, T. tonsurans, T. violaceum.
Microsporum audouinii. Epidermophyton floccosum
1. Geofilik
Tanah
Trichophyton spp.: T. equinum, T. mentagrophytes (var.
mentagrophytes), T. verrucosum. M. canis.
1. Zoofilik
Hewan (anjing, kucing, sapi, kuda, dll), dapat juga
menyerang manusia
Microsporum spp.: M. gypseum, M. nanum
22. Berdasarkan lokasi
T. capitis : facialis,barbae,scalp
T. corporis : abdominal, thoracal, cervical
T. cruris : inguinal, gluteal, femoral
T. manus : interdigital, dorsum,
plantar
T. pedis : interdigital,dorsum,plantar
T. unguium : onychomycosis
23. Sifat Dermatofita
bersifat keratinofilik :
untuk hidupnya membutuhkan keratin
bersifat lipofilik :
untuk hidupnya membutuhkan lemak
24. Patogenesis
jamur menempel pada kulit & keadaan kulit cocok
jamur tumbuh
Jamur mengeluarkan suatu enzym keratolitik
menghancurkan keratin makanan yang baik
untuk jamur tumbuh & berkembang dengan
subur
Jamur bertambah enzym bertambah
makanan jamur juga bertambah
penyakit makin lebar
25. 1. Langsung:
• kontak dengan penderita
• kontak dengan binatang yang sakit jamur
• kontak dengan tanah/sampah yang mengandung jamur
2. Tidak langsung:
Lewat alat-alat: untuk tidur, mandi, rumah tangga
skuama penderita jatuh atau melekat disitu
Cara Penularan
26. Tanda khas penyakit jamur
ada skuama &/ papula
tersusun/ bentuk melingkar (sirsinata)
dengan bagian tepi aktif/ eritem
di bagian tengah tampak sembuh
terasa gatal, terutama kalau berkeringat
28. Tinea Kapitis
Dermatofitosis pada kulit kepala
Etiologi: Trichophyton & Microsporum
Usia: 3-14 th
Tipe:
A. Non Inflamasi
1. Black dot ringworm
2. Gray patch ringworm
B. Inflamasi
1. Kerion celsi
2. Tinea favosa
29. Infeksi jamur pada rambut
• Ektotrik: artrospora di
bagian luar batang rambut
• Endotrik: artrospora di
dalam batang rambut
30. Black dot ringwormBlack dot ringworm
Etiologi: >> endotrik:
T.tonsurans, T. violaceum.
Rambut sangat rapuh & patah
pada tepat pada muara folikel
ujung rambut yg hitam di
dalam folikel rambut terlihat
sbg bintik hitam
Lampu Wood: fluoresensi (-)
31. Gray patch ringwormGray patch ringworm
Etiologi:
M. audouinii / M.ferrugineum
Klinis:
Lesi mulai dgn papul eritem
di sekitar batang rambut.
Papul kemudian melebar
dan membentuk bercak yg
memucat dan bersisik.
Rambut mjd berwarna abu-
abu, tidak berkilat lagi dan
lebih mudah patah (1-3 mm
di atas kulit kepala)
dibanding dicabut
Lampu wood: fluoresensi (+)
32. Kerion Celsi
Etiologi:
M. canis, M. gypseum, T.
mentagrophytes, T. violaceum
Klinis:
Lesi dimulai dari bentuk
pustular folikulitis sampai
bentuk kerion
Sebukan massa rambut yg
patah dan pus, serta dapat tjd
limfadenopati
Keluhan: gatal, demam & sakit
Lampuwood: fluoresensi (+)/(-)
33. Tinea favosaTinea favosa
Etiologi:
T. schoenleini
Klinis: Pembentukan skutula
krusta yg berbentuk
mangkuk berwarna merah
kuning dan berkembang mjd
kuning kecoklatan
Pada pengangkatan krusta
terlihat dasar yg cekung,
merah, basah dan berbau
seperti tikus (mousy odor)
35. Etiologi :
T. mentagrophytes, T. verucosum, M.
canis, T. violaceum, T. schoenleini
Klinis :
⇒ Dikenal 3 tipe tinea barbae
1. Peradangan ≈ kerion celci
2. Tipe superfisial atau sikosis
3. Tipe menyebar sirsinata
Tinea Barbae
Terapi:
• Griseofulvin 0,5 - 1 gr / hr.
• Anti jamur topikal : gol azole
• Shampo anti jamur
36. Tinea korporisTinea korporis
Infeksi dermatofita pd badan, tungkai & lengan
Etiologi:
M. canis,T. verruccosum, E. floccosum,
T. rubrum
Klinis:
Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi
tampak tanda radang lebih aktif dan bagian
tengah cenderung menyembuh (central
healing)
Lesi yang berdekatan dapat bergabung
membentuk pola gyrata atau polisiklik
Derajad inflamasi bervariasi, dengan
morfologi dan eritem s/d vesikel dan pustul,
tergntung pada spesies dan status imun
tubuh
Penyebab zoofilik tanda inflamasi
akut
Imunosupresi lesi sering mjd luas
39. Tinea krurisTinea kruris
Sininom: eksema marginatum atau
jock itch
Infeksi dermatofita pada daerah
pubis dan sela paha
Etiologi:
E. floccosum, T. rubrum, T.
mentagrophytes
Klinis:
Lesi berbatas tegas, tepi
meninggi yang dapat berupa
papulo vesikel eritematosa, atau
kadang terlihat pustul
Bagian tengah menyembuh
berupa daerah coklat kehitaman
berskuama
41. Tinea pedis
Athlete’s foot, ringworm of the foot
Infeksi dermatofita pada kaki, terutama
menyerang sela jari kaki dan telapak
kaki, dapat meluas ke lateral maupun
punggung kaki
Etiologi
E. floccosum, T. rubrum, T.
Mentagrophytes
Klinis:
Ada 3 tipe:
1. Tipe interdigitalis
– Tersering
– Maserasi di sela jari kaki ke-4 & 5
– Kulit terlihat putih, dapat
terbentuk fisura dan bau tidak
enak
– Lesi dapat meluas ke bawah jari
dan telapak kaki
42. 2. Tipe vesikuler subakut
Beberapa vesikel, vesiko-
pustulosa, kadang-kadang
bula, di telapak kaki dan
jarang terjadi pada tumit.
Lesi dapat timbul dari
perluasan lesi daerah
interdigital
Dapat mulai sekitar jari,
kemudian meluas ke
punggung kaki atau telapak
kaki
Vesikel pecah skuama
melingkar (koloret)
43. 3. Tipe papuloskuamosa
hiperkeratotik menahun
Sering terdapat di daerah
tumit, telapak kaki, dan kaki
bagian lateral.
Bercak dgn skuama putih
agak mengkilat, melekat dan
relatif tidak meradang
Lesi umumnya setempat, dpt
bergabung mengenai seluruh
telapak kaki dan sering
simetris (moccasin foot)
44. Tinea pedis tipe intertriginosa:
Saling mempengaruhi:
Dermatofit (T. rubrum, T.
Mentagrophytes)
Bakteri
(Micrococcussedentarius,
Brevibacterium epidermidis,
Corynebacterium minutissimum,
Pseudomonas, proteus)
Candida
Dermatofitosis simpleks inferksi
dermatofit ringan
Dermatofitosis komplek infeksi
campuran dermatofit dan bakteri
45. Diagnosis banding tinea pedis:
Kandidiasis interdigital
Dermatitis kontak alergik
Psoriasis pustulosa
Skabies pada kaki
46. Tinea Manum
Infeksi dermatofit pada satu /dua
tangan
Etiologi:
T. rubrum, T. mentagrophytes
varian interdigitale, E.
floccosum, M. canis,T.
verruccosum, M. gypseum
Klinis:
Biasanya unilateral, tu pada
tangan, dan lesi pada dorsum
manus menyerupai gambaran
tinea korporis.
47. Terdapat 2 bentuk lesi pada palmar:
1. Dishidrosis/ eksematoid
Bentuk akut berupa vesikel
pada tangan sisi lateral dan
palmar jari-jari atau telapak
tangan disertai gatal dan rasa
terbakar
Fase remisi dan eksaserbasi
1. Hiperkeratotik
• Berlangsung kronik, tak pernah
sembuh spontan
• Bila kronik dapat mengenai
seluruh tangan & tjd fisura
49. Onikomikosis
Onikomikosis:
istilah umum untuk kelainan kuku akibat infeksi jamur
Tinea unguium:
kelainan kuku akibat infeksi dermatofita
Etiologi:
Dermatofita: T. rubrum, T. mentagrophytes,
epidermophyton
Candida sp
Non dermatofita lain: Aspergillus spp, Scytalidium
dimidiatum, Scopulariosis brevicaulis, dan Fusarium spp
50. Dikenal 4 tipe onikomikosis:
1. Onikomikosis subungual distal
(OSD)
Bantalan kuku di bawah lempeng
kuku melalui hiponikium dan
bergerak ke arah proksimal.
Invasi juga dapat dari lateral
(onikomikosis subungual distal
dan lateral atau OSDL)
Klinis: hiperkeratosis subungual
dan onikolisis, selain warna kuku
kekuningan.
Etiologi: T. rubrum, T.
mentagrophytes varian
interdigitale
Onikomikosis subungual distal
51. 2. Onikomikosis subungual proksimal
(OSP)
• Infeksi dimulai dari lipat kuku
proksimal, melalui kutikula dan
masuk ke kuku yang baru
terbentuk, selanjutnya bergerak
ke arah distal.
• Klinis: hiperkeratosis & onikolisis
proksimal, serta destruksi
lempeng kuku proksimal.
• Paling jarang, tapi biasa
ditemukan pada penderita AIDS.
• Etiologi: T. rubrum
Onikomikosis subungual
proksimal
52. 3. Onikomikosis superfisial putih
(OSPT):
• Jarang dijumpai
• Jamur menginvasi
langsung lapisan superfisial
lempeng kuku
• Klinis: bercak-bercak
keruhberbatas tegas yg dpt
berkonfluen. Kuku mjd
kasar, lunak dan rapuh
• Etiologi: T.
mentagrophytes, kapang
nondermatofita: Aspergillus,
Acremonium, Fusarium
Onikomikosis superfisial putih
53. 4. Onikomikosis kandida (OK)
kategori:
1. Dimulai sbg paronikia yg kemudian
menginvasi matriks depresi
transversal kuku kuku cekung, kasar
dan akhirnya distrofi
2. Pada kandidosis mukokutan kronik,
kandida langsung menginvasi lempeng
kuku sehingga baru pada std lanjut
pembengkakan lipat kuku proksimal dan
lateral gambaran pseudoclubbing
atau chicken drumstick
3. Invasi pada kuku yang telah onikolisis.
Hiperkeratosis subungual dgn massa
abu-abu kekuningan di bawahnya
Onikomikosis kandida
Pada keadaan lanjut keempat tipe tersebut gambaran distrofi total (ODT)
57. 1. Infeksi Malassezia
Malassezia furfur :
Pityriasis versicolor
Pityriasis folliculitis
Seborrhoeic dermatitis & dandruff
M. furfur : yeast lipofilik yang terdapat di kulit
sebagai folra normal
58. Pityriasis versicolor
Etiologi: M. furfur
Gejala klinis
Usia: >> usia belasan
Lokasi: bagian atas dada & meluas ke
lengan atas, leher & perut / tungkai atas/
bawah
Keluhan: bercak berwarna putih /
kecoklatan, gatal ringan (tu saat
berkeringat)
UKK:
Lesi baru: makula skuamosa folikular
Lesi primer: makula dengan batas
sangat tegas tertutup skuama halus
Kulit hitam/ coklat: berwarna putih
Kulit putih/ terang: coklat/ kemerahan
Skuamasi finger nail sign
61. 2. Kandidiasis
Penyebab : >> Candida albicans.
Flora normal mulut, traktus digestivus & vagina
Bersifat semi anaerob
Punya dua bentuk:
mycelia (suhu kamar) infeksi kronis
yeast (37o
C) infeksi akut
62. Predileksi :
Daerah intertrigeneus / basah:
inguinal, infra mamma, perianal,
interdigital, axilia, sekitar mulut & mulut,
genital & sela kuku.
Faktor Risiko:
pemakaian antibiotik & steroid yang terus-menerus
kelembaban
kehamilan
penyakit sistemik a.l. DM
63. UKK KANDIDIASIS
Kandidiasis Oral
Pacth eritem yang ditutupi pseudomembran,
bila diangkat nampak dasar yang erosif
Kandidiasis kutan
Patch eritem yang melebar, dikelilingi lesi satelit
ditengah lesi nampak erosif, di tepi lesi terjadi
pengelupasan tanpa peninggian.
Kandidiasis kuku
Nampak eritem dan edema pada kulit sekitar kuku
& bantal kuku (nail bed) disertai gamb kelainan jamur
kuku (onikolisis, diskolorisasi, hiperkeratosis, onikodistrofi)
64. Klasifikasi kandidiasis (Rippon):
I. Penyakit infeksi
A.Keterlibatan mukokutaneus:
1. Oral: thrush, glossitis, stomatitis, cheilitis, perléche
2. Vaginitis dan balanitis
3. Bronchial dan pulmonal
4. Sistem pencernaan: esofagitis, gastritis, peritonitis, penyakit enterik &
perianal
5. Kandidiasis mukokutaneus kronik
B.Keterlibatan kutaneus
1. Kandidiasis intertriginosa dan generalisata
2. Paronikia & onikomikosis
3. Penyakit popok (kandidiasis popok)
4. Granuloma kandida
C.Keterlibatan sistemik
1. Saluran kemih
2. Endokarditis
3. Meningitis
4. Septikemia
5. Kandidemia iatrogenik (kandidemia akibat kerusakan sawar)
6. Diseminata ke sistem organ lain
II. Penyakit alergi
A.Kandidid
B.Eksim
C.Asma
D.Gastritis
66. Kandidiasis pseudomembranosa akut (thrush)
neonatus sehat
bayi marasmik
gx keseimbangan mikroflora oral ok pemakaian antibiotik,
kortikosteroid atau xerostomia.
Plakat putih/ keabuan pada mukosa bukal & tepi lateral lidah.
Bergabung dan menjadi konfluens.
Dasar plakat lembab, berwarna kemerahan dan maserasi.
Lesi dapat menjalar ke esofagus disfagia yang serius.
67. Thrush…
Pada orang dewasa, mukosa
bukal (stomatitis), bibir dan lidah
(glositis) dapat terkena.
Papil lidah menjadi atrofi,
permukaannya menjadi licin,
mengkilat dan berwarna merah
terang.
Kadang dijumpai erosi pada tepi
lidah.
Seringkali infeksi meluas ke
sudut mulut untuk membentuk
perléche.
Kandidiasis oral: thrush
68. Cheilitis angular / perléche
Eritem, fisura, maserasi dan nyeri
pada sudut mulut.
Sering:
orang dengan kebiasaan
menjilat bibir
orang tua dengan kulit yang
berkerut pada komisura oral.
Gigi yang hilang, gigi yang tidak
teratur, maloklusi dan defisiensi
riboflavin faktor predisposisi.
Cheilitis sering berhubungan
dengan kandidiasis atrofik kronik
akibat pemakaian gigi palsu.
Kandidiasis oral: atrofik dengan cheilitis
angular
69. Kandidiasis vulvovaginal (KVV)
Penyebab >> discar ♀.
KU: Pruritus vulva & duh tubuh
Discar : khas keju (cottage-cheese), tp dpt
bervariasi : cair – homogen - pekat.
Keluhan: Nyeri pada vagina, iritasi, rasa terbakar
pada vulva, dispareunia & disuria eksternal.
UKK: labia & vulva eritem & bengkak, sering
disertai lesi perifer berbentuk papulopustular
diskrit.
Serviks N & eritema epitel vagina muncul
bersama duh tubuh berwarna keputihan yang
melekat.
Gejala khas memuncak pada minggu menjelang
menstruasi.
Kandidiasis vulvovaginalis
vulvitis
70. Balanitis kandida
>> pd ♂ yang tidak disirkumsisi
> muncul setelah hub seksual dengan wanita
terinfeksi
UKK: pada glans / batang penis tampak
papul merah, kecil, lunak & pustul. Pustul
pecah dengan cepat dibawah prepusium
tidak terdeteksi.
Khas, cincin konfluens berbentuk seperti
donat, berukuran 1-2 mm, putih muncul
setelah pustul pecah.
Pada beberapa kasus tidak dijumpai pustul
dan papul merah multipel dapat tersembunyi
dan sembuh tanpa pengobatan.
71. Kandidiasis perianal
Klinis ≈ dermatitis perianal dgn
eritema, oozing & maserasi.
KU: Pruritus & rasa terbakar
Kandidiasis perianal dapat muncul
dengan atau tanpa keterlibatan
genital.
Walaupun biasanya berawal
disekitar tepi anus dengan eritema
non-spesifik, nyeri dan iritasi,
penjalaran ke perineum sering
dijumpai, dengan gambaran klasik
berkembang seiring penjalarannya.
Adanya pustul satelit biasanya
merupakan indikasi untuk terapi.
72. Kandidiasis mukokutaneus kronik
KMK: sekelompok pasien yang heterogen
dgn infeksi Candida kronik tapi superfisial.
Tanda: infeksi Candida yang persisten/
rekuren pada orofaring, kulit dan kuku,
biasanya berhubungan dengan keadaan
imunokompromais & awitan saat bayi / anak
pra-sekolah.
Limfosit sel-T gagal merespon stimulasi
antigen Candida secara efektif.
Penyakit ini sering berhubungan dengan
endokrinopati
Keparahan KMK bervariasi mulai dari
keterlibatan beberapa kuku hingga
berkembangnya lesi berat dan luas
bersamaan dengan berbagai bentuk
lokalisata yang lain.
74. Kandidiasis kutis intertriginosa
Setiap lipatan dapat terkena, & >>
pd obesitasas.
Intertrigo >> pada lipat ketiak,
inguinal, payudara, intergluteal,
interdigital, glans penis & umbilikus.
Tanda khas: berupa eritem dan
eksudasi yang lembab mulai dari
bagian terdalam lipatan.
Lesi klasik berupa lesi satelit baik
papular maupun pustular.
Sering dijumpai nyeri, gatal dan
rasa terbakar.
Pada penyakit yang kronik,
terdapat papul-papul, likenifikasi,
hiperpigmentasi dan skuama.
75. Kandidiasis kutis generalisata
Kulit glabrosa, dapat berasal dari perluasan kandidiasis
intertriginosa.
Pasien diabetes, debil & penderita dgn berbagai defek
ektodermal, /dapat juga pada orang yang berdiam lama di
dalam air sehingga dinamakan water-bath dermatitis.
Lesi eritem, menyerupai dermatitis, bisa terdapat vesikel
atau pustul pada daerah yang luas.
Lesi dapat juga berupa papulopustul folikular yang purulen,
ulseratif, nekrotik, noduler, folikulitis atau pustulosis.
Pada pasien debil, lesi dapat meluas, seringkali berupa lesi
ulseratif, nekrotik atau eksfoliatif.
76. Kandidiasis kutis kongenital
Bayi baru lahir dengan ibu
menderita KVV sebelum
melahirkan.
UKK: papul multipel di atas dasar
eritematosa pada wajah, leher,
badan dan anggota gerak.
Diduga terjadi karena penetrasi
asenderen Candida melalui amnion
dari vagina ibu saat kehamilan.
Saat kelahiran dapat dijumpai lesi-
lesi kekuningan mengandung ragi
pada plasenta dan tali pusat.
77. Paronikia kandida
Candida sp. infeksi bernanah yg sangat nyeri pada lipatan
kuku & dasar kuku.
Beberapa jari biasanya terinfeksi secara kronik, tetapi satu jari
atau seluruh jari dapat saja terlibat.
Lipatan kuku tampak merah dan bengkak, kutikula hilang dan
lipatan kuku terlepas dari permukaan dorsal dari lempeng kuku
membentuk kantung.
Kadang pus berwarna putih tebal dapat keluar; seringkali
dibutuhkan penekanan untuk mengeluarkannya.
Perubahan sekunder meliputi onikolisis dan depresi transversal
dari lempeng kuku (Beau’s lines) dengan diskolorasi kecoklatan
atau hijau sepanjang tepi lateral.
78. Penyakit popok
(kandidiasis popok)
Bokong & daerah perianal pada
bayi, berhubungan dengan
pemakaian popok, UKK: eritema,
skuama & pustul satelit (khas)
dapat disertai skuama pada
tepinya.
Bila kandidiasis mengenai
genitalia UKK: eritema konfluens
mengenai seluruh skrotum / labia.
Kadang-kadang UKK ≈ dermatofita.
Lesi meluas ke bokong, punggung
& perut.
Apabila kelainan tersebut menetap,
menimbulkan erosi superfisial yang
nyeri disebut sebagai erythema of
Jacquet.
79. Granuloma kandida
jarang, diduga berhubungan dengan
terjadinya KMK
>> pd anak-anak. Lesi umumnya
mengenai wajah, namun dapat juga
timbul pada kulit kepala berambut
(scalp), jari tangan, badan, kaki &
faring.
UKK: papul hiperkeratotik yang ditutupi
oleh krusta tebal berwarna kuning
kecoklatan (granuloma).
Kadang-kadang lesi tumbuh menonjol
hingga 2 cm menyerupai tanduk. Granuloma kandida
80. Penyakit alergi
Kandidid
Kandidid merupakan “reaksi id” yaitu kelainan yang timbul akibat
hipersensitivitas terhadap infeksi Candida di tempat lain, atau
terhadap metabolitnya.
Hipersensitivitas tersebut dapat tipe cepat atau lambat, dengan
manifestasi pada kulit, mata, atau timbul gastritis dan asma.
Pada kulit terutama mengenai sela jari tangan atau pada bagian
badan lainnya.
Lesi berupa papul atau vesikel steril yang berkelompok (tipe
pomfoliks).
Kandidid menghilang setelah kandidiasis primernya sembuh.