1. Kualitas Situs di Internet
Yusuf Prawiro1
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Usuf.rogue@gmail.com
Abstrak—
Awal mula internet hanya digunakan untuk
keperluan militer yang di kembangkan Amerika. Beberapa
tahun kemudian mulai berkembang ke universitas yang mana
hanya menghubungkan antara beberapa universitas saja. Pada
tahun 1980an para ilmuan mulai mengembangkan internet.
Semakin berkembangnya internet di karenakan server hosting
semakin banyak yang saling menghubungkan ke server hosting
lainnya. Jumlah sebuah komputer yang terhubung membuat
komunitas pengguna internet terus bertambah. Awalnya data
yang dikirim melalui jaringan internet hanya sebuah tulisantulisan saja terlihat monoton dan membosankan. Namun,
sebagai pengunjung sebuah situs pasti kita menginginkan sebuah
tampilan yang bagus. Para ilmuwan bidang komputer
mengembangkan yang namanya HTML. HTML digunakan
untuk memperindah tampilan sebuah website. Itu saja ternyata
tidak cukup sehingga para ilmuwan komputer terus
mengembangkannya sehingga muncul lah CSS, Java script dan
PHP. Masing-masing mempunyai fungsi dan peran yang saling
mendukung. CSS digunakan untuk mempermudah desain
website. Java script untuk membuat website terlihat interaktif.
PHP digunakan untuk membuat suatu script program yang di
akses di side server bertujuan untuk membuat sebuah website
dengan sebuah software agar bisa berjalan di HTML. Di sini
akan meneliti apa situs yang sering di kunjungi berdasarkan
beberapa hal. Metode yang di pakai adalah sebuah kuisioner
yang menanyakan seputar situs yang sering di kunjungi. Dari
hasil tersebut akan dibandingkan dan di analisa situs yang di
pilih koresponden
berdasarkan hasil kuisioner. Beberapa
penelitian yang meneliti tentang kualitas situs yang bagus
berdasarkan dinamisasi atau interaktif meningkatkan
kenyamanan seorang user agar betah di suatu website tersebut.
Semakin besarnya kebutuhan atau penggunaan kapasitas untuk
konten sebuah website maka perlu adanya sebuah metode
efisiensi data agar website tersebut tidak kelebihan muatan
memory yang disediakan server hosting. Bukan hanya untuk
pihak yang memiliki website tersebut tapi juga untuk
kenyamanan user yang mengunjungi ke sebuah situs tersebut
agar saat diakses proses loading halamannya tidak berat dan
memakan kuota. Jika semua situs sudah menerapkan metodemetode untuk meningkatkan kualitas websitenya diharapkan
peradaban sebuah website di internet akan lebih bagus dan
tentunya semakin mempermudah user pemula. Website yang
interaktif dan dinamis juga diharapkan bisa membantu belajar
pengunjung sebuah website, contohnya : e-learning, Forum
network, social network dll.
Kata Kunci— internet, website, metode, server, user
I. PENDAHULUAN
Analisis dari hasil WebQual 3.0 membawa pada
identifikasi tiga dimensi dari kualitas website, yaitu kegunaan,
kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Kegunaan
adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website,
missalnya penampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan
tampilan yang disampaikan kepada pengguna. Kualitas
informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi
untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan
relevansi.(Iman, 2012).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima dimensi
pembentuk kualitas layanan terbukti berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas layanan. Dimensi terkuat dalam
menjelaskan kualitas layanan berturut-turut adalah reliability,
responsiveness, assurance, empathy dan tangibility.(Dwi,
2010).
Penggunaan teknologi informasi menjadi sangat penting
saat ini, hal ini dapat dilihat dari penerapan teknologi
informasi khususnya internet yang tidak terbatas dalam bidang
perdagangan saja (e-Business atau e-Commerce), melainkan
juga dalam berbagai bidang lainnya seperti bidang pendidikan
(e-Learning), bidang sosial (social networking), bidang
perbankan (e-Banking) dan lain sebagainya. Berbagai
keuntungan diberikan teknologi informasi khususnya internet,
yaitu membuat proses penyebaran informasi dan komunikasi
menjadi lebih cepat, mudah dan murah serta tanpa batasan
jarak dan waktu.(Akbar, 2011).
II. RINGKASAN
A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk mencari hubungan atau menjelaskan sebabsebab perubahan yang berdasarkan fakta-fakta yang terukur
dan untuk menemukan generalisasi berdasarkan data yang
bersifat kuantitatif (angka), bertolak dari pandangan
positivistik, bahwa kenyataan bersifat fragmental, fiks dapat
diamati dan diukur.
Berikut adalah beberapa definisi tentang penelitian
kuantitatif berdasarkan pendapat para ahli, sebagai berikut:
1) Sugiyono (2006)
penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan - hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan / atau hipotesis yang berkaitan dengan
2. fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif.
2) Wikipedia.org
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan
yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
3) Sudarwan Danim (2002)
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan
sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian
kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui
penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif
mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias,
misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi.
Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian
kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang
sesungguhnya.
4) Poerwandari (1998)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi
wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video
dan lain-lain.
Selain definisi-definisi tersebut, masih banyak definisi
lain yang dikemukakan para ahli dalam mendefinisi penelitian
kuantitatif berdasarkan sudut pandang yang berbeda pula.
Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali
mengalami kesulitan tentang metode statistika mana yang
akan digunakan. Hal ini umumnya disebabkan kita tidak
mendapatkan materi penelitian yang lengkap dan terintegrasi,
selain itu buku-buku yang kita temui pun umumnya tidak
membahas hal tersebut secara menyeluruh.Analisa statistik
digunakan untuk membantu peneliti untuk mengetahui
hubungan antar variabel. Analisa statistik merupakan analisa
yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada
prisnsipnya ilmu statistik dapat dibagi atas dua tahapan yaitu
statistik deskriptif
yang berkaitan dengan pencatatan dan peringkasan data,
dengan tujuan menggambarkan hal-hal penting pada
sekelompok data, seperti berapa rata-ratanya, variasi data dan
sebagainya dan juga ada statistik inferensi yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan dari data yang telah dicatat
dan diringkas.
B. Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif
Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika
masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Terdapat kaitan erat anatara masalah dan
rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian
didasarkan pada masalahPerumusan masalah biasanya
menyertakan ruang lingkup untuk membatasi masalah yang
akan dicari pemecahannya. Masalah yang akan dicari
pemecahannya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
(research question) yang tegas dan jelas. Perumusan masalah
ini berguna untuk memberikan petunjuk agar dapat mencari
jawaban permasalahan tersebut secara empiris.
1) Rumusan masalah deskriptif
Rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan di
teliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
2) Rumusan masalah komparatif
Rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
membandingkan antara konteks sosial atau domain satu di
bandingkan dengan yang lain.
3) Rumusan masalah assosiatif atau hubungan
Rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain
satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah assosiatif dibagi
menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal dan reciprocal
atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan interaktif adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian
kualitatif hubungan yang diamati atau ditemukan adalah
hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.
Dalam penelitian kuantitatif, ketiga rumusan masalah
tersebut terkait dengan variable penelitian, sehingga rumusan
masalah peneletian sangat spesifik, dan akan digunakan
sebagai panduan bagi peneliti untuk menentukan landasan
teori, hipotesis, insrumen, dan teknik analisis data. Oleh
karena itu, rumusan masalah yang merupakan fokus penelitian
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
peneliti masuk lapangan atau situasi sosial tertentu. Namun
demikian setiap peneliti baik peneliti kuantitatif mau pun
kualitatif harus membuat rumusan masalah. Pertanyaan
penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk
memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan
aspek-aspek lain (in context). Peneliti yang meggunakan
pendekatan kualitatif, pada tahap awal penelitiannya. Ia akan
mengembangkan fokus penelitian sambil mengumpulkan data.
Proses seperti ini di sebut ―emergent desingn‖ (Loncoln dan
Guba, 1985:102).
Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian
tidak di rumuskan atas dasar definisi operasional penelitian
dari suatu variable penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif
3. di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang
kompleks, intiraksi social yang terjadi, dan kemungkinan di
temukan hipotesis atau teori baru.
C. Variabel
Istilah variabel dapat diartikan bermacam – macam.
Dalam tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu
yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula
dinyatakan variabeL penelitian itu sebagai faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Variabel itu, ada bermacam-macam.Variable dapat
dibagi atas lima bagian yaitu:
1). Variabel bebas (Independent Variable)
Biasa disebut dengan variabel prediksi atau variabel
yang sebenarnaya. Merupakan hasil manipulasi Those that the
researcher manipulates Atribut atau potensial kasus diberikan
pada investigasi penelitian.
2). Variable terikat (Dependent Variable)
Disebut jua dengan variable luara atau variable yang
bukan sebenarnya.
3). Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara variabel independen
dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel
independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang
memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah
variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
4).
Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara
variabel independen dengan variabel dependen yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat
diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas
Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen
(Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
5).
Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales
force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable
control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim
kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol
maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan
karena faktor pendidikan.
C.I. Macam-macam Data Variabel
C.1.1. Berdasarkan katagori
1) Binary/dichotomous
variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang
saling berlawanan. Contohnya murid dan bukan murid, laki
dan perempuan, dan sebagainya
2) Nominal/non-ordered polytomous.
Dalam skala nominal dipergunakan angka-angka,
namun angka-angka tersebut hanya merupakan tanda untuk
mepermudah analisis. Misalnya jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan), agama (Islam, Katolik, Protestan, Hindu,
lainnya); suku bangsa (Jawa, Batak, Sunda, Minang, dan
sebagainya). Hal ini biasanya untuk jenis kelamin laki-laki
dengan kode (1) dan perempuan (2); status perkawinan
dengan kode (1) Belum kawin, (2) Kawin, (3) Janda/Duda, (4)
Cerai. Dimana angka-angka tersebut semata-mata hanya
merupakan tanda saja dan urutan angka itu tidak berarti
apapun.
C.1.2. Ordinal
data yang didasarkan pada hasil dari kuantifikasi data
kualitatif, biasanya data ini diambil dari suatu penentuan skala
pada suatu individu. Misalnya skala untuk tingkat kepuasan
(Ordered polytomous). Contoh: Skala Likert yang mengukur
tingkat kepuasan mulai dari skala satu sangat puas hingga
skala lima sangat tidak puas (1=Sangat puas, 2=Puas,
4=Kurang puas, 5= Tidak puas, 6=sangat tidak puas).
C.1.3. Ukuran-Ukuran (Metric Variables)
1) Interval
angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak. Misalnya untuk mengukur temperatur dengan
menggunakan skala Fahrenheit dan Celcius, dimana masingmasing memiliki skala tersendiri dan sama-sama
menggunakan nol (0) dalam satuan skalanya. Perbedaanya
hanya terletak pada jaraknya.
2) Rasio
Berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol
mutlak.
D. Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar
mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan
semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut
semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu skala
pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas
atau keterandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara
konsisten, apapun yang diukur dan jika pengukuran dilakukan
dalam kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari
data yang dikumpulkan.
E. Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu
populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun
gambar. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan
rancangan atau desain penelitian yang telah ditentukan. Data
tersebut diperoleh melalui pengamatan, percobaan maupun
pengukuran gejala yang diteliti.
1). Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari
obyek penelitian atau merupakan data yang berasal dari
sumber asli atau pertama..
4. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan
secara langsung dari objek penelitian, melainkan data yang
berasal dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.
III. PENELITIAN
Berdasarkan yang disimpulkan pada ringkasan di atas
berkenaan dengan jenis metode penelitian saya yaitu
kuantitatif. Sama halnya dengan arti kata kuantitatif maka
dalam penelitian saya ingin mencari hasil jumlah data yang
bisa dihitung dan diukur
IV. KESIMPULAN
Metode penelitian kuantitatif biasanya mencari
sebuah data yang bisa dihitung dan diukur menggunakan
angka nominal
REFERENSI
[1]
Hasibuan, Zainal A., Metodelogi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer Dan Teknologi Informasi, Jakarta:Universitas Indonesia,
2007.
[2]
Cokrominoto. (2012) menulisproposalpenelitian. [Online]. Available:
http://www.menulisproposalpenelitian.com/2012/02/rumusan-masalahdalam-penelitian.html