SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
Descargar para leer sin conexión
Transmisi Rantai dan
Sprocket
Chain And Sprocket
Oleh : Zuingli Santo Bandaso ST.,MT
Rantai Dan sprocket merupakan Elemen mesin pemindah daya dengan system
kerja serupa dengan transmisi sabuk dan Pulley tanpa mengalami Slip.
Kecepatan maksimum 25 m/s dan daya transmisi hingga 110 kw
Rantai terdiri dari sejumlah mata rantai (Chain Link) yang dikaitkan bersama oleh
sambungan pin (Engsel) secara berurutan untuk memberikan fleksibilitas untuk
membelit lingkaran roda penggerak dan yang digerakkan (Sprocket).
Sprocket di sini mempunyai gigi dengan bentuk khusus dan terpasang pas ke
dalam sambungan rantai dan dipaksa untuk bergerak bersama- sama tanpa slip
dan rasio kecepatan dijamin sempurna
Kelebihan dan kekurangan transmisi Rantai Dibandingkan Transmisi
Sabuk
Keuntungan
1. Tidak slip selama rantai bergerak, di sini rasio kecepatan yang sempurna dapat dicapai.
2. Karena rantai dibuat dari logam, maka rantai menempati ruang yang kecil dalam lebar
dari pada belt.
3. Dapat digunakan untuk jarak pusat yang pendek dan panjang.
4. Memberikan efisiensi transmisi yang tinggi (sampai 98%).
5. Memberikan beban yang kecil pada poros.
6. Mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan gerak ke beberapa poros hanya dengan
satu rantai.
7. Mentransmisikan daya yang lebih besar dibanding belt
8. Rasio kecepatan yang tinggi dari 8 sampai 10 dalam satu tahap.
9. Dapat dioperasikan pada kondisi atmosfir dan temperatur yang lebih besar, dan dalam
lingkungan yang basah
Kerugian.
1. Ongkos Produksi Pembuatan rantai mahal
2. Tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sproket meyebabkan getaran dan suara
3. Pemasangan rantai harus akurat, perlu penyetelan kelonggaran dan perlu pelumasan
4. Tidak dapat dipakai pada kecepatan lebih dari 600 m/min
Alligment Pada
Transmisi Rantai
Jenis-jenis Rantai Transmisi
1. Block atau bush chain (rantai ring).
tipe ini menghasilkan suara berisik
ketika bergesekan dengan gigi
sprocket. Tipe ini digunakan
sedemikian luas seperti rantai
conveyor pada kecepatan rendah
2. Bush roller chain (rantai roll ring).
Seperti pada Gambar 6, terdiri dari
plat luar, plat dalam, pin, bush
(ring) dan rol. Pin, bush dan rol
dibuat dari paduan baja. Suara
berisik yang ditimbulkan sangat
kecil akibat impak antara rol dengan
gigi sprocket. Rantai ini hanya
memerlukan pelumasan yang
sedikit
3. Silent chain (rantai sunyi).Seperti
pada Gambar 2.8, rantai ini
dirancang untuk menghilangkan
pengaruh buruk akibat kelonggaran
dan untuk menghasilkan suara yang
lembut (tak bersuara)
Bagian-bagian Roller chain
Jenis –jenis sambungan pada roller chain
Master link (Sambungan Utama)
Offset link (sambungan Setengah)
• Tipe Roller chain berdasarkan jumlah deret rantai
Tipe-tipe sprocket menurut ANSI Standar
Idler Sprocket
Kelayakan Rantai
• Standar Kelonggaran Rantai
Rantai Tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur. Kelonggaran rantai harus disetel
antara 2% - 4% dari jarak antara sumbu sproket
• Standar Pemanjangan Rantai
Batas pemanjangan rantai tidak boleh melebihi 3% dari pitch (Kisar) rantai
Istilah-istilah yang digunakan pada transmisi rantai
1. Pitch of chain (kisar dari rantai). adalah jarak antara pusat engsel pada rantai. Kisar biasa
dinotasikan p
2. Diameter Jarak bagi dari sprocket rantai. adalah diameter lingkaran dimana pusat
engsel dari rantai diletakkan, ketika rantai dibelitkan melingkar ke sebuah sprocket. Titik
A, B, C dan D adalah pusat engsel dari rantai dan membentuk lingkaran melalui pusat
tersebut dinamakan lingkaran kisar (pitch circle) dan diameternya dinamakan sebagai
diameter lingkar kisar.
Diameter luar Sprocket (Do) adalah diameter
yang dihitung dari penjumlahan diameter
jarak bagi (D) ditambah 0,8 dari diameter
roller rantai (d1) dengan persamaan:
Do = D + 0,8d1
Rasio Kecepatan dari rantai
Hitung Rasion Kecepatan Transmisi rantai dan sprocket
Kecepatan linier rata-rata dari rantai :
Dimana :
N1 = Kecepatan Putaran Sproket Kecil dalam rpm
N2 = Kecepatan Putaran Sproket Besar dalam Rpm
T1 = Jumlah gigi Sproket kecil
T2 = Jumlah gigi Sproket Besar
Dimana :
D = Diameter Jarak Bagi dari sprocket dalam meter
p = Pitch (kisar) rantai dalam meter
Panjang Rantai dan jarak antara sumbu sprocket
Panjang Rantai (L) = K.p
Dimana : K = Jumlah mata rantai, P = Kisar (Pitch) rantai
Jumlah mata Rantai dapat dihitung dengan persamaan :
Jika hasilnya bukan angka bulat, maka bulatkan ke angka genap
Terdekat. Misal = 60,2 = 60. 68,8 =68
Jarak antara Sumbu Sprocket (x) :
Dimana :
T1 = Jumlah gigi sprocket kecil
T2 = Jumlah gigi Sproket besar
P = Kisar (Pitch ) ,mm
X = Jarak sumbu sprocket, mm
Sebuah Motor listrik berputar dengan kecepatan 200 rpm digunakan untuk
menggerakkan Generator dimana keduanya dihubungkan oleh rantai dan Sprocket.
Diameter jarak bagi sprocket (D) motor listrik adalah 25 mm. Jarak sumbu
sprocket motor listrik dan sprocket Generator adalah 700 mm. Jumlah gigi sprocket
motor listrik 30, sedangkan pada sprocket generator jumlah giginya 20. Hitunglah :
a. Jarak kisar (Pitch) mata rantai (mm)
b. Diameter luar sprocket besar
c. Jumlah mata rantai yang digunakan
d. Putaran poros generator (rpm)
Faktor Keamanan rantai
Faktor kemanan dari rantai didefenisikan sebagai rasio kekuatan putus ((WB) dari rantai terhadap beban total pada
sisi penggerak rantai (W) :
SF =
𝑊𝐵
𝑊
WB dapat diperoleh melalui persamaan empiris berikut :
WB = 106p2 (Newton) untuk tipe roller chain
WB = 106p (Newton) untuk tipe silent chain
p = adalah pitch atau kisar rantai (mm)
1. Faktor Beban (K1) =
=
=
1, Untuk Beban Konstan
2, Untuk beban berubah-ubah
1.5, Untuk Beban kejut besar
2. Faktor Pelumasan (K2) =
=
=
0.8, Untuk Pelumasan Kontinyu
1, Untuk Pelumasan tetes
1.5. Pelumasan Periodik
3. Faktor Pemakaian (K3) = 1, untuk pemakaian 8 jam/hari
1.25, Untuk pemakaian 16 jam/hari
1.5, Untuk Pemakaian kontinyu
Langkah-langkah perencanaan Transmisi Rantai dan Sprocket
1. Hitung Rasion Kecepatan Transmisi rantai dan sprocket
2. Pilih jumlah minimum gigi pada sproket atau pinion yang lebih kecil. Gunakan Tabel 21.5
3. Hitung Jumlah gigi pada sproket besar
4. Tentukan daya rencana, dengan menggunakan Faktor Koreksi
Daya rencana = daya rata-rata x Faktor Koreksi (Ks)
5. Pilih Tipe Rantai dan jumlah baris rantai untuk daya rencana dan kecepatan putaran sprocket kecil dari tabel
21.4
Langkah-langkah perencanaan Transmisi Rantai dan Sprocket
6. Catat parameter rantai, seperti pitch, diameter roller, lebar minimum rol dll. Dari tabel 21.1 :
7. Cari diameter jarak Bagi (Pitch circle diameter) dan kecepatan linier (v1) sproket kecil
8. Hitung beban (w) rantai dengan menggunakan persamaan :
W =
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑖𝑠𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
Langkah-langkah perencanaan Transmisi Rantai dan Sprocket
9. Hitung faktor keamanan dengan membagi beban putus dengan beban pada rantai. Nilai faktor keamanan ini
harus lebih besar dari nilai yang diberikan pada Tabel 21.2
10. Hitung jarak minimum antar sproket dimana jarak tersebut adalah 30 – 50 kali jarak kisar (Pitch)
Untuk mengakomodasi kelonggaran rantai awal pengoperasian , jarak pusat antar sproket dikurangi sekitar
2 – 5 mm
11. Tentukan panjang rantai
Contoh Soal.
Rancanglah transmisi rantai untuk menggerakkan Kompressor dari motor listrik 15kW yang berputar pada
kecepatan 1000 rpm, sedangkan kecepatan putaran sprocket kompresor 350 rpm. Jarak pusat minimum
antar sprocket adalah 500 mm, Kompressor beroperasi 16 jam/hari. Ketegangan rantai dapat disesuaikan
dengan mendorong motor pada rel penyetel.
Diketahui :
W = 15 kW N1= 1000 rpm N2 = 350 rpm x = 500 mm K3 = 1,25 (16 jam/hari)
Ditanyakan Desain (ukuran rantai)
Jawab.
1. Hitung Rasio Kecepatan Transmisi rantai dan sprocket
VR =
𝑁1
𝑁2
=
1000
350
= 2,86 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 3
2. Dari Tabel 21.5 jumlah minimum gigi pada sproket atau pinion yang lebih kecil pada Rasio kecepatan
3 menggunakan tipe rantai Roller diperoleh Jumlah gigi pada sprocket kecil T2 = 25 buah.
3. Jumlah Gigi pada Sprocket yang besar T1 adalah =
T2 = T1 x
𝑁1
𝑁2
= 25 𝑥
1000
350
= 71,5 atau dibulatkan menjadi 72 Buah
4. Besar daya Desain (WB) =
WB = W.Ks dimana Service factor Ks = K1.K2.K3 = 1,5 x 1 x 1,25 = 1,875
= 15 x 1,875
= 28,125 kW
5. Dari Tabel 21.4 pad putaran sprocket kecil N1=1000 rpm dan daya = 15 kW maka digunakan rantai
tipe 12B dengan 2 baris (Duplex) rantai karena Besar daya desain kurang lebih 2 kali daya motor listrik
WB = 28,125 kW
6. Dari Tabel 21.1 Karakteristik dari rantai untuk nomor rantai 12B tipe duplex diperoleh :
Pitch (p) = 19,5 mm, Diameter Roller maximum (d1) = 12,07 mm,
Lebar antar plat bagian dalam maximum (b1) = 11,68 mm
Beban Putus Minimum, WB = 57,8 kN
7. Diameter Lingkaran bagi sprocket kecil
Diameter Lingkaran bagi sprocket Besar
Kecepatan Linier Sprocket Kecil
8. Beban Pada Rantai
W =
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 𝑆𝑝𝑟𝑜𝑐𝑘𝑒𝑡
=
15
7,96
= 1,844 kN = 1844 N
9. Faktor Kemanan
𝐹𝑠 =
𝑊𝐵
𝑊
=
57800
1844
= 32 , Nilai ini memenuhi karena lebih besar dari Faktor kemanan dari table 21.2
yakni 11
10. Jarak antara Sumbu Sprocket besar dan Sprocket kecil (x) antara 30 -50 kali Pitch
dipilih 30 kali pitch atau x = 30p = 30 . 19,05 = 572 mm.
Karena pertimbangan adanya kelonggaran awal rantai sebelum pengoperasian Nilai dari jarak sumbu (x) dikurangi 2 – 5 mm
dipilih 4 mm, jadi jarak sumbu sprocket sekarang adalah x = 572 – 4 = 568 mm
12. Untuk mencar panjang rantai (L), terlebih dahulu dihitung jumlah mata rantai (K)
Jadi Panjang Rantai, L = K.p = 110 x 19,05 = 2096 mm = 2,096 m

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Khairul Fadli
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Charis Muhammad
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriAndri Santoso
 
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanInstansi
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Pengertian bearing,seal&gasket
Pengertian bearing,seal&gasketPengertian bearing,seal&gasket
Pengertian bearing,seal&gasketAndhika Adjie
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 

La actualidad más candente (20)

Baut dan Mur
Baut dan MurBaut dan Mur
Baut dan Mur
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
 
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Pasak
PasakPasak
Pasak
 
Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
Sentrifugal
 
Roda gigi
Roda gigiRoda gigi
Roda gigi
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Pengertian bearing,seal&gasket
Pengertian bearing,seal&gasketPengertian bearing,seal&gasket
Pengertian bearing,seal&gasket
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 

Similar a Rantai dan Sprocket

Pekan ke 5 - Rantai.pptx
Pekan ke 5 - Rantai.pptxPekan ke 5 - Rantai.pptx
Pekan ke 5 - Rantai.pptxNazmamaarif
 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdfPrizmaAdi
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4serasipohan
 
TKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptx
TKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptxTKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptx
TKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptxssuserb425d4
 
14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptx14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptxDONNYDANOERAHARJO
 
Handout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatHandout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatAlen Pepa
 
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inchAushafNurIlham
 
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Swardi Sibarani
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiFathan Rosidi
 
Analisa kumparan pada motor induksi
Analisa kumparan pada motor induksiAnalisa kumparan pada motor induksi
Analisa kumparan pada motor induksiBinsar Nainggolan
 

Similar a Rantai dan Sprocket (20)

Pekan ke 5 - Rantai.pptx
Pekan ke 5 - Rantai.pptxPekan ke 5 - Rantai.pptx
Pekan ke 5 - Rantai.pptx
 
79949784 gear-box
79949784 gear-box79949784 gear-box
79949784 gear-box
 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
 
TKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptx
TKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptxTKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptx
TKM4213_Elemen_Mesin_II_2_Rantai_Tanpa_v.pptx
 
14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptx14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptx
 
JALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdfJALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdf
 
Handout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatHandout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkat
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1
11
1
 
Pertemuan 0 pesawat angkat
Pertemuan 0 pesawat angkatPertemuan 0 pesawat angkat
Pertemuan 0 pesawat angkat
 
Laporan analisis
Laporan analisisLaporan analisis
Laporan analisis
 
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inch
 
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
 
Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04
 
3666400.ppt
3666400.ppt3666400.ppt
3666400.ppt
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
11927012.ppt
11927012.ppt11927012.ppt
11927012.ppt
 
Analisa kumparan pada motor induksi
Analisa kumparan pada motor induksiAnalisa kumparan pada motor induksi
Analisa kumparan pada motor induksi
 
Laporan pk t
Laporan pk tLaporan pk t
Laporan pk t
 

Más de ZwingCADAcademy

Pengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptx
Pengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptxPengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptx
Pengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptxZwingCADAcademy
 
dokumen.tips_ppt-agroindustri.pptx
dokumen.tips_ppt-agroindustri.pptxdokumen.tips_ppt-agroindustri.pptx
dokumen.tips_ppt-agroindustri.pptxZwingCADAcademy
 
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdfZwingCADAcademy
 
Materi-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdf
Materi-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdfMateri-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdf
Materi-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdfZwingCADAcademy
 

Más de ZwingCADAcademy (9)

Pengelolaan air.pptx
Pengelolaan air.pptxPengelolaan air.pptx
Pengelolaan air.pptx
 
Pengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptx
Pengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptxPengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptx
Pengantar Teknologi INDUSTRI AGRO.pptx
 
dokumen.tips_ppt-agroindustri.pptx
dokumen.tips_ppt-agroindustri.pptxdokumen.tips_ppt-agroindustri.pptx
dokumen.tips_ppt-agroindustri.pptx
 
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 
Materi-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdf
Materi-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdfMateri-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdf
Materi-4. Sosialisasi IAPS-PPI.pdf
 
Materi LKPSHR.pdf
Materi LKPSHR.pdfMateri LKPSHR.pdf
Materi LKPSHR.pdf
 
Materi-5. LKPS.pdf
Materi-5. LKPS.pdfMateri-5. LKPS.pdf
Materi-5. LKPS.pdf
 
LOTO-Mfg.ppt
LOTO-Mfg.pptLOTO-Mfg.ppt
LOTO-Mfg.ppt
 
ASTM E8-E8M
ASTM E8-E8MASTM E8-E8M
ASTM E8-E8M
 

Rantai dan Sprocket

  • 1. Transmisi Rantai dan Sprocket Chain And Sprocket Oleh : Zuingli Santo Bandaso ST.,MT
  • 2. Rantai Dan sprocket merupakan Elemen mesin pemindah daya dengan system kerja serupa dengan transmisi sabuk dan Pulley tanpa mengalami Slip. Kecepatan maksimum 25 m/s dan daya transmisi hingga 110 kw Rantai terdiri dari sejumlah mata rantai (Chain Link) yang dikaitkan bersama oleh sambungan pin (Engsel) secara berurutan untuk memberikan fleksibilitas untuk membelit lingkaran roda penggerak dan yang digerakkan (Sprocket). Sprocket di sini mempunyai gigi dengan bentuk khusus dan terpasang pas ke dalam sambungan rantai dan dipaksa untuk bergerak bersama- sama tanpa slip dan rasio kecepatan dijamin sempurna
  • 3.
  • 4. Kelebihan dan kekurangan transmisi Rantai Dibandingkan Transmisi Sabuk Keuntungan 1. Tidak slip selama rantai bergerak, di sini rasio kecepatan yang sempurna dapat dicapai. 2. Karena rantai dibuat dari logam, maka rantai menempati ruang yang kecil dalam lebar dari pada belt. 3. Dapat digunakan untuk jarak pusat yang pendek dan panjang. 4. Memberikan efisiensi transmisi yang tinggi (sampai 98%). 5. Memberikan beban yang kecil pada poros. 6. Mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan gerak ke beberapa poros hanya dengan satu rantai. 7. Mentransmisikan daya yang lebih besar dibanding belt 8. Rasio kecepatan yang tinggi dari 8 sampai 10 dalam satu tahap. 9. Dapat dioperasikan pada kondisi atmosfir dan temperatur yang lebih besar, dan dalam lingkungan yang basah Kerugian. 1. Ongkos Produksi Pembuatan rantai mahal 2. Tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sproket meyebabkan getaran dan suara 3. Pemasangan rantai harus akurat, perlu penyetelan kelonggaran dan perlu pelumasan 4. Tidak dapat dipakai pada kecepatan lebih dari 600 m/min
  • 6. Jenis-jenis Rantai Transmisi 1. Block atau bush chain (rantai ring). tipe ini menghasilkan suara berisik ketika bergesekan dengan gigi sprocket. Tipe ini digunakan sedemikian luas seperti rantai conveyor pada kecepatan rendah 2. Bush roller chain (rantai roll ring). Seperti pada Gambar 6, terdiri dari plat luar, plat dalam, pin, bush (ring) dan rol. Pin, bush dan rol dibuat dari paduan baja. Suara berisik yang ditimbulkan sangat kecil akibat impak antara rol dengan gigi sprocket. Rantai ini hanya memerlukan pelumasan yang sedikit 3. Silent chain (rantai sunyi).Seperti pada Gambar 2.8, rantai ini dirancang untuk menghilangkan pengaruh buruk akibat kelonggaran dan untuk menghasilkan suara yang lembut (tak bersuara)
  • 7. Bagian-bagian Roller chain Jenis –jenis sambungan pada roller chain Master link (Sambungan Utama) Offset link (sambungan Setengah)
  • 8. • Tipe Roller chain berdasarkan jumlah deret rantai
  • 9.
  • 10.
  • 11. Tipe-tipe sprocket menurut ANSI Standar Idler Sprocket
  • 12. Kelayakan Rantai • Standar Kelonggaran Rantai Rantai Tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur. Kelonggaran rantai harus disetel antara 2% - 4% dari jarak antara sumbu sproket • Standar Pemanjangan Rantai Batas pemanjangan rantai tidak boleh melebihi 3% dari pitch (Kisar) rantai
  • 13. Istilah-istilah yang digunakan pada transmisi rantai 1. Pitch of chain (kisar dari rantai). adalah jarak antara pusat engsel pada rantai. Kisar biasa dinotasikan p 2. Diameter Jarak bagi dari sprocket rantai. adalah diameter lingkaran dimana pusat engsel dari rantai diletakkan, ketika rantai dibelitkan melingkar ke sebuah sprocket. Titik A, B, C dan D adalah pusat engsel dari rantai dan membentuk lingkaran melalui pusat tersebut dinamakan lingkaran kisar (pitch circle) dan diameternya dinamakan sebagai diameter lingkar kisar. Diameter luar Sprocket (Do) adalah diameter yang dihitung dari penjumlahan diameter jarak bagi (D) ditambah 0,8 dari diameter roller rantai (d1) dengan persamaan: Do = D + 0,8d1
  • 14. Rasio Kecepatan dari rantai Hitung Rasion Kecepatan Transmisi rantai dan sprocket Kecepatan linier rata-rata dari rantai : Dimana : N1 = Kecepatan Putaran Sproket Kecil dalam rpm N2 = Kecepatan Putaran Sproket Besar dalam Rpm T1 = Jumlah gigi Sproket kecil T2 = Jumlah gigi Sproket Besar Dimana : D = Diameter Jarak Bagi dari sprocket dalam meter p = Pitch (kisar) rantai dalam meter Panjang Rantai dan jarak antara sumbu sprocket Panjang Rantai (L) = K.p Dimana : K = Jumlah mata rantai, P = Kisar (Pitch) rantai Jumlah mata Rantai dapat dihitung dengan persamaan : Jika hasilnya bukan angka bulat, maka bulatkan ke angka genap Terdekat. Misal = 60,2 = 60. 68,8 =68 Jarak antara Sumbu Sprocket (x) : Dimana : T1 = Jumlah gigi sprocket kecil T2 = Jumlah gigi Sproket besar P = Kisar (Pitch ) ,mm X = Jarak sumbu sprocket, mm
  • 15. Sebuah Motor listrik berputar dengan kecepatan 200 rpm digunakan untuk menggerakkan Generator dimana keduanya dihubungkan oleh rantai dan Sprocket. Diameter jarak bagi sprocket (D) motor listrik adalah 25 mm. Jarak sumbu sprocket motor listrik dan sprocket Generator adalah 700 mm. Jumlah gigi sprocket motor listrik 30, sedangkan pada sprocket generator jumlah giginya 20. Hitunglah : a. Jarak kisar (Pitch) mata rantai (mm) b. Diameter luar sprocket besar c. Jumlah mata rantai yang digunakan d. Putaran poros generator (rpm)
  • 16. Faktor Keamanan rantai Faktor kemanan dari rantai didefenisikan sebagai rasio kekuatan putus ((WB) dari rantai terhadap beban total pada sisi penggerak rantai (W) : SF = 𝑊𝐵 𝑊 WB dapat diperoleh melalui persamaan empiris berikut : WB = 106p2 (Newton) untuk tipe roller chain WB = 106p (Newton) untuk tipe silent chain p = adalah pitch atau kisar rantai (mm)
  • 17. 1. Faktor Beban (K1) = = = 1, Untuk Beban Konstan 2, Untuk beban berubah-ubah 1.5, Untuk Beban kejut besar 2. Faktor Pelumasan (K2) = = = 0.8, Untuk Pelumasan Kontinyu 1, Untuk Pelumasan tetes 1.5. Pelumasan Periodik 3. Faktor Pemakaian (K3) = 1, untuk pemakaian 8 jam/hari 1.25, Untuk pemakaian 16 jam/hari 1.5, Untuk Pemakaian kontinyu
  • 18. Langkah-langkah perencanaan Transmisi Rantai dan Sprocket 1. Hitung Rasion Kecepatan Transmisi rantai dan sprocket 2. Pilih jumlah minimum gigi pada sproket atau pinion yang lebih kecil. Gunakan Tabel 21.5 3. Hitung Jumlah gigi pada sproket besar 4. Tentukan daya rencana, dengan menggunakan Faktor Koreksi Daya rencana = daya rata-rata x Faktor Koreksi (Ks) 5. Pilih Tipe Rantai dan jumlah baris rantai untuk daya rencana dan kecepatan putaran sprocket kecil dari tabel 21.4
  • 19. Langkah-langkah perencanaan Transmisi Rantai dan Sprocket 6. Catat parameter rantai, seperti pitch, diameter roller, lebar minimum rol dll. Dari tabel 21.1 : 7. Cari diameter jarak Bagi (Pitch circle diameter) dan kecepatan linier (v1) sproket kecil 8. Hitung beban (w) rantai dengan menggunakan persamaan : W = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑖𝑠𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
  • 20. Langkah-langkah perencanaan Transmisi Rantai dan Sprocket 9. Hitung faktor keamanan dengan membagi beban putus dengan beban pada rantai. Nilai faktor keamanan ini harus lebih besar dari nilai yang diberikan pada Tabel 21.2 10. Hitung jarak minimum antar sproket dimana jarak tersebut adalah 30 – 50 kali jarak kisar (Pitch) Untuk mengakomodasi kelonggaran rantai awal pengoperasian , jarak pusat antar sproket dikurangi sekitar 2 – 5 mm 11. Tentukan panjang rantai
  • 21. Contoh Soal. Rancanglah transmisi rantai untuk menggerakkan Kompressor dari motor listrik 15kW yang berputar pada kecepatan 1000 rpm, sedangkan kecepatan putaran sprocket kompresor 350 rpm. Jarak pusat minimum antar sprocket adalah 500 mm, Kompressor beroperasi 16 jam/hari. Ketegangan rantai dapat disesuaikan dengan mendorong motor pada rel penyetel. Diketahui : W = 15 kW N1= 1000 rpm N2 = 350 rpm x = 500 mm K3 = 1,25 (16 jam/hari) Ditanyakan Desain (ukuran rantai) Jawab. 1. Hitung Rasio Kecepatan Transmisi rantai dan sprocket VR = 𝑁1 𝑁2 = 1000 350 = 2,86 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 3 2. Dari Tabel 21.5 jumlah minimum gigi pada sproket atau pinion yang lebih kecil pada Rasio kecepatan 3 menggunakan tipe rantai Roller diperoleh Jumlah gigi pada sprocket kecil T2 = 25 buah. 3. Jumlah Gigi pada Sprocket yang besar T1 adalah = T2 = T1 x 𝑁1 𝑁2 = 25 𝑥 1000 350 = 71,5 atau dibulatkan menjadi 72 Buah 4. Besar daya Desain (WB) = WB = W.Ks dimana Service factor Ks = K1.K2.K3 = 1,5 x 1 x 1,25 = 1,875 = 15 x 1,875 = 28,125 kW 5. Dari Tabel 21.4 pad putaran sprocket kecil N1=1000 rpm dan daya = 15 kW maka digunakan rantai tipe 12B dengan 2 baris (Duplex) rantai karena Besar daya desain kurang lebih 2 kali daya motor listrik WB = 28,125 kW
  • 22. 6. Dari Tabel 21.1 Karakteristik dari rantai untuk nomor rantai 12B tipe duplex diperoleh : Pitch (p) = 19,5 mm, Diameter Roller maximum (d1) = 12,07 mm, Lebar antar plat bagian dalam maximum (b1) = 11,68 mm Beban Putus Minimum, WB = 57,8 kN 7. Diameter Lingkaran bagi sprocket kecil Diameter Lingkaran bagi sprocket Besar Kecepatan Linier Sprocket Kecil 8. Beban Pada Rantai W = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 𝑆𝑝𝑟𝑜𝑐𝑘𝑒𝑡 = 15 7,96 = 1,844 kN = 1844 N 9. Faktor Kemanan 𝐹𝑠 = 𝑊𝐵 𝑊 = 57800 1844 = 32 , Nilai ini memenuhi karena lebih besar dari Faktor kemanan dari table 21.2 yakni 11
  • 23. 10. Jarak antara Sumbu Sprocket besar dan Sprocket kecil (x) antara 30 -50 kali Pitch dipilih 30 kali pitch atau x = 30p = 30 . 19,05 = 572 mm. Karena pertimbangan adanya kelonggaran awal rantai sebelum pengoperasian Nilai dari jarak sumbu (x) dikurangi 2 – 5 mm dipilih 4 mm, jadi jarak sumbu sprocket sekarang adalah x = 572 – 4 = 568 mm 12. Untuk mencar panjang rantai (L), terlebih dahulu dihitung jumlah mata rantai (K) Jadi Panjang Rantai, L = K.p = 110 x 19,05 = 2096 mm = 2,096 m