Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
1. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Abdul Salam., M.M
Hp. 081334035530
PENENTUAN SALURAN DISTRIBUS DLM
MENGEMBANGKA PEMASARAN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Manajemen
Pert. 10 Perencanaan Pemasaran
3. Membumi dan Menduniauts.ac.id
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana
didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa.
Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah
‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion.
4. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu
Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan
tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian
lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu
didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal
dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan
perusahaan.
5. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen.
6. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Namun, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan
baik. Kesalahan yang paling umum adalah sebagai berikut :
• Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.
• Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan
pasar.
• Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
• Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen
pasar, dan saat pembelian.
7. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Harga & Penetapan Harga
• Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
• Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah
salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melakukan transaksi atau tidak.
8. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa
yang di hasilkan.
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi
sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan
harapan konsumen.
9. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan
mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.
10. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Tujuan Penetapan Harga
Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;
1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin
diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi
pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya
turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar
keuntungan yang diraih dapat maksimum.
11. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target
pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin.
Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang
dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut
diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan
12. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi
dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka
penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang
tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada
13. Membumi dan Menduniauts.ac.id
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga
mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga
dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan
dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil
antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)
14. Membumi dan Menduniauts.ac.id
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala
kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas
usaha bisnis yang dijalani.
15. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Metode Penetapan Harga
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a) Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh
biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada
unit tersebut ( margin )
Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual
16. Membumi dan Menduniauts.ac.id
b) Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga
pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
17. Membumi dan Menduniauts.ac.id
c) Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya
keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
18. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi,
dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan
kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para
pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi
harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan
cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa
pasar.
19. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang
diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui
value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM)
merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen
diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah,
terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang
diterima.
20. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan
menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang
belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah
memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk
(Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
21. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau
tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
1. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum
(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan
produk sejenis yang lain.)
22. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen
tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk
membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi
masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.
23. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi
ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang
berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi.
Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
24. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas
dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini
tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
25. Membumi dan Menduniauts.ac.id
1. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya
pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan
adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat,
terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan
sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
26. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi
penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif
terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga
perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan
jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
27. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan
secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua
alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting
(pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya
yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.
28. Membumi dan Menduniauts.ac.id
STRATEGI PROMOSI
Promosi, usaha yang dilakukan organisasi untuk menginformasikan, membujuk, serta
mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk dari organisasi.
Disini, perusahaan brusaha mempengaruhi perasaan, kepercayaan, atau perilakunya.
29. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Dikenal istilah Promotional Mix atau Marketing communications mix, termasuk disini
adalah personal selling dan nonpersonal selling (advertising, sales promotion, public
relations, and direct marketing).
• Personal selling merupakan komunikasi personal antar orang dengan orang yang lain
(face to face) dalam rangka menjual produk serta menciptakan relationship.
30. Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Advertising merupakan bentuk komunikasi pemasaran non personal, dimana
perusahaan yang mensponsorinya harus membayar sejumlah tertentu.
• Sales Promotion, atau promosi penjualan merupakan bentuk lain komunikasi
pemasaran yang dilakukan dalam jangka pendek untuk meningkatkan penjualan
produk persahaan.
31. Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Public relation, merupakan cara perusahaan untuk membina hubungan baik dengan
lingkungan (publik), melalui publisitas yang baik, menciptakan image perusahaan
yang baik, serta berusaha mengurangi isue-isue negatif yan berhubungan dengan
perusahaan.
32. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Direct marketing, merupakan komunikasi langsung perusahaan dengan target pasar
untuk melihat respon yang terjadi melalui non personal tool, seperti : (mail,
telephone, fax, dan email).
Ada dua tipe dasar strategi promosi, yaitu push(ing) strategi dan pull(ing) strategi.
33. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Pushing strategi, perusahaan dengan menggunakan personal selling berusaha
mempromosikan produknya ke retailer dan wholesaler saja, tidak ke end user. Strategi
ini biasanya menggunakan cara pemberian insentif seperti diskon(beli banyak),
materi-materi promosi, dan kerja sama iklan.
Pulling strategi, Iklan dan promosi penjualan merupakan contoh strategi pull ini.
Dimana produsen berusaha menciptakan product awareness sehingga konsumen
akan mencari produk tersebut ke retailer. Kedua strategi ini sering kali dilaksanakan
secara bersamaan, unuk memberi efek yang lebih besar.
34. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan/menganggarkan
biaya promosi :
1. Affordable method, perusahaan menetapkan biaya-biaya yang timbul, kemudian
baru memperkirakan berapa biaya promosi yang mampu dikeluarkan.
2. Percentage-of-sales method, biaya promosi ditetapkan atas dasar prosentase
ertentu dari penjualan/prosentase dari estimasi penjualan.
35. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Competitive-parity method, biaya promosi ditetapka atas dasar biaya promosi rata-
rata yang dikeluarkan oleh industri. Biaya promosi akan meningkat jika biaya promosi
pesaing meningkat, sedang jika biaya promosi pesaing turun maka biaya promosi
perusahaan juga akan turun.
4. Ojective-and-task method, metode ini merupakan metode yang terbaik. Berdasar
pendekatan ini, maka perusahaan terlebih dahulu menentukan tujuan promosi,
menentukan tugas/pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu
baru kemudian menentukan biaya yang dikeluarkan untuk tiap pekerjaan itu.
36. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan anggaran
promosi :
• Tahapan produk dalam PLC, jika konsumen belum mengenal produk, maka anggaran
promosi akan tinggi. Hal ini biasa ditemui pada tahap awal PLC (perkenalan). Pada
tahap ini, anggaran promosi yang dikeluarkan lebih tinggi dibanding tahap
selanjutnya.
37. Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Market share: Market share akan mempengaruhi anggaran dalam dua hal. Pertama,
perusahaan yang memiliki market share yang besar membutuhkaan anggaran yang
lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki market share yang lebih kecil,
jika menggunakan pendekatan prosntase dari penjualan. Kedua, besarnya market
share yang diinginkan perusahaan akan mempengaruhi besarnya anggaran.
Mempertahankan market share membutuhkan sumber daya lebih sedikit
dibandingkan merebut market share.
38. Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Clutter/crowded: jika di pasar terdiri dari banyak perusahaan yang memperebutkan
consumer heart and mind ., maka anggaran yang dibutuhkan leih banyak. Contoh
pada tahun 1998, Barnes & Noble Inc. pemilik Barnesandnoble.com membelanjakan
$18.5 juta untuk promosi – terutama di radio dan televisi local – untuk melawan
Amazon.com, yang mengeluarkan duit $17.7 juta.
39. Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Frequency: Pesan yang ingin disampaikan ke konsumen, harus diulang-ulang agar
diingat oleh konsumen. Semakin sering maka anggaran yang dibutuhkan juga
semakin besar.
• Product differentiation: jika konsumen belum menemukan differensiasi produk antara
satu merek dengan merk lain, maka anggaran yang dibutuhkan lebih besar (untuk
melakukan differensiasi) serta menempatkan positioning produk di benak konsumen.
Jika produk/merk dipersepsikan sudah terdeferensiasi maka anggarannya akan lebih
kecil.
41. Membumi dan Menduniauts.ac.id
KONSEP MANAJEMEN DISTRIBUSI
1. SALURAN DISTRIBUSI
YAITU PROSES PEMINDAHAN HAK/KEPEMILIKAN/ KONTROL PRODUK DARI PRODUSEN
KEPADA KONSUMEN.
2. DISTRIBUSI FISIK
YAITU KEGIATAN YANG MENYANGKUT PEMINDAHAN PRODUK SECARA FISIK DARI
PRODUSEN KE KONSUMEN, YANG UMUMNYA TERDIRI DARI PENGANGKUTAN DAN
PENYIMPANAN.
42. Membumi dan Menduniauts.ac.id
PERLUNYA SALURAN DISTRIBUSI
PRODUSEN TIDAK MEMILIKI PERSONIL, DANA DAN FASILITAS YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENYALURKAN PRODUK-PRODUKNYA LANGSUNG KE
KONSUMEN.
PRODUSEN TIDAK MEMPUNYAI PENGENALAN YANG DALAM MENGENAI
SITUASI DI DAERAH-DAERAH TERTENTU.
ADANYA KEMUNGKINAN UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT YANG LEBIH BESAR
JIKA SUMBER DAYA DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN LAIN.
DIBUTUHKAN ADANYA PENYIMPANAN PRODUK KARENA PERBEDAAN WAKTU
PRODUKSI DAN KONSUMSI.
44. Membumi dan Menduniauts.ac.id
PENETAPAN DESAIN SALURAN DISTRIBUSI
TERDIRI DARI 3 ELEMEN:
1. PANJANGNYA MATA RANTAI DISTRIBUSI.
2. JUMLAH PENYALUR/INTENSITAS DISTRIBUSI.
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB.
45. Membumi dan Menduniauts.ac.id
MATA RANTAI DISTRIBUSI
• PRODUSEN KONSUMEN
• PRODUSEN PENGECER KONSUMEN
• PRODUSEN PEDAGANG BESAR PENGECER KONSUMEN
• BARANG-BARANG KONSUMSI YANG SIFAT DISTRIBUSINYA INTENSIF:
JALURNYA PANJANG.
• BARANG-BARANG INDUSTRI: JALUR DISTRIBUSINYA LEBIH
PENDEK/DITANGANI SENDIRI.
46. Membumi dan Menduniauts.ac.id
JUMLAH PENYALUR/INTENSITAS DISTRIBUSI
1. DISTRIBUSI INTENSIF
PRODUSEN MEMILIH SEBANYAK MUNGKIN PEDAGANG (OUTLET) DALAM SUATU DAERAH
PEMASARAN TERTENTU.
PRODUK DENGAN CIRI-CIRI BERIKUT DAPAT DIDISTRIBUSIKAN SECARA INTENSIF:
a. JUMLAH PERMINTAAN CUKUP BESAR DAN TERSEBAR.
b. HARGA PER SATUAN RELATIF RENDAH.
c. TIDAK MEMERLUKAN PENGETAHUAN TEKNIS UNTUK MEMPERDAGANGKAN ATAU
MENGGUNAKANNYA.
d. SEDIKIT ATAU TIDAK MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
e. SEDIKIT ATAU TIDAK MEMERLUKAN FASILITAS REPARASI.
f. TIDAK MEMERLUKAN SEDIAAN SUKU CADANG.
47. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. DISTRIBUSI SELEKTIF
PRODUSEN MEMILIH BEBERAPA PEDAGANG UNTUK MENYALURKAN
PRODUKNYA.
CIRI-CIRI PRODUKNYA
• HARGA RELATIF TINGGI.
• PERLU PENGETAHUAN TEKNIS UNTUK MEMPERDAGANGKANNYA.
• MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
• MEMERLUKAN GARANSI DALAM MASA TERTENTU SETELAH
PEMBELIAN.
• SERING MEMERLUKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG.
48. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. DISTRIBUSI EKSKLUSIF
HANYA SATU PEDAGANG YANG DITUNJUK UNTUK MENDISTRIBUSIKAN
PRODUK TERTENTU
CIRI-CIRI PRODUKNYA:
• MEMERLUKAN PENGETAHUAN TEKNIS KHUSUS UNTUK
MEMPERDAGANGKAN DAN MEREPARASI.
• HARGA PER SATUAN TINGGI.
• MEMPUNYAI NILAI PRETISE TINGGI.
• MEMERLUKAN INVESTASI UNTUK MENYALURKANNYA.
• MEMERLUKAN PENDIDIKAN KHUSUS TENTANG PRODUK.
• MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
49. Membumi dan Menduniauts.ac.id
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SALURAN
DISTRIBUSI
• PRODUSEN HARUS MENENTUKAN KONDISI DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK-PIHAK
YANG TERLIBAT DALAM DISTRIBUSI:
• KEBIJAKAN HARGA: DAFTAR HARGA, HARGA ECERAN TERTINGGI,
POTONGAN/DISKON.
• KONDISI PENJUALAN: PERSYARATAN-PERSYARATAN PEMBAYARAN SERTA
JAMINAN-JAMINAN YANG DIBERIKAN OLEH PRODUSEN.
• WILAYAH PENJUALAN: BATAS-BATAS OPERASI YANG DIBERIKAN KEPADA
PENYALUR.
• IKUT DALAM KEGIATAN PROMOSI, PRODUSEN HARUS MEMBERIKAN
LATIHAN/TRAINING KEPADA PETUGAS-PETUGAS PENYALUR, DAN LAIN-LAIN.
50. Membumi dan Menduniauts.ac.id
KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN SALURAN
DISTRIBUSI
1. MEMILIH ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI
• PENGALAMAN DAN REPUTASI
• PERTUMBUHAN
• PROFITABILITAS
• KUALITAS TENAGA PENJUAL
• LOKASI
• MACAM PELANGGAN
• STRATEGI PERUSAHAAN (PUSH ATAU PULL STRATEGY)
51. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. MEMOTIVASI ANGGOTA SALURAN
• KOMISI, POTONGAN, INSENTIF, BONUS.
• KREDIT, SYARAT PEMBAYARAN.
• KONTRAK UNTUK MEMBERI RASA AMAN.
• KUALITAS PRODUK SENDIRI.
• BANTUAN DALAM PROMOSI.
• PELATIHAN UNTUK WIRANIAGA.
• BANTUAN TEKNIS.
• HUBUNGAN BAIK
52. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. MENGEVALUASI PRESTASI ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI
• PENCAPAIAN TARGET/KUOTA.
• TINGKAT SEDIAAN.
• PELAYANAN KEPADA KONSUMEN.
• KERJASAMA DALAM KEGIATAN PROMOSI DAN PELATIHAN.
• PENANGANAN BARANG.
• PEMBAYARAN.
53. Membumi dan Menduniauts.ac.id
DISTRIBUSI FISIK
MERUPAKAN USAHA UNTUK MEMINDAHKAN PRODUK SECARA FISIK
DARI TEMPAT ASAL (PRODUSEN) SAMPAI KE TEMPAT
PEMAKAI/KONSUMEN AKHIR.
ELEMEN-ELEMEN POKOK FISIK LOGISTIK
• PEMROSESAN ORDER.
• PENYIMPANAN/PERGUDANGAN.
• TINGKAT SEDIAAN (STOCK).
• TRANSPORTASI.
54. Membumi dan Menduniauts.ac.id
STRATEGI DISTRIBUSI
• Teknik Strategi Distribusi Eceran
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang
tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen.
Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis
untuk memaksimalkan laba.
55. Membumi dan Menduniauts.ac.id
1. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya
pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini
sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari
yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti
sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
56. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang
atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor
atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan
terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi
masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk
kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
57. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua
distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang
ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan
harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif
adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm /
multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan
lain-lain.
58. Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Jenis-jenis Ritel
Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri
tertentu disertai pengertian atau definsi :
1. Discount Stores / Toko Diskon
Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga
yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro
dan Alfa
59. Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini
produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku
gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
60. Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Department Stores
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang
pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang
menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson,
rimo, dan sebagainya
61. Membumi dan Menduniauts.ac.id
4. Convenience Stores
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang
terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh
minimarket alfa dan indomaret.
5. Catalog Stores
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk
melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog
biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.
62. Membumi dan Menduniauts.ac.id
6. Chain Stores
Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki
oleh perusahaan yang sama.
7. Supermarket
Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan
dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani
dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
63. Membumi dan Menduniauts.ac.id
8. Hypermarkets / Hipermarket
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang
sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk.
Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket.
Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket
carrefour.
64. Membumi dan Menduniauts.ac.id
Referensi
• Solomon, M.R, Marshall, G.W, and Stuart, E.W. (2012), Marketing: Real People Real
Choices, 7th edition (internationaledition). Pearson Education, Inc, New Jersey
• www.google.com/manajemendistribusi