SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
PERBANKAN SYARIAH DAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)
DI INDONESIA
PAPER
OLEH :
M. Faried Ardiansyah
1720318310024
DOSEN PENGAJAR :
Laila Refiana Said, S.Psi, M.Si., PhD
PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
POSITIONPAPER
PERBANKANSYARIAHDANFINANCIALTECHNOLOGY(FINTECH) DI
INDONESIA
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman teknologi informasi, yang diramaikan dengan
semakin murahnya biaya akses ke internet, merebaknya penggunaan smartphone di
kalangan masyarakat, dan masuknya generasi milenial -- generasi yang lahir pada rentang
waktu tahun 1980-an hingga awal 2000-an, mereka diidentikan dengan penggila
teknologi dan gadget (Wijayanti SD, 2018) -- dalam usia produktif, ikut mengantarkan
dunia kepada era industri 4.0 yang didorong oleh pemanfaatan teknologi disruptiv, seperti
Mobile Internet, IoT, teknologi awan dan lainnya (CFB Bots, 2018).
Industri di bidang transportasi, hiburan, manufaktur dan lainnya harus menyesuaikan
terhadap perkembangan tersebut, begitu juga industri keuangan harus menyesuaikan bila
tidak ingin ketinggalan momentum semaraknya industri 4.0. Contoh penerapan teknologi
disruptiv di industri keuangan ialah perkembangan Financial Technology (selanjutnya
disingkat fintech), seperti Peer to Peer Lending dan Bitcoin. Contoh gegap gempitanya
fintech adalah ketika pada akhir 2017 1BTC (Bitcoin) disetarakan dengan US$ 19.700,
dan berhasil membuat kehebohan di tengah-tengah masyarakat, khususnya generasi
milenial.
Fintech sejak kemunculannya di Inggris pada 2014, terus berkembang dan menarik minat
masyarakat khususnya generasi milenial, dengan layanan pertamanya adalah jasa
peminjaman uang yang dijalankan oleh Zopa (Domingo, 2018) dalam bentuk peer-to-
peer lending yang sangat menarik bagi UMKM, karena mereka tidak mempunyai
persyaratan untuk mengajukan kredit ke Bank. Oleh karena fintech pertama kali
berkembang di Benua Eropa dan Amerika yang menerapkan sistem ekonomi keuangan
konvensional, yaitu: skema penetapan interest atau bunga dari sebuah pinjaman uang,
maka fintech diidentikan dengan layanan yang non-halal. Sebagaimana juga pada
perbankan umum atau konvensional, interest atau bunga bank ini tidak sejalan dengan
ajaran agama Islam, yang mengharamkan bunga atas pinjaman uang atau disebut riba.
Oleh sebab itu, di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,
didirikanlah bank-bank syariah mulai 1975, dengan menerapkan skema bagi hasil dalam
transaksi peminjaman uangnya.
Di Indonesia sendiri bank syariah yang pertama kali didirikan adalah Bank Muamalat
Indonesia pada 1991, dan setelah ditetapkannya UU No. 10 Tahun 1998, yang mana
secara tegas menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat dua sistem dalam perbankan (dual
banking system), yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah,
maka banyak bank-bank syariah lain bermunculan di tanah air, seperti Bank Syariah
Mandiri (BSM), BNI Syariah dan lainnya (OJK, 2017). Sampai 2016, bank-bank syariah
di Indonesia mampu tumbuh sebesar 15% per tahunnya (Sitanggang, 2018), dan pada
posisi Juni 2018 perbankan syariah masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, semua
pencapaiannya masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
(OJK, 2018).
Akan tetapi di balik itu semua, tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap perbankan
syariah hanya 11,06%, lebih rendah dari perbankan umum yang mampu mencapai sebesar
28,94%. Sedangkan untuk tingkat inklusi keuangan syariah juga tidak kalah rendahnya,
yaitu: 8,55%, adapun tingkat inklusi perbankan umum sebesar 63% (Rahman, 2018),
sehingga pada Juli 2018 Menteri Perancanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Bapak Bambang Brodjonegoro menilai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia
seperti jalan di tempat (Pitoko, 2018). Adapun usaha mensosialisasikan perbankan
syariah pada generasi milenial, juga baru dimulai di tahun 2000-an, yaitu: pada sekolah
pondok pesantren melalui mata pelajaran Ekonomi Syariah, maka tingkat literasi dan
inklusi perbankan syariah pada generasi milenial dapat dikatakan masih rendah (Iswanto,
2017).
Seharusnya dengan potensi jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan keunggulan bank
syariah dari bank umum, serta banyaknya pihak yang dapat membangun platform
teknologi, bank syariah tidak perlu ragu untuk masuk ke layanan fintech. Dengan harapan
meningkatnya tingkat literasi dan masyarakat tentang layanan perbankan syariah serta
tingkat inklusinya, serta dapat memviralkan investasi syariah sebagai gaya hidup di
kalangan milenial dan generasi berikutnya.
Perbankan Syariah dan Fintech
Menurut Boston Consulting Group (BCG), generasi milenial pada 2020 akan menjadi
populasi MAC (Middle-Class dan Affluent Customer, yaitu: mereka yang memiliki
kekayaan bersih antara US $ 100.000 dan US $ 1 juta di seluruh spektrum pendapatan)
dengan populasi 64% dari keseluruhan populasi Indonesia saat ini (Rastogi, et al., 2013),
oleh karena itu peluang dan potensi ini tidak dapat dilewatkan begitu saja oleh perbankan
syariah, sehingga harus sesegera mungkin mendekati generasi ini dengan pendekatan
yang generasi tersebut gandrungi, yaitu: melalui teknologi atau lebih khusus lagi
Financial Technology.
Ada beberapa alasan lain kenapa perbankan syariah berpotensi dan wajib untuk
merambah layanan fintech agar dapat meraih kesuksesan dalam bidang ini:
1. Fintech akan menjadi tren di Indonesia, walau aturan terkait fintech masih
digodok oleh OJK. Faktornya antara lain:
a. generasi milenial dan ekspansi internet, kemampuan belanja mereka akan
semakin tinggi seiring waktu, karena makin dewasa dan dapat mangatur
pendapatannya sendiri, serta dengan pertumbuhan pengguna internet yang
pesat, akan menjadi penggerak fintech untuk menjadi bagian dari gaya
hidup masyarakat,
b. e-commerce yang mulai berekspansi sampai kepada kebutuhan pokok
(sembako) masyarakat, melaju sangat pesat sejak 2015, mereka juga
sukses mengedukasi masyarakat bukan hanya untuk berbelanja melalui
online, tapi juga menyuburkan fintech. Contohnya seperti Go-Jek dengan
Go-Pay-nya yang telah menggantikan uang kertas sebagai alat
pembayaran,
c. rendahnya penetrasi perbankan di masyarakat, sebab di Indonesia jumlah
penduduk yang punya rekening di bank hanya sekitar 19%, dan
terkonsentrasi hanya di kota besar, apalagi jumlah pengguna kartu kredit
yang pada 2015 hanya 15,8 juta pengguna. Ini menjadi kesempatan besar
untuk dilayani fintech, karena dapat merebut 81% konsumen Indonesia
yang tidak terhubung ke bank, dan bisa jadi nantinya akan langsung
melakukan lompatan menjadi pelanggan fintech. (Dewanto, 2016)
2. Tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap perbankan syariah yang masih
rendah, sehingga mau tidak mau perbankan syariah harus menerbitkan produk
atau layanan inovatif dan melakukan langkah-langkah yang mengikuti
perkembangan zaman, seperti menggunakan platform mobile sebagai pendekatan
kepada kaum milenial yang pada 2020 akan menjadi populasi MAC.
3. Roadmap OJK dalam dokumen pembangunan ekonomi syariah 2017 - 2019,
menyatakan dalam misinya untuk memperluas akses terhadap produk dan layanan
keuangan syariah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan salah satu
programnya adalah pemanfaatan fintech dalam rangka memperluas akses
keuangan syariah. Berdasarkan survei APJII bahwa lebih dari setengah
masyarakat Indonesia sudah terkoneksi ke Internet, maka kondisi tersebut
seharusnya dimanfaatkan untuk melakukan pemasaran maupun transaksi atas
produk keuangan syariah. Selain itu OJK perlu memperkuat kebijakan terkait
pengembangan teknologi informasi, baik dengan menggunakan web-base
maupun platform fintech. Dengan demikian, dalam memenuhi kebutuhan akan
layanan keuangan syariah, masyarakat tidak dihadapkan dengan masalah jarak
dan waktu. Pada 2016 OJK telah mengeluarkan regulasi terkait peer-to-peer
lending, yaitu: POJK No. 77/POJK.01/2016 terkait Layanan Pinjam Meminjam
Uang Berbasis Teknologi Informasi. Regulasi ini dikeluarkan dengan maksud
melindungi kepentingan stakeholder yang terkait (OJK, 2017).
Sebagai salah satu bukti bahwa fintech syariah itu memungkinkan, adalah sudah terbitnya
surat rekomendasi penunjukan tim ahli Syariah dari Dewan Syariah Nasional untuk salah
satu perusahaan fintech, yaitu Investree yang sudah menghadirkan bagi masyarakat dalam
bentuk online, layanan Investree Syariah. Investree juga telah tercatat dalam Direktorat
Institusi Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) sebagai
bagian dari layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi, yang
dilaksanakan dengan dasar prinsip syariah.
Investree Syariah mempertemukan peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender)
dalam satu wadah yang dikenal dengan marketplace. Dengan skema kerja sama peer-to-
peer lending yang berasaskan syariah, maka diharapkan kerja sama ini halal dan
menguntungkan kedua belah pihak. Dengan sudah beroperasinya layanan Investree
Syariah, Investree berharap dengan layanan tersebut, dapat terus membantu pertumbuhan
UMKM di Indonesia, dan juga membantu perluasan pemanfaatan keuangan syariah
(Zaprilan, 2018).
Ada banyak kondisi yang sepertinya dapat menghambat perbankan syariah untuk
merambah layanan fintech, antara lain:
 kasus-kasus pelanggaran etika bisnis, seperti pembiayaan fiktif Rp. 1,1 T di Bank
Syariah Mandiri (Fauzi dan Agusyanti, 2018);
 seretnya investasi emas syariah di Bank Mega Syariah (Dwiantika, 2014);
 belum adanya regulasi OJK terkait fintech selain peer to peer lending;
 sering kali teknologi disruptiv dianggap sebagai biang keladi lesunya bisnis oleh
lembaga bisnis konvensional;
 serta sudah adanya perbankan konvensional yang merambah layanan fintech, dan
lain-lain
Maka hal-hal tersebut haruslah dianggap sebagai tantangan dan tidak sebanding dengan
manfaat yang akan didapatkan perbankan syariah bila merambah layanan fintech.
Penggunaan fintech, menurut Panut Mulyono (Rektor Universitas Gajah Mada), menjadi
bagian yang penting dari pengembangan perbankan syariah. Dengan menggunakan
teknologi, bank syariah dapat menjangkau lebih banyak nasabah di lokasi yang lebih luas,
karena dengan teknologi tersebut layanan perbankan tidak lagi dibatasi oleh tempat dan
waktu. Selain itu, inovasi layanan yang memanfaatkan teknologi menurutnya dapat
menunjukkan bahwa bank syariah memiliki layanan yang tidak kalah lengkap dan
mumpuni dibanding bank umum atau konvensional, sehingga dapat menarik banyak
calon nasabah baru. Di tengah persoalan ekonomi yang ada, fintech berbasis syariah dapat
menjadi salah satu solusi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di
Indonesia (Redaksi koran-jakarta.com, 2018).
Kesimpulan
Beberapa dasawarsa ke depan, dunia akan terus berlanjut di era Industri 4.0 atau masuk
ke era industri yang lebih maju lagi, generasi milenial akan menjadi pemain utama di
berbagai bidang kehidupan, serta peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat
Indonesia akan terus dibutuhkan. Sehingga bila perbankan syariah terlambat atau tidak
ikut merambah layanan fintech, maka perbankan syariah akan semakin tertinggal, dan
bisa saja terlupakan oleh generasi mendatang.
Sudah sepantasnya perbankan syariah selain mencari profit dari bagi hasil yang ada, juga
menjadi agen penyebar kabar kebaikan atau dakwah di tengah-tengah masyarakat, dalam
hal ini di bidang ekonomi, keuangan dan perbankan. Sehingga masyarakat menjadi lebih
sadar, peduli dan terbiasa untuk berekonomi dalam koridor syariah. Sehingga dari usaha
itu mudah-mudahan kalimat Allah di muka bumi akan ditegakkan.
Daftar Pustaka
CFB Bots, 2018. Disruptive Technologies and their Impact on the Future of Work di
https://medium.com/@cfb_bots/disruptive-technologies-and-their-
impact-on-the-future-of-work-fedb85820e67 (akses 3 Januari 2019)
Domingo, Oberlin, 2018. Dari Inggris Hingga ke Indonesia, Ini Sejarah P2P Lending
di Dunia di https://blog.danain.co.id/dari-inggris-hingga-ke-indonesia-
ini-sejarah-p2p-lending-di-dunia/ (akses 1 Januari 2019)
Dwiantika, Nina, 2014. OJK Selidiki Kasus Gadai Emas Bank Mega Syariah di
https://ekonomi.kompas.com/read/2014/05/09/0734405/OJK.Selidiki.Kas
us.Gadai.Emas.Bank.Mega.Syariah (akses 12 Desember 2018)
Fauzi, YY, dan Agustiyanti, 2018. Bank Syariah Mandiri Diduga Beri Pembiayaan
Fiktif Rp1,1 T di
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180214172620-78-
276222/bank-syariah-mandiri-diduga-beri-pembiayaan-fiktif-rp11-t
(akses 22 Desember 2018)
finansialku.com, 2016. Apa itu Inklusif Keuangan dan Literasi Keuangan ? di
https://www.finansialku.com/apa-itu-inklusif-keuangan-dan-literasi-
keuangan/ (akses 3 Januari 2019)
Hodgson, An, 2018. Who are the affluent consumers and how do y(ou best capture
them? di https://blog.euromonitor.com/affluent-consumers/ (akses 3
Januari 2019)
Iswanto, Denny, 2017. Literasi Ekonomi Syariah di Kalangan Milenial Rendah, Ini
Kata Praktisi di https://akurat.co/id-84290-read-literasi-ekonomi-syariah-
di-kalangan-milenial-rendah-ini-kata-praktisi (akses 3 Januari 2019)
Ulinnuha, IH, 2017. "Fintech" dan Perilaku Keuangan Generasi Milenial di
https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/14/090100326/.fintech.
dan.perilaku.keuangan.generasi.milenial (akses 24 Desember 2018)
Wuryasti, Fetry, 2018. Peluang Bisnis Syariah di 2019
http://mediaindonesia.com/read/detail/203216-peluang-bisnis-syariah-di-
2019 (akses 22 Desember 2018)
Sitanggang, LMS, 2018. Ini peluang dan tantangan perbankan syariah menurut analisis
BEI di https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-peluang-dan-tantangan-
perbankan-syariah-menurut-analisis-bei (akses 22 Desember 2018)
Dewanto, TN, 2016. Mengapa Fintech Akan Menjadi Tren Berikutnya di Indonesia? di
https://tuhunugraha.com/digital-strategy/2016/06/23/mengapa-fintech-
akan-menjadi-tren-berikutnya-di-indonesia/ (akses 3 Januari 2019)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2017. Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah
Indonesia 2017-2019. Jakarta(ID): OJK
_________________________, 2017. Sejarah Perbankan Syariah di
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Sejarah-
Perbankan-Syariah.aspx (akses 24 Desember 2018)
_________________________, 2018. Snapshot Perbankan Syariah Indonesia Juni
2018 di https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-dan-
kegiatan/publikasi/Pages/Snapshot-Perbankan-Syariah-Indonesia-Juni-
2018.aspx (akses 3 Januari 2019)
Pitoko, RA, 2018. Bappenas: Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia Jalan di
Tempat di
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/25/170000126/bappenas--
perkembangan-ekonomi-syariah-indonesia-jalan-di-tempat (akses 3
Januari 2019)
Pratama, Bambang, 2016. Mengenal Lebih Dekat “Financial Technology” di
http://business-law.binus.ac.id/2016/05/31/mengenal-lebih-dekat-financia
(akses 24 Desember 2018)
Putra, DA, 2018. Ini hambatan pengembangan fintech di Indonesia versi OJK
https://www.merdeka.com/uang/ini-hambatan-pengembangan-fintech-di-
indonesia-versi-ojk.html (akses 24 Desember 2018)
Rahman, Abdul, 2018. Literasi Rendah Jadi Tantangan Utama Bank Syariah di
https://finansial.bisnis.com/read/20180318/90/751320/literasi-rendah-jadi
(akses 1 Januari 2019)
Rastogi, Vaishali, et al., 2013. Indonesia’s Rising Middle-Class and Affluent
Consumers: Asia’s Next Big Opportunity di
https://www.bcg.com/publications/2013/center-consumer-customer-
insight-consumer-products-indonesias-rising-middle-class-affluent-
consumers.aspx (akses 3 Januari 2019)
Redaksi koran-jakarta.com, 2018. Bank Syariah Mesti Manfaatkan “Fintech” di
http://www.koran-jakarta.com/bank-syariah-mesti-manfaatkan--fintech-/
(akses 3 Januari 2019)
Wijayanti SD, 2018. 10 Ciri Dasar Generasi Millennial, Kamu Termasuk Gak Nih? di
https://www.idntimes.com/life/inspiration/sinta-wijayanti-d/10-ciri-
dasar-generasi-millennial-c1c2 (akses 1 Januari 2019)
Zaprilan, Kevin, 2018. Melihat Peluang Ekonomi Syariah di Indonesia di
https://www.investree.id/blog/business/melihat-peluang-ekonomi-
syariah-di-indonesia (akses 22 Desember 2018)

More Related Content

What's hot

Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resikoManajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resikoJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kreditManajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kreditJudianto Nugroho
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrssripardede
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanIsmi Islamia
 
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesManajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesJudianto Nugroho
 
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalAnalisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalRaditya Jati
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIMang Engkus
 

What's hot (20)

Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resikoManajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
Manajemen Risiko 18 aplikasi manajemen resiko
 
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kreditManajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
 
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
MUSYARAKAH
MUSYARAKAHMUSYARAKAH
MUSYARAKAH
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
 
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & LiabilitiesManajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
Manajemen Risiko 05 Risiko Kerusakan Properti & Liabilities
 
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalAnalisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
 

Similar to Perbankan Syariah dan Financial Technology

Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Kanaidi ken
 
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...Muhammad Iqbal Nursyaifullah Sadeli
 
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...Kanaidi ken
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanLestari Moerdijat
 
Literasi keuangan digital.pptx
Literasi keuangan digital.pptxLiterasi keuangan digital.pptx
Literasi keuangan digital.pptxDEMAHADYATMACIPTA
 
Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"
Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"
Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"Kanaidi ken
 
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Kanaidi ken
 
api-flup.docx
api-flup.docxapi-flup.docx
api-flup.docxSaka32
 
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.pptreisa dyasvaro zulanda putri
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaAulya Yarzuki
 
ISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGES
ISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGESISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGES
ISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGESIAIN Datokarama Palu
 
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi DigitalKeuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi DigitalHeru Sutadi
 
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"Kanaidi ken
 
Ekosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptxEkosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptxErrinaRachmawati
 
Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025
Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025
Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025Lestari Moerdijat
 

Similar to Perbankan Syariah dan Financial Technology (20)

Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
Trend Perkembangan Fintech Tahun 2025_ Materi Training "Financial Technology"
 
Fin tech corner
Fin tech corner   Fin tech corner
Fin tech corner
 
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
 
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah  _Pelatih...
Cara Kerja Penghimpunan Dana (Funding) pada Bank & Fintech Syari'ah _Pelatih...
 
3. Tipologi Fintech.ppt
3. Tipologi Fintech.ppt3. Tipologi Fintech.ppt
3. Tipologi Fintech.ppt
 
Materi 4 Regulasi.pdf
Materi 4 Regulasi.pdfMateri 4 Regulasi.pdf
Materi 4 Regulasi.pdf
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
 
Literasi keuangan digital.pptx
Literasi keuangan digital.pptxLiterasi keuangan digital.pptx
Literasi keuangan digital.pptx
 
Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"
Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"
Kemitraan Perbankan & Fintech _ Materi Training "Financial Technology"
 
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
Tantangan & Hambatan Pengembangan Produk Digital Banking 4.0._ Training "Stra...
 
api-flup.docx
api-flup.docxapi-flup.docx
api-flup.docx
 
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
2. Perkembangan dan transformasi Financial Technology.ppt
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah dana
 
ISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGES
ISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGESISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGES
ISLAMIC FINANCIAL TECHNOLOGY: NEW OPPORTUNITIES AND CHALLENGES
 
Pegadaian
PegadaianPegadaian
Pegadaian
 
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi DigitalKeuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
 
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
Road Map Fintech di Indonesia _ Materi Training "Financial Technology"
 
Ekosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptxEkosistem Keuangan Digital.pptx
Ekosistem Keuangan Digital.pptx
 
PPT_FINTECH.ppt
PPT_FINTECH.pptPPT_FINTECH.ppt
PPT_FINTECH.ppt
 
Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025
Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025
Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2025
 

Perbankan Syariah dan Financial Technology

  • 1. PERBANKAN SYARIAH DAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) DI INDONESIA PAPER OLEH : M. Faried Ardiansyah 1720318310024 DOSEN PENGAJAR : Laila Refiana Said, S.Psi, M.Si., PhD PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2018
  • 2. POSITIONPAPER PERBANKANSYARIAHDANFINANCIALTECHNOLOGY(FINTECH) DI INDONESIA Pendahuluan Seiring dengan perkembangan zaman teknologi informasi, yang diramaikan dengan semakin murahnya biaya akses ke internet, merebaknya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat, dan masuknya generasi milenial -- generasi yang lahir pada rentang waktu tahun 1980-an hingga awal 2000-an, mereka diidentikan dengan penggila teknologi dan gadget (Wijayanti SD, 2018) -- dalam usia produktif, ikut mengantarkan dunia kepada era industri 4.0 yang didorong oleh pemanfaatan teknologi disruptiv, seperti Mobile Internet, IoT, teknologi awan dan lainnya (CFB Bots, 2018). Industri di bidang transportasi, hiburan, manufaktur dan lainnya harus menyesuaikan terhadap perkembangan tersebut, begitu juga industri keuangan harus menyesuaikan bila tidak ingin ketinggalan momentum semaraknya industri 4.0. Contoh penerapan teknologi disruptiv di industri keuangan ialah perkembangan Financial Technology (selanjutnya disingkat fintech), seperti Peer to Peer Lending dan Bitcoin. Contoh gegap gempitanya fintech adalah ketika pada akhir 2017 1BTC (Bitcoin) disetarakan dengan US$ 19.700, dan berhasil membuat kehebohan di tengah-tengah masyarakat, khususnya generasi milenial. Fintech sejak kemunculannya di Inggris pada 2014, terus berkembang dan menarik minat masyarakat khususnya generasi milenial, dengan layanan pertamanya adalah jasa peminjaman uang yang dijalankan oleh Zopa (Domingo, 2018) dalam bentuk peer-to- peer lending yang sangat menarik bagi UMKM, karena mereka tidak mempunyai persyaratan untuk mengajukan kredit ke Bank. Oleh karena fintech pertama kali berkembang di Benua Eropa dan Amerika yang menerapkan sistem ekonomi keuangan konvensional, yaitu: skema penetapan interest atau bunga dari sebuah pinjaman uang, maka fintech diidentikan dengan layanan yang non-halal. Sebagaimana juga pada perbankan umum atau konvensional, interest atau bunga bank ini tidak sejalan dengan ajaran agama Islam, yang mengharamkan bunga atas pinjaman uang atau disebut riba. Oleh sebab itu, di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,
  • 3. didirikanlah bank-bank syariah mulai 1975, dengan menerapkan skema bagi hasil dalam transaksi peminjaman uangnya. Di Indonesia sendiri bank syariah yang pertama kali didirikan adalah Bank Muamalat Indonesia pada 1991, dan setelah ditetapkannya UU No. 10 Tahun 1998, yang mana secara tegas menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat dua sistem dalam perbankan (dual banking system), yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah, maka banyak bank-bank syariah lain bermunculan di tanah air, seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah dan lainnya (OJK, 2017). Sampai 2016, bank-bank syariah di Indonesia mampu tumbuh sebesar 15% per tahunnya (Sitanggang, 2018), dan pada posisi Juni 2018 perbankan syariah masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, semua pencapaiannya masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (OJK, 2018). Akan tetapi di balik itu semua, tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap perbankan syariah hanya 11,06%, lebih rendah dari perbankan umum yang mampu mencapai sebesar 28,94%. Sedangkan untuk tingkat inklusi keuangan syariah juga tidak kalah rendahnya, yaitu: 8,55%, adapun tingkat inklusi perbankan umum sebesar 63% (Rahman, 2018), sehingga pada Juli 2018 Menteri Perancanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bapak Bambang Brodjonegoro menilai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia seperti jalan di tempat (Pitoko, 2018). Adapun usaha mensosialisasikan perbankan syariah pada generasi milenial, juga baru dimulai di tahun 2000-an, yaitu: pada sekolah pondok pesantren melalui mata pelajaran Ekonomi Syariah, maka tingkat literasi dan inklusi perbankan syariah pada generasi milenial dapat dikatakan masih rendah (Iswanto, 2017). Seharusnya dengan potensi jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan keunggulan bank syariah dari bank umum, serta banyaknya pihak yang dapat membangun platform teknologi, bank syariah tidak perlu ragu untuk masuk ke layanan fintech. Dengan harapan meningkatnya tingkat literasi dan masyarakat tentang layanan perbankan syariah serta tingkat inklusinya, serta dapat memviralkan investasi syariah sebagai gaya hidup di kalangan milenial dan generasi berikutnya.
  • 4. Perbankan Syariah dan Fintech Menurut Boston Consulting Group (BCG), generasi milenial pada 2020 akan menjadi populasi MAC (Middle-Class dan Affluent Customer, yaitu: mereka yang memiliki kekayaan bersih antara US $ 100.000 dan US $ 1 juta di seluruh spektrum pendapatan) dengan populasi 64% dari keseluruhan populasi Indonesia saat ini (Rastogi, et al., 2013), oleh karena itu peluang dan potensi ini tidak dapat dilewatkan begitu saja oleh perbankan syariah, sehingga harus sesegera mungkin mendekati generasi ini dengan pendekatan yang generasi tersebut gandrungi, yaitu: melalui teknologi atau lebih khusus lagi Financial Technology. Ada beberapa alasan lain kenapa perbankan syariah berpotensi dan wajib untuk merambah layanan fintech agar dapat meraih kesuksesan dalam bidang ini: 1. Fintech akan menjadi tren di Indonesia, walau aturan terkait fintech masih digodok oleh OJK. Faktornya antara lain: a. generasi milenial dan ekspansi internet, kemampuan belanja mereka akan semakin tinggi seiring waktu, karena makin dewasa dan dapat mangatur pendapatannya sendiri, serta dengan pertumbuhan pengguna internet yang pesat, akan menjadi penggerak fintech untuk menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, b. e-commerce yang mulai berekspansi sampai kepada kebutuhan pokok (sembako) masyarakat, melaju sangat pesat sejak 2015, mereka juga sukses mengedukasi masyarakat bukan hanya untuk berbelanja melalui online, tapi juga menyuburkan fintech. Contohnya seperti Go-Jek dengan Go-Pay-nya yang telah menggantikan uang kertas sebagai alat pembayaran, c. rendahnya penetrasi perbankan di masyarakat, sebab di Indonesia jumlah penduduk yang punya rekening di bank hanya sekitar 19%, dan terkonsentrasi hanya di kota besar, apalagi jumlah pengguna kartu kredit yang pada 2015 hanya 15,8 juta pengguna. Ini menjadi kesempatan besar untuk dilayani fintech, karena dapat merebut 81% konsumen Indonesia yang tidak terhubung ke bank, dan bisa jadi nantinya akan langsung melakukan lompatan menjadi pelanggan fintech. (Dewanto, 2016)
  • 5. 2. Tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap perbankan syariah yang masih rendah, sehingga mau tidak mau perbankan syariah harus menerbitkan produk atau layanan inovatif dan melakukan langkah-langkah yang mengikuti perkembangan zaman, seperti menggunakan platform mobile sebagai pendekatan kepada kaum milenial yang pada 2020 akan menjadi populasi MAC. 3. Roadmap OJK dalam dokumen pembangunan ekonomi syariah 2017 - 2019, menyatakan dalam misinya untuk memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan syariah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan salah satu programnya adalah pemanfaatan fintech dalam rangka memperluas akses keuangan syariah. Berdasarkan survei APJII bahwa lebih dari setengah masyarakat Indonesia sudah terkoneksi ke Internet, maka kondisi tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk melakukan pemasaran maupun transaksi atas produk keuangan syariah. Selain itu OJK perlu memperkuat kebijakan terkait pengembangan teknologi informasi, baik dengan menggunakan web-base maupun platform fintech. Dengan demikian, dalam memenuhi kebutuhan akan layanan keuangan syariah, masyarakat tidak dihadapkan dengan masalah jarak dan waktu. Pada 2016 OJK telah mengeluarkan regulasi terkait peer-to-peer lending, yaitu: POJK No. 77/POJK.01/2016 terkait Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Regulasi ini dikeluarkan dengan maksud melindungi kepentingan stakeholder yang terkait (OJK, 2017). Sebagai salah satu bukti bahwa fintech syariah itu memungkinkan, adalah sudah terbitnya surat rekomendasi penunjukan tim ahli Syariah dari Dewan Syariah Nasional untuk salah satu perusahaan fintech, yaitu Investree yang sudah menghadirkan bagi masyarakat dalam bentuk online, layanan Investree Syariah. Investree juga telah tercatat dalam Direktorat Institusi Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) sebagai bagian dari layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi, yang dilaksanakan dengan dasar prinsip syariah. Investree Syariah mempertemukan peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender) dalam satu wadah yang dikenal dengan marketplace. Dengan skema kerja sama peer-to- peer lending yang berasaskan syariah, maka diharapkan kerja sama ini halal dan
  • 6. menguntungkan kedua belah pihak. Dengan sudah beroperasinya layanan Investree Syariah, Investree berharap dengan layanan tersebut, dapat terus membantu pertumbuhan UMKM di Indonesia, dan juga membantu perluasan pemanfaatan keuangan syariah (Zaprilan, 2018). Ada banyak kondisi yang sepertinya dapat menghambat perbankan syariah untuk merambah layanan fintech, antara lain:  kasus-kasus pelanggaran etika bisnis, seperti pembiayaan fiktif Rp. 1,1 T di Bank Syariah Mandiri (Fauzi dan Agusyanti, 2018);  seretnya investasi emas syariah di Bank Mega Syariah (Dwiantika, 2014);  belum adanya regulasi OJK terkait fintech selain peer to peer lending;  sering kali teknologi disruptiv dianggap sebagai biang keladi lesunya bisnis oleh lembaga bisnis konvensional;  serta sudah adanya perbankan konvensional yang merambah layanan fintech, dan lain-lain Maka hal-hal tersebut haruslah dianggap sebagai tantangan dan tidak sebanding dengan manfaat yang akan didapatkan perbankan syariah bila merambah layanan fintech. Penggunaan fintech, menurut Panut Mulyono (Rektor Universitas Gajah Mada), menjadi bagian yang penting dari pengembangan perbankan syariah. Dengan menggunakan teknologi, bank syariah dapat menjangkau lebih banyak nasabah di lokasi yang lebih luas, karena dengan teknologi tersebut layanan perbankan tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu. Selain itu, inovasi layanan yang memanfaatkan teknologi menurutnya dapat menunjukkan bahwa bank syariah memiliki layanan yang tidak kalah lengkap dan mumpuni dibanding bank umum atau konvensional, sehingga dapat menarik banyak calon nasabah baru. Di tengah persoalan ekonomi yang ada, fintech berbasis syariah dapat menjadi salah satu solusi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di Indonesia (Redaksi koran-jakarta.com, 2018). Kesimpulan Beberapa dasawarsa ke depan, dunia akan terus berlanjut di era Industri 4.0 atau masuk ke era industri yang lebih maju lagi, generasi milenial akan menjadi pemain utama di
  • 7. berbagai bidang kehidupan, serta peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Indonesia akan terus dibutuhkan. Sehingga bila perbankan syariah terlambat atau tidak ikut merambah layanan fintech, maka perbankan syariah akan semakin tertinggal, dan bisa saja terlupakan oleh generasi mendatang. Sudah sepantasnya perbankan syariah selain mencari profit dari bagi hasil yang ada, juga menjadi agen penyebar kabar kebaikan atau dakwah di tengah-tengah masyarakat, dalam hal ini di bidang ekonomi, keuangan dan perbankan. Sehingga masyarakat menjadi lebih sadar, peduli dan terbiasa untuk berekonomi dalam koridor syariah. Sehingga dari usaha itu mudah-mudahan kalimat Allah di muka bumi akan ditegakkan. Daftar Pustaka CFB Bots, 2018. Disruptive Technologies and their Impact on the Future of Work di https://medium.com/@cfb_bots/disruptive-technologies-and-their- impact-on-the-future-of-work-fedb85820e67 (akses 3 Januari 2019) Domingo, Oberlin, 2018. Dari Inggris Hingga ke Indonesia, Ini Sejarah P2P Lending di Dunia di https://blog.danain.co.id/dari-inggris-hingga-ke-indonesia- ini-sejarah-p2p-lending-di-dunia/ (akses 1 Januari 2019) Dwiantika, Nina, 2014. OJK Selidiki Kasus Gadai Emas Bank Mega Syariah di https://ekonomi.kompas.com/read/2014/05/09/0734405/OJK.Selidiki.Kas us.Gadai.Emas.Bank.Mega.Syariah (akses 12 Desember 2018) Fauzi, YY, dan Agustiyanti, 2018. Bank Syariah Mandiri Diduga Beri Pembiayaan Fiktif Rp1,1 T di https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180214172620-78- 276222/bank-syariah-mandiri-diduga-beri-pembiayaan-fiktif-rp11-t (akses 22 Desember 2018) finansialku.com, 2016. Apa itu Inklusif Keuangan dan Literasi Keuangan ? di https://www.finansialku.com/apa-itu-inklusif-keuangan-dan-literasi- keuangan/ (akses 3 Januari 2019) Hodgson, An, 2018. Who are the affluent consumers and how do y(ou best capture them? di https://blog.euromonitor.com/affluent-consumers/ (akses 3 Januari 2019)
  • 8. Iswanto, Denny, 2017. Literasi Ekonomi Syariah di Kalangan Milenial Rendah, Ini Kata Praktisi di https://akurat.co/id-84290-read-literasi-ekonomi-syariah- di-kalangan-milenial-rendah-ini-kata-praktisi (akses 3 Januari 2019) Ulinnuha, IH, 2017. "Fintech" dan Perilaku Keuangan Generasi Milenial di https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/14/090100326/.fintech. dan.perilaku.keuangan.generasi.milenial (akses 24 Desember 2018) Wuryasti, Fetry, 2018. Peluang Bisnis Syariah di 2019 http://mediaindonesia.com/read/detail/203216-peluang-bisnis-syariah-di- 2019 (akses 22 Desember 2018) Sitanggang, LMS, 2018. Ini peluang dan tantangan perbankan syariah menurut analisis BEI di https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-peluang-dan-tantangan- perbankan-syariah-menurut-analisis-bei (akses 22 Desember 2018) Dewanto, TN, 2016. Mengapa Fintech Akan Menjadi Tren Berikutnya di Indonesia? di https://tuhunugraha.com/digital-strategy/2016/06/23/mengapa-fintech- akan-menjadi-tren-berikutnya-di-indonesia/ (akses 3 Januari 2019) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2017. Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017-2019. Jakarta(ID): OJK _________________________, 2017. Sejarah Perbankan Syariah di https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Sejarah- Perbankan-Syariah.aspx (akses 24 Desember 2018) _________________________, 2018. Snapshot Perbankan Syariah Indonesia Juni 2018 di https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-dan- kegiatan/publikasi/Pages/Snapshot-Perbankan-Syariah-Indonesia-Juni- 2018.aspx (akses 3 Januari 2019) Pitoko, RA, 2018. Bappenas: Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia Jalan di Tempat di https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/25/170000126/bappenas-- perkembangan-ekonomi-syariah-indonesia-jalan-di-tempat (akses 3 Januari 2019) Pratama, Bambang, 2016. Mengenal Lebih Dekat “Financial Technology” di http://business-law.binus.ac.id/2016/05/31/mengenal-lebih-dekat-financia (akses 24 Desember 2018)
  • 9. Putra, DA, 2018. Ini hambatan pengembangan fintech di Indonesia versi OJK https://www.merdeka.com/uang/ini-hambatan-pengembangan-fintech-di- indonesia-versi-ojk.html (akses 24 Desember 2018) Rahman, Abdul, 2018. Literasi Rendah Jadi Tantangan Utama Bank Syariah di https://finansial.bisnis.com/read/20180318/90/751320/literasi-rendah-jadi (akses 1 Januari 2019) Rastogi, Vaishali, et al., 2013. Indonesia’s Rising Middle-Class and Affluent Consumers: Asia’s Next Big Opportunity di https://www.bcg.com/publications/2013/center-consumer-customer- insight-consumer-products-indonesias-rising-middle-class-affluent- consumers.aspx (akses 3 Januari 2019) Redaksi koran-jakarta.com, 2018. Bank Syariah Mesti Manfaatkan “Fintech” di http://www.koran-jakarta.com/bank-syariah-mesti-manfaatkan--fintech-/ (akses 3 Januari 2019) Wijayanti SD, 2018. 10 Ciri Dasar Generasi Millennial, Kamu Termasuk Gak Nih? di https://www.idntimes.com/life/inspiration/sinta-wijayanti-d/10-ciri- dasar-generasi-millennial-c1c2 (akses 1 Januari 2019) Zaprilan, Kevin, 2018. Melihat Peluang Ekonomi Syariah di Indonesia di https://www.investree.id/blog/business/melihat-peluang-ekonomi- syariah-di-indonesia (akses 22 Desember 2018)