SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
Download to read offline
BAB IBAB IBAB IBAB I
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
Kewiraniagaan Sebagai Fungsi Utama Wirausahawan
Wiraniaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: orang yang melakukan penju-
al-an produk secara langsung kepada konsumen atau pembeli.
Kewiraniagaan: keahlian dalam berwiraniaga, yang juga merupakan perpaduan an-
tara seni berkomunikasi dan keahlian menawarkan ide dengan cara meyakinkan pi-
hak lain untuk menerima dan membeli produk yang ditawarkan.
Rahasia keberhasilan seorang wiraniaga terletak pada kesediaan untuk senantiasa
mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan memperhatikan
setiap orang di lingkungan tempat ia berada dan memenuhinya.
Dari hal tersebut, maka seorang wiraniaga dituntut untuk “kreatif”. Dalam hal ini
adalah:
• K = Keinginan untuk maju
Keinginan akan menjadi pembangkit motivasi untuk meraih kesempatan yang
datang setiap saat dan membentuk sikap pribadi yang tidak mudah menyerah da-
lam menghadapi berbagai tantangan.
• R = Rasa ingin tahu yang kuat
Keingintahunan merupakan awal perluasan wawasan tentang sesuatu. Bermula
dari ingin tahu, maka orang akan menelusur berbagai informasi dengan memba-
ca berbagai materi tertulis dan bertanya kepada orang lain yang berpengetahuan
dan berpengalaman.
• E = “Enthusiasm” (semangat) yang besar
Semangat dalam menjalankan pekerjaan merupakan pendorong motivasi untuk
mencapai keberhasilan.
• A = Analisis yang sistematis
Analisis ini digunakan agar segala sesuatu yang berhubungan dengan target da-
pat diprediksikan.
• T = Terbuka untuk menerima saran dan pendapat orang lain
Merupakan cara yang lebih efisien dan efektif, dengan menyadari bahwa setiap
orang mempunyai kelebihan dalam pengetahuan dan pengalaman tertentu.
• I = Inisiatif yang menonjol, berani mengambil keputusan dan langkah yang
berbeda dari orang lain.
Keberanian menawarkan suatu inisiatif pada saat kritis dalam suatu kondisi yang
sangat diperlukan dalam kehidupan organisasi. Inisiatif adalah upaya untuk me-
laksanakan suatu pekerjaan atau mewujudkan suatu ide.
• F = Fikiran yang terkonsentrasi pada satu pokok.
Mengkonsentrasikan pikiran dapat dipelajari dan tingkat keberhasilannya diten-
tukan oleh kemampuan memilah problem dalam tata urutan berdasarkan
urgensi.
Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan pe-
luang.
Kreativitas: kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru da-
lam pemecahan masalah dan menemukan peluang. (inti: Kreativitas adalah memi-
kirkan sesuatu yang baru dan berbeda)
Inovasi: Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan ma-
salah dan menemukan peluang. (Inti: Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda)
Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila:
• Berpikir dan melakukan sesuatu yang baru
• Berpikir dan melakukan sesuatu yang lama dengan cara-cara baru
Latar belakang/sejarah kewirausahaan
Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman lang-
sung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship
are born not made), sehingga tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Saat ini kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin il-
mu yang dapat dipelajari dan diajarkan. “Entrepreneurship are not only born but
also made”, artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Alasannya adalah setiap orang
yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wira-
usaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan
perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori,
bukan pada intuisi. Dan perilaku, konsep dan teori merupakan hal-hal yang dapat di-
pelajari.
Dilihat perkembangannya, sejak abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di
beberapa Negara, seperti Belanda dan Jerman. Selanjutnya pada tahun 1950-an,
pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Puncaknya pada tahun 1970-an, pendidikan kewirausahaan mulai diajarkan di jen-
jang universitas, sebagai mata kuliah “Entrepreneurship” atau “Small Business
Management”
Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia, saat ini masih terbatas diajarkan di bebe-
rapa sekolah dan Perguruan Tinggi saja. Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendi-
dikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang indepen-
den, karena:
• Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori,
konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
• Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan venture-growth,
ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memi-
sahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
• Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
• Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pe-
merataan pendapatan.
Pengertian
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, ke-
mampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk mem-
peroleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesem-
patan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengam-
bil keuntungan daripadanya danmengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses
Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan krea-
tivitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang pasar. (Thomas W.
Zimmerer)
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dengan cara-cara baru
dan berbeda agar dapat bersaing.
Wirausaha
Kewiarausahaan dilihat dari berbagai Sudut pandang dan konteks
• Pandangan Ahli Ekonomi:
Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan fak-
tor-faktor produksi untuk tujuan memproduksi barang dan jasa, sehingga me-
ningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
• Pandangan Ahli Manajemen:
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal
yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan
kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
• Pandangan Pelaku Bisnis
Wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan pelopor dalam bisnis,
inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki ke-
unggulan dalam prestasi di bidang usaha. (pengusaha yang kreatif).
• Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kuat dari dalam dirinya
untuk memperoleh suatu tujuan serta suka berekseperimen untuk menampil-
kan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
• Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain,
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangai masyarakat.
Meskipun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, akan tetapi pada umumnya
mengandung unsur-unsur yang hampir sama, yaitu seseorang yang memiliki ke-
mampuan kreatif, inovatif, berani menanggung risiko, serta selalu mencari pelu-
ang melalui potensi yang dimilikinya.
Pengertian Wirausaha adalah seseorang yang menjalankan kegiatan kewirausa-
haan, atau seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. (dalam hal
ini adalah seorang pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengam-
bil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.)
Obyek Studi Kewirausahaan
Menurut Soeparman Soemahamidjaya, kemampuan seseorang yang menjadi obyek ke-
wirausahaan meliputi:
Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan untuk berinisiatif
Kemampuan berinovasi
Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
Kemampuan untuk mengatur waktu
Kemampuan untuk belajar dari pengalaman
Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam me-
mecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan se-
suatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombina-
sikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan per-
saingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan tek-
nologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk mengha-
silkan barang dan jasa baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang
sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasn kepada konsu-
men.
Dari keenam hakekat tersebut, kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan un-
tuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko.
Karakteristik kewirausahaan
Commitment & Determination
Memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya
pada usaha, karena dengan sikap yag setengah hati mengakibatkan besarnya ke-
mungkinan untuk gagal dalam berwirausaha
Desire of responsibility
Memiliki rasa tanggung jawab, baik dalam mengendalikan sumber daya yang digu-
nakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan wirausaha.
Opportunity obsession
Selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diu-
kur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila
ada peluang
Tolerance for risk, ambiguity & uncertainty
Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola
risiko dengan cara mentransfer risiko ke pihak lain, seperti bank, investor, konsu-
men, pemasok dan lainnya. Wirausaha yangn berhasil biasanya memiliki toleransi
terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
Self confidence
Percaya diri. Seorang wirausaha cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang
kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil
Creativity & Flexibility
Berdaya cipta dan luwes. Merupakan kemampuan untuk menanggapi perubahan
yang cepat dan fleksibel
Desire for immediate feedback
Selalu memerlukan umpan balik yang segera. Seorang wirausaha selalu ingin me-
ngetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki ki-
nerjanya, selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang te-
lah dimilikinya dan selalu belajar dari pengalaman.
High level of energy
Memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki da-
ya juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya, sehingga lebih suka
bekerja keras, walaupun dalam waktu yang relatif lama.
Motivation of excel
Memiliki dorongan untuk selalu unggul. Seorang wirausaha selalu ingin lebih ung-
gul, lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi
standar yang ada.
Orientation to the future
Berorientasi pada masa yang akan datang. Untuk tumbuh dan berkembang, wirau-
saha selalu berpandanganjauh ke masa depan yang lebih baik
Willingness to learn from failure
Selalu belajar dari kegagalan. Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal dan
selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan.
Leadership ability
Kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan
untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan, dan harus lebih memiliki taktik me-
diator dan negosiator daripada diktator
Dari karakteristik di atas, ada beberapa nilai hakiki dari kewirausahaan, yaitu
Percaya diri
Merupakan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerja-
annya. Dalam praktik hal ini sangat penting dalam memulai, melakukan dan menye-
lesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan.
Kepercayaan diri bersifat internal, sangat relative dan dinamis, dan banyak ditentu-
kan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pe-
kerjaan dengan sistematis, terencana, efektif dan efesien, serta ditunjukkan dengan
ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
Kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan bekerja.
Orientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang selalu menguta-
makan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabah-
an, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang
yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.
Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh:
Keyakinan pada diri sendiri
Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan ke-
mungkinan untuk memperoleh keuntungan
Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis
Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan, selalu tampil beda, lebih dulu dan lebih menonjol, dapat bergaul de-
ngan orang lain dan dapat menerima dan menanggapi saran dan kritik.
Orientasi pada masa depan
Merupakan prespektif untuk selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan ke-
berhasilan dan berpandangan jauh ke depan. Kuncinya adalah pada kemampuan un-
tuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang.
Keorisinilan: Kreativitas dan inovasi
Unsur-unsur keorisinilan seseorang memiliputi inovatif, kratif dan fleksibel.
Wirausaha yang inovatif adalah seorang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-
cara baru yang lebih baik. Karakteristiknya:
Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara-cara
tersebut cukup baik
Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memenafaatkan perbedaan
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih pe-
luang yang dihadapi setiap hari.
Motif Kewirausahaan
Seseorang yang berminat untuk berwirauasaha, akan dipengaruhi motif berprestasi, yai-
tu suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi, dengan faktor dasar adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Alasan seseorang berminat untuk berwirausaha:
Alasan keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari panda-
patan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan
Alasan sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati,
untuk menjadi contoh bagi orang lain, agar dapat bertmu orang banyak
Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan kepada masyarakat, untuk mena-
tar masyarakat, untuk membatu ekonomi masyarakat, demi masa depan keluarga
Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebih
produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara1
BAB IIBAB IIBAB IIBAB II
PROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAAN
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayang-
kan banyak orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausahaan adalah untuk semua
orang. Mengapa?
Alasannya:
1. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam
"intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini
berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.
2. Kewirausahaan itu pada dasarnya dapat dipelajari, karena lebih menekankan pada
konsep dan teori
3. Para wirausaha yang paling berhasil pada dasarnya adalah manusia biasa.
4. Adanya 10 kiat sukses yang sederhana, yaitu: bahwa wirausaha:
…..digerakkan oleh ide dan impian,
…..lebih mengandalkan kreativitas,
…..menunjukkan keberanian,
…..percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata,
…..melihat masalah sebagai peluang,
…..memilih usaha sesuai hobi dan minat,
…..mulai dengan modal seadanya,
…. senang mencoba hal baru,
…..selalu bangkit dari kegagalan, dan
…..tak mengandalkan gelar akademis.
5. Kewirausahaan mengarahkan orang kepada kepemimpinan
Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan:
Faktor Internal, yaitu Kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita me-
ngelola diri sendiri.
Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu:
a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan
efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan ten-
tang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.
b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan de-
sakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, ber-
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara2
tanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan,
dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-
informasi baru.
c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komit-
men, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam mengha-
dapi halangan dan kegagalan.
Faktor Eksternal yaitu Kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita me-
nangani suatu hubungan.
kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu:
a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif
orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan
mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain,
dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.
b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meya-
kinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membang-
kitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan,
bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan ber-
sama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan
bersama.
Tahap-Tahap Kewirausahaan:
1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating)
Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik pro-
duksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating & developing)
Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun
masih dalam perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis.
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different)
Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang le-
bih baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal ini dida-
sarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan proses produksi yang ada, ke-
ingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.
Kunci sukses seorang pengusaha di dalam memenangkan pasar adalah kekuatan pe-
ranan dalam berinovasi dan menciptakan ide-ide brilian dalam menembus market share.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara3
Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud apa
saja, mulai dari, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan
dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi
untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan se-
buah produk baru lagi. Salah satu metode inovasi adalah ala Jepang, yaitu dengan prin-
sip ATM; Amati Tiru Modifikasi.
Untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguh melalui inovasi, maka harus menerapkan
beberapa hal berikut:
1. Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif, yaitu dengan berani ke-
luar dari kerangka bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
baik.
2. Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Mi-
salnya, saat ini sedang maraknya penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia bis-
nis.
3. Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang di-
milikinya, agar konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal.
4. Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership, ke-
bersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.
5. Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan
lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya.
6. Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk me-
ningkatkan hasil usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuhnya dengan cara
membaca buku-buku, artikel, internet, ataupun bertanya pada yang ahlinya.
7. Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu men-
jalankan konsep manajemen dan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk mem-
pelajari segala situasi bisnis atau usaha yang cepat berkembang dan berubah sangat
cepat. Untuk itu perlunya daya kreativitas yang tinggi, analisis yang baik, intuisi
yang tajam, kemampuan networking yang mendukung, serta strategi jitu dalam me-
masarkan produk atau jasa yang dimilikinya.
Kewirausahaan sebagai alternatif solusi masalah ketenagakerjaan
Untuk memulai menjadi wirausaha akan dihadapkan pada tiga ketakutan, yaitu:
1. Takut rugi. Memang usaha apa pun akan selalu berisiko untuk rugi tetapi juga ber-
peluang untuk untung.
2. Takut terhadap ketidakpastian, terutama ketidakpastian dalam penghasilan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara4
3. Takut mencoba. Sebenarnya takut mencoba tersebut dapat disamakan dengan takut
tenggelam.
4 Paradigma yang membuat wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat per-
saingan usaha yang semakin ketat, yaitu:
1. Seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan di masa mendatang.
Sebab, entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepu-
asan pelanggan.
2. fleksibilitas dari sang wirausaha. Seorang entrepreneur harus bisa cepat menyesuai-
kan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan usaha.
3. Rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi sebagal macam kemungkin-
an sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan ino-
vasi atau penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis.
4. Kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang telah ada sebe-
lumnya.
Keuntungan & Kerugian Berwirausaha
Keuntungan berwirausaha
1. Otonomi. Pengelolaan yangn bebas dan tidak terikat, membuat wirausaha men-
jadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan
bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
memotivasi wirausaha
3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan se-
bagai milik sendiri.
Kerugian berwirausaha
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu
yang lama dan sibuk, hingga mengorbankan kepentingan keluarga dan istirahat.
2. Beban dan tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pemasaran, keuangan, personil, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha meng-
gunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/
keuntungan yang diperoleh relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara5
Faktor Kegagalan Wirausaha
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara1
BAB III
FUNGSI & PERAN WIRAUSAHA
Pengelompokkan kewirausahaan:
Berdasarkan perannya: (menurut Roopke)
1. Kewirausahaan rutin
Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada
pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Wirausaha ini berusaha
untuk menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Contoh wirausaha ini adalah pegawai
dan manajer. Wirausaha ini dibayar dalam bentuk gaji.
2. Kewirausahaan arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan/pengetahuan dan
pemanfaatan (pembukuan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembu-
atan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatannya melibatkan
spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda.
Wirausaha ini merupakan promoter, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan pro-
duk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaaan, peningkatan teknik manaje-
men, dan metode distribusi baru. Wirausaha ini mengadakan proses dinamis pada pro-
duk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru.
Berdasarkan profilnya: (menurut Zimmener)
1. Part-time Entreprenuer: Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu sa-
ja sebagai hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya sebagai sampingan.
2. Home-Base New Ventures: Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya
3. Family-Owned Business: Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluar-
ga secara turun-temurun
4. Coprenuers: Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerj sama sebagai
pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
Fungsi Makro dan Fungsi Mikro Wirausaha
Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu:
1. Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu
bangsa. Dalam hal ini kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi suatu negara, sehingga
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara2
negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkem-
bangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Menurut J.B. Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi
dan produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi dan berlimpah ruah. Menu-
rutnya wirausahalah yang menghasilkan perubahan, karena perubahan tidak dilakukan
dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecil adalah:
Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keter-
kaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar
bagi hasil produk-produk industri besar. Dalam hal ini usaha kecil berfungsi sebagai
transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang.
Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap
sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga
kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi
wirausaha-wirausaha yang tangguh.
Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pe-
merataan berusaha dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya yang tersebar,
baik di perkotaan dan di pedesaan.
2. Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah
dan usaha-usaha baru.
Dalam fungsi mikro, wirausaha memiliki peran sebagai berikut:
Sebagai penemu (Innovator)
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi ba-
ru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
Sebagai perencana (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide
dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara1
BAB VIBAB VIBAB VIBAB VI
IDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN
Ide kewirausahaan:
Keberhasilan wirausaha dapat tercapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan
jasa-jasa inivasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Sehingga dalam hal ini inovasi
merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan
sesuatu yang baru dan menciptakan nilai.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru un-
tuk menciptakan nilai secara terus-menerus dengan cara mengubah semua tantangan men-
jadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausa-
ha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan
cara:
1. Pengurangan kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif
2. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin
3. Pengelolaan risiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Sedangkan risiko-risiko yang akan dihadapi adalah:
1. Risiko pasar: terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2. Risiko finansial: terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3. Risiko teknik: terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik
Munculnya ide kewirausahaan:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode lebih baik un-
tuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau mo-
difakasi cara melakukan suatu pekerjaan
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau
petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Per-
lu diingat, bahwa banyak wirausaha yang berhasil buka atas ide sendiri, tetapi hasil penga-
matan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Sumber-sumber Potensial Peluang
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara terus-menerus dengan cara pro-
ses penjaringan ide (proses screening).
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara2
Langkah-langkanya adalah:
1. Menciptakan produk baru yang berbeda
Dalam menciptakan produk baru dan berbeda, langkah yang harus dilakukan oleh wi-
rausaha adalah harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar, yaitu dengan
cara:
Memperhatikan permintan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Dengan cara tersebut, wirausaha dapat menciptakan produk yang unggul yang dapat
memberikan nilai kepada konsumen.
Setelah itu, wirausaha baru melakukan analisis pasar untuk memfokuskan pada segmen
pasar yang akan dipilih. Cara melakukan analisis pasar, sebagai berikut:
Kemampuan untuk menganalisis demografi pasar
Kemampuan untuk menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
Kemapuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pe-
saing yang dianggap dapat menciptakan peluang
2. Mengamati pintu peluang
Dalam hal ini, wirausaha perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, yaitu
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing.
Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang:
Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertim-
bangkan sebelumnya
Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasil-
kan memadahi atau tidak
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posi-
sinya di pasar.
Risiko pesaing meliputi:
Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara3
Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan pro-
duknya
Dukungan keuangan pesaing dalam pengembangan produk baru dan produk yang
diperkenalkannya.
Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing
Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan
yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek tertentu yang dapat ditransformasi-
kan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya
Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik
dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan memper-
tahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha memiliki fungsi sebagai:
1. Perencana
Sebagai fungsi perencana, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
Merancang perusahaan
Mengatur strategi perusahaan
Pemrakarsa ide-ide perusahaan
Pemegang visi untuk memimpin
2. Pelaksana usaha
Sebagai fungsi pelaksana usaha , wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda
Meniru dan menduplikasi
Meniru dan memodifikasi
Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi baru
Untuk dapat melaksankana fungsi tersbut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar seba-
gai berikut:
1. Self Knowledge: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
2. Imagination: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada suk-
ses di masa lalu
3. Practical Knowledge: memeliki pengetahuan praktis
4. Search skill: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
5. Foresight: berpandangan jauh ke depan
6. Computation skill: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan
di masa yang akan datang
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara4
7. Commucation skill: kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang
lain
Keterampilan yang harus dimiliki:
1. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan
2. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis
3. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan
4. Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun moril
5. Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan secara efektif
dan efisien
6. Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
7. Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerak-
kan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
8. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan kepada pe-
langgan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan me-
muaskan
9. Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing.
10. Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang jelas
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih
harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai penga-
laman yang seimbang:
1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang
sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang co-
cok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui
bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan per-
sonal.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara1
BAB V
MERINTIS USAHA BARU &
MODEL PERKEMBANGANNYA
Ada lima alasan, seseorang memulai merintis usaha:
1. Faktor keluarga pengusaha
Seseorang menjadi pengusaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelum-
nya. Dalam hal ini keluarga sengaja mengkader anggota keluarga untuk meneruskan
usaha atau membuka cabang atau usaha baru.
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha. Dalam hal ini mereka belajar dari kesuk-
sesan orang lain, dengan cara mengikuti contoh dari pengasaha yang ada dan mencari
modal dengan cara bermitra dengan orang lain.
3. Kerja sampingan
Seseorang yang memulai usaha dengan memproduksi produk dalam skala kecil yang
bertujuan untuk mengisi wakti luang. Namun dengan seiring berjalannya waktu, maka
permintaan akan produknya meningkat, sehingga ia harus serius untuk menekuni usaha-
nya.
4. Coba-coba
Usaha ini biasa dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang
belum memiliki pekerjaan dan mereka yang baru terkena PHK.
5. Terpaksa
Seseorang yang memulai usaha karena unsure paksaan atau tidak ada cara lain daripada
menganggur
Cara memasuki dunia usaha:
1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri.
Bentuk usaha baru yang dapat dirintis:
Perusahaan milik sendiri (sole partnership), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan di-
kelola sendiri oleh seseorang
Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
Perusahaan berbadan hukum (corporate), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar
hukum dengan modal saham-saham.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara2
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan dan dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan orga-
nisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual-
beli hak monopoli untuk menyeenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini dengan
dukungan pemilihan tempat, rencana/bentuk bangunan, pembelian peralatan, pola arus
kerja, pemilihan karyawan, pembukuan dan akuntansi, penetapan standar, promosi, pe-
ngendalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber permodalan.
Merintis Usaha baru:
Dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan men-
dirikan usaha baru:
1. Pendekatan inside-out atau idea generation, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan se-
bagai kunci untuk menentukan keberhasilan usaha. Dalam hal ini calon wirausaha me-
lihat keterampilan diri sendiri, kemampuan dan latar belakang dan lainnya untuk me-
nentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan outside-in atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang menekankan
pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau mencip-
takan suatu kebutuhan pasar yang didasarkan pada pengamatan lingkungan (environ-
ment scanning), yaitu alat untuk pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-
peluang ekonomi.
Bagan proses bisnis:
+ + + + + +
Keterangan:
Untuk memulai usaha harus dimulai dengan ide. Langkah berikutnya adalah mencari sum-
ber daya, seperti dana, fasilitas dan orang. Setelah itu menciptakan produk yang akan dija-
dikan objek bisnis dengan diawali mengamati pasar.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Pemilihan bidang usaha merupakan tahap terpenting. Hal ini akan mengarahkan calon
wirausaha untuk mengenal seluk-beluk usaha dan pengelolaannya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bidang usaha:
Minat dan bakat
Diri
kita
Ide Sumber
daya
Produk Pasar Uang Profit
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara3
Modal
Waktu dan Laba yang diinginkan
Pengalaman
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih
Badan usaha adalah paying hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Arti-
nya perusahaan tidak akan melanggar hukum dalam menjalankan usahanya.
Beberapa bentuk kepemilikan usaha:
Perusahaan perorangan, yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan
oleh satu orang. Kelebihan dari bentuk perusahaan ini adalah mudah didirikan, bia-
ya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan dan memiliki daya rangsang yang lebih
tinggi
Persekutuan, yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
Perseroan terbatas, yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para peme-
gang saham, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang peru-
sahaan sebesar modal yang disetor
Firma, yaitu perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
3. Tempat usaha yang akan dipilih
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi:
Globalisasi, hal ini terjadi karena:
a. Ekonomi pasar
b. Komunikasi internasional yang lebih baik
c. Pengangutan barang yang lebih cepat dan dapat diandalkan
d. Semakin mudahnya arus kas antarnegara
e. Perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi
Produktivitas tenaga kerja
Kurs valuta asing
Biaya, meliputi:
a. Biaya terlihat: biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat
dapat ditentukan jumlahnya, meliputi: biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, pa-
jak, biaya penyusutan peralatan.
b. Biaya tak terlihat: biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya, meliputi:
kualitas pendidikan, sikap masyarakat terhadap industri, mutu dan sikap karya-
wan yang dipekerjakan.
Sikap pemerintah
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara4
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Factor Rating Method
Adalah suatu metode yang menekankan tujuan pada proses identifikasi biaya yang sulit
untuk dievaluasi.
Langkah-langkahnya:
a. Memberi bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
lokasi.
b. Mengalikan bobot faktor-faktor yang dipertimbangkan tersebut dengan skor dari lo-
kasi yang dipilih.
c. Memilih bobot yang paling tinggi untuk kemudian ditentukan sebagai lokasi yang
dipilih.
Contoh :
Suatu perusahaan ritel ingin membuka mini market baru di Kota Madiun. Ada 3 alter-
natif lokasi yang akan dipilih yaitu Jl. Diponegoro, Jl. HA. Salim dan Jl. Setia Budi.
Daerah mana yang akan dipilih?
Faktor-faktornya Bobot Jl. Diponegoro Jl. HA. Salim Jl. Setia Budi
Keamanan 30 40 25 50
Transportasi 35 50 80 25
Pendidikan masyarakat 20 40 50 30
Pemasok 10 20 30 10
Ekspansi 5 40 10 40
100
Jl. Diponegoro = (30*40) + (35*50) + (20*40) + (10*20) + (5*40) = 4150
Jl. HA. Salim = (30*25) + (35*80) + (20*50) + (10*30) + (5*10) = 4900
Jl. Setia Budi = (30*50) + (35*25) + (20*30) + (10*10) + (5*40) = 3275
Jadi lokasi yang dipilih adalah Jl. HA. Salim
Strategi Lokasi Pelayanan Jasa
Komponen yang diperhatikan dalam menentukan Lokasi Jasa
Daya beli area lokasi konsumen yang diseleksi
Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah konsumen
Persaingan di wilayah tersebut
Mutu persaingan
Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing
Mutu fisik fasilitas perusahaan dan mutu fisik fasilitas perusahaan yang berdekatan
letaknya.
Kebijakan operasi perusahaan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara5
Mutu dari manajemen
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalan-
kan, kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini semakin be-
sar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya, begitu pula sebaliknya.
Jenis-jenis organisasi
Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak
• Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang
• Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak beberapa orang
Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenang
• Wewenang lini: wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya
tujuan-tujuan perusahaan
• Wewenang staf: wewenang yang membantu agar rang mempunyai wewenang li-
ni bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan
• Wewenang fungsional: wewenang yang diberikan kepada seseorang atau depar-
temen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di de-
partemen lain
5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
Lingkungan usaha dapat dibedakan menjadi 2:
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya langsung dengan opera-
sional perusahaan, meliputi:
• Perusahaan
Secara keseluruhan, semua departemen ini memberikan dampak pada rencana
dan tindakan. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi ini harus “berpikir me-
ngenai pelanggan”, dan harus bekerja dengan serasi untuk menyediakan nilai
dan kepuasan superior bagi pelanggan.
• Pemasok
Adalah penyedia sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengha-
silkan barang dan jasa.
Pemasaran
PembelianLitbang
ManufakturKeuangan
AkuntingManajemen
Puncak
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara6
• Perantara Pemasaran
Adalah perusahaan yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual
dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir, meliputi:
Penjual
Adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemu-
kan pelanggan/melakukan penjualan kepada pelanggan, meliputi pedagang
besar dan pedangang kecil.
Perusahaan distribusi fisik
Adalah sebuah organisasi tertentu yang membantu perusahaan untuk menim-
bun persediaan atau memindahkan barang dari tempat asalnya ke tempat tu-
juan.
Agen jasa pemasaran
Adalah perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media dan
perusahaan konsultan pemasaran yang membantu perusahaan membidik dan
mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
Perantara keuangan
Adalah perusahaan yang membantu mendanai transaksi atau mengasuransi-
kan risiko yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan barang, meliputi
bank, perusahaan kredit dan perusahaan asuransi.
• Pesaing
Adalah perusahaan lain yang memasarkan produk yang sejenis. Dalam hal ini
perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar
dibandingkan pesaingnya, dan juga harus menghimpun keunggulan strategik de-
ngan memposisikan tawaran mereka dengan benar-benar melawan tawaran pe-
saing dalam benak konsumen.
• Pasar pelanggan
Pelanggan adalah orang atau sekelompok orang yang menggunakan produk dari
sebuah perusahaan yang akan digunakan untuk konsumsi pribadi, untuk dijual
kembali atau untuk diproses lebih lanjut, meliputi:
Pasar Konsumen
Adalah individu atau rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi
pribadi
Pasar Bisnis
Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk diproses
lebih lanjut atau digunakan dalam proses produksinya.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara7
Pasar Pedagang besar
Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk dijual
kembali dengan mengambil keuntungan.
Pasar Pemerintah
Adalah instansi pemerintahan yang membeli produk untuk menyediakan fa-
silitas umum atau mengalihkan produk tersebut kepada pihak lain yang
membutuhkan.
Pasar Internasional
Adalah pembeli luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual dan pe-
merintah yang membeli produk dari sebuah perusahaan yang akan diguna-
kan untuk konsumsi pribadi, untuk dijual kembali atau untuk diproses lebih
lanjut.
• Masyarakat.
Adalah kelompok yang mempunyai kepentingan potensial atau yang sudah ter-
wujud atau berdampak pada kemampuan suatu organisasi untuk mencapai sas-
arannya, meliputi:
Masyarakat Keuangan
Adalah kelompok yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mem-
peroleh dana, yaitu: bank, perusahaan investasi, pemegang saham
Masyarakat Media
Adalah kelompok yang menyebarluaskan berita, mengangkat topik dan pen-
dapat editorial, meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet.
Masyarakat Pemerintah
Adalah kelompok di dalam instansi pemerintahan. Dalam hal ini pemasar
harus sering berkonsultasi dengan pengacara perusahaan mengenai isu kea-
manan produk, kejujuran dalam periklanan dan berbagai masalah yang lain.
Masyarakat Warga yang Bertindak
Adalah kelompok di dalam masyarakat yang aktif menyoroti berbagai peris-
tiwa di dalam masyarakat, meliputi organisasi konsumen, kelompok ling-
kungan, kelompok minoritas dan lainnya. Dalam hal ini peran humas di da-
lam perusahaan adalah menjalin hubungan baik dengan konsumen dan ke-
lompok warga negara ini.
Masyarakat Lokal
Adalah kelompok yang tinggal berdekatan dengan lokasi perusahaan.
Masyarakat Umum
Adalah kelompok yang secara umum mengetahui aktivitas dan produk sebu-
ah perusahaan.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara8
Masyarakat Internal
Adalah kelompok yang terdapat di dalam sebuah perusahaan, meliputi pe-
kerja, manajer, sukarelawan dan direktur.
Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi
daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi:
• Demografi
Adalah telaah mengenai populasi manusia, dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi,
umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan angka statistik lainnya.
Pertumbuhan populasi dunia yang meledak
Distribusi umur populasi menentukan kebutuhan
Meningkatnya keanekaragaman etnis dan ras
Kelompok pendidikan
Pola rumah tangga
Pergeseran geografis dalam populasi
Pergeseran dari pasar massal ke pasar mikro
• Ekonomi
Berkaitan dengan daya beli masyarakat, dipengaruhi oleh perubahan dalam pen-
dapatan
• Alam
Dipengaruhi oleh:
Kekurangan sumber daya alam
Biaya energi yang meningkat
Tingkat polusi yang meningkat
Campur tangan pemerintah dalam pelestarian lingkungan
• Teknologi
Dipengaruhi oleh:
Kecepatan perubahan teknologi
Kesempatan inovasi yang tidak terbatas
Anggaran riset yang bervariasi
Regulasi yang meningkat atas perubahan teknologi
• Politik
Dipengaruhi oleh:
Peraturan yang mengatur bisnis
Meningkatnya penekanan pada etika dantindakan yang bertanggung jawab
social
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara9
• Budaya.
Dipengaruhi oleh:
Nilai budaya dasar yang memiliki tingkat kemapanan yang tinggi
Pergeseran dalam nilai-nilai budaya sekunder.
Hambatan dalam memasuki industri
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan
2. Biaya perubahan (switching cost), yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pelatihan
kembali karyawan dan penggantian alat serta system yang lama.
3. Respon dari pesaing
Faktor-Faktor penyebab kegagalan usaha
1. Data dan informasi yang tidak lengkap
2. Salah perhitungan
3. Pelaksanaan pekerjaan yang salah
4. Kondisi lingkungan
5. Unsur sengaja
MEMBELI PERUSAHAAN YANG SUDAH DIDIRIKAN
Alasan membeli perusahaan yang sudah ada:
1. Untuk mengurangi beberapa ketidaktentuan dan ketidaktahuan ya harus dihadapai
dalam memulai sebuah bisnis dari latar belakang tersebut
2. Untuk memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan
mengembangkan hubungan dengan pelanggan da pemasok
3. Untuk mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya
untuk memulai sebuah bisnis baru
Permasalahan yang akan dihadapi apabila membeli perusahaan:
1. Masalah eksternal, yaitu pengaruh lingkungan yang mengakut banyaknya pesaing dan
ukuran peluang pasar
2. Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, termasuk image
dan reputasi perusahaan
Hal-hal kiritis yang perlu diperhatikan untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli:
1. Menentukan sebuah bisnis untuk dibeli
2. Menyelidiki dan mengevaluasi bisnis yang ada
3. Mempercayai pendapat professional
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara10
4. Menyelidiki mengapa bisnis tersebut dijual
5. Memeriksa data keuangan
Penilaian sebuah bisnis
1. Penilaian berdasarkan aktiva
Pendekatan penilaian berdasarkan aktiva mengasumsikan bahwa sebuah perusahaan
dapat ditentukan dengan memperkirakan nilai aktiva yang di dalam perusahaan.
Pendekatan ini melibatkan tiga perhitungan aktiva:
Teknik nilai buku yang dimodifikasi
Penentuan nilai sebuah bisnis dengan menyesuaikan nilai buku untuk
memperhatikan perbedaan antara historical cost dan nilai saat ini.
Teknik nilai penggantian aktiva
Penentuan nilai sebuah bisnis berdasarkan biaya yang digunakan untuk mengganti
aktiva perusahaan
Teknik nilai likuidasi
Penentuan nilai bisnis yang berdasar pada jumlah uang yang tersedia jika
perusahaan melikuidasi aktivanya
2. Penilaian berdasarkan pasar
Pendekatan penilaian berdasarkan pasar mengandalkan pada pasar keuangan dalam
memperhitungkan nilai seuah perusahaan. Metode ini melihat pada harga pasar
sebenarnya dari perusahaan sejenis yang sedang dinilai perusahaan yang dijual atau
diperdagangkan secara umum di bursa saham
3. Penilaian berdasarkan laba
Pendekatan penilaian suatu perusahaan yang diperkirakan berdasarkan kemampuannya
menghasilkan laba atau pendapatan di masa yang akan datang.
4. Penilaian berdasarkan arus kas
Pendekatan penilaian suatu perusahaan berdasarkan jumlah dan pengaturan waktu arus
kas di masa yang akan datang.
Faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sebuah bisnis:
Persaingan: calon pembeli harus melihat luas, intensitas dan lokasi dari bisnis yang
bersaing. Secara khusus harus memeriksa apakah bisnis yang dipertanyakan tersebut
mengalami kerugian atau keuntungan dalam persaingannya.
Pasar: kecukupan pasar untuk mempertahankan semua unit bisnis. Hal ini memerlukan
penelitian pasar, penelitian sensus data, dan secara perorangan adalah pengaturan
langsung pada tiap-tiap tempat persaingan bisnis
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara11
Pengembangan komunitas di masa yang akan datang: memperhatikan perturan daerah
setempat yang telah dilakukan, tetapi belum mempengaruhi.
Komitmen hukum
Kontrak serikat pekerja
Bangunan
Harga produk: calon pemilik harus membandingkan harga dari penjual dengan harga
yang tercatat di catalog para produsen atau pedagang besar dan juga dengan harga
produk dari pesaing di pasar. Ini perlu untuk memastikan pemantapan harga barang
secara penuh dan wajar yang penjualannya dilaporkan pada keuangan penjual
FRANCHISING (Kerja sama manajemen/waralaba)
Franchising adalah suatu sistem pemasaran yang berkisar pada perjanjian sah antara dua
pihak yang salah satunya (franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan bisnis
sebagai pemilik pribadi, tapi dengan syarat perusahaan dijalankan menurut metode dan
terminologi yang dispesifikasikanoleh pihak yang lain (franchisor).
Sehingga dalan franchising terdapat dua pihak yang mengadakan perjanjian kerja, yaitu:
Franchisee: seorang wirausaha yang kekuatannya dibatasi oleh hubungan kontrak
dengan organisasi franchising
Franchisor: salah satu pihak/orang di dalam kontrak franchise yang menspesifikan
metode yang harus diikuti dan terminologi yang harus dipenuhi oleh pihak lain.
Jenis-Jenis Franchise:
Franchising produk dan merek
Hubungan franchise yang memberikan hak untuk menggunakan produk atau merek
yang telah dikenal luas
Franchising format
Sebuah perjanjian yang karenanya franchisee mendapatkan keseluruhan sistem
pemasaran dan petunjuk yang dijalankan oleh franchisor.
Kelebihan usaha franchise
Membeli sebuah franchise menjadi menarik karena berbagai alasan. Kelebihan yang
terbesar adalah probalitas kesuksesannya. Sedangkan alasan lainnya adalah:
1. Pelatihan formal
2. Bantuan keuangan
3. Metode pemasaran yang telah terbukti
4. Bantuan manajemen
5. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat
6. Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara12
Kekurangan Franchising
1. Biaya franchising, meliputi:
Upah franchise awal
Kas yang diinvestasikan
Pembayaran royalti
Biaya periklanan
2. Pembatasan pengoperasian bisnis, meliputi:
Membatasi daerah penjualan
Meminta daftar lokasi untuk gerai pengecernya dan memaksakan persyaratan yang
berkaitan dengan penampilan gerainya
Membatasi barang dan jasa yang ditawarkan untuk dijual
Membatasi periklanan dan jam kerja
3. Hilanganya kebebasan
Mengevaluasi kesempatan usaha franchise
1. Menyeleksi kandidat franchise yang potensial
Memahami secara mendalam jenis bisnis yang hendak diminati, jangan hanya terbujuk
melalui merek/produk yang sudah terkenal
2. Menginvestigasi kandidat franchisee
Langkahnya:
Franchisor harus meletakkan dasar dan sistem waralaba yang tepat, dalam hal ini
meliputi produk dan sarana pendukung (iklan, lokasi, kualitas)
Franchisor harus memiliki tim pemasaran yang bertugas untuk menganalisis
kelayakan usaha bersama, terutama dari segi lokasi.
Franchisor harus mengejar skala ekonomi. Hal ini untuk tujuan keamanan dan
ketahanan waralaba, sehingga franchisor tidak perlu mengembangkan gerai terlalu
banyak. (menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menunjuk mitra baru.)
Sudut pandang franchisor
Beberapa alasan yang menjadikan alasan seseorang menjadi franchisor:
1. Pengurangan persyaratan modal
Franchise memungkinkan sebuah perusahaan untuk memperluas usahanya tanpa
mencairkan modal. Melalui pengaturan upah dan royalty, perusahaan yang terlibat di
dalam franchise pada hakikatnya meminjam modal dari franchise untuk pengembangan
salurannya. Oleh karena itu mempunyai persyaratan modal yang lebih kecil daripada
rangkaian secara keseluruhan.
2. Meningkatkan motivasi dalam manajemen
Franchisee sebagai pemilik, lebih termotivasi daripada karyawan yang digaji, karena
insentif laba dan minat akan hak-hak mereka di dalam bisnis tersebut. Sejak franchise
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara13
didesentralisasikan, franchisor juga tidak mudah terpengaruh oleh usaha
pengorganisasian tenaga kerja bila dibandingkan dengan organisasi yang tersentralisasi.
3. Kecepatan ekspansi perusahaan
Franchise membiarkan bisnis memasuki pasar lebih cepat daripada jika perusahaan
menggunakan sumbernya sendiri untuk memasuki pasar.
Di samping alasan tersebut, terdapat kekurangan yang berkaitan dengan franchise dari
sudut pandang franchisor:
1. Pengurangan pengendalian
Pengendalian oleh seorang franchisor atas bisnisnya berkurang karena franchisee bukan
karyawan.
2. Pembagian laba
Hanya bagian laba tertentu yang akan menjadi milik franchisor
3. Meningkatkan pendukung operasi
Pada umumnya terdapat lebih banyak biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan
hubungan franchise yang sedang berlangsung, khususnya di dalam menyediakan jasa
hukum dan akuntansi bila dibandingkan dengan organisasi yang tersentralisasi.
Memahami hubungan franchisor-franchisee
1. Regulasi franchise
2. Penipuan dalam franchise
Sindrom Roll Royce: sindrom yang terjadi ketika calon pewaralaba tergiur
kesuksesan sebuah franchise yang sudah terkenal.
Adanya paksaan
Mimpi seorang pemalas
Lokasi, lokasi, lokasi
Tipuan registrasi
Franchisor yang bermodal sedikit
BISNIS KELUARGA
Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya
dari dua orang atau lebih anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi
bisnisnya. Sebuah perusahaan disebut juga sebagai bisnis keluarga, apabila perusahaan
tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian bisnis
keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di
dalam kepemilikan dan atau jabatan/fungsi.
Keuntungan keterlibatan keluarga dalam bisnis
1. Memelihara nilai kemanusian di tempat kerja
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara14
Bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan tngkat perhatian yang lebih tinggi
bagi tiap orang, daripada perusahaan-perusahaan pada umumnya
2. Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang
Manajer keluarga dapat mengambil pandangan jangka panjang lebih mudah daripada
manajer perusahaan yang dinilai hasilnya setiap tahun
3. Memperluas kualitas
Karena memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota keluarga akan
mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen.
Budaya bisnis keluarga
1. Pendiri perusahaan menanamkan budaya perusahaan
Dalam bisnis keluarga, nilai utama pendiri perusahaan menjadi bagian dari budaya
bisnis dan kode perusahaan, yaitu sesuatu yang dipercaya sebagai anggota keluarga.
2. Pola-pola budaya
Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda,
sehingga pengamatan yang menyeluruh akan memperlihatkan berbagai pola budaya
yang akan membantu di dalam menjelaskan cara berfungsinya suatu perusahaan.
3. Suksesi budaya dan kepemimpinan
Proses pengalihan kepemimpinan perusahaan keluarga dari satu generasi ke generasi
berikutnya dikaitkan dengan perubahan di dalam pola bisnis keluarga
Ciri-ciri khusus manajemen perusahaan keluarga
1. Kebutuhan akan manajemen yang baik
Manajemen yang baik diperlukan untuk kesuksesan tiap bisnis termasuk bagi
perusahaan keluarga. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
Merangsang pemikiran dan pemahaman strategi baru
Merekrut dan mempertahankan manajer nonkeluarga yang baik
Menciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif
Menciptakan dan melindungi modal
Mempersiapkan pengganti tampuk kepemimpinan
Mengeksploitasi kelebihan yang unik dari kepemilikan keluarga
2. Karyawan nonkeluarga dalam perusahaan keluarga
Hadirnya karyawan nonkeluarga masih dipengaruhi oleh pertimbangan keluarga,
sehingga dalam beberapa kesempatan karyawan ini untuk promosi dipersempit dengan
hadirnya anggota keluarga yang memiliki jalur dalam
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara15
3. Dewan keluarga
Adalah sekumpulan anggota keluarga yang terorganisasi yang berkumpul secara
periodik untuk mendiskusikan masalah keluarga yang berhubungan dengan bisnis.
Profil Usaha Kecil
Batasan usaha kecil di Indonesia, adalah:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1.000.000.000
3. Jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang yang terdiri dari pekerja kasar yang dibayar,
pekerja pemilik, dan pekerja keluarga.
4. Prinsip manajemen, persyaratan modal dan pengoperasiannya bersifat local
Keunggulan usaha kecil:
1. Memiliki kebebasan untuk bertindak
2. Fleksibel
3. Tidak mudah goncang
Kelemahan usaha kecil:
1. Kelemahan struktural
Kelemahan dalam struktur perusahaan, yang meliputi: bidang manajemen, pengendalian
mutu, penguasaan teknologi, permodalan yang kecil, akses pasa.
2. Kelemahan cultural
Kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang mencerminkan perusahaan sebagai
“corporate culture”, meliputi:
Kurangnya informasi peluang dan cara memasarkan produk
Kurangnya informasi untuk mendapatkan bahan baku yang baik, murah dan mudah
Kurangnya informasi untuk memperoleh fasilitas dan bantuan pengusaha besar
dalam menjalin hubungan kemitraan untuk memperoleh bantuan permodalan dan
pemasaran
Kurangnya informasi tentang tata cara pengembangan produk, baik desain, kualitas,
maupun kemasan
Kurangnya informasi untuk menambah sumber permodalan dengan persyaratan
yang terjangkau.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara1
BAB VIBAB VIBAB VIBAB VI
PENGELOLAAN USAHAPENGELOLAAN USAHAPENGELOLAAN USAHAPENGELOLAAN USAHA
DANDANDANDAN
STRATEGI KEWIRAUSAHAANSTRATEGI KEWIRAUSAHAANSTRATEGI KEWIRAUSAHAANSTRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pengelolaan Usaha
1. Perencanaan Bisnis
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan
adalah pembuat perencanaan.
Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang menda-
sari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut.
Tujuan dari perencanaan bisnis adalah:
a. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.
b. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksplo-
itasi kesempatan tersebut.
c. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan, jika usaha tersebut berhasil.
d. Alat untuk menaikkan modal keuangan.
Fungsi perencanaan bisnis:
a. Menyediakan pernyataan akan sasaran dan strategi yang diartikulasikan secara jelas
untuk digunakan di lingkungan internal.
b. Sebagai dokumen penjualan yang akan dibagikan/diberikan kepada pihak luar.
Isi Perencanaan Bisnis:
a. Ringkasan Eksekutif
Memberikan gambaran singkat tentang rencana suatu usaha secara keseluruhan.
b. Pernyataan Visi dan Misi
Mengambarkan secara singkat strategi dan filosofi yang dikehendaki dalam mem-
buat visinya terlaksana.
Misi: apa yang harus dilakukan suatu organisasi dapat berhasil (apa bisnis kita)
Visi: cara pandang jauh ke depan, ke mana organisasi harus dibawa, agar
organisasi tersebut dapat eksis. (akan menjadi apa bisnis kita)
c. Latar belakang usaha
Berisikan laporan singkat sejarah suatu usaha dan situasi usaha saat ini
d. Gambaran usaha secara detail
Berisikan keunikan usaha yang dimiliki dan faktor-faktor utama yang mempenga-
ruhi keberhasilan (seperti: harga, kualitas, keandalan, ketahanan, sifat-sifat teknik)
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara2
e. Situasi Pasar saat ini
Menyajikan data latar belakang yang relevan mengenai pasar, produk, persaingan
dan distribusi
Situasi pasar: di sini diberikan data tentang pasar sasaran, yang meliputi: ukuran
pasar dan pertumbuhan pasar, potensi pembeli terhadap produk, motivasi pem-
belian, sifat-sifat pembelian, target pasar spesifik, pengaruh pasar eksternal.
Situasi produk: di sini ditunjukkan penjualan, harga, marjin kontribusi dan laba
bersih setiap produk dalam beberapa tahun terakhir.
Situasi pesaing: di sini dijelaskan pesaing utama beserta ukuran, sasaran, pangsa
pasar, mutu produk, strategi pemasaran dan sifat-sifat lain yang dimiliki pesaing
Situasi distribusi: dalam bagian ini diberikan data mengenai ukuran dan pen-
tingnya setiap saluran distribusi.
Situasi lingkungan makro: bagian ini menjelaskan kecenderungan kondisi ling-
kungan makro (demografi, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya) yang mem-
pengaruhi masa depan produk yang ditawarkan.
f. Analisis Ancaman dan Masalah
Mengidentifikasi peluang/ancaman, kekuatan/kelemahan utama dan masalah yang
dihadapi produk.
Analisis peluang/ancaman: menjelaskan peluang dan ancaman yang dihadapi
bisnis.
Peluang pemasaran: suatu daerah kebutuhan pembeli yang mana perusahaan
dapat beroperasi secara menguntungkan
Ancaman lingkungan: tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan
yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba, ji-
ka tidak dilakukan pemasaran defensif
Analisis kukuatan/kelemahan: menjelaskan kekuatan dan kelemahan.
Analisis masalah: wirausaha menggunakan hal-hal yang sudah dibicarakan un-
tuk menentukan masalah utama yang dihadapi dalam rencana ini.
g. Sasaran
Menentukan sasaran jumlah penjualan, pangsa pasar dan laba yang hendak dicapai
dalam rencana tersebut.
Ada dua sasaran yang harus diputuskan dalam perencanaan ini, yaitu:
Sasaran keuangan
Memberikan perhitungan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan sum-
ber pendanaan dan proyeksi pendapatan, biaya dan labanya.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara3
Sasaran pemasaran
Memberikan gambaran keuntungan pengguna dari produk dan bentuk pasar
yang ada.Menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk
mencapai sasaran rencana, meliputi: Analisis STP, bauran produk dan penelitian
dan pengembangan
h. Program Kerja
Menspesifikasikan apa yang dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dila-
kukan dan berapa biayanya.
i. Proyeksi Laba-Rugi
Laporan laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang
diharapkan dari rencana tadi
j. Pengendalian
Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau
2. Pengelolaan Keuangan
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu:
Aspek sumber dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu:
a. Dana yang berasal dari perusahaan atau disebut pembelajaan intern.
Dana ini berasal dari:
Dana perusahaan
Dana cadangan
Laba yang ditahan
b. Dana yang berasal dari luar perusahaan atau disebut pembelanjaan ekstern
Dana ini berasal dari:
Dana dari pemilik/penyertaan
Dana yang berasal dari hutang/pinjaman
Dana bantuan program pemerintah
Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya
Dana ventura
Aspek rencana dan penggunaan dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya:
a. Biaya awal
b. Proyeksi/rancangan keuangan
c. Analisis pulang pokok
Aspek pengawasan dan penggunaan dana
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara4
Teknik dan Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah:
Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang berni-
lai satu sama lain.
Perencanaan Pemasaran:
Tahapannya:
1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang harus dilakukan adalah
mengadakan penelitian pasar (riset pasar).
Tujuan mengadakan riset terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan:
Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersebunyi dan tidak terucapkan
Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk
Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk proses
pengembangan produk
Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan
Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan di antara
anggota tim pengembangan
2. Memilih pasar sasaran
Persyaratan untuk memilih pasar sasaran yang efektif:
Dapat diukur
Besar
Dapat dijangkau
Dapat dibedakan
Dapat diambil tindakan
3. Menempatkan dan memilih strategi pemasaran dalam persaingan
Terdapat 6 strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
Berorientasi pada pelanggan
Kualitas
Kenyamanan
Inovasi
Kecepatan
Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara5
Strategi Pemasaran untuk usaha baru:
Keterangan:
♦ Penetrasi Pasar
Strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang sudah
ada kepada segmen pasar yang sudah ada tanpa mengubah produk dengan cara apapun.
Caranya melalui promosi, iklan dan distribusi
♦ Pengembangan Pasar
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan mengembangkan
segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada.
♦ Pengembangan Produk
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang dimodifikasi
atau produk baru ke segmen pasar yang sudah ada.
♦ Diversifikasi
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan memulai atau mengambil alih bisnis di
luar produk atau pasar yang sudah ada.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran: Perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadu-
kan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Bauran pemasaran, terdiri:
a. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan per-
hatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Meliputi: keseragaman produk, mutu, rancangan, sifat, merek, ke-
masan, ukuran, pelayanan, jaminan, manfaat.
Strategi produk
Diferensiasi produk
Konsumen akan cepat sekali bosan dengan hanya tawaran satu atau dua produk
yang dari tahun ke tahuan tidak mengalami perubahan. Konsumen menginginkan
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara6
lebih dari sekedar produk yang sudah mereka kenal. Oleh karena itu, sebenarnya
ada permintaan tersembunyi pada consume yang hendaknya secara jeli ditangkap
oleh produsen.
Biaya rendah
Biaya rendah menjadi fokus strategi. Dengan biaya yang rendah, maka marjin
keuntungan akan lebih besar. Oleh karena itu, wirausaha mengupayakan untuk
mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik dan harga yang bersaing. Untuk itu
wirausaha berusaha untuk membuat proses produksi menjadi efisien, meniadakan
pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Cepat tanggap terhadap keinginan konsumen
Wirausaha harus bisa mengamati pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
terus berubah.
Jenis produk ada 2, yaitu barang dan jasa:
BARANG JASA
Produk berwujud Produk tidak berwujud
Produk bisa dijual kembali Jasa sulit dijual kembali
Produk bisa disimpan Banyak jasa tidak bisa disimpan
Produksi biasanya terpisah dari kon-
sumsi
Produksi dan konsumsi bisa terjadi se-
cara simultan
Beberapa aspek mutu bisa diukur Banyak aspek mutu sulit diukur
Penjualan berbeda dari produksi Penjualan menjadi bagian dari jasa
Interaksi pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi
Produk bisa diangkut Penyedia, bukan produk, bisa diangkut
Tempat, fasilitas adalah penting un-
tuk biaya
Tempat, fasilitas adalah penting untuk
kontak pelanggan
Mudah untuk melakukan otomatisasi Sulit untuk melakukan otomatisasi
Penerimaan terutama dihasilkan dari
produknya
Penerimaan terutama dihasilkan dari
kumpulan jasa
Beberapa alasan produk baru yang ditawarkan produsen gagal di pasar:
Produk baru tidak berbeda secara memadahi dengan produk yang sudah ada di pasar
Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadahi tentang pasar
Perusahaan sangat miskin akan perencanaan dan kurang gencar dalam memperke-
nalkan produk-produk barunya
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara7
Wirausaha gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan
Perusahaan kekurangan dana yang memadahi dan kurang komitmen terhadap pro-
duk baru.
Untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk, wirausaha
hendaknya memeprtimbangkan beberapa aturan dalam mengembangkan produk, yaitu:
Simlicity: produk yang dibuat harus mudah digunakan, yaitu mudah dikenal dan di-
gunakan oleh konsumen.
Intergrity: desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai.
Human Fokus: memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir untuk men-
desain integritas. Keberhasilan suatu produk adalah produk yang memperhatikan
pemakainya secara ekonomis.
Sinergy: desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman,
pengetahuan dan kecakapan dari suatu tim profesional.
Creativity: keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif dari banyak
orang.
Risk: desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis sampai ba-
tas akhir.
b. Harga (Price)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Meliputi:
harga, diskon, potongan, syarat kredit, periode pembayaran.
Faktor-Faktor yang diperhatikan dalam menetapkan harga:
Sasaran Pemasaran
• Bertahan hidup
Perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas, persaingan ketat atau keinginan
konsumen berubah. Dalam hal ini perusahaan akan menetapkan harga rendah
dengan harapan permintaan akan naik. Fungsi harga di sini adalah untuk menu-
tup biaya variabel dan sedikit biaya tetap.
• Memaksimalkan laba saat ini
Perusahaan memperkirakan berapa besar permintaan dan biaya pada beberapa
harga yang berbeda dan memilih yang menghasilkan laba, arus kas dan pengem-
balian investasi maksimal saat ini.
• Kepemimpinan pasar
Perusahaan yakin bahwa menjadi pemimpin pasar akan menikmati biaya
terendah dan laba jangka panjang terbesar
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara8
• Kepemimpinan mutu produk
Keputusan ini mengharuskan penetapan harga tinggi untui menutup biaya mutu
dari produk yang dihasilkan
Strategi Bauran Pemasaran
Harga merupakan alat bauran pamasaran yang digunakan perusahaan untuk menca-
pai sasaran pemasarannya, sehingga keputusan harga harus dikoordinasikan dengan
rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran
yang konsisten dan efektif.
Biaya
Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, sehingga manajemen ingin me-
netapkan harga sekurang-kurangnya menutup biaya produksi total pada tingkat pro-
duksi tertentu.
Pertimbangan Organisasi
Meliputi pihak-pihak di dalam organisasi yang terlibat dalam penetapan harga.
Pasar dan Permintaan
Meliputi jenis pasar yang dimasuki dan jumlah permintaan yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Pesaing
Perusahaan harus memprediksi pengaruh biaya dan harga pesaing, serta kemung-
kinan reaksi pesaing terhadap perubahan harga perusahaan
Faktor-faktor lingkungan
Faktor ekonomi, pemerintah, pertimbangan sosial
Strategi penetapan harga:
Strategi penetrasi harga
Menetapkan harga di bawah harga normal. Hal ini dilakukan bila usaha baru mem-
perkenalkan produk baru barunya ke pasar dengan maksud agar produk yang diha-
silkan diterima oleh pasar dan dapat menguasai pasar. Tujuan penerapan strategi ini
adalah untuk mempertahankan produk baru di pasar.
Strategi harga skiming
Menetapkan harga di atas harga normal. Strategi ini digunakan bila memperkenal-
kan produk baru ke pasar dimana terdapat sedikit bahkan tidak ada pesaing sama
sekali. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk menutupi kembali biaya pengem-
bangan awal dan biaya promosi sesegera mungkin serta menghasilkan laba.
Strategi sliding-down-the-demand-curve
Menetapkan harga dengan harga yang tinggi, kemudian dengan adanya kemajuan
teknologi yang dimilikinya mampu untuk menurunkan biaya dengan cepat sehingga
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara9
menurunkan harga produk lebih cepat dibanding pesaing. Tujuan penerapan strategi
ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui keunggulan bersaing
Strategi follow-the-leader-pricing
Menetapkan harga dengan mengikuti harga yang diterapkan oleh pesaing terkuat-
nya. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mencari peluang.
c. Distribusi (Place)
Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Meliputi:
salurandistribusi, lokasi, persediaan
Saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam me-
nyediakan satu produk untuk digunakan/dikonsumsi oleh konsumen/pengguna bisnis
Fungsi saluran distribusi:
Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi in-
telegen mengenai aktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan
untuk merencanakan dan membentu pertukaran.
Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai
suatu penawaran.
Kontak: menemukan dan komunikasi dengan calon pembeli
Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli
termasuk aktivitas, seperti: membentuk, pemilahan, perakitan dan pengemasan.
Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran
harga, sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
Tingkat Saluran Distribusi:
Saluran distribusi langsung
Saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat perantara.
Saluran distribusi tidak langsung
Saluran pemasaran yang mempunyai satu atau lebih tingkat perantara
Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan cara:
Memperbanyak saluran distribusi
Memperluas segmentasi dan cakupannya
Menata tampilan tempat usaha
Menggunakan cara penyampaian produk seefisien mungkin
Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain
d. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sa-
saran untuk membelinya. Meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan, hu-
mas
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara10
Bauran Promosi:
Periklanan (Advertising)
Segala bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa yang di-
bayar oleh sponsor tertentu.
Tujuan periklanan:
Menginformasikan: Iklan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada kon-
sumen mengenai produk atau kelebihan baru dan untuk memupuk permintaan
primer.
Membujuk: Iklan yang bertujuan untuk memupuk permintaan selektif dari suatu
merek dengan membujuk konsumen bahwa merek tersebut menawarkan mutu
terbaik bagi konsumen.
Membandingkan: Iklan yang bertujuan untuk membandingkan secara langsung
maupun tidak langsung suatu merek dengan satu atau beberapa merek lain.
Mengingatkan: Iklan yang bertujuan untuk membuat konsumen agar terus me-
mikirkan suatu produk.
Penjual Pribadi (Personal Selling)
Penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan mem-
bina hubungan dengan pelanggan
Tipe armada penjual:
Armada Penjual Luar: tenaga penjual yang bepergian untuk mengunjungi pe-
langgan.
Armada Penjual Dalam: tenaga penjual yang melakukan bisnis dari kantor me-
lalui telepon atau menerima pelanggan yang berkunjung.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu pro-
duk
Bentuknya:
Promosi Konsumen: promosi penjualan yang didesain untuk merangsang kon-
sumen dalam membeli, jenisnya:
Kupon: sertifikat yang memberi potongan harga kepada pembeli kalau mem-
beli produk tertentu.
Sampel: sejumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba
Paket harga (cents-off deals): pengurangan harga yang ditandai oleh produ-
sen langsung pada label atau kemasan.
Rabat/Tawaran pengembalian uang: tawaran untuk mengembalikan sebagian
uang pembelian suatu produk kepada konsumen yang mengirimkan “bukti
pembelian” ke pabrik.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara11
Hadiah: barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga miring se-
bagai insentif karena membeli suatu produk
Penghargaan atas kesetiaan: uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan ba-
gi penggunaan reguler produk atau jasa perusahaan.
Promosi di tempat pembayaran (Point-of-Purchase-Promotion): peragaan
dan demonstrasi di dekat tempat pembayaran/penjualan.
Perlombaan, Permainan dan Undian: periode promosi yang memberi pelu-
ang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu melalui keberuntungan
atau lewat usaha ekstra.
Barang Promosi: barang bermanfaat dengan cetakan nama pemasang iklan
yang dibagikan sebagai hadiah kepada konsumen.
Promosi Dagang: promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh du-
kungan penjual dan memperbaiki usaha penjualan penjual, jenisnya:
Diskon: pengurangan harga langsung pada saat pembelian dalam periode
waktu tertentu.
Keringanan: uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer se-
bagai imbalan atas persetujuan untuk menonjolkan produk pabrik dengan
cara tertentu.
Promosi Armada Penjual: promosi penjualan yang dirancang untuk memotivasi
armada penjual dan membuat usaha armada penjual lebih efektif, termasuk bo-
nus dan perlombaan mencapai penjualan tertinggi
Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan
dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina “citra perusa-
haan” yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita dan peristiwa
yang dapat merugikan perusahaan.
Bauran public relations:
Publication (Publikasi dan publisitas)
Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai
media mengenai aktivitas perusahaan/organisasi yang pantas diketahui oleh pu-
blik.
Event (Penyusunan program)
Merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek
tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara12
News (Menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita dengan sistem penulisan “piramida terbalik” arti-
nya informasi yang paling penting menjadi lead/intro, sedangkan yang kurang
penting diletakkan di tengah batang berita.
Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas)
Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga
hubungan baik dengan pihak organisasi/perusahaan yang diwakilinya.
Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra)
Memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diha-
rapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses
“nothing” diupayakan menjadi “something”. Dari tidak tahu menjadi tahu, sete-
lah tahu menjadi suka dan kemudian diharapkan timbul sesuatu berupa citra.
Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan bernegosiasi)
Merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang public relation
officer untuk mencari dan memperoleh dukungan dari individu atau pihak yang
berpengaruh.
Social Responsibility (Tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial adalah penting, sehingga tidak hanya memikirkan
keuntungan materi, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai
sukses dalam memperoleh simpati dari khalayaknya.
Manajemen & Strategi Kewirausahaan
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-
sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas.
Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk
mengkombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengatahuan secara
sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar.
Inovasi diapandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan
kegunaan sesuatu dari alam.
Manajemen Kewirausahaan: menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus
memiliki 4 kompetensi, yaitu:
1. Fokus pada pasar, bukan teknologi
2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara13
Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-
keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, di mana perusahaan harus
bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis, yaitu:
1. Berada pertama di pasar dengan produk baru
Sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama
sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar.
2. Posisikan produk baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani
Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan
oleh perusahaan yang berada di pasar pertama.
3. Fokuskan produk pada relung kecil, tetapi bisa tertahan
Yang sering terjadi adalah banyak peniru yang memperbaiki atau memodifikasi produk
untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu
memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar
kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk yang sudah ada, dengan cara:
Menciptakan manfaat
Meningkatkan nilai inovasi
Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan
Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan
Strategi Kewirausahaan:
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing, memiliki keunggulan
dalam bidang teknik, produk dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.
Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan:
1. Perubahan produk
2. Strategi yang menyangkut pasar
3. Kemampuan untuk memperoleh modal
4. Analisis sumber daya manusia
5. Analisis pesaing
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan
7. Penentuan harga produk
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara14
Memelihara Semangat Wirausaha:
Untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh keuntungan di pasar dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mendidik wirausaha tentang pelayanan perusahaan, khususnya tentang alasan
konsumen membeli produk, tentang masalah yang dihadapi pelanggan dan tentang apa
kebutuhan serta keinginan spesifik dari konsumen
2. Mendidik wirausaha tentang nilai-nilai perbaikan produk dan pemasarannya, tentang
proses distribusi dan perbaikan teknik produksinya untuk dapat bersaing
3. Menciptakan iklim kerja yang positif yang mendorong terciptanya ide-ide baru. Dengan
iklim yang kondusif, para wirausaha akan lebih kreatif dalam mentransformasikan ide-
idenya. Para wirausaha secara ideal adalah individu-individu yang bertanggung jawab
dalam bidang pemasaran, teknologi dan keuangan. Mereka adalah para pencipta dan
innovator pada perusahaan orang lain.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara1
BAB VIIBAB VIIBAB VIIBAB VII
KOMPETENKOMPETENKOMPETENKOMPETENSISISISI INTIINTIINTIINTI DAN STRATEGI BERSAINGDAN STRATEGI BERSAINGDAN STRATEGI BERSAINGDAN STRATEGI BERSAING
DALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAAN
Memahami Perubahan
Perubahan dunia yang begitu cepat, mau tidak mau memaksa produsen dan para penjual
untuk berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini disebabkan oleh pesatnya
pertumbuhan dan perubahan teknologi.
Dengan adanya perubahan tersebut, perusahaan harus menjemput bola dengan mengejar
pelanggan, bukan menunggu. Dengan demikian pengusaha harus pandai membaca
keinginan dan kebutuhan konsumennya melalui berbagai cara, antara lain:
Mampu menciptakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat
waktu
Mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan produk
lainnya dari pesaing.
Mampu menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan mengkonsumsi
produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi.
Pesaing dan Persaingan
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara
mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi
perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
Harga yang ditawarkan
Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
Promosi yang dijalankan
Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing.
Tahapnya:
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara2
1. Identifikasi pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan
dari pesaing.
Identifikasi ini meliputi:
Jenis produk yang ditawarkan
Melihat besarnya pasar yang dikuasai
Identifikasi peluang dan ancaman
Identifikasi keunggulan dan kelemahan
2. Menemukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam
menghambat laju pesaing.
3. Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang
perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung
terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya.
Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari
belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu
lawannya yang sedang lengah.
Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang
lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologi dan lobi di pasar.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara3
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
5. Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari
lebih dahulu baru membalas.
6. Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya
adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang
tepat.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi berikut:
Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru,
memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal
lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan
selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar
adalah menjadi atau tetap nomor satu.
Strategi penantang pasar
Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin
posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh
penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului
penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market
share.
Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut
pasar adalah dengan spesialisasi.
Strategi relung pasar
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan
pertumbuhan sedang.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara4
Kompetensi Inti Kewirausahaan
Saat ini dalam manajemen perusahaan modern telah terjadi pergeseran strategi dari strategi
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan shareholder (mencari laba perusahaan)
menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan
(stakeholder), yaitu perseorangan atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam
kegiatan perusahaan, seperti karyawan, manajemen, pembeli, masyarakat, pemasok,
pemegang saham, distributor dan pemerintah.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa konsep laba tidak bisa dikesampingkan dan
merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para
stakeholder.
Beberapa konsep mengenai laba:
1. Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis bagi perusahaan dan sebagai
ukuran keberhasilan perusahaan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan.
Dikatakan sangat penting karena perusahaan yang tidak memperoleh laba akan
menyebabkan tidak dapat memberikan manfaat bagi stakeholder.
2. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan bila memiliki keunggulan yang unik untuk
menghindar persaingan sempurna. Keuntungan tersebut hanya bisa tercipta dari
penemuan yang dilakukan para wirausaha melalui penemuan cara-cara baru dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
3. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar
memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan. Adapun langkah-
langkahnya:
• Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (serpeti produksi dan
pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi yang terkuat di pasar.
• Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta
diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman
lingkungan eksternal.
• Perusahaan harus memiliki dan menggali potensi khusus sebagai pendorong untuk
menjalankan perusahaan.
Dari beberapa konsep tersebut, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus untuk
memperkuat posisi tawar-menawar dalam persaingan dan untuk menampung tuntutan
persaingan di pasar yang berasal dari pemasok, pembeli, ancaman pendatang abru, produk
pengganti, dan tantangan yang gencar dari para pesaing.
Hand out Kewirausahaan
Gregorius Sandy Dharma Kuncara5
Beranjak dari hal tersebut, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok
antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemapuan internal yang memadahi dan
menumbuhkan kompetensi inti.
Kompetensi Inti:
Konsep:
1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian
produk
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan
untuk bersaing.
3. Komptensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memebrikan
manfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan
memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
Dengan demikian, untuk meraih keuntungan yang berkesinambungan, maka perusahaan
harus berusaha mencari dan menumbuhkan kompetensi inti dari semua sumber daya yang
mungkin belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diubah menjadi peluang produktif
yang unik, yaitu dengan cara resource-based strategy: mengutamakan pengembangan
kapabilitas internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing,
danmemberi daya saing jangka panjang yang melebihi tuntutan-tuntutan masa kini di pasar
dan kebal terhadap resesi. Hal ini dapat dilakukan melalui:
• Mengdentifikasi dan mengklasifikasikan sumber daya, menjadi:
Sumber daya finansial
Sumber daya fisik
Sumber daya manusia
Sumber daya teknologi
Sumber daya reputasi teknologi
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas
Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan dari kerja
tim yang bersama-sama mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Dalam hal ini, kapabilitas mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan
pengetahuan lain menjadi kunci berpikir kreatif.
• Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diaplikasikan di pasar untuk
mencapai keuntungan yang tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru atau
disaingi.
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Buku ajar kewirausahaan
Buku ajar kewirausahaanBuku ajar kewirausahaan
Buku ajar kewirausahaan
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
Konsep dasar-kewirausahaan
Konsep dasar-kewirausahaanKonsep dasar-kewirausahaan
Konsep dasar-kewirausahaan
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
 
Ppt 7 kwu-merintis usaha
Ppt 7 kwu-merintis usahaPpt 7 kwu-merintis usaha
Ppt 7 kwu-merintis usaha
 
Kewirausahaan 2016
Kewirausahaan 2016Kewirausahaan 2016
Kewirausahaan 2016
 
Entrepreneurship
EntrepreneurshipEntrepreneurship
Entrepreneurship
 
Philosopy kewirausahaan
Philosopy kewirausahaanPhilosopy kewirausahaan
Philosopy kewirausahaan
 
Bahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanBahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaan
 
Kewirausahaan 2
Kewirausahaan 2Kewirausahaan 2
Kewirausahaan 2
 
PKK 11 - KD 3.1.pptx
PKK 11 - KD 3.1.pptxPKK 11 - KD 3.1.pptx
PKK 11 - KD 3.1.pptx
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanModul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
 
Perniagaan dan keusahawanan
Perniagaan dan keusahawananPerniagaan dan keusahawanan
Perniagaan dan keusahawanan
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
 
Pokok bahasan 1 kewirausahaan
Pokok bahasan 1 kewirausahaanPokok bahasan 1 kewirausahaan
Pokok bahasan 1 kewirausahaan
 
Entrepreneurship
EntrepreneurshipEntrepreneurship
Entrepreneurship
 

Similar to Konsep dasar kewirausahaan

Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01andrytri
 
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...budiresno
 
konsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptxkonsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptxssuserb7d229
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanPutri Aisyah
 
Materi X-1.ppt
Materi X-1.pptMateri X-1.ppt
Materi X-1.pptAgusDwik1
 
Materi_kewirausahaan pada p5 kelas 1.ppt
Materi_kewirausahaan pada p5 kelas 1.pptMateri_kewirausahaan pada p5 kelas 1.ppt
Materi_kewirausahaan pada p5 kelas 1.pptGirl38
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...SetyaDarmawan
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanfujiarni
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaanSuhar Yanto
 
KULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptx
KULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptxKULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptx
KULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptxAdilaWidyautami
 
Kreativitas dalam wirausaha.pdf
Kreativitas dalam wirausaha.pdfKreativitas dalam wirausaha.pdf
Kreativitas dalam wirausaha.pdfpolteksidoarjo1
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptNidaNadyaHasan
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptkepemudaanbrebes
 

Similar to Konsep dasar kewirausahaan (20)

KEWIRAUSAHAAN.pptx
KEWIRAUSAHAAN.pptxKEWIRAUSAHAAN.pptx
KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01
 
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
 
konsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptxkonsep kewirausahaan.pptx
konsep kewirausahaan.pptx
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Materi X-1.ppt
Materi X-1.pptMateri X-1.ppt
Materi X-1.ppt
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3Makalah kewirausahaan 3
Makalah kewirausahaan 3
 
Materi_kewirausahaan pada p5 kelas 1.ppt
Materi_kewirausahaan pada p5 kelas 1.pptMateri_kewirausahaan pada p5 kelas 1.ppt
Materi_kewirausahaan pada p5 kelas 1.ppt
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
KULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptx
KULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptxKULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptx
KULIAH 2 KONSEP KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Kreativitas dalam wirausaha.pdf
Kreativitas dalam wirausaha.pdfKreativitas dalam wirausaha.pdf
Kreativitas dalam wirausaha.pdf
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Konsep dasar kewirausahaan

  • 1. BAB IBAB IBAB IBAB I KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAANKONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Kewiraniagaan Sebagai Fungsi Utama Wirausahawan Wiraniaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: orang yang melakukan penju- al-an produk secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Kewiraniagaan: keahlian dalam berwiraniaga, yang juga merupakan perpaduan an- tara seni berkomunikasi dan keahlian menawarkan ide dengan cara meyakinkan pi- hak lain untuk menerima dan membeli produk yang ditawarkan. Rahasia keberhasilan seorang wiraniaga terletak pada kesediaan untuk senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan memperhatikan setiap orang di lingkungan tempat ia berada dan memenuhinya. Dari hal tersebut, maka seorang wiraniaga dituntut untuk “kreatif”. Dalam hal ini adalah: • K = Keinginan untuk maju Keinginan akan menjadi pembangkit motivasi untuk meraih kesempatan yang datang setiap saat dan membentuk sikap pribadi yang tidak mudah menyerah da- lam menghadapi berbagai tantangan. • R = Rasa ingin tahu yang kuat Keingintahunan merupakan awal perluasan wawasan tentang sesuatu. Bermula dari ingin tahu, maka orang akan menelusur berbagai informasi dengan memba- ca berbagai materi tertulis dan bertanya kepada orang lain yang berpengetahuan dan berpengalaman. • E = “Enthusiasm” (semangat) yang besar Semangat dalam menjalankan pekerjaan merupakan pendorong motivasi untuk mencapai keberhasilan. • A = Analisis yang sistematis Analisis ini digunakan agar segala sesuatu yang berhubungan dengan target da- pat diprediksikan. • T = Terbuka untuk menerima saran dan pendapat orang lain Merupakan cara yang lebih efisien dan efektif, dengan menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dalam pengetahuan dan pengalaman tertentu. • I = Inisiatif yang menonjol, berani mengambil keputusan dan langkah yang berbeda dari orang lain.
  • 2. Keberanian menawarkan suatu inisiatif pada saat kritis dalam suatu kondisi yang sangat diperlukan dalam kehidupan organisasi. Inisiatif adalah upaya untuk me- laksanakan suatu pekerjaan atau mewujudkan suatu ide. • F = Fikiran yang terkonsentrasi pada satu pokok. Mengkonsentrasikan pikiran dapat dipelajari dan tingkat keberhasilannya diten- tukan oleh kemampuan memilah problem dalam tata urutan berdasarkan urgensi. Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan pe- luang. Kreativitas: kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru da- lam pemecahan masalah dan menemukan peluang. (inti: Kreativitas adalah memi- kirkan sesuatu yang baru dan berbeda) Inovasi: Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan ma- salah dan menemukan peluang. (Inti: Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda) Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila: • Berpikir dan melakukan sesuatu yang baru • Berpikir dan melakukan sesuatu yang lama dengan cara-cara baru Latar belakang/sejarah kewirausahaan Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman lang- sung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship are born not made), sehingga tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Saat ini kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin il- mu yang dapat dipelajari dan diajarkan. “Entrepreneurship are not only born but also made”, artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Alasannya adalah setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wira- usaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi. Dan perilaku, konsep dan teori merupakan hal-hal yang dapat di- pelajari.
  • 3. Dilihat perkembangannya, sejak abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa Negara, seperti Belanda dan Jerman. Selanjutnya pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Puncaknya pada tahun 1970-an, pendidikan kewirausahaan mulai diajarkan di jen- jang universitas, sebagai mata kuliah “Entrepreneurship” atau “Small Business Management” Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia, saat ini masih terbatas diajarkan di bebe- rapa sekolah dan Perguruan Tinggi saja. Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendi- dikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang indepen- den, karena: • Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap. • Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memi- sahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha. • Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. • Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pe- merataan pendapatan. Pengertian Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, ke- mampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk mem- peroleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesem- patan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengam- bil keuntungan daripadanya danmengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan krea- tivitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang pasar. (Thomas W. Zimmerer) Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
  • 4. Wirausaha Kewiarausahaan dilihat dari berbagai Sudut pandang dan konteks • Pandangan Ahli Ekonomi: Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan fak- tor-faktor produksi untuk tujuan memproduksi barang dan jasa, sehingga me- ningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. • Pandangan Ahli Manajemen: Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. • Pandangan Pelaku Bisnis Wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki ke- unggulan dalam prestasi di bidang usaha. (pengusaha yang kreatif). • Pandangan Psikolog Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kuat dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka berekseperimen untuk menampil- kan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain. • Pandangan Pemodal Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangai masyarakat. Meskipun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, akan tetapi pada umumnya mengandung unsur-unsur yang hampir sama, yaitu seseorang yang memiliki ke- mampuan kreatif, inovatif, berani menanggung risiko, serta selalu mencari pelu- ang melalui potensi yang dimilikinya. Pengertian Wirausaha adalah seseorang yang menjalankan kegiatan kewirausa- haan, atau seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. (dalam hal ini adalah seorang pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengam- bil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.) Obyek Studi Kewirausahaan Menurut Soeparman Soemahamidjaya, kemampuan seseorang yang menjadi obyek ke- wirausahaan meliputi: Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha Kemampuan memotivasi diri Kemampuan untuk berinisiatif
  • 5. Kemampuan berinovasi Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal Kemampuan untuk mengatur waktu Kemampuan untuk belajar dari pengalaman Hakekat Kewirausahaan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam me- mecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan se- suatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombina- sikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan per- saingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan tek- nologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk mengha- silkan barang dan jasa baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasn kepada konsu- men. Dari keenam hakekat tersebut, kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan un- tuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Karakteristik kewirausahaan Commitment & Determination Memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya pada usaha, karena dengan sikap yag setengah hati mengakibatkan besarnya ke- mungkinan untuk gagal dalam berwirausaha Desire of responsibility Memiliki rasa tanggung jawab, baik dalam mengendalikan sumber daya yang digu- nakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan wirausaha.
  • 6. Opportunity obsession Selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diu- kur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada peluang Tolerance for risk, ambiguity & uncertainty Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola risiko dengan cara mentransfer risiko ke pihak lain, seperti bank, investor, konsu- men, pemasok dan lainnya. Wirausaha yangn berhasil biasanya memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian. Self confidence Percaya diri. Seorang wirausaha cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil Creativity & Flexibility Berdaya cipta dan luwes. Merupakan kemampuan untuk menanggapi perubahan yang cepat dan fleksibel Desire for immediate feedback Selalu memerlukan umpan balik yang segera. Seorang wirausaha selalu ingin me- ngetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki ki- nerjanya, selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang te- lah dimilikinya dan selalu belajar dari pengalaman. High level of energy Memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki da- ya juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya, sehingga lebih suka bekerja keras, walaupun dalam waktu yang relatif lama. Motivation of excel Memiliki dorongan untuk selalu unggul. Seorang wirausaha selalu ingin lebih ung- gul, lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi standar yang ada. Orientation to the future Berorientasi pada masa yang akan datang. Untuk tumbuh dan berkembang, wirau- saha selalu berpandanganjauh ke masa depan yang lebih baik Willingness to learn from failure Selalu belajar dari kegagalan. Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal dan selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan.
  • 7. Leadership ability Kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan, dan harus lebih memiliki taktik me- diator dan negosiator daripada diktator Dari karakteristik di atas, ada beberapa nilai hakiki dari kewirausahaan, yaitu Percaya diri Merupakan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerja- annya. Dalam praktik hal ini sangat penting dalam memulai, melakukan dan menye- lesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan. Kepercayaan diri bersifat internal, sangat relative dan dinamis, dan banyak ditentu- kan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pe- kerjaan dengan sistematis, terencana, efektif dan efesien, serta ditunjukkan dengan ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan. Kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan bekerja. Orientasi pada tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang selalu menguta- makan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabah- an, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Keberanian mengambil risiko Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik. Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh: Keyakinan pada diri sendiri Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan ke- mungkinan untuk memperoleh keuntungan Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan, selalu tampil beda, lebih dulu dan lebih menonjol, dapat bergaul de- ngan orang lain dan dapat menerima dan menanggapi saran dan kritik.
  • 8. Orientasi pada masa depan Merupakan prespektif untuk selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan ke- berhasilan dan berpandangan jauh ke depan. Kuncinya adalah pada kemampuan un- tuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Keorisinilan: Kreativitas dan inovasi Unsur-unsur keorisinilan seseorang memiliputi inovatif, kratif dan fleksibel. Wirausaha yang inovatif adalah seorang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara- cara baru yang lebih baik. Karakteristiknya: Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara-cara tersebut cukup baik Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memenafaatkan perbedaan Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih pe- luang yang dihadapi setiap hari. Motif Kewirausahaan Seseorang yang berminat untuk berwirauasaha, akan dipengaruhi motif berprestasi, yai- tu suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi, dengan faktor dasar adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Alasan seseorang berminat untuk berwirausaha: Alasan keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari panda- patan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan Alasan sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang lain, agar dapat bertmu orang banyak Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan kepada masyarakat, untuk mena- tar masyarakat, untuk membatu ekonomi masyarakat, demi masa depan keluarga Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebih produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
  • 9. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara1 BAB IIBAB IIBAB IIBAB II PROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAANPROSES KEWIRAUSAHAAN Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayang- kan banyak orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausahaan adalah untuk semua orang. Mengapa? Alasannya: 1. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam "intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. 2. Kewirausahaan itu pada dasarnya dapat dipelajari, karena lebih menekankan pada konsep dan teori 3. Para wirausaha yang paling berhasil pada dasarnya adalah manusia biasa. 4. Adanya 10 kiat sukses yang sederhana, yaitu: bahwa wirausaha: …..digerakkan oleh ide dan impian, …..lebih mengandalkan kreativitas, …..menunjukkan keberanian, …..percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata, …..melihat masalah sebagai peluang, …..memilih usaha sesuai hobi dan minat, …..mulai dengan modal seadanya, …. senang mencoba hal baru, …..selalu bangkit dari kegagalan, dan …..tak mengandalkan gelar akademis. 5. Kewirausahaan mengarahkan orang kepada kepemimpinan Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan: Faktor Internal, yaitu Kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita me- ngelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu: a. Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan ten- tang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri. b. Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan de- sakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, ber-
  • 10. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara2 tanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi- informasi baru. c. Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komit- men, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam mengha- dapi halangan dan kegagalan. Faktor Eksternal yaitu Kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita me- nangani suatu hubungan. kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu: a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya. b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meya- kinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membang- kitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan ber- sama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama. Tahap-Tahap Kewirausahaan: 1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating) Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik pro- duksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya. 2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating & developing) Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun masih dalam perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis. 3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different) Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang le- bih baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal ini dida- sarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan proses produksi yang ada, ke- ingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada. Kunci sukses seorang pengusaha di dalam memenangkan pasar adalah kekuatan pe- ranan dalam berinovasi dan menciptakan ide-ide brilian dalam menembus market share.
  • 11. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara3 Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud apa saja, mulai dari, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan se- buah produk baru lagi. Salah satu metode inovasi adalah ala Jepang, yaitu dengan prin- sip ATM; Amati Tiru Modifikasi. Untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguh melalui inovasi, maka harus menerapkan beberapa hal berikut: 1. Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif, yaitu dengan berani ke- luar dari kerangka bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. 2. Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Mi- salnya, saat ini sedang maraknya penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia bis- nis. 3. Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang di- milikinya, agar konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal. 4. Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership, ke- bersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya. 5. Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya. 6. Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk me- ningkatkan hasil usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuhnya dengan cara membaca buku-buku, artikel, internet, ataupun bertanya pada yang ahlinya. 7. Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu men- jalankan konsep manajemen dan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk mem- pelajari segala situasi bisnis atau usaha yang cepat berkembang dan berubah sangat cepat. Untuk itu perlunya daya kreativitas yang tinggi, analisis yang baik, intuisi yang tajam, kemampuan networking yang mendukung, serta strategi jitu dalam me- masarkan produk atau jasa yang dimilikinya. Kewirausahaan sebagai alternatif solusi masalah ketenagakerjaan Untuk memulai menjadi wirausaha akan dihadapkan pada tiga ketakutan, yaitu: 1. Takut rugi. Memang usaha apa pun akan selalu berisiko untuk rugi tetapi juga ber- peluang untuk untung. 2. Takut terhadap ketidakpastian, terutama ketidakpastian dalam penghasilan
  • 12. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara4 3. Takut mencoba. Sebenarnya takut mencoba tersebut dapat disamakan dengan takut tenggelam. 4 Paradigma yang membuat wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat per- saingan usaha yang semakin ketat, yaitu: 1. Seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan di masa mendatang. Sebab, entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepu- asan pelanggan. 2. fleksibilitas dari sang wirausaha. Seorang entrepreneur harus bisa cepat menyesuai- kan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan usaha. 3. Rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi sebagal macam kemungkin- an sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan ino- vasi atau penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis. 4. Kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang telah ada sebe- lumnya. Keuntungan & Kerugian Berwirausaha Keuntungan berwirausaha 1. Otonomi. Pengelolaan yangn bebas dan tidak terikat, membuat wirausaha men- jadi seorang “bos” yang penuh kepuasan 2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha 3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan se- bagai milik sendiri. Kerugian berwirausaha 1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk, hingga mengorbankan kepentingan keluarga dan istirahat. 2. Beban dan tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil, maupun pengadaan dan pelatihan. 3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha meng- gunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/ keuntungan yang diperoleh relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada
  • 13. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara5 Faktor Kegagalan Wirausaha 1. Tidak kompeten dalam manajerial 2. Kurang berpengalaman 3. Kurang dapat mengendalikan keuangan 4. Gagal dalam perencanaan 5. Lokasi yang kurang memadai 6. Kurangnya pengawasan peralatan 7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha 8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha
  • 14. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara1 BAB III FUNGSI & PERAN WIRAUSAHA Pengelompokkan kewirausahaan: Berdasarkan perannya: (menurut Roopke) 1. Kewirausahaan rutin Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Contoh wirausaha ini adalah pegawai dan manajer. Wirausaha ini dibayar dalam bentuk gaji. 2. Kewirausahaan arbitrase Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan/pengetahuan dan pemanfaatan (pembukuan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembu- atan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli. 3. Kewirausahaan inovatif Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda. Wirausaha ini merupakan promoter, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan pro- duk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaaan, peningkatan teknik manaje- men, dan metode distribusi baru. Wirausaha ini mengadakan proses dinamis pada pro- duk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru. Berdasarkan profilnya: (menurut Zimmener) 1. Part-time Entreprenuer: Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu sa- ja sebagai hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya sebagai sampingan. 2. Home-Base New Ventures: Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya 3. Family-Owned Business: Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluar- ga secara turun-temurun 4. Coprenuers: Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerj sama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama. Fungsi Makro dan Fungsi Mikro Wirausaha Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu: 1. Fungsi Makro Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Dalam hal ini kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi suatu negara, sehingga
  • 15. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara2 negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkem- bangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Menurut J.B. Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi dan produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi dan berlimpah ruah. Menu- rutnya wirausahalah yang menghasilkan perubahan, karena perubahan tidak dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi melakukan sesuatu yang berbeda. Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecil adalah: Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keter- kaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar. Dalam hal ini usaha kecil berfungsi sebagai transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pe- merataan berusaha dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya yang tersebar, baik di perkotaan dan di pedesaan. 2. Fungsi Mikro Peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam fungsi mikro, wirausaha memiliki peran sebagai berikut: Sebagai penemu (Innovator) Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi ba- ru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru. Sebagai perencana (Planner) Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.
  • 16. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara1 BAB VIBAB VIBAB VIBAB VI IDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAANIDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN Ide kewirausahaan: Keberhasilan wirausaha dapat tercapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inivasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Sehingga dalam hal ini inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru un- tuk menciptakan nilai secara terus-menerus dengan cara mengubah semua tantangan men- jadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausa- ha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara: 1. Pengurangan kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif 2. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin 3. Pengelolaan risiko yang mendatangkan nilai dan manfaat. Sedangkan risiko-risiko yang akan dihadapi adalah: 1. Risiko pasar: terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar 2. Risiko finansial: terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya 3. Risiko teknik: terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik Munculnya ide kewirausahaan: 1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode lebih baik un- tuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. 2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru. 3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau mo- difakasi cara melakukan suatu pekerjaan Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Per- lu diingat, bahwa banyak wirausaha yang berhasil buka atas ide sendiri, tetapi hasil penga- matan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang. Sumber-sumber Potensial Peluang Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara terus-menerus dengan cara pro- ses penjaringan ide (proses screening).
  • 17. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara2 Langkah-langkanya adalah: 1. Menciptakan produk baru yang berbeda Dalam menciptakan produk baru dan berbeda, langkah yang harus dilakukan oleh wi- rausaha adalah harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar, yaitu dengan cara: Memperhatikan permintan terhadap barang/jasa yang dihasilkan Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa Dengan cara tersebut, wirausaha dapat menciptakan produk yang unggul yang dapat memberikan nilai kepada konsumen. Setelah itu, wirausaha baru melakukan analisis pasar untuk memfokuskan pada segmen pasar yang akan dipilih. Cara melakukan analisis pasar, sebagai berikut: Kemampuan untuk menganalisis demografi pasar Kemampuan untuk menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing Kemapuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pe- saing yang dianggap dapat menciptakan peluang 2. Mengamati pintu peluang Dalam hal ini, wirausaha perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang: Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertim- bangkan sebelumnya Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya Pesaing tidak memiliki teknologi canggih Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya. 3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam Analisis ini penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasil- kan memadahi atau tidak 4. Menaksir biaya awal 5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posi- sinya di pasar. Risiko pesaing meliputi: Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
  • 18. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara3 Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan pro- duknya Dukungan keuangan pesaing dalam pengembangan produk baru dan produk yang diperkenalkannya. Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek tertentu yang dapat ditransformasi- kan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan memper- tahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan Wirausaha memiliki fungsi sebagai: 1. Perencana Sebagai fungsi perencana, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut: Merancang perusahaan Mengatur strategi perusahaan Pemrakarsa ide-ide perusahaan Pemegang visi untuk memimpin 2. Pelaksana usaha Sebagai fungsi pelaksana usaha , wirausaha memiliki tugas sebagai berikut: Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda Meniru dan menduplikasi Meniru dan memodifikasi Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi baru Untuk dapat melaksankana fungsi tersbut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar seba- gai berikut: 1. Self Knowledge: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya 2. Imagination: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada suk- ses di masa lalu 3. Practical Knowledge: memeliki pengetahuan praktis 4. Search skill: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi 5. Foresight: berpandangan jauh ke depan 6. Computation skill: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan di masa yang akan datang
  • 19. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara4 7. Commucation skill: kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain Keterampilan yang harus dimiliki: 1. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan 2. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis 3. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan 4. Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun moril 5. Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan secara efektif dan efisien 6. Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin 7. Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerak- kan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan 8. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan kepada pe- langgan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan me- muaskan 9. Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing. 10. Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang jelas Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai penga- laman yang seimbang: 1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih. 2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang co- cok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. 3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya) 4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan per- sonal.
  • 20. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara1 BAB V MERINTIS USAHA BARU & MODEL PERKEMBANGANNYA Ada lima alasan, seseorang memulai merintis usaha: 1. Faktor keluarga pengusaha Seseorang menjadi pengusaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelum- nya. Dalam hal ini keluarga sengaja mengkader anggota keluarga untuk meneruskan usaha atau membuka cabang atau usaha baru. 2. Sengaja terjun menjadi pengusaha Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha. Dalam hal ini mereka belajar dari kesuk- sesan orang lain, dengan cara mengikuti contoh dari pengasaha yang ada dan mencari modal dengan cara bermitra dengan orang lain. 3. Kerja sampingan Seseorang yang memulai usaha dengan memproduksi produk dalam skala kecil yang bertujuan untuk mengisi wakti luang. Namun dengan seiring berjalannya waktu, maka permintaan akan produknya meningkat, sehingga ia harus serius untuk menekuni usaha- nya. 4. Coba-coba Usaha ini biasa dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang belum memiliki pekerjaan dan mereka yang baru terkena PHK. 5. Terpaksa Seseorang yang memulai usaha karena unsure paksaan atau tidak ada cara lain daripada menganggur Cara memasuki dunia usaha: 1. Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Bentuk usaha baru yang dapat dirintis: Perusahaan milik sendiri (sole partnership), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan di- kelola sendiri oleh seseorang Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama. Perusahaan berbadan hukum (corporate), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar hukum dengan modal saham-saham.
  • 21. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara2 2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan dan dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan orga- nisasi usaha yang sudah ada. 3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur (franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual- beli hak monopoli untuk menyeenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini dengan dukungan pemilihan tempat, rencana/bentuk bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan dan akuntansi, penetapan standar, promosi, pe- ngendalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber permodalan. Merintis Usaha baru: Dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan men- dirikan usaha baru: 1. Pendekatan inside-out atau idea generation, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan se- bagai kunci untuk menentukan keberhasilan usaha. Dalam hal ini calon wirausaha me- lihat keterampilan diri sendiri, kemampuan dan latar belakang dan lainnya untuk me- nentukan jenis usaha yang akan dirintis. 2. Pendekatan outside-in atau opportunity recognition, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau mencip- takan suatu kebutuhan pasar yang didasarkan pada pengamatan lingkungan (environ- ment scanning), yaitu alat untuk pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang- peluang ekonomi. Bagan proses bisnis: + + + + + + Keterangan: Untuk memulai usaha harus dimulai dengan ide. Langkah berikutnya adalah mencari sum- ber daya, seperti dana, fasilitas dan orang. Setelah itu menciptakan produk yang akan dija- dikan objek bisnis dengan diawali mengamati pasar. Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki Pemilihan bidang usaha merupakan tahap terpenting. Hal ini akan mengarahkan calon wirausaha untuk mengenal seluk-beluk usaha dan pengelolaannya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bidang usaha: Minat dan bakat Diri kita Ide Sumber daya Produk Pasar Uang Profit
  • 22. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara3 Modal Waktu dan Laba yang diinginkan Pengalaman 2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih Badan usaha adalah paying hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Arti- nya perusahaan tidak akan melanggar hukum dalam menjalankan usahanya. Beberapa bentuk kepemilikan usaha: Perusahaan perorangan, yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Kelebihan dari bentuk perusahaan ini adalah mudah didirikan, bia- ya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan dan memiliki daya rangsang yang lebih tinggi Persekutuan, yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan. Perseroan terbatas, yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para peme- gang saham, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang peru- sahaan sebesar modal yang disetor Firma, yaitu perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan 3. Tempat usaha yang akan dipilih Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi: Globalisasi, hal ini terjadi karena: a. Ekonomi pasar b. Komunikasi internasional yang lebih baik c. Pengangutan barang yang lebih cepat dan dapat diandalkan d. Semakin mudahnya arus kas antarnegara e. Perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi Produktivitas tenaga kerja Kurs valuta asing Biaya, meliputi: a. Biaya terlihat: biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat dapat ditentukan jumlahnya, meliputi: biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, pa- jak, biaya penyusutan peralatan. b. Biaya tak terlihat: biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya, meliputi: kualitas pendidikan, sikap masyarakat terhadap industri, mutu dan sikap karya- wan yang dipekerjakan. Sikap pemerintah
  • 23. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara4 Metode Evaluasi Alternatif Lokasi Factor Rating Method Adalah suatu metode yang menekankan tujuan pada proses identifikasi biaya yang sulit untuk dievaluasi. Langkah-langkahnya: a. Memberi bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi. b. Mengalikan bobot faktor-faktor yang dipertimbangkan tersebut dengan skor dari lo- kasi yang dipilih. c. Memilih bobot yang paling tinggi untuk kemudian ditentukan sebagai lokasi yang dipilih. Contoh : Suatu perusahaan ritel ingin membuka mini market baru di Kota Madiun. Ada 3 alter- natif lokasi yang akan dipilih yaitu Jl. Diponegoro, Jl. HA. Salim dan Jl. Setia Budi. Daerah mana yang akan dipilih? Faktor-faktornya Bobot Jl. Diponegoro Jl. HA. Salim Jl. Setia Budi Keamanan 30 40 25 50 Transportasi 35 50 80 25 Pendidikan masyarakat 20 40 50 30 Pemasok 10 20 30 10 Ekspansi 5 40 10 40 100 Jl. Diponegoro = (30*40) + (35*50) + (20*40) + (10*20) + (5*40) = 4150 Jl. HA. Salim = (30*25) + (35*80) + (20*50) + (10*30) + (5*10) = 4900 Jl. Setia Budi = (30*50) + (35*25) + (20*30) + (10*10) + (5*40) = 3275 Jadi lokasi yang dipilih adalah Jl. HA. Salim Strategi Lokasi Pelayanan Jasa Komponen yang diperhatikan dalam menentukan Lokasi Jasa Daya beli area lokasi konsumen yang diseleksi Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah konsumen Persaingan di wilayah tersebut Mutu persaingan Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing Mutu fisik fasilitas perusahaan dan mutu fisik fasilitas perusahaan yang berdekatan letaknya. Kebijakan operasi perusahaan
  • 24. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara5 Mutu dari manajemen 4. Organisasi usaha yang akan digunakan Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalan- kan, kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini semakin be- sar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya, begitu pula sebaliknya. Jenis-jenis organisasi Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak • Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang • Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak beberapa orang Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenang • Wewenang lini: wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan perusahaan • Wewenang staf: wewenang yang membantu agar rang mempunyai wewenang li- ni bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan • Wewenang fungsional: wewenang yang diberikan kepada seseorang atau depar- temen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di de- partemen lain 5. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh Lingkungan usaha dapat dibedakan menjadi 2: Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya langsung dengan opera- sional perusahaan, meliputi: • Perusahaan Secara keseluruhan, semua departemen ini memberikan dampak pada rencana dan tindakan. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi ini harus “berpikir me- ngenai pelanggan”, dan harus bekerja dengan serasi untuk menyediakan nilai dan kepuasan superior bagi pelanggan. • Pemasok Adalah penyedia sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengha- silkan barang dan jasa. Pemasaran PembelianLitbang ManufakturKeuangan AkuntingManajemen Puncak
  • 25. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara6 • Perantara Pemasaran Adalah perusahaan yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir, meliputi: Penjual Adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemu- kan pelanggan/melakukan penjualan kepada pelanggan, meliputi pedagang besar dan pedangang kecil. Perusahaan distribusi fisik Adalah sebuah organisasi tertentu yang membantu perusahaan untuk menim- bun persediaan atau memindahkan barang dari tempat asalnya ke tempat tu- juan. Agen jasa pemasaran Adalah perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media dan perusahaan konsultan pemasaran yang membantu perusahaan membidik dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. Perantara keuangan Adalah perusahaan yang membantu mendanai transaksi atau mengasuransi- kan risiko yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan barang, meliputi bank, perusahaan kredit dan perusahaan asuransi. • Pesaing Adalah perusahaan lain yang memasarkan produk yang sejenis. Dalam hal ini perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar dibandingkan pesaingnya, dan juga harus menghimpun keunggulan strategik de- ngan memposisikan tawaran mereka dengan benar-benar melawan tawaran pe- saing dalam benak konsumen. • Pasar pelanggan Pelanggan adalah orang atau sekelompok orang yang menggunakan produk dari sebuah perusahaan yang akan digunakan untuk konsumsi pribadi, untuk dijual kembali atau untuk diproses lebih lanjut, meliputi: Pasar Konsumen Adalah individu atau rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi pribadi Pasar Bisnis Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk diproses lebih lanjut atau digunakan dalam proses produksinya.
  • 26. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara7 Pasar Pedagang besar Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk dijual kembali dengan mengambil keuntungan. Pasar Pemerintah Adalah instansi pemerintahan yang membeli produk untuk menyediakan fa- silitas umum atau mengalihkan produk tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan. Pasar Internasional Adalah pembeli luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual dan pe- merintah yang membeli produk dari sebuah perusahaan yang akan diguna- kan untuk konsumsi pribadi, untuk dijual kembali atau untuk diproses lebih lanjut. • Masyarakat. Adalah kelompok yang mempunyai kepentingan potensial atau yang sudah ter- wujud atau berdampak pada kemampuan suatu organisasi untuk mencapai sas- arannya, meliputi: Masyarakat Keuangan Adalah kelompok yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mem- peroleh dana, yaitu: bank, perusahaan investasi, pemegang saham Masyarakat Media Adalah kelompok yang menyebarluaskan berita, mengangkat topik dan pen- dapat editorial, meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet. Masyarakat Pemerintah Adalah kelompok di dalam instansi pemerintahan. Dalam hal ini pemasar harus sering berkonsultasi dengan pengacara perusahaan mengenai isu kea- manan produk, kejujuran dalam periklanan dan berbagai masalah yang lain. Masyarakat Warga yang Bertindak Adalah kelompok di dalam masyarakat yang aktif menyoroti berbagai peris- tiwa di dalam masyarakat, meliputi organisasi konsumen, kelompok ling- kungan, kelompok minoritas dan lainnya. Dalam hal ini peran humas di da- lam perusahaan adalah menjalin hubungan baik dengan konsumen dan ke- lompok warga negara ini. Masyarakat Lokal Adalah kelompok yang tinggal berdekatan dengan lokasi perusahaan. Masyarakat Umum Adalah kelompok yang secara umum mengetahui aktivitas dan produk sebu- ah perusahaan.
  • 27. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara8 Masyarakat Internal Adalah kelompok yang terdapat di dalam sebuah perusahaan, meliputi pe- kerja, manajer, sukarelawan dan direktur. Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi: • Demografi Adalah telaah mengenai populasi manusia, dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan angka statistik lainnya. Pertumbuhan populasi dunia yang meledak Distribusi umur populasi menentukan kebutuhan Meningkatnya keanekaragaman etnis dan ras Kelompok pendidikan Pola rumah tangga Pergeseran geografis dalam populasi Pergeseran dari pasar massal ke pasar mikro • Ekonomi Berkaitan dengan daya beli masyarakat, dipengaruhi oleh perubahan dalam pen- dapatan • Alam Dipengaruhi oleh: Kekurangan sumber daya alam Biaya energi yang meningkat Tingkat polusi yang meningkat Campur tangan pemerintah dalam pelestarian lingkungan • Teknologi Dipengaruhi oleh: Kecepatan perubahan teknologi Kesempatan inovasi yang tidak terbatas Anggaran riset yang bervariasi Regulasi yang meningkat atas perubahan teknologi • Politik Dipengaruhi oleh: Peraturan yang mengatur bisnis Meningkatnya penekanan pada etika dantindakan yang bertanggung jawab social
  • 28. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara9 • Budaya. Dipengaruhi oleh: Nilai budaya dasar yang memiliki tingkat kemapanan yang tinggi Pergeseran dalam nilai-nilai budaya sekunder. Hambatan dalam memasuki industri 1. Sikap dan kebiasaan pelanggan 2. Biaya perubahan (switching cost), yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pelatihan kembali karyawan dan penggantian alat serta system yang lama. 3. Respon dari pesaing Faktor-Faktor penyebab kegagalan usaha 1. Data dan informasi yang tidak lengkap 2. Salah perhitungan 3. Pelaksanaan pekerjaan yang salah 4. Kondisi lingkungan 5. Unsur sengaja MEMBELI PERUSAHAAN YANG SUDAH DIDIRIKAN Alasan membeli perusahaan yang sudah ada: 1. Untuk mengurangi beberapa ketidaktentuan dan ketidaktahuan ya harus dihadapai dalam memulai sebuah bisnis dari latar belakang tersebut 2. Untuk memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan da pemasok 3. Untuk mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya untuk memulai sebuah bisnis baru Permasalahan yang akan dihadapi apabila membeli perusahaan: 1. Masalah eksternal, yaitu pengaruh lingkungan yang mengakut banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar 2. Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, termasuk image dan reputasi perusahaan Hal-hal kiritis yang perlu diperhatikan untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli: 1. Menentukan sebuah bisnis untuk dibeli 2. Menyelidiki dan mengevaluasi bisnis yang ada 3. Mempercayai pendapat professional
  • 29. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara10 4. Menyelidiki mengapa bisnis tersebut dijual 5. Memeriksa data keuangan Penilaian sebuah bisnis 1. Penilaian berdasarkan aktiva Pendekatan penilaian berdasarkan aktiva mengasumsikan bahwa sebuah perusahaan dapat ditentukan dengan memperkirakan nilai aktiva yang di dalam perusahaan. Pendekatan ini melibatkan tiga perhitungan aktiva: Teknik nilai buku yang dimodifikasi Penentuan nilai sebuah bisnis dengan menyesuaikan nilai buku untuk memperhatikan perbedaan antara historical cost dan nilai saat ini. Teknik nilai penggantian aktiva Penentuan nilai sebuah bisnis berdasarkan biaya yang digunakan untuk mengganti aktiva perusahaan Teknik nilai likuidasi Penentuan nilai bisnis yang berdasar pada jumlah uang yang tersedia jika perusahaan melikuidasi aktivanya 2. Penilaian berdasarkan pasar Pendekatan penilaian berdasarkan pasar mengandalkan pada pasar keuangan dalam memperhitungkan nilai seuah perusahaan. Metode ini melihat pada harga pasar sebenarnya dari perusahaan sejenis yang sedang dinilai perusahaan yang dijual atau diperdagangkan secara umum di bursa saham 3. Penilaian berdasarkan laba Pendekatan penilaian suatu perusahaan yang diperkirakan berdasarkan kemampuannya menghasilkan laba atau pendapatan di masa yang akan datang. 4. Penilaian berdasarkan arus kas Pendekatan penilaian suatu perusahaan berdasarkan jumlah dan pengaturan waktu arus kas di masa yang akan datang. Faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sebuah bisnis: Persaingan: calon pembeli harus melihat luas, intensitas dan lokasi dari bisnis yang bersaing. Secara khusus harus memeriksa apakah bisnis yang dipertanyakan tersebut mengalami kerugian atau keuntungan dalam persaingannya. Pasar: kecukupan pasar untuk mempertahankan semua unit bisnis. Hal ini memerlukan penelitian pasar, penelitian sensus data, dan secara perorangan adalah pengaturan langsung pada tiap-tiap tempat persaingan bisnis
  • 30. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara11 Pengembangan komunitas di masa yang akan datang: memperhatikan perturan daerah setempat yang telah dilakukan, tetapi belum mempengaruhi. Komitmen hukum Kontrak serikat pekerja Bangunan Harga produk: calon pemilik harus membandingkan harga dari penjual dengan harga yang tercatat di catalog para produsen atau pedagang besar dan juga dengan harga produk dari pesaing di pasar. Ini perlu untuk memastikan pemantapan harga barang secara penuh dan wajar yang penjualannya dilaporkan pada keuangan penjual FRANCHISING (Kerja sama manajemen/waralaba) Franchising adalah suatu sistem pemasaran yang berkisar pada perjanjian sah antara dua pihak yang salah satunya (franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik pribadi, tapi dengan syarat perusahaan dijalankan menurut metode dan terminologi yang dispesifikasikanoleh pihak yang lain (franchisor). Sehingga dalan franchising terdapat dua pihak yang mengadakan perjanjian kerja, yaitu: Franchisee: seorang wirausaha yang kekuatannya dibatasi oleh hubungan kontrak dengan organisasi franchising Franchisor: salah satu pihak/orang di dalam kontrak franchise yang menspesifikan metode yang harus diikuti dan terminologi yang harus dipenuhi oleh pihak lain. Jenis-Jenis Franchise: Franchising produk dan merek Hubungan franchise yang memberikan hak untuk menggunakan produk atau merek yang telah dikenal luas Franchising format Sebuah perjanjian yang karenanya franchisee mendapatkan keseluruhan sistem pemasaran dan petunjuk yang dijalankan oleh franchisor. Kelebihan usaha franchise Membeli sebuah franchise menjadi menarik karena berbagai alasan. Kelebihan yang terbesar adalah probalitas kesuksesannya. Sedangkan alasan lainnya adalah: 1. Pelatihan formal 2. Bantuan keuangan 3. Metode pemasaran yang telah terbukti 4. Bantuan manajemen 5. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat 6. Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah
  • 31. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara12 Kekurangan Franchising 1. Biaya franchising, meliputi: Upah franchise awal Kas yang diinvestasikan Pembayaran royalti Biaya periklanan 2. Pembatasan pengoperasian bisnis, meliputi: Membatasi daerah penjualan Meminta daftar lokasi untuk gerai pengecernya dan memaksakan persyaratan yang berkaitan dengan penampilan gerainya Membatasi barang dan jasa yang ditawarkan untuk dijual Membatasi periklanan dan jam kerja 3. Hilanganya kebebasan Mengevaluasi kesempatan usaha franchise 1. Menyeleksi kandidat franchise yang potensial Memahami secara mendalam jenis bisnis yang hendak diminati, jangan hanya terbujuk melalui merek/produk yang sudah terkenal 2. Menginvestigasi kandidat franchisee Langkahnya: Franchisor harus meletakkan dasar dan sistem waralaba yang tepat, dalam hal ini meliputi produk dan sarana pendukung (iklan, lokasi, kualitas) Franchisor harus memiliki tim pemasaran yang bertugas untuk menganalisis kelayakan usaha bersama, terutama dari segi lokasi. Franchisor harus mengejar skala ekonomi. Hal ini untuk tujuan keamanan dan ketahanan waralaba, sehingga franchisor tidak perlu mengembangkan gerai terlalu banyak. (menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menunjuk mitra baru.) Sudut pandang franchisor Beberapa alasan yang menjadikan alasan seseorang menjadi franchisor: 1. Pengurangan persyaratan modal Franchise memungkinkan sebuah perusahaan untuk memperluas usahanya tanpa mencairkan modal. Melalui pengaturan upah dan royalty, perusahaan yang terlibat di dalam franchise pada hakikatnya meminjam modal dari franchise untuk pengembangan salurannya. Oleh karena itu mempunyai persyaratan modal yang lebih kecil daripada rangkaian secara keseluruhan. 2. Meningkatkan motivasi dalam manajemen Franchisee sebagai pemilik, lebih termotivasi daripada karyawan yang digaji, karena insentif laba dan minat akan hak-hak mereka di dalam bisnis tersebut. Sejak franchise
  • 32. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara13 didesentralisasikan, franchisor juga tidak mudah terpengaruh oleh usaha pengorganisasian tenaga kerja bila dibandingkan dengan organisasi yang tersentralisasi. 3. Kecepatan ekspansi perusahaan Franchise membiarkan bisnis memasuki pasar lebih cepat daripada jika perusahaan menggunakan sumbernya sendiri untuk memasuki pasar. Di samping alasan tersebut, terdapat kekurangan yang berkaitan dengan franchise dari sudut pandang franchisor: 1. Pengurangan pengendalian Pengendalian oleh seorang franchisor atas bisnisnya berkurang karena franchisee bukan karyawan. 2. Pembagian laba Hanya bagian laba tertentu yang akan menjadi milik franchisor 3. Meningkatkan pendukung operasi Pada umumnya terdapat lebih banyak biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan hubungan franchise yang sedang berlangsung, khususnya di dalam menyediakan jasa hukum dan akuntansi bila dibandingkan dengan organisasi yang tersentralisasi. Memahami hubungan franchisor-franchisee 1. Regulasi franchise 2. Penipuan dalam franchise Sindrom Roll Royce: sindrom yang terjadi ketika calon pewaralaba tergiur kesuksesan sebuah franchise yang sudah terkenal. Adanya paksaan Mimpi seorang pemalas Lokasi, lokasi, lokasi Tipuan registrasi Franchisor yang bermodal sedikit BISNIS KELUARGA Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang atau lebih anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya. Sebuah perusahaan disebut juga sebagai bisnis keluarga, apabila perusahaan tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan atau jabatan/fungsi. Keuntungan keterlibatan keluarga dalam bisnis 1. Memelihara nilai kemanusian di tempat kerja
  • 33. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara14 Bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan tngkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang, daripada perusahaan-perusahaan pada umumnya 2. Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang Manajer keluarga dapat mengambil pandangan jangka panjang lebih mudah daripada manajer perusahaan yang dinilai hasilnya setiap tahun 3. Memperluas kualitas Karena memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota keluarga akan mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen. Budaya bisnis keluarga 1. Pendiri perusahaan menanamkan budaya perusahaan Dalam bisnis keluarga, nilai utama pendiri perusahaan menjadi bagian dari budaya bisnis dan kode perusahaan, yaitu sesuatu yang dipercaya sebagai anggota keluarga. 2. Pola-pola budaya Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda, sehingga pengamatan yang menyeluruh akan memperlihatkan berbagai pola budaya yang akan membantu di dalam menjelaskan cara berfungsinya suatu perusahaan. 3. Suksesi budaya dan kepemimpinan Proses pengalihan kepemimpinan perusahaan keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya dikaitkan dengan perubahan di dalam pola bisnis keluarga Ciri-ciri khusus manajemen perusahaan keluarga 1. Kebutuhan akan manajemen yang baik Manajemen yang baik diperlukan untuk kesuksesan tiap bisnis termasuk bagi perusahaan keluarga. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah: Merangsang pemikiran dan pemahaman strategi baru Merekrut dan mempertahankan manajer nonkeluarga yang baik Menciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif Menciptakan dan melindungi modal Mempersiapkan pengganti tampuk kepemimpinan Mengeksploitasi kelebihan yang unik dari kepemilikan keluarga 2. Karyawan nonkeluarga dalam perusahaan keluarga Hadirnya karyawan nonkeluarga masih dipengaruhi oleh pertimbangan keluarga, sehingga dalam beberapa kesempatan karyawan ini untuk promosi dipersempit dengan hadirnya anggota keluarga yang memiliki jalur dalam
  • 34. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara15 3. Dewan keluarga Adalah sekumpulan anggota keluarga yang terorganisasi yang berkumpul secara periodik untuk mendiskusikan masalah keluarga yang berhubungan dengan bisnis. Profil Usaha Kecil Batasan usaha kecil di Indonesia, adalah: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1.000.000.000 3. Jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang yang terdiri dari pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. 4. Prinsip manajemen, persyaratan modal dan pengoperasiannya bersifat local Keunggulan usaha kecil: 1. Memiliki kebebasan untuk bertindak 2. Fleksibel 3. Tidak mudah goncang Kelemahan usaha kecil: 1. Kelemahan struktural Kelemahan dalam struktur perusahaan, yang meliputi: bidang manajemen, pengendalian mutu, penguasaan teknologi, permodalan yang kecil, akses pasa. 2. Kelemahan cultural Kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang mencerminkan perusahaan sebagai “corporate culture”, meliputi: Kurangnya informasi peluang dan cara memasarkan produk Kurangnya informasi untuk mendapatkan bahan baku yang baik, murah dan mudah Kurangnya informasi untuk memperoleh fasilitas dan bantuan pengusaha besar dalam menjalin hubungan kemitraan untuk memperoleh bantuan permodalan dan pemasaran Kurangnya informasi tentang tata cara pengembangan produk, baik desain, kualitas, maupun kemasan Kurangnya informasi untuk menambah sumber permodalan dengan persyaratan yang terjangkau.
  • 35. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara1 BAB VIBAB VIBAB VIBAB VI PENGELOLAAN USAHAPENGELOLAAN USAHAPENGELOLAAN USAHAPENGELOLAAN USAHA DANDANDANDAN STRATEGI KEWIRAUSAHAANSTRATEGI KEWIRAUSAHAANSTRATEGI KEWIRAUSAHAANSTRATEGI KEWIRAUSAHAAN Pengelolaan Usaha 1. Perencanaan Bisnis Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembuat perencanaan. Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang menda- sari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Tujuan dari perencanaan bisnis adalah: a. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis. b. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksplo- itasi kesempatan tersebut. c. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan, jika usaha tersebut berhasil. d. Alat untuk menaikkan modal keuangan. Fungsi perencanaan bisnis: a. Menyediakan pernyataan akan sasaran dan strategi yang diartikulasikan secara jelas untuk digunakan di lingkungan internal. b. Sebagai dokumen penjualan yang akan dibagikan/diberikan kepada pihak luar. Isi Perencanaan Bisnis: a. Ringkasan Eksekutif Memberikan gambaran singkat tentang rencana suatu usaha secara keseluruhan. b. Pernyataan Visi dan Misi Mengambarkan secara singkat strategi dan filosofi yang dikehendaki dalam mem- buat visinya terlaksana. Misi: apa yang harus dilakukan suatu organisasi dapat berhasil (apa bisnis kita) Visi: cara pandang jauh ke depan, ke mana organisasi harus dibawa, agar organisasi tersebut dapat eksis. (akan menjadi apa bisnis kita) c. Latar belakang usaha Berisikan laporan singkat sejarah suatu usaha dan situasi usaha saat ini d. Gambaran usaha secara detail Berisikan keunikan usaha yang dimiliki dan faktor-faktor utama yang mempenga- ruhi keberhasilan (seperti: harga, kualitas, keandalan, ketahanan, sifat-sifat teknik)
  • 36. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara2 e. Situasi Pasar saat ini Menyajikan data latar belakang yang relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi Situasi pasar: di sini diberikan data tentang pasar sasaran, yang meliputi: ukuran pasar dan pertumbuhan pasar, potensi pembeli terhadap produk, motivasi pem- belian, sifat-sifat pembelian, target pasar spesifik, pengaruh pasar eksternal. Situasi produk: di sini ditunjukkan penjualan, harga, marjin kontribusi dan laba bersih setiap produk dalam beberapa tahun terakhir. Situasi pesaing: di sini dijelaskan pesaing utama beserta ukuran, sasaran, pangsa pasar, mutu produk, strategi pemasaran dan sifat-sifat lain yang dimiliki pesaing Situasi distribusi: dalam bagian ini diberikan data mengenai ukuran dan pen- tingnya setiap saluran distribusi. Situasi lingkungan makro: bagian ini menjelaskan kecenderungan kondisi ling- kungan makro (demografi, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya) yang mem- pengaruhi masa depan produk yang ditawarkan. f. Analisis Ancaman dan Masalah Mengidentifikasi peluang/ancaman, kekuatan/kelemahan utama dan masalah yang dihadapi produk. Analisis peluang/ancaman: menjelaskan peluang dan ancaman yang dihadapi bisnis. Peluang pemasaran: suatu daerah kebutuhan pembeli yang mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan Ancaman lingkungan: tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba, ji- ka tidak dilakukan pemasaran defensif Analisis kukuatan/kelemahan: menjelaskan kekuatan dan kelemahan. Analisis masalah: wirausaha menggunakan hal-hal yang sudah dibicarakan un- tuk menentukan masalah utama yang dihadapi dalam rencana ini. g. Sasaran Menentukan sasaran jumlah penjualan, pangsa pasar dan laba yang hendak dicapai dalam rencana tersebut. Ada dua sasaran yang harus diputuskan dalam perencanaan ini, yaitu: Sasaran keuangan Memberikan perhitungan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan sum- ber pendanaan dan proyeksi pendapatan, biaya dan labanya.
  • 37. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara3 Sasaran pemasaran Memberikan gambaran keuntungan pengguna dari produk dan bentuk pasar yang ada.Menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk mencapai sasaran rencana, meliputi: Analisis STP, bauran produk dan penelitian dan pengembangan h. Program Kerja Menspesifikasikan apa yang dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dila- kukan dan berapa biayanya. i. Proyeksi Laba-Rugi Laporan laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan dari rencana tadi j. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau 2. Pengelolaan Keuangan Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu: Aspek sumber dana Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: a. Dana yang berasal dari perusahaan atau disebut pembelajaan intern. Dana ini berasal dari: Dana perusahaan Dana cadangan Laba yang ditahan b. Dana yang berasal dari luar perusahaan atau disebut pembelanjaan ekstern Dana ini berasal dari: Dana dari pemilik/penyertaan Dana yang berasal dari hutang/pinjaman Dana bantuan program pemerintah Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya Dana ventura Aspek rencana dan penggunaan dana Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya: a. Biaya awal b. Proyeksi/rancangan keuangan c. Analisis pulang pokok Aspek pengawasan dan penggunaan dana
  • 38. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara4 Teknik dan Strategi Pemasaran Pemasaran adalah: Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang berni- lai satu sama lain. Perencanaan Pemasaran: Tahapannya: 1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang harus dilakukan adalah mengadakan penelitian pasar (riset pasar). Tujuan mengadakan riset terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan: Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersebunyi dan tidak terucapkan Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk proses pengembangan produk Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan di antara anggota tim pengembangan 2. Memilih pasar sasaran Persyaratan untuk memilih pasar sasaran yang efektif: Dapat diukur Besar Dapat dijangkau Dapat dibedakan Dapat diambil tindakan 3. Menempatkan dan memilih strategi pemasaran dalam persaingan Terdapat 6 strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing: Berorientasi pada pelanggan Kualitas Kenyamanan Inovasi Kecepatan Pelayanan dan kepuasan pelanggan
  • 39. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara5 Strategi Pemasaran untuk usaha baru: Keterangan: ♦ Penetrasi Pasar Strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang sudah ada kepada segmen pasar yang sudah ada tanpa mengubah produk dengan cara apapun. Caranya melalui promosi, iklan dan distribusi ♦ Pengembangan Pasar Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan mengembangkan segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada. ♦ Pengembangan Produk Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang dimodifikasi atau produk baru ke segmen pasar yang sudah ada. ♦ Diversifikasi Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan memulai atau mengambil alih bisnis di luar produk atau pasar yang sudah ada. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran Pemasaran: Perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadu- kan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran, terdiri: a. Produk (Product) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan per- hatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Meliputi: keseragaman produk, mutu, rancangan, sifat, merek, ke- masan, ukuran, pelayanan, jaminan, manfaat. Strategi produk Diferensiasi produk Konsumen akan cepat sekali bosan dengan hanya tawaran satu atau dua produk yang dari tahun ke tahuan tidak mengalami perubahan. Konsumen menginginkan
  • 40. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara6 lebih dari sekedar produk yang sudah mereka kenal. Oleh karena itu, sebenarnya ada permintaan tersembunyi pada consume yang hendaknya secara jeli ditangkap oleh produsen. Biaya rendah Biaya rendah menjadi fokus strategi. Dengan biaya yang rendah, maka marjin keuntungan akan lebih besar. Oleh karena itu, wirausaha mengupayakan untuk mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik dan harga yang bersaing. Untuk itu wirausaha berusaha untuk membuat proses produksi menjadi efisien, meniadakan pemborosan dan meningkatkan produktivitas. Cepat tanggap terhadap keinginan konsumen Wirausaha harus bisa mengamati pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Jenis produk ada 2, yaitu barang dan jasa: BARANG JASA Produk berwujud Produk tidak berwujud Produk bisa dijual kembali Jasa sulit dijual kembali Produk bisa disimpan Banyak jasa tidak bisa disimpan Produksi biasanya terpisah dari kon- sumsi Produksi dan konsumsi bisa terjadi se- cara simultan Beberapa aspek mutu bisa diukur Banyak aspek mutu sulit diukur Penjualan berbeda dari produksi Penjualan menjadi bagian dari jasa Interaksi pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi Produk bisa diangkut Penyedia, bukan produk, bisa diangkut Tempat, fasilitas adalah penting un- tuk biaya Tempat, fasilitas adalah penting untuk kontak pelanggan Mudah untuk melakukan otomatisasi Sulit untuk melakukan otomatisasi Penerimaan terutama dihasilkan dari produknya Penerimaan terutama dihasilkan dari kumpulan jasa Beberapa alasan produk baru yang ditawarkan produsen gagal di pasar: Produk baru tidak berbeda secara memadahi dengan produk yang sudah ada di pasar Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadahi tentang pasar Perusahaan sangat miskin akan perencanaan dan kurang gencar dalam memperke- nalkan produk-produk barunya
  • 41. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara7 Wirausaha gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan Perusahaan kekurangan dana yang memadahi dan kurang komitmen terhadap pro- duk baru. Untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk, wirausaha hendaknya memeprtimbangkan beberapa aturan dalam mengembangkan produk, yaitu: Simlicity: produk yang dibuat harus mudah digunakan, yaitu mudah dikenal dan di- gunakan oleh konsumen. Intergrity: desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai. Human Fokus: memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir untuk men- desain integritas. Keberhasilan suatu produk adalah produk yang memperhatikan pemakainya secara ekonomis. Sinergy: desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman, pengetahuan dan kecakapan dari suatu tim profesional. Creativity: keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif dari banyak orang. Risk: desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis sampai ba- tas akhir. b. Harga (Price) Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Meliputi: harga, diskon, potongan, syarat kredit, periode pembayaran. Faktor-Faktor yang diperhatikan dalam menetapkan harga: Sasaran Pemasaran • Bertahan hidup Perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas, persaingan ketat atau keinginan konsumen berubah. Dalam hal ini perusahaan akan menetapkan harga rendah dengan harapan permintaan akan naik. Fungsi harga di sini adalah untuk menu- tup biaya variabel dan sedikit biaya tetap. • Memaksimalkan laba saat ini Perusahaan memperkirakan berapa besar permintaan dan biaya pada beberapa harga yang berbeda dan memilih yang menghasilkan laba, arus kas dan pengem- balian investasi maksimal saat ini. • Kepemimpinan pasar Perusahaan yakin bahwa menjadi pemimpin pasar akan menikmati biaya terendah dan laba jangka panjang terbesar
  • 42. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara8 • Kepemimpinan mutu produk Keputusan ini mengharuskan penetapan harga tinggi untui menutup biaya mutu dari produk yang dihasilkan Strategi Bauran Pemasaran Harga merupakan alat bauran pamasaran yang digunakan perusahaan untuk menca- pai sasaran pemasarannya, sehingga keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif. Biaya Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, sehingga manajemen ingin me- netapkan harga sekurang-kurangnya menutup biaya produksi total pada tingkat pro- duksi tertentu. Pertimbangan Organisasi Meliputi pihak-pihak di dalam organisasi yang terlibat dalam penetapan harga. Pasar dan Permintaan Meliputi jenis pasar yang dimasuki dan jumlah permintaan yang dibutuhkan oleh konsumen. Pesaing Perusahaan harus memprediksi pengaruh biaya dan harga pesaing, serta kemung- kinan reaksi pesaing terhadap perubahan harga perusahaan Faktor-faktor lingkungan Faktor ekonomi, pemerintah, pertimbangan sosial Strategi penetapan harga: Strategi penetrasi harga Menetapkan harga di bawah harga normal. Hal ini dilakukan bila usaha baru mem- perkenalkan produk baru barunya ke pasar dengan maksud agar produk yang diha- silkan diterima oleh pasar dan dapat menguasai pasar. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mempertahankan produk baru di pasar. Strategi harga skiming Menetapkan harga di atas harga normal. Strategi ini digunakan bila memperkenal- kan produk baru ke pasar dimana terdapat sedikit bahkan tidak ada pesaing sama sekali. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk menutupi kembali biaya pengem- bangan awal dan biaya promosi sesegera mungkin serta menghasilkan laba. Strategi sliding-down-the-demand-curve Menetapkan harga dengan harga yang tinggi, kemudian dengan adanya kemajuan teknologi yang dimilikinya mampu untuk menurunkan biaya dengan cepat sehingga
  • 43. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara9 menurunkan harga produk lebih cepat dibanding pesaing. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui keunggulan bersaing Strategi follow-the-leader-pricing Menetapkan harga dengan mengikuti harga yang diterapkan oleh pesaing terkuat- nya. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mencari peluang. c. Distribusi (Place) Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Meliputi: salurandistribusi, lokasi, persediaan Saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam me- nyediakan satu produk untuk digunakan/dikonsumsi oleh konsumen/pengguna bisnis Fungsi saluran distribusi: Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi in- telegen mengenai aktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membentu pertukaran. Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai suatu penawaran. Kontak: menemukan dan komunikasi dengan calon pembeli Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli termasuk aktivitas, seperti: membentuk, pemilahan, perakitan dan pengemasan. Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran harga, sehingga kepemilikan dapat dipindahkan. Tingkat Saluran Distribusi: Saluran distribusi langsung Saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat perantara. Saluran distribusi tidak langsung Saluran pemasaran yang mempunyai satu atau lebih tingkat perantara Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan cara: Memperbanyak saluran distribusi Memperluas segmentasi dan cakupannya Menata tampilan tempat usaha Menggunakan cara penyampaian produk seefisien mungkin Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain d. Promosi (Promotion) Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sa- saran untuk membelinya. Meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan, hu- mas
  • 44. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara10 Bauran Promosi: Periklanan (Advertising) Segala bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa yang di- bayar oleh sponsor tertentu. Tujuan periklanan: Menginformasikan: Iklan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada kon- sumen mengenai produk atau kelebihan baru dan untuk memupuk permintaan primer. Membujuk: Iklan yang bertujuan untuk memupuk permintaan selektif dari suatu merek dengan membujuk konsumen bahwa merek tersebut menawarkan mutu terbaik bagi konsumen. Membandingkan: Iklan yang bertujuan untuk membandingkan secara langsung maupun tidak langsung suatu merek dengan satu atau beberapa merek lain. Mengingatkan: Iklan yang bertujuan untuk membuat konsumen agar terus me- mikirkan suatu produk. Penjual Pribadi (Personal Selling) Penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan mem- bina hubungan dengan pelanggan Tipe armada penjual: Armada Penjual Luar: tenaga penjual yang bepergian untuk mengunjungi pe- langgan. Armada Penjual Dalam: tenaga penjual yang melakukan bisnis dari kantor me- lalui telepon atau menerima pelanggan yang berkunjung. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu pro- duk Bentuknya: Promosi Konsumen: promosi penjualan yang didesain untuk merangsang kon- sumen dalam membeli, jenisnya: Kupon: sertifikat yang memberi potongan harga kepada pembeli kalau mem- beli produk tertentu. Sampel: sejumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba Paket harga (cents-off deals): pengurangan harga yang ditandai oleh produ- sen langsung pada label atau kemasan. Rabat/Tawaran pengembalian uang: tawaran untuk mengembalikan sebagian uang pembelian suatu produk kepada konsumen yang mengirimkan “bukti pembelian” ke pabrik.
  • 45. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara11 Hadiah: barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga miring se- bagai insentif karena membeli suatu produk Penghargaan atas kesetiaan: uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan ba- gi penggunaan reguler produk atau jasa perusahaan. Promosi di tempat pembayaran (Point-of-Purchase-Promotion): peragaan dan demonstrasi di dekat tempat pembayaran/penjualan. Perlombaan, Permainan dan Undian: periode promosi yang memberi pelu- ang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu melalui keberuntungan atau lewat usaha ekstra. Barang Promosi: barang bermanfaat dengan cetakan nama pemasang iklan yang dibagikan sebagai hadiah kepada konsumen. Promosi Dagang: promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh du- kungan penjual dan memperbaiki usaha penjualan penjual, jenisnya: Diskon: pengurangan harga langsung pada saat pembelian dalam periode waktu tertentu. Keringanan: uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer se- bagai imbalan atas persetujuan untuk menonjolkan produk pabrik dengan cara tertentu. Promosi Armada Penjual: promosi penjualan yang dirancang untuk memotivasi armada penjual dan membuat usaha armada penjual lebih efektif, termasuk bo- nus dan perlombaan mencapai penjualan tertinggi Hubungan Masyarakat (Public Relations) Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina “citra perusa- haan” yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan perusahaan. Bauran public relations: Publication (Publikasi dan publisitas) Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media mengenai aktivitas perusahaan/organisasi yang pantas diketahui oleh pu- blik. Event (Penyusunan program) Merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
  • 46. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara12 News (Menciptakan berita) Berupaya menciptakan berita dengan sistem penulisan “piramida terbalik” arti- nya informasi yang paling penting menjadi lead/intro, sedangkan yang kurang penting diletakkan di tengah batang berita. Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas) Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi/perusahaan yang diwakilinya. Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra) Memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diha- rapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses “nothing” diupayakan menjadi “something”. Dari tidak tahu menjadi tahu, sete- lah tahu menjadi suka dan kemudian diharapkan timbul sesuatu berupa citra. Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan bernegosiasi) Merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang public relation officer untuk mencari dan memperoleh dukungan dari individu atau pihak yang berpengaruh. Social Responsibility (Tanggung jawab sosial) Aspek tanggung jawab sosial adalah penting, sehingga tidak hanya memikirkan keuntungan materi, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati dari khalayaknya. Manajemen & Strategi Kewirausahaan Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber- sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengkombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengatahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi diapandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dari alam. Manajemen Kewirausahaan: menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki 4 kompetensi, yaitu: 1. Fokus pada pasar, bukan teknologi 2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan 3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan 4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
  • 47. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara13 Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan- keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, di mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis, yaitu: 1. Berada pertama di pasar dengan produk baru Sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar. 2. Posisikan produk baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. 3. Fokuskan produk pada relung kecil, tetapi bisa tertahan Yang sering terjadi adalah banyak peniru yang memperbaiki atau memodifikasi produk untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang. 4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk yang sudah ada, dengan cara: Menciptakan manfaat Meningkatkan nilai inovasi Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan Strategi Kewirausahaan: Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing, memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan: 1. Perubahan produk 2. Strategi yang menyangkut pasar 3. Kemampuan untuk memperoleh modal 4. Analisis sumber daya manusia 5. Analisis pesaing 6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan 7. Penentuan harga produk 8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat 9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas
  • 48. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara14 Memelihara Semangat Wirausaha: Untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh keuntungan di pasar dapat dilakukan dengan cara: 1. Mendidik wirausaha tentang pelayanan perusahaan, khususnya tentang alasan konsumen membeli produk, tentang masalah yang dihadapi pelanggan dan tentang apa kebutuhan serta keinginan spesifik dari konsumen 2. Mendidik wirausaha tentang nilai-nilai perbaikan produk dan pemasarannya, tentang proses distribusi dan perbaikan teknik produksinya untuk dapat bersaing 3. Menciptakan iklim kerja yang positif yang mendorong terciptanya ide-ide baru. Dengan iklim yang kondusif, para wirausaha akan lebih kreatif dalam mentransformasikan ide- idenya. Para wirausaha secara ideal adalah individu-individu yang bertanggung jawab dalam bidang pemasaran, teknologi dan keuangan. Mereka adalah para pencipta dan innovator pada perusahaan orang lain.
  • 49. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara1 BAB VIIBAB VIIBAB VIIBAB VII KOMPETENKOMPETENKOMPETENKOMPETENSISISISI INTIINTIINTIINTI DAN STRATEGI BERSAINGDAN STRATEGI BERSAINGDAN STRATEGI BERSAINGDAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAANDALAM KEWIRAUSAHAAN Memahami Perubahan Perubahan dunia yang begitu cepat, mau tidak mau memaksa produsen dan para penjual untuk berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan dan perubahan teknologi. Dengan adanya perubahan tersebut, perusahaan harus menjemput bola dengan mengejar pelanggan, bukan menunggu. Dengan demikian pengusaha harus pandai membaca keinginan dan kebutuhan konsumennya melalui berbagai cara, antara lain: Mampu menciptakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat waktu Mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan produk lainnya dari pesaing. Mampu menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan mengkonsumsi produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi. Pesaing dan Persaingan Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk Harga yang ditawarkan Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki Promosi yang dijalankan Rencana kegiatan pesaing ke depan Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing. Tahapnya:
  • 50. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara2 1. Identifikasi pesaing Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi: Jenis produk yang ditawarkan Melihat besarnya pasar yang dikuasai Identifikasi peluang dan ancaman Identifikasi keunggulan dan kelemahan 2. Menemukan sasaran pesaing Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat laju pesaing. 3. Identifikasi strategi pesaing Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing: Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal. Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya. Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lengah. Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya. 4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut: Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing. Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.
  • 51. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara3 Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan 5. Identifikasi reaksi pesaing Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari lebih dahulu baru membalas. 6. Strategi menghadapi pesaing Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat. Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi berikut: Strategi pemimpin pasar Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru, memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar adalah menjadi atau tetap nomor satu. Strategi penantang pasar Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market share. Strategi pengikut pasar Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut pasar adalah dengan spesialisasi. Strategi relung pasar Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan pertumbuhan sedang.
  • 52. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara4 Kompetensi Inti Kewirausahaan Saat ini dalam manajemen perusahaan modern telah terjadi pergeseran strategi dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan shareholder (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), yaitu perseorangan atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam kegiatan perusahaan, seperti karyawan, manajemen, pembeli, masyarakat, pemasok, pemegang saham, distributor dan pemerintah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa konsep laba tidak bisa dikesampingkan dan merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para stakeholder. Beberapa konsep mengenai laba: 1. Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis bagi perusahaan dan sebagai ukuran keberhasilan perusahaan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan. Dikatakan sangat penting karena perusahaan yang tidak memperoleh laba akan menyebabkan tidak dapat memberikan manfaat bagi stakeholder. 2. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan bila memiliki keunggulan yang unik untuk menghindar persaingan sempurna. Keuntungan tersebut hanya bisa tercipta dari penemuan yang dilakukan para wirausaha melalui penemuan cara-cara baru dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. 3. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan. Adapun langkah- langkahnya: • Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (serpeti produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi yang terkuat di pasar. • Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal. • Perusahaan harus memiliki dan menggali potensi khusus sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan. Dari beberapa konsep tersebut, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus untuk memperkuat posisi tawar-menawar dalam persaingan dan untuk menampung tuntutan persaingan di pasar yang berasal dari pemasok, pembeli, ancaman pendatang abru, produk pengganti, dan tantangan yang gencar dari para pesaing.
  • 53. Hand out Kewirausahaan Gregorius Sandy Dharma Kuncara5 Beranjak dari hal tersebut, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemapuan internal yang memadahi dan menumbuhkan kompetensi inti. Kompetensi Inti: Konsep: 1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk 2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk bersaing. 3. Komptensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memebrikan manfaat fundamental kepada pelanggan. 4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen. Dengan demikian, untuk meraih keuntungan yang berkesinambungan, maka perusahaan harus berusaha mencari dan menumbuhkan kompetensi inti dari semua sumber daya yang mungkin belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diubah menjadi peluang produktif yang unik, yaitu dengan cara resource-based strategy: mengutamakan pengembangan kapabilitas internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing, danmemberi daya saing jangka panjang yang melebihi tuntutan-tuntutan masa kini di pasar dan kebal terhadap resesi. Hal ini dapat dilakukan melalui: • Mengdentifikasi dan mengklasifikasikan sumber daya, menjadi: Sumber daya finansial Sumber daya fisik Sumber daya manusia Sumber daya teknologi Sumber daya reputasi teknologi • Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan dari kerja tim yang bersama-sama mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini, kapabilitas mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan pengetahuan lain menjadi kunci berpikir kreatif. • Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diaplikasikan di pasar untuk mencapai keuntungan yang tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru atau disaingi.