SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
Descargar para leer sin conexión
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak bergulir wacana implementasi kurikulum 2013 pada awal tahun pelajaran
2013/2014, berbagai kritik dan saran telah dilontarkan dari berbagai kalangan, khususnya
praktisi pendidikan. Namun pemerintah tetap memutuskan untuk melaksanakan kurikulum
2013 pada pertengahan Juli 2013. Salah satu alasan pengembangan kurikulum 2013 adalah
hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009
menempatkan Indonesia di peringkat 55 dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian
mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Hampir
semua siswa Indonesia hanya menguasai materi pelajaran sampailevel 3 saja dari 6 level.
Sementara siswa di negara maju maupun berkembang lainnya dapat menguasai
pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Rendahnya kemampuan siswa di bidang matematika
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas guru matematika.
Tidak dipungkiri bahwa kualitas guru matematika di Indonesia masih rendah. Hal itu
dibuktikan dengan rendahnya rata-rata nilai UKG guru matematika tingkat SMP secara
nasional, yaitu 53,58. Selain itu ketidaksiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum
2006 juga merupakan faktor gagalnya implementasi kurikulum 2006. Hal tersebut dibuktikan
dengan fenomena guru yang belum mampu membuat silabus dan RPP sesuai dengan kondisi
sekolah. Banyak guru yang mengunduh silabus dan RPP dari internet tanpa dianalisis lebih
lanjut, akibatnya silabus dan RPP di berbagai sekolah sama, padahal karakter peserta didik
di berbagai sekolah berbeda-beda.
Para praktisi pendidikan masih mengkhawatirkan kesiapan guru, karena masih banyak
guru yang belum memahami esensi perubahan kurikulum tersebut, sehingga mereka belum
siap untuk melaksanakan kurikulum 2013 yang tinggal menghitung hari. Bercermin pada
pelaksanaan 2006, untuk menghadapi kurikulum 2013 kompetensi profesional,
pedagogis, personal, dan sosial seorang guru matematika harus dipersiapkan dengan baik,
karena sehebat apapun konsep sebuah kurikulum, rendahnya kualitas guru hanya akan
membuat perubahan kurikulum dengan tujuan besarnya sia-sia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pembahasan dari makalah ini adalah :
1.2.1 Apa pengertian kurikulum, fungsi dan komponennya ?
1.2.2 Bagaimana konsep dasar kurikulum 2013 ?
1.2.3 Bagaimana kesiapan guru matematika dalam menghadapi kurikulum 2013 ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penulisan dari makalah
ini sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui pengertian kurikulum, fungsi dan komponennya.
1.3.2 Mengetahui konsep dasar kurikulum 2013.
1.3.3 Mengetahui kesiapan guru matematika dalam menghadapi kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum, Fungsi dan Komponennya
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis,
karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya
memerlukan landasan atau pondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara
mendalam.
Dan pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponenKomponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi
dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut
kita dapat mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen
kurikulum yang lain.
2.1.1 Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan
aktivitas belajar mengajar.
Sistem diatas dipergunakan melihat kurikulum itu ada sejumlah komponen yang
terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, dipandang
sistem terhadapa kurikulum, artinya kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah komponen-
komponen yang saling berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk mencapai tujuan.
2.1.2 Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi
sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing
anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu
sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam
fungsi kurikulum, yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena
itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi di lingkungannya.
b. Fungsi Integrasi (the integrating function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota
dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang
dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa
memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani
dengan baik.
d. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam
masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
e. Fungsi Pemilihan (the selective function)
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program
belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat
hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual
siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum
perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
f. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima
kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa
dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki
kelemahan-kelemahannya.
2.1.3 Komponen Kurikulum
Ada 4 unsur komponen kurikulum yaitu: tujuan, isi (bahan pelajaran), strategi
pelaksanaan (proses belajar mengajar), dan penilaian (evaluasi)
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang
dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di Sekolah dapat diukur dari seberapa
jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga
pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Tujuan pendidikan nasional yang merupakan pendidikan pada tataran makroskopik,
selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu.
Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
4. Tujuan pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler;
yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata pelajaran yang dikembangkan di
setiap sekolah atau satuan pendidikan.
b. Komponen Isi/Materi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis
bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-
bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi
kurikulum. Kriteria itu antara lain:
• Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
• Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
• Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
• Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
• Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan
disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topiktopik pelajaran
yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
2. Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran.
3. Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
c. Komponen Strategi
Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang
digunakan dalam pengajaran. Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas
pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja.
Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan
pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang
secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran.
Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu
dilaksanakan disekolah. Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan
secara nyata disekolah, sehingga mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan
pendidikan. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal, jika
pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen strategi
pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan
pengaturan kegiatan sekolah.
d. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas,
evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan
pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam
pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja
kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang
dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan
(feasibility) program.
Pada bagian lain, dikatakan bahwa luas atau tidaknya suatu program evaluasi
kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya evaluasi kurikulum. Apakah
evaluasi tersebut ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau
komponen-komponen tertentu saja dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen
kurikulum penting yang perlu dievaluasi adalah berkenaan dengan proses dan hasil belajar
siswa.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan
pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu
sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan
pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.
Hasil – hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah
dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan
peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara
penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
Merupakan suatu komponen kurikulum, karena dengan evaluasi dapat di peroleh
informasi akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri,
pembelajaran kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu di lakukan.
2.2 Konsep Dasar Kurikulum 2013
Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan.
Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:
1. Observasi,
2. Bertanya (wawancara),
3. Bernalar, dan
4. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui
setelah menerima materi pembelajaran.
Adapun obyek pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah: fenomena alam, sosial,
seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan
tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004
dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,
sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan
pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan
dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam
Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan karena
desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2006. Rumusannya berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum
berbasis materi, sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana
kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini menyebabkan munculnya berbagai kritik dari
yang terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi. Untuk itu ada baiknya memahami
lebih dahulu terhadap konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah
digariskan UU Sisdiknas.
2.3 Kesiapan Guru Matematika dalam Menghadapi Kurikulum 2013
Pemerintah berencanamelakukan pelatihan guru untuk menyiapkan implementasi
kurikulum 2013. Namun pelatihan guru terkait kurikulum baru tersebut dilaksanakan
secara bertahap yaitu dilaksanakan mulai bulan April untuk instruktur nasional, dan guru inti
sedangkan untuk guru yang lain dilaksanakan selama liburan panjang akhir tahun pelajaran
yaitu Mei hingga Juni. Tujuan pelatihan guru tersebut diharapkan seorang guru memenuhi
persyaratan guru secara legal formal sesuai yang tercantum dalam PP-SNP 2005 Pasal 28
ayat (3) yaitu semua guru wajib menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Pertama, kompetensi pedagogik. “Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
guru dalam mengelola proses pembelajaran yang meliputi perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan potensi peserta didik” (Imam
Wahyudi.2012:31).
Kompetensi pedagogik ini menuntut seorang guru matematika untuk menguasai
materi dengan baik dan memahami kemampuan serta karakteristik siswa yang heterogen
sehingga guru matematika diharapkan dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Sebagai contoh dalam pembelajaran matematika, guru dapat
menggunakan tahap-tahap pembelajaran van hiele untuk mengetahui kemampuan awal siswa
dan setelah itu guru dapat memulai pembelajaran sesuai dengan kemampuan awal siswa.
Kedua, kompetensi kepribadian. “Kompetensi kepribadian adalah kemampuanyang
harus dimiliki guru berupakepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawaserta
menjadi teladan bagi peserta didik” (Arif Rahman. 2009:152). Dalam rancangan Kurikulum
2013 untuk standar kompetensi lulusan domain afektif yaitu agar peserta didik memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial. Guru
matematika tidak hanya punya kewajiban mengajarkan matematika saja, karena peranguru
matematika juga diperlukan untuk mampu mengembangkan domain afektif ini. Setiap guru
harus bisa menjadi model yang diteladani peserta didik dimanapun dia berada.
Dalam pembelajaran di kelas guru dapat memberi contoh/arahan pada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya secara santun.
Ketiga, kompetensi profesional. “kompetensi profesional merupakan kemampuan
guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yangmemungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi” (Imam Wahyudi. 2012:31).
Permen No 16 tahun 2007 tentang kompetensi guru, khususnya tentang kompetensi
profesional menjelaskan bahwa guru harus mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari
berbagai sumber. Pada bagian berikutnya juga dijelaskan bahwa guru harus memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Richards &Farell (2005 : 1)
mengatakan, “The need for ongoing renewal of professional skills and knowledgeis not a
reflection of inadequate training but simply a response tothe fact that not everything teachers
need to know can be provided at preservice level, aswell as the fact that theknowledge base
of teaching constantly changes”. Seorang guru matematika harus menyadari bahwa ilmu
selalu berkembang. Oleh karena itu seorang guru matematika harus terus belajar dengan
banyak membaca, mengikuti seminar, dan mencari informasi untuk meningkatkan
kompetensi profesional. Guru matematika yang profesional harus mampu mengembangkan
materi pelajaran secara kreatif sekaligus dituntut mampu mengembangkan media baik yang
sederhana seperti menggunakan bola, toples, atau caping untuk materi bangun ruang, maupun
yang lebih rumit dengan membuat CD interaktif sehingga pesertadidik selalu antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Keempat, kompetensi sosial. “Kompetensi sosial merupakan kemampuan
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik/tenaga kependidikan
lain, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar” (Imam Wahyudi.2012:36). Seorang
guru matematika harus mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang lain
secara langsung maupun tidak langsung. Guru matematika yang kaku dan sulit berinteraksi
dengan siswa akan semakin memperburuk citra pelajaran matematika yang dianggap sulit dan
menakutkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pemerintah mengklaim bahwa Kurikulum 2013 ini memiliki inti pada pembelajaran
yang sederhana dan didasari orientasi pembelajaran yang tematik-integratif. Harapannya,
mampu mencetakgenerasiyangsiapmenghadapimasadepan.
Keberhasilan kurikulum 2013 ditentukan oleh kesiapan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013, pada khususnya adalah guru matematika. Guru
matematika adalah aktor utama yang berdiri di garda depan dalam pelaksanaan kurikulum
matematika. Diakui atau tidak, lemahnya pola pelatihan yang diterapkan kepada para guru
matematika sebagai “aktor” utama dalam proses pembelajaran matematika mengakibatkan
kegagalan implementasi kurikulum 2006. Bercermin pada kegagalan implementasi
Kurikulum 2006, untuk menyongsong implementasi kurikulum 2013 seorang guru
matematika harus dipersiapkan memiliki kompetensi baik profesional, pedagogis, personal,
dan sosial. Sehebat apapun konsep sebuah kurikulum, mengabaikan pemberdayaan guru
hanya akan membuat perubahan kurikulum dengan tujuan besarnya sia- sia.
3.2 Saran
Berbagai kritik dan saran telah mewarnai rencana implementasi kurikulum 2013.
Namun pemerintah tetap melaksanakan Kurikulum 2013 yang dimulai pada pertengahan
bulan Juli 2013. Oleh karena itu, guru matematika harus segera menyiapkan implementasi
kurikulum baru ini dengan sebaik-baiknya. Ada empat macam kompetensi yang perlu
disiapkan oleh guru matematika yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
LaksBang
Mediatama Imam Wahyudi. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru Strategi Praktis
Mewujudkan Citra Guru Profesional. Jakarta: Prestasi Pustaka
Richards, J.C. & Farrell, T.S. (2005). Professional development for language
teachers: strategies for teacher learning. New York: Cambridge University Press.
Stronge, J.H. (2006). Teacher evaluationand school improvement: improving the
educational landscape. In James H. Stronge(Ed.). Evaluating teaching. Thousand Oaks:
Crown Press
Permen No. 16 tahun 2007 tentang Kompetensi Guru
Permendiknas No. 22 Tahun 2007 tentang Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
UU. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
http://www.academia.edu/4398445/ (diakses tanggal 27 Desember 2013 pukul 20:53)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanAdy Setiawan
 
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluYohanes Sangkang
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahhermanwae
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSDN 1 JUGLANGAN
 
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum20133.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013Deir Irhamni
 
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...NASuprawoto Sunardjo
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanAbdau Qur'ani
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumUlfia Rahmi
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Format buku penghubung siswa
Format buku penghubung siswaFormat buku penghubung siswa
Format buku penghubung siswaGus Fendi
 

La actualidad más candente (20)

Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4205 pembelajaran terpadu di sd
 
Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum20133.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
3.contoh pembelajaran tematik di sekolah dasar bahan ujipublik kurikulum2013
 
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
LAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
LAPORAN HASIL KEGIATAN PPLLAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
LAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Cover proposal ptk
Cover proposal ptkCover proposal ptk
Cover proposal ptk
 
Format buku penghubung siswa
Format buku penghubung siswaFormat buku penghubung siswa
Format buku penghubung siswa
 
analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar
 

Similar a Makalah implementasi kurikulum 2013

PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGPENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGVan threesamra
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxZukét Printing
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfZukét Printing
 
Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Yesi Ratnasari
 
Penglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptxPenglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptxwatiariyanti1
 
Pengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolahPengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolahikin sodikin
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran04021989
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran02041989
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranayu
 
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumPpt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumnoviyanty
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxEllianiElliani
 
Komponen esensial kurikulum
Komponen esensial kurikulumKomponen esensial kurikulum
Komponen esensial kurikulumAhmad Jayadi
 
Anatomi kurikulum
Anatomi kurikulumAnatomi kurikulum
Anatomi kurikulumkang ajat
 
Anatomi dan Desain Kurikulum.docx
Anatomi dan Desain Kurikulum.docxAnatomi dan Desain Kurikulum.docx
Anatomi dan Desain Kurikulum.docxZukét Printing
 

Similar a Makalah implementasi kurikulum 2013 (20)

PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENGPENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
 
Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan Presentation administrasi pendidikan
Presentation administrasi pendidikan
 
Penglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptxPenglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptx
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Pengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolahPengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolah
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumPpt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
Komponen esensial kurikulum
Komponen esensial kurikulumKomponen esensial kurikulum
Komponen esensial kurikulum
 
Anatomi kurikulum
Anatomi kurikulumAnatomi kurikulum
Anatomi kurikulum
 
Anatomi dan Desain Kurikulum.docx
Anatomi dan Desain Kurikulum.docxAnatomi dan Desain Kurikulum.docx
Anatomi dan Desain Kurikulum.docx
 

Último

hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 

Último (20)

hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 

Makalah implementasi kurikulum 2013

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak bergulir wacana implementasi kurikulum 2013 pada awal tahun pelajaran 2013/2014, berbagai kritik dan saran telah dilontarkan dari berbagai kalangan, khususnya praktisi pendidikan. Namun pemerintah tetap memutuskan untuk melaksanakan kurikulum 2013 pada pertengahan Juli 2013. Salah satu alasan pengembangan kurikulum 2013 adalah hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 55 dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai materi pelajaran sampailevel 3 saja dari 6 level. Sementara siswa di negara maju maupun berkembang lainnya dapat menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Rendahnya kemampuan siswa di bidang matematika tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas guru matematika. Tidak dipungkiri bahwa kualitas guru matematika di Indonesia masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan rendahnya rata-rata nilai UKG guru matematika tingkat SMP secara nasional, yaitu 53,58. Selain itu ketidaksiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2006 juga merupakan faktor gagalnya implementasi kurikulum 2006. Hal tersebut dibuktikan dengan fenomena guru yang belum mampu membuat silabus dan RPP sesuai dengan kondisi sekolah. Banyak guru yang mengunduh silabus dan RPP dari internet tanpa dianalisis lebih lanjut, akibatnya silabus dan RPP di berbagai sekolah sama, padahal karakter peserta didik di berbagai sekolah berbeda-beda. Para praktisi pendidikan masih mengkhawatirkan kesiapan guru, karena masih banyak guru yang belum memahami esensi perubahan kurikulum tersebut, sehingga mereka belum siap untuk melaksanakan kurikulum 2013 yang tinggal menghitung hari. Bercermin pada pelaksanaan 2006, untuk menghadapi kurikulum 2013 kompetensi profesional, pedagogis, personal, dan sosial seorang guru matematika harus dipersiapkan dengan baik, karena sehebat apapun konsep sebuah kurikulum, rendahnya kualitas guru hanya akan membuat perubahan kurikulum dengan tujuan besarnya sia-sia. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pembahasan dari makalah ini adalah : 1.2.1 Apa pengertian kurikulum, fungsi dan komponennya ? 1.2.2 Bagaimana konsep dasar kurikulum 2013 ?
  • 2. 1.2.3 Bagaimana kesiapan guru matematika dalam menghadapi kurikulum 2013 ? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut : 1.3.1 Mengetahui pengertian kurikulum, fungsi dan komponennya. 1.3.2 Mengetahui konsep dasar kurikulum 2013. 1.3.3 Mengetahui kesiapan guru matematika dalam menghadapi kurikulum 2013.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kurikulum, Fungsi dan Komponennya Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau pondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Dan pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponenKomponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen kurikulum yang lain. 2.1.1 Pengertian Kurikulum Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar. Sistem diatas dipergunakan melihat kurikulum itu ada sejumlah komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, dipandang sistem terhadapa kurikulum, artinya kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah komponen- komponen yang saling berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk mencapai tujuan. 2.1.2 Fungsi Kurikulum Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu: a. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
  • 4. Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. b. Fungsi Integrasi (the integrating function) Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya. c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function) Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. d. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function) Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. e. Fungsi Pemilihan (the selective function) Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel. f. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa
  • 5. dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya. 2.1.3 Komponen Kurikulum Ada 4 unsur komponen kurikulum yaitu: tujuan, isi (bahan pelajaran), strategi pelaksanaan (proses belajar mengajar), dan penilaian (evaluasi) a. Komponen Tujuan Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di Sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan pendidikan nasional yang merupakan pendidikan pada tataran makroskopik, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. 1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 4. Tujuan pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata pelajaran yang dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan. b. Komponen Isi/Materi Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang- bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
  • 6. Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Kriteria itu antara lain: • Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa. • Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial. • Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji. • Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas. • Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan. Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topiktopik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran. 2. Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran. 3. Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. c. Komponen Strategi Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran. Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan disekolah. Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata disekolah, sehingga mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal, jika pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah. d. Komponen Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang
  • 7. dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program. Pada bagian lain, dikatakan bahwa luas atau tidaknya suatu program evaluasi kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya evaluasi kurikulum. Apakah evaluasi tersebut ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau komponen-komponen tertentu saja dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen kurikulum penting yang perlu dievaluasi adalah berkenaan dengan proses dan hasil belajar siswa. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil – hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. Merupakan suatu komponen kurikulum, karena dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu di lakukan. 2.2 Konsep Dasar Kurikulum 2013 Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik- integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan: 1. Observasi, 2. Bertanya (wawancara), 3. Bernalar, dan 4. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
  • 8. Adapun obyek pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah: fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Rumusannya berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi, sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini menyebabkan munculnya berbagai kritik dari yang terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi. Untuk itu ada baiknya memahami lebih dahulu terhadap konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan UU Sisdiknas. 2.3 Kesiapan Guru Matematika dalam Menghadapi Kurikulum 2013 Pemerintah berencanamelakukan pelatihan guru untuk menyiapkan implementasi kurikulum 2013. Namun pelatihan guru terkait kurikulum baru tersebut dilaksanakan secara bertahap yaitu dilaksanakan mulai bulan April untuk instruktur nasional, dan guru inti sedangkan untuk guru yang lain dilaksanakan selama liburan panjang akhir tahun pelajaran yaitu Mei hingga Juni. Tujuan pelatihan guru tersebut diharapkan seorang guru memenuhi persyaratan guru secara legal formal sesuai yang tercantum dalam PP-SNP 2005 Pasal 28 ayat (3) yaitu semua guru wajib menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Pertama, kompetensi pedagogik. “Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran yang meliputi perancangan dan pelaksanaan
  • 9. pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan potensi peserta didik” (Imam Wahyudi.2012:31). Kompetensi pedagogik ini menuntut seorang guru matematika untuk menguasai materi dengan baik dan memahami kemampuan serta karakteristik siswa yang heterogen sehingga guru matematika diharapkan dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebagai contoh dalam pembelajaran matematika, guru dapat menggunakan tahap-tahap pembelajaran van hiele untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah itu guru dapat memulai pembelajaran sesuai dengan kemampuan awal siswa. Kedua, kompetensi kepribadian. “Kompetensi kepribadian adalah kemampuanyang harus dimiliki guru berupakepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawaserta menjadi teladan bagi peserta didik” (Arif Rahman. 2009:152). Dalam rancangan Kurikulum 2013 untuk standar kompetensi lulusan domain afektif yaitu agar peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial. Guru matematika tidak hanya punya kewajiban mengajarkan matematika saja, karena peranguru matematika juga diperlukan untuk mampu mengembangkan domain afektif ini. Setiap guru harus bisa menjadi model yang diteladani peserta didik dimanapun dia berada. Dalam pembelajaran di kelas guru dapat memberi contoh/arahan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya secara santun. Ketiga, kompetensi profesional. “kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yangmemungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi” (Imam Wahyudi. 2012:31). Permen No 16 tahun 2007 tentang kompetensi guru, khususnya tentang kompetensi profesional menjelaskan bahwa guru harus mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Pada bagian berikutnya juga dijelaskan bahwa guru harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Richards &Farell (2005 : 1) mengatakan, “The need for ongoing renewal of professional skills and knowledgeis not a reflection of inadequate training but simply a response tothe fact that not everything teachers need to know can be provided at preservice level, aswell as the fact that theknowledge base of teaching constantly changes”. Seorang guru matematika harus menyadari bahwa ilmu selalu berkembang. Oleh karena itu seorang guru matematika harus terus belajar dengan banyak membaca, mengikuti seminar, dan mencari informasi untuk meningkatkan kompetensi profesional. Guru matematika yang profesional harus mampu mengembangkan materi pelajaran secara kreatif sekaligus dituntut mampu mengembangkan media baik yang
  • 10. sederhana seperti menggunakan bola, toples, atau caping untuk materi bangun ruang, maupun yang lebih rumit dengan membuat CD interaktif sehingga pesertadidik selalu antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Keempat, kompetensi sosial. “Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik/tenaga kependidikan lain, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar” (Imam Wahyudi.2012:36). Seorang guru matematika harus mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Guru matematika yang kaku dan sulit berinteraksi dengan siswa akan semakin memperburuk citra pelajaran matematika yang dianggap sulit dan menakutkan.
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Pemerintah mengklaim bahwa Kurikulum 2013 ini memiliki inti pada pembelajaran yang sederhana dan didasari orientasi pembelajaran yang tematik-integratif. Harapannya, mampu mencetakgenerasiyangsiapmenghadapimasadepan. Keberhasilan kurikulum 2013 ditentukan oleh kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, pada khususnya adalah guru matematika. Guru matematika adalah aktor utama yang berdiri di garda depan dalam pelaksanaan kurikulum matematika. Diakui atau tidak, lemahnya pola pelatihan yang diterapkan kepada para guru matematika sebagai “aktor” utama dalam proses pembelajaran matematika mengakibatkan kegagalan implementasi kurikulum 2006. Bercermin pada kegagalan implementasi Kurikulum 2006, untuk menyongsong implementasi kurikulum 2013 seorang guru matematika harus dipersiapkan memiliki kompetensi baik profesional, pedagogis, personal, dan sosial. Sehebat apapun konsep sebuah kurikulum, mengabaikan pemberdayaan guru hanya akan membuat perubahan kurikulum dengan tujuan besarnya sia- sia. 3.2 Saran Berbagai kritik dan saran telah mewarnai rencana implementasi kurikulum 2013. Namun pemerintah tetap melaksanakan Kurikulum 2013 yang dimulai pada pertengahan bulan Juli 2013. Oleh karena itu, guru matematika harus segera menyiapkan implementasi kurikulum baru ini dengan sebaik-baiknya. Ada empat macam kompetensi yang perlu disiapkan oleh guru matematika yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama Imam Wahyudi. (2012). Mengejar Profesionalisme Guru Strategi Praktis Mewujudkan Citra Guru Profesional. Jakarta: Prestasi Pustaka Richards, J.C. & Farrell, T.S. (2005). Professional development for language teachers: strategies for teacher learning. New York: Cambridge University Press. Stronge, J.H. (2006). Teacher evaluationand school improvement: improving the educational landscape. In James H. Stronge(Ed.). Evaluating teaching. Thousand Oaks: Crown Press Permen No. 16 tahun 2007 tentang Kompetensi Guru Permendiknas No. 22 Tahun 2007 tentang Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah UU. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional http://www.academia.edu/4398445/ (diakses tanggal 27 Desember 2013 pukul 20:53)