permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014.
masalah teknis dan non teknis, penanangan masalah,
isu strategis dan antisipasi isu strategis, ketentuan pidana dan sanksi
8. PEMILU 2014 DAPIL 6
Gambaran Wilayah
GANEAS
SUMEDANG SELATAN
SUMEDANG UTARA
Alokasi Kursi
9 kursi
(BPPD = 20,755 /kursi)
Penyelenggara
GANEAS
SUMEDANG SELATAN
SUMEDANG UTARA
PPK
(org.)
5
5
5
PPS
(org.)
24
42
39
KPPS
(org.)
420
1078
1120
Pemilih
18.253
56.647
64.598
Desa
8
14
13
TPS
60
154
160
9. PEMILU DALAM ANGKA
Peserta Pemilu dari Pemilu ke Pemilu
No
Pemilu
Jumlah Peserta
1.
1955
172 peserta
2.
1971
10 partai
3.
1977, 1982, 1987, 1992, 1997
3 partai
4.
1999
48 partai
5.
2004
24 Partai
6.
2009
38 partai + 6 parpol lokal di Aceh
7.
2014
12 parpol + 3 parpol lokal di Aceh
11. PEMILU DALAM ANGKA
Partisipasi Pemilih dari Pemilu ke Pemilu
No
Pemilu
Tingkat Partisipasi
1.
1971
94 %
2.
1977
90 %
3.
1982
90 %
4.
1987
90 %
5.
1992
90 %
6.
1997
90 %
7.
1999
93 %
8.
2004
84 %
9.
2009
71 %
12. PEMILU DALAM ANGKA
Komponen Sistem Pemilu
Pemilu
Terbuka/Tertutup
Proporsional/Distrik/Campuran
Tertutup
Proporsional
2004
Terbuka
Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2009
Terbuka
Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2014
Terbuka
Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
1971
1977
1982
1987
1992
1997
1999
13. Permasalahan Pemilu
(Potensi Masalah Teknis)
Akurasi daftar pemilih tetap
Akurasi jenis dan jumlah logistik
Distribusi logistik terlambat dan salah sasaran
Potensi Masalah
Teknis
Akurasi hasil pemungutan dan penghitungan suara
Akurasi sistem informasi
Kecukupan anggaran
Prosedur pencairan anggaran
Lemahnya kapasitas badan ad hoc
14. Permasalahan Pemilu
(Potensi masalah Nonteknis
Partisipasi pemilih yang rendah
Politik uang, intimidasi dan kekerasan
Kriminalisasi terhadap penyelenggara Pemilu
Potensi Masalah
Nonteknis
Bentrokan antar masa pendukung saat kampanye
Black campaign antar parpol dan antar kandidat
Saling serang melalui media massa dan media sosial
Penggunaan fasilitas negara oleh parpol tertentu untuk kampanye
Kepercayaan publik terhadap peserta pemilu yang rendah
16. Penanganan Isu Strategis
Memastikan akurasi dan
keamanan teknologi informasi
yang digunakan
Sistem
Informasi
Penghitungan
Suara
Melakukan pengawasan internal
secara ketat terhadap proses
entri data
Mengatur tata kelola proses
publikasi hasil penghitungan
suara
Memastikan keaslian dokumen
sertifikat hasil penghitungan
suara yang dientri
17. Penanganan Isu Strategis
Konsolidasi dan sinkronisasi data DP4
dengan data Pemilu terakhir
Pengecekan data ganda, fiktif dan
anomali pada DP4 dengan Sidalih
Kualitas Daftar
Pemilih
Verifikasi faktual DP4 ke lapangan
Pengolahan hasil verifikasi faktual
dengan menggunakan Sidalih
Penyandingan data DPSHP KPU dengan
DP4 Kementerian Dalam Negeri
Pencermatan ulang terhadap DPT yang
sudah ditetapkan KPU Kab/Kota
18. Penanganan Isu Strategis
Pengadaannya dilakukan melalui
perencanaan yang matang
Logistik
Pemilu
Proses lelang dilakukan secara
terbuka, efektif dan efesien
Kerja sama Lembaga Geografi
untuk pemetaan wilayah distribusi
Penandaan khusus untuk formulir
C1 dan C2
Penandaan khusus surat suara
dengan microtext atau hologram
19. Penanganan Isu Strategis
Pengaturan jumlah, media dan
zona pemasangan alat peraga
Kampanye
Pengaturan sumber dan besaran
sumbangan dana kampanye
Kewajiban melaporkan
sumbangan setiap 4 bulan
Pelaporan dana kampanye parpol
di dalamnya termasuk laporan
dana kampanye setiap caleg
20. Potensi Konflik Pemilu
Bentrokan antar massa pendukung
parpol/caleg saat kampanye rapat
umum
Tindakan saling merusak alat peraga
kampanye antar massa/simpatisan
parpol dan caleg
Potensi dan
Pemicu Konflik
Politik uang, intimidasi dan tindak
kekerasan
Saling serang melalui media massa dan
media sosial
Penggunaan fasilitas negara oleh partai
tertentu untuk kepentingan kampanye
Kecurangan dalam pemungutan dan
penghitungan suara
21. Antisipasi dan Penanganan Konflik
Pengaturan zona dan jadwal kampanye
rapat umum
Pengaturan zona, jumlah dan jenis alat
peraga kampanya parpol dan caleg
Antisipasi
Konflik
Koordinasi yang intensif antara
penyelenggara dan peserta Pemilu
Dukungan Polri untuk pengamanan
kegiatan kampanye rapat umum
Pendidikan politik yang intensif kepada
masyarakat
Komitmen penyelenggara dan parpol
untuk Pemilu yang bersih, jujur dan adil
22. Problem Partisipasi
Tren Partisipasi Pemilu dan Pemilukada Menurun
Hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES)
baru 63,3 persen mengetahui Pemilu 9 April 2014
KPU sampai ke tingkat PPS memiliki kewajiban
melakukan sosialisasi Pemilu
Waktu yang tersisa untuk melakukan sosialisasi sebelum
9 April 2014 tinggal 3 bulan
Pemilih yang tahu dengan Pemilu 9 April 2014 belum
tentu menggunakan hak pilihnya
24. Strategi Sosialisasi untuk Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Struktural
Mengoptimalkan
peran
penyelenggara
mulai dari KPU
sampai PPS
Horizontal
Membangun
Kemitraan
dengan Media
Massa dan OMS
Perlu Memahami
Ragam Media di
Daerah untuk
Mengetahui Media
yang Efektif untuk
Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih
25. KETENTUAN PIDANA
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.
a. terdiri dari 48 pasal (pasal 273 s.d pasal 321)
b. 2 (bagian) ketentuan pidana, yaitu ketentuan
pidana PELANGGARAN dan ketentuan pidana
KEJAHATAN
c. sanksi pidana kurungan minimal 6 (enam) bulan
dan denda minimal Rp. 6.000.000 (enam juta
rupiah)
26. PASAL
PELANGGARAN
273 274 pendaftaran pemilih
275 280 kampanye
Pekerja/karyawan yang tidak diberikan kesempatan memberikan
281
suaranya pada hari pemungutan suara oleh atasan
anggota KPPS/KPPSLN yang dengan sengaja tidak memberikan
282
surat suara pengganti hanya 1 (satu)kali
283
284
285
286
287
288
289
290
291
memberitahukan pilihan pemilih kepada orang lain
anggota KPPS sengaja tidak melaksanakan keputusan KPU untuk
melaksanakan pemungutan suara ulang
KPPS sengaja tidak membuat dan menandatangani berita acara dan
sertifikat pemungutan dan penghitungan suara
setiap orang yang merusak atau menghilangkan berita acara dan
sertifikat pemungutan dan penghitungan suara
Anggota KPU, PPK dan PPS yang menghilangkan atau merubah
berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara
anggota KPPS/KPPSLN yang tidak memberikan salinan berita acara
dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara kepada
saksi, pengawas pemilu, PPS dan PPK
Pengawas pemilu yang tidak mengawasi penyerahan kotak suara
PPS yang tidak mengumumkan salinan sertifikat hasil penghitungan
suara dari seluruh TPS
setiap orang yang mengumumkan hasil survei atau jajak pendapat
tentang pemilu pada masa tenang
27. PASAL
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
306
TINDAK PIDANA KEJAHATAN
setiap orang yang menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya
setiap orang yang menghalangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih
dalam pemilu
KPU, PPK,PPS tidak menindaklanjuti temuan pengawas pemilu terhadap
daftar pemilih
KPU sengaja tidak memberikan salinan daftar pemilih kepada parpol
KPU yang tidak menindaklanjuti temuan Pengawas pemilu dalam verifikasi
partai politik
setiap orang melekakukan perbuatan curang dengan
menjanjikan/memberikan uang atau materi lainnya untuk memperoleh
dukungan pencalonan DPD
setiap orang yang membuat dokumen palsu untuk menjadi calon anggota
DPR, DPDm DPRD
pelaksana, peserta, petugas kampanye melanggar larangan pelaksanaan
kampanye
hakim, anggota BPK,gubernur, direksi, komisaris, dewan pengawas, dan
karyawan BUMN/BUMD yang ikut serta dalam pelaksanaan kampanye
money politik pada masa kampanye, masa tenang, dan pada hari
pemungutan dan penghitungan suara
KPU, sekretaris, pegawai sekretariat terbukti melakukan tindak pidana
pemilu pada pelaksanaan kampanye
305 pelanggaran dana kampanye
perusahaan pencetak surat suara mencetak melebihi jumlah yang
ditetapkan
28. PASAL
307
308
309
310
311
314
316
317
TINDAK PIDANA KEJAHATAN
perusahaan pencetak suara yang tidak menjaga kerahasiaan,
keamanan, dan keutuhan surat suara
setiap orang menghalangi orang lain memilih, melakukan
kegiatan yang mengganggu ketertiban dan ketentraman
pelaksanaan tungra ngutra
setiap orang melakukan perbuatan yang menyebabkan
perubahan hasil perolehan suara
setiap orang memberikan suara dengan mengaku orang lain
setiap orang merusak menghilangkan, mengubah hasil
313 pemungutan suara
KPPS yang tidak menjaga, mengamankan dan menyerahkan
315 hasil tungra ngutra kepada PPS
PPK yang tidak menyerahkan hasil tungra ngutra kepada
KPU
pelaksana kegiatan penghitungan cepat yang
memberitahukan prakiraan hasil bukan hasil resmi Pemilu
318
KPU yang tidak melaksanakan putusan pengadilan
319
KPU tidak menetapkan perolehan hasil pemilu
Pengawas Pemilu yang tidak menindaklanjuti laporan dan
temuan
tambahan pidana untuk penyelenggara pemilu yang
melakukan tindak pidana
320
321
29. Setiap orang yang
mengacaukan, menghalangi,
atau mengganggu jalannya
Kampanye Pemilu dipidana
dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp
12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah)
(Pasal 275 UU NO 8/2012 )
30. Setiap pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala
desa, dan perangkat desa yang ikut serta sebagai pelaksana
kampanye dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah).
(Pasal 278 UU no 8 / 2012 )
31. 1.
2.
3.
Setiap pelaksana Kampanye Pemilu yang dengan
sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau
materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta
Kampanye Pemilu secara langsung ataupun tidak
langsung dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp 24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
Setiap pelaksana, peserta, dan/atau petugas Kampanye
Pemilu yang dengan sengaja pada Masa Tenang
menjanjikan atau memberikan imbalan uang atau
materi lainnya kepada Pemilih secara langsung ataupun
tidak langsung dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak
Rp 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah).
Setiap orang yang dengan sengaja pada hari
pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang
atau materi lainnya kepada Pemilih untuk tidak
menggunakan hak pilihnya atau memilih Peserta
Pemilu tertentu dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
(Pasal 301 UU no 8 / 2012 )
32. Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan
kekerasan, dan/atau menghalangi seseorang yang akan
melakukan haknya untuk memilih, melakukan kegiatan
yang menimbulkan gangguan ketertiban dan
ketenteraman pelaksanaan pemungutan suara, atau
menggagalkan pemungutan suara dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling
banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
(Pasal 308 UU no 8 / 2012 )
33. Kualitas Demokrasi = Penyelenggaraan Pemilu yang Berintegritas
Penyelenggara
Kompeten, Kredibel
dan Berintegritas
Partai
Politik/Kandidat
Berintegritas
Dukungan
Pemerintah yang
Berintegritas
Pemilih
Berintegritas
Masyarakat Sipil
yang Berintegritas
34. Pelaksana sosialisasi
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN SUMEDANG
PEMERINTAH
PPK
PARPOL
SOSIALISASI
PEMILU 2014
ORMAS
PPS
KPPS
LSM
MASYARAKAT
PEMILU
LANGSUNG, UMUM, BEBAS,
RAHASIA, JUJUR, DAN ADIL