SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I

                                PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

      Republik Filipina (biasa disebut Filipina atau Pilipina saja) adalah sebuah
negara di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan
sebuah negara kepulauan. Negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali
dianggap sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya Barat
terasa sangat kuat. Filipina adalah negara paling maju di Asia setelah Perang Dunia II,
namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat
pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah,
korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Saat ini Filipina mengalami
pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman
uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi yang
sedang tumbuh pesat Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis
muslim di sebelah selatan Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat
Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan,
kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang
makin meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi
laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah
perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan dan tingkat
kelahiran yang tinggi.

      Filipina tebentuk dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan
300.000 km². Dia terletak antara 116° 40' dan 126° 34' T. longitude, dan 4° 40' dan
21° 10' LU. latitude. Di timur dia berbatasan dengan Laut Filipina, di barat dengan
Laut China Selatan, dan di selatan dengan Laut Celebes. Pulau Borneo terletak
beberapa ratus kilometer di barat daya dan Taiwan di utara, Maluku dan Sulawesi di
selatan.




                                          1
Pada awalnya peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8
berdasarkan temuan lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu
diketahui bahwa Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti
tertulis ini sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih
beranggapan sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme. Sebelum orang-orang
Spanyol datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang
bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam di
bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dari
Kerajaan Malaka. Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan
Spanyol (1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi
Spanyol (1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh
penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898,
Filipina diperintah Amerika Serikat. Ia kemudian menjadi sebuah persemakmuran di
bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935. Periode Persemakmuran dipotong Perang
Dunia II saat Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya
memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli 1946. Masa-masa penjajahan
asing ini sangat mempengaruhi kebudayaan dan masyarakat Filipina. Negara ini
dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan merupakan salah satu dari
dua negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste.




1.2 Rumusan Masalah

   1) Bagaimana demografi Filipina?
   2) Bagaimana kebijakan penduduk Filipina?




1.3 Tujuan

   1) Dapat mengetahui demografi Filipina
   2) Dapat mengetahui kebijakan penduduk Filipina
   3) Untuk memenuhi tugas Geografi Penduduk


                                         2
BAB II

                               PEMBAHASAN




2.1 Demografi Filipina

     Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah
86,241,697 jiwa pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon dan
Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area
metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari
orang aborigin Taiwan dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan,
Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok
etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk
asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu
jiwa. Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan
Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang.
Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam
penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki
turunan dari bangsa Eropa. 95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang
tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup
penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita dan 66,44 untuk pria.
Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 1,92% dan sekarang Filipina sedang
mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi.

     Filipina mempunyai kira-kira 85 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2005.
Berikut adalah daftar kota-kota terbesar di Filipina berdasarkan populasi (sensus
2000).

Urutan Kota Populasi pada tahun 2000

1. Metro Manila 9.932.560

2. Metro Cebu 1.195.568


                                         3
3. Kota Davao 1.147.116

4. Kota Zamboanga 601.794

5. Kota Antipolo 470.866

6. Kota Cagayan de Oro 461.877

7. Kota Bacolod 429.076

8. Kota General Santos 411.822

9. Kota Iloilo 365.820

10. Kota Iligan 285.061




2.2 Kebijakan Penduduk di negara Filipina

   1) Pendidikan Penduduk Asli Filipina

      Filipina dinilai cukup maju dalam bidang pendidikan, realitas tersebut cukup
beralasan jika mengacu pada data yang diberikan oleh UNDP, bahwa Indeks
Pembangunan Manusia (IPM - HDI) Filipina untuk Tahun 2007 pada peringkat ke-90.
Tidaklah mengherankan mengapa IPM – HDI menjadi suatu benchmarking kemajuan
pendidikan suatu bangsa? Karena alat penilaian capaian IPM atau HDI adalah
pendidikan, kesehatan dan Gross National Product. Sekalipun Republik Filipina telah
eksis selama lebih dari 100 tahun, baru pada akhir 1980 dan 1990an pemerintah
mencoba berkonsentrasi pada keadaan penduduk aslinya (Ricarte B. Abejuela III,
tanpa tahun). Konstitusi Filipina yang saat ini berlaku, yang ditulis pada 1987,

Bab XIV, pasal 1, menyatakan :

“The State shall protect and promote the right of all citizens to quality education at all
levels, and shall take appropriate steps to make such education accessible to all.”

Lebih jauh pasal 17 juga menjelaskan:




                                            4
“The State shall recognize, respect, and protect the rights of indigenous cultural
communities to preserve and develop their cultures, traditions, and institutions. It shall
consider these rights in the formulation of national plans and policies.”

      Dari kedua pasal konstitusi Republik Filipina 1987 di atas, bahwa negara
Filipina akan melindungi dan memajukan hak-hak warga negara bagi mutu pendidikan
pada semua jenjang, dan akan mengambil langkah-langkah guna membuat pendidikan
sedemikan rupa dapat ditempuh oleh semua pihak. Negara juga akan mengakui,
menghormati     dan    melindungi    hak-hak    kebudayaan      masyarakat    asli   guna
mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan, tradisi dan institusi mereka.
Negara akan mempertimbangkan hak-hak (mereka) ini dalam rumusanrencana dan
kebijakan nasional. Namun sayang, mandat dalam konstitusi tersebut tidak mendapat
dukungan baik dari elemen legislative maupun kebijakan-kebijakan dalam program
pembangunan pemerintah. Tidak sampai tahun 1990 bahwa legislatif berwewenang
melindungi hak-hak penduduk asli. Sebagaimana di Indonesia, penyelenggaraan
pendidikan di Filipina dibedakan atas pedidikan formal dan nonformal. Jalur
pendidikan formal terdiri dari tiga level : SD (primary), pendidikan lanjutan
(secondary) and pendidikan menengah (tertiary). Masing-masing dapat berbentuk
negeri maupun swasta. Sejak bangsa Amerika mendirikan sistem sekolah negeri di
negeri itu, tak ada suatu upaya yang dilakukan atas pendirian sekolah yang
memanfaatkan pengetahuan asli (indigenous knowledge). Faktanya, disyaratkan
semua sekolah sistem Amerika menggunakan bahasa dan lainnya. Semua bangsa
Filipina disyaratkan hanya mempelajari Bahasa Inggris. Hanya dalam 20 tahun silam
bangsa Filipina telah diperkenalkan kembali bahasa intruksi di sekolah, meskipun
bahasa Inggris masih menjadi pilihan. Bahasa daerah asli tak pernah diupayakan.

         •   Suku Mangyans

      Suku Mangyan adalah salah satu suku asli Filipina. Suku Mangyan menghuni
Pulau Mindoro. Suku Mangyan semakin terpinggirkan karena terdesak oleh kegiatan
pertambangan. Pasalnya UU Penambangan Tahun 1995,mengizinkan perusahaan
asing menggai sumber daya Fillipina. Alhasil, tanah tradisional turut menjadi korban,
dan suku Mangyan tergusur dan tinggal di pegunungan. Tempat Komunitas Suku
Mangyan Anak-anak suku Mangyans sering dinomorduakan dalam pergaulan di

                                            5
sekolah umum. Akhirnya banyak di antara mereka yang trauma akibat perlakuan tidak
adil dari masyarakat yang berperadaban lebih maju.

         •    Sekolah Suku bagi Mangyans

     Suku Mangyan memiliki cara tersendiri untuk mempertahankan kebudayaan asli
mereka. Sekolah ini tidak seperti sekolah-sekolah yang didirikan oleh pendeta-pendeta
Jerman. Sekolah ini diberi nama Tugdaan, berdiri di atas tanah hibah dibuka pada
1989 dengan jumlah siswa 12 orang. Sampai saat ini (2007) telah memiliki siswa
sebanyak 120 orang. Sekolah ini tidak seperti sekolah-sekolah umumnya yang
didirikan pemerintah dengan dinding dari beton. Dinding dan atap ruang kelasnya
terbuat dari rumbia sebagaimana rumah tradisional mereka. Sekolah ini dibangun atas
dasar kebutuhan akan jenis pendidikan yang bisa menyiapkan anak-anak muda untuk
berkembang sesuai budaya Mangyan. Anak muda Mangyan tak ingin sekolah yang
dikelilingi beton dan dinding tertutup, seperti sekolah yang dibuat pendeta dari
Jerman. Prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran terdiri dari:

             a. taman yang besar dan rindang, dirancang secara alami

             b. pondok-pondok tradisional sebagai ruang kelas

             c. aula besar yang dibangun dengan gaya arsitektur

                  Mangyan Alangan, dengan langit biru sebagai atap.

             d. kebun herbal organik

             e. lapangan basket

             f.   perpustakaan

             g. sistem daur ulang sampah

             h. pusat pembuatan kerajinan dan peternakan (ayam dan babi) Tempat
                  ini selain menjadi tempat pelatihan untuk para siswa, juga
                  digunakan komunitas untuk menghasilkan uang. Selain mempelajari
                  kebudayaan mereka, anak-anak juga belajar menulis dan membaca.
                  Mereka diajarkan tentang hak tanah yang dilindungi undang-undang.

                                           6
Kurikulum tidak mengikuti kurikulum nasional melainkan dirancang
                  sesuai dengan kebutuhan orang Mangyan, yaitu sesuai dengan adat
                  istiadat, budaya dan lingkungan lokal.Sekolah ini dijalankan dengan
                  manajemen berbasis sekolah. Masyarakat dan komunitas lokal
                  diberdayakan secara optimal. Mereka turut membantu dengan
                  memberikan          iuran       sebagian   kecilpenghasilan      untuk
                  kelangsungan/operasional sekolah. Inilah yang menjadi daya tarik
                  pemerintah,         sehinggaDepartemen      Pendidikan        Filipinan
                  menganugerahkan penghargaan sebagai penyelenggara Program Buta
                  Huruf terbaik di negeri itu.




   2)    Kemiskinan, keterbatasan dan upaya penghapusan kemiskinan

        Dengan sejarah pertumbuhan dan penurunan dari sektor industri tertentu,
beberapa kelompok atau kelompok rumah tangga mengalami pemindahan dan
pengasingan atau tak dapat mendapatkan pekerjaan. Lebih dari pengalaman itu juga
muncul kelompok yang dapat diidentifikasi sebagai orang yang paling miskin:

   •     komunitas asli di dataran tinggi yang dipaksa masuk ke padalaman oleh
         pengusaha hutan, pertambangan, dan migran dari dataran rendah;
   •     bekas pekerja perusahaan konsesi penebangan yang tinggal di dataran tinggi
         sebagai produsen subsistense;

   •     nelayan tingkat kabupaten yang CPUE-nya menurun atau dipindahkan paksa
         oleh pengusaha perikanan dari daerah tangkapan tradisionalnya dan tak dapat
         menemukan atau pindah ke daerah tangkapan yang lebih baik.

   •     petani dan pekerja bukan-petani yang dipindahkan dari sektor atau industri
         yang menurun secara ekonomi (seperti gula, kayu) yang berpindah ke dataran
         tinggi atau daerah pantai.
   •     rumah tangga petani di daerah atau region yang pertaniannya tertinggal dan
         seringkali terkena kekeringan atau bencana alam atau perubahan cuaca.


                                              7
•    petani dan dan pekerja pertanian di daerah tanpa air yang cukup dan sistim
        irigasi baik atau tempat yang produksi pertaniannya menurun
   •    pekerja tak memiliki tanah yang berpindah ke daerah pantai, kota, atau kota
        besar dan tidak bekerja atau menjadi pengangguran terselubung pada sektor
        informal
   •    pekerja yang diberhentikan tetap.

       Besarnya (26,7 juta orang) dan penyebaran kelompok tersebut dihitung
berdasarkan jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan pada 1997,
perkiraan populasi berdasarkan kelompok yang dapat diketahui dalam tahun tertentu,
dan tingkat pertumbuhan penduduk nasional. Proporsi kelompok miskin yang
ditemukan di pedesaan mungkin lebih dari 61 persen karena angka-angka ini tidak
mencakup petani kecil di daerah yang tak mendapatkan irigasi dan daerah rentan yang
diklasifikasi ‘tidak dihitung’. Perkiraan dari kelompok sisa ini berkisar antara 1 hingga
2 persen, tergantung dari proporsi daerah miskin kota yang dipakai (26 atau 23
persen). Juga dapat dicatat bahwa korban dari siklus pertumbuhan dalam sektor formal
adalah di antara kelompok miskin hanya mencapai 1,3 persen.

       Dihadapkan dengan masalah kemiskinan, pemerintah pusat menetapkan agenda
pengentasan kemiskinan dan mengimplementasikan melalui Kerjasama Kesepakatan
Pengentasan Kemiskinan (KKPK) dengan Bank Pembangunan Asia. Bagaimana pun
juga, beberapa tujuan tahun 2002 tidak tercapai. Kinerja ini tak begitu baik terjadi
pada: defisit anggaran pemerintah nasional; pengeluaran pemerintah pusat dalam jasa
sosial; distribusi tanah berdasarkan (Comprehensive Agrarian Reform Program);
tingkat keikutsertaan pendidikan menengah pertama; pengumpulan dari Biro
Penghasilan Intern (BIR); upaya pajak BIR; dan penghasilan pajak.




                                            8
BAB III

                                  PENUTUP

3.1 Kesimpulan

   a) Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan
       jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005
   b) Kebijakan penduduk negara filipina diantaranya yaitu pendidikan penduduk
       asli filipina dan upaya penghapusan kemiskinan
   c) Filipina dinilai cukup maju dalam bidang pendidikan, realitas tersebut cukup
       beralasan jika mengacu pada data yang diberikan oleh UNDP, bahwa Indeks
       Pembangunan Manusia (IPM - HDI) Filipina untuk Tahun 2007 pada
       peringkat ke-90.
   d) Dihadapkan dengan masalah kemiskinan, pemerintah pusat menetapkan
       agenda pengentasan kemiskinan dan mengimplementasikan melalui Kerjasama
       Kesepakatan Pengentasan Kemiskinan (KKPK) dengan Bank Pembangunan
       Asia.




3.2 Saran

     Hendaknya sebagai seorang mahasiswa kita harus mengetahui kebijakan-
kebijakan negara-negara berkembang seperti, Indonesia, Filipina dan sebagainya.
Agar pengetahuan kita bertambah dan memberikan inspirasi untuk kemajuan bangsa
dan negara.




                                          9
10

More Related Content

What's hot

Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemEster Emilia
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...AnnisaNabila16
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruNuelnuel11
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesiadayurikaperdana19
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxAndreKH1
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)rogensamuel
 
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaentjep Soerjana
 
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAReaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAwikeaprilia
 
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiamakio01
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIUniversitas Jember
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIGhina Salsabila
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...Afina Luthfi Azmi
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikanPengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikanBayu Anggara
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Haniatur Rohmah
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriDewi Setiyani Putri
 

What's hot (20)

Gerakan Pembaharuan Islam
Gerakan Pembaharuan IslamGerakan Pembaharuan Islam
Gerakan Pembaharuan Islam
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
 
G 30 s pki
G 30 s pkiG 30 s pki
G 30 s pki
 
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAReaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
 
Di tii kalimantan dan sulawesi
Di tii kalimantan dan sulawesiDi tii kalimantan dan sulawesi
Di tii kalimantan dan sulawesi
 
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...LAPORAN HASIL PENELITIAN  “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
LAPORAN HASIL PENELITIAN “PENGARUH MEDIA JENIS AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTU...
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikanPengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
Pengaruh Globalisasi Terhadap pendidikan
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
 

Viewers also liked

Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneterBab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneterxNet8
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanBazari Azhar Azizi
 
Power point negara filipina
Power point negara filipinaPower point negara filipina
Power point negara filipinarajaprofit
 
Perekonomian timor leste
Perekonomian timor lestePerekonomian timor leste
Perekonomian timor lestevitalfrans
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMarobo United
 
Public Policy Philippines
Public Policy PhilippinesPublic Policy Philippines
Public Policy PhilippinesKaren S.
 

Viewers also liked (9)

Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneterBab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
 
Profil negara negara asean
Profil negara negara aseanProfil negara negara asean
Profil negara negara asean
 
Power point negara filipina
Power point negara filipinaPower point negara filipina
Power point negara filipina
 
Perekonomian timor leste
Perekonomian timor lestePerekonomian timor leste
Perekonomian timor leste
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
Public Policy Philippines
Public Policy PhilippinesPublic Policy Philippines
Public Policy Philippines
 

Similar to Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)

contoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .ppt
contoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .pptcontoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .ppt
contoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .pptKamali Mardi R
 
Profil Negara Filipina
Profil Negara FilipinaProfil Negara Filipina
Profil Negara FilipinaDea Mega
 
Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2
Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2
Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2dkarhita
 
Sejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di Filipina
Sejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di FilipinaSejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di Filipina
Sejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di FilipinaYudhi Setiawan
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipinahermansalawasna
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipinahermansalawasna
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipinahermansalawasna
 
Tugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptx
Tugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptxTugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptx
Tugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptxVioAdeliaPutri
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES
 Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES
Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBESGita Nur Lintang
 
Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)
Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)
Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)Syaferi Anwar
 
Faktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggara
Faktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggaraFaktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggara
Faktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggaraNor Hasimah
 

Similar to Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie) (20)

Republik filipina
Republik filipinaRepublik filipina
Republik filipina
 
contoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .ppt
contoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .pptcontoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .ppt
contoh tugas ips kelas 9 smp powerpoint .ppt
 
Gambaran umum filipina
Gambaran umum filipinaGambaran umum filipina
Gambaran umum filipina
 
Islam phili
Islam philiIslam phili
Islam phili
 
Profil Negara Filipina
Profil Negara FilipinaProfil Negara Filipina
Profil Negara Filipina
 
Ppt filifina
Ppt filifinaPpt filifina
Ppt filifina
 
Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2
Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2
Studi Wilayah Asteng Peminggiran 0ke2
 
Sejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di Filipina
Sejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di FilipinaSejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di Filipina
Sejarah Islam Asia Tenggara Masuk dan Berkembangnya Islam di Filipina
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipina
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipina
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipina
 
Filipina
FilipinaFilipina
Filipina
 
KEBUDAYAAN MEKSIKO
KEBUDAYAAN MEKSIKOKEBUDAYAAN MEKSIKO
KEBUDAYAAN MEKSIKO
 
Tugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptx
Tugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptxTugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptx
Tugas Mk Islam dan Peradaban Melayu.pptx
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES
 Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES
Penduduk [IPS Kelas 8] SMPN 2 BREBES
 
Pendidikan di amerika
Pendidikan di amerikaPendidikan di amerika
Pendidikan di amerika
 
Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)
Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)
Perbedaan negara maju dan berkembang _ Amerika x Indonesia (part 01)
 
Ips kelas 8
Ips kelas 8Ips kelas 8
Ips kelas 8
 
Faktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggara
Faktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggaraFaktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggara
Faktor faktor kemunculan nasionalisme di asia tenggara
 

Recently uploaded

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Filipina (biasa disebut Filipina atau Pilipina saja) adalah sebuah negara di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan. Negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat. Filipina adalah negara paling maju di Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis muslim di sebelah selatan Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan dan tingkat kelahiran yang tinggi. Filipina tebentuk dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan 300.000 km². Dia terletak antara 116° 40' dan 126° 34' T. longitude, dan 4° 40' dan 21° 10' LU. latitude. Di timur dia berbatasan dengan Laut Filipina, di barat dengan Laut China Selatan, dan di selatan dengan Laut Celebes. Pulau Borneo terletak beberapa ratus kilometer di barat daya dan Taiwan di utara, Maluku dan Sulawesi di selatan. 1
  • 2. Pada awalnya peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti tertulis ini sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme. Sebelum orang-orang Spanyol datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam di bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dari Kerajaan Malaka. Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Filipina diperintah Amerika Serikat. Ia kemudian menjadi sebuah persemakmuran di bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935. Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli 1946. Masa-masa penjajahan asing ini sangat mempengaruhi kebudayaan dan masyarakat Filipina. Negara ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan merupakan salah satu dari dua negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste. 1.2 Rumusan Masalah 1) Bagaimana demografi Filipina? 2) Bagaimana kebijakan penduduk Filipina? 1.3 Tujuan 1) Dapat mengetahui demografi Filipina 2) Dapat mengetahui kebijakan penduduk Filipina 3) Untuk memenuhi tugas Geografi Penduduk 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Demografi Filipina Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon dan Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa. Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang. Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa. 95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 1,92% dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi. Filipina mempunyai kira-kira 85 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2005. Berikut adalah daftar kota-kota terbesar di Filipina berdasarkan populasi (sensus 2000). Urutan Kota Populasi pada tahun 2000 1. Metro Manila 9.932.560 2. Metro Cebu 1.195.568 3
  • 4. 3. Kota Davao 1.147.116 4. Kota Zamboanga 601.794 5. Kota Antipolo 470.866 6. Kota Cagayan de Oro 461.877 7. Kota Bacolod 429.076 8. Kota General Santos 411.822 9. Kota Iloilo 365.820 10. Kota Iligan 285.061 2.2 Kebijakan Penduduk di negara Filipina 1) Pendidikan Penduduk Asli Filipina Filipina dinilai cukup maju dalam bidang pendidikan, realitas tersebut cukup beralasan jika mengacu pada data yang diberikan oleh UNDP, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM - HDI) Filipina untuk Tahun 2007 pada peringkat ke-90. Tidaklah mengherankan mengapa IPM – HDI menjadi suatu benchmarking kemajuan pendidikan suatu bangsa? Karena alat penilaian capaian IPM atau HDI adalah pendidikan, kesehatan dan Gross National Product. Sekalipun Republik Filipina telah eksis selama lebih dari 100 tahun, baru pada akhir 1980 dan 1990an pemerintah mencoba berkonsentrasi pada keadaan penduduk aslinya (Ricarte B. Abejuela III, tanpa tahun). Konstitusi Filipina yang saat ini berlaku, yang ditulis pada 1987, Bab XIV, pasal 1, menyatakan : “The State shall protect and promote the right of all citizens to quality education at all levels, and shall take appropriate steps to make such education accessible to all.” Lebih jauh pasal 17 juga menjelaskan: 4
  • 5. “The State shall recognize, respect, and protect the rights of indigenous cultural communities to preserve and develop their cultures, traditions, and institutions. It shall consider these rights in the formulation of national plans and policies.” Dari kedua pasal konstitusi Republik Filipina 1987 di atas, bahwa negara Filipina akan melindungi dan memajukan hak-hak warga negara bagi mutu pendidikan pada semua jenjang, dan akan mengambil langkah-langkah guna membuat pendidikan sedemikan rupa dapat ditempuh oleh semua pihak. Negara juga akan mengakui, menghormati dan melindungi hak-hak kebudayaan masyarakat asli guna mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan, tradisi dan institusi mereka. Negara akan mempertimbangkan hak-hak (mereka) ini dalam rumusanrencana dan kebijakan nasional. Namun sayang, mandat dalam konstitusi tersebut tidak mendapat dukungan baik dari elemen legislative maupun kebijakan-kebijakan dalam program pembangunan pemerintah. Tidak sampai tahun 1990 bahwa legislatif berwewenang melindungi hak-hak penduduk asli. Sebagaimana di Indonesia, penyelenggaraan pendidikan di Filipina dibedakan atas pedidikan formal dan nonformal. Jalur pendidikan formal terdiri dari tiga level : SD (primary), pendidikan lanjutan (secondary) and pendidikan menengah (tertiary). Masing-masing dapat berbentuk negeri maupun swasta. Sejak bangsa Amerika mendirikan sistem sekolah negeri di negeri itu, tak ada suatu upaya yang dilakukan atas pendirian sekolah yang memanfaatkan pengetahuan asli (indigenous knowledge). Faktanya, disyaratkan semua sekolah sistem Amerika menggunakan bahasa dan lainnya. Semua bangsa Filipina disyaratkan hanya mempelajari Bahasa Inggris. Hanya dalam 20 tahun silam bangsa Filipina telah diperkenalkan kembali bahasa intruksi di sekolah, meskipun bahasa Inggris masih menjadi pilihan. Bahasa daerah asli tak pernah diupayakan. • Suku Mangyans Suku Mangyan adalah salah satu suku asli Filipina. Suku Mangyan menghuni Pulau Mindoro. Suku Mangyan semakin terpinggirkan karena terdesak oleh kegiatan pertambangan. Pasalnya UU Penambangan Tahun 1995,mengizinkan perusahaan asing menggai sumber daya Fillipina. Alhasil, tanah tradisional turut menjadi korban, dan suku Mangyan tergusur dan tinggal di pegunungan. Tempat Komunitas Suku Mangyan Anak-anak suku Mangyans sering dinomorduakan dalam pergaulan di 5
  • 6. sekolah umum. Akhirnya banyak di antara mereka yang trauma akibat perlakuan tidak adil dari masyarakat yang berperadaban lebih maju. • Sekolah Suku bagi Mangyans Suku Mangyan memiliki cara tersendiri untuk mempertahankan kebudayaan asli mereka. Sekolah ini tidak seperti sekolah-sekolah yang didirikan oleh pendeta-pendeta Jerman. Sekolah ini diberi nama Tugdaan, berdiri di atas tanah hibah dibuka pada 1989 dengan jumlah siswa 12 orang. Sampai saat ini (2007) telah memiliki siswa sebanyak 120 orang. Sekolah ini tidak seperti sekolah-sekolah umumnya yang didirikan pemerintah dengan dinding dari beton. Dinding dan atap ruang kelasnya terbuat dari rumbia sebagaimana rumah tradisional mereka. Sekolah ini dibangun atas dasar kebutuhan akan jenis pendidikan yang bisa menyiapkan anak-anak muda untuk berkembang sesuai budaya Mangyan. Anak muda Mangyan tak ingin sekolah yang dikelilingi beton dan dinding tertutup, seperti sekolah yang dibuat pendeta dari Jerman. Prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran terdiri dari: a. taman yang besar dan rindang, dirancang secara alami b. pondok-pondok tradisional sebagai ruang kelas c. aula besar yang dibangun dengan gaya arsitektur Mangyan Alangan, dengan langit biru sebagai atap. d. kebun herbal organik e. lapangan basket f. perpustakaan g. sistem daur ulang sampah h. pusat pembuatan kerajinan dan peternakan (ayam dan babi) Tempat ini selain menjadi tempat pelatihan untuk para siswa, juga digunakan komunitas untuk menghasilkan uang. Selain mempelajari kebudayaan mereka, anak-anak juga belajar menulis dan membaca. Mereka diajarkan tentang hak tanah yang dilindungi undang-undang. 6
  • 7. Kurikulum tidak mengikuti kurikulum nasional melainkan dirancang sesuai dengan kebutuhan orang Mangyan, yaitu sesuai dengan adat istiadat, budaya dan lingkungan lokal.Sekolah ini dijalankan dengan manajemen berbasis sekolah. Masyarakat dan komunitas lokal diberdayakan secara optimal. Mereka turut membantu dengan memberikan iuran sebagian kecilpenghasilan untuk kelangsungan/operasional sekolah. Inilah yang menjadi daya tarik pemerintah, sehinggaDepartemen Pendidikan Filipinan menganugerahkan penghargaan sebagai penyelenggara Program Buta Huruf terbaik di negeri itu. 2) Kemiskinan, keterbatasan dan upaya penghapusan kemiskinan Dengan sejarah pertumbuhan dan penurunan dari sektor industri tertentu, beberapa kelompok atau kelompok rumah tangga mengalami pemindahan dan pengasingan atau tak dapat mendapatkan pekerjaan. Lebih dari pengalaman itu juga muncul kelompok yang dapat diidentifikasi sebagai orang yang paling miskin: • komunitas asli di dataran tinggi yang dipaksa masuk ke padalaman oleh pengusaha hutan, pertambangan, dan migran dari dataran rendah; • bekas pekerja perusahaan konsesi penebangan yang tinggal di dataran tinggi sebagai produsen subsistense; • nelayan tingkat kabupaten yang CPUE-nya menurun atau dipindahkan paksa oleh pengusaha perikanan dari daerah tangkapan tradisionalnya dan tak dapat menemukan atau pindah ke daerah tangkapan yang lebih baik. • petani dan pekerja bukan-petani yang dipindahkan dari sektor atau industri yang menurun secara ekonomi (seperti gula, kayu) yang berpindah ke dataran tinggi atau daerah pantai. • rumah tangga petani di daerah atau region yang pertaniannya tertinggal dan seringkali terkena kekeringan atau bencana alam atau perubahan cuaca. 7
  • 8. petani dan dan pekerja pertanian di daerah tanpa air yang cukup dan sistim irigasi baik atau tempat yang produksi pertaniannya menurun • pekerja tak memiliki tanah yang berpindah ke daerah pantai, kota, atau kota besar dan tidak bekerja atau menjadi pengangguran terselubung pada sektor informal • pekerja yang diberhentikan tetap. Besarnya (26,7 juta orang) dan penyebaran kelompok tersebut dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan pada 1997, perkiraan populasi berdasarkan kelompok yang dapat diketahui dalam tahun tertentu, dan tingkat pertumbuhan penduduk nasional. Proporsi kelompok miskin yang ditemukan di pedesaan mungkin lebih dari 61 persen karena angka-angka ini tidak mencakup petani kecil di daerah yang tak mendapatkan irigasi dan daerah rentan yang diklasifikasi ‘tidak dihitung’. Perkiraan dari kelompok sisa ini berkisar antara 1 hingga 2 persen, tergantung dari proporsi daerah miskin kota yang dipakai (26 atau 23 persen). Juga dapat dicatat bahwa korban dari siklus pertumbuhan dalam sektor formal adalah di antara kelompok miskin hanya mencapai 1,3 persen. Dihadapkan dengan masalah kemiskinan, pemerintah pusat menetapkan agenda pengentasan kemiskinan dan mengimplementasikan melalui Kerjasama Kesepakatan Pengentasan Kemiskinan (KKPK) dengan Bank Pembangunan Asia. Bagaimana pun juga, beberapa tujuan tahun 2002 tidak tercapai. Kinerja ini tak begitu baik terjadi pada: defisit anggaran pemerintah nasional; pengeluaran pemerintah pusat dalam jasa sosial; distribusi tanah berdasarkan (Comprehensive Agrarian Reform Program); tingkat keikutsertaan pendidikan menengah pertama; pengumpulan dari Biro Penghasilan Intern (BIR); upaya pajak BIR; dan penghasilan pajak. 8
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan a) Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005 b) Kebijakan penduduk negara filipina diantaranya yaitu pendidikan penduduk asli filipina dan upaya penghapusan kemiskinan c) Filipina dinilai cukup maju dalam bidang pendidikan, realitas tersebut cukup beralasan jika mengacu pada data yang diberikan oleh UNDP, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM - HDI) Filipina untuk Tahun 2007 pada peringkat ke-90. d) Dihadapkan dengan masalah kemiskinan, pemerintah pusat menetapkan agenda pengentasan kemiskinan dan mengimplementasikan melalui Kerjasama Kesepakatan Pengentasan Kemiskinan (KKPK) dengan Bank Pembangunan Asia. 3.2 Saran Hendaknya sebagai seorang mahasiswa kita harus mengetahui kebijakan- kebijakan negara-negara berkembang seperti, Indonesia, Filipina dan sebagainya. Agar pengetahuan kita bertambah dan memberikan inspirasi untuk kemajuan bangsa dan negara. 9
  • 10. 10