1. MACAM-MACAM KOROSI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah korosi dan proteksi katodik yang
dibina oleh ibu Faidliyah Nilna Minah
Disusun Oleh :
Rizki Andhika Putra (1326005)
Lalu Rahmat Prayudi (1326008)
Dwi Ashari Prasetyo (1326015)
Adimas Mahendro Cahyono (1326027)
Mikael Valerius Seran (1326029)
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
MALANG
2014
2. Pendahuluan
Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa contoh kerugaian
yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan material dan biaya perbaikan akan
naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Sehingga diperlukan suatu usaha pencegahan-pencegahan
terhadap serangan korosi.
A. Pengertian korosi
Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada pengertian dari pakar lain, yaitu :
1. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material
2. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif
3. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah ), yang
berusaha mencapai kesetimbangan.
Mekanisme proses korosi logam pada dasarnya merupakan proses elektrokimia. Untuk memahami
mekanisme proses korosi baiklah kita perhatikan reaksi antara logam seng (Zn) dengan asam khlorida
(HCl). Jika Zn dicelupkan ke dalam larutan HC1, akan terjadi reaksi pembentukan gas hidrogen dan
reaksi pelarutan Zn membentuk larutan seng khlorida (ZnC12). Reaksi diatas dapat dinyatakan
dengan persamaan reaksi berikut ini
Zn + 2 HC1 —? ZnC12 + H2 ....................................................... (1)
Ion klorida tidak ikut serta dalam reaksi, maka reaksi (1) dapat disederhanakan sebagai berikut
Zn + 2 H+—? ZN2+ + H2 ............................................................. (2)
Seng bereaksi dengan ion hidrogen dari larutan asam membentuk ion seng dan gas hidrogen. Dari
persamaan reaksi (2) kita dapat melihat bahwa terjadi dua jenis reaksi yang berlangsung bersamaan,
yaitu reaksi oksidasi Zn dan reaksi reduksi ion hidrogen. Reaksi oksidasi dan reduksi ini dapat
dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :
Zn —? Zn++ + 2 e (oksidasi) ....................................................... (3)
2H+ + 2 e —? H2 (reduksi) ......................................................... (4)
Reaksi (3) adalah reaksi oksidasi dari logam seng yang merupakan proses terkorosinya logam seng,
dan terjadi didaerah yang bersifat anodik atau anoda, oleh karena itu biasa disebut reaksi anodik.
Reaksi (4) yang berlangsung serempak dengan reaksi (3) adalah
reaksi reduksi yang terjadi di daerah bersifat katodik atau katoda, oleh karena itu biasa disebut
sebagai reaksi katodik. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa proses korosi dapat terjadi apabila
sekurang-kurangnya terdapat sepasang reaksi oksidasi dan reduksi, yang berlangsung secara
serempak dengan kecepatan reaksi, yang sama.
3. B. Jenis – jenis korosi yang terjadi pada pipa.
1. Uniform attack ( korosi seragam )
Sumber internet dari lingkungan sekitar
Gambar.1. Korosi Seragam pada pipa ballast dan drum minyak
Korosi Seragam adalah korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia karena pH air
yang rendah dan udara yang lembab,sehingga makin lama logam makin menipis. Biasanya ini terjadi
pada pelat baja atau profil, logam homogen. Korosi jenis ini bisa dicegah dengan cara Diberi lapis
lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk.
a. Untuk lambung kapal diberi proteksi katodik
b. Pemeliharaan material yang tepat
c. Untuk jangka pemakain yang lebih panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%
4. 2. Pitting corrosion ( korosi sumur )
Korosi sumuran adalah korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen
yangdimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur. Korosi jenis ini dapat dicegah
dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberikan inhibitor
c. Diberikan coating dari zat agresif
Sumber internet Lingkungan Sekitar
Gambar 2. Pitting Coorsion
3. Errosion Corrosion ( korosi erosi )
Korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian – bagian yang tajam dan kasar, bagian
– bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan
dapat mengkikis film pelindung pada logam. Korosi ini biasanya terjadi pada pipa dan propeller.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberi coating dari zat agresif
c. Diberikan inhibotor
d. Hindari aliran fluida yang terlalu deras
Sumber internet. Dari lingkungan sekitar
Gambar.3. Errosion Corrosion
5. 4. Galvaniscorrosion (korosi galvanis )
Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga logam yang
lebih anodic akan terkorosi. Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
a. Beri isolator yang cukup tebal hingga tidak ada aliran elektolit
b. Pasang proteksi katodik
c. Penambahan anti korosi inhibitor pada cairan
Sumber internet Dari lingkungan sekitar
Gambar.5. Galvanic Corrosion
5. Stress corrosion (korosi tegangan )
Terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami
perlakuan khusus ( seperti diregang, ditekuk dll.) sehingga butiran menjadi tegang dan butiran ini
sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Diberi inhibitor
b. Apabila ada logam yang mengalami streses maka logam harus direlaksasi.
Sumber internet dari lingkuungan sekitar
Gambar 6. Stress Corrosion
6. 6. Crevice corrosion ( korosi celah )
Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya ada celah
yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut kaya disbanding pada bagian
dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi katodik Korosi ini dapat dicegah
dengan cara :
a. Isolator
b. Dikeringkan bagian yang basah
c. Dibersihkan kotoran yang ada
Sumber internet dari lingkungan sekitar
Gambar 7. Crevice Corrotion
7. Korosi mikrobiologi
Korosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain
bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di
lingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya berhubungan
dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis
atau biodeposit. Lapisan film tipis atau biofilm. Pembentukan lapisan tipis saat 2 – 4 jam pencelupan
sehingga membentuk lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan.
7. Tabel 1. Bakteri Aerobik Penyebab Korosi
Genus atau Spesies
Range
pH
Range
Suhu
°C
Logam yang Dapat
Terkorosi
Aksi Korosif
Thiobacillus thiooxidans 0.5-8 10-40
Besi dan baja, paduan
tembaga
Mengoksidasi
sulfur dan
sulfida menjadi
H2SO4,
Thiobacillus
ferrooxidans
1-7 10-40 Besi dan baja
Mengoksidasi
Fe2+ menjadi
Fe3+
Gallionella 7-10 20-40
Besi dan baja,stainless
steel
Mengoksidasi
Fe2+ dan
Mn2+menjadi
Fe3+ dan Mn3+
Sphaerotilus 7-10 20-40
Besi dan baja,stainless
steel
Mengoksidasi
Fe2+ dan
Mn2+menjadi
Fe3+ dan Mn3+
Pseudonomas 4-9 20-40
Besi dan baja,stainless
steel
Mereduksi
Fe3+menjadi Fe2+
P. aeruginosa 4-8 20-40 Paduan aluminium ...
Tabel 2. Bakteri Anaerobik Penyabab Korosi
Genus atau Spesies
Range
pH
Range
Suhu
°C
Logam yang Dapat
Terkorosi
Tindakan
Korosif
Desulfovibrio
desulfuricans
4-8 10-40
Besi dan baja,stainless
steel, aluminium seng,
paduan tembaga
Memanfaatkan
hidrogen dalam
mereduksi SO4
2-
menjadi S2- dan
H2S
Desulfotomaculum
nigrificans
6-8
10-40
dan 45-
75
Besi dan baja,stainless
steel
Mereduksi SO4
2-
menjadi S2- dan
H2S
Desulfomonas ... 10-40 Besi dan baja
Mereduksi SO4
2-
menjadi S2- dan
H2S
Selain bakteri-bakteri pada Tabel 1. dan Tabel 2. terdapat mikroorganisme berupa jamur yang
juga dapat berperan menyebabkan MIC, yaitu jamur Cladosporium resinae yang bekerja pada range
8. pH 3-7 dengan temperatur lingkungan 10°C-45°C dan dapat mengkorosi logam paduan aluminium
dengan memproduksi asam organik dalam proses metabolismenya.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya
b. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya
c. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
d. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus tandingan.
e. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
Sumber internet dari lingkungan sekitar
Gambar 8. Korosi Mikrobiologi
8. Fatigue corrosion ( korosi lelah )
Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga smakin lama
logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Korosi ini biasanya terjadi pada turbin
uap, pengeboran minyak dan propeller kapal. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Menggunakan inhibitor
b. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
c. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
Gambar 9. Fatigue Corrotion
9. C. Hal – hal yang mempengaruhi terjadinya korosi :
1. Temperatur,semakin tinggi temperatur maka reaksi kimia akan semakin cepat maka korosi akan
semakin cepat terjadi
2. Kecepatan aliran, jika kecepatan aliran semakin cepat maka akan merusak lapisan film pada logam
maka akan mempercepat korosi karena logam akan kehilangan lapisan.
3. pH, pada pH yang optimal maka korosi akan semakin cepat ( mikroba ).
4. Kadar Oksigen, semakin tinggi kadar oksigen pada suatu tempat maka reaksi oksidasi akan mudah
terjadi sehingga akan mempengaruhi laju reaksi korosi.
5. Kelembaban udara
D. Upaya – upaya untuk mencegah terjadinya korosi :
1. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya
2. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya
3. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
4. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus tandingan.
5. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Marcus P., and Oudar J., 1995. Corrosion Mechanisms in Theory and Practice, Marcel Dekker Inc.
2. Rozenfeld I.L., 1981. Corrosion Inhibitor, McGraw-Hill Inc.
3. West J.M., 1986. Basic Corrosion and Oxidation, Second Ed., Ellis Horwood Publishers Limited, England.
4. www.corrosion doctor.org