3. Pada abad 5 M, agama Budha muncul dan
berkembang dengan pesat. Dan pada abad 3
sebelum masehi, Agama Budha berhasil menjadi
agama negeri India dan bahkan menjadi agama
dunia karena pengaruhnya saat itu mencapai
hingga jauh diluar india, Hal ini membuat agama
Hindu terdesak, namun tidak sampai membuatnya
lenyap,secara diam-diamdan perlahan Agama
Hindu mengembangkan diri dan terus berkembang
dengan cara menyesuaikan diri pada sesuatu yang
di jumpainya.
Bentuk terakhir Agama Hindu setelah zaman Agama
Budha mewujudkan suatu campuran yang terdiri dari
bermacam-macam unsur keagamaan bentuk
terutama dipengarui oleh keyakinan-keyakinan
bangsa Dravida
4. A. Purana merupakan kitab suci
perumpamaan yang dimaksudkan untuk
memudahkan penerapan dari pengertian
tinggi dalam kehidupan sehari-hari umat
awam. Isi pokok kitab Purana adalah
mitologi dan dogeng-dogeng kuno yang
hidub dikalangan para ksatria. Erat
hubungannya dengan Purana ini adalah
kitab-kitab Itihasa yang memuat cerita dan
sejarah kepahlawanan yang berisi lakon
yang menarik, dan melalui cerita ini
disisipkan ajaran-ajaran suci yang terdapat
dalam Sruti maupun Smirt. Di antara-nya
adalah Ramayana dan Mahabrata.
5. Namun pada umumnya Purana memuat
lima (5) hal yang menjadi corak khusus, yang
disebut Pancalaksana. Kelima ciri ini adalah :
Sarga, yaitu penciptaan alam semesta.
Pratisarga, yaitu penciptaan kembali dunia,
setiap kali dunia yang ada itu lenyap.
Berlangsungnya dunia ini hanyalah satu hari
Brahma.
Wamsa, yaitu asal usul para dewa dan para
Resi.
Manwantarani, yaitu pembagian waktu satu
hari Brahma dalam 14 masa. Dalam tiap-tiap
masa itu diciptakanlah manusia baru sebagai
turunan Manu, manusia pertama.
Wamsanucarita, yaitu sejarah raja-raja yang
memerintah di dunia.
6. Kitab Purana dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Kelompok Satwika
Kelompok Purana Satwika adalah kitab-kitab Purana yang
menguraikan tentang Dewa Wisnu sebagai Dewa pujaan yang
utama. Adapun yang tergolong Purana Satwika adalah
Wisnupurana, Naradhapurana, Bhagawatapurana,
Garudapurana, Padmapurana, Warahapurana.
Kelompok Rajasika
Kelompok kitab Purana Rajasika adalah kitab-kitab Purana
yang isinya menguraikan tentang pemujaan Dewa Brahma
sebagai Dewa yang utama. Purana yang tergolong Purana
Rajasika adalah Brahmandapurana, Brahmawaiwartapurana,
Markandeyapurana, Bhawisyapurana, Wamanapurana,
Brahmapurana.
Kelompok Tamasika
Kelompok kitab Purana Tamasika adalah kitab-kitab Purana
yang menguraikan tentang pemujaan kepada Dewa Siwa
sebagai Dewa yang tertinggi. Purana yang tergolong Purana
Tamasika adalah Linggapurana, Siwapurana, Matsyapurana,
Skandhapurana, Kurmapurana, Agnipurana
7. B. Epic/Wiracarita
Kitab Wiracarita, yang terkandung dalam kitab ini
hanya ada dua, yakni Ramayana dan Mahabharata
yang merupakan dua buah syair kepahlawana
keduanya keduanya berisi cerita tentang
menerapkan hukum-hukum Smrti pada keadaan
yang konkret didalam kehidupan nyata.
Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah
konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu
mereka sang seratus Korawa, mengenai sengketa
hak pemerintahan tanah negara Astina. Puncaknya
adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra
dan pertempuran berlangsung selama delapan
belas hari.
8. Adapun Kitab-kitab kisah Mahabharata
Adiparwa: Kitab Adiparwa berisi berbagai cerita yang bernafaskan
Hindu, seperti misalnya kisah pemutaran Mandaragiri, kisah
Bagawan Dhomya yang menguji ketiga muridnya, kisah para
leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, kisah masa
kanak-kanak Pandawa dan Korawa, kisah tewasnya rakshasa
Hidimba di tangan Bhimasena, dan kisah
Arjuna mendapatkan Dropadi.
Sabhaparwa:Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan Pandawa
dan Korawa di sebuah balairung untuk main judi, atas rencana
Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan
selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa
harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu
melalui masa penyamaran selama 1 tahun.
Wanaparwa: Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa
12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga
diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk
memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan
cerita Arjunawiwaha.
Wirataparwa: Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun
penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata setelah mengalami
pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli
agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula
sebagai penjinak kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan
Dropadi sebagai penata rias.
Udyogaparwa: Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan
perang keluarga Bharata (Bharatayuddha). Kresna yang bertindak
9. C.Kitab Bhagavad Gita
Bhagavadgita yang berarti nyayian tuhan,dan
kitab ini berupaya mewujudkan salah satu
bagian mahabharata. Isi pokok kitap ini
membicarakan tentang perbincagan Antara
Kresna dengan Arjuna pada awal perang
Bharatayuddha.
Pokok ajaran yang terkandung dalam kitab ini
ialah mengenai “jalan kelepasan” Baik
benda/praktik maupun Jiwa/purusa berasal
dari Tuhan Jiwa terpenjara dalam tubuh
sehingga di pengarui berbagai macam
perbuatan benda. Tugas manusia adalah
berusaha agar Jiwa dapat „Lepas‟ dan
kembali asalnya, yaitu Tuhan. Ada tiga jalan
kelepasan yang diajarkan, yakni
10. 1. Jnana-marga yaitu: jalan kelepsan melalui
pengetahuan akan kebenaran yang tertinggi
2. Bakti-marga yaitu: jalan kelepsan melalui
kasih dan pemujaan kepada Purusa yang
tertinggi
3. Karma-marga yaitu: jalan kelepasan dengan
menaklukan kehendak sendiri tujuan Tuhan
Ketiga jalan kelepasan ini sama-sama menuju
satu tujuan yaitu kelepasan terdiri dari
persekutuan jiwa dengan jiwa yang tertinggi,
yaitu menyaksikan, mengalami, dan
menghayati hidup Ilahi . Persekutuan ini
disebut berada di dalam Braman, tak bersaksi,
dan sebagainya.
11. Pada dasarnya Bhagavadgita berisi
pertama dari semua bentuk dan sistem
pemikiran religius, tetapi tidak bisa
dibatasi pada sistem metafisika atau
agama tertentu. Karena ia bukan uraian
metafisika bukana pula buah dari
pemikiran tradisi keagamaan atau sekte
tertentu; tetapi agaknya harus disebut
bahwa ia berisi kebenaran metafisika
dalam aspeknya yang berbeda-beda.