KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
Slide Presentasi Tablet
1. Anggota Kelompok
Agnes Kartika Vidya P.
Anita Sri Rahayu A.
Desi Firdasari R.
Firman Fauzi W.
Intan Permatasari
SMK Farmasi Bhakti Kencana - BOGOR
3. DEFINISI TABLET
Tablet adalah bentuk sediaan padat dari substansi obat yang biasanya
dibuat dengan bantuan zat tambahan yang cocok. Tablet
memiliki perbedaan dalam ukuran, bentuk, berat,
kekerasan, ketebalan dan karateristik penghancur dan aspek lainnya
tergantung dari tujuan penggunaan tablet dan metode pembuatannya.
5. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang
cetakan.
Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul
menggunakan pons/cetakan baja.
7. Bekerja secara lokal
Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut, ovula untuk pengobatan pada
infeksi di vagina.
Bekerja secara sistemik
Yang bekerja short-acting (jangka pendek) : dalam satu hari memerlukan beberapa kali
menelan obat
Yang bekerja long-acting (jangka panjang) : dalam satu hari cukup menelan satu tablet.
9. Komponen Tablet
Zat Aktif
Eksipien/ Bahan tambahan
a. Bahan pengisi (diluent)
Contoh :laktosa, pati, kalsium fosfat, dibase, selulosa mikrokristal.
b. Bahan pengikat (binder)
Contoh : gom
akasia, gelatin, sukrosa, povidon, metilselulosa, CMC, selulosa
mikrokristal, pasta pati terhidrolisis.
c. Bahan penghancur/pengembang (disintegrant)
Contoh : pati, asam alginat, selulosa mikrokristal.
d. Glidan
Contoh : silika pirogenik koloidal.
10. e. Bahan pelicin (lubrikan)
Contoh : senyawa asam stearat dengan logam (contoh : Mg
stearat), asam stearat, talk, minyak nabati terhidrogenasi.
f. Bahan penyalut (coating agent)
Ajuvan
a. Bahan pewarna (coloring agent)
Berfungsi meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk.
b. Bahan pengaroma (flavour)
Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak.
11. Cara Pembuatan Tablet
a. Granulasi Basah
b. Granulasi Kering disebut juga slugging
c. Metode Kempa Langsung
12. Kerusakan Tablet
Binding : Kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang
cetakan.
Sticking/picking : Perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akibat permukaan
punch tidak licin, ada lemak pada pencetak, zat pelicin kurang, atau massa basah.
Whiskering : Terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan atau terjadi pelelehan
zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada penyimpanan dalam botol, sisi-
sisi yang berlebihan akan lepas dan menghasilkan bubuk.
Splitting/capping
Splitting : Lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pada bagian tengah.
Capping : Memebelahnya tablet di bagian atas.
Mottling : Terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet.
Crumbling : Tablet menjadi retak dan rapuh. Penyebabnya adalah kurang tekanan pada
pencetakan tablet dan kurangnya zat pengikat.
13. Syarat - Syarat Tablet
1. Keseragaman ukuran ( FI.ed. III )
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebalnya tablet.
2. Keragaman bobot dan keseragaman kandungan (FI ed. IV)
Keseragaman bobot ditetapkan sebagai berikut ( FI.ed.III ) :
Bobot rata-rata
tablet
Penyimpangan bobot rata-rata dalam
%
A B
< 25mg 15 30
26 – 150 mg 10 20
151 – 300 mg 7,5 15
> 300 mg 5 10
14. 3. Waktu hancur dan disolusi, ( FI. ed. III dan FI ed. IV )
4. Kekerasan tablet. ( FI. ed.III )
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui kekerasannya, agar
tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras. Kekerasan tablet ini erat
hubungannya dengan ketebalan tablet, bobot tablet dan waktu hancur tablet.
Alat yang digunakan untuk pengukuran kekerasan tablet adalah Hardness
tester.
5. Keregasan tablet ( Friability )
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang. Penentuan
keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapis
(coating). Alat yang digunakan disebut Friability tester.