Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
3. Reproduksi Gnetum gnemon
Organ Reproduksi pada melinjo yaitu Sporofit Gnetum
gnemon bersifat Dioceous sehingga organ reproduksi
jantan dan betina terdapat pada tanaman yang
berbeda.
Organ reproduksi terorganisasi dalam strobili. strobili
tersusun atas perbungaan panikula atau fasikula pada
ketiak daun.
Strobili juga tumbuh dalam ketiak pasangan daun
sisik yang tersusun dekusata.
Daun sisik ini bergabung pada bagian dasarnya
membentuk brekta.
6. Mikrospora dan Gametofit Jantan
Makrospora atau bulir polen adalah haploid, uniseluler.
Gametofit jantan endosporik pertumbuhanya sebagian di dalam
mikrosporangium dan sebagian di dalam ruang serbuk sari
pada ovulus. Pada golongan cycadophyta mikrogametofit
mempunyai sel protalus jantan yang akan menghasilkan sel
steril yang besar atau sel tangkai yang didikuti oleh sel tubuh (
sel spermatogen ) dan suatu inti buluh. Pada microcycae sel
tangkai membelah menjadi sepuluh atau sebelas sel tubuh ( sel
spermatogen ) dan semuanya membelah menghasilkan 20 atau
22 spermatozoid. Satu generative membelah menjadi sel
tangkai dan sel tubuh. Sel anteridial secara periklinal
membentuk generative dan sel buluh. Butir polen sekarang
mengandung 4 sel, ini merupakan awal gametofit yang
endosporik, dan pada stadium 4 sel ini butir polen dilepaskan
dari sporangium. Sel generative kemudian membelah
membentuk sel tangkai, sel tubuh.
10. Ovulum telanjang, dihasilkan pada megasporofil, yang
biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari
masa sel yang parenkimetis yang disebut nuselus atau
megasporangium.
Pada gymnospermae hanya mempunyai 1 integumen yang
terdiri atas tiga lapisan sel yaitu :
1. Sarkotesta ; lapisan luar yang merupakan lapisan berdaging
2. Skerotesta ; lapisan tengah yang terdiri dari sel – sel batu ( Sel
berdinding tebal )
3. Sarkotesta dalam ; susunanya sama seperti lapisan luar
Integument membentuk satu struktur yang merupakan lubang
kecil – kecil disebut mikrofil.
Inti megaspore yang berfungsi mengadakan pembelahan
berkali sehingga terbentu periode inti bebas pada gametofit betina.
Selularisasi dimulai bagian tepi, dan secara sentripetal.
12. Polinasi dan Pembuahan
Polinasi pada gymnospermae dilakukan oleh angin, dan
mengantarkan gametofit yang endsporik pada mikrofil.
Polen pada kebanyakan gymnospermae melekat pada tetes
polinasi yang dikeluarkan oleh ujung mikrofil.
Polen didorong ke dalam ovulus oleh tetes polinasi yang telah
mongering. Mikrofil menutupi tetes polinasi mongering.
Sperma kemudian berenang menuju ke leher arkegonium dan
salah satu dari mereka mengadakan fusi dengan telur
membentuk oosper ( zigot ) yang diploid.
Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya
periode inti bebas kecuali pada gnetum welwitschis dan
secuvis sempervireus.
Setelah periode bebas terbentuk dinding – dinding sekat dan
embrio menjadi seluler, kemudian mengalami diferensiasi.
Embrio bersifat endoscopic.
13. Biji Gnetum gnemon
Bakal biji (ovule) dalam tanaman melinjo ini
terdapat 3 lapisan pelindung yaitu :
Perianth merupakan lapisan luar dan berdaging
(fleshy)
Integumen luar merupakan lapisan bagian tengah
Integumen dalam merupakan lapisan bagian dalam
yang memanjang membentuk saluran tangkai putik.
15. Strobilus jantan :
berbentuk kerucut
bertangkai pendek
kuning cerah
panjang 30-70 cm
Benang sari tersusun
spiral, berbentuk baji,
berakhir pada ujung
yang membengkok,
panjangnya 3-12 mm.
Strobilus betina :
tidak berbentuk
kerucut
daun buah
panjangnya 25-40
cm
bergerigi
berakhir dengan
ujung yang
panjang
tepi rata dan
lancip
21. Tiap spesies dari Cycas sp
memiliki bentuk
megasporophyl dan jumlah
ovulus yang berbeda
22. Pembentukan ovule
Sel meristematik dari stalk megasporophyl
membelah membentuk sekumpulan sel-sel
parenkimatis yang disebut nuselus
Bagian tepi dari nuselus berkembang
menjadi integumen dan mikropil
Integumen meluruh dengan nuselus dibagian
basal
23. Megaspora dibentuk dari sel induk megaspora
didalam ovulus
Sel induk megaspora (diploid) mengalami dua
kali pembelahan meiosis menghasilkan empat sel
haploid
Dari empat sel, tiga diantaranya mengalami
degenerasi
Satu sel dibagian basal adalah megaspora
Megaspora adalah awal dari fase gametofit
25. Pembentukan Ovum
Megaspora dikelilingi oleh lapisan tebal
yang disebut eksospore dan lapisan dalam
yang berfibrila yang disebut endospore
Didalam endospore terdapat free nuclear
division
Muncul vakuola di tengah ovulus free
nuclear division terdesak ke tepi
free nuclear division berkembang secara
sentripetal
26. Megaspora yang terdiri dari sel-sel ini disebut
endosperm
Sel dekat mikropil membesar menjadi sel inisial
arkegonial
Sel-sel diatas sel inisial arkegonial akan
berkembang menjadi ruang arkegonia
Setiap sel inisial arkegonial membelah transversal
menjadi sel leher primer dan sel besar
Sel leher primer membelah vertikal menjadi dua
sel leher
27. Sel-sel leher membesar menuju ruang arkegonia
Sel besar memiliki dua nukleus, yaitu ventral canal
dan sel telur
Ventral canal nukleus memiliki masa hidup yang
singkat
31. MIKROPIL AKAN MEMANCARKAN
ZAT PEREKAT UNTUK MENANGKAP
POLEN
Polinasi Cycas sp
Memindahkan butir-butir polllen dari tumbuhan
jantan ke ovul tumbuhan betina dengan bantuan
angin
3 sel butir pollen melayang di udara dan jatuh ke
ovul.
Dan akan mengalami fase istirahat selama 120 hari di
ruang pollen
34. PB of upper from ovule
at pollination
Germinated pollen in
chamber pollen
http://iriomote.image.coocan.jp/research/Cycas/pollination/pollinationEnglish.ht
36. Fertilisasi
Butir-butir pollen berkecambah tabung pollen.
Fertilisasi terjadi dengan bantuan tabung pollen siphonogamous
dan
dengan bantuan sperma motil zoodiogamous
Tabung pollen terdiri dari 2 motil sperma :
1. Cairan yang mempunyai konsentrasi osmotik tinggi yang bisa
mengeluarkan sperma dengan cepat
2. Cairan yang tabung pollennya lembek
Saat masuk ke dalam sel telur, sel sperma meningggalkan pita silia
keluar dari telur dan hanya nukleus betina yang bisa menembus ke
sel telur tersebut
37. Sel leher dari arkegonial tumbuh ke arah ruang polen
Sperma akan terdorong ke dalam nukleus sel telur dan
meninggalkan silianya
Setelah sperma masuk, maka arkegoniumnya akan
tertutup
Sperma dan ovum akan melebur bersama untuk
membentuk zigot (oospora)
40. Perkembangan embrio
1. Zigot terbentuk pada lubang arkegonium
2. Mengalami fase free nuclear division
3. Pada bagian tengah nukleus, membentuk vakuola
tengah dan sisanya akan terdorong ke arah tepi
untuk jalan zigot
4. Pada bagian atas nukleus, terdapat proembrio
yang terdiferensiasi menjadi 3 :
a. Bagian atas : haustorial
b. Bagian tengah : suspensor
c. Bagian basal : sel embrional
42. 5. Sel-sel proembrio
akan membebaskan
kotiledon yang
tertutup oleh
plumule
6. Bagian pucuk
embrio, terbentuk
hipokotil dan
radicula
7. Suspensor akan
membentuk koleoriza
43. Perkecambahan
-Biji yang telah matang
jatuh ke tanah
-Perkecambahannya
adalah hipogeal
-kotiledon tidak dapat
keluar dari biji
Plumulae tunas baru
Koleoriza akar primer
44. Siklus hidup Cycas sp
Fase sporofit
Fase
gametofit
Zigot
Sporofit
Cycas sp
Conus
jantan
Megasporop
hyl
Sperma Microspor
a
Telur Arkegon
ia
Megaspora
Megasporang
ium
Microsp
o
rangium
Microspor
a
Arkegon
ia
46. Gametofit jantan pinus
Strobilus – terdiri dari mikrosporofil – ada
mikrospora - jadi polen bersayap – terjadi polinasi –
masuk ke gametofit betina – terbentuk gametofit
jantan