SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
Descargar para leer sin conexión
MAKALAH
ALAT UKUR LCR METER DAN PENGGUNAANNYA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengukuran listrik
yang dibimbing oleh Bapak Achmad Safi’i,S.Pd.
Oleh :
1. Abdurrahman Rasyid (140534602832)
2. Remboko Ainun Nazar (140534601841)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
SEPTEMBER 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan
rahmatnya ,makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah ini merupakan
perwujudan usaha kami untuk senantiasa menambah wawasan. Dalam pelaksaan ini penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan penulisan ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.
Pada akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 1 September 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar isi ...........................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 1
1.5 Batasan Masalah ........................................................................................................ 2
1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
2.1 Definisi LCR Meter ................................................................................................... 3
2.1.1 Resistor............................................................................................................. 4
2.1.2 Induktor ........................................................................................................... 5
2.1.3 Kapasitor .......................................................................................................... 5
2.2 LCR Meter model 740 ............................................................................................... 6
2.2.1 Spesifikasi LCR Meter..................................................................................... 6
2.2.2 Pengoperasian................................................................................................. 10
2.3 Pembacaan Nilai Pengukuran .................................................................................. 11
2.3.1 Pengukuran Resistansi ................................................................................... 12
2.3.2 Pengukuran Kapasitansi ................................................................................. 14
2.3.3 Pengukuran Induktansi................................................................................... 18
2.4 Pengukuran Resistansi DC dengan Sumber Luar.................................................... 21
2.4.1 Penting Untuk Diperhatikan........................................................................... 21
2.4.2 Langkah-langkah Pengukuran........................................................................ 21
2.5 Prosedur Pengukuran C ........................................................................................... 22
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 23
3.2 Saran ......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makalah ini membahas tentang LCR Meter, alat ukur ini sekarang sudah banyak di pakai,
terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi biasanya memiliki alat ukur yang mereka gunakan
untuk keperluan teknis yaitu LCR Meter. Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti
memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena
dengan alat ukur dapat diketahui Induktansi (L,) Kapasitansi (C), Resistansi (R)dan.LCR
Metersangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat
membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat.
B. Rumusan Masalah
LCR Meter merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligus oleh karena itu kita harus
mengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut. Dalam makalah ini akan membahas
permasalahan tentang :
1. Apa itu LCR Meter?
2. Apa saja fungsi LCR Meter?
3. Bagaimana bagian-bagian dari LCR Meter?
4. Bagaimana cara mengukur menggunakan LCR Meter?
5. Bagaimana tindakan pencegahan kerusakan LCR Meter?
C. Tujuan
1. Mahasiswa terampil mempergunakan LCR Meter dengan baik danbenar.
2. Mahasiswa dapat menggunakan LCR Meter pada Komponen-komponen yang telah
ditentukan.
3. Mahasiswa dapat menghitung secara manual nilai dari komponen-komponen tersebut
tanpa menggunakan LCR Meter.
4. Mahasiswa dapat menghitung nilai dari komponen-komponen tersebutdengan
menggunakan LCR Meter.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah yang kami buat adalah untuk memberi pangetahuan kepada para
pembaca agar mengetahui LCR Meter secara mendalam.
2
E. Batasan Masalah
Dalam hal ini kami batasi permasalahan yang di bahas yaitu sebatas tentang alat ukur listrik
yaitu LCR Meter.
F. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan ini dimulai tentang apa itu LCR Meter, fungsi dariLCR Meter, cara
pencegahan kerusakan LCR Meter, metode pengukuran LCR Meter.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi LCR Meter
LCR Meter adalah bagian dari alat uji elektronik yang digunakan untuk mengukur induktansi
(L), kapasitansi (C) dan resistensi (R)dari komponen . Dalam versi sederhana dari alat ini
nilai-nilai sebenarnya dari jumlah ini tidak diukur;agak impedansi diukur secara internal dan
dikonversi untuk ditampilkan ke kapasitansi yang sesuai atau nilai induktansi.Bacaan akan
cukup akurat jika kapasitor atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki komponen
resistif signifikan impedansi.Lebih maju desain ukuran induktansi benar atau kapasitansi, dan
juga resistansi setara seri kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif.
Biasanya perangkat yang diuji (DUT) dapat dikenakan ACsumber tegangan .Meter mengukur
tegangan menemukan dan arus melalui DUT.Dari rasio tersebut meter dapat menentukan
besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan arus juga diukur dalam instrumen yang
lebih maju;dalam kombinasi dengan impedansi, kapasitansi setara atau induktansi, dan
resistansi, dari DUT dapat dihitung dan ditampilkan.Meter harus mengasumsikan baik paralel
atau model seri untuk kedua elemen ini.Asumsi yang paling berguna, dan pada umumnya
diadopsi, adalah bahwa pengukuran LR memiliki unsur-unsur dalam seri (seperti yang akan
dihadapi dalam kumparan induktor) dan pengukuran CR memiliki elemen secara paralel
(seperti yang akan dihadapi dalam mengukur kapasitor dengan dielektrik bocor).LCR Meter
juga dapat digunakan untuk menilai variasi induktansi sehubungan dengan posisi rotor dalam
mesin magnet permanen (namun harus diperhatikan karena beberapa LCR Meter dapat rusak
oleh EMF yang dihasilkan diproduksi dengan memutar rotor dari motor magnet permanen ).
Tangan memegang LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari 100 Hz, 120 Hz, 1
kHz, 10 kHz, dan 100 kHz untuk akhir meter atas.Resolusi layar dan pengukuran kemampuan
jangkauan biasanya akan berubah dengan frekuensi uji.
Benchtop LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari lebih dari 100 kHz.Mereka
sering termasuk kemungkinan untuk menempatkan di tegangan DC atau arus pada sinyal
4
pengukuran AC.End meter lebih rendah menawarkan kemungkinan untuk memasok tegangan
DC eksternal ini atau arus sedangkan perangkat akhir yang lebih tinggi dapat memasok
mereka secara internal.Selain meter benchtop memungkinkan penggunaan perlengkapan
khusus untuk mengukur komponen SMD, kumparan inti udara atau transformator.
2.1.1 Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untukmengatur serta
menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut‘Weerstand’ (dalam bahasa
belanda).digunakan juga untuk membatasi jumlaharus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Sesuai dengan namanya resistorbersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon. Satuan
resistansi dari sebuahresistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (omega). Tipe
resistorumumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan di kanan.
Padabadannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkanpemakai
mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan alat ukur(contoh: ohm meter).
Kode warna tersebut seperti ditunjukkan dibawah ini:
5
2.1.2 Induktor
Induktor biasanya dilambang dengan L. Biasanya berbentuk lilitan,tapi juga memiliki
berbagai jenis lainnya. Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika
yang tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik
dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor termasuk
komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Pada umumnya induktor dibuat
dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk kumparan atau lilitan. Induktor bersama
kapasitor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi
tertentu. Henry disebut satuan induktansi dimana ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry,
nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l.
Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya sebuah induktor adalah
kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan beberapa kapasitansi. Lantaran kapasitas
parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi pada suatu frekuensi. Induktor berinti
magnet tak hanya memboroskan energi pada resistansi kawat, namun bisa memboroskan
energi di dalam inti karena dampak histeresis, dan bisa mengalami non linearitas karena
adanya penjenuhan pada arus tinggi
2.1.3 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpanmuatan listrik dalam waktu
tertentu.Pengertian kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh
Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2
6
yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata
“kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun
1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu
muatan listrik.
Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika.
Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara
mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik,
maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.
Dilambangkan dengan huruf C.Jenis-jenis kapasitor diantaranya:
kapasitor elko kapasitor mika kapasitor keramik
2.2 LCR meter model 740
LCR meter model 740 sistem jembatan dirancang untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi
(C) dan resistansi (R) dalam rangkaian pengukuran yang luas. Meter dilengkapi baterai
didalamnya sebagai sumber tegangan DC untuk pengukuran R, sedangkan untuk pengukuran
C dan L menggunakan osilator frekuensi 1 KHz dan system pendeteksi nol. Peraga hasil
pengukuran menggunakan tiga digit. Koneksi masukan menggunakan sumber tegangan DC
eksternal dan AC (950 Hz–40 KHz) dan adaptor AC.
2.2.1 Spesifikasi LCR meter
Dalam pemilihan meter spesifikasi menjadi pertimbangan yang penting. Keputusan pilihan
tergantung pada karakter mana yang lebih diperlukan, disesuaikan dengan tujuan pengukuran.
Misalpemilihan meter untuk penelitian laboratorium tentu saja menggunakan pertimbangan
yang berbeda dengan meter yang digunakan dibengkel. Meter dilaboratorium harus
memenuhi kriteria peralatan laboratorium dimana akurasi sangat diperlukan harga mahal
sedangkan untuk meter bengkel hanya sebagai indikasi sehingga akurasi bukan hal yang
penting, harga murah.
7
Pengukuran Resistansi
Range 0,001 O sampai 11 MOterbagi dalam 8 range
dengan kesalahan + 10% untuk setiap range
Resolusi 1 mO – 100 kO
Akurasi
Pada (20º sampai ± 5º C
1O sampai 100 kO ± (0,5% +0,1 % f.s.)
1 MO ± (0,1% +0,1 % f.s.)
0,1 O ± (2 % +0,1 % f.s.)
Resistansi terminal residu Mendekati 3mO
Pengukuran Kapasitansi
Range 1 pF sampai 11000�F dalam delapan range
sampai dengan kesalahan + 10% untuk
setiap range
Resoluaiminimum 1 pF
Akurasi
Pada (20º sampai ± 5º C)
Range 1000pF – 100 µF ± (0,5% +0,1 % f.s.)
100 pF ± (1% +0,1 % f.s.)
1000 µF ± (3 % +0,1 % f.s.)
Resistansi terminal residu Mendekati 3pF
Pengukuran Induktasi
Range 0,1 µF sampai 1100 H dalam delapan range
sampai dengan kesalahan + 10% untuk
setiap range
Resoluai minimum 0,1 µH
Akurasi
Pada (20o sampai ± 5o C)
Range 100 µH sampai 10H ± (0,5% +0,1 %f.s.)
100 H ± (1% +0,1 % f.s.)
10 µH ± (3 % +0,1 % f.s.)
Resistansi terminal residu Mendekati 0,3 µH
Pengukuran Faktor Disipasi dan Kualitas
Range 0,01 sampai 30 pada frekuensi 1KHz terbagi
dalam 2 range
Akurasi ± 10% + 3 skala divisi
Sumber pengukuran DC internal dan eksternal untuk pengukuran
resstansi.
AC internal 1kHz atau eksternal 50Hz sampai 40
kHz untuk pengukuran resistansi dan kapasitansi.
8
Kontrol Panel LCR -740 dan Koneksi
1. Saklar POWER dan controlSENSITIVITY : putar saklar POWER on atau off dan atur
sensitivitas detector untuk pengaturan AC.
2. Indikator R,C,L : peraga 3 digit yang dikontrol oleh putaran knob, harga L sebenarnya
tergantung pada saklar RANGE MULTIPLIER.
3. Knob pengunci L : untuk penguncian indikator R,C,L 2 pada pengaturan sebelumnya
bila pengujian toleransi komponen, atur normally pada kanan atau posisi bebas.
4. Saklar NORMAL +1,00 L :pengaturan normal pada umumnya untuk pengukuran
pembacaan langsung dari indikasi R,C,L +1 : pengaturan digunakan bila pengukuran
di atas batas yang diukur.
5. Saklar RANGE MULTIPLIER:untuk memilih range komponen yang diukur.
6. Saklar SELECTOR:diatur pada R,C, L tergantung komponen yang akan diukur.
7. Indikator NULL : dengan skala 10 – 0 – 10 digunakan pada saat pengukuran resistansi
DC dan skala 0 - 10 (pada sisi kanan adalah 0) untuk pengukuran kapasitansi dan
induktansi.
8. Pengaturan mekanis nol : untuk indikator NULL.
9. Dial D Q : menggunakan dua skala, skala diluar untuk factor disipasi, D, dan skala di
dalam untuk RE(ekuivalen resistansi seri) yang dikalibrasi pada frekuensi 1 kHz.
Harga ekuivalen resistansi seri yang sebenarnya harus dihitung Rs = RE/(C�F) =
(REX106)/(CpF) yang mana RE adalah pembacaan dial.
10. Saklar X1 – X10 : untuk memilih pengali untuk pembacaan D dan RE pada dial D,Q .
5
4
2
3
1
7
8
10
9
11
6
12 13 14
9
11. Saklar SOURCE:untuk memilih sumber internal rangkaian jembatan, DC untuk
pengukuran resistansi DC dan AC pada frekuensi 1kHz untuk pengukuran resistansi,
kapasitansi dan induktansi.
12. RED HI
13. BLUE EXT + DC : untuk dihubungkan dengan komponen yang akan diukur keduanya
merupakan terminal mengambang terhadap ground.
14. Terminal BLACK:untuk grounding case.
15. Penutup baterai.
16. Pegangan untuk membawa meter.
17. Jack EXT, SIG, IN : untuk sumber AC eksternal dalam range 50 Hz sampai 40kHz,
disisipkan dengan plug mini secara otomatis meng-offkan osilator 1kHz di dalam.
16 15
17 18 19
10
18. Jack telepon : untukmenyisipkan earphone plugbila menggunakan sinyal yang dapat
didengar bersama-sama dengan meter penunjuk kondisi null, memungkinkan
dihubungkan ke scope untuk tujuan yang sama.
19. Jack EXT, PWR, IN : Untuk dihubungkan ke LPS-169 adapter AC, bila disisipkan
baterai internal di-offkan secara otomatis.
2.2.2 Pengoperasian
Tindakan Pencegahan Kerusakan
1. Saklar power posisikan off selama perioda standby atau bila jembatan tidak
digunakan. Ini akan memberi dampak baterai lebih tahan lama.
2. Cek pengaturan 0 dari null meter, untuk mencegah kesalahan pengukuran resistansi
DC . Jika off atur saklar power pada posisi OFF dan atur skrup pengenolan meter jika
diperlukan sehingga posisi jarum seperti berikut :
3. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal pengukuran merah dan biru
4. sependek mungkin. Ini diperlukan terutama untuk pengukuran komponen yang
mempunyai nilai rendah.
5. Ketika knob indikator LCR dikunci dengan knob pengunci jangan putar paksa.
6. Gunakan adapter AC khusus LPS -169 jangan menggunakan tipe lain.
Tepat nol
11
2.3 Pembacaan Nilai Pengukuran
Bila jembatan telah diseimbangkan dengan indikator L, C, R dan pengaturan RANGE
MULTIPLIER pembacaan dengan cara sebagai berikut :
Range Pengali Indikasi LCR Harga yang diukur
R
100Ω 6,85 685Ω (=100 X 6,85)
10kΩ 6,85 68,5kΩ (=10 X 6,85)
100kΩ 6,85 685kΩ (=100 X 6,85)
C
100pF 6,8 68pF (=100X0,68)
0,1 µF 6,85 0,685µF (=0,1X6,85)
10µF 6,85 68,5µF (=10X6,85)
L
10µH 0,68 6,8µH (=10X0,68)
10mH 6,85 68,5mH (=10X6,85)
10H 6,85 68,5 H (=10X6,85)
Penggunaan pengaturan saklar normal dari +1,00
Pada umumnya pengukuran saklar ini diatur pada posisi NORMAL. Oleh karena tu bila
pengukuran yang lebih tinggi dari indikasi 9,99 diberikan range pengali, ini memungkinkan
untuk memperluas range 10%. Ini dikerjakan dengan memutar knob indikator sampai 9,00
dan mengatur saklar pada +1,00. Pembacaan akan dimulai dari 9,00 sampai 0,00 meskipun
harganya akan fari 10,00 keatas sampai 11,00 (dengan menambahkan 1 pada pembacaan).
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini.
Pembacaan Nilai yang diukur
9,00 10,00 (=9,00 + 1,00)
9,01 10,01
9,5 10,5 dan seterusnya
12
Setelah pengaturan +1,00 saklar direset NORMAL. Ini untuk mencegah terjadinya kesalahan
akibat penambahan pengukuran 1,00 pada signifikan pertama, sehingga meter menunjuk 5,5
pada harga sebenarnya 6,5.
2.3.1 Pengukuran Resistansi
1. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.
2. Atur saklar pemilih pada posisi R perhatikan gambar.
 Sumber tegangan DC dipilih pada DC/R.
 NORMAL +1,00 PADA NORMAL.
 Saklar power pada posisi ON.
13
 RANGE MULTIPLIER digunakan sesuai komponen yang akan diukur, bila belum
diketahui atur pada range yang lebih tinggi agar memberi keleluasaan ayunan
penunjuk kekanan dan kekiri.
3. Putar knob LCR sampai indikator NULL berada ditengah. Bila diperlukan atur range
multiplier.
4. Baca indikasi LCR dan terapkan range multiplier dalam menentukanharga resistansi.
Catatan:
a. Jika menggunakan range 1MO penunjuk null mungkin tidak terdefinisikan dengan baik,
dalam kasus demikian dapat digunakan tegangan DC eksternal. Alternatifnya jika
resistor atau komponen yang diukur non induktif, dapat digunakan tegangan internal
AC pada frekuensi 1 kHz. Yang berubah hanya saklar SELECTOR pada R dan
SOURCE pada AC /RCL
b. Pada pengukuran range 0,1 O, resistansi residuterminal harus diperhitungkan.
14
2.3.2 Pengukuran Kapasitansi
1. Atur saklar SELECTOR pada C perhatikan gambar :
 Saklar SOURCE pada AC/RL
 Dial D Q pada 0
 Saklar D Q pada posisi X1
15
 Saklar NORMAL +1,00 pada posisi NORMAL
 Saklar POWER pada posisi ON
 Kontrol SENSITIVITY diatur untuk NULL pembacaan meter pada “5”.
2. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.
16
3. Atur saklar RANGE MULTIPLIER dan knob LCR untuk mendapatkan ayunan
minimum atau mengarah 0.
4. Atur dial D, Q dan catat kondisi pengenolan, atur control SENSITIVITY jika
diperlukan.
5. Atur kembali knob RCL dan dial D, Q untuk mendapatkan kondisi pengenolan paling
baik.
17
6. Jika pengaturan dial sampai mendekati 3 atur saklar D,Q pada posisi X10.
7. Pembacaan hasil pengukuran
Kapasitansi = Range multiplier X indikasi LCR.
Faktor disipasi D pasa 1 kHz langsung dari hasil pembacaan dikalikan dengan 10 jika saklar
A, Q pada posisi X10.
Ekuivalen resistansi seri Rs, nilainya dihitung melalui hubungan Rs = (RE) /(CµF)= (RE X
106)/(CpF) dimana RE adalah pembacaan dial.
Catatan :
1. Kapasitor yang baik mempunyai nilai D yang sangat rendah dan sebaliknya.
2. Pada pengukuran C diatas 1000pF kapasitansi residu terminal harus diperhitungkan.
3. Untuk pengukuran kapasitansi yang besar(elektrolitik, mempunyai polar diukur
menggunakan frekuensi yang rendah misalnya 120Hz menggunakan sumber AC
eksternal).
18
2.3.3 Pengukuran Induktansi
1. Pengaturan control saklar power pada posisi OFF dan saklar pemilih pada posisi L.
 Saklar sumber tegangan AC
 Saklar DQ X1 - X10 dipilih pada posisi X1
 Saklar normal -+1,00 dipilih pada posisi normal
19
Dial DQ mendekatititiktengah (Q sekitar 0,3)
Dial LCR digital mendekati 2,5
1. Hubungkankomponen yang akandiukurpada terminal merahdan terminal biru
(sumberteganganeksternal DC).PutartombolSENSITIVIFY searahjarum jam
secaraperlahan – lahan.
2. Nyalakan, danatursampaijarumberpindahkesisikanantitik NULL danberada di
posisiantara 2 dan 3
Posisi
1mH
Diatur
2,5
Posisi
0,3
20
3. Pilih range pengukurandenganmengikutiprosedurterutamapadasaatmengukur L belum
di ketahui. Bagaimanapun, jikakomponen yang diukurdiketahuinilaiperkiraannyapilih
range multiplier dan dial R,C, L padaharga yang sesuai.
 Putar dial DQ, dan tempatkan disuatu titik dimana dip jelas terlihat. (Saat dial DQ
diputar dalam arah yang sama, jarum meter bergerak kearah NULL, kemuadian
begoyang kembali ke kanan. Di waktu yang sama, titik dimana jarum muncul
bergerak mendekat menuju titik NULL ini disebut sebagai Dip points). Meskipun
jarum indikator bergerak menuju NULL, tombol DQ sampai akhirnya menjadi nol (
rotasi searah jarum jam menuju titik ekstrim ini) tanpa memperlihatkan dip point.
Dalam kasusu demikian pilih range lain dengan menekan tombol range, dan mencoba
meletak kan dip point dengan cara yang sama.
 Seandainya dip point tidak bisa diletakkan meskipun tombol DQ berputar penuh
searah jarum jam, atur tombol X1- X10 pada X10 dan coba untuk menempatkan
sebuah titik. Saat dip point tetap tidak didapat, pilih range lain dengan menekan
tombol range, dan coba untuk meletakkan dip point.
4. Dalamwaktu yang sama, cobauntukmencarisebuahtitiksambilmenyetel knob
SENSITIVITY untukmendapatkanjarumindikator point terletakdititikantara 2 dan 3
padapegangansisikanan. (Apabilatitiktidakdapatditemukan,
periksabagianbagiannyaapabilakabelnyapatahkarenapengukuranresisten DC pada
range R ).
5. Jika dip point sudahdiperoleh, lakukanlangkah-langkahberikutini. Atur dial DQ
padatitikdimanaterjadi dip terbesar. Kemudianatur dial digital LCR
untukmendapatkantitik dip terbesar. (padasaat yang samauntukmendapatkan dip point
atur knob SENSITIVITY hinggajarumindikatormenunjukantara 2 dan 3).
6. Dengancara yang samalokasikan dip point denganmengatur dial DQ dan RCL
secaraberturut-turut.
Perhatian
Pengenolan nilai induktansi dengan memutar dial DQ minimum pada arah berlawanan jarum
jam. Bila resistansi dc komponen induktansi yang diuji sangat besar, atau Q kumparan kurang
dari 0,1 pengukuran dilakukan dengan frekuensi pengukuran (1kHz).
Sebaliknya nilai maksimum dial Q diputar maksimum searah jarum jam 1X – 10X. Jika
saklar sudah diatur pada posisi X10 ternyata Q lebih besar dari 30 diluar range pengukuran,
maka tambahkan resistor seri beberapa ohm sampai beberapa ratus ohm ke induktor sehingga
mengurangi Q sampai kurang dari 30.
21
2.4 Pengukuran Resistansi DC Dengan Sumber Luar
Pada saat pengukuran resistansi DC dari komponen yang tidak diketahui pada nilai resistansi
yang tinggi dengan sumber baterai dalam mungkin pengenolan indikasi tidak dapat
terjangkau. Dalam kasus demikian diperlukan sumber tegangan DC luar.
2.4.1 Penting untuk diperhatikan :
1. Atur tegangan tinggi masukan, pada saat dihubungkan dengan colok meter dalam
keadaan Off.
2. Hati-hati jangan sampai menyentuh tegangan tinggi.
3. Pelindung resistor harus selalu digunakan pada masukan rangkaian.
4. Bila akan merubah range MULTIPLIER atur dahulu masukan DC pada posisi Off,
pastikan bahwa tegangan dan renge aman digunakan, jika ini tidak terpenuhi dapat
merusak komponen rangkaian dalam.
2.4.2 Langkah-langkah Pengukuran
1. Atur saklar POWER (knob control SENSITIVITY) pada posisi off.
2. Atur supply DC eksternal pada posisi off.
3. Hubungkan colok negatip meter ke terminal hitam dan colok positip meter ke biru
(Ext +DC) perhatikan gambar.
4. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.
5. Putar knob LCR dan baca penunjukkan, pembacaan dengan multiplier sama seperti
pengukuran dengan sumber tegangan dalam
Off
Ke sumber
tegangan
22
Catatan :
Besarnya tegangan DC yang digunakan tergantung pada pengaturan RANGE MULTIPLIER
dengan table di bawah ini.
Pengaturan RANGE MULTIPLIER 1 kO 10 kO 100 kO 1 MO
Tegangan Masukan Maks 30V 70V 220V 500V
Resistor seri pelindung >180O >2,2 kO > 27kO > 56kO
2.5 Prosedur Pengukuran C
1. Menghubungkan masukan
Keluaran generator menggunakan cord asesori yaitu dihubungkan ke jack EXT, SIGN, IN
pada casis bagian depan seperti ditunjukkan pada gambar. Sebuah kapasitor 1 µF
dihubungkan seri dengan colok “hot”.
a.Saklar SELECTOR dipilih pada C atau L sesuai dengan komponen yang akan diukur.
b.Saklar SOURCE pada AC/RCL (Jika masukan esksternal dihubungkan ke sumber
internal 1 kHz dan rangkaian kondisi off).
c.C atau L diukur dengan cara yang sama seperti pada pengukuran sumber internal. Dial
control SENSITIVITY diatur, D, Q dan indikator dan saklar RANGE MULTIPLIER untuk
mencapai kondisi null.
d.Nilai C atau L ditentukan oleh pengaturan RANGE MULTIPLIER dan indikator RCL.
23
LCR METER DIGITAL Model LCR200
Alat ukur ini akan digunakan untuk mengukur
kapasitansi, induktansi dan resistansi menggunakan uji
frekuensi 100Hz, 120Hz 1 kHz, 10 kHz dan 100 kHz.
Dual layar secara bersamaan akan menampilkan
kualitas yang terkait faktor, disipasi atau nilai sudut
fasa menggunakan serangkaian atau rangkaian
ekuivalen paralel.
24
BAGIAN LCR METER DIGITAL
A. Pengaturan
1. Tekan tombol POWER untuk menghidupkan meter di.
2. Meter akan menyala dalam modus standar: AUTO LCR dan 1kHz
3. APO akan aktif dengan auto penutup setiap 5 menit kecuali adaptor AC yang
digunakan.
LCR pilihan parameter utama
1. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto diaktifkan dan dengan
ikon "APO" (auto listrik off), "Auto" (kisaran otomatis) dan "LCR" (auto-parameter)
muncul di bagian atas display.
2. Untuk memilih parameter secara manual, tekan tombol L / C / R untuk melangkah
melalui dan pilih parameter yang diinginkan. Setiap tombol tekan akan berurutan
display:
Auto LCR Auto Range Auto Parameter
Auto L Auto Range Auto Indutance
Auto C Auto Range Auto Capasitance
Auto R Auto Range Auto Resistance
DCR DC Resistance
25
3. Nilai parameter utama akan ditampilkan di layar atas dan sekunder parameter di layar
bawah.
B. Pemilihan parameter sekunder D / Q / θ
1. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto "LCR" diaktifkan. .suatu
Primer dan parameter sekunder akan secara otomatis dipilih berdasarkan nilai yang
diukur impedansi.
2. Untuk secara manual memilih layar sekunder, pertama-tama pilih display utama.
3. Tekan tombol D / Q / θ untuk memilih parameter sekunder:
L D, Q, ESR (RP) atau θ
C D, Q, ESR (RP) atau θ
R none
DCR none
4. Nilai parameter sekunder akan ditampilkan pada layar yang lebih rendah
C. Seri atau Paralel
1. Pengukuran standar Bila modus fungsi L / C / R dipilih dan 'AUTO "diaktifkan dalam
mode serial atau paralel otomatis dipilih. Sebuah rangkaian ekuivalen paralel (Lp, Cp
atau Rp) akan dipilih jika impedansi lebih besar dari 10kΩ. Serangkaian rangkaian
ekuivalen (Ls, Cs atau Rs) akan dipilih jika impedansi kurang dari 10kΩ.
2. Tekan tombol SER / PAR yang diperlukan untuk mengubah pilihan default.
D. Frekuensi
Tekan tombol FREQ untuk mengubah frekuensi uji. Pilihannya yaitu: 100Hz, 120Hz,
1kHz, 10kHz dan 100kHz.
E. Data Hold
Tekan tombol HOLD untuk membekukan membaca di layar. Tekan Tombol HOLD lagi
untuk membatalkan mode hold dan kembali ke operasi normal.
F. Relatif /% Fungsi
The REL / mode% memungkinkan untuk pengukuran deviasi% dari nilai referensi yang
tersimpan.
1. Pengaturan meter dengan parameter yang diperlukan untuk tes yang akan
dilakukan.
2. Masukkan komponen referensi ke perlengkapan tes dan menunggu pembacaan
stabil.
3. Tekan tombol REL /% untuk menyimpan nilai. Ikon Δ akan muncul di layar.
4. Untuk semua pengukuran berikutnya, pembacaan pada layar yang lebih rendah
akan menunjukkan% yang perbedaan antara komponen saat ini diukur dan nilai
yang disimpan.
5. Tekan terus REL /% tombol untuk> 2 detik untuk keluar dari mode tersebut.
G. Sorting
26
Modus pemilahan digunakan untuk memilih komponen dalam batas% dari nilai referensi.
1. Masukkan komponen acuan dan mengatur parameter uji. "LCR" auto-parameter
tidak diperbolehkan dalam mode penyortiran.
2. Dengan membaca diinginkan pada layar, tekan tombol SORT untuk membangun
referensi nilai. Layar utama akan menunjukkan "LULUS" dan layar yang lebih
rendah akan menunjukkan nilai komponen. Default sorting% adalah +/- 1%.
Catatan: Jika nilai referensi di atas 2.000 jumlah atau di bawah 200 jumlah, jenis
tidak akan bekerja.
3. Tekan tombol SETUP secara berurutan untuk mengubah Range, Referensi nilai,
dan% yang Toleransi.
a. Rentang: Dengan "RANGE" ikon berkedip, tekan tombol ◄ atau ► untuk
mengubah jangkauan. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan
melanjutkan ke pengaturan Nilai.
b. Pengaturan Nilai: Tekan ◄ atau ► tombol untuk memilih digit berkedip untuk
penyesuaian. tekan ▲ atau ▼ tombol untuk menyesuaikan nilai digit. Tekan
tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan melanjutkan ke pengaturan
Toleransi.
c. Toleransi pengaturan: Tekan ◄ atau ► tombol untuk melangkah melalui
toleransi tersedia
Pilihan:
± 0,25%
± 0,5%
± 1%
± 2%
± 5%
± 10%
± 20%
+ 80% -20%
Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan Toleransi.
4. Tekan tombol SORT untuk> 2 detik untuk keluar dari mode Sorting.
H. Open / Kalibrasi Pendek
Dalam rangka meningkatkan akurasi tinggi / pengukuran impedansi rendah, dianjurkan untuk
melakukan OPEN modus kalibrasi / PENDEK sebelum pengukuran. Hal ini menghilangkan
impedansi liar di uji memimpin atau perlengkapan.
1. Tekan tombol CAL untuk lebih dari 2 detik untuk memulai prosedur kalibrasi
terbuka / pendek
2. "CAL" icon dan "terbuka" muncul di layar
3. Dengan tidak ada komponen yang terhubung, tekan tombol CAL. Layar akan
menghitung mundur dari 30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di
layar.
4. Tekan tombol CAL dan "Srt" akan muncul.
27
5. Pendek masukan dan tekan tombol CAL. Layar akan menghitung mundur dari 30
dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di layar.
6. Tekan tombol CAL untuk keluar dari mode kal.
7. Jika LULUS muncul untuk kedua mode OPEN dan PENDEK, data kalibrasi
akandisimpan.
8. Jika FAIL muncul untuk kalibrasi baik, impedansi itu terlalu besar untuk nol dan
data tidak disimpan.
I. Backlight
Tekan tombol untuk menghidupkan backlight lampu latar pada. Tekan lagi untuk
mematikannya.
J. Penjaga Terminal
Penjaga itu digunakan untuk meningkatkan kekebalan kebisingan dan mengurangi
impedansi liar. Tes opsional perlengkapan memanfaatkan fitur penjaga.
K. Auto Power Off
Untuk memperpanjang masa pakai baterai, APO akan mengubah meter setelah 5
menit tidak aktif (ada tombol yang ditekan). Meteran akan alarm (beep) tiga kali
sebelum power dimatikan. Tekan setiap tombol untuk reset APO dan terus
menggunakan meter.
L. RS232 port output
Port RS232 tidak aktif pada alat ukur ini.
M. AC Adaptor
Meter dapat didukung dari adaptor AC (9VDC, 1A). Ketika adaptor AC yang
digunakan, APO adalah dinonaktifkan. Membeli Linear Power Supply (9V 1A) dari
pihak ketiga.
Electrical Specifications (23± 5 ° C )
RESISTANSI DC
Range Akurasi remake
20Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits )
20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits )
200KΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2MΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
20MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
200MΩ ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
RESISTANSI AC
Range Akurasi Akurasi Remake
100Hz/120Hz 1000Hz
20Ω ± ( 1%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
28
200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
200kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
20MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
Range Akurasi Akurasi Remake
10kHz 100kHz
20Ω ± ( 1%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
200kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
20MΩ ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
* Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display.
* Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.
Kapasitansi ( Cp/Cs ) : D ≦0.1
Range Accuracy accuracy Remake
10kHz 100kHz
20pF ± ( 2.0%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
200pF ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2000pF ± ( 0.8%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
20nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
200nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2000nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
20uF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
200uF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
2000uF ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )
20mF ± ( 2.0%rdg + 5digits ) --------------------------
Kapasitansi ( Cp/Cs ) : D ≦0.1
Range Akurasi Akurasi Remark
10kHz 100kHz
20pF ± (1.0%rdg + 5digits ) ± (1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
200pF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits ) Setelah kalibrasi
2000pF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits) Setelah kalibrasi
20nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits )
200nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5d igits)
2000nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits )
20uF ± (0.8%rdg + 5digits ) ± (0.8%rdg+ 5digits )
200uF ± (1.0%rdg + 5digits ) -------------------------- Setelah kalibrasi
29
* Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display.
* Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.
Induktansi ( Lp/Ls ) : D ≦0.1
Range Akurasi Akurasi Remark
100Hz/120Hz 1000Hz
20uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) Setelah kalibrasi
200uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) Setelah kalibrasi
2000uH ± (0.8% + 5d ) ± (0.8% + 5d )
20mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )
200mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )
2000mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )
20H ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )
200H ± (0.5% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) Setelah kalibrasi
2000H ± (1% + 5d ) ----------------------- After calibration
Range Accuracy Accuracy Remark
10kHz 100khz
20uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) After calibration
200uH ± (0.8% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) After calibration
2000uH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )
20mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )
200mH ± (0.5% + 5d ) -----------------------
2000mH ± (0.5% + 5d ) -----------------------
Catatan:
* Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display.
* Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa kita dapat mengukur nilai
resistor, induktor dan kapasitor dengan menggunakan LCR meter. Penggunaannya juga tidak
tergolong sulit. Selain itu pengukuran dengan LCR meter jika dibandingkan pengukuran
secara manual nilai yang dihasilkan tidaklah jauh berbeda. Perbedaan tersebut bisa
disebabkan oleh:
 Keakuratan alat ukur yang semakin lama semakin berkurang.
 Menurunnya nilai komponen tersebut sehingga pada saat diukur nilainya berbeda
dengan yang tertera pada komponen tersebut.
 Adanya persentase toleransi pada komponen.
 Kondisi yang tidak mendukung pada saat dilakukan pengukuran.
 Faktor-faktor lingkungan lainnya.
3.2 Saran
LCR meter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka dari itu kami
menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan menggunakan alat itu dengan
sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.
31
Daftar Pustaka
Leader Electronics. Instruction Manual LCR Bridge Model LCR-740. Leader
electronics.Corp.
Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung : CV.Armico.
Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik.Jakarta : PT. Pradnya
Paramita.
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campurannoussevarenna
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Proposal Alat Pendeteksi Hujan
Proposal Alat Pendeteksi HujanProposal Alat Pendeteksi Hujan
Proposal Alat Pendeteksi HujanNurul Hasanah
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGANRESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGANPRAMITHA GALUH
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisimeko_dp
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik lindkw
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonRetnoWulan26
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 

La actualidad más candente (20)

Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Ohm-meter
Ohm-meterOhm-meter
Ohm-meter
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Proposal Alat Pendeteksi Hujan
Proposal Alat Pendeteksi HujanProposal Alat Pendeteksi Hujan
Proposal Alat Pendeteksi Hujan
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGANRESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
RESISTANSI SERI, PARALEL, DAN GABUNGAN
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 

Destacado

Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)najeebs10
 
Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)najeebs10
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranhery_nuzz
 
Lcr 800 user manual (1)
Lcr 800 user manual (1)Lcr 800 user manual (1)
Lcr 800 user manual (1)Slim Abid
 
Photoelectric sensors
Photoelectric sensorsPhotoelectric sensors
Photoelectric sensorsEF Society
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...
Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...
Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...SlideTeam.net
 
Testing & measuring instruments and environmental testing instruments
Testing & measuring instruments and environmental testing instrumentsTesting & measuring instruments and environmental testing instruments
Testing & measuring instruments and environmental testing instrumentsmecoinst
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukurDhea Intan Patya
 
Halderman ch041 lecture
Halderman ch041 lectureHalderman ch041 lecture
Halderman ch041 lecturemcfalltj
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
 
AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)
AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)
AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)Eklavya Sharma
 
Circuitlaws i-120122051920-phpapp01
Circuitlaws i-120122051920-phpapp01Circuitlaws i-120122051920-phpapp01
Circuitlaws i-120122051920-phpapp01Abrar Mirza
 
Ac and dc meters and kirchoff's laws
Ac and dc meters and kirchoff's lawsAc and dc meters and kirchoff's laws
Ac and dc meters and kirchoff's lawsNishkam Dhiman
 

Destacado (20)

Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)
 
Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)Q meter(rlc meter)
Q meter(rlc meter)
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
 
Lcr 800 user manual (1)
Lcr 800 user manual (1)Lcr 800 user manual (1)
Lcr 800 user manual (1)
 
Photoelectric sensors
Photoelectric sensorsPhotoelectric sensors
Photoelectric sensors
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Perkembangan teknologi-robot
Perkembangan teknologi-robotPerkembangan teknologi-robot
Perkembangan teknologi-robot
 
Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...
Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...
Renewable rechargeable batteries green charging design 2 powerpoint presentat...
 
Bridge ckt eim
Bridge ckt eimBridge ckt eim
Bridge ckt eim
 
Bridge circuits
Bridge circuitsBridge circuits
Bridge circuits
 
Testing & measuring instruments and environmental testing instruments
Testing & measuring instruments and environmental testing instrumentsTesting & measuring instruments and environmental testing instruments
Testing & measuring instruments and environmental testing instruments
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
 
Halderman ch041 lecture
Halderman ch041 lectureHalderman ch041 lecture
Halderman ch041 lecture
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
Charging C
Charging  CCharging  C
Charging C
 
7. kirchhoff s_rules
7. kirchhoff s_rules7. kirchhoff s_rules
7. kirchhoff s_rules
 
AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)
AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)
AC bridges ( Weins bridge, Desauty bridge, Maxwell's inductance bridge)
 
Circuitlaws i-120122051920-phpapp01
Circuitlaws i-120122051920-phpapp01Circuitlaws i-120122051920-phpapp01
Circuitlaws i-120122051920-phpapp01
 
Ac and dc meters and kirchoff's laws
Ac and dc meters and kirchoff's lawsAc and dc meters and kirchoff's laws
Ac and dc meters and kirchoff's laws
 

Similar a LCR METER

Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.
Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.
Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.Setyo Faithful
 
Instrumen elektronika 2 kel 6
Instrumen elektronika 2 kel 6Instrumen elektronika 2 kel 6
Instrumen elektronika 2 kel 6Nispi Hariyani
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaYuwan Kilmi
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxlukasnapitupulu
 
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor ListrikIPA 2014
 
Presentasi insel kelompok 3
Presentasi insel kelompok 3Presentasi insel kelompok 3
Presentasi insel kelompok 3Noviaris Hapsari
 
365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cell365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cellYudhaPratama111
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisrajanya
 
Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3
Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3
Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3Jeneng Ganti
 
Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi berbasis...
Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi  berbasis...Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi  berbasis...
Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi berbasis...mikronlabs
 
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor Siti Farida
 
METODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxMETODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxAzharBaiquni2
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 

Similar a LCR METER (20)

Pendahuluan pbl
Pendahuluan pblPendahuluan pbl
Pendahuluan pbl
 
CBR AAU.docx
CBR AAU.docxCBR AAU.docx
CBR AAU.docx
 
Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.
Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.
Adit priyadi modul alat ukur tugas drs. moch. solikin, m.kes.
 
Instrumen elektronika 2 kel 6
Instrumen elektronika 2 kel 6Instrumen elektronika 2 kel 6
Instrumen elektronika 2 kel 6
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahaya
 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptx
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
 
Presentasi insel kelompok 3
Presentasi insel kelompok 3Presentasi insel kelompok 3
Presentasi insel kelompok 3
 
365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cell365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cell
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3
Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3
Jbptunikompp gdl-jeffryhand-23393-3-bab3
 
Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi berbasis...
Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi  berbasis...Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi  berbasis...
Kapasitansi meter digital menggunakan metode pembandingan frekuensi berbasis...
 
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
Pembahasan
Pembahasan Pembahasan
Pembahasan
 
METODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptxMETODA PENGUKURAN.pptx
METODA PENGUKURAN.pptx
 
Pdte praktikum 3
Pdte   praktikum 3Pdte   praktikum 3
Pdte praktikum 3
 
L k p d
L k p dL k p d
L k p d
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 

Último

contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilcontoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilNengHodijatulKubro07
 
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7ssuser13ac8a
 
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan GedungPresentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedungssuser13ac8a
 
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdfAsistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdfdewiqu
 
computational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptxcomputational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptxanitapratiwi0724
 
bab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.ppt
bab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.pptbab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.ppt
bab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.pptammar71274
 

Último (6)

contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilcontoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
 
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
Presentasi Uji Kompetensi SKK Ahli Muda Teknik Rawa Level 7
 
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan GedungPresentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
 
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdfAsistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
Asistensi 1 Pemilihan Trase dan Analisis Multikriteria.pptx.pdf
 
computational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptxcomputational geometry - computer graphics.pptx
computational geometry - computer graphics.pptx
 
bab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.ppt
bab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.pptbab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.ppt
bab3stoikiometri kimia sekolah menengah atas.ppt
 

LCR METER

  • 1. MAKALAH ALAT UKUR LCR METER DAN PENGGUNAANNYA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengukuran listrik yang dibimbing oleh Bapak Achmad Safi’i,S.Pd. Oleh : 1. Abdurrahman Rasyid (140534602832) 2. Remboko Ainun Nazar (140534601841) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO SEPTEMBER 2014
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan rahmatnya ,makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah ini merupakan perwujudan usaha kami untuk senantiasa menambah wawasan. Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penulisan ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Pada akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Malang, 1 September 2014 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar................................................................................................................... i Daftar isi ...........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1 1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1 1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 1 1.5 Batasan Masalah ........................................................................................................ 2 1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 3 2.1 Definisi LCR Meter ................................................................................................... 3 2.1.1 Resistor............................................................................................................. 4 2.1.2 Induktor ........................................................................................................... 5 2.1.3 Kapasitor .......................................................................................................... 5 2.2 LCR Meter model 740 ............................................................................................... 6 2.2.1 Spesifikasi LCR Meter..................................................................................... 6 2.2.2 Pengoperasian................................................................................................. 10 2.3 Pembacaan Nilai Pengukuran .................................................................................. 11 2.3.1 Pengukuran Resistansi ................................................................................... 12 2.3.2 Pengukuran Kapasitansi ................................................................................. 14 2.3.3 Pengukuran Induktansi................................................................................... 18 2.4 Pengukuran Resistansi DC dengan Sumber Luar.................................................... 21 2.4.1 Penting Untuk Diperhatikan........................................................................... 21 2.4.2 Langkah-langkah Pengukuran........................................................................ 21 2.5 Prosedur Pengukuran C ........................................................................................... 22 BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 23 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 23 3.2 Saran ......................................................................................................................... 23 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 31
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Makalah ini membahas tentang LCR Meter, alat ukur ini sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi biasanya memiliki alat ukur yang mereka gunakan untuk keperluan teknis yaitu LCR Meter. Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat diketahui Induktansi (L,) Kapasitansi (C), Resistansi (R)dan.LCR Metersangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat. B. Rumusan Masalah LCR Meter merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligus oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut. Dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang : 1. Apa itu LCR Meter? 2. Apa saja fungsi LCR Meter? 3. Bagaimana bagian-bagian dari LCR Meter? 4. Bagaimana cara mengukur menggunakan LCR Meter? 5. Bagaimana tindakan pencegahan kerusakan LCR Meter? C. Tujuan 1. Mahasiswa terampil mempergunakan LCR Meter dengan baik danbenar. 2. Mahasiswa dapat menggunakan LCR Meter pada Komponen-komponen yang telah ditentukan. 3. Mahasiswa dapat menghitung secara manual nilai dari komponen-komponen tersebut tanpa menggunakan LCR Meter. 4. Mahasiswa dapat menghitung nilai dari komponen-komponen tersebutdengan menggunakan LCR Meter. D. Manfaat Manfaat dari makalah yang kami buat adalah untuk memberi pangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui LCR Meter secara mendalam.
  • 5. 2 E. Batasan Masalah Dalam hal ini kami batasi permasalahan yang di bahas yaitu sebatas tentang alat ukur listrik yaitu LCR Meter. F. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan ini dimulai tentang apa itu LCR Meter, fungsi dariLCR Meter, cara pencegahan kerusakan LCR Meter, metode pengukuran LCR Meter.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi LCR Meter LCR Meter adalah bagian dari alat uji elektronik yang digunakan untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistensi (R)dari komponen . Dalam versi sederhana dari alat ini nilai-nilai sebenarnya dari jumlah ini tidak diukur;agak impedansi diukur secara internal dan dikonversi untuk ditampilkan ke kapasitansi yang sesuai atau nilai induktansi.Bacaan akan cukup akurat jika kapasitor atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki komponen resistif signifikan impedansi.Lebih maju desain ukuran induktansi benar atau kapasitansi, dan juga resistansi setara seri kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif. Biasanya perangkat yang diuji (DUT) dapat dikenakan ACsumber tegangan .Meter mengukur tegangan menemukan dan arus melalui DUT.Dari rasio tersebut meter dapat menentukan besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan arus juga diukur dalam instrumen yang lebih maju;dalam kombinasi dengan impedansi, kapasitansi setara atau induktansi, dan resistansi, dari DUT dapat dihitung dan ditampilkan.Meter harus mengasumsikan baik paralel atau model seri untuk kedua elemen ini.Asumsi yang paling berguna, dan pada umumnya diadopsi, adalah bahwa pengukuran LR memiliki unsur-unsur dalam seri (seperti yang akan dihadapi dalam kumparan induktor) dan pengukuran CR memiliki elemen secara paralel (seperti yang akan dihadapi dalam mengukur kapasitor dengan dielektrik bocor).LCR Meter juga dapat digunakan untuk menilai variasi induktansi sehubungan dengan posisi rotor dalam mesin magnet permanen (namun harus diperhatikan karena beberapa LCR Meter dapat rusak oleh EMF yang dihasilkan diproduksi dengan memutar rotor dari motor magnet permanen ). Tangan memegang LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari 100 Hz, 120 Hz, 1 kHz, 10 kHz, dan 100 kHz untuk akhir meter atas.Resolusi layar dan pengukuran kemampuan jangkauan biasanya akan berubah dengan frekuensi uji. Benchtop LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari lebih dari 100 kHz.Mereka sering termasuk kemungkinan untuk menempatkan di tegangan DC atau arus pada sinyal
  • 7. 4 pengukuran AC.End meter lebih rendah menawarkan kemungkinan untuk memasok tegangan DC eksternal ini atau arus sedangkan perangkat akhir yang lebih tinggi dapat memasok mereka secara internal.Selain meter benchtop memungkinkan penggunaan perlengkapan khusus untuk mengukur komponen SMD, kumparan inti udara atau transformator. 2.1.1 Resistor Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untukmengatur serta menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut‘Weerstand’ (dalam bahasa belanda).digunakan juga untuk membatasi jumlaharus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistorbersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon. Satuan resistansi dari sebuahresistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (omega). Tipe resistorumumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan di kanan. Padabadannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkanpemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan alat ukur(contoh: ohm meter). Kode warna tersebut seperti ditunjukkan dibawah ini:
  • 8. 5 2.1.2 Induktor Induktor biasanya dilambang dengan L. Biasanya berbentuk lilitan,tapi juga memiliki berbagai jenis lainnya. Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor termasuk komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Pada umumnya induktor dibuat dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk kumparan atau lilitan. Induktor bersama kapasitor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Henry disebut satuan induktansi dimana ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l. Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya sebuah induktor adalah kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan beberapa kapasitansi. Lantaran kapasitas parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi pada suatu frekuensi. Induktor berinti magnet tak hanya memboroskan energi pada resistansi kawat, namun bisa memboroskan energi di dalam inti karena dampak histeresis, dan bisa mengalami non linearitas karena adanya penjenuhan pada arus tinggi 2.1.3 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpanmuatan listrik dalam waktu tertentu.Pengertian kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2
  • 9. 6 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika. Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya. Dilambangkan dengan huruf C.Jenis-jenis kapasitor diantaranya: kapasitor elko kapasitor mika kapasitor keramik 2.2 LCR meter model 740 LCR meter model 740 sistem jembatan dirancang untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R) dalam rangkaian pengukuran yang luas. Meter dilengkapi baterai didalamnya sebagai sumber tegangan DC untuk pengukuran R, sedangkan untuk pengukuran C dan L menggunakan osilator frekuensi 1 KHz dan system pendeteksi nol. Peraga hasil pengukuran menggunakan tiga digit. Koneksi masukan menggunakan sumber tegangan DC eksternal dan AC (950 Hz–40 KHz) dan adaptor AC. 2.2.1 Spesifikasi LCR meter Dalam pemilihan meter spesifikasi menjadi pertimbangan yang penting. Keputusan pilihan tergantung pada karakter mana yang lebih diperlukan, disesuaikan dengan tujuan pengukuran. Misalpemilihan meter untuk penelitian laboratorium tentu saja menggunakan pertimbangan yang berbeda dengan meter yang digunakan dibengkel. Meter dilaboratorium harus memenuhi kriteria peralatan laboratorium dimana akurasi sangat diperlukan harga mahal sedangkan untuk meter bengkel hanya sebagai indikasi sehingga akurasi bukan hal yang penting, harga murah.
  • 10. 7 Pengukuran Resistansi Range 0,001 O sampai 11 MOterbagi dalam 8 range dengan kesalahan + 10% untuk setiap range Resolusi 1 mO – 100 kO Akurasi Pada (20º sampai ± 5º C 1O sampai 100 kO ± (0,5% +0,1 % f.s.) 1 MO ± (0,1% +0,1 % f.s.) 0,1 O ± (2 % +0,1 % f.s.) Resistansi terminal residu Mendekati 3mO Pengukuran Kapasitansi Range 1 pF sampai 11000�F dalam delapan range sampai dengan kesalahan + 10% untuk setiap range Resoluaiminimum 1 pF Akurasi Pada (20º sampai ± 5º C) Range 1000pF – 100 µF ± (0,5% +0,1 % f.s.) 100 pF ± (1% +0,1 % f.s.) 1000 µF ± (3 % +0,1 % f.s.) Resistansi terminal residu Mendekati 3pF Pengukuran Induktasi Range 0,1 µF sampai 1100 H dalam delapan range sampai dengan kesalahan + 10% untuk setiap range Resoluai minimum 0,1 µH Akurasi Pada (20o sampai ± 5o C) Range 100 µH sampai 10H ± (0,5% +0,1 %f.s.) 100 H ± (1% +0,1 % f.s.) 10 µH ± (3 % +0,1 % f.s.) Resistansi terminal residu Mendekati 0,3 µH Pengukuran Faktor Disipasi dan Kualitas Range 0,01 sampai 30 pada frekuensi 1KHz terbagi dalam 2 range Akurasi ± 10% + 3 skala divisi Sumber pengukuran DC internal dan eksternal untuk pengukuran resstansi. AC internal 1kHz atau eksternal 50Hz sampai 40 kHz untuk pengukuran resistansi dan kapasitansi.
  • 11. 8 Kontrol Panel LCR -740 dan Koneksi 1. Saklar POWER dan controlSENSITIVITY : putar saklar POWER on atau off dan atur sensitivitas detector untuk pengaturan AC. 2. Indikator R,C,L : peraga 3 digit yang dikontrol oleh putaran knob, harga L sebenarnya tergantung pada saklar RANGE MULTIPLIER. 3. Knob pengunci L : untuk penguncian indikator R,C,L 2 pada pengaturan sebelumnya bila pengujian toleransi komponen, atur normally pada kanan atau posisi bebas. 4. Saklar NORMAL +1,00 L :pengaturan normal pada umumnya untuk pengukuran pembacaan langsung dari indikasi R,C,L +1 : pengaturan digunakan bila pengukuran di atas batas yang diukur. 5. Saklar RANGE MULTIPLIER:untuk memilih range komponen yang diukur. 6. Saklar SELECTOR:diatur pada R,C, L tergantung komponen yang akan diukur. 7. Indikator NULL : dengan skala 10 – 0 – 10 digunakan pada saat pengukuran resistansi DC dan skala 0 - 10 (pada sisi kanan adalah 0) untuk pengukuran kapasitansi dan induktansi. 8. Pengaturan mekanis nol : untuk indikator NULL. 9. Dial D Q : menggunakan dua skala, skala diluar untuk factor disipasi, D, dan skala di dalam untuk RE(ekuivalen resistansi seri) yang dikalibrasi pada frekuensi 1 kHz. Harga ekuivalen resistansi seri yang sebenarnya harus dihitung Rs = RE/(C�F) = (REX106)/(CpF) yang mana RE adalah pembacaan dial. 10. Saklar X1 – X10 : untuk memilih pengali untuk pembacaan D dan RE pada dial D,Q . 5 4 2 3 1 7 8 10 9 11 6 12 13 14
  • 12. 9 11. Saklar SOURCE:untuk memilih sumber internal rangkaian jembatan, DC untuk pengukuran resistansi DC dan AC pada frekuensi 1kHz untuk pengukuran resistansi, kapasitansi dan induktansi. 12. RED HI 13. BLUE EXT + DC : untuk dihubungkan dengan komponen yang akan diukur keduanya merupakan terminal mengambang terhadap ground. 14. Terminal BLACK:untuk grounding case. 15. Penutup baterai. 16. Pegangan untuk membawa meter. 17. Jack EXT, SIG, IN : untuk sumber AC eksternal dalam range 50 Hz sampai 40kHz, disisipkan dengan plug mini secara otomatis meng-offkan osilator 1kHz di dalam. 16 15 17 18 19
  • 13. 10 18. Jack telepon : untukmenyisipkan earphone plugbila menggunakan sinyal yang dapat didengar bersama-sama dengan meter penunjuk kondisi null, memungkinkan dihubungkan ke scope untuk tujuan yang sama. 19. Jack EXT, PWR, IN : Untuk dihubungkan ke LPS-169 adapter AC, bila disisipkan baterai internal di-offkan secara otomatis. 2.2.2 Pengoperasian Tindakan Pencegahan Kerusakan 1. Saklar power posisikan off selama perioda standby atau bila jembatan tidak digunakan. Ini akan memberi dampak baterai lebih tahan lama. 2. Cek pengaturan 0 dari null meter, untuk mencegah kesalahan pengukuran resistansi DC . Jika off atur saklar power pada posisi OFF dan atur skrup pengenolan meter jika diperlukan sehingga posisi jarum seperti berikut : 3. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal pengukuran merah dan biru 4. sependek mungkin. Ini diperlukan terutama untuk pengukuran komponen yang mempunyai nilai rendah. 5. Ketika knob indikator LCR dikunci dengan knob pengunci jangan putar paksa. 6. Gunakan adapter AC khusus LPS -169 jangan menggunakan tipe lain. Tepat nol
  • 14. 11 2.3 Pembacaan Nilai Pengukuran Bila jembatan telah diseimbangkan dengan indikator L, C, R dan pengaturan RANGE MULTIPLIER pembacaan dengan cara sebagai berikut : Range Pengali Indikasi LCR Harga yang diukur R 100Ω 6,85 685Ω (=100 X 6,85) 10kΩ 6,85 68,5kΩ (=10 X 6,85) 100kΩ 6,85 685kΩ (=100 X 6,85) C 100pF 6,8 68pF (=100X0,68) 0,1 µF 6,85 0,685µF (=0,1X6,85) 10µF 6,85 68,5µF (=10X6,85) L 10µH 0,68 6,8µH (=10X0,68) 10mH 6,85 68,5mH (=10X6,85) 10H 6,85 68,5 H (=10X6,85) Penggunaan pengaturan saklar normal dari +1,00 Pada umumnya pengukuran saklar ini diatur pada posisi NORMAL. Oleh karena tu bila pengukuran yang lebih tinggi dari indikasi 9,99 diberikan range pengali, ini memungkinkan untuk memperluas range 10%. Ini dikerjakan dengan memutar knob indikator sampai 9,00 dan mengatur saklar pada +1,00. Pembacaan akan dimulai dari 9,00 sampai 0,00 meskipun harganya akan fari 10,00 keatas sampai 11,00 (dengan menambahkan 1 pada pembacaan). Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini. Pembacaan Nilai yang diukur 9,00 10,00 (=9,00 + 1,00) 9,01 10,01 9,5 10,5 dan seterusnya
  • 15. 12 Setelah pengaturan +1,00 saklar direset NORMAL. Ini untuk mencegah terjadinya kesalahan akibat penambahan pengukuran 1,00 pada signifikan pertama, sehingga meter menunjuk 5,5 pada harga sebenarnya 6,5. 2.3.1 Pengukuran Resistansi 1. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru. 2. Atur saklar pemilih pada posisi R perhatikan gambar.  Sumber tegangan DC dipilih pada DC/R.  NORMAL +1,00 PADA NORMAL.  Saklar power pada posisi ON.
  • 16. 13  RANGE MULTIPLIER digunakan sesuai komponen yang akan diukur, bila belum diketahui atur pada range yang lebih tinggi agar memberi keleluasaan ayunan penunjuk kekanan dan kekiri. 3. Putar knob LCR sampai indikator NULL berada ditengah. Bila diperlukan atur range multiplier. 4. Baca indikasi LCR dan terapkan range multiplier dalam menentukanharga resistansi. Catatan: a. Jika menggunakan range 1MO penunjuk null mungkin tidak terdefinisikan dengan baik, dalam kasus demikian dapat digunakan tegangan DC eksternal. Alternatifnya jika resistor atau komponen yang diukur non induktif, dapat digunakan tegangan internal AC pada frekuensi 1 kHz. Yang berubah hanya saklar SELECTOR pada R dan SOURCE pada AC /RCL b. Pada pengukuran range 0,1 O, resistansi residuterminal harus diperhitungkan.
  • 17. 14 2.3.2 Pengukuran Kapasitansi 1. Atur saklar SELECTOR pada C perhatikan gambar :  Saklar SOURCE pada AC/RL  Dial D Q pada 0  Saklar D Q pada posisi X1
  • 18. 15  Saklar NORMAL +1,00 pada posisi NORMAL  Saklar POWER pada posisi ON  Kontrol SENSITIVITY diatur untuk NULL pembacaan meter pada “5”. 2. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.
  • 19. 16 3. Atur saklar RANGE MULTIPLIER dan knob LCR untuk mendapatkan ayunan minimum atau mengarah 0. 4. Atur dial D, Q dan catat kondisi pengenolan, atur control SENSITIVITY jika diperlukan. 5. Atur kembali knob RCL dan dial D, Q untuk mendapatkan kondisi pengenolan paling baik.
  • 20. 17 6. Jika pengaturan dial sampai mendekati 3 atur saklar D,Q pada posisi X10. 7. Pembacaan hasil pengukuran Kapasitansi = Range multiplier X indikasi LCR. Faktor disipasi D pasa 1 kHz langsung dari hasil pembacaan dikalikan dengan 10 jika saklar A, Q pada posisi X10. Ekuivalen resistansi seri Rs, nilainya dihitung melalui hubungan Rs = (RE) /(CµF)= (RE X 106)/(CpF) dimana RE adalah pembacaan dial. Catatan : 1. Kapasitor yang baik mempunyai nilai D yang sangat rendah dan sebaliknya. 2. Pada pengukuran C diatas 1000pF kapasitansi residu terminal harus diperhitungkan. 3. Untuk pengukuran kapasitansi yang besar(elektrolitik, mempunyai polar diukur menggunakan frekuensi yang rendah misalnya 120Hz menggunakan sumber AC eksternal).
  • 21. 18 2.3.3 Pengukuran Induktansi 1. Pengaturan control saklar power pada posisi OFF dan saklar pemilih pada posisi L.  Saklar sumber tegangan AC  Saklar DQ X1 - X10 dipilih pada posisi X1  Saklar normal -+1,00 dipilih pada posisi normal
  • 22. 19 Dial DQ mendekatititiktengah (Q sekitar 0,3) Dial LCR digital mendekati 2,5 1. Hubungkankomponen yang akandiukurpada terminal merahdan terminal biru (sumberteganganeksternal DC).PutartombolSENSITIVIFY searahjarum jam secaraperlahan – lahan. 2. Nyalakan, danatursampaijarumberpindahkesisikanantitik NULL danberada di posisiantara 2 dan 3 Posisi 1mH Diatur 2,5 Posisi 0,3
  • 23. 20 3. Pilih range pengukurandenganmengikutiprosedurterutamapadasaatmengukur L belum di ketahui. Bagaimanapun, jikakomponen yang diukurdiketahuinilaiperkiraannyapilih range multiplier dan dial R,C, L padaharga yang sesuai.  Putar dial DQ, dan tempatkan disuatu titik dimana dip jelas terlihat. (Saat dial DQ diputar dalam arah yang sama, jarum meter bergerak kearah NULL, kemuadian begoyang kembali ke kanan. Di waktu yang sama, titik dimana jarum muncul bergerak mendekat menuju titik NULL ini disebut sebagai Dip points). Meskipun jarum indikator bergerak menuju NULL, tombol DQ sampai akhirnya menjadi nol ( rotasi searah jarum jam menuju titik ekstrim ini) tanpa memperlihatkan dip point. Dalam kasusu demikian pilih range lain dengan menekan tombol range, dan mencoba meletak kan dip point dengan cara yang sama.  Seandainya dip point tidak bisa diletakkan meskipun tombol DQ berputar penuh searah jarum jam, atur tombol X1- X10 pada X10 dan coba untuk menempatkan sebuah titik. Saat dip point tetap tidak didapat, pilih range lain dengan menekan tombol range, dan coba untuk meletakkan dip point. 4. Dalamwaktu yang sama, cobauntukmencarisebuahtitiksambilmenyetel knob SENSITIVITY untukmendapatkanjarumindikator point terletakdititikantara 2 dan 3 padapegangansisikanan. (Apabilatitiktidakdapatditemukan, periksabagianbagiannyaapabilakabelnyapatahkarenapengukuranresisten DC pada range R ). 5. Jika dip point sudahdiperoleh, lakukanlangkah-langkahberikutini. Atur dial DQ padatitikdimanaterjadi dip terbesar. Kemudianatur dial digital LCR untukmendapatkantitik dip terbesar. (padasaat yang samauntukmendapatkan dip point atur knob SENSITIVITY hinggajarumindikatormenunjukantara 2 dan 3). 6. Dengancara yang samalokasikan dip point denganmengatur dial DQ dan RCL secaraberturut-turut. Perhatian Pengenolan nilai induktansi dengan memutar dial DQ minimum pada arah berlawanan jarum jam. Bila resistansi dc komponen induktansi yang diuji sangat besar, atau Q kumparan kurang dari 0,1 pengukuran dilakukan dengan frekuensi pengukuran (1kHz). Sebaliknya nilai maksimum dial Q diputar maksimum searah jarum jam 1X – 10X. Jika saklar sudah diatur pada posisi X10 ternyata Q lebih besar dari 30 diluar range pengukuran, maka tambahkan resistor seri beberapa ohm sampai beberapa ratus ohm ke induktor sehingga mengurangi Q sampai kurang dari 30.
  • 24. 21 2.4 Pengukuran Resistansi DC Dengan Sumber Luar Pada saat pengukuran resistansi DC dari komponen yang tidak diketahui pada nilai resistansi yang tinggi dengan sumber baterai dalam mungkin pengenolan indikasi tidak dapat terjangkau. Dalam kasus demikian diperlukan sumber tegangan DC luar. 2.4.1 Penting untuk diperhatikan : 1. Atur tegangan tinggi masukan, pada saat dihubungkan dengan colok meter dalam keadaan Off. 2. Hati-hati jangan sampai menyentuh tegangan tinggi. 3. Pelindung resistor harus selalu digunakan pada masukan rangkaian. 4. Bila akan merubah range MULTIPLIER atur dahulu masukan DC pada posisi Off, pastikan bahwa tegangan dan renge aman digunakan, jika ini tidak terpenuhi dapat merusak komponen rangkaian dalam. 2.4.2 Langkah-langkah Pengukuran 1. Atur saklar POWER (knob control SENSITIVITY) pada posisi off. 2. Atur supply DC eksternal pada posisi off. 3. Hubungkan colok negatip meter ke terminal hitam dan colok positip meter ke biru (Ext +DC) perhatikan gambar. 4. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru. 5. Putar knob LCR dan baca penunjukkan, pembacaan dengan multiplier sama seperti pengukuran dengan sumber tegangan dalam Off Ke sumber tegangan
  • 25. 22 Catatan : Besarnya tegangan DC yang digunakan tergantung pada pengaturan RANGE MULTIPLIER dengan table di bawah ini. Pengaturan RANGE MULTIPLIER 1 kO 10 kO 100 kO 1 MO Tegangan Masukan Maks 30V 70V 220V 500V Resistor seri pelindung >180O >2,2 kO > 27kO > 56kO 2.5 Prosedur Pengukuran C 1. Menghubungkan masukan Keluaran generator menggunakan cord asesori yaitu dihubungkan ke jack EXT, SIGN, IN pada casis bagian depan seperti ditunjukkan pada gambar. Sebuah kapasitor 1 µF dihubungkan seri dengan colok “hot”. a.Saklar SELECTOR dipilih pada C atau L sesuai dengan komponen yang akan diukur. b.Saklar SOURCE pada AC/RCL (Jika masukan esksternal dihubungkan ke sumber internal 1 kHz dan rangkaian kondisi off). c.C atau L diukur dengan cara yang sama seperti pada pengukuran sumber internal. Dial control SENSITIVITY diatur, D, Q dan indikator dan saklar RANGE MULTIPLIER untuk mencapai kondisi null. d.Nilai C atau L ditentukan oleh pengaturan RANGE MULTIPLIER dan indikator RCL.
  • 26. 23 LCR METER DIGITAL Model LCR200 Alat ukur ini akan digunakan untuk mengukur kapasitansi, induktansi dan resistansi menggunakan uji frekuensi 100Hz, 120Hz 1 kHz, 10 kHz dan 100 kHz. Dual layar secara bersamaan akan menampilkan kualitas yang terkait faktor, disipasi atau nilai sudut fasa menggunakan serangkaian atau rangkaian ekuivalen paralel.
  • 27. 24 BAGIAN LCR METER DIGITAL A. Pengaturan 1. Tekan tombol POWER untuk menghidupkan meter di. 2. Meter akan menyala dalam modus standar: AUTO LCR dan 1kHz 3. APO akan aktif dengan auto penutup setiap 5 menit kecuali adaptor AC yang digunakan. LCR pilihan parameter utama 1. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto diaktifkan dan dengan ikon "APO" (auto listrik off), "Auto" (kisaran otomatis) dan "LCR" (auto-parameter) muncul di bagian atas display. 2. Untuk memilih parameter secara manual, tekan tombol L / C / R untuk melangkah melalui dan pilih parameter yang diinginkan. Setiap tombol tekan akan berurutan display: Auto LCR Auto Range Auto Parameter Auto L Auto Range Auto Indutance Auto C Auto Range Auto Capasitance Auto R Auto Range Auto Resistance DCR DC Resistance
  • 28. 25 3. Nilai parameter utama akan ditampilkan di layar atas dan sekunder parameter di layar bawah. B. Pemilihan parameter sekunder D / Q / θ 1. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto "LCR" diaktifkan. .suatu Primer dan parameter sekunder akan secara otomatis dipilih berdasarkan nilai yang diukur impedansi. 2. Untuk secara manual memilih layar sekunder, pertama-tama pilih display utama. 3. Tekan tombol D / Q / θ untuk memilih parameter sekunder: L D, Q, ESR (RP) atau θ C D, Q, ESR (RP) atau θ R none DCR none 4. Nilai parameter sekunder akan ditampilkan pada layar yang lebih rendah C. Seri atau Paralel 1. Pengukuran standar Bila modus fungsi L / C / R dipilih dan 'AUTO "diaktifkan dalam mode serial atau paralel otomatis dipilih. Sebuah rangkaian ekuivalen paralel (Lp, Cp atau Rp) akan dipilih jika impedansi lebih besar dari 10kΩ. Serangkaian rangkaian ekuivalen (Ls, Cs atau Rs) akan dipilih jika impedansi kurang dari 10kΩ. 2. Tekan tombol SER / PAR yang diperlukan untuk mengubah pilihan default. D. Frekuensi Tekan tombol FREQ untuk mengubah frekuensi uji. Pilihannya yaitu: 100Hz, 120Hz, 1kHz, 10kHz dan 100kHz. E. Data Hold Tekan tombol HOLD untuk membekukan membaca di layar. Tekan Tombol HOLD lagi untuk membatalkan mode hold dan kembali ke operasi normal. F. Relatif /% Fungsi The REL / mode% memungkinkan untuk pengukuran deviasi% dari nilai referensi yang tersimpan. 1. Pengaturan meter dengan parameter yang diperlukan untuk tes yang akan dilakukan. 2. Masukkan komponen referensi ke perlengkapan tes dan menunggu pembacaan stabil. 3. Tekan tombol REL /% untuk menyimpan nilai. Ikon Δ akan muncul di layar. 4. Untuk semua pengukuran berikutnya, pembacaan pada layar yang lebih rendah akan menunjukkan% yang perbedaan antara komponen saat ini diukur dan nilai yang disimpan. 5. Tekan terus REL /% tombol untuk> 2 detik untuk keluar dari mode tersebut. G. Sorting
  • 29. 26 Modus pemilahan digunakan untuk memilih komponen dalam batas% dari nilai referensi. 1. Masukkan komponen acuan dan mengatur parameter uji. "LCR" auto-parameter tidak diperbolehkan dalam mode penyortiran. 2. Dengan membaca diinginkan pada layar, tekan tombol SORT untuk membangun referensi nilai. Layar utama akan menunjukkan "LULUS" dan layar yang lebih rendah akan menunjukkan nilai komponen. Default sorting% adalah +/- 1%. Catatan: Jika nilai referensi di atas 2.000 jumlah atau di bawah 200 jumlah, jenis tidak akan bekerja. 3. Tekan tombol SETUP secara berurutan untuk mengubah Range, Referensi nilai, dan% yang Toleransi. a. Rentang: Dengan "RANGE" ikon berkedip, tekan tombol ◄ atau ► untuk mengubah jangkauan. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan melanjutkan ke pengaturan Nilai. b. Pengaturan Nilai: Tekan ◄ atau ► tombol untuk memilih digit berkedip untuk penyesuaian. tekan ▲ atau ▼ tombol untuk menyesuaikan nilai digit. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan melanjutkan ke pengaturan Toleransi. c. Toleransi pengaturan: Tekan ◄ atau ► tombol untuk melangkah melalui toleransi tersedia Pilihan: ± 0,25% ± 0,5% ± 1% ± 2% ± 5% ± 10% ± 20% + 80% -20% Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan Toleransi. 4. Tekan tombol SORT untuk> 2 detik untuk keluar dari mode Sorting. H. Open / Kalibrasi Pendek Dalam rangka meningkatkan akurasi tinggi / pengukuran impedansi rendah, dianjurkan untuk melakukan OPEN modus kalibrasi / PENDEK sebelum pengukuran. Hal ini menghilangkan impedansi liar di uji memimpin atau perlengkapan. 1. Tekan tombol CAL untuk lebih dari 2 detik untuk memulai prosedur kalibrasi terbuka / pendek 2. "CAL" icon dan "terbuka" muncul di layar 3. Dengan tidak ada komponen yang terhubung, tekan tombol CAL. Layar akan menghitung mundur dari 30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di layar. 4. Tekan tombol CAL dan "Srt" akan muncul.
  • 30. 27 5. Pendek masukan dan tekan tombol CAL. Layar akan menghitung mundur dari 30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di layar. 6. Tekan tombol CAL untuk keluar dari mode kal. 7. Jika LULUS muncul untuk kedua mode OPEN dan PENDEK, data kalibrasi akandisimpan. 8. Jika FAIL muncul untuk kalibrasi baik, impedansi itu terlalu besar untuk nol dan data tidak disimpan. I. Backlight Tekan tombol untuk menghidupkan backlight lampu latar pada. Tekan lagi untuk mematikannya. J. Penjaga Terminal Penjaga itu digunakan untuk meningkatkan kekebalan kebisingan dan mengurangi impedansi liar. Tes opsional perlengkapan memanfaatkan fitur penjaga. K. Auto Power Off Untuk memperpanjang masa pakai baterai, APO akan mengubah meter setelah 5 menit tidak aktif (ada tombol yang ditekan). Meteran akan alarm (beep) tiga kali sebelum power dimatikan. Tekan setiap tombol untuk reset APO dan terus menggunakan meter. L. RS232 port output Port RS232 tidak aktif pada alat ukur ini. M. AC Adaptor Meter dapat didukung dari adaptor AC (9VDC, 1A). Ketika adaptor AC yang digunakan, APO adalah dinonaktifkan. Membeli Linear Power Supply (9V 1A) dari pihak ketiga. Electrical Specifications (23± 5 ° C ) RESISTANSI DC Range Akurasi remake 20Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 200KΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2MΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 20MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 200MΩ ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi RESISTANSI AC Range Akurasi Akurasi Remake 100Hz/120Hz 1000Hz 20Ω ± ( 1%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi
  • 31. 28 200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 200kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 20MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi Range Akurasi Akurasi Remake 10kHz 100kHz 20Ω ± ( 1%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 200kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 20MΩ ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi * Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display. * Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display. Kapasitansi ( Cp/Cs ) : D ≦0.1 Range Accuracy accuracy Remake 10kHz 100kHz 20pF ± ( 2.0%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 200pF ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2000pF ± ( 0.8%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 20nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 200nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2000nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 20uF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 200uF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 2000uF ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) 20mF ± ( 2.0%rdg + 5digits ) -------------------------- Kapasitansi ( Cp/Cs ) : D ≦0.1 Range Akurasi Akurasi Remark 10kHz 100kHz 20pF ± (1.0%rdg + 5digits ) ± (1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi 200pF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits ) Setelah kalibrasi 2000pF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits) Setelah kalibrasi 20nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits ) 200nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5d igits) 2000nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits ) 20uF ± (0.8%rdg + 5digits ) ± (0.8%rdg+ 5digits ) 200uF ± (1.0%rdg + 5digits ) -------------------------- Setelah kalibrasi
  • 32. 29 * Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display. * Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display. Induktansi ( Lp/Ls ) : D ≦0.1 Range Akurasi Akurasi Remark 100Hz/120Hz 1000Hz 20uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) Setelah kalibrasi 200uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) Setelah kalibrasi 2000uH ± (0.8% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) 20mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d ) 200mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d ) 2000mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d ) 20H ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d ) 200H ± (0.5% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) Setelah kalibrasi 2000H ± (1% + 5d ) ----------------------- After calibration Range Accuracy Accuracy Remark 10kHz 100khz 20uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) After calibration 200uH ± (0.8% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) After calibration 2000uH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d ) 20mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d ) 200mH ± (0.5% + 5d ) ----------------------- 2000mH ± (0.5% + 5d ) ----------------------- Catatan: * Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display. * Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.
  • 33. 30 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa kita dapat mengukur nilai resistor, induktor dan kapasitor dengan menggunakan LCR meter. Penggunaannya juga tidak tergolong sulit. Selain itu pengukuran dengan LCR meter jika dibandingkan pengukuran secara manual nilai yang dihasilkan tidaklah jauh berbeda. Perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh:  Keakuratan alat ukur yang semakin lama semakin berkurang.  Menurunnya nilai komponen tersebut sehingga pada saat diukur nilainya berbeda dengan yang tertera pada komponen tersebut.  Adanya persentase toleransi pada komponen.  Kondisi yang tidak mendukung pada saat dilakukan pengukuran.  Faktor-faktor lingkungan lainnya. 3.2 Saran LCR meter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka dari itu kami menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan menggunakan alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.
  • 34. 31 Daftar Pustaka Leader Electronics. Instruction Manual LCR Bridge Model LCR-740. Leader electronics.Corp. Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung : CV.Armico. Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik.Jakarta : PT. Pradnya Paramita. http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor/