Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk insan kamil yang berakhlak mulia dan taqwa kepada Allah. Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan seluruh aspek kemanusiaan siswa, baik rohani maupun jasmani, agar dapat hidup sesuai ajaran agama hingga akhir hayat.
2. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan
berasal dari kata dasar “didik” (mendidik)
Pendidikan mempunyai pengertian proses
pengubahan dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,
proses perluasan, dan cara mendidik
3. Filsafat Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
studi tentang pandangan filosofis dari sistim dan
aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-
masalah kependidikan dan bagaimana
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan manusia Muslim dan umat Islam
4. Prinsip-prinsip dan kepercayaan-
kepercayaan yang berasal dari ajaran Islam
atau sesuai dengan jiwa Islam yang
mengandung kepentingan pelaksanaan dan
bimbingan dalam bidang pendidikan.
5. Filsafat pendidikan adalah penggunaan
filsafat untuk mempelajari pendidikan
Di dalam buku itu juga dikutip tentang
pendapat Prof. John Dewey “Filsafat
adalah teori umum dari pendidikan”
maksudnya ialah untuk menunjukkan
bahwa filsafat dan pendidikan itu sangat
berhubungan secara esensial
6. Menyatakan bahwa Filsafat Pendidikan Islam
terdiri dari kata filsafat, pendidikan dan Islam.
Namun demikian ketiganya tidaklah berdiri
sendiri-sendiri, melainkan mempunyai
hubungan yang sangat era menurut hukum
DM (Diterangkan-Menerangkan). Dengan
demikian, meskipun terdiri dari tiga kata,
ketiganya dapat direntang menjadi satu
kalimat yang mewakili satu pengertian, yaitu
filsafat tentang pendidikan yang bercorak
Islam.
7. 1. Menunjukkan problema yang dihadapi oleh
pendidikan Islam, sebagai hasil dari pemikiran
yang mendalam, dan berusaha untuk memahami
duduk masalahnya
2. Memberikan pandangan tertentu tentang manusia
(menurut Islam)
3. Manusia mempunyai potensi pembawaan yang
harus ditumbuhkan dan diperkembangkan
4. Memberikan informasi apakah proses pendidikan
Islam yang berjalan selama ini mampu mencapai
tujuan pendidikan Islam yang ideal, atau tidak
8. 1. Objek material Filsafat Pendidikan Islam sama
dengan objek filsafat pada umumnya, yaitu
segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu yang
ada mencakup “ada yang tampak” dan “ada
yang tidak tampak”.
2. Objek formal Filsafat Pendidikan Islam
adalah sudut pandang yang menyeluruh,
radikal, dan objektif tentang pendidikan Islam
untuk dapat diketahui hakikatnya. Objek
formal Filsafat Pendidikan Islam dalam dua
kerangka, makro dan mikro.
9. MAKRO MIKRO
Objek formal filsafat itu
sendiri, yaitu mencari
keterangan secara
radikal mengenai
Tuhan, manusia dan
alam, yang tidak dapat
dijangkau oleh
pengetahuan biasa
Hal-hal yang merupakan
faktor atau kemampuan
dalam proses pelaksanaan
pendidikan
Faktor atau komponen:
tujuan pendidikan,
pendidik,anak didik, alat
pendidikan (kurikulum,
metode, dan penilaian
pendidikan) dan
lingkungan pendidikan
10. 1. Apakah hakekat pendidikan itu.
2. Apakah pendidikan itu berguna untuk membina
kepribadian manusia
3. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu
4. Siapakah hakekatnya yang bertanggungjawab terhadap
pendidikan itu, dan sampai dimana tanggungjawab tersebut
5. Apakah hakekat pribadi manusia itu
6. Apakah hakekat masyarakat itu, dan bagaimana kedudukan
individu dalam masyarakat, apakah individu itu
independen ataukah dependen dalam masyarakat
7. Apakah isi kurikulum yang relevan dengan pendidikan
yang ideal
8. Bagaimana metode pendidikan yang efektif untuk mencapai
pendidikan yang ideal
9. Bagaimana azas penyelenggaraan pendidikan yang baik
11. 1. Filsafat pendidikan Islam itu dalam segala prinsip,
kepercayaan dan kandungannya, sesuai dengan ruh
(spirit) Islam
2. berkaitan dengan realitas masyarakat dan kebudayaan
serta sistem sosial, ekonomi, dan politiknya
3. harus bersifat terbuka terhadap segala pengalaman
kemanusiaan yang baik
4. Pembinaannya haruslah didasarkan atas hasil dan
pengalaman yang lama dan berhasil atas kajian yang
mendalam dan luas terhadap berbagai ilmu, cabang-
cabang pengetahuan, dan pengalaman kemanusiaan
5. harus bersifat universal yang mengambil ukuran
berbagai faktor; spiritual, budaya, sosial, ekonomi,
politik, pendidikan, dan psikologikal
12. 6. Semua sumber haruslah bersifat memilih (selective).
Dipilih yang penting dan sesuai dengan ruh agama
Islam.
7. bebas dari segala pertentangan dan persanggahan
antara prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan
8. Haruslah betul atau sehat dari segala andaian dan
mendalam ke akar-akarnya dan dipisahkan
(classification) dengan terperinci dan jelas
9. haruslah berjalan atas dasar kerjasama yang kolektif
dan pakar-pakar ikut serta, pekerja-pekerja, dan orang-
orang yang menaruh minat terhadap pendidikan dan
pengajaran terhadap fikiran filsafat, berbagai ilmu dan
bidang-bidang pengetahuan yang berkaitan dengan
filsafat pendidikan
10. harus bersifat dinamik fleksibel
13. George R. Knight (1982) menuturkan empat
urgensi mempelajari Filsafat Pendidikan, yaitu
1. membantu para pendidik menjadi paham akan
persoalan-persoalan mendasar pendidikan;
2. memungkinkan para pendidik untuk dapat
mengevaluasi secara lebih baik menganai tawaran-
tawaraan yang merupakan solusi bagi persoalan-
persoalan tesebut;
3. membekali para pendidik berpikir klarifikatif tentang
tujuan-tujuan hidup dan pendidikan;
4. memberi bimbingan dalam mengembangkan suatu sudut
pandang yang konsisten secara internal, dan dalam
mengembangkan suatu program pendidikan yang
berhubungan secara realistik dengan konteks dunia
global yang lebih luas
14. Al-Syibany secara khusus menjelaskan bahwa
mempelajari Filsafat Pendidikan Islam memiliki
beberapa kegunaan sebagai berikut
1. membantu para perancana dan para pelaksana pendidikan
untuk membentuk suatu pemikiran yang sehat tentang
pendidikan
2. asas bagi upaya menentukan berbagai kebijakan pendidikan
3. dijadikan asas bagi upaya menilai keberhasilan pendidikan
4. dijadikan sandaran intelektual bagi mereka yang
berkecimpung dalam dunia praksis pendidikan
5. dijadikan dasar bagi upaya pemberian pemikiran pendidikan
dalam hubungannya dengan masalah spiritual, kebudayaan,
sosial ekonomi, dan politik
15. Pada intinya, Filsafat Pendidikan Islam
merupakan pegangan dan pedoman yang
dapat dijadikan landasan filosofis bagi
pelaksanaan pendidikan Islam dalam rangka
menghasilkan generasi baru yang
berkepribadian Muslim
Filsafat Pendidikan Islam dapat diibaratkan
sebagai kompas yang menadi penentu arah
dan strategi kemajuan pendidikan Islam.
16. Prof. Dr. M. A’thiyah Al-Abrasy
Para ahli pendidikan pendidikan dan pengajaran
bukanlah memenuhi otak anak didik dengan
segala macam ilmu yang belum mereka ketahui,
tetapi maksudnya ialah mendidik akhlak dan jiwa
mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan),
membiasakan mereka dengan kesopanan yang
tinggi mempersiapkan mereka untuk suatu
kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur.
Maka tujuan pokok dan terutama dari pendidikan
Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan
jiwa
17. Dr. Omar M. Al Toumy
Tentang tujuan-tujuan individual yang ingin dicapai
oleh pendidikan Islam, maka pada
keseluruhannya berkisar pada pembinaan pribadi
Muslim yang berpadu pada perkembangan dari
segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual, dan
sosial. Atau dengan lebih jelas lagi, ia berkisar
pada keseluruhannya pada pembinaan warga
negara Muslim yang baik, yang percaya pada
Tuhan dan agamanya, berpegang teguh pada
ajaran-ajaran agamanya, dan berakhlak mulia
18. Brubacher
Brubacher memberikan dua macam nilai
pendidikan yaitu nilai instrumental dan nilai
intrinsic. Nilai Instrumental adalah nilai-nilai
yang dinilai baik karena mereka baik untuk
sesuatu. Nilai intrinsik adalah nilai-nilai yang
dinilai baik, bukan untuk sesuatu yang lain,
tapi dalam dan dari diri mereka sendiri
19. Menurut Buku “Ilmu Pendidikan Islam”
Dalam membicarakan tujuan pendidikan Islam ini
mengharapkan dengan adanya pendidikan Islam orang
akan menjadi “insan kamil” dengan pola taqwa. Insan kamil
artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan
berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya
kepada Allah SWT
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara
lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang
meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan tujuan.
tujuan akhir ialah dihubungkan dengan proses pengakhiran hidup
di dunia atau mati, tetapi bukan mati begitu saja tetapi dalam
keadaan sebagai seorang Muslim. Ini biasa terjadi karena proses
pendidikan itu berlangsung seumur hidup, maka akhir hayat
merupakan pula akhir tujuan pendidikan.