1. KONSEPSI
BENCANA DAN
KEDARURATAN
BADAN KOORDINASI NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI
(BAKORNAS PBP)
2. Topik Bahasan:
De finis i Be nca na
J e nis Be nca na
S udut pa nda ng Be nca na
P e rge s e ra n P a ra digma P e na nggula nga n
Be nca na
3. Tujua n P okok P B
Tujuan bernegara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa
dan tumpah darah Indonesia
mencerdaskan kehidupan bangsa,
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan ikut menciptakan
perdam aian dunia
4. Bencana (disaster)
Suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena
ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan,
sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta
benda dan kerusakan lingkungan; kejadian ini terjadi di
luar kemampuan masyarakat dengan segala
sumberdayanya.
Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu
masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang
meluas pada kehidupan manusia dari segi materi,
ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui
kemampuan masyarakat ybs untuk mengatasi dengan
menggunakan sumberdaya mereka sendiri (ISDR,
2004)
5. Jenis Bencana
Geologi Teknologi
Gempabumi, Kecelakaan
tsunami,
longsor, gerakan tanah transportasi, industri
Hidro-meteorologi
Lingkungan
Kebakaran,kebakaran
Banjir,
topan, banjir hutan, penggundulan
bandang,kekeringan hutan.
Biologi Sosial
Epidemi,penyakit Konflik, terrorisme
tanaman, hewan
7. Sudut Pandang tentang Bencana :
Konvensional
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Terapan
Progresif
Ilmu Sosial
Holistik
8. Pandangan Konvensional
Be nca na me rupa ka n s ifa t a la m (ta kdir)
Te rja dinya be nca na me rupa ka n s ua tu:
mus iba h a ta u ke ce la ka a n;
tida k da pa t dipre diks i;
tida k me ne ntu te rja dinya ;
tida k te rhinda rka n;
tida k da pa t dike nda lika n.
Ma s ya ra ka t dipa nda ng s e ba ga i ‘korba n’ da n
‘pe ne rima ba ntua n’ da ri piha k lua r.
9. Pandangan Ilmu Pengetahuan
Alam
Be nca na me rupa ka n uns ur lingkunga n
fis ik ya ng me mba ha ya ka n ke hidupa n
ma nus ia .
S e ba ga i ke kua ta n a la m ya ng lua r
bia s a .
Be nca na me rupa ka n pros e s ge ofis ik,
ge ologi da n hidrome te orologi.
P a nda nga n ini me nga ngga p s e mua
be nca na a da la h pe ris tiwa a la mia h,
tida k me mpe rhitungka n ma nus ia
s e ba ga i pe nye ba b be nca na .
10. Pandangan Ilmu Terapan
P a nda nga n ini me liha t be nca na
dida s a rka n pa da be s a rnya ke ta ha na n
a ta u tingka t ke rus a ka n a kiba t be nca na .
P a nda nga n ini dila ta r be la ka ngi ole h
ilmu-ilmu te knik s ipil
ba nguna n/kons truks i.
P e ngka jia n be nca na le bih ditujuka n
pa da upa ya untuk me ningka tka n
ke kua ta n fis ik s truktur ba nguna n untuk
me mpe rke cil ke rus a ka n.
11. Pandangan Progresif
Menganggap bencana sebagai
bagian yang biasa dan selalu terjadi
dalam pembangunan.
Bencana sebagai masalah yang tidak
pernah berhenti dalam proses
pembangunan.
Peran pemerintah dan masyarakat
dalam manajemen bencana adalah
mengenali bencana itu sendiri.
12. Pandangan Ilmu Sosial
Pandangan ini memfokuskan pada
bagaimana tanggapan dan kesiapan
masyarakat menghadapi bahaya.
Bahaya adalah fenomena alam,
akan tetapi bencana bukanlah alami.
Besarnya bencana tergantung pada
perbedaan tingkat kerentanan
masyarakat menghadapi bahaya atau
ancaman bencana.
13. Pandangan Holistik
Pendekatan ini menekankan pada
bahaya dan kerentanan, serta
kemampuan masyarakat dalam
menghadapi bahaya dan resiko.
Gejala alam dapat menjadi bahaya, jika
mengancam manusia dan harta benda.
Bahaya akan berubah menjadi bencana,
jika bertemu dengan kerentanan dan
ketidakmampuan masyarakat
16. Paradigma Bantuan Darurat
Difokuskan pada saat kejadian bencana
melalui pemberian bantuan darurat
(relief) berupa: pangan, penampungan,
kesehatan.
Tujuan utama penanggulangan adalah
untuk meringankan penderitaan
korban, kerusakan ketika terjadi
bencana dan segera mempercepat
pemulihan (recovery).
17. Paradigma Mitigasi
Difokuskan pada pengenalan daerah rawan
ancaman bencana dan pola perilaku
individu/masyarakat yang rentan terhadap
bencana.
Mitigasi terhadap ancaman bencana
dilakukan secara pembuatan struktur
bangunan, sedangkan mitigasi terhadap
pola perilaku yang rentan melalui relokasi
permukiman, peraturan-peraturan
bangunan dan penataan ruang.
18. Paradigma Pembangunan
Memfokuskan pada faktor-faktor
penyebab dan proses terjadinya
kerentanan masyarakat terhadap
bencana.
Titik berat pada faktor non-struktural,
seperti masalah pengentasan
kemiskinan, kualitas hidup, pemilikan
lahan, akses terhadap modal, inovasi
teknologi dsb.
19. Paradigma Pengurangan
Resiko
Kombinasi dari sudut pandang teknis dan ilmiah
terhadap kondisi sosial, ekonomi dan politis.
Menganalisis resiko bencana, ancaman,
kerentanan dan kemampuan masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan
untuk mengelola dan mengurangi resiko, dan
juga mengurangi terjadinya bencana.
Dilakukan bersama oleh semua parapihak
(stakeholder) dengan pemberdayaan
masyarakat.
20. Paradigma Bencana dan
Penanggulangannya
Pandangan
Pengurangan
Holistik
Resiko
Pandangan
Ilmu Peng. Sosial
Pandangan P bangunan
em
Progresif
Pandangan
Ilmu Peng. Terapan Mitigasi
Pandangan
Ilmu Peng. Alam
Pandangan R elief /
Konvensional Bantuan
21. Penutup
Berdasarkan berbagai pandangan dan
paradigma tersebut, bagaimana
pandangan saudara pada saat ini terhadap
bencana dan penanggulangannya?
Diskusi dan tanggapan (20 ‘).
23. Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat
dan pemulihan berkaitan dengan bencana
yang dilakukan pada sebelum, pada saat
dan setelah bencana.
24. Definisi penanganan bencana
Serangkaian kegiatan
baik sebelum pada saat, m
, aupun sesudah terjadi
bencana
yang dirancang untuk m berikan kerangka kerja
em
bagi orang-perorangan atau kom unitas yang
berisiko terkena bencana
untuk menghindari, m engendalikan risiko,
mengurangi, menanggulangi m aupun m ulihkan
em
diri dari dampak bencana
25. MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO BENCANA
MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN
PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
26. Identifikasi dan Upaya-upaya Penanggulangan
Pengkajian pengurangan dampak
MENDORONG
FAKTOR- ANALISIS KESADARAN
FAKTOR perubahan
KERENTANAN &
RISIKO perilaku
KEMAMPUAN
Kerentanan
ANALISIS &
Bahaya PEMANTAUAN
] KESIAPAN
ANCAMAN
KESIAGAAN
KOMITMEN
POLITIK
IDENTIFIKASI RISIKO PENERAPAN PENANGGULANGAN
& KAJIAN DAMPAK UPAYA-2 KEDARURATAN K
PENGURANGAN PA NA
M A
RISIKO DA NC
BE
PEMULIHAN
PENGEMBANGAN
PERINGATAN
PENGETAHUAN
DINI
27. Unsur-Unsur PB
1. Identifikasi dan pengkajian risiko
Analisis kerentanan dan kemampuan
Analisis dan pemantauan ancaman
Identifikasi risiko dan kajian dampak Juga
Peringatan dini • Me ndorong
ke s a da ra n /
2. Pengurangan risiko pe rila ku
Manajemen lingkungan • P e nge mba nga n
Praktik-2 pembangunan sos-ek P e nge ta hua n
Upaya-2 fisik dan teknis • Komitme n P olitik
Jejaringan & kemitraan
3. Penanggulangan dampak risiko /Kedaruratan
Kesiapan, perencanaan kontinjensi
Penanggulangan kedaruratan
Pemulihan
32. Keadaan Darurat
Situasi/
kondisi kehidupan atau
kesejahteraan individu manusia atau
masyarakat akan terancam, apabila tidak
dilakukan tindakan yang tepat dan segera,
sekaligus menuntut tanggapan dan cara
penanganan yang luar biasa (diluar
prosedur rutin/standar)
33. Manajemen Kedaruratan
(emergency management)
Seluruh kegiatan yang meliputi aspek
perencanaan dan penanggulangan
kedaruratan, menjelang, saat dan sesudah
terjadi keadaan darurat.
Manajemen kedaruratan ini mencakup :
kesiapsiagaan
tanggap darurat,
pemulihan ,