Dokumen ini membahas pendekatan desain interior dengan metode "black box". Metode ini menganggap proses kreatif desainer sebagai kotak hitam di mana hanya hasil akhirnya yang terlihat, bukan proses berpikir di dalamnya. Metode ini menekankan pentingnya intuisi dan pengalaman dalam proses desain. Dokumen ini juga membandingkan pendekatan black box dengan glass box dan menyarankan pendekatan campuran antara keduanya.
3. • Pengertian black box adalah kotak hitam.
Persepsi kita terhadap kotak hitam berarti
kotak tersebut gelap berwarna hitam, tidak
terlihat apa-apa. Ini menunjukkan pada
arsitektur tradisional pada masa itu yang tahu
bagaimana proses kreatif hasil karya hanya
arsiteknya saja.
4. Model ini berkeyakinan bahwa proses desain
yang paling utama sebenarnya terletak di
dalam proses berpikir melalui tukar pikiran
secara bebas kemudian di transformasikan
secara sistematis. Proses berpikir itu dapat pula
dilakukan secara sintetis dengan mengkaji
permasalahan sebagai umpan, kemudian
menganalogikan secara sistematis dalam
black-box keluaran yang dihasilkan dengan
cara itu telah diolah berdasarkan perjalanan.
5. Yang paling penting pada proses
desain black box adalah apa yang
keluar dari pemikiran desainer/
perancang yang merupakan
bagian yang tidak terjangkau dari
kontrol kesadarannya.
6.
7. Poin-poin dari perancangan dengan
metode Black-Box
• Menciptakan perancang sebagai empu
pencipta bangunan, ahli sulap, atau manusia
setengah dewa, yang sebuah benda
atau sebuah bangunan hasil ciptaannya hanya
untuk dipuji atau dicela dan tidak
untuk didiskusikan.
• Tidak dapat dibicarakan bagaimana proses
terjadi atau proses kreatifnya.
8. CIRI METODE BLACK -BOX
• Hasil perancangan dikendalikan oleh masukan
yang diterima terdahulu dan lebih dominan
berdasarkan pengalaman.
• Hasil perancangan dapat dipercepat tetapi
akan mengakibatkan keputusan acak untuk suatu
periodetertentu.
• Kapasitas produksi perancang sangat relevan dengan
ketersediaan waktu karena lebih banyak menggunakan
imajinasi. sering merupakan lompatan pemahaman
yang sulit ditransformasikan.
• Kontrol intelegensi mengenai struktur masalah dapat
mengakibatkan kesempatan memperoleh hasil yang
lebih relevan dengan masalah perancangan
9. Di dalam black box, proses kreatif yang terjadi
justru lebih mirip proses kreatif seniman (terutama
seniman di bidang seni murni), karya yang terjadi
tidak begitu jelas langkah-langkahnya. Arsitek atau
seniman seperti mendapat ilham dari langit, lalu
jadilah sebuah karya, proses di dalamnya menjadi
misteri, gelap dan hitam sehingga disamakan dengan
black box. Proses kreatif sebenarnya juga memiliki
sisi misteri tak terungkap, yang memang tidak bisa
dipelajari sebagai ilmu yang terstruktur. Sama seperti
kalau kita melihat seniman, proses kreatifnya lebih
banyak berpangkal dari intuisi, bukan pada pemikiran
yang saintifik.
10. Intuisi jelas bukan ilmu formal yang bisa diajarkan.
Namun, mempertajam rasa di dalam diri untuk
memperkuat kemampuan intuitif masih bisa
dilakukan. Jadi, di sini yang ditekankan adalah
kepekaan, empati dan rasa yang hanya bisa dicari
dengan pengalaman diri, tidak bisa hanya dengan
membaca buku atau melihat gambar. Mengapa
mahasiswa perlu mendatangi karya-karya arsitek yang
terkenal,itu dikarenakan apa yang ada di dalam glass
box mungkin sudah dipelajarinya di bangku kuliah,
tetapi “jiwa” karya itu yang muncul dari intuisi black
box sang arsitek perlu latihan intensif untuk bisa
menangkapnya langsung, sehingga bisa menambah
kekuatan intuitif dalam dirinya.
11. Perbedaan antara glass box dan black box mungkin
hampir sama dengan perbedaan antara proses
berpikir di otak kiri dan otak kanan manusia. Otak
kiri berpikir secara kognitif, sedangkan otak kanan
berpikir secara intuitif. Posisi arsitektur yang
memang berada di antara sains dan seni, jelas
memerlukan kekuatan kedua box tersebut. Yang
dibutuhkan barangkali sebuah box yang campuran,
yang berada di antara glass box dan black box. Jadi,
bisa saja ini justru malah menjadi box yang ketiga:
bless box.Yang biasanya para desainer secara tidak
sadar memakai metode ini dalam proses arsitektur.