SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
ASPEK LEGAL DALAM
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
• Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian
dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi
asuhan kepada pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi
lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan
asuhan keperawatan serta respons pasien terhadap asuhan yang
diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan mempunyai
porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan
faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan
(Nursalam, 2001).
IMPLIKASI LEGAL (HUKUM) PADA
PENDOKUMENTASIAN
•
Aspek legal dapat didefinisikan sebagai studi kelayakan yang
mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dan hukum
yang berlaku di Indonesia. Implikasi hukum dokumentasi keperawatan
dikatakan mempunyai implikasi hukum apabila dokumentasi
keperawatan kesehatan pasien diakui secara hukum & dapat dijadikan
bukti dalam persidangan.
IMPLIKASI ETIK PADA PENDOKUMENTASIAN
• Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar atau salah, baik dan
buruk dalam hubungan dengan orang lain. Etik juga merupakan studi
tetang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada
penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
UU no 36 tahun 2014
• Pasal 11 :
(1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga keterapian fisik;
j. tenaga keteknisian medis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan tradisional; dan
m. tenaga kesehatan lain.
(4) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas
berbagai jenis perawat.
• Pasal 62 Ayat (1) b :
perawat memiliki kewenangan untuk melakukan asuhan keperawatan
secara mandiri dan
komprehensif serta tindakan kolaborasi keperawatan dengan Tenaga
Kesehatan lain sesuai
dengan kualifikasinya; atau
UU No 38 Tahun 2014
• Pasal 1
(3). Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit.
(4). Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang
diselenggarakan oleh Perawat dalambentuk Asuhan
Keperawatan
• Pasal 37
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:
d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai
dengan standar;
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008
TENTANG
REKAM MEDIS
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
• Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
(1) Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
(2) Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek kedokteran atau
kedokteran gigi.
(4) Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien selain dokter
dana dokter gigi.
(5) Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masakah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik
secara langsung maupun secara tidak langsung kepada dokter dan dokter gigi.
(6) Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian
pelayanan kesehatan.
(7) Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenga kesehatan tertebtu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan
pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostic.
BAB II
JENIS DAN ISI REKAM MEDIS
Pasal 2
• 1). Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau
secara
• elektronik.
• 2). Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi
informasi
• elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
Pasal 3
1). Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan
sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan
2). Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang
kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
f. Diagnosis
g. Rencana penatalaksanaan
h. Pengobatan dan/atau tindakan
i. Persetujuan tindakan bila diperlukan
j. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
k. Ringkasan pulang (discharge summary)
l. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
m. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu
n. Untuk pasieen kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
3). Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan waktu
e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan/atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan
ke sarana pelayanan kesehatan lain
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
4). Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditambah dengan :
a. Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan
b. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal
c. Identitas yang menemukan pasien
5). Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
6). Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat
dalam rekam medis sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan
disimpan pada sarana pelayan kesehatan yang merawatnya.
Pasal 4
1). Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) harus dibuat
oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan perawatan pasien.
2). Isi ringkasan pulang seebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang
kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan dan penunjang, diagnosis akhir,
pengobatan dan tindak lanjut
d. Nama dan tanda tangan dokter dan dokter gigi yang memberikan
pelayanan kesehatan
BAB IV
PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN KERAHASIAAN
Pasal 8
1). Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang
kurangnya dalam jangka 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan.
2). Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan medic.
3). Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medic sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
4). Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh
pimpinan sarana pelayanan kesehatan
Pasal 9
1). Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu (2) tahun terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat
2). Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam
medis dapat dimusnahkan.
2. Practice and Legal Standards
• Thoroughly documenting care in the medical record provides legal
evidence that the care provided meets approved standards of care
.The medical record is a legal document, and in a lawsuit, it is the
record that serves as the description of exactly what happened to a
client.
• In 80% to 85% of client care lawsuits, the determining factor in
providing proof of significant events is the medical record.
• The legal aspects of documentation require:
• 1. Writing, legible and neat
• 2. Spelling and grammar, properly used
• 3. Authorized abbreviations
• 4. Time-sequenced, and factual descriptive entries
CRNBC, Columbia (2015)
• To meet professional and legal standards Documentation is a valuable
method for demonstrating that, within the nurse-client relationship,
the nurse has applied nursing knowledge, skills and judgment
according to professional standards. The nurse’s documentation may
be used as evidence in legal proceedings such as lawsuits, coroners’
inquests, and disciplinary hearings through professional regulatory
bodies. In a court of law, theclient’s health record serves as the legal
record of the care or service provided. Nursing care and the
documentation of that care will be measured according to the
standard of a reasonable and prudent nurse with similar education
and experience in a similar situation
6. Nursing Audit
• A nursing audit is a method of evaluating the quality of care provided to clients. A nursing audit
can focus on implementation of the nursing process, on client outcomes, or on both in order to
evaluate the quality of care provided.
• The nursing audit is follow-up evaluation that not only evaluates the quality of care of an
individual client but also provides an evaluation of overall care given in that health care facility.
During a nursing audit, the evaluators look for documentation of all five components of the
nursing process in the client records.
They examine the records for data related to:
• 1. Safety measures
• 2. Treatment interventions and client responses to them
• 3. Expected outcomes as basis for interventions
• 4. Client teaching
• 5. Discharge planning
• 6. Adequate staffing
Prinsip Dokumentasi Keperawatan
(Carpenitto, 1991)
• 1. Brevity
• Dalam melakukan pendokumentasian setiap petugas/perawat harus brevity, Brevity sendiri adalah ringkas, jadi kita dalam mencatat isi dokumentasi
keperawatan harus ringkas dan tidak perlu memasukan kata-kata atau kalimat yang tidak penting dan mempunyai makna yang tidak sesuai.
Misal :
• - Intervensi: Berikan cairan infus RL 4 tetes/menit (ringkas/brevity)
• - Intervensi: Berikan cairan infus ringer laktat 4 tetes per menit karena di sarankan oleh dokter bedah yaitu dr. AA Sp.D. yang jaga sihf pagi.( tidak
brevity).
• Dengan menuliskan catatatan yang ringkas dan mengenai inti masalah maka catatan dokumentasi akan mudah di pahami dan tidak memakan ruang
dalam lembar yang tersedia.
• 2. Legidibility
• Legidibility yaitu dimana dalam penulisan/pencatatan dokumentasi keperawatan harus mudah dibaca dan di pahami oleh perawat lain atau profesi
lain yang ikut dalam proses pendokumentasian. Misal :
• - Perawat harus menuliskan catatan yang jelas yang bisa dibaca dan di mengerti oleh perawat lain, dan tidak menuliskan istilah-istilah yang tidak di
pahami oleh orang lain. Semisal ada istilah baru maka harus segera di diskusikan ke semua tim untuk menggunakan istilah tersebut.
• 3. Accuracy
• Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi kita harus memasukan data pada dokementasi keperawatan harus benar dan sesuai
dengan data baik identitas, laboratorium dan radiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital dan tidak boleh salah atau tertukar dengan
klien lain. Misal :
pedoman dalam membuat sebuah dokumen
yang legal (Hastuti, 2011):
a. Mengetahui tentang konteks malpraktik.
b. Memberi informasi yang akurat mengenai informasi klien seperti terapi dan asuhan
keperawatan.
c. Mencerminkan keakuratan penggunaan proses keperawatan, misalnya: pengkajian
keperawatan, riwayat kesehatan klien, rencana asuhan keperawatan, dan intervensi.
d. Waspada terhadap situasi tertentu, misalnya klien dengan masalah yang komleks
atau yang membutuhkan perawatan yang intensif.
e. Dokumentasi yang legal selalu mencerminkan apa yang telah terjadi dan yang telah
dilakukan.
f. Dokumentasi keperawatan mencerminkan kolaborasi antara penyediaan asuhan
antara tenaga kesehatan lain dan perawat.
g. Dokumentasi yang rutin selalu mencerminkan gejala dan komplain oleh klien.
Pedoman Pendokumentasian menurut
Hastuti 2011:
a. Pengobatan
•1) Catat waktu,rute,dosis dan respon
•2) Catat obat dan respon klien
•3) Catat saat obat tidak diberikan dan intervensi keperawatan
•4) Catat semua penolakan obat dan laporkan hal tersebut kepada orang yang tepat.
b. Dokter
•1) Dokumentasikan tiap kali menghubungi dokter bahkan jika dokter tersebut tidak dapat dihubungi. Cantumkan waktu tepatnya panggilan dilakukan jika dokter dapat dihubunhi dokumentasikan rincuan pesan dan respon dokter.
•2) Bacakan kembali program lisan kepeda dokter dan klarifikasi nama klien di catatan klien untuk memastikan identitas klien.
•3) Catat program lisan hanya jika anda pernah mendengarnya, bukan yang di beritahu kepada anda oleh perawat lain atau oleh personal unit.
c. Isu formal dalam pencatatan
1) Sebelum menulis pastikan anda mengambil catatan klien yang benar.
2) Koreksi semua pencatatan yang salah sesuai dalam kebijakan dan prosedur di institusi anda.
3) Catat dengan gaya yang terorganisasi mengikuti proses keperawatan.
4) Tulis dengan jelas dan singkat agar menghindari pernyataan subyektif
5) Catat deskripsi yang akurat dan spesifik
Hal penting dalam dokumentasi
(Nursalam, 2001)
 Jgn menghapus menggunakan tipe – x atau mencoret
tulisan yg salah ketika mencatat (perawat
menyembunyikan informasi/sengaja merusak!)
 Jgn menulis komentar yg bersifat kritik baik thd
px/tenaga ksht lain (dpt sbg bukti prilaku tdk
profesional dan askep tidak bermutu)
Tulis hal2 obyektif dari px & tindk yg dilakukan
 Koreksi kesalahan sesegera mungkin (kesalahan tulisan
dpt diikuti kesalahan tindakan!)
 Faktual, akurat, reliabel (jgn spekulasi/perkiraan!).
 Akhir catatan jgn kosong (dpt diisi org lain). Buat
garis mendatar, tanda tangan
 Dapat dibaca, tulis dengan tinta, bahasa lugas (salah
baca = salah tafsir!)
 Catat klarifikasi jika bertanya ttg instruksi (diluar
wewenang dpt dituntut!)
 Tulis untk diri sendiri (tulisan pribadi = tanggung
jawab pribadi!)
 Hindari penulisan yg umum (jgn asal, tdk spesifik,
membingungkan!)
 Catat mulai dg waktu, akhiri dg TT (urutan harus
benar dan jangan menulis akhir dinas!)

More Related Content

What's hot

Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangEvaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Dikiana Pranata
 
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisFormulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Khusni Ramdhani
 
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiAkreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Muhamad Rifai
 
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Tata kelola rm
Tata kelola rmTata kelola rm
Tata kelola rm
 
Sop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienSop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasien
 
Soal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanutsSoal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanuts
 
3
33
3
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Rekam medis rajal
Rekam medis rajalRekam medis rajal
Rekam medis rajal
 
Bab I APK (Akreditasi RS)
Bab I APK (Akreditasi RS)Bab I APK (Akreditasi RS)
Bab I APK (Akreditasi RS)
 
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangEvaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
 
1.
1.1.
1.
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
 
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisFormulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medis
 
Buku pedoman rm
Buku pedoman rmBuku pedoman rm
Buku pedoman rm
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiAkreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
 
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalanSistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
Sistem dokumentasi pelayanan di unit rawat jalan
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
 
Panduan dpjp
Panduan dpjpPanduan dpjp
Panduan dpjp
 
Bab pelayanan pasien
Bab pelayanan pasienBab pelayanan pasien
Bab pelayanan pasien
 
Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 

Similar to Aspek legal dalam dokumentasi keperawatan

peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docxperaturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
pelaporanakuntansira
 
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptxBab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
bismillah41
 

Similar to Aspek legal dalam dokumentasi keperawatan (20)

CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxCEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
 
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docxperaturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
peraturan-meneteri-kesehatan-nomor-269-tentang-rekam-medis.docx
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Manajemen RM pertemuan 1.pptx
Manajemen RM pertemuan 1.pptxManajemen RM pertemuan 1.pptx
Manajemen RM pertemuan 1.pptx
 
PermenKes No. 269 Tahun 2008_REKAM MEDIS _Training "Manajemen KEARSIPAN Rekam...
PermenKes No. 269 Tahun 2008_REKAM MEDIS _Training "Manajemen KEARSIPAN Rekam...PermenKes No. 269 Tahun 2008_REKAM MEDIS _Training "Manajemen KEARSIPAN Rekam...
PermenKes No. 269 Tahun 2008_REKAM MEDIS _Training "Manajemen KEARSIPAN Rekam...
 
Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
Cratinfo rekam medis
Cratinfo rekam medisCratinfo rekam medis
Cratinfo rekam medis
 
SOSIALISASI REKAM MEDIS PPT..pptx
SOSIALISASI REKAM MEDIS  PPT..pptxSOSIALISASI REKAM MEDIS  PPT..pptx
SOSIALISASI REKAM MEDIS PPT..pptx
 
Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
REKAM MEDIS (Medical Record) + SI Rawat Inap & Rawat Jalan_ Training "SISTEM ...
REKAM MEDIS (Medical Record) + SI Rawat Inap & Rawat Jalan_ Training "SISTEM ...REKAM MEDIS (Medical Record) + SI Rawat Inap & Rawat Jalan_ Training "SISTEM ...
REKAM MEDIS (Medical Record) + SI Rawat Inap & Rawat Jalan_ Training "SISTEM ...
 
PKM Pengelolaan Rekam Medis.pptx
PKM Pengelolaan Rekam Medis.pptxPKM Pengelolaan Rekam Medis.pptx
PKM Pengelolaan Rekam Medis.pptx
 
PAP.pptx
PAP.pptxPAP.pptx
PAP.pptx
 
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
 
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptxBab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
Bab 3 UKP siap edit 3 juni-1.pptx
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
 
Bab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdfBab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdf
 
Bab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdfBab 3 UKP.pdf
Bab 3 UKP.pdf
 
Assembling_RM (1).pptx
Assembling_RM (1).pptxAssembling_RM (1).pptx
Assembling_RM (1).pptx
 

More from hammad hammad

Trend dan perubahan dokumentasi keperawatan
Trend dan perubahan dokumentasi keperawatanTrend dan perubahan dokumentasi keperawatan
Trend dan perubahan dokumentasi keperawatan
hammad hammad
 
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanPenerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
hammad hammad
 

More from hammad hammad (20)

Ethics and legal
Ethics and legalEthics and legal
Ethics and legal
 
Trend dan perubahan dokumentasi keperawatan
Trend dan perubahan dokumentasi keperawatanTrend dan perubahan dokumentasi keperawatan
Trend dan perubahan dokumentasi keperawatan
 
Konsep dasar dokumentasi keperawatan
Konsep dasar dokumentasi keperawatanKonsep dasar dokumentasi keperawatan
Konsep dasar dokumentasi keperawatan
 
Komponen model dokumentasi
Komponen model dokumentasiKomponen model dokumentasi
Komponen model dokumentasi
 
Instrumentasi dasar
Instrumentasi dasarInstrumentasi dasar
Instrumentasi dasar
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Bioakustik 1
Bioakustik 1Bioakustik 1
Bioakustik 1
 
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanPenerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
 
Gelombang dan bunyi
Gelombang dan bunyiGelombang dan bunyi
Gelombang dan bunyi
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Biolistrik 02
Biolistrik 02Biolistrik 02
Biolistrik 02
 
Pelaksanaan riset
Pelaksanaan risetPelaksanaan riset
Pelaksanaan riset
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Riset keperawatan
Riset keperawatanRiset keperawatan
Riset keperawatan
 
Filariasiss
FilariasissFilariasiss
Filariasiss
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Esc guidance-covid-19-pandemic
Esc guidance-covid-19-pandemicEsc guidance-covid-19-pandemic
Esc guidance-covid-19-pandemic
 
Psikoterapi latihan meditasi untuk psikoterapi
Psikoterapi latihan meditasi untuk psikoterapiPsikoterapi latihan meditasi untuk psikoterapi
Psikoterapi latihan meditasi untuk psikoterapi
 
Meditasi Pernafasan
Meditasi PernafasanMeditasi Pernafasan
Meditasi Pernafasan
 
Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013
 

Recently uploaded

UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 

Recently uploaded (17)

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 

Aspek legal dalam dokumentasi keperawatan

  • 2. • Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan (Nursalam, 2001).
  • 3. IMPLIKASI LEGAL (HUKUM) PADA PENDOKUMENTASIAN • Aspek legal dapat didefinisikan sebagai studi kelayakan yang mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dan hukum yang berlaku di Indonesia. Implikasi hukum dokumentasi keperawatan dikatakan mempunyai implikasi hukum apabila dokumentasi keperawatan kesehatan pasien diakui secara hukum & dapat dijadikan bukti dalam persidangan.
  • 4. IMPLIKASI ETIK PADA PENDOKUMENTASIAN • Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar atau salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain. Etik juga merupakan studi tetang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
  • 5. UU no 36 tahun 2014 • Pasal 11 : (1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam: a. tenaga medis; b. tenaga psikologi klinis; c. tenaga keperawatan; d. tenaga kebidanan; e. tenaga kefarmasian; f. tenaga kesehatan masyarakat; g. tenaga kesehatan lingkungan; h. tenaga gizi; i. tenaga keterapian fisik; j. tenaga keteknisian medis; k. tenaga teknik biomedika; l. tenaga kesehatan tradisional; dan m. tenaga kesehatan lain.
  • 6. (4) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas berbagai jenis perawat.
  • 7. • Pasal 62 Ayat (1) b : perawat memiliki kewenangan untuk melakukan asuhan keperawatan secara mandiri dan komprehensif serta tindakan kolaborasi keperawatan dengan Tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kualifikasinya; atau
  • 8. UU No 38 Tahun 2014 • Pasal 1 (3). Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. (4). Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalambentuk Asuhan Keperawatan
  • 9. • Pasal 37 Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban: d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
  • 10. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : (1) Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (2) Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek kedokteran atau kedokteran gigi. (4) Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien selain dokter dana dokter gigi. (5) Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masakah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada dokter dan dokter gigi. (6) Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. (7) Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenga kesehatan tertebtu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostic.
  • 11. BAB II JENIS DAN ISI REKAM MEDIS Pasal 2 • 1). Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara • elektronik. • 2). Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi • elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
  • 12. Pasal 3 1). Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat : a. Identitas pasien b. Tanggal dan waktu c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik e. Diagnosis f. Rencana penatalaksanaan g. Pengobatan dan/atau tindakan h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik j. Persetujuan tindakan bila diperlukan
  • 13. 2). Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang kurangnya memuat : a. Identitas pasien b. Tanggal dan waktu c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik f. Diagnosis g. Rencana penatalaksanaan h. Pengobatan dan/atau tindakan i. Persetujuan tindakan bila diperlukan j. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan k. Ringkasan pulang (discharge summary) l. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan m. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu n. Untuk pasieen kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
  • 14. 3). Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat : a. Identitas pasien b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan c. Identitas pengantar pasien d. Tanggal dan waktu e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic g. Diagnosis h. Pengobatan dan/atau tindakan i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
  • 15. 4). Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditambah dengan : a. Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan b. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal c. Identitas yang menemukan pasien 5). Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. 6). Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat dalam rekam medis sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan disimpan pada sarana pelayan kesehatan yang merawatnya. Pasal 4 1). Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. 2). Isi ringkasan pulang seebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang kurangnya memuat : a. Identitas pasien b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut d. Nama dan tanda tangan dokter dan dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan
  • 16. BAB IV PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN KERAHASIAAN Pasal 8 1). Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang kurangnya dalam jangka 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. 2). Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medic. 3). Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medic sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut. 4). Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan Pasal 9 1). Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu (2) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat 2). Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan.
  • 17. 2. Practice and Legal Standards • Thoroughly documenting care in the medical record provides legal evidence that the care provided meets approved standards of care .The medical record is a legal document, and in a lawsuit, it is the record that serves as the description of exactly what happened to a client. • In 80% to 85% of client care lawsuits, the determining factor in providing proof of significant events is the medical record.
  • 18. • The legal aspects of documentation require: • 1. Writing, legible and neat • 2. Spelling and grammar, properly used • 3. Authorized abbreviations • 4. Time-sequenced, and factual descriptive entries
  • 19. CRNBC, Columbia (2015) • To meet professional and legal standards Documentation is a valuable method for demonstrating that, within the nurse-client relationship, the nurse has applied nursing knowledge, skills and judgment according to professional standards. The nurse’s documentation may be used as evidence in legal proceedings such as lawsuits, coroners’ inquests, and disciplinary hearings through professional regulatory bodies. In a court of law, theclient’s health record serves as the legal record of the care or service provided. Nursing care and the documentation of that care will be measured according to the standard of a reasonable and prudent nurse with similar education and experience in a similar situation
  • 20. 6. Nursing Audit • A nursing audit is a method of evaluating the quality of care provided to clients. A nursing audit can focus on implementation of the nursing process, on client outcomes, or on both in order to evaluate the quality of care provided. • The nursing audit is follow-up evaluation that not only evaluates the quality of care of an individual client but also provides an evaluation of overall care given in that health care facility. During a nursing audit, the evaluators look for documentation of all five components of the nursing process in the client records. They examine the records for data related to: • 1. Safety measures • 2. Treatment interventions and client responses to them • 3. Expected outcomes as basis for interventions • 4. Client teaching • 5. Discharge planning • 6. Adequate staffing
  • 21. Prinsip Dokumentasi Keperawatan (Carpenitto, 1991) • 1. Brevity • Dalam melakukan pendokumentasian setiap petugas/perawat harus brevity, Brevity sendiri adalah ringkas, jadi kita dalam mencatat isi dokumentasi keperawatan harus ringkas dan tidak perlu memasukan kata-kata atau kalimat yang tidak penting dan mempunyai makna yang tidak sesuai. Misal : • - Intervensi: Berikan cairan infus RL 4 tetes/menit (ringkas/brevity) • - Intervensi: Berikan cairan infus ringer laktat 4 tetes per menit karena di sarankan oleh dokter bedah yaitu dr. AA Sp.D. yang jaga sihf pagi.( tidak brevity). • Dengan menuliskan catatatan yang ringkas dan mengenai inti masalah maka catatan dokumentasi akan mudah di pahami dan tidak memakan ruang dalam lembar yang tersedia. • 2. Legidibility • Legidibility yaitu dimana dalam penulisan/pencatatan dokumentasi keperawatan harus mudah dibaca dan di pahami oleh perawat lain atau profesi lain yang ikut dalam proses pendokumentasian. Misal : • - Perawat harus menuliskan catatan yang jelas yang bisa dibaca dan di mengerti oleh perawat lain, dan tidak menuliskan istilah-istilah yang tidak di pahami oleh orang lain. Semisal ada istilah baru maka harus segera di diskusikan ke semua tim untuk menggunakan istilah tersebut. • 3. Accuracy • Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi kita harus memasukan data pada dokementasi keperawatan harus benar dan sesuai dengan data baik identitas, laboratorium dan radiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital dan tidak boleh salah atau tertukar dengan klien lain. Misal :
  • 22. pedoman dalam membuat sebuah dokumen yang legal (Hastuti, 2011): a. Mengetahui tentang konteks malpraktik. b. Memberi informasi yang akurat mengenai informasi klien seperti terapi dan asuhan keperawatan. c. Mencerminkan keakuratan penggunaan proses keperawatan, misalnya: pengkajian keperawatan, riwayat kesehatan klien, rencana asuhan keperawatan, dan intervensi. d. Waspada terhadap situasi tertentu, misalnya klien dengan masalah yang komleks atau yang membutuhkan perawatan yang intensif. e. Dokumentasi yang legal selalu mencerminkan apa yang telah terjadi dan yang telah dilakukan. f. Dokumentasi keperawatan mencerminkan kolaborasi antara penyediaan asuhan antara tenaga kesehatan lain dan perawat. g. Dokumentasi yang rutin selalu mencerminkan gejala dan komplain oleh klien.
  • 23. Pedoman Pendokumentasian menurut Hastuti 2011: a. Pengobatan •1) Catat waktu,rute,dosis dan respon •2) Catat obat dan respon klien •3) Catat saat obat tidak diberikan dan intervensi keperawatan •4) Catat semua penolakan obat dan laporkan hal tersebut kepada orang yang tepat. b. Dokter •1) Dokumentasikan tiap kali menghubungi dokter bahkan jika dokter tersebut tidak dapat dihubungi. Cantumkan waktu tepatnya panggilan dilakukan jika dokter dapat dihubunhi dokumentasikan rincuan pesan dan respon dokter. •2) Bacakan kembali program lisan kepeda dokter dan klarifikasi nama klien di catatan klien untuk memastikan identitas klien. •3) Catat program lisan hanya jika anda pernah mendengarnya, bukan yang di beritahu kepada anda oleh perawat lain atau oleh personal unit. c. Isu formal dalam pencatatan 1) Sebelum menulis pastikan anda mengambil catatan klien yang benar. 2) Koreksi semua pencatatan yang salah sesuai dalam kebijakan dan prosedur di institusi anda. 3) Catat dengan gaya yang terorganisasi mengikuti proses keperawatan. 4) Tulis dengan jelas dan singkat agar menghindari pernyataan subyektif 5) Catat deskripsi yang akurat dan spesifik
  • 24. Hal penting dalam dokumentasi (Nursalam, 2001)  Jgn menghapus menggunakan tipe – x atau mencoret tulisan yg salah ketika mencatat (perawat menyembunyikan informasi/sengaja merusak!)  Jgn menulis komentar yg bersifat kritik baik thd px/tenaga ksht lain (dpt sbg bukti prilaku tdk profesional dan askep tidak bermutu) Tulis hal2 obyektif dari px & tindk yg dilakukan  Koreksi kesalahan sesegera mungkin (kesalahan tulisan dpt diikuti kesalahan tindakan!)  Faktual, akurat, reliabel (jgn spekulasi/perkiraan!).
  • 25.  Akhir catatan jgn kosong (dpt diisi org lain). Buat garis mendatar, tanda tangan  Dapat dibaca, tulis dengan tinta, bahasa lugas (salah baca = salah tafsir!)  Catat klarifikasi jika bertanya ttg instruksi (diluar wewenang dpt dituntut!)  Tulis untk diri sendiri (tulisan pribadi = tanggung jawab pribadi!)  Hindari penulisan yg umum (jgn asal, tdk spesifik, membingungkan!)  Catat mulai dg waktu, akhiri dg TT (urutan harus benar dan jangan menulis akhir dinas!)