SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
TUTOR IMUNOLOGIPEMERIKSAAN CA 125 DENGAN METODE ELISA dr. Faizah Yunianti dr. Endang Retnowati, MS, Sp.PK(K) 13/06/2011 1
PENDAHULUAN 13/06/2011 2
13/06/2011 Company Logo 3 m↑ : pd endometriosis berat,  karsinoma ovarium.  Glikoprotein BM besar CA 125 antigen permukaan yg berhubungan dgn kanker ovarium jenis epitelial
13/06/2011 4 Tabel 1. Beberapa keadaan yang menyebabkan               peningkatan kadar CA 125
13/06/2011 Company Logo 5 Kadar  CA 125  Peningkatan : ,[object Object]
 3% : ♀  sehat dgn              penyaki t umor               ovarium jinak, ,[object Object]
 Normal <21 U/mL.
 Batas atas nilai    normal : 35 U/mL ,[object Object],  ovarium jenis epitelial. ,[object Object],   ovarium  jinak
13/06/2011 6 Penentuan kadar CA 125 enzime linked immunosorbant assay (ELISA)) : Uji serologis Reaksi  Ag – Ab yg  dilabel  enzim Ekonomis &  sensitivitas ↑
13/06/2011 7 Skrining Diagnosis & Stadium PENGGUNAAN  CA 125 Monitoring Terapi  & Prognosis
Skrining 13/06/2011 8 Pada kelompok yg berisiko tinggi : ♀ dgn riwayat keluarga mempunyai karsinoma ovarium pd usia postmenopause  adanya massa di pelvis .
Diagnosis & penentuan stadium 13/06/2011 9 Membedakan jinak & keganasan : cut off 35 UI/mL. >65 U/mL : 90% keganasan (massa di pelvis). Kesalahan interpretasi :      ♀ haid : cutoff   65 – 200 U/mL.  50% penderita  st.I atau II  p↑ kadar CA 125. P↑ sangat jelas : karsinoma ovarium st.II-IV                     (kriteria FIGO). Asimtomatik + massa di pelvis+ kadar CA 125     >65 U/mL : sensitivitas 97%                         spesifisitas 78%.
Monitoring terapi & Prognosis 13/06/2011 10 kekambuhan penyakit  post oophorectomy.  CA 125  m ↓ : 50-75% penderita yg mendapat first line  kemoterapi. Gard dkk  :   batas terendah 15 U/mL    cut off monitoring penderita                                       15-35 UI/mL  kekambuhan penyakit. Kadar  : > 450 U/mL  : prognosis buruk,  < 55 U/mL     : prognosis  lebih baik.
PEMERIKSAAN CA 125 METODE ELISA 13/06/2011 11 Prinsip Pemeriksaan Cara Kerja  Hasil Perhitungan Kurva Standar  Interferens Hasil Pemeriksaan
Prinsip pemeriksaan 13/06/2011 12 Ab dilapis enzim (konjugat) substrat    warna kuning dibaca fotometer λ 450 nm Ab dilapiskan  pd sumuran Ag serum yg diperiksa
Cara kerja 13/06/2011 13 Reagen : ,[object Object],  anti CA 125 ,[object Object]
 Standar referensi CA 125
 Reagen TMB :   3, 3', 5, 5'  tetramethyl    benzidine  ,[object Object]
 Kosentrasi Bufer pencuci
 Kontrol  Persiapan & Pengumpulan Sampel : ,[object Object]
 disimpan t :  -  2-8° C (3 hari)   - freezer (6 bulan) . Hindari : penyimpanan    dlm freezer & thawing    secara berulang.  ,[object Object],  keruh tdk dpt digunakan    utk tes
Prosedur Pemeriksaan 13/06/2011 14 Sumuran dilapisi  antibodi  + 100 μL CA 125      standar, sampel & kontrol    Ditambahkan 100 μL reagen enzim konjugat  ke         tiap- tiap sumuran,  dicampur selama 30’’    Inkubasi  : 90 menit, t : 37° C  Setelah inkubasi, campuran  dibuang  dgn        mengosongkan sumurandgn cara :      -  dicuci menggunakan  larutan pencuci.         -  cuci  sumuran sebanyak 5x dgn bufer  pencuci
Prosedur Pemeriksaan 13/06/2011 15 Sumurandibalik & dipukulkan pd kertas penyerap atau paper towel  utk membuang seluruh sisa air Masukkan 100 μL larutan TMB pd masing-masing sumuran (warna biru), campur :10’’ Inkubasi  pd suhu kamar pd ruang gelap selama 20’ Ditambahkan 100 μL larutan penghenti pd masing-masing sumuran,  campur  selama 30’’  warna biru berubah  kuning  Dibaca pd λ 450 nm.
Prosedur Pemeriksaan 13/06/2011 16
Nilai kontrol yg digunakan utk metode ELISA 13/06/2011 17
ALAT YANG DIGUNAKAN  13/06/2011 18 Stat FaxR 303 Microstrip Reader Chemwell 2910
Chemwell 2910 13/06/2011 Company Logo 19
Hasil perhitungan 13/06/2011 20 Hitung  nilai absorbans (λ 450) untuk masing-masing standar , kontrol  & sampel Kurva standar :  memplot nilai mean dari absorbans yg didapat dari masing-masing standar  terhadap kadar dlm U/mL pd kertas grafik bergaris.  Absorbans : sumbu Y ; Kadar : sumbu X Nilai  absorbans sampel digunakan untuk menentukan kadar CA 125 (U/mL) berdasarkan kurva standar
Tabel 3. Perbandingan kadar CA 125 dgn absorbans                pada λ 450 nm 13/06/2011 21
Kurva standar 13/06/2011 Company Logo 22
Hasil pemeriksaan dipengaruhi oleh : 13/06/2011 23 Preanalitik : ,[object Object]
Penggunaan anti koagulan
Sampel hemolisis, hiperbilirubinemia, lipemia
Penyimpanan sampel2. Analitik : ,[object Object],  bila prosedur pemeriksaan benar, lengkap &        berurutan oleh tenaga laboratorium yg baik  &        terlatih ,[object Object],presisi  jelek & pembacaan absorbans yg positif m↑
Wassalamu Alaikum warahmatullahi  wabarakatuhTerima kasihthank you 13/06/2011 24
Radioimmunoassay (RIA) 13/06/2011 Company Logo 25 R cuci R Ag serum yg diperiksa Radiation  counter Ag berlabel Antibodi pd fase padat
Immunoradiometric assay (IRMA) 13/06/2011 Company Logo 26
13/06/2011 Company Logo 27 Kadar Sampel           Absorbans Sampel                             = Kadar Standar          Absorbans Standar Kadar Sampel  =    Absorbans sampel 				  Absorbans standar X Kadar Standar
MUC-1 13/06/2011 Company Logo 28 Mucin 1, cell surface associated (MUC1) or polymorphic epithelial mucin (PEM) is a mucin, the protein part of which is encoded by the MUC1gene in humans.[1] Mucin proteins penetrate the membranes of epithelial cells, on the inner surface of the intestine and other organs.  Mucin protects the body from infection by binding to pathogens.  Overexpression of the mucin protein is often associated with colon and many other cancer
13/06/2011 Company Logo 29 molecular weight glycoproteins that provide a protective layer on epithelial surfaces and are involved in cell-cell interactions, signaling, and metastasis expressed at the apical surface of ductal epithelia of tissues, including breast, pancreas, airway, and the gastrointestinal tract
Penanda tumor  13/06/2011 Company Logo 30 ALPHA – FETOPROTEIN ( AFP ) respon terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler ). Kadar normal < 20 ng/mL. Kadar AFP m↑ bersama membesarnya tumor.  Kanker hepar, kadar AFP m↑ > 500 ng/mL.   m↑ pula pada hepatitis akut & kronis, tapi jarang > 100 ng/mL. Meningkat juga :       -  kanker testis       -  kanker ovarium jenis
Penanda tumor  13/06/2011 Company Logo 31 CA 15-3 monitoring kanker payudara.  P↑ dijumpai pd <10 % pasien dengan stadium awal  70 % pasien dengan stadium lanjut. Kadar biasanya turun seiring keberhasilan terapi.  Kadar normal  : < 25 U/mL,  kadar sampai 100 U/mL kadang dijumpai pd ♀sehat. responds terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler ). Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan meningkat pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama membesarnya tumor. Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih dari 100 ng/mL. AFP juga meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis sel embryonal dan endodermal sinus ) dan digunakan untuk follow – up kanker tersebut. Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker ovarium jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell cancer.
Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 32 Ca 19-9 awalnya dikembangkan untuk deteksi kanker colorectal, tapi ternyata lebih sensitif terhadap kanker pankreas.  Kadar normal < 37 U/mL.  Kadar yang tinggi pada awal diagnosis menunjukan stadium lanjut dari kanker responds terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler ). Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan meningkat pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama membesarnya tumor. Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih dari 100 ng/mL. AFP juga meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis sel embryonal dan endodermal sinus ) dan digunakan untuk follow – up kanker tersebut. Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker ovarium jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell cancer.
Penanda tumor  13/06/2011 Company Logo 33 Carcinoembryonic Antigen ( CEA )  Penanda tumor untuk memonitoring pasien dengan kanker colorectal selama / setelah terapi,  tidak bisa dipakai untuk skrining atau diagnosis. Kadar normalnya sangat bervariasi antar laboratorium kadar > 5 ng/mL dikatakan Abnormal.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Suryanata Kesuma
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesAmat Rajasa
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)LizaHardila
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13tristyanto
 
Enzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ HatiEnzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ Hatidimar aji
 

La actualidad más candente (20)

Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Th5
Th5Th5
Th5
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Hashimoto disease
Hashimoto diseaseHashimoto disease
Hashimoto disease
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
Tkk1
Tkk1Tkk1
Tkk1
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Rkk22
Rkk22Rkk22
Rkk22
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 
Rkk23
Rkk23Rkk23
Rkk23
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
Enzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ HatiEnzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ Hati
 

Similar a Ti13

Asites pada ca colon
Asites pada ca colonAsites pada ca colon
Asites pada ca colonarie setyawan
 
Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18andreei
 
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptxdr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptxpudjo3
 
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxfiah0289
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxNhini3
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Fitriardi Sejati
 
Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixanna_moonbean
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdficha995908
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxboscco
 

Similar a Ti13 (20)

Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
marker tumor elisa kit
marker tumor elisa kitmarker tumor elisa kit
marker tumor elisa kit
 
Asites pada ca colon
Asites pada ca colonAsites pada ca colon
Asites pada ca colon
 
Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18
 
Ti4
Ti4Ti4
Ti4
 
Ca colon
Ca colonCa colon
Ca colon
 
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptxdr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
dr singgih CHOLANGIO CA FIX untuk maju.pptx
 
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
 
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
 
Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fix
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdf
 
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptxPanduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal_Zamra Sirakawa.pptx
 
13434 25107-1-sm
13434 25107-1-sm13434 25107-1-sm
13434 25107-1-sm
 
Jurnalimun
JurnalimunJurnalimun
Jurnalimun
 
ppt pin.pptx
ppt pin.pptxppt pin.pptx
ppt pin.pptx
 

Más de andreei

Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17andreei
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16andreei
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15andreei
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14andreei
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13andreei
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12andreei
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11andreei
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11andreei
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10andreei
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8andreei
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7andreei
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6andreei
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologiandreei
 
Tutor hema sutul
Tutor hema sutulTutor hema sutul
Tutor hema sutulandreei
 

Más de andreei (20)

Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru9
Tibaru9Tibaru9
Tibaru9
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10
 
Tibaru8
Tibaru8Tibaru8
Tibaru8
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
12
1212
12
 
12
1212
12
 
11
1111
11
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologi
 
10
1010
10
 
Tutor hema sutul
Tutor hema sutulTutor hema sutul
Tutor hema sutul
 

Ti13

  • 1. TUTOR IMUNOLOGIPEMERIKSAAN CA 125 DENGAN METODE ELISA dr. Faizah Yunianti dr. Endang Retnowati, MS, Sp.PK(K) 13/06/2011 1
  • 3. 13/06/2011 Company Logo 3 m↑ : pd endometriosis berat, karsinoma ovarium. Glikoprotein BM besar CA 125 antigen permukaan yg berhubungan dgn kanker ovarium jenis epitelial
  • 4. 13/06/2011 4 Tabel 1. Beberapa keadaan yang menyebabkan peningkatan kadar CA 125
  • 5.
  • 6.
  • 8.
  • 9. 13/06/2011 6 Penentuan kadar CA 125 enzime linked immunosorbant assay (ELISA)) : Uji serologis Reaksi Ag – Ab yg dilabel enzim Ekonomis & sensitivitas ↑
  • 10. 13/06/2011 7 Skrining Diagnosis & Stadium PENGGUNAAN CA 125 Monitoring Terapi & Prognosis
  • 11. Skrining 13/06/2011 8 Pada kelompok yg berisiko tinggi : ♀ dgn riwayat keluarga mempunyai karsinoma ovarium pd usia postmenopause adanya massa di pelvis .
  • 12. Diagnosis & penentuan stadium 13/06/2011 9 Membedakan jinak & keganasan : cut off 35 UI/mL. >65 U/mL : 90% keganasan (massa di pelvis). Kesalahan interpretasi : ♀ haid : cutoff 65 – 200 U/mL. 50% penderita st.I atau II  p↑ kadar CA 125. P↑ sangat jelas : karsinoma ovarium st.II-IV (kriteria FIGO). Asimtomatik + massa di pelvis+ kadar CA 125 >65 U/mL : sensitivitas 97% spesifisitas 78%.
  • 13. Monitoring terapi & Prognosis 13/06/2011 10 kekambuhan penyakit post oophorectomy. CA 125 m ↓ : 50-75% penderita yg mendapat first line kemoterapi. Gard dkk : batas terendah 15 U/mL cut off monitoring penderita 15-35 UI/mL  kekambuhan penyakit. Kadar : > 450 U/mL : prognosis buruk, < 55 U/mL : prognosis lebih baik.
  • 14. PEMERIKSAAN CA 125 METODE ELISA 13/06/2011 11 Prinsip Pemeriksaan Cara Kerja Hasil Perhitungan Kurva Standar Interferens Hasil Pemeriksaan
  • 15. Prinsip pemeriksaan 13/06/2011 12 Ab dilapis enzim (konjugat) substrat warna kuning dibaca fotometer λ 450 nm Ab dilapiskan pd sumuran Ag serum yg diperiksa
  • 16.
  • 18.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Prosedur Pemeriksaan 13/06/2011 14 Sumuran dilapisi antibodi + 100 μL CA 125 standar, sampel & kontrol Ditambahkan 100 μL reagen enzim konjugat ke tiap- tiap sumuran, dicampur selama 30’’ Inkubasi : 90 menit, t : 37° C Setelah inkubasi, campuran dibuang dgn mengosongkan sumurandgn cara : - dicuci menggunakan larutan pencuci. - cuci sumuran sebanyak 5x dgn bufer pencuci
  • 23. Prosedur Pemeriksaan 13/06/2011 15 Sumurandibalik & dipukulkan pd kertas penyerap atau paper towel utk membuang seluruh sisa air Masukkan 100 μL larutan TMB pd masing-masing sumuran (warna biru), campur :10’’ Inkubasi pd suhu kamar pd ruang gelap selama 20’ Ditambahkan 100 μL larutan penghenti pd masing-masing sumuran, campur selama 30’’  warna biru berubah kuning Dibaca pd λ 450 nm.
  • 25. Nilai kontrol yg digunakan utk metode ELISA 13/06/2011 17
  • 26. ALAT YANG DIGUNAKAN 13/06/2011 18 Stat FaxR 303 Microstrip Reader Chemwell 2910
  • 27. Chemwell 2910 13/06/2011 Company Logo 19
  • 28. Hasil perhitungan 13/06/2011 20 Hitung nilai absorbans (λ 450) untuk masing-masing standar , kontrol & sampel Kurva standar : memplot nilai mean dari absorbans yg didapat dari masing-masing standar terhadap kadar dlm U/mL pd kertas grafik bergaris. Absorbans : sumbu Y ; Kadar : sumbu X Nilai absorbans sampel digunakan untuk menentukan kadar CA 125 (U/mL) berdasarkan kurva standar
  • 29. Tabel 3. Perbandingan kadar CA 125 dgn absorbans pada λ 450 nm 13/06/2011 21
  • 30. Kurva standar 13/06/2011 Company Logo 22
  • 31.
  • 34.
  • 35. Wassalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuhTerima kasihthank you 13/06/2011 24
  • 36. Radioimmunoassay (RIA) 13/06/2011 Company Logo 25 R cuci R Ag serum yg diperiksa Radiation counter Ag berlabel Antibodi pd fase padat
  • 37. Immunoradiometric assay (IRMA) 13/06/2011 Company Logo 26
  • 38. 13/06/2011 Company Logo 27 Kadar Sampel Absorbans Sampel = Kadar Standar Absorbans Standar Kadar Sampel = Absorbans sampel Absorbans standar X Kadar Standar
  • 39. MUC-1 13/06/2011 Company Logo 28 Mucin 1, cell surface associated (MUC1) or polymorphic epithelial mucin (PEM) is a mucin, the protein part of which is encoded by the MUC1gene in humans.[1] Mucin proteins penetrate the membranes of epithelial cells, on the inner surface of the intestine and other organs. Mucin protects the body from infection by binding to pathogens. Overexpression of the mucin protein is often associated with colon and many other cancer
  • 40. 13/06/2011 Company Logo 29 molecular weight glycoproteins that provide a protective layer on epithelial surfaces and are involved in cell-cell interactions, signaling, and metastasis expressed at the apical surface of ductal epithelia of tissues, including breast, pancreas, airway, and the gastrointestinal tract
  • 41. Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 30 ALPHA – FETOPROTEIN ( AFP ) respon terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler ). Kadar normal < 20 ng/mL. Kadar AFP m↑ bersama membesarnya tumor. Kanker hepar, kadar AFP m↑ > 500 ng/mL. m↑ pula pada hepatitis akut & kronis, tapi jarang > 100 ng/mL. Meningkat juga : - kanker testis - kanker ovarium jenis
  • 42. Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 31 CA 15-3 monitoring kanker payudara. P↑ dijumpai pd <10 % pasien dengan stadium awal 70 % pasien dengan stadium lanjut. Kadar biasanya turun seiring keberhasilan terapi. Kadar normal : < 25 U/mL, kadar sampai 100 U/mL kadang dijumpai pd ♀sehat. responds terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler ). Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan meningkat pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama membesarnya tumor. Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih dari 100 ng/mL. AFP juga meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis sel embryonal dan endodermal sinus ) dan digunakan untuk follow – up kanker tersebut. Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker ovarium jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell cancer.
  • 43. Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 32 Ca 19-9 awalnya dikembangkan untuk deteksi kanker colorectal, tapi ternyata lebih sensitif terhadap kanker pankreas. Kadar normal < 37 U/mL. Kadar yang tinggi pada awal diagnosis menunjukan stadium lanjut dari kanker responds terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler ). Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan meningkat pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama membesarnya tumor. Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih dari 100 ng/mL. AFP juga meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis sel embryonal dan endodermal sinus ) dan digunakan untuk follow – up kanker tersebut. Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker ovarium jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell cancer.
  • 44. Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 33 Carcinoembryonic Antigen ( CEA )  Penanda tumor untuk memonitoring pasien dengan kanker colorectal selama / setelah terapi, tidak bisa dipakai untuk skrining atau diagnosis. Kadar normalnya sangat bervariasi antar laboratorium kadar > 5 ng/mL dikatakan Abnormal.
  • 45. Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 34 Human Chorionic Gonadotropin ( HCG ) Beta – HCG. Kadarnya m↑ : - beberapa jenis kanker testis dan ovarium ( tumor germ cell ) - gestational trophoblastic, terutama Choriocarcinoma.
  • 46. Penanda tumor 13/06/2011 Company Logo 35 Prostate-Specific Antigen ( PSA ) kanker prostat. Suatu protein yang dihasilkan sel grandula prostat. Benign prostate hyperplasia ( BPH ) kadang menunjukan peningkatan kadar PSA. Kadar PSA < 4 ng/mL bukan kanker > 10 ng/mLkanker, 4 – 10 ng/mL grey zonebiopsi. 
  • 47. Kriteria kanker ovarium menurut FIGO 13/06/2011 Company Logo 36 Stadium I :terbatas pd ovarium Stadium Ia : terbatas pd 1 ovarium, asites berisi sel ganas (-) pertumbuhan di permukaan luar (-) kapsul utuh Stadium Ib : terbatas pd kedua ovarium, asites berisi sel ganas (-), tumor di permukaan luar (-), kapsul intak Stadium Ic : tumor dgn stadium Ia & Ib, tetapi ada tumor di permukaan luar satu/kedua ovarium, atau dgn kapsul pecah/asites berisi sel ganas/ dengan bilasan peritoneum positif
  • 48. Kriteria kanker ovarium menurut FIGO 13/06/2011 Company Logo 37 Stadium II :Pertumbuhan pd 1 atau 2 ovarium dgn perluasan ke panggul Stadium II a :perluasan dan/atau metastase ke uterus dan/atau tuba Stadium IIb : perluasan ke jaringan pelvis lainnya Stadium IIc : tumor stadium IIa dan IIb tetapi dgn tumor pd permukaan1 atau 2 ovarium, kapsul pecah, atau dgn asites yang mengandung sel ganas atau dgn bilasan peritoneum positif
  • 49. 13/06/2011 Company Logo 38 Stadium III :1 atau ke 2 ovarium dgn implan di peritoneum di luar pelvis & atau kGB retroperitoneal atau inguinal (+). Metastase pd permukaan liver masuk stadium III. Terbatas pd pelvis kecil, tetapi secara histologik terbukti meluas ke usus besar/omentum Stadium III a : terbatas pd pelvis kecil dgn kGB (-), tetapi secara histologik & dikonfirmasi secara mikroskopik adanya penumbuhan (seeding) di permukaan peritoneum abdominal Stadium IIIb : 1 atau2 ovarium dgn implan dipermukaan peritoneum & terbukti secara mikroskopik diameter tidak melebihi 2 CM, KGB(-) Stadium IIIc :implan di abdomen dgn diameter > 2 cm & atau KGB retroperotoneal & inguinal (+)
  • 50. Kriteria kanker ovarium menurut FIGO 13/06/2011 Company Logo 39 Stadium IV Pertumbuhan mengenai 1 atau ke 2 ovarium dengan metastasis jauh. efusi pleura dan hasil sitologinya positif dimasukkan dalam stadium IV. metastase ke liver.
  • 51. Penanda tumor untuk skrining kanker ovarium 13/06/2011 Company Logo 40 CA 72-4 atau TAG 72 M-CSF OVX1 LPA Prostasin Osteopontin Inhibin Kallikrein
  • 52. Bufer pencuci 13/06/2011 Company Logo 41 Pengenceran 20x 1 vol larutan bufer + 19 volume distilled water Stabil untuk 1 bulan pada t 2-8°C
  • 53. CA 125 13/06/2011 Company Logo 42 Sensivisitas : 69,8% Spesifisitas : 72,3% Nilai ramal positif : 49,2% Nilai ramal negatif : 86,2%
  • 54. TMB 13/06/2011 Company Logo 43 3, 3', 5, 5' tetramethyl benzidine (TMB). The substrate can be catalyzed with peroxidase to produce a pale blue color which can be read spectrophotometrically at 370 or 620-650 nm. The TMB reaction may be stopped with 2N H2SO4 or 1M H3PO4 (resulting in a yellow color), and read at 450 nm.
  • 55. HRPO 13/06/2011 Company Logo 44 Nomenclature:donor : hydrogen-peroxide ixidoreductase, EC 1.11.1.7 Molecular weight: 40,000 Isoelectric point: 7.2 Structure: Glycoprotein with one mole of protoheme IX Inhibitors: Cyanide, sulfide, fluoride, azide, hydroxylamine, hydroxyl ions Activators: Peroxidation of o-dianisidine is accelerated by ammonia, pyridine, imidazole at pH values > 7.0 pH optimum: 6.0-6.5 (Figure 1 left) Temperature dependence: See Figure 1 righ t pH stability: 4.0 - 10.0 Thermal stability: Below 60ºC (Figure 2) Specificity: Peroxidase is specific to the hydrogen acceptor; only H2O2, methyl- and ethyl peroxides are active. In contrast, the enzyme is not specific for the hydrogen donor. A large number of phenols, aminophenols, diamines, indophenols, leuco dyes, ascorbate, and several amino acids react.