Bab i (organic bakery and cafe)

latar belakang perancangan bakery

 
1	
  
BAB I
PENDAHULUAN
Bab.I - Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, dan metode penelitian. Latar belakang menjelaskan alasan dibalik penetuan
judul. Rumusan masalah berisikan uraian permasalahan yang akan diidentifikasi
dan dibahas pada karya tulis ini. Tujuan penulisan menjabarkan uraian hal-hal yang
ingin dicapai untuk menjawab seluruh permasalahan. Metode penelitian merupakan
tahap sistematika penyusunan dan penulisan makalah Seminar Tugas Akhir ini
secara garis besar.
1.1 Latar Belakang
Bagi masyarakat Bali, roti telah menjadi alternatif makanan pengganti yang
cukup populer, karena sifatnya yang praktis, awet dan mengenyangkan. Seiring
dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, maka tuntutan akan produk bakery
yang berkualitaspun semakin tinggi. Penikmat bakery tidak hanya mengharapkan
produk dengan cita rasa yang baru, tetapi juga peningkatan dari segi kualitas gizi
yang terkandung di dalamnya. Saat ini, penerapan pola hidup sehat sedang menjadi
 
2	
  
tren di kalangan masyarakat modern. Salah satu faktor penting dalam penerapan
pola hidup sehat adalah dengan memperhatikan asupan makanan yang masuk
kedalam tubuh kita, baik itu makanan pokok maupun makanan pendamping.
Namun, tingginya antusiasme masyarakat akan jenis makanan sehat terutama
produk bakery, tidak diimbangi dengan fasilitas yang tersedia. Di Denpasar sendiri,
masih sangat sulit dijumpai wadah seperti bakery shop atau bakery factory yang
memfasilitasi kegiatan produksi maupun konsumsi healty bakery. Padahal peminat
yang tinggi dan peluang bisnis yang terbuka lebar dapat menjadikan usaha ini
menjadi bisnis yang cukup menjanjikan.
Konsumsi masyarakat akan produk olahan bakery terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Bila dilihat pada data Asosiasi Pengusaha Tepung
Terigu Indonesia (APTINDO), konsumsi tepung terigu nasional tahun 2014
mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi terjadi pada tahun 2013 yaitu naik
sebesar 4,1% atau 5,35 juta metrik ton, dibandingkan tahun sebelumnya. Tren
positif juga ditunjukkan pada semester I tahun 2014, konsumsi meningkat sebesar
5,4% atau 2,79 juta metrik ton. Apabila dilihat prosentase konsumsi berdasarkan
katagori industrinya, maka industri mie adalah yang tertinggi yaitu 50%, diikuti
dengan industri bakery dengan 40% dan yang terendah adalah retailer (usaha kecil
dan rumah tangga) dengan 10%. Di Denpasar, konsumsi terigu tergolong tinggi
yaitu 16,3 kg/kapita/tahun dan kemungkinan akan terus mengalami peningkatan
(SUSENAS, 2014).
Tingginya konsumsi tepung terigu pada industri bakery, diikuti juga dengan
semakin banyaknya toko-toko roti yang bermunculan di kota Denpasar, baik
produk nasional maupun internasional. Secara konvensional, industri bakery di
Denpasar dilakukan oleh industri rumah tangga (usaha kecil) dan industry besar dan
modern (bakery shop dan bakery factory). Bila dilihat dari jumlah bakery di
Denpasar, prosentasi jumlah Usaha Kecil Menengah terbilang lebih mendominasi
yaitu sekitar 63%, Industri Besar dan Modern sebesar 32% sedangkan untuk
konsumsi rumah tangga adalah 5% (APTINDO,2014).
Kemunculan bakery shop atau bakery factory di Denpasar sangat bervariasi.
Banyak merk bakery yang mengadopsi rasa, tampilan, maupun pelayanan khas
tradisional Indonesia atau bahkan dari luar negeri seperti Perancis, Italia, dan
 
3	
  
Jepang. Di Bali sendiri, produk olahan bakery mulai popular sejak tahun 2003. Ini
diawali dengan kemunculan bakery boutique pertama, asal Singapura yaitu
BreadTalk. BreadTalk berani menyajikan varian rasa, tampilan, dan pelayanan
yang modern dan berbeda dengan bakery shop yang lain. Konsep mencolok yang
menjadi cirikhas adalah penampilan toko yang dirancang agar terlihat eksklusif
serta memperlihatkan dapur pembuatan roti kepada para pengunjungnya melalui
kaca transparan. Semenjak itu, kemunculan bakery di Bali semakin berkembang
dan konsep ini mulai ditiru oleh banyak industri bakery lainnya, diantaranya adalah
Conato,BreadLife dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, dari sekian banyaknya bakery shop yang bermunculan di
Denpasar, tidak ada satupun yang menawarkan konsep healty bakery. Kenyataan
ini tidak diimbangi dengan kebutuhan masyarakat akan makanan organik yang
terus mengalami peningkatan yaitu rata-rata 3,2% setiap tahunnya (Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Bali,2012). Hal ini menyebabkan kebutuhan akan
produk bakery sehat tidak dapat terpenuhi. Masyarakat di Kota Denpasar pun mulai
mencari alternatif ke daerah lain seperti Kuta atau Ubud yang memang terdapat
bakery shop dengan menu organik. Namun, alternatif ini terbilang kurang efektif,
karena masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan produk bakery karena
posisinya yang jauh dari pusat kota. Selain itu, beberapa bakery shop juga
menawarkan konsep fasilitas yang kurang lengkap, dengan kapisitas pengunjung
yang sangat terbatas.
Oleh karena itu, apabila dilihat dari data-data atau permasalahan yang
telah disajikan sebelumnya, maka di Denpasar sangat dibutuhkan sebuah wadah
untuk memuaskan minat masyarakat terhadap produk bakery lezat dan sehat. Oleh
karena itu, perlu dibangun Organic Bakery yang di dalamnya memfasilitasi
kegiatan produksi sekaligus penjualan produk bakery dengan bahan dasar organik.
Untuk menarik perhatian para pengunjung salah satu cara yang dapat ditempuh
adalah dengan membuat suasana yang menarik dan berkonsep. Menyajikan suasana
berbeda disertai dengan fasilisitas-fasilitas pendukung yang bersifat hiburan dan
edukatif, dimana belum pernah ditemuai di bakery shop lainnya. Strategi ini
terbilang sangat meyakinkan karena persaingannya masih sangat sedikit, apa lagi
 
4	
  
bila dilihat tren konsumsi makanan organik sedang meningkat dikalangan
masyarakat modern, terutama bagi mereka yang menerapkan pola hidup sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam merancang Organic Bakery di
Denpasar adalah:
a. Bagaimana spesifikasi umum dan khusus Organic Bakery, untuk mewadahi
aktivitas produksi - penjualan, hiburan dan edukatif ?
b. Bagaimana tema perancangan sebuah bangunan dengan fungsi Organic
Bakery?
c. Bagaimana pemrograman arsitektur dengan fungsi Organic Bakery?
d. Bagaimana merumuskan konsep perancangan kedalam sebuah desain
arsitektur Organic Bakery?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan Organic Bakery di
Denpasar ini adalah :
a. Mendapatkan spesifikasi umum dan khusus Organic Bakery, untuk
mewadahi aktivitas produksi - penjualan, hiburan dan edukatif.
b. Merumuskan tema perancangan sebuah bangunan dengan fungsi Organic
Bakery.
c. Merumuskan program-program arsitektur dengan fungsi Organic Bakery.
d. Merumuskan konsep perancangan kedalam sebuah desain arsitektur
Organic Bakery.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah landasan berfikir untuk memulai perencanaan, dan
mewujudkannya menjadi sebuah rancangan. Untuk mencapai hasil rancangan yang
maksimal, disusunlah kerangka metode yang sesuai dengan jenis project yang akan
dikerjakan.
 
5	
  
Adapun alur penelitian terbagi ke dalam 5 fase (lihat gambar 1.1), masing-
masing fase akan mewakili setiap proses mulai dari awal hingga akhir. Untuk
penulisan makalah MK. Seminar Tugas Akhir akan membahas mulai dari fase A
hingga E, sedangkan fase E baru akan dibahas pada pengerjaan MK. Studio Tugas
Akhir.
Fase A = Pengajuan Ide
Fase B = Persiapan
Fase C = Perencanaan
Fase D = Pengembangan
Fase E = Pewujudan (akan dibahas pada Studio TA)
Catatan : Makalah ini hanya akan membahas sampai pada Fase D, Fase E akan dilanjutkan pada MK.Studio TA
1.4.1 Fase A (Pengajuan Ide)
Fase pertama dimulai dengan pengajuan beberapa ide atau gagasan yang
kemudian pada akhirnya akan dipilih yang terbaik menurut penulis dan disetujui
oleh dosen pembimbing. Ide atau gagasan inilah yang kemudian dijadikan sebagai
judul dalam penulisan makalah MK. Seminar Tugas Akhir. Pada fase ini judul yang
telah terpilih adalah “Organic Bakery di Denpasar”.
1.4.2 Fase B (Persiapan)
Setelah judul terpilih, kemudian dilanjutkan dengan fase kedua yaitu
persiapan. Pada fase ini penulis akan melewati 3 tahap yang saling terkait satu sama
lain yaitu mengumpulkan data, menganalisis data, menemukan masalah dan solusi.
1) Mengumpulkan Data
Pada tahap ini penulis diharapkan untuk mengumpulkan data-data terkait
sesuai dengan topik bahasan (judul terpilih) sebanyak, sespesifik dan
seakurat mungkin. Data-data tersebut dapat diambil dari beragai sumber.
Teknik pengumpulan data akan terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder.
Gambar 1.1
Skema Metode Perancangan
 
6	
  
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh penulis
langsung dari sumbernya, dalam hal ini penulis bertindak sebagai
pengumpul data. Data primer dapat diperoleh dari observasi
lapangan dan wawancara. Berdasarkan pada judul yang telah
terpilih, maka observasi dan wawancara akan dilakukan di beberapa
bakery di sekitar kota Denpasar. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan data-data yang bersifat arsitektur maupun non
arsitektur. Dengan begitu penulis dapat menjadikan hasil observasi
sebagai dasar pertimbangan mendesain Organic Bakery.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang diperoleh melalui kajian
pustaka, dengan tujuan untuk semakin meyakinkan penulisan. Data
sekunder dapat berupa literatur, media cetak dan media elektronik
(internet).
2) Menganalisis Data
Setelah data primer dan data sekunder terkumpul, selanjutnya dianalisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis
terhadap data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ucapan pelaku,
sedangkan analisis kuantitatif merupakan analisis terhadap angka-angka
statistik yang bersifat lebih objektif dan akurat. Adapun langkah-langkah
dalam menganalisis data yaitu :
a. Reduksi data
Pada tahap ini dilakukan pemilahan data, relevan tidaknya antara
data dengan topik bahasan. Informasi dari lapangan sebagai bahan
mentah diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-
pokok yang penting sehingga lebih mudah dikendalikan.
b. Display data
Pada tahap ini penulis berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan
data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan
pengkodean pada setiap subpokok permasalahan. Untuk
 
7	
  
memudahkan memperoleh kesimpulan, maka dibuat tabel, bagan,
grafik dan sebagainya.
c. Kesimpulan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan.
3) Menemukan Masalah dan Solusi
Setelah data-data tersebut dianalisis, maka akan mulai bermunculan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pengadaan project.
Penulis memiliki kewajiban untuk memecahkan permasalahan dan mencari
solusi terbaik. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan analisa SWOT.
Pembahasan mengenai fase B ini akan terdapat di Bab.2 dan 3. Output untuk fase
kedua adalah data-data pokok yang bersifat spesifik dan berkaitan erat dengan
project.
1.4.3 Fase C (Perencanaan)
Setelah data-data pokok (hasil penyaringan pada proses analisis)
didapatkan, maka selanjutnya masuk kedalam fase ketiga yaitu perencanaan. Pada
fase ini penulis memiliki peranan yang cukup besar dalam menentukan poin-poin
penting yang akan digunakan pada proses perancangan, namun penulis harus tetap
berpedoman pada data-data pokok sebelumnya. Fase ketiga akan meliputi
penentuan spesifikasi, program, tema dan evaluasi
1) Penentuan Spesifikasi
Penulis harus menjabarkan spesifikasi yang akan disediakan pada project
(dalam hal ini judul project yang telah terpilih adalah Organic Bakery di
Denpasar), baik itu spesifikasi umum maupun spesifikasi khusus.
Spesifikasi dapat berupa kombinasi data-data pokok yang telah dimiliki
sebelumnya dengan hasil buah pikiran penulis yang bersifat kreatif dan
inovatif.
2) Membuat dan Menganalisis Program dan Tema
 
8	
  
Pada tahapan ini, penulis akan menjabarkan program-program yang akan
diterapkan pada project. Program yang dimaksud yaitu :
a. Program Fungsional
Memberikan gambaran bagaimana aktifitas pengguna akan
menghasilkan ruang.
b. Program Performansi
Menjabarkan tentang persyaratan setiap ruang-ruang yang telah
terlahir dari program fungsional, untuk mencapai performa yang
dikehendaki.
c. Program Arsitektural
Menjabarkan segala hal yang berkaitan dengan kearsitekturan, baik
itu program ruang dan program tapak. Pada program ruang akan
dilakukan kajian yang berhubungan dengan kapasitas, sirkulasi,
organisasi, hingga besaran ruang. Pada program tapak penulis akan
diberikan otoritas untuk memilih beberapa lokasi yang dikehendaki,
yang kemudian akan dipilih yang terbaik dan sesuai dengan
persyaratan, kemudian dilanjutkan dengan analisis tapak.
Setelah program ditetapkan, kemudian dilanjutkan dengan tema. Penulis
memiliki otoritas penuh dalam menentukan tema arsitektur yang akan
digunakan. Penulis diharapkan untuk menjabarkan alur pemilihan tema,
serta makna yang ingin disampaikan dari tema tersebut.
3) Evaluasi
Program-program yang telah tersusun selanjutnya dikaji secara mendalam
berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kebutuhan dan kesesuaian
rancangan. Selama proses pengkajian pada masing-masing program, penulis
diperbolehkan untuk menggunakan data-data pokok sebagai bahan
pertimbangan.
Pembahasan mengenai fase C ini akan terdapat di Bab.4. Output untuk fase ketiga
adalah program dan tema yang telah ditetapkan, yang akan digunakan pada fase
berikutnya.
 
9	
  
1.4.4 Fase D (Pengembangan)
Setelah program-program ditetapkan, maka selanjutnya adalah masuk ke
fase keempat yaitu pengembangan. Pada fase ini penulis diharapkan
mengembangkan program-program tersebut menjadi sebuah konsep, yaitu dengan
menampilkan skematik rancangan. Adapun tahapan pada fase keempat yaitu :
1) Konsep
Rangkaian proses pada fase ini adalah penyusunan konsep perancangan
tapak (konsep entrance site, konsep zoning tapak, konsep sirkulasi,
konsep parkir, konsep utilitas tapak, konsepruang luar), konsep
perancangan bangunan (konsep zoning bangunan, konsep entrance
bangunan, konsep bentuk dan pola massa, konsep sirkulasi, konsep
ruang dalam, konsep struktur, konsep) dan konsep utilitas (konsep air
bersih, konsep limbah, konsep tenaga listrik, konsep pencahayaan,
konsep penghawaan, konsep pemadam kebakaran, konsep penangkal
petir) . Penulis diharapkan menampilkan konsep-konsep alternatif
sebagai pembanding dan masing-masing konsep akan ditampilkan
dengan sketsa-sketa dan bagan-bagan.
2) Evaluasi
Konsep-konsep yang telah dibuat selanjutnya dikaji secara mendalam
untuk dipilih yang terbaik.
Pembahasan mengenai fase D ini akan terdapat di Bab.5. Output untuk fase
keempat adalah sketsa-sketsa konsep yang telah terpilih.
1.4.5 Fase E (Perwujudan)
Fase E akan memasuki tahap akhir yaitu pengembangan rancangan dalam
bentukan yang lebih terperinci yang akan dilakukan selanjutnya pada MK.
Studio Tugas Akhir.

Recomendados

Proposal program kreativitas mahasiswa kewirausahaan por
Proposal program kreativitas mahasiswa kewirausahaanProposal program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
Proposal program kreativitas mahasiswa kewirausahaanAndi Yaumil Falakh
15.2K vistas23 diapositivas
Pkm k kelompok16 por
Pkm k kelompok16Pkm k kelompok16
Pkm k kelompok16Ketut Adi Praja Putra
13.5K vistas13 diapositivas
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA por
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHAPKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHAAbu Amar Fikri
1.6K vistas34 diapositivas
Proposal cemilan olos por
Proposal cemilan olosProposal cemilan olos
Proposal cemilan olosandi slankerdekil
7.9K vistas22 diapositivas
USULAN PKM K por
USULAN PKM KUSULAN PKM K
USULAN PKM KAnggi F. Jayanti
1.2K vistas14 diapositivas
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK ) por
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )
PROPOSAL PKM -SIMOK ( SINGKONG MONTOK )adhyriyadi clever
41.3K vistas22 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bussiness plan lumpia por
Bussiness plan lumpiaBussiness plan lumpia
Bussiness plan lumpiaHeny Eka
4.5K vistas11 diapositivas
Pkmk faishol manshur pembuatan bakso buah por
Pkmk faishol manshur pembuatan bakso buahPkmk faishol manshur pembuatan bakso buah
Pkmk faishol manshur pembuatan bakso buahWildan Ashshidiqi
5K vistas17 diapositivas
Contoh PKM Lengkap por
Contoh PKM Lengkap Contoh PKM Lengkap
Contoh PKM Lengkap Nadya Syabilla Arviadea
6.6K vistas15 diapositivas
Sandy mitro por
Sandy mitroSandy mitro
Sandy mitroTino wardani
121 vistas15 diapositivas
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA ) por
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )Fenti Anita Sari
6.4K vistas21 diapositivas
Laporan fix por
Laporan fixLaporan fix
Laporan fixMaretia Ahadya
3.9K vistas51 diapositivas

La actualidad más candente(19)

Bussiness plan lumpia por Heny Eka
Bussiness plan lumpiaBussiness plan lumpia
Bussiness plan lumpia
Heny Eka4.5K vistas
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA ) por Fenti Anita Sari
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Fenti Anita Sari6.4K vistas
Pkm macondrong revisi 2017 3 por dian haryanto
Pkm macondrong revisi 2017 3Pkm macondrong revisi 2017 3
Pkm macondrong revisi 2017 3
dian haryanto1.6K vistas
Contoh proposal pkm kewirausahaan por Zakiyul Mu'min
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Zakiyul Mu'min217.5K vistas
1564019118622 7 kwh, andita oktavia, hapzi ali, ringkasan perencanaan proposa... por anditaoktavia
1564019118622 7 kwh, andita oktavia, hapzi ali, ringkasan perencanaan proposa...1564019118622 7 kwh, andita oktavia, hapzi ali, ringkasan perencanaan proposa...
1564019118622 7 kwh, andita oktavia, hapzi ali, ringkasan perencanaan proposa...
anditaoktavia26 vistas
Berry sastrawan universitasdjuanda_pkmk por Berry Sastrawan
Berry sastrawan universitasdjuanda_pkmkBerry sastrawan universitasdjuanda_pkmk
Berry sastrawan universitasdjuanda_pkmk
Berry Sastrawan1.1K vistas
Aplikasi Pakar Kopi _ Materi Training "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI P... por Kanaidi ken
Aplikasi Pakar Kopi _ Materi Training "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI P...Aplikasi Pakar Kopi _ Materi Training "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI P...
Aplikasi Pakar Kopi _ Materi Training "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI P...
Kanaidi ken44 vistas
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. por Monalisa Unik
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Monalisa Unik12.1K vistas
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DRINK BENG BENG por Linda Rosita
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DRINK BENG BENGPROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DRINK BENG BENG
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DRINK BENG BENG
Linda Rosita521 vistas

Destacado

Web 2 por
Web 2Web 2
Web 2Candra Darmawan
259 vistas8 diapositivas
How did you attract por
How did you attractHow did you attract
How did you attractniamh_l
318 vistas9 diapositivas
Presentation ts gurls bab 3 por
Presentation ts gurls bab 3Presentation ts gurls bab 3
Presentation ts gurls bab 3almanuriasenda
201 vistas20 diapositivas
INTECH Infograph por
INTECH InfographINTECH Infograph
INTECH Infographsotchenderson
104 vistas1 diapositiva
Richa's work portfolio por
Richa's work portfolioRicha's work portfolio
Richa's work portfolioDevpriya Sen
211 vistas12 diapositivas
TUGAS YII por
TUGAS YIITUGAS YII
TUGAS YIICandra Darmawan
246 vistas4 diapositivas

Destacado(16)

How did you attract por niamh_l
How did you attractHow did you attract
How did you attract
niamh_l318 vistas
Presentation ts gurls bab 3 por almanuriasenda
Presentation ts gurls bab 3Presentation ts gurls bab 3
Presentation ts gurls bab 3
almanuriasenda201 vistas
Richa's work portfolio por Devpriya Sen
Richa's work portfolioRicha's work portfolio
Richa's work portfolio
Devpriya Sen211 vistas
Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Luar Negeri por pplnwellington
Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Luar NegeriTahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Luar Negeri
Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Luar Negeri
pplnwellington768 vistas
Sosialisasi Pemilu 2014 di Selandia Baru por pplnwellington
Sosialisasi Pemilu 2014 di Selandia BaruSosialisasi Pemilu 2014 di Selandia Baru
Sosialisasi Pemilu 2014 di Selandia Baru
pplnwellington781 vistas
Presentation bratz gurls bab 2 por almanuriasenda
Presentation bratz gurls bab 2Presentation bratz gurls bab 2
Presentation bratz gurls bab 2
almanuriasenda139 vistas
Presentation1 por niamh_l
Presentation1Presentation1
Presentation1
niamh_l230 vistas
Gambaran Umum Pemilu Presiden dan Wakil Presiden por pplnwellington
Gambaran Umum Pemilu Presiden dan Wakil PresidenGambaran Umum Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Gambaran Umum Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
pplnwellington2.1K vistas
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri por pplnwellington
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar NegeriTata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
Tata Cara Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Pilpres di Luar Negeri
pplnwellington18.5K vistas

Similar a Bab i (organic bakery and cafe)

Proposal usaha kecil martabak mini por
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak minirissa nabilla hakiki
35.8K vistas11 diapositivas
Pengembangan limbah organik por
Pengembangan limbah organikPengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organiksukarman_far
146 vistas14 diapositivas
Snack pule-barbaque2 por
Snack pule-barbaque2Snack pule-barbaque2
Snack pule-barbaque2Percetakan Kemasan
538 vistas13 diapositivas
7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu... por
7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu...7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu...
7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu...asyaaisyah
35 vistas14 diapositivas
PMW PISCOK KETAPEL por
PMW PISCOK KETAPELPMW PISCOK KETAPEL
PMW PISCOK KETAPELWijang Kurniawan
1.1K vistas10 diapositivas
Proposal Kewirausahaan por
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanFajar Kusuma
6.1K vistas18 diapositivas

Similar a Bab i (organic bakery and cafe)(20)

Pengembangan limbah organik por sukarman_far
Pengembangan limbah organikPengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organik
sukarman_far146 vistas
7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu... por asyaaisyah
7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu...7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu...
7. kwh. siti aisyah. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas mercu bu...
asyaaisyah35 vistas
Proposal Kewirausahaan por Fajar Kusuma
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal Kewirausahaan
Fajar Kusuma6.1K vistas
Pisang manisque por nanana30
Pisang manisquePisang manisque
Pisang manisque
nanana3026 vistas
Peos raos.. raos.. raoooss por Rihlatul adni
Peos raos.. raos.. raooossPeos raos.. raos.. raoooss
Peos raos.. raos.. raoooss
Rihlatul adni232 vistas
(Fase B ) - Kewirausahaan - Hidroponik (datadikdasmen.com).pdf por sdn1pajuponorogo
(Fase B ) - Kewirausahaan - Hidroponik (datadikdasmen.com).pdf(Fase B ) - Kewirausahaan - Hidroponik (datadikdasmen.com).pdf
(Fase B ) - Kewirausahaan - Hidroponik (datadikdasmen.com).pdf
sdn1pajuponorogo551 vistas
STRATEGI MARKETING.docx por SaifAdam1
STRATEGI MARKETING.docxSTRATEGI MARKETING.docx
STRATEGI MARKETING.docx
SaifAdam1238 vistas
Pkwu bab iv sem 2 por hasanslide
Pkwu bab iv sem 2Pkwu bab iv sem 2
Pkwu bab iv sem 2
hasanslide132 vistas
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf por hasna37
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdfTKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
hasna3724 vistas

Último

Aas Rosmayati_E1G022077.pptx por
Aas Rosmayati_E1G022077.pptxAas Rosmayati_E1G022077.pptx
Aas Rosmayati_E1G022077.pptxaasrosmayati05
9 vistas9 diapositivas
Tugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptx por
Tugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptxTugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptx
Tugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptxAmandaEmilia1
20 vistas9 diapositivas
Tugas Andre Hutabrat E1G022055.pptx por
Tugas Andre Hutabrat E1G022055.pptxTugas Andre Hutabrat E1G022055.pptx
Tugas Andre Hutabrat E1G022055.pptxAndreHutabarat4
18 vistas9 diapositivas
Tugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptx por
Tugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptxTugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptx
Tugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptxMAsrofi4
11 vistas9 diapositivas
Kartu Undangan Single Hard Cover Mewah por
Kartu Undangan Single Hard Cover MewahKartu Undangan Single Hard Cover Mewah
Kartu Undangan Single Hard Cover MewahKartu Undangan Bandung
7 vistas1 diapositiva
Tugas_PPT_Rangga Buana Patua_E1G108099.pdf por
Tugas_PPT_Rangga Buana Patua_E1G108099.pdfTugas_PPT_Rangga Buana Patua_E1G108099.pdf
Tugas_PPT_Rangga Buana Patua_E1G108099.pdfRanggabuanapattuaAng
10 vistas9 diapositivas

Último(13)

Tugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptx por AmandaEmilia1
Tugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptxTugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptx
Tugas PPT_Amanda emilia_E1G022021.pptx
AmandaEmilia120 vistas
Tugas Andre Hutabrat E1G022055.pptx por AndreHutabarat4
Tugas Andre Hutabrat E1G022055.pptxTugas Andre Hutabrat E1G022055.pptx
Tugas Andre Hutabrat E1G022055.pptx
AndreHutabarat418 vistas
Tugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptx por MAsrofi4
Tugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptxTugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptx
Tugas_Roni Nurhalim_E1G022045.pptx
MAsrofi411 vistas
LATIHAN7 PPT_Defrindo_Pratama_E1G022031.pptx por defrindopratama
LATIHAN7 PPT_Defrindo_Pratama_E1G022031.pptxLATIHAN7 PPT_Defrindo_Pratama_E1G022031.pptx
LATIHAN7 PPT_Defrindo_Pratama_E1G022031.pptx
defrindopratama14 vistas
Tugas PPT6_Rahma Dwi Rahayu_E1G022003.pptx por RahmaRahma15992
Tugas PPT6_Rahma Dwi Rahayu_E1G022003.pptxTugas PPT6_Rahma Dwi Rahayu_E1G022003.pptx
Tugas PPT6_Rahma Dwi Rahayu_E1G022003.pptx
RahmaRahma159927 vistas
Tugas PPT 6_Sri Nurmayanti_E1G022067.-1.pptx por yantinurmasri
Tugas PPT 6_Sri Nurmayanti_E1G022067.-1.pptxTugas PPT 6_Sri Nurmayanti_E1G022067.-1.pptx
Tugas PPT 6_Sri Nurmayanti_E1G022067.-1.pptx
yantinurmasri5 vistas
TugasPPT_Muhamad Aldrin_E1G022061.pptx por aditasela9
TugasPPT_Muhamad Aldrin_E1G022061.pptxTugasPPT_Muhamad Aldrin_E1G022061.pptx
TugasPPT_Muhamad Aldrin_E1G022061.pptx
aditasela98 vistas
Tili Herlina Putri_E1G022033...pptx por tiliherlina
Tili Herlina Putri_E1G022033...pptxTili Herlina Putri_E1G022033...pptx
Tili Herlina Putri_E1G022033...pptx
tiliherlina5 vistas

Bab i (organic bakery and cafe)

  • 1.   1   BAB I PENDAHULUAN Bab.I - Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. Latar belakang menjelaskan alasan dibalik penetuan judul. Rumusan masalah berisikan uraian permasalahan yang akan diidentifikasi dan dibahas pada karya tulis ini. Tujuan penulisan menjabarkan uraian hal-hal yang ingin dicapai untuk menjawab seluruh permasalahan. Metode penelitian merupakan tahap sistematika penyusunan dan penulisan makalah Seminar Tugas Akhir ini secara garis besar. 1.1 Latar Belakang Bagi masyarakat Bali, roti telah menjadi alternatif makanan pengganti yang cukup populer, karena sifatnya yang praktis, awet dan mengenyangkan. Seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, maka tuntutan akan produk bakery yang berkualitaspun semakin tinggi. Penikmat bakery tidak hanya mengharapkan produk dengan cita rasa yang baru, tetapi juga peningkatan dari segi kualitas gizi yang terkandung di dalamnya. Saat ini, penerapan pola hidup sehat sedang menjadi
  • 2.   2   tren di kalangan masyarakat modern. Salah satu faktor penting dalam penerapan pola hidup sehat adalah dengan memperhatikan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh kita, baik itu makanan pokok maupun makanan pendamping. Namun, tingginya antusiasme masyarakat akan jenis makanan sehat terutama produk bakery, tidak diimbangi dengan fasilitas yang tersedia. Di Denpasar sendiri, masih sangat sulit dijumpai wadah seperti bakery shop atau bakery factory yang memfasilitasi kegiatan produksi maupun konsumsi healty bakery. Padahal peminat yang tinggi dan peluang bisnis yang terbuka lebar dapat menjadikan usaha ini menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Konsumsi masyarakat akan produk olahan bakery terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bila dilihat pada data Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (APTINDO), konsumsi tepung terigu nasional tahun 2014 mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi terjadi pada tahun 2013 yaitu naik sebesar 4,1% atau 5,35 juta metrik ton, dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif juga ditunjukkan pada semester I tahun 2014, konsumsi meningkat sebesar 5,4% atau 2,79 juta metrik ton. Apabila dilihat prosentase konsumsi berdasarkan katagori industrinya, maka industri mie adalah yang tertinggi yaitu 50%, diikuti dengan industri bakery dengan 40% dan yang terendah adalah retailer (usaha kecil dan rumah tangga) dengan 10%. Di Denpasar, konsumsi terigu tergolong tinggi yaitu 16,3 kg/kapita/tahun dan kemungkinan akan terus mengalami peningkatan (SUSENAS, 2014). Tingginya konsumsi tepung terigu pada industri bakery, diikuti juga dengan semakin banyaknya toko-toko roti yang bermunculan di kota Denpasar, baik produk nasional maupun internasional. Secara konvensional, industri bakery di Denpasar dilakukan oleh industri rumah tangga (usaha kecil) dan industry besar dan modern (bakery shop dan bakery factory). Bila dilihat dari jumlah bakery di Denpasar, prosentasi jumlah Usaha Kecil Menengah terbilang lebih mendominasi yaitu sekitar 63%, Industri Besar dan Modern sebesar 32% sedangkan untuk konsumsi rumah tangga adalah 5% (APTINDO,2014). Kemunculan bakery shop atau bakery factory di Denpasar sangat bervariasi. Banyak merk bakery yang mengadopsi rasa, tampilan, maupun pelayanan khas tradisional Indonesia atau bahkan dari luar negeri seperti Perancis, Italia, dan
  • 3.   3   Jepang. Di Bali sendiri, produk olahan bakery mulai popular sejak tahun 2003. Ini diawali dengan kemunculan bakery boutique pertama, asal Singapura yaitu BreadTalk. BreadTalk berani menyajikan varian rasa, tampilan, dan pelayanan yang modern dan berbeda dengan bakery shop yang lain. Konsep mencolok yang menjadi cirikhas adalah penampilan toko yang dirancang agar terlihat eksklusif serta memperlihatkan dapur pembuatan roti kepada para pengunjungnya melalui kaca transparan. Semenjak itu, kemunculan bakery di Bali semakin berkembang dan konsep ini mulai ditiru oleh banyak industri bakery lainnya, diantaranya adalah Conato,BreadLife dan masih banyak lagi. Akan tetapi, dari sekian banyaknya bakery shop yang bermunculan di Denpasar, tidak ada satupun yang menawarkan konsep healty bakery. Kenyataan ini tidak diimbangi dengan kebutuhan masyarakat akan makanan organik yang terus mengalami peningkatan yaitu rata-rata 3,2% setiap tahunnya (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali,2012). Hal ini menyebabkan kebutuhan akan produk bakery sehat tidak dapat terpenuhi. Masyarakat di Kota Denpasar pun mulai mencari alternatif ke daerah lain seperti Kuta atau Ubud yang memang terdapat bakery shop dengan menu organik. Namun, alternatif ini terbilang kurang efektif, karena masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan produk bakery karena posisinya yang jauh dari pusat kota. Selain itu, beberapa bakery shop juga menawarkan konsep fasilitas yang kurang lengkap, dengan kapisitas pengunjung yang sangat terbatas. Oleh karena itu, apabila dilihat dari data-data atau permasalahan yang telah disajikan sebelumnya, maka di Denpasar sangat dibutuhkan sebuah wadah untuk memuaskan minat masyarakat terhadap produk bakery lezat dan sehat. Oleh karena itu, perlu dibangun Organic Bakery yang di dalamnya memfasilitasi kegiatan produksi sekaligus penjualan produk bakery dengan bahan dasar organik. Untuk menarik perhatian para pengunjung salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuat suasana yang menarik dan berkonsep. Menyajikan suasana berbeda disertai dengan fasilisitas-fasilitas pendukung yang bersifat hiburan dan edukatif, dimana belum pernah ditemuai di bakery shop lainnya. Strategi ini terbilang sangat meyakinkan karena persaingannya masih sangat sedikit, apa lagi
  • 4.   4   bila dilihat tren konsumsi makanan organik sedang meningkat dikalangan masyarakat modern, terutama bagi mereka yang menerapkan pola hidup sehat. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam merancang Organic Bakery di Denpasar adalah: a. Bagaimana spesifikasi umum dan khusus Organic Bakery, untuk mewadahi aktivitas produksi - penjualan, hiburan dan edukatif ? b. Bagaimana tema perancangan sebuah bangunan dengan fungsi Organic Bakery? c. Bagaimana pemrograman arsitektur dengan fungsi Organic Bakery? d. Bagaimana merumuskan konsep perancangan kedalam sebuah desain arsitektur Organic Bakery? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan Organic Bakery di Denpasar ini adalah : a. Mendapatkan spesifikasi umum dan khusus Organic Bakery, untuk mewadahi aktivitas produksi - penjualan, hiburan dan edukatif. b. Merumuskan tema perancangan sebuah bangunan dengan fungsi Organic Bakery. c. Merumuskan program-program arsitektur dengan fungsi Organic Bakery. d. Merumuskan konsep perancangan kedalam sebuah desain arsitektur Organic Bakery. 1.4 Metode Penelitian Metode penelitian adalah landasan berfikir untuk memulai perencanaan, dan mewujudkannya menjadi sebuah rancangan. Untuk mencapai hasil rancangan yang maksimal, disusunlah kerangka metode yang sesuai dengan jenis project yang akan dikerjakan.
  • 5.   5   Adapun alur penelitian terbagi ke dalam 5 fase (lihat gambar 1.1), masing- masing fase akan mewakili setiap proses mulai dari awal hingga akhir. Untuk penulisan makalah MK. Seminar Tugas Akhir akan membahas mulai dari fase A hingga E, sedangkan fase E baru akan dibahas pada pengerjaan MK. Studio Tugas Akhir. Fase A = Pengajuan Ide Fase B = Persiapan Fase C = Perencanaan Fase D = Pengembangan Fase E = Pewujudan (akan dibahas pada Studio TA) Catatan : Makalah ini hanya akan membahas sampai pada Fase D, Fase E akan dilanjutkan pada MK.Studio TA 1.4.1 Fase A (Pengajuan Ide) Fase pertama dimulai dengan pengajuan beberapa ide atau gagasan yang kemudian pada akhirnya akan dipilih yang terbaik menurut penulis dan disetujui oleh dosen pembimbing. Ide atau gagasan inilah yang kemudian dijadikan sebagai judul dalam penulisan makalah MK. Seminar Tugas Akhir. Pada fase ini judul yang telah terpilih adalah “Organic Bakery di Denpasar”. 1.4.2 Fase B (Persiapan) Setelah judul terpilih, kemudian dilanjutkan dengan fase kedua yaitu persiapan. Pada fase ini penulis akan melewati 3 tahap yang saling terkait satu sama lain yaitu mengumpulkan data, menganalisis data, menemukan masalah dan solusi. 1) Mengumpulkan Data Pada tahap ini penulis diharapkan untuk mengumpulkan data-data terkait sesuai dengan topik bahasan (judul terpilih) sebanyak, sespesifik dan seakurat mungkin. Data-data tersebut dapat diambil dari beragai sumber. Teknik pengumpulan data akan terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Gambar 1.1 Skema Metode Perancangan
  • 6.   6   a. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh penulis langsung dari sumbernya, dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengumpul data. Data primer dapat diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara. Berdasarkan pada judul yang telah terpilih, maka observasi dan wawancara akan dilakukan di beberapa bakery di sekitar kota Denpasar. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang bersifat arsitektur maupun non arsitektur. Dengan begitu penulis dapat menjadikan hasil observasi sebagai dasar pertimbangan mendesain Organic Bakery. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan informasi yang diperoleh melalui kajian pustaka, dengan tujuan untuk semakin meyakinkan penulisan. Data sekunder dapat berupa literatur, media cetak dan media elektronik (internet). 2) Menganalisis Data Setelah data primer dan data sekunder terkumpul, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis terhadap data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ucapan pelaku, sedangkan analisis kuantitatif merupakan analisis terhadap angka-angka statistik yang bersifat lebih objektif dan akurat. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu : a. Reduksi data Pada tahap ini dilakukan pemilahan data, relevan tidaknya antara data dengan topik bahasan. Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok- pokok yang penting sehingga lebih mudah dikendalikan. b. Display data Pada tahap ini penulis berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan. Untuk
  • 7.   7   memudahkan memperoleh kesimpulan, maka dibuat tabel, bagan, grafik dan sebagainya. c. Kesimpulan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. 3) Menemukan Masalah dan Solusi Setelah data-data tersebut dianalisis, maka akan mulai bermunculan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pengadaan project. Penulis memiliki kewajiban untuk memecahkan permasalahan dan mencari solusi terbaik. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan analisa SWOT. Pembahasan mengenai fase B ini akan terdapat di Bab.2 dan 3. Output untuk fase kedua adalah data-data pokok yang bersifat spesifik dan berkaitan erat dengan project. 1.4.3 Fase C (Perencanaan) Setelah data-data pokok (hasil penyaringan pada proses analisis) didapatkan, maka selanjutnya masuk kedalam fase ketiga yaitu perencanaan. Pada fase ini penulis memiliki peranan yang cukup besar dalam menentukan poin-poin penting yang akan digunakan pada proses perancangan, namun penulis harus tetap berpedoman pada data-data pokok sebelumnya. Fase ketiga akan meliputi penentuan spesifikasi, program, tema dan evaluasi 1) Penentuan Spesifikasi Penulis harus menjabarkan spesifikasi yang akan disediakan pada project (dalam hal ini judul project yang telah terpilih adalah Organic Bakery di Denpasar), baik itu spesifikasi umum maupun spesifikasi khusus. Spesifikasi dapat berupa kombinasi data-data pokok yang telah dimiliki sebelumnya dengan hasil buah pikiran penulis yang bersifat kreatif dan inovatif. 2) Membuat dan Menganalisis Program dan Tema
  • 8.   8   Pada tahapan ini, penulis akan menjabarkan program-program yang akan diterapkan pada project. Program yang dimaksud yaitu : a. Program Fungsional Memberikan gambaran bagaimana aktifitas pengguna akan menghasilkan ruang. b. Program Performansi Menjabarkan tentang persyaratan setiap ruang-ruang yang telah terlahir dari program fungsional, untuk mencapai performa yang dikehendaki. c. Program Arsitektural Menjabarkan segala hal yang berkaitan dengan kearsitekturan, baik itu program ruang dan program tapak. Pada program ruang akan dilakukan kajian yang berhubungan dengan kapasitas, sirkulasi, organisasi, hingga besaran ruang. Pada program tapak penulis akan diberikan otoritas untuk memilih beberapa lokasi yang dikehendaki, yang kemudian akan dipilih yang terbaik dan sesuai dengan persyaratan, kemudian dilanjutkan dengan analisis tapak. Setelah program ditetapkan, kemudian dilanjutkan dengan tema. Penulis memiliki otoritas penuh dalam menentukan tema arsitektur yang akan digunakan. Penulis diharapkan untuk menjabarkan alur pemilihan tema, serta makna yang ingin disampaikan dari tema tersebut. 3) Evaluasi Program-program yang telah tersusun selanjutnya dikaji secara mendalam berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kebutuhan dan kesesuaian rancangan. Selama proses pengkajian pada masing-masing program, penulis diperbolehkan untuk menggunakan data-data pokok sebagai bahan pertimbangan. Pembahasan mengenai fase C ini akan terdapat di Bab.4. Output untuk fase ketiga adalah program dan tema yang telah ditetapkan, yang akan digunakan pada fase berikutnya.
  • 9.   9   1.4.4 Fase D (Pengembangan) Setelah program-program ditetapkan, maka selanjutnya adalah masuk ke fase keempat yaitu pengembangan. Pada fase ini penulis diharapkan mengembangkan program-program tersebut menjadi sebuah konsep, yaitu dengan menampilkan skematik rancangan. Adapun tahapan pada fase keempat yaitu : 1) Konsep Rangkaian proses pada fase ini adalah penyusunan konsep perancangan tapak (konsep entrance site, konsep zoning tapak, konsep sirkulasi, konsep parkir, konsep utilitas tapak, konsepruang luar), konsep perancangan bangunan (konsep zoning bangunan, konsep entrance bangunan, konsep bentuk dan pola massa, konsep sirkulasi, konsep ruang dalam, konsep struktur, konsep) dan konsep utilitas (konsep air bersih, konsep limbah, konsep tenaga listrik, konsep pencahayaan, konsep penghawaan, konsep pemadam kebakaran, konsep penangkal petir) . Penulis diharapkan menampilkan konsep-konsep alternatif sebagai pembanding dan masing-masing konsep akan ditampilkan dengan sketsa-sketa dan bagan-bagan. 2) Evaluasi Konsep-konsep yang telah dibuat selanjutnya dikaji secara mendalam untuk dipilih yang terbaik. Pembahasan mengenai fase D ini akan terdapat di Bab.5. Output untuk fase keempat adalah sketsa-sketsa konsep yang telah terpilih. 1.4.5 Fase E (Perwujudan) Fase E akan memasuki tahap akhir yaitu pengembangan rancangan dalam bentukan yang lebih terperinci yang akan dilakukan selanjutnya pada MK. Studio Tugas Akhir.