2. z CUMA 72% ORANG INDONESIA YANG
IKUTAN PEMILU?
Berdasarkan data KPU pada Desember 2018, jumlah daftar
pemilih tetap atau DPT yang tercatat adalah sebanyak 192 juta
pemilih.
Tunggu dulu… 192 juta? Lalu sisa 70 juta jiwa rakyat Indonesia
tidak berhak memilih? Loh? Bukannya seluruh warga Indonesia
berhak memilih? Apakah ini salah satu bentuk nyata kecurangan
dalam pelaksanaan Pemilu?
3. z KROSCEK DULU YUK !!
Ternyata untuk menjadi seorang pemilih ada syarat yang harus dipenuhi. Ini
dilakukan guna menjaga kredibilitas suara agar bisa dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan ketetapan KPU atau Komisi Pemilihan Umum, ada tiga syarat yang
wajib bagi warga negara untuk menjadi seorang pemilih.
Warga negara Indonesia (WNI)
Berusia 17 tahun atau lebih saat memilih
Pernah atau pun sudah menikah
Untuk syarat nomor 3, ini berarti walaupun seseorang belum mencapai 17 tahun, ia
tetap berhak menjadi pemilih apabila ia sudah pernah atau pun sudah menikah.
4. z
TERUS SISANYA KEMANA?
Bagi masyarakat yang belum memenuhi ketiga syarat tersebut, bisa dipastikan mereka
tidak berhak untuk menyumbangkan suara mereka dalam pemilihan umum. Namun,
KPU juga menetapkan aturan yang menyebutkan kondisi tertentu yang membuat
seseorang tidak memiliki hak pilih. Aturan tersebut adalah:
Mereka yang memiliki gangguan jiwa atau mental
Seseorang yang sedang dicabut hak pilihnya - berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap
Anggota TNI dan Polri
5. z KENAPA BEGITU?
Tentu saja aturan tadi ditetapkan dengan
mempertimbangkan dampak paling baik bagi Negara
Indonesia tercinta kita ini. Mari bersama kita kawal dan
jaga aturan ini bersama-sama agar tidak ada pihak yang
melakukan kecurangan dalam Pemilu ini. Semoga Pemilu
kali ini sukses dan memberikan dampak positif bagi
Indonesia. :D