Dokumen tersebut membahas tentang bilangan oksidasi kobalt, rodium, dan iridium. Bilangan oksidasi yang paling umum dan stabil untuk kobalt adalah Co(+II) dan Co(+III), sedangkan untuk rodium dan iridium adalah Rh(+III), Ir(+III) dan Ir(+IV). Logam-logam tersebut membentuk berbagai senyawa kompleks dengan bilangan oksidasi berbeda.
2. Bilangan
Oksidasi
• Kecenderungan unsur dari setengah blok d yaitu tidak
menggunakan semua elektron terluar untuk berikatan
menggunakan bilangan oksidasi maksimum. Seperti
halnya Co(+V) yang tidak diakui keberadaannya dan
Co(+IV) yang tidak stabil.
• Bilangan oksidasi maksimum untuk Rh dan Ir adalah
(+VI)
• Sejauh ini bilangan oksidasi Co yang paling penting
adalah (+II) dan (+III)
3. • Kecenderungan unsur-unsur pada baris pertama yaitu
biloks (+II) lebih stabil daripada (+III)
• Ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ terdapat pada
banyak senyawa sederhana dan ion terhidrasinya stabil
dalam air. Sebaliknya, senyawa sederhana yang
mengandung Co(+III) bersifat pengoksidasi dan relatif
tidak stabil. Namun, Co(+III) stabil dan sangat penting
dalam senyawa kompleks.
• Biloks yang paling stabil untuk unsur-unsur lainnya yaitu
Rh(+III), Ir(+III) dan Ir(+IV).
5. • Kobalt bersifat rapuh, logam
keras, menyerupai penampakan
besi dan nikel.
• Kobalt memiliki permeabilitas
logam sekitar dua pertiga daripada
besi.
• Kobalt cenderung terdapat sebagai
campuran dua allotrop pada
kisaran suhu yang sangat lebar.
Transformasi antara dua bentuk
ini bersifat lembam dan ditemukan
dengan variasi tinggi sebagaimana
dilaporkan pada sifat fisik kobalt.
KOBALT
6. 1.Mudah larut dalam asam –
asam mineral encer
2.Kurang reaktif
3.Dapat membentuk senyawa
kompleks
4.Senyawanya umumnya
berwarna
5.Dalam larutan air, terdapat
sebagai ion Co2+ yang
berwarna merah
KOBALT
Sifat Kimia
7. 6. Senyawa – senyawa Co(II) yang tak
terhidrat atau tak terdisosiasi
berwara biru.
7. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi
kompleks – kompleksnya stabil
baik dalam bentuk larutan maupun
padatan.
8. Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi
kobalt(III)
9. Bereaksi dengan hidogen sulfida
membentuk endapan hitam
10. Tahan korosi
KOBALT
Sifat Kimia
8. • Rodium berwarna putih keperakan
dan bila dipijarkan perlahan-lahan
di udara, akan berubah menjadi
resquioksida. Pada suhu yang
lebih tinggi, resquioksida ini
kembali menjadi unsur rodium.
Logam ini memiliki titik cair yang
tinggi yaitu 19850C dan bobot
jenis yang lebih rendah dari
platina. Sifat lainnya adalah
reflektif, keras dan tahan lama
serta sangat tahan terhadap
berbagai bentuk pengaruh asam.
Rhodium
9. • Iridium, termasuk
keluarga grup
platinum, berwarna
putih (sama dengan
platinum) tapi dengan
sedikit kuning semu.
Karena iridium sangat
keras dan rapuh, maka
logam ini sangat sulit
dipakai maupun
dibentuk.
Iridium
10. Iridium
• Iridium adalah logam yang paling tahan korosi, dan dulu digunakan
dalam pembuatan standar ukuran panjang dalam satuan meter di
Paris, yang merupakan campuran dari platinum 90% dan iridium
10%. Standar ini ini akhirnya diganti pada tahun 1960 dengan
kripton.
• Iridium tidak dapat larut dalam asam bahkan aqua regia, tapi larut
dalam garam cair seperti NaCl, dan NaCN. Bobot jenis iridium
mendekati bobot jenis osmium. Perhitungan kerapatan iridium dan
osmium dari lapisan ruang memberikan nilai 22.65 dan 22.61
g/cm3. Nilai ini lebih dapat dipercaya dariada pengukuran fisik
untuk menentukan unsur mana yang lebih berat.
11. Beberapa Sifat
Fisik
Covalent
radius (Å)
Ionic radius (Å)
Melting
Point (˚C)
Boiling
point (˚C)
Density
(g cm-3)
Pauling’s
M2+ M3+ electronegativity
Co 1,16 0,745h 0,61h 1495 3100 8,90 1,8
0,65l 0,545l
Rh 1,25 - 0,665 1960 3760 12,39 2,2
Ir 1,26 - 0,68 2443 (4550) 22.61 2,2
h = nilai spin tinggi l = jari-jari spin yang rendah
12. Beberapa
Reaksi dari Co,
Rh dan Ir
Reagent Co Rh Ir
O2 Co3O4 Rh2O3 pada 600˚C IrO2 pada 1000˚C
F2 CoF2 dan CoF3 RhF3 pada 600˚C IrF6
Cl2 CoCl2 RhCl3 pada 400˚C IrCl2 pada 1000˚C
H2O Tidak ada reaksi Tidak ada reaksi Tidak ada reaksi
HCl (encer) atau
HNO3
[Co(H2O)6]2+ + H2 Tidak ada reaksi Tidak ada reaksi
Conc. HNO3 Pasif Tidak ada reaksi Tidak ada reaksi
13. DAFTAR
PUSTAKA
• Anonim (1). 2008. Kobalt. http://www.chem-is-try.
org/tabel_periodik/kobalt, (diakses pada tanggal 22
Desember 2013, pukul 16:05 WIB).
• Anonim (2). 2008. Iridium. http://www.chem-is-try.
org/tabel_periodik/iridium, (diakses pada tanggal 22
Desember 2013, pukul 16:08 WIB).
• Anonim (3). 2008. Rodium. http://www.chem-is-try.
org/tabel_periodik/rodium, (diakses pada tanggal 22
Desember 2013, pukul 16:10 WIB).
• Lee, J. D.. 1991. Concise Inorganic Chemistry. Edisi
keempat. New York : Chamman & Hall