2. Pengertian Interferensi
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam
suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan
merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat,
sehingga kedua gelombang saling menghilangkan
Interferensi menghasilkan gelombang yang berhimpit.
Ketika dua bukit (titik tertinggi) gelombang bertemu,
mereka bergabung menjadi gelombang yang lebih besar.
Ketika bukit sebuah gelombang dan lembah (titik terendah)
gelombang bertemu, gelombang saling mengapuskan satu
sama lain. Posisi bukit dan lembah disebut fase.
4. Syarat kondisi interferensi:
– Dua buah gelombang akan menghasilkan pola interferensi yang
stabil jika memiliki frekuensi yang sama.
– Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fasa
yang bergantung waktu, sehingga I12 = 0.
– Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen
merah berinterferensi dengan merah, biru dengan biru dst.
– Jika sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah
hitam-putih.
– Kedua sumber cahaya harus bersifat koheren (Kedua sumber
cahaya mempunyai beda fase,frekuensi dan amplitude sama)
– Pola interferensi akan terlihat jelas, jika sumber memiliki
amplitudo yang hampir sama atau sama.
– Daerah pusat dari pola terang atau gelap menunjukkan
interferensi yang konstruktif atau destruktif sempurna.
– Sumber harus sefasa, atau memiliki beda fasa yang konstan,
sehingga disebut koheren, baik koheren ruang maupun
koheren waktu.
– Interferensi terjadi pada cahaya yang terpolarisasi linier
atau polarisasi lain, termasuk cahaya natural/alami (Hukum
Fresnel-Arago)
5. Interferensi Gelombang
Jika kedua gelombang memiliki frekuensi sama dan pada
setiap saat yang sama memiliki arah simpangan yang sama
pula. Adapun dua gelombang disebut berlawanan fase, jika
kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama, dan
pada setiap seal yang sama memiliki arah simpangan yang
berlawanan.
Untuk mengamati interterensi dari dua buah gelombang
dapat digunakan sebuah tangki rink (ripple tank).
Pertemuan kedua gelombang akan mengalami interferensi,
jika pertemunan kedua gelombang saling menguatkan,
disebut interfreusi maksimum atau interferensi
konstruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan
tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika
pertemuan gelombang saling melemahkan, disebut
interferensi minimum atau interferensi destruktif.
Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut
kedua gelombangnya berlawanan fase.
6. 1. Interferensi konstruktif
-> terjadi jika kedua gelombang mempunyai fase yang
sama
Interferensi konstruktif dua
gelombang harmonik
7. 2. Interferensi destruktif
-> terjadi jika kedua gelombang mempunyai beda fasa
sebesar p.
Interferensi destruktif dua
gelombang harmonik
8. Beda fase dua gelombang yang bersuperposisi di suatu tempat
dapat terjadi karena perbedaan jarak tempuhnya meskipun
pada sumbernya, keduanya sefase
9. Bila beda fasa dua gelombang di suatu tempat terjadi karena
perbedaan panjang lintasan yang ditempuh oleh masing-masing
gelombang, maka :
M adalah bilangan bulat 0,1,2,...
10. Agar interferensi konstruktif/destruktif dapat terjadi terus
menerus di suatu tempat, maka sumber-sumber gelombangnya
harus menghasilkan gelombang yang koheren.
Dua gelombang dikatakan koheren jika beda
fasenya tetap
11. Daftar Pustaka
• http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensi
• http://www.slideshare.net/FitriyanaMig
umi/makalah-interferensi