SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Teorema binomial memberi formula (x + y)n; n
bilangan asli. Hal ini dapat diperluas ke
multinomial (x1 + x2 + ... + xk)n. Secara formal,
teorema multinomial adalah s.b :
Teorema 1.7 :
Misalkan n bilangan asli. Maka untuk semua
x1, x2, ..., xk berlaku
                            n           n            n1  n2       nk
   ( x1   x2   ...   xk )                          x1 x 2 ... x k
                                n1 , n 2 , ... n k

Dengan „sigma‟ mencakup semua
kemungkinan bilangan bulat non negatif n1, n2,
...,nk yang memenuhi n1 + n2 + ... + nk = n
Bukti:
(x1 + x2 + ... + xk)n
  (x 1 x 2 ... x k ) (x 1 x 2 ... x k ) ... (x 1 x 2 ... x k )
                                    
                          n faktor
Banyak suku yang terbentuk adalah k.n dan
setiap suku dapat di jajar dalam bentuk
x1n1x2n2 ... xknk dengan n1, n2, ..., nk bilangan
bulat non negatif yang memenuhi n1 + n2 +
... + nk = n.
Suku-suku berbentuk x1n1x2n2 ... xknk dapat
diperoleh dengan menggunakan prinsip
perkalian diperoleh :
 n      n     n1        n     n1 n 2     n               n1   n 2 ...   nk   1
                                     ...
 n1         n2                n3                               nk
         n!                      n       n1 !                  n   n1   n2 !
  n1 ! n      n1 !      n2 ! n           n1       n2 !   n3 ! n    n1   n2       n3 !
         n       n1     n2     ... n k   1
                                              !
 ...
                      nk !0 !
         n!                        n
  n1 ! n 2 !... n k !        n1 n 2 ... n k

Dengan demikian teorema terbukti
Contoh :
1. Jika (a+b+c+d)5 diekspansi (dijabarkan),
   berapakah koefesien dari a3bd ?
   Solusi :
            5               5!
                                       20
    3   1       0   1   3 !1! 0 !1 !

2. Berapakah koefesien x1x23x3x42 dalam (x1 – 5x2
   + x3 – 2x4)7
   Solusi :
           7        3     2
                 5 ( 2)          210000
         1312
3. Ada berapa cara menempatkan 12 orang
   mahasiswa ke dalam dua kamar sedemikian
   hingga kamar pertama berisi 4 mahasiswa dan
   kamar kedua berisi 8 mahasiswa?
   Solusi :
   kamar pertama : memilih 4 dari 12 mahasiswa
   kamar kedua : memilih 8 dari 12 – 4 = 8
   mahasiswa, jadi:
                      12 !     8!      12 !
  C 12 ; 4   C 8 ;8                             495
                      4 !8 ! 8 ! 0 !   4 !8 !
4. Berapa banyak “kata” yang dapat dibentuk dengan
   menggunakan huruf-huruf dari kata MISSISSIPPI?
   Solusi:
   S = {M, I, S, S, I, S, S, I, P , P , I}
       huruf M = 1 buah (n1)
       huruf I = 4 buah (n2)
       huruf S = 4 buah (n3)
       huruf P = 2 buah (n4)
       n = 1 + 4 + 4 + 2 = 11 buah = | S |
   Cara 1: Jumlah string =           11                  11!
                                                                      34650
                            1    4    4       2      1! 4 ! 4 ! 2 !

   Cara 2: Jumlah string = C(11, 1)C(10, 4)C(6, 4)C(2, 2)
                                11!           10 !              6!            2!
                                          .              .             .
                           (1! )(10 ! ) ( 4! )( 6! ) ( 4! )( 2! ) ( 2! )( 0! )
                           34650
5. 12 buah lampu berwarna (4 merah, 3 putih,
   dan 5 biru) dipasang pada 18 buah soket
   dalam sebuah baris (sisanya 6 buah soket
   dibiarkan kosong). Berapa jumlah cara
   pengaturan lampu?
   Solusi :
  n = 18; n1 = 4, n2 = 3, n3 = 5, dan n4 = 6
  (socket kosong)
  Jumlah cara pengaturan lampu
           18                18 !
      4   3 5   6   ( 4! )( 3! )( 5! )( 6! )
Sejarah
          Pigeonhole Principle atau Prinsip Sarang Merpati
      pertama kali dinyatakan oleh ahli matematika dari Jerman
        yang bernama Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet
          pada tahun 1834, sehingga prinsip ini juga dikenal
        dengan istilah Prinsip Laci Dirichlet (Dirichlet drawer
                              principle).
                                           6 holes     7 pigeons
  Pada hakekatnya prinsip ini
berbunyi s.b: sejumlah burung
      ditangkar dalam sebuah
     sangkar. Jika banyaknya
  burung melebihi banyaknya
      sangkar, maka terdapat
  sangkar yang memuat lebih
              dari satu burung.
Jika m burung dimasukkan dalam n sangkar
dan m>n, maka terdapat sangkar berisi
paling sedikit dua burung.

Bukti:
Andaikan setiap sangkar beisi paling banyak
satu ekor burung. Maka banyak burung m
tidak melebihi banyak sangkar n atau m≤n,
kontradiksi dengan m>n
Contoh 1: Jika anda menghadiri 6 kuliah dalam selang
waktu Senin sampai Jumat, maka haruslah terdapat
paling sedikit satu hari ketika anda menghadiri paling
sedikit dua kelas.

Contoh 2: Diantara 8 orang pasti ada dua orang yang
memiliki hari kelahiran yang sama. Demikian pula, dari 15
orang yang berbeda, pasti terdapat dua orang yang lahir
pada bulan yang sama.
                                                                        Bukti:
Bukti 1: Andaikan dalam selang waktu senin sampai jumat makul yang dihadiri
paling banyak 1 makul pada tiap harinya. Maka banyak makul m=5 tidak
melebihi banyak hari (senen-jumat)n =5 atau m≤n, kontradiksi dengan 6>5
atau m>n
Bukti 2: Andaikan pada tiap hari senin-minggu paling banyak 1 orang yang lahir
pada tiap harinya. Maka banyak orang m=7 tidak melebihi banyak hari (senen-
jumat)n =7 atau m≤n, kontradiksi dengan 8>7 atau m>n
Contoh 3: Jika b1, b2, ... , bm adalah m bilangan
bulat, tunjukkan terdapat i dan j dengan 1≤ i < j
≤m sedemikian hingga bi+1 + bi+2 + ... + bj habis
dibagi m
Solusi:
Terdapat m penjumlahan :
b1, b1+b2, b1+b2+b3, ..., b1+b2+ . . . +bm
Jika ada dari penjumlahan ini habis dibagi m, maka bukti
selesai.
Misalkan, masing-masing dari penjumlahan tersebut tidak ada
yang habis dibagi m, atau sisanya>0 maka sisanya salah satu
dari 1, 2, 3, ... , m-1, karena terdapat m penjumlahan m-1 sisa
maka terdapat 2 penjumlahan yang mempunyai sisa yang
sama jika dibagi m, maka ada i<j sedemikian hingga b1+b2+ . . .
+bi dan b1+b2+ . . . +bj mempunyai sisa yang sama, misal s jika
dibagi m.
Terdapat bilangan bulat p dan q sedemikian hingga
        b1+b2+ . . . +bj = qm + s
        b1+b2+ . . . +bi = pm + s
                                               −
        bi+1+bi+2+ . . . +bj = (q-p)m
Contoh 4: Sebanyak 51 bilangan bulat diambil dari
bilangan-bilangan bulat 1, 2, 3, 4, ... ,100. tunjukkan bahwa
diantara bilangan-bilangan yang terambil, terdapat dua
bilangan sedemikian hingga yang satu pembagi yang
lainnya.

Solusi:
Setiap bilangan bulat dapat ditulis sebagai 2m x n; m≥0, n
ganjil. Karena bilangan bulat yang diberikan dari 1 s/d 100,
maka n salah satu 50 bilangan ganjil 1, 3, 5, ... , 99.
sehingga diantara 51 bilangan yang diambil, terdapat 2
bilangan dengan n yang sama, misalkan 2k x n dan 2h x n
Jika k≤h, maka 2k x n pembagi 2h x n
Jika k>h, maka 2h x n pembagi 2k x n
Jika f merupakan sebuah fungsi dari suatu himpunan
terhingga X ke suatu himpunan terhingga Y dan
|X|>|Y|, maka f(x1) = f(x2) untuk beberapa x1, x2 ∈ X,
dimana x1 ≠ x2

Bukti:
Menggunakan Prinsip Pigeonhole Bentuk Pertama
dengan mengasumsikan X sebagai himpunan merpati
dan Y sebagai himpunan rumah merpati. Selanjutkan
kita memasangkan merpati x ke rumah merpati f(x).
Karena jumlah merpati lebih banyak dari rumahnya,
maka terdapat paling sedikit dua merpati, x1, x2 ∈ X
yang dipasangkan ke rumah merpati yang sama, yaitu
f(x1) = f(x2) untuk beberapa x1, x2 ∈ X, dimana x1 ≠ x2
Contoh 5: Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
akan membuat kode makul untuk makul-makul bidang studi
matematika dengan cara menambahkan tiga angka pada huruf
KPM. Terdapat 51 makul yang harus diberi kode dan tiga angka
yang harus ditambahkan pada huruf KPM harus berkisar antara
101 sampai dengan 200. Tunjukkan bahwa terdapat paling
sedikit dua makul yang diberi kode dengan angka berurutan !

Solusi:
Misalkan angka-angka yang dipilih adalah a1, a2, …, a51
Jika angka-angka diatas digunakan bersama-sama dengan
a1 + 1, a2 + 1, …, a51 + 1
maka terdapat 102 nomor yang merentang antara 101 sampai
dengan 201. Karena ada 100 nomor yang disediakan (yaitu
101 sampai dengan 200) dan ada 102 nomor yang akan
digunakan, maka menurut Prinsip Pigeonhole Bentuk Kedua,
terdapat paling sedikit dua nomor yang sama. Nomor a1, a2, …,
a51 dan a1 + 1, a2 + 1, …, a51 + 1 semuanya berbeda. Sehingga
kita mempunyai ai = aj + 1 Dengan demikian kode ai berurutan
dengan kode aj .
Jika f merupakan sebuah fungsi dari suatu himpunan terhingga X
ke suatu himpunan terhingga Y, dimana |X| = n, |Y| = m dan
Γ     ˥= k, maka terdapat paling sedikit k anggota x1, x2, ..., xk ∈
X sedemikian hingga
f(x1) = f(x2) = ... = f(xk )
Bukti:
Andaikan kesimpulan salah, maka terdapat paling banyak k – 1
anggota x ∈ X dengan f(x) = y1; terdapat paling banyak k – 1
anggota x ∈ X dengan f(x) = y2, dan seterusnya sampai k – 1
anggota x ∈ X dengan f(x) = ym. Sehingga terdapat paling banyak
m(k − 1) anggota X. Tapi
m(k − 1) < m.(n/m) = n
yang merupakan sebuah kontradiksi. Oleh karena itu, terdapat
paling sedikit k anggota x1, x2, ..., xk ∈ X sedemikian hingga
f(x1) = f(x2) = ... = f(xk )
Jika N obyek ditempatkan ke dalam k kotak, maka
terdapat paling sedikit satu kotak yang memuat
sedikitnya N/k obyek.

Bukti:
Andaikan setiap kotak berisi kurang dari N/k obyek,
berarti setiap kotak berisi maksimum N/k - 1 obyek.
Karena banyaknya kotak adalah k, maka banyaknya
obyek maksimum k( N/k - 1) < k.(N/k) = N,
kontradiksi dengan banyaknya obyek yang diberikan
yaitu N, jadi teorema terbukti
Contoh 1: Di dalam kelas dengan 60 mahasiswa, terdapat paling
sedikit 12 mahasiswa akan mendapat nilai yang sama (A, B, C, D,
atau E).
Contoh 3:
Misalkan ada laci yang berisi selusin kaus kaki coklat
dan selusin kaus kaki hitam yang didistribusikan secara
acak. Pada saat listrik padam, berapa kaus kaki yang
harus anda ambil untuk memastikan bahwa di antaranya
terdapat sepasang kaus yang sewarna?

Solusi:
Terdapat dua tipe kaus kaki, jadi jika anda memilih paling
sedikit 3 kaus kaki, haruslah terdapat paling sedikit dua
kaus kaki coklat atau paling sedikit dua kaus kaki hitam .

Generalisasi Prinsip Sarang Merpati : 3/2 = 2.
Contoh 4:
Dalam matakuliah Matematika Diskrit diberikan tugas
kelompok yang akan dibagi menjadi enam kelompok.
Jika terdapat 62 mahasiswa yang menempuh mata
kuliah tersebut, tunjukkan bahwa terdapat paling sedikit
ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu
kelompok yang sama!

Solusi :
Kita asumsikan mahasiswa tersebut sebagai anggota
dari himpunan daerah asal X dan kelompoknya sebagai
anggota daerah kawan Y . Karena |X| = 62, |Y | = 6 dan
[62/6] = 11. Maka dengan menggunakan Prinsip
Generalized Pigeonhole, terdapat paling sedikit 11
anggota X yang dipasangkan dengan suatu anggota Y
yang sama. Dengan demikian terdapat paling sedikit ada
11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok
yang sama.
Teorema 1.9
Misalkan a1, a2, ..., an adalah bilangan-
bilangan bulat. Jika sebanyak a1 + a2 + ... +
an + 1−n obyek ditempatkan di dalam n
kotak, maka kotak pertama mendapat paling
sedikit a1 obyek atau kotak kedua mendapat
paling sedikit a2 obyek, ... , atau kotak ke-n
mendapat paling sedikit an obyek.
Bukti:
Andaikan untuk setiap i, 1≤i≤n, kotak ke-i
mendapat<ai obyek, maka total obyek dalam
kotak tidak melebihi
(a1-1) + (a2-1) + ... + (an-1) = a1 + a2 + ...+ an
− n, kontradiksi dengan banyak obyek yang
ditempatkan yaitu a1 + a2 + ... + an + 1−n.
Dengan demikian teorema terbukti
Catatan 1:
Jika a1 = a2 = ... = an = k, maka a1 + a2 + ...
+ an + 1 – n = n(k–1) + 1
Sehingga Teorema 1.7 menjadi:
Jika n(k–1) + 1 obyek diletakkan dalam n
kotak, maka terdapat paling sedikit satu
kotak berisi paling sedikit k obyek
Contoh 5:
Diberikan dua disket (berbentuk lingkaran) dengan
diameter berbeda. Masing-masing disket dipartisi
menjadi 200 juring (sektor) kongruen. Sebanyak 100
juring sembarang dipilih dari disk yang lebih besar
dan dicat merah, sedangkan 100 juring sisanya dicat
kuning. Untuk disket kecil, setiap juring dicat warna
merah atau kuning. Selanjutnya, disket kecil
diletakkan di atas disket besar sedemikian hingga
titik pusat kedua disket berhimpit. Tunjukkan
bahwwa kedua disket tersebut dapat diatur
sedemikian hingga minimal ada 100 juring pada
disket kecil cocok warnanya denagn juring-juring
seletak pada disket besar
Solusi:
Jika posisi cakram besar dibuat tetap, maka terdapat 200
kemungkinan posisi untuk cakram kecil sedemikian hingga
setiap juring cakram kecil termuat di dalam juring cakram
besar. Pertama kali hitung total banyaknya warna yang
cocok dari ke 200 kemungkinan tadi. Karena cakram besar
memiliki 100 juring masing-masing dari dua warna
tersebut, maka setiap juring cakram kecil akan cocok
warnanya dengan juring-juring bersesuaian pada cakram
besar dalam tepat 100 dari 200 posisi yang mungkin.
Sehingga total banyaknya warna yang cocok dari
semua posisi yang mungkin adalah banyaknya juring
pada cakram kecil dikalikan 100, dan ini sama dengan
20000. sehingga rata-rata banyaknya warna yang cocok
per posisi adalah
20000 : 200 = 100.
Oleh karena itu, haruslah terdapat suatu posisi dengan
Soal Paket (no. 23) :Tunjukkan bahwa untuk
setiap bilangan positif n, terdapat bilangan
kelipatan n yang angka-angkanya hanya angka
“0” dan “1”
Solusi:
Misal n bilbulpos. Pikirkan barisan sebanyak n+1 bil. Yang
angka-angkanya 1, s.b:
1, 11, 111, 1111, ... , 111...1
                 sebanyak n+1 angka
Jika sebuah bilbul. Dibagi n maka sisanya adalah n
kemungkinan yaitu 0, 1, 2, 3, ... , n-1
Karena dlm barisan thd n+1 bilbul. & kemungkinan ada n sisa,
jika bil. Tsb dibagi dengan n maka berdas. Prinsip sarang
burung ada minimal dua bil. di dalam barisan yg mempunyai
sisa yg sama jika dibagi dengan n, misal kedua bil. Tsb
111...111...11 dan 11...11, maka
111...111...11 = a.n+r dan 11...11 = b.n+r dikurangkan menjadi
111...1100...00 = (a-b).n
Karena (a-b) bilbul. Maka 111...1100...00 bilbul. Kelipatan yang
angkanya “0” dan “1”

More Related Content

What's hot

Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika
unesa
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
wahyuhenky
 

What's hot (20)

BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Ring
RingRing
Ring
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 

Viewers also liked (6)

Prinsip perkalian pada peluang
Prinsip perkalian pada peluangPrinsip perkalian pada peluang
Prinsip perkalian pada peluang
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomial
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Pigeon hole principle
Pigeon hole principlePigeon hole principle
Pigeon hole principle
 

Similar to Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati

2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
Fatimah Sitompul
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Ir. Zakaria, M.M
 
1.7 persamaan kuadrat
1.7 persamaan  kuadrat1.7 persamaan  kuadrat
1.7 persamaan kuadrat
xak2f
 
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptxINF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
AlfiSyahrin89
 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
1234567890pgri
 

Similar to Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati (20)

materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasi
 
Nota darab 2(krt)
Nota darab 2(krt)Nota darab 2(krt)
Nota darab 2(krt)
 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
 
Permutasi1
Permutasi1Permutasi1
Permutasi1
 
1.7 persamaan kuadrat
1.7 persamaan  kuadrat1.7 persamaan  kuadrat
1.7 persamaan kuadrat
 
Preliminary problems
Preliminary problemsPreliminary problems
Preliminary problems
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Pekan 10 - Persamaan Polinomial.pptx
Pekan 10 - Persamaan Polinomial.pptxPekan 10 - Persamaan Polinomial.pptx
Pekan 10 - Persamaan Polinomial.pptx
 
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
 
Persamaan kuadrat
Persamaan  kuadratPersamaan  kuadrat
Persamaan kuadrat
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.ppt
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptxINF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
INF12_KELOMPOK 6 (8888888888888888888888888888882).pptx
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
5. spldv
5. spldv5. spldv
5. spldv
 
D. BENTUK ALJABAR - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com].pptx
D. BENTUK ALJABAR - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com].pptxD. BENTUK ALJABAR - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com].pptx
D. BENTUK ALJABAR - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com].pptx
 
11. peluang
11. peluang11. peluang
11. peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati

  • 1.
  • 2.
  • 3. Teorema binomial memberi formula (x + y)n; n bilangan asli. Hal ini dapat diperluas ke multinomial (x1 + x2 + ... + xk)n. Secara formal, teorema multinomial adalah s.b : Teorema 1.7 : Misalkan n bilangan asli. Maka untuk semua x1, x2, ..., xk berlaku n n n1 n2 nk ( x1 x2 ... xk ) x1 x 2 ... x k n1 , n 2 , ... n k Dengan „sigma‟ mencakup semua kemungkinan bilangan bulat non negatif n1, n2, ...,nk yang memenuhi n1 + n2 + ... + nk = n
  • 4. Bukti: (x1 + x2 + ... + xk)n (x 1 x 2 ... x k ) (x 1 x 2 ... x k ) ... (x 1 x 2 ... x k )     n faktor Banyak suku yang terbentuk adalah k.n dan setiap suku dapat di jajar dalam bentuk x1n1x2n2 ... xknk dengan n1, n2, ..., nk bilangan bulat non negatif yang memenuhi n1 + n2 + ... + nk = n.
  • 5. Suku-suku berbentuk x1n1x2n2 ... xknk dapat diperoleh dengan menggunakan prinsip perkalian diperoleh : n n n1 n n1 n 2 n n1 n 2 ... nk 1 ... n1 n2 n3 nk n! n n1 ! n n1 n2 ! n1 ! n n1 ! n2 ! n n1 n2 ! n3 ! n n1 n2 n3 ! n n1 n2 ... n k 1 ! ... nk !0 ! n! n n1 ! n 2 !... n k ! n1 n 2 ... n k Dengan demikian teorema terbukti
  • 6. Contoh : 1. Jika (a+b+c+d)5 diekspansi (dijabarkan), berapakah koefesien dari a3bd ? Solusi : 5 5! 20 3 1 0 1 3 !1! 0 !1 ! 2. Berapakah koefesien x1x23x3x42 dalam (x1 – 5x2 + x3 – 2x4)7 Solusi : 7 3 2 5 ( 2) 210000 1312
  • 7. 3. Ada berapa cara menempatkan 12 orang mahasiswa ke dalam dua kamar sedemikian hingga kamar pertama berisi 4 mahasiswa dan kamar kedua berisi 8 mahasiswa? Solusi : kamar pertama : memilih 4 dari 12 mahasiswa kamar kedua : memilih 8 dari 12 – 4 = 8 mahasiswa, jadi: 12 ! 8! 12 ! C 12 ; 4 C 8 ;8 495 4 !8 ! 8 ! 0 ! 4 !8 !
  • 8. 4. Berapa banyak “kata” yang dapat dibentuk dengan menggunakan huruf-huruf dari kata MISSISSIPPI? Solusi: S = {M, I, S, S, I, S, S, I, P , P , I} huruf M = 1 buah (n1) huruf I = 4 buah (n2) huruf S = 4 buah (n3) huruf P = 2 buah (n4) n = 1 + 4 + 4 + 2 = 11 buah = | S | Cara 1: Jumlah string = 11 11! 34650 1 4 4 2 1! 4 ! 4 ! 2 ! Cara 2: Jumlah string = C(11, 1)C(10, 4)C(6, 4)C(2, 2) 11! 10 ! 6! 2! . . . (1! )(10 ! ) ( 4! )( 6! ) ( 4! )( 2! ) ( 2! )( 0! ) 34650
  • 9. 5. 12 buah lampu berwarna (4 merah, 3 putih, dan 5 biru) dipasang pada 18 buah soket dalam sebuah baris (sisanya 6 buah soket dibiarkan kosong). Berapa jumlah cara pengaturan lampu? Solusi : n = 18; n1 = 4, n2 = 3, n3 = 5, dan n4 = 6 (socket kosong) Jumlah cara pengaturan lampu 18 18 ! 4 3 5 6 ( 4! )( 3! )( 5! )( 6! )
  • 10.
  • 11. Sejarah Pigeonhole Principle atau Prinsip Sarang Merpati pertama kali dinyatakan oleh ahli matematika dari Jerman yang bernama Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet pada tahun 1834, sehingga prinsip ini juga dikenal dengan istilah Prinsip Laci Dirichlet (Dirichlet drawer principle). 6 holes 7 pigeons Pada hakekatnya prinsip ini berbunyi s.b: sejumlah burung ditangkar dalam sebuah sangkar. Jika banyaknya burung melebihi banyaknya sangkar, maka terdapat sangkar yang memuat lebih dari satu burung.
  • 12. Jika m burung dimasukkan dalam n sangkar dan m>n, maka terdapat sangkar berisi paling sedikit dua burung. Bukti: Andaikan setiap sangkar beisi paling banyak satu ekor burung. Maka banyak burung m tidak melebihi banyak sangkar n atau m≤n, kontradiksi dengan m>n
  • 13. Contoh 1: Jika anda menghadiri 6 kuliah dalam selang waktu Senin sampai Jumat, maka haruslah terdapat paling sedikit satu hari ketika anda menghadiri paling sedikit dua kelas. Contoh 2: Diantara 8 orang pasti ada dua orang yang memiliki hari kelahiran yang sama. Demikian pula, dari 15 orang yang berbeda, pasti terdapat dua orang yang lahir pada bulan yang sama. Bukti: Bukti 1: Andaikan dalam selang waktu senin sampai jumat makul yang dihadiri paling banyak 1 makul pada tiap harinya. Maka banyak makul m=5 tidak melebihi banyak hari (senen-jumat)n =5 atau m≤n, kontradiksi dengan 6>5 atau m>n Bukti 2: Andaikan pada tiap hari senin-minggu paling banyak 1 orang yang lahir pada tiap harinya. Maka banyak orang m=7 tidak melebihi banyak hari (senen- jumat)n =7 atau m≤n, kontradiksi dengan 8>7 atau m>n
  • 14. Contoh 3: Jika b1, b2, ... , bm adalah m bilangan bulat, tunjukkan terdapat i dan j dengan 1≤ i < j ≤m sedemikian hingga bi+1 + bi+2 + ... + bj habis dibagi m Solusi: Terdapat m penjumlahan : b1, b1+b2, b1+b2+b3, ..., b1+b2+ . . . +bm Jika ada dari penjumlahan ini habis dibagi m, maka bukti selesai. Misalkan, masing-masing dari penjumlahan tersebut tidak ada yang habis dibagi m, atau sisanya>0 maka sisanya salah satu dari 1, 2, 3, ... , m-1, karena terdapat m penjumlahan m-1 sisa maka terdapat 2 penjumlahan yang mempunyai sisa yang sama jika dibagi m, maka ada i<j sedemikian hingga b1+b2+ . . . +bi dan b1+b2+ . . . +bj mempunyai sisa yang sama, misal s jika dibagi m. Terdapat bilangan bulat p dan q sedemikian hingga b1+b2+ . . . +bj = qm + s b1+b2+ . . . +bi = pm + s − bi+1+bi+2+ . . . +bj = (q-p)m
  • 15. Contoh 4: Sebanyak 51 bilangan bulat diambil dari bilangan-bilangan bulat 1, 2, 3, 4, ... ,100. tunjukkan bahwa diantara bilangan-bilangan yang terambil, terdapat dua bilangan sedemikian hingga yang satu pembagi yang lainnya. Solusi: Setiap bilangan bulat dapat ditulis sebagai 2m x n; m≥0, n ganjil. Karena bilangan bulat yang diberikan dari 1 s/d 100, maka n salah satu 50 bilangan ganjil 1, 3, 5, ... , 99. sehingga diantara 51 bilangan yang diambil, terdapat 2 bilangan dengan n yang sama, misalkan 2k x n dan 2h x n Jika k≤h, maka 2k x n pembagi 2h x n Jika k>h, maka 2h x n pembagi 2k x n
  • 16. Jika f merupakan sebuah fungsi dari suatu himpunan terhingga X ke suatu himpunan terhingga Y dan |X|>|Y|, maka f(x1) = f(x2) untuk beberapa x1, x2 ∈ X, dimana x1 ≠ x2 Bukti: Menggunakan Prinsip Pigeonhole Bentuk Pertama dengan mengasumsikan X sebagai himpunan merpati dan Y sebagai himpunan rumah merpati. Selanjutkan kita memasangkan merpati x ke rumah merpati f(x). Karena jumlah merpati lebih banyak dari rumahnya, maka terdapat paling sedikit dua merpati, x1, x2 ∈ X yang dipasangkan ke rumah merpati yang sama, yaitu f(x1) = f(x2) untuk beberapa x1, x2 ∈ X, dimana x1 ≠ x2
  • 17. Contoh 5: Ketua Program Studi Pendidikan Matematika akan membuat kode makul untuk makul-makul bidang studi matematika dengan cara menambahkan tiga angka pada huruf KPM. Terdapat 51 makul yang harus diberi kode dan tiga angka yang harus ditambahkan pada huruf KPM harus berkisar antara 101 sampai dengan 200. Tunjukkan bahwa terdapat paling sedikit dua makul yang diberi kode dengan angka berurutan ! Solusi: Misalkan angka-angka yang dipilih adalah a1, a2, …, a51 Jika angka-angka diatas digunakan bersama-sama dengan a1 + 1, a2 + 1, …, a51 + 1 maka terdapat 102 nomor yang merentang antara 101 sampai dengan 201. Karena ada 100 nomor yang disediakan (yaitu 101 sampai dengan 200) dan ada 102 nomor yang akan digunakan, maka menurut Prinsip Pigeonhole Bentuk Kedua, terdapat paling sedikit dua nomor yang sama. Nomor a1, a2, …, a51 dan a1 + 1, a2 + 1, …, a51 + 1 semuanya berbeda. Sehingga kita mempunyai ai = aj + 1 Dengan demikian kode ai berurutan dengan kode aj .
  • 18. Jika f merupakan sebuah fungsi dari suatu himpunan terhingga X ke suatu himpunan terhingga Y, dimana |X| = n, |Y| = m dan Γ ˥= k, maka terdapat paling sedikit k anggota x1, x2, ..., xk ∈ X sedemikian hingga f(x1) = f(x2) = ... = f(xk ) Bukti: Andaikan kesimpulan salah, maka terdapat paling banyak k – 1 anggota x ∈ X dengan f(x) = y1; terdapat paling banyak k – 1 anggota x ∈ X dengan f(x) = y2, dan seterusnya sampai k – 1 anggota x ∈ X dengan f(x) = ym. Sehingga terdapat paling banyak m(k − 1) anggota X. Tapi m(k − 1) < m.(n/m) = n yang merupakan sebuah kontradiksi. Oleh karena itu, terdapat paling sedikit k anggota x1, x2, ..., xk ∈ X sedemikian hingga f(x1) = f(x2) = ... = f(xk )
  • 19. Jika N obyek ditempatkan ke dalam k kotak, maka terdapat paling sedikit satu kotak yang memuat sedikitnya N/k obyek. Bukti: Andaikan setiap kotak berisi kurang dari N/k obyek, berarti setiap kotak berisi maksimum N/k - 1 obyek. Karena banyaknya kotak adalah k, maka banyaknya obyek maksimum k( N/k - 1) < k.(N/k) = N, kontradiksi dengan banyaknya obyek yang diberikan yaitu N, jadi teorema terbukti Contoh 1: Di dalam kelas dengan 60 mahasiswa, terdapat paling sedikit 12 mahasiswa akan mendapat nilai yang sama (A, B, C, D, atau E).
  • 20. Contoh 3: Misalkan ada laci yang berisi selusin kaus kaki coklat dan selusin kaus kaki hitam yang didistribusikan secara acak. Pada saat listrik padam, berapa kaus kaki yang harus anda ambil untuk memastikan bahwa di antaranya terdapat sepasang kaus yang sewarna? Solusi: Terdapat dua tipe kaus kaki, jadi jika anda memilih paling sedikit 3 kaus kaki, haruslah terdapat paling sedikit dua kaus kaki coklat atau paling sedikit dua kaus kaki hitam . Generalisasi Prinsip Sarang Merpati : 3/2 = 2.
  • 21. Contoh 4: Dalam matakuliah Matematika Diskrit diberikan tugas kelompok yang akan dibagi menjadi enam kelompok. Jika terdapat 62 mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut, tunjukkan bahwa terdapat paling sedikit ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok yang sama! Solusi : Kita asumsikan mahasiswa tersebut sebagai anggota dari himpunan daerah asal X dan kelompoknya sebagai anggota daerah kawan Y . Karena |X| = 62, |Y | = 6 dan [62/6] = 11. Maka dengan menggunakan Prinsip Generalized Pigeonhole, terdapat paling sedikit 11 anggota X yang dipasangkan dengan suatu anggota Y yang sama. Dengan demikian terdapat paling sedikit ada 11 mahasiswa yang menjadi anggota suatu kelompok yang sama.
  • 22. Teorema 1.9 Misalkan a1, a2, ..., an adalah bilangan- bilangan bulat. Jika sebanyak a1 + a2 + ... + an + 1−n obyek ditempatkan di dalam n kotak, maka kotak pertama mendapat paling sedikit a1 obyek atau kotak kedua mendapat paling sedikit a2 obyek, ... , atau kotak ke-n mendapat paling sedikit an obyek.
  • 23. Bukti: Andaikan untuk setiap i, 1≤i≤n, kotak ke-i mendapat<ai obyek, maka total obyek dalam kotak tidak melebihi (a1-1) + (a2-1) + ... + (an-1) = a1 + a2 + ...+ an − n, kontradiksi dengan banyak obyek yang ditempatkan yaitu a1 + a2 + ... + an + 1−n. Dengan demikian teorema terbukti
  • 24. Catatan 1: Jika a1 = a2 = ... = an = k, maka a1 + a2 + ... + an + 1 – n = n(k–1) + 1 Sehingga Teorema 1.7 menjadi: Jika n(k–1) + 1 obyek diletakkan dalam n kotak, maka terdapat paling sedikit satu kotak berisi paling sedikit k obyek
  • 25. Contoh 5: Diberikan dua disket (berbentuk lingkaran) dengan diameter berbeda. Masing-masing disket dipartisi menjadi 200 juring (sektor) kongruen. Sebanyak 100 juring sembarang dipilih dari disk yang lebih besar dan dicat merah, sedangkan 100 juring sisanya dicat kuning. Untuk disket kecil, setiap juring dicat warna merah atau kuning. Selanjutnya, disket kecil diletakkan di atas disket besar sedemikian hingga titik pusat kedua disket berhimpit. Tunjukkan bahwwa kedua disket tersebut dapat diatur sedemikian hingga minimal ada 100 juring pada disket kecil cocok warnanya denagn juring-juring seletak pada disket besar
  • 26. Solusi: Jika posisi cakram besar dibuat tetap, maka terdapat 200 kemungkinan posisi untuk cakram kecil sedemikian hingga setiap juring cakram kecil termuat di dalam juring cakram besar. Pertama kali hitung total banyaknya warna yang cocok dari ke 200 kemungkinan tadi. Karena cakram besar memiliki 100 juring masing-masing dari dua warna tersebut, maka setiap juring cakram kecil akan cocok warnanya dengan juring-juring bersesuaian pada cakram besar dalam tepat 100 dari 200 posisi yang mungkin. Sehingga total banyaknya warna yang cocok dari semua posisi yang mungkin adalah banyaknya juring pada cakram kecil dikalikan 100, dan ini sama dengan 20000. sehingga rata-rata banyaknya warna yang cocok per posisi adalah 20000 : 200 = 100. Oleh karena itu, haruslah terdapat suatu posisi dengan
  • 27. Soal Paket (no. 23) :Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan positif n, terdapat bilangan kelipatan n yang angka-angkanya hanya angka “0” dan “1” Solusi: Misal n bilbulpos. Pikirkan barisan sebanyak n+1 bil. Yang angka-angkanya 1, s.b: 1, 11, 111, 1111, ... , 111...1 sebanyak n+1 angka Jika sebuah bilbul. Dibagi n maka sisanya adalah n kemungkinan yaitu 0, 1, 2, 3, ... , n-1 Karena dlm barisan thd n+1 bilbul. & kemungkinan ada n sisa, jika bil. Tsb dibagi dengan n maka berdas. Prinsip sarang burung ada minimal dua bil. di dalam barisan yg mempunyai sisa yg sama jika dibagi dengan n, misal kedua bil. Tsb 111...111...11 dan 11...11, maka 111...111...11 = a.n+r dan 11...11 = b.n+r dikurangkan menjadi 111...1100...00 = (a-b).n Karena (a-b) bilbul. Maka 111...1100...00 bilbul. Kelipatan yang angkanya “0” dan “1”