Dokumen ini mencatat kasus seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang dirawat karena sindrom syok dengue. Pasien mengalami demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta trombosit rendah. Ia didiagnosis dengan dengue hemoragik grade IV karena prolongasi syok. Pasien diberi terapi cairan intravena, transfusi darah, dan antibiotik. Setelah beberapa hari, gejala dan hasil laboratoriumnya membaik.
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Anak Laki-laki dengan Sindrom Syok Dengue
1. Argadia Yuniriyadi
Seorang Anak Laki-laki dengan Sindrom
Syok Dengue
Sajian Kasus Yunior
Pembimbing :
Dr. Rustam Siregar, SpA
2.
3.
4.
5. Nama : An. F
Umur : 13 tahun (Lahir 1 Februari 2000)
Jns kelamin : Laki-laki
Alamat :
MRS : 26 Februari 2013
Pengamatan : 26 Februari – 5 Maret 2013
No. CM : 01180779
Ayah
Nama Tn. S
Umur 32 tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta
Suku/Agama Jawa / Islam
IBU
Nama Ny. R
Umur 28 tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Suku/Agama Jawa / Islam
6. KELUHAN UTAMA
23 Feb 2013
Jam 05.00 24 Feb 2013
Jam 05.00
25 Feb 2013
Jam 05.00
26 Feb 2013
Jam 05.00
7. 23 Feb 2013
Jam 05.00 24 Feb 2013
Jam 05.00
25 Feb 2013
Jam 05.00
26 Feb 2013
Jam 05.00
3 Hari SMRS
• Demam : Mendadak tinggi, terus
menerus, pada pagi hari
• Batuk, pilek, sesak (-)
• Mual, muntah, diare, nyeri perut (-)
• BAK & BAB tidak ada keluhan
• Nyeri kepala disertai nyeri pada mata
• Nyeri otot, nyeri sendi
8. 23 Feb 2013
Jam 05.00 24 Feb 2013
Jam 05.00
25 Feb 2013
Jam 05.00
26 Feb 2013
Jam 05.00
Hari SMRS
• PUSKESMAS trombosit 93 ribu/mm3
• Rujuk ke RSDM
• Demam (+)
• Batuk, pilek, sesak (-)
• Mual, muntah, diare, nyeri perut (-)
• Mimisan, gusi berdarah, berak pada kulit (-)
• BAK ↓
• BAB warna kuning, 1x/24jam, lunak
• Nyeri kepala disertai nyeri pada mata, nyeri otot, nyeri sendi (+)
9. Riwayat penyakit Dahulu
• Riwayat menderita penyakit serupa disangkal.
• Riwayat mondok disangkal
• Riwayat batuk dan pilek sebelumnya disangkal.
• Riwayat alergi sebelumnya disangkal
Riwayat penyakit dalam keluarga
• Riwayat penyakit serupa disangkal
• 1 tetangga mondok karena demam
10. Riwayat kehamilan
• Usia ibu saat hamil 28 tahun.
• Rutin Kontrol & Vitamin (+) Riw. Sakit (-)
Riwayat kelahiran
• Lahir spontan, 9 bulan, ditolong bidan, langsung
menangis, BBL : 3200 gr, PB : 50 cm
Riwayat perkembangan
• Tungkurap : usia 2 bulan,
• duduk : usia 5 bulan,
• Berdiri : usia 9 bulan
• mulai belajar berjalan sejak usia 12 bulan.
• Saat ini penderita sekolah SMP. Bergaul dengan teman sebayanya. Prestasi rata-
rata. Tidak pernah tinggal kelas.
Kesan: perkembangan sesuai usia
11. Riwayat Imunisasi
• BCG I, Hepatitis B I, II, III, DPT I, II, III, Polio 0, I, II, III, IV dan
Campak. Dilakukan di Puskesmas terdekat hingga umur 10
bulan.
• Waktu kelas 1 SD pasien mendapatkan suntikan vaksin kembali
• Kesan : Imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal
Riwayat Asupan Nutrisi
• ASI : lahir – 1 tahun
• MP ASI : sejak usia 4 bulan
• Sebelum Sakit : Frekuensi 2-3 kali perhari , ¾ porsi orang
dewasa, sayur dan lauk bervariasi
• Kesan : Kualitas dan kuantitas nutrisi cukup
13. Keadaan umum: lemah, tampak sakit sedang, kesadaran somnolen
Tekanan darah : 90/70 mmHg
Frekuensi nadi : 140x/menit, teratur, isi dan tegangan lemah
Frekuensi nafas : 30 x/menit, teratur, kedalaman cukup
Suhu per aksila : 37,10 C
14.
15. • Kepala : rambut hitam, tidak mudah dicabut
• Mata : konjungtiva palpebra anemis (-),
pupil bulat isokor diameter 2 mm/2 mm
reflek cahaya pupil (+/+),
edema palpebra (+/+)
Telinga : sekret tidak ada, pendengaran kesan
normal, membran timpani intak
Hidung : napas cuping hidung (-)
tidak ada sekret, perdarahan (-)
Tenggorok : faring tidak hiperemis
tonsil T1-T1, tidak hiperemis
Mulut : sianosis sirkum oral (-)
Leher : pembesaran kelanjar getah bening (-)
Aksilla : pembesaran kelanjar getah bening (-)
16. • Thoraks : iga gambang (-), retraksi(-)
• Jantung : I : tidak tampak iktus kordis
P : iktus kordis di SIC IV LMCS tidak
kuat angkat
P : Batas kanan di SIC II LPSD,
batas kiri atas di SIC II LPSS,
batas kanan bawah di SIC IV LPSD,
apeks di SIC IV LMCS.
Kesan batas jantung tidak melebar.
A : Bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-)
• Paru I : bentuk dada simetris saat diam
maupun saat bergerak
P : gerakan dada kanan sama dengan
kiri, fremitus raba kanan sama
dengan kiri
P : sonor di kedua lapang paru
A : suara napas vesikuler, suara
tambahan (-).
17. • Abd : I : dinding perut sejajar dinding dada
A : suara bising usus normal
P : timpani, pekak beralih (+)
P : supel, hepar teraba 4 jari BACD dan
2 jari PX , lien tidak teraba, asites
(+), lingkar perut: 50 cm
Hepar
Nyeri
Tekan
19. 1. O2 Nasal 2 liter per menit
2. Diet Nasi lauk pauk 1600 kkal/hari
3. IVFD (10ml/kg/jam) 250 ml/jam selama 1-2 jam
4. Paracetamol 250 mg p.o (bila t>38,0 oC)
KU/VS/jam
Balance Cairan
20. = IVFD RL (ml/kg/jam)
0 2
Jam
6
= Hematiokrit
= Trombosit
10
7
5
83 84
41
40
2 Jam Post terapi cairan :
S : demam (-). BAK (+) sedikit, muntah (-
), mimisan (-)
O : KU Lemah, kesadaran somnolen
VS HR = 90 x/m
RR = 26 x/m
TD = 90/60 mmHg
t = 37,2 0C
Mata : edema palpebra (+)
Paru : SDV (+), ST (-)
Abdomen : Ascites (-), nyeri tekan (-)
Ext : Akral dingin (-), adp lemah, crt <2
detik
A : DHF derajat III
P : IVFD 10ml/kg/jam 7ml/kg/jam
Lab :
Hb : 14,1 g/dl
Hmt 41%
AT 83 rb/ul
AL 4,3 rb/ul
21. = IVFD RL (ml/kg/jam)
0 2
Jam
6
= Hematiokrit
= Trombosit
10
7
5
83 84
41
40
6 Jam Post terapi cairan :
S : demam (-). BAK (+) sedikit, muntah (-
), mimisan (-)
O : KU Lemah, kesadaran somnolen
VS HR = 96 x/m
RR = 20 x/m
TD = 90/60 mmHg
t = 37,0 0C
Mata : edema palpebra (+)
Paru : SDV (+), ST (-)
Abdomen : Ascites (+), nyeri tekan (-)
Ext : Akral dingin (-), adp lemah, crt <2
detik
A : DHF derajat III
P : IVFD 7ml/kg/jam 5ml/kg/jam
Lab :
Hb : 13,5 g/dl
Hmt 40%
AT 84 ribu/ul
AL 4,3 ribu/ul
22. = IVFD RL (ml/kg/jam)
0 2
Jam
6
= Hematiokrit
= Trombosit
10
7
5
83 84
41
40
9 Jam Post terapi cairan :
S : Muntah 1x , tidak nyemprot, ½ gelas
minuman, berisi cairan warna hitam
O : KU Lemah, gelisah kesadaran apatis
VS HR = 102 x/m, tegangan lemah
RR = 24 x/m
TD = 80/60 mmHg
t = 36,8 0C
Mata : edema palpebra (+)
Paru : SDV (+), ST (-)
Abdomen : Ascites (-), nyeri tekan (+)
di ulu hati
Ext : Akral dingin (+), adp lemah, crt
>2 detik
A : DHF derajat III
P : IVFD asering 10ml/kg/jam
9
23. = IVFD RL (ml/kg/jam)
0 2
Jam
6
= Hematiokrit
= Trombosit
10
7
5
83 84
41
40
11 Jam Post terapi cairan :
S : Muntah (-), BAK (-), nyeri perut (+),
O : KU Lemah, gelisah kesadaran apatis
VS HR = 110 x/m
RR = 30 x/m
TD = 80 mmHg perpalpasi
t = 36,9 0C
Mata : edema palpebra (+)
Paru : SDV (+), ST (-)
9 11
Abdomen : Ascites (-), nyeri tekan (+)
di ulu hati
Ext : Akral dingin (+), crt >2 detik, ADP
tidak teraba
A : DHF derajat IV (Prolonge Syok)
P : 1. Bolus HAES (10 ml/kg)
2. konsul PICU
Mx : monitoring KUVS tiap jam.
Masuk PICU,
24. 12 Jam Post terapi cairan :
S : Muntah (-), BAK (-), nyeri perut (+),
O : KU Lemah, gelisah kesadaran apatis, ,
GCS : E4V5Mx
VS HR = 90 x/m
RR = 27 x/m
TD = 80/60
t = 36,6 0C
Mata : edema palpebra (+)
Paru : SDV (+), ST (-)
Abdomen : ascites (-),
Ext : teraba lemah, ADP teraba lemah,
akral dingin (-)
Diagnosis
DHF grade IV
Terapi
02 nasal, 2lpm
Puasa sementara, Dipasang NGT,
dialirkan
Terapi cairan asering 10ml/kg/jam
Inf. Norepinefrine (0,1mg/kg/menit)
25. 25
Tgl 27 Februari 2013 (DPH II)
S Lemas, demam (-) bebas demam 1 hari, tidak muntah, pasien bisa buang air
kencing namun keruh serta pasien mengeluhkan gusi berdarah
O tampak gelisah, Kesadaran apatis
Tanda Vital : HR 110 x/menit, RR 23 x/menit, t = 37,2 0C, TD 90/60 mmHg,
NGT (+) produk warna hitam ± 300 ml,
pemeriksaan paru : RBB (+) pada regio kanan bawah,
abdomen : Ascites (+), NY +)
Ext : adp kuat, CRT <2detik, akral dingin (-)
Diuresis = 0,85 ml/kg/jam
A DHF derajat IV karena Prolonge syok (SSD)
P Tx tambah :
Inj. Ampicillin 500mg/6jam, IV
Sucralfat 3x500mg. P.O
Koreksi Hipoalbumin
26. 26
LABORATORIUM 09.00
Hemoglobin 14,7 g/dl
Hematokrit 44 %
Lekosit 3,5 rb /ul
Trombosit 44.000/ul
Prothrombin Time (PT) 15 detik,
aPTT 32,2 detik,
SGOT 61 µ/L,
SGPT 12 µ/L,
Albumin 1,8 gram/dl,
protein total 3,5 gram/L,
natrium 123 mEq/L,
Kalium 5,1 mEq/L, dan
Clorida 103 mEq/L
27. 27
Tgl 28 Februari – 1 Maret 2013 (DPH III-IV)
S demam (-) bebas demam 3 hari buang air kencing banyak, tidak didapat
mimisan dan gusi berdarah, nafsu makan masih kurang
O kesadaran komposmentis
laju nadi 90 x/m, RR 25 x/m, t = 36,4 0C, TD 110/60 mmHg.
Edema palpebra sudah tidak didapatkan lagi,
produk NGT sudah bersih, dan pemeriksaan yang lain masih tetap.
Diuresis saat itu 1,76 ml/kgBB/jam
A SSD dengan riwayat prolonge syok.
P Mulai terapi diet nasi bubur 1600 kkal/hari
Terapi cairan rumatan 1540 ml/hari
Koreksi anemia dengan tranfusi PRC 250ml
28. 28
LABORATORIUM 09.00
Hemoglobin 9,1 g/dl
Hematokrit 28 %
Lekosit 3,6 rb /ul
Trombosit 35.000/ul
Protein total 5,6 g/dl.
Albumin 3,1 g/dl,
natrium 127 mmol/L,
Kalium 3,6 mmol/L.
Klorida 100 mmol/l.
IgG anti Dengue = positif,
IgM anti dengue = positif.
29. 29
Tgl 2-4 Maret 2013 (DPH 5-7)
S pasien tidak demam, nafsu makan membaik, tidak didapatkan mimisan,
maupun gusi berdarah, BAK warna kuning jernih, buang air besar konsistensi
lembek dan warna coklat
O keadaan umum : baik, kesadaran komposmentis,
VS : HR = 90 x/m, RR = 25 x/m, t = 36,5 0C, TD 110/60 mmHg.
Edema palpebra tidak didapatkan,
PARU : dalam batas normal dan sudah tidak didapatkan rongki basah basal.
ascites (-) dan nyeri tekan (-).
Ext : akral dingin (-), CRT < 2 detik, ADP kuat
Diuresis saat itu 1,9 ml/kgBB/jam.
A SSD dengan riwayat prolonge syok.
P Terapi cairan dihentikan
Inj.ampicilin diganti amoxicillin 3x500mg P.O
Inf norepinefrin stop
Pasien di pindah untuk alih rawat di bangsal
31. S Demam (-), nafsu makan membaik,
BAK banyak dengan warna kuning jernih
Mutah (-), mimisan(-), gusi berdarah (-)
O keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
Nadi = 80 x/m, RR = 20 x/m, t = 36,5 0C, TD = 100/60 mmHg,
Edema palpebra tidak didapatkan, pemeriksaan paru dalam
batas normal dan sudah tidak didapatkan rongki basah basal.
Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan ascites dan nyeri
tekan. Pemeriksaan ektrimitas tidak didapatkan akral dingin,
CRT kurang dari 2 detik, arteri pedis dorsal teraba kuat,
pemeriksaan lain tetap
Diuresis saat itu 2,2 ml/kgBB/jam
A Riwayat Sindrom Syok Dengue
P Pasien diperbolehkan untuk pulang dan rawat jalan.
40. An F, 13 Tahun
• Febris hari 4, disertai :
nyeri kepala, nyeri pada
mata bagian kepala, nyeri
sendi, nyeri otot
• Px Fisik : Edema palpebra,
pembesaran hepar,
ascites,
• Disertai tanda gangguan
sirkulasi (kesadaran apatis,
Tekanan nadi 20 mmHg,
arteri teraba lemah, dan
nadi cepat, akral dingin,
CRT < 2 detik
• Trombositopenia
41. An F, 13 Tahun
• Febris hari 4, disertai :
nyeri kepala, nyeri pada
mata bagian kepala, nyeri
sendi, nyeri otot
• Px Fisik : Edema
palpebra, pembesaran
hepar, ascites,
• Disertai tanda gangguan
sirkulasi (kesadaran
apatis, Tekanan nadi 20
mmHg, arteri teraba
lemah, dan nadi
cepat, akral dingin, CRT < 2
detik
• Trombositopenia
42. Sindrom Syok Dengue (DHF III)*
Tanda Syok
Urine Output menurun
Perbaikan Tidak Membaik
Perbaikan
Hmt Naik Hmt Turun
Perbaikan
Turunkan cairan dari 10ml/kg/jam menjadi 7, 5 3,
1,5 ml/kg/jam, dilajutkan selama 24-48 jam
Dilanjutkan 24-48 jam
O2 nasal atau masker
IVFD kristaloid isotonic 10 ml/kg/jam
selama 1-2 jam
Periksa ABCS dan
koreksi
IVFD koloid
(Dextran 40)
Tranfusi WBC
10ml/kg/jam atau
PRC 5 ml/kg
Turunkan cairan dari
10ml/kg/jam menjadi 7, 5
3, 1,5 ml/kg/jam, dilajutkan
selama 24-48 jam
*pada kasus DHF derajat IV, cairan
diberikan sebanyak 20ml/kg/jam selama 10-
15 menit atau sampai tekanan darah
normal, kemudian diturunkan menjadi 10
ml/kg/jam
43. Pada kasus ini
Syok teratasi
Nafsu makan baik
Urine output baik
Prognosis baik
44. Permasalahan :
Permasalahan pada DSS?? Bagaimana cara memprediksinya?
PICO
P : Anak dengan infeksi dengue
I : Tanda dan gejala klinis
C :
O : Prognosis terjadinya perdarahan
Metode Penelusuran bukti
Keyword : ”Bleeding”,”Risk”, Dengue”. Didapatkan 1 jurnal dengan judul :
45.
46. 1. Was a defined, representative sample of patients assembled at a common
(usually early) point in the course of their disease?
Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas dan taat asas
Ya
1. Was patient follow-up sufficiently long and complete?
Apakah pengamatan pasien dilakukan cukup panjang dan memadai?
Ya
1. Were objective outcome criteria applied in a "blind" fashion?
Apakah hasil dinilai secara obyektif, bila mungkin tersamar?
Tidak
1. If subgroups with different prognoses are identified, was there adjustment
for important prognostic factors?
Apakah diidentifikasikan kelompok dengan prognosis berbeda?
Ya
1. Was there validation in an independent group ("test-set") of patients?
Adakah hasil validasi pada kelompok subyek independen yang lain?
Tidak
KESIMPULAN :
Penelitian ini valid
VALIDITAS
Are the results of this prognosis study valid?
•Apakah bukti tentang aspek prognosis ini valid?
47. How likely are the outcomes over
time?
Nilai Hmt>36,8%
OR = 2,31
Trombosit <50.000 /ul
OR = 2,34 untuk resiko terjadinya
perdarahan
OR = 3,4 untuk perdarahan mukosa
Kesimpulan : Penting
IMPORTANCY
•Are the valid results of this prognosis study important?
Apakah bukti tentang prognosis yang valid ini penting
48. Were the study patients similar to your own?
Apakah regimen terapi ini tersedia untuk pasien?
Ya
Kesimpulan
Penelitian ini dapat diaplikasikan
APPLICABLE
Can you apply this valid, important evidence about a treatment in caring
for your patient
KESIMPULAN JURNAL :
VALID, PENTING, DAPAT DIAPLIKASIKAN