3. Lapisan Atmosfer
Pengertian : Permukaan bumi sebagai tempat
berlangsungnya kehidupan, memiliki pelindung
dari pengaruh-pengaruh planet lain. Pelindung
tersebut berupa udara yang melapisi permukaan
bumi sehingga terhindar dari pengaruh-
pengaruh yang membahayakan , merusak atau
bahkan mematikan. Lapisan peelindung yang
dimaksud adalah ATMOSFER.
4. Lapisan Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa yunani , yaitu atmos
yang artinya uap dan spaira yang artinya adalah
lingkaran atau bola. Sehingga atmosfer dapat
diartikan sebagai lapisan udara yang menyelimuti
bumi. Ketebalan atmosfer kira-kira lebih dari 1.000
km , di mana komposisisnya terdiri atas nitrogen
(78,08%) , oksigen (20,95%), argon (0.95%) , karbon
dioksida (0,034%) dan sisanya berupa gas-gas lain
seperti neon
, helium, ozon, hydrogen, krypton, metana dan
xenon.
5. Lapisan Atmosfer
Fungsi atmosfer bagi bumi di antaranya adalah
untuk mengatur proses penerimaan panas
matahari, yaitu dengan menyerap (absorbsi)
dan memantulkan (refleksi) panas yang
dipancarkan oleh sinar matahari.
6. Lapisan Atmosfer
Struktur Lapisan Atmosfer
Lapisan Troposfer
Merupakan lapisan paling bawah dengan ketebalan
rata-rata 12 km. Lapisan ini sangat besar
pengaruhnya bagi kehidupan di bumi , karena
disinilah tempat terjadinya peritiwa cuaca seperti
angin, hujan, petir, awan serta keadaan iklim.
Lapisan Stratosfer
Merupakan lapisan ozon yang terkonsentrasi ,
sehingga pada lapisan inilah sinar ultraviolet
mengalami penyaringan sebelum sampai ke bumi.
7. Lapisan Atmosfer
Lapisan Mesosfer
Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan
meteor, sebab meteor sudah terbakar dan hancur pada
lapisan ini.
Lapisan Termosfer
Merupakan lapisan terjadinya refleksi (pantulan)
gelombang radio yang dipancarkan dari bumi untuk
kemudian diterima ditempat lain.
Lapisan Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer paling luar yang berada
pada ketinggian 500 sampai dengan 1.000 km.
8. Cuaca dan Iklim
Pengertian
Cuaca adalah keadaan rata-rata udara pada
suatu daerah yang sempit pada waktu tertentu .
sedangkan Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca
pada periode atau waktu tertentu yang
lama dan meliputi daerah yang luas.
9. Cuaca dan Iklim
Unsur-unsur cuaca
1. Suhu udara dan temperatur
Tinggi rendahnya suhu udara suatu tempat banyak dipengaruhi beberapa
faktor , yaitu :
Sudut sinar datang
Jika sudut datang sinar matahari kecil, maka intensitas panas matahari
terhadap permukaan bumi jugaa tinggi. Sedangkan jika sudut datangnya
besar, maka sinar matahari datang lebih miring menyebabkan cakupan lebih
luas sehingga intensitas panasnya lebih semakin rendah.
Lama penyinaran
Lama penyinaran menyebabkan peningkatan suhu dipermukaan bumi.
Keadaan awan dan lengas udara
Semakin banyak uap air di udara menyebabkan semakin besar pula panas
yang diserap , jadi temperature lebih tinggi.
10. Cuaca dan Iklim
Ketinggian suatu tempat
Ketinggian tempat suatu wilayah sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya temperatur udara. Semakin tinggi wilayah maka
temperaturnya cenderung lebih rendah atau yang disebut dengan
gradient termis. Setiap naik sekitar 100 m di daerah tropis, mengalami
penurunana temperature kira-kira 0,6 Celcius, sehingga dapat
dirumuskan :
T = 26,3 – 0,6 h
Keterangan :
T : temperatur rata-rata suatu wilayah
26,3 : temperature rata-rata di daerah tropis
0,6 :konstanta temperatur
h : tinggi tempat
Macam permukaan bumi .
11. Cuaca dan Iklim
2. Angin
Angin adalah gerakan masa udara dari daerah yang
bertekanan maksimum atau daerah yang memiliki kerapatan
udaranya tinggi ke daerah yang bertekanan minimum atau
daerah yang kerapatan udaranya renggang. Macam-macam
angin yaitu berdasarkan gerakan dan sifatnya yaitu :
Angin pasat dan antipasat
Angin pasat adalah angin yang bertiup di dua daerah
bertekanan maksimum secara terus-menerus, menuju arah
ekuator/khatulistiwa. Sedangkan angin antipasat adalah angin
yang gerakannya berlawanan arah dengan angin pasat.
12. Cuaca dan Iklim
Angin mosun (monsun) atau angin musim
Angin mosun bertiup setiap setengah tahun
berganti arah dan berlawanan. Angin mosun ada
dua yaitu angin mosun timur & angin mosun barat.
Angin lokal
Angin lokal terjadi pada wilayah yang relative
sempit, yang dipengaruhi oleh sifat daratan dan
perairan, intensitas pemanasan matahari dan
ketinggian. Contoh angin lokal yaitu angin darat &
angin laut, angin lembah & angin gunung, angin
terjun.
13. Cuaca dan Iklim
3. Tekanan udara
Tekanan udara menunjukan tenaga yang bekerja untuk menggerakan
massa udara dalam setiap satuan luas wilayah tertentu. Kekuatan
tekanan udara sangat dipengaruhi oleh kerapatan ( densitas) massa
udara itu sendiri.
4. Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam massa udara.
Kelembaban udara terbagi menjadi tiga :
Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan uap air yang terkandung
dalam setiap unit massa udara.
Kelembaban absulot, yaitu perbandingan uap air dalam setiap volume
atau densitasuap air dalam udara.
Kelembaban relatief atau kelembaban nisbi(RH)
14. Cuaca dan Iklim
5. Awan
Awan adalah uap air di dalam udara yang mengalami proses
kondensasi atau pengembunan membentuk titik air. Jenis-
jenis wan yaitu :
Awan tinggi, berada pada ketinggian 6-12 km di atas
permukaan laut. Terdiri dari Kristal-kristal es karena
ketinggian.
Awan menengah, berada pada ketinggian 3-6 km dpal.
Awan rendah, kira-kira berada pada ketinggian 3 km dpal.
Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada ketinggian
500-1.500 km dpal.
15. Cuaca dan Iklim
6. Hujan
Hujan dapat diklasifikasikan seperti berikut ini, yaitu :
Hujan zenithal ( hujan konveksi)
Hujan zenithal terjadi karena arus konveksi, terjadi di daerah tropis. Uap air di
daerah ekuator naik secara vertical. Udara naik itu mengalami penurunan suhu
karena ketinggian, sehingga pada ketinggian tertentu terjadi proses kondensasi
dan membentuk awan. Setelah angin tidak mampu lagi menahan kumpulan titik-
titik air, terjadilah hujan konveksi/zenithal.
Hujan naik pegunungan ( hujan orografis)
Hujan orografis terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air terhalang
oleeh pegunungan, sehingga massa udara itu di paksa naik mengikuti lereng
pegunungan. Akibatnya, suhu udara tersebut menjadi dingin karena ketinggian dan
teradinya proses kondensasi membentuk awan , selanjutnya terjadilah hujan
orografis.
Hujan frontal
Hujan frontal terjadi karena dua massa udara yng berbeda suhunya.
Hujan muson
16. Cuaca dan Iklim
Persebaran curah hujan di Indonesia
Persebaran curah hujan di Indonesia tidak merata disetiap daerah . hal
ini disebabkan karena perbedaan topografi, sirkulasi angin, posisi
Geografis, dan lain-lain. Berdasarkan rata-rata curah hujan tahunan
yang tercatat di BMG wilayah Indonesia terbagi menjadi empat wilayah
hujan, yaitu :
1) Wilayah curah hujan di atas 3.000 mm/thn, meliputi SumBar,
KalSel, KalTim, Lombok, Bali, Jawa.
2) Wilayah curah hujan 2.000-3.000 mm/thn, meliputi SumTim, Jawa,
Maluku, Papua
3) Wilayah curah hujan 1.000-2.000 mm/thn, meliputi Nusa Tenggara,
Kep.aru, Kep.tanibar, Merauke.
4) Wilayah curah hujan kurang dari 1.000 mm/thn, Sulawesi, daerah
padang rumput di nusa tenggara, daerah disekitar palu, dan luwuk
Sulawesi tengah.
17. Cuaca dan Iklim
Penggolongan Iklim
Penggolongan iklim menurut koppen
Vladimir koppen seorang klimatolog dari Austria, menggolongkan iklim dunia menjadi
lima macam, yaitu :
Wilayah beriklim tipe A (iklim hujan tropic)
Ciri-cirinya adalah penguapan dan curah hujan tinggi, sehingga memilikisuhu rata-
rata antara 20°-28°C.
Wilayah beriklim B (Iklim kering)
Ciri-cirinya adalah penguapan tinggi dan hujan sedikit.
Wilayah beriklim C (iklim sedang basah)P
Wilayah iklim tipe C mengenal empat musim yaitu musim dingin, semi, gugur dan
panas. Suhu udara pada wilayah ini berkisar -30°-80°C.
Wilayah beriklim D (iklim dingin basah)
Wilayah iklim ini merupakan wilayah iklim salju yang bersuhu -30°-10°C
Wilayah beriklim E (iklim kutub)
Tidak mengenal adanya musim panas.
18. Cuaca dan Iklim
Penggolongan iklim menurut Schmidt dan ferguson
Mereka membagi tipe iklim menjadi delapan wilayah dengan
dasar curah hujan bulanan. Untuk mengklasifikasikan kedalam
tipe-tipe iklim tersebut menggunakan dasar bulan basah &
bulan kering. Masing-masing jumlah bulan basah & bulan
kering tiap tahunnya dihitung, kemudian dijumlahkanuntuk
beberapa tahun ( minimal 10 tahun ) dan hasilnya dirata-rata.
Ada beberapa kreteria yaitu :
Bulan kering : curah hujan antara 0-60 mm/bulan
Bulan lembab : curah hujan antara 60-100 mm/bulan
Bulan basah : curah hujan di atas 100 mm/bulan
19. Cuaca dan Iklim
Penggolongan iklim menurut junghuhn
Junghuhn membagi wilayah iklimnya berdasarkan pembagian wilayah
menurut ketinggian suatu tempat. Berdasarkan ketinggian tempat dari
permukaan air laut (dpal) serta berkaitan dengan jenis tanaman yang tumbuh
dan berproduksi optimal sesuai dengan habitat suhunya, junghuhn
menggolongkasniklim atas empat suhu udara .
1) Wilayah temperature panas ( 0-600 m dpal )
2) Wilayah temperature sedang ( 600-1.500 m dpal )
3) Wilayah temperature sejak (1.500-2.500 m dpal )
4) Wilayah temperature dingin ( lebih 2.500 m dpal )
Perubahan iklim global
El nino
Adalah terjadinya musim kemarau melebihi batas normal .
La nina
Adalah terjadinya musim hujan melebihi batas normal.
20. Contoh Soal
1. Kota X memiliki ketinggian 4.200 meter dari atas
permukaan laut. Berapakah temperature di kota
X ?
Jawab :
Diketahui : h = 4.200 meter
Ditanya : temperature kota X ?
Dijawab : T = 26,3 – (0,6 X 42)
= 26,3 – 25,2
= 1,1°C
21. Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan lapisan
atmosfer ?
2. Berupa apakah gas yang menyusun atmosfer
yang menyelimuti bumi ?
3. Apakah yang dimaksud dengan gradient
termis ?
4. Apa yang dimaksud dengan cuaca ?
5. Bagaimana iklim menurut junghuhn ?