1. VARICELLA PADA KEHAMILAN
Disusun oleh : Aris Rahmanda (07120100091)
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
PERIODE 16 MARET - 25 MEI 2015 ANGKATAN 160
Pembimbing
dr. Surya Adi Pramono, Sp.OG
2. Nama : Ny. F
Umur : 20 tahun
Tanggal Lahir : 2 Agustus 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kwitang, Jakarta Pusat
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam
Golongan darah : O
Tanggal masuk : 22 Maret 2015
Identitas Pasien
3. KELUHAN UTAMA :KELUHAN UTAMA :
• Demam sejak 3 hari SMRS
KELUHAN TAMBAHAN:KELUHAN TAMBAHAN:
• Muncul lentingan berisi air di seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis, pada Senin 23 Maret 2015
4. Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari
SMRS.
Demam dirasakan terus menerus sepanjang
hari.Pasien menyangkal adanya menggigil.
Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri pada
telinga, batuk & pilek, diare ataupun nyeri saat
kencing.
Pasien sudah mengonsumsi obat Paracetamol
untuk demamnya.
Riwayat Penyakit Sekarang
5. Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah muncul
lentingan-lentingan berisi air pada hari pertama
demam atau 3 hari SMRS.
Lentingan-lentingan tersebut mulai muncul pada
dada dan menyebar ke perut,wajah dan tangan
serta kaki
Lentingan-lentingan tersebut tidak terasa nyeri,
namun gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
6. Anggota keluarga yang tinggal serumah
mempunyai gejala yang sama dan sudah
sembuh sejak 1 minggu lalu , pasien
menjelaskan anggota keluarganya tersebut
menderita Varicella.
Pasien menyangkal memiliki riwayat terkena
Varicella sebelumnya.
Riwayat berpergian keluar daerah disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
7. Riwayat keputihan maupun nyeri pada perut
bagian bawah disangkal.
Gerak janin dirasakan aktif.
Pasien menyangkal memiliki penyakit Asma.
Pasien bukan perokok aktif maupun pasif.
Riwayat lahir mati dan kematian pada bayi baru
lahir dalam silsilah keluarga disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
8. Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama (G1),
usia kehamilan 36 minggu.
Pasien menyangkal adanya riwayat keguguran
Pasien rutin kontrol di Bidan untuk asuhan antenatal
Tidak memiliki riwayat mulas-mulas ataupun mual
muntah berlebihan pada trimester awal
Riwayat darah tinggi maupun kencing manis selama
kehamilan disangka
Riwayat Penyakit Sekarang
9. Menarche : 12 tahun
Lamanya haid : 5-7 hari
Siklus : teratur, 30 hari
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut/hari
Nyeri haid : Tidak ada
HPHT : 12 Juli 2014
Taksiran Persalinan : 19 April 2015
Riwayat Haid
10. Riwayat PernikahanRiwayat Pernikahan
Pasien menikah satu kali, dengan usia pernikahan
1 tahun (2014). Rutin berhubungan 2-3
kali/minggu.
Riwayat ObstetriRiwayat Obstetri
Kehamilan saat ini merupakan hamil pertama
12. Riwayat Penyakit Keluarga
• Hipertensi
• Diabetes Mellitus
• Asma
• Allergi
• Penyakit keturunan lain
DISANGKAL
13. Pasien rutin dengan Bidan praktek swasta di
dekat tempat tinggal pasien.
Catatan Selama Asuhan Antenatal
14. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda – Tanda Vital :
› Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
› Nadi : 80 x / menit
› Pernafasan : 18 x / menit
› Suhu : 37,8o
C (per aksila)
Pemeriksaan Fisik
15. Data Antropometri
Berat badan saat ini : 59 kg
Berat badan pra-hamil: 50 kg
Panjang badan : 160 cm
IMT pra hamil : 19,53 kg/m2
Kesan normoweight (Asian Cut-off)
IMT saat ini : 23,04 kg/m2
Kesan normoweight (Asian Cut-off)
Pemeriksaan Fisik
16. Kepala :
Normocephal
Mata :
Konjungtiva tidak anemis , Sklera tidak ikterik
THT :
Septum tidak deviasi, sekret tidak ada, edema konka tidak ada
(Hidung). Normotia, sekret tidak ada, serumen ada pada kedua
liang telinga, liang telinga lapang (Telinga). Faring tidak hiperemis,
tonsil T1-T1 (Tenggorokan)
Mulut :
Tidak terdapat caries gigi
Leher :
KGB tidak teraba, thyroid tidak teraba
Pemeriksaan Fisik
17. Thoraks
Paru
Pergerakan paru simetris
Taktil vocal fremitus teraba simetris
Pada perkusi didapatkan sonor
Suara nafas vesikuler , Rhonki / Wheezing tidak ada
Jantung
Bunyi jantung I-II regular, murmur dan gallop tidak
ada
18. Abdomen
Cembung, Bising Usus (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat, edema tidak ada, tidak terdapat
deformitas
Dermatologis
Tampak papul-papul, vesikel-vesikel berwarna
bening dengan dasar eritema, diskret di seluruh
tubuh
19. Gambar : Papul-papul dan vesikel-
vesikel pada abdomen
Gambar : Vesikel-vesikel dengan
dasar kemerahan pada tangan
20. Periksa luar :
Tinggi Fundus Uteri 32 cm (TBJ: 1828 gram)
Punggung di Kanan Ibu
Presentasi Kepala
DJJ 148 dpm
Vulva-urethra tenang
Perdarahan (-)
Inspekulo : Tidak dilakukan
Periksa dalam : Tidak dilakukan
Pelvimetri klinis : Tidak dilakukan
21.
22.
23.
24.
25. Janin : Tunggal, Presentasi kepala
Plasenta : di korpus belakang kanan, jauh dari OUI
Amnion : Normal (Single Pocket 3)
Gerak Janin : Normal
Biometri : Sesuai kehamilan 36 minggu
Biparietal diameter : 92.4mm
Head circumference : 32.3mm
Abdominal circumference : 309mm
Femur diaphysis length : 67.8mm
EFW : 2598 gram
USG Trimester 3 (22 Maret 2015)
26. Jantung : HR 158 dpm
Anomali : Tidak tampak anomali mayor
Lain-lain : Tidak tampak gambaran tali pusat di
leher
Penilaian : janin presentasi kepala tunggal hidup,
biometri sesuai kehamilan 36 minggu, ketuban
cukup
USG Trimester 3 (22 Maret 2015)
27.
28.
29. Pemeriksaan dalam :
Pembukaan cervix 2cm, pendataran cervix 50%, ketuban positif,
teraba kepala, ubun-ubun kecil posisi di depan,penurunan Hodge I-
II
Diagnosis Ibu :
G1 Hamil 36 minggu dengan Persalinan Kala 1 laten dan Varicella
Diagnosis Janin :
Janin tunggal hidup presentasi kepala
Interpretasi CTG:
Pola denyut jantung janin normal, frekuensi 135 dpm, variabilitas
minimal (1-5dpm), ada akselerasi, tidak ada deselrasi. Kontraksi
terdapat his, frekuensi 1-2x dalam 10 menit, kekuatan 80 mmHg ,
lamanya 1 menit.Gerak janin 5 kali dalam 20 menit
Diagnosis CTG : Kategori I
Cardiotocography (24 Maret 2015)
30.
31. Ny.F,20 tahun G1P0A0 hamil 36 minggu datang
dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS disertai
dengan vesikel-vesikel yang muncul bersamaan dengan
demam.Demam pasien dirasakan terus menerus
sepanjang hari.Vesikel-vesikel muncul berawal dari
dada dan menyebar ke bagian tubuh lainya.Vesikel
berisi air, gatal dan tidak terasa nyeri.Anggota keluarga
yang tinggal serumah mempunyai riwayat 1 minggu
yang lalu menderita Varicella.
Resume
32. Riwayat Obstetri, didapatkan pasien hamil anak
pertama dan tidak pernah mengalami keguguran
sebelumnya. ANC rutin kontrol ke Bidan dekat
tempat tinggal pasien.
Pemeriksaan Fisik, didapatkan pasien keadaan
umum tampak sakit sedang,BMI 23.04 kg/m2
(normoweight).Hemodinamik stabil, status generalis
didapatkan Tampak papul-papul, vesikel-vesikel
berwarna bening dengan dasar eritema, diskret di
seluruh tubuh
Resume
33. Pemeriksaan Obstetri, dari pemeriksaan luar Tinggi
Fundus Uteri 32 cm, kepala janin di Kanan Ibu,
Presentasi Punggung, DJJ 148 dpm, Vulva-urethra
tenang, Perdarahan tidak ada. Inspekulo didapatkan
portio licin, livid, ostium uteri tertutup.
Pemeriksaan Penunjang USG janin presentasi
punggung tunggal hidup, biometri sesuai kehamilan
36 minggu, ketuban cukup. CTG kategori I,
hematologi rutin didapatkan dalam batas normal.
Resume
34. IBU
G1P0A0 hamil 36 minggu dengan Varicella
JANIN
Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
Diagnosis Kerja
35. Rencana Diagnostik
USG Konfirmasi Fetomaternal untuk mengetahui kelainan
kongenital
Rencana Terapi
Non-medikamentosa
1. Tirah baring
2. Observasi TTV, DJJ, kontraksi, gerak janin
3. Diet lunak 1800 kalori dibagi dalam 3x makan utama dan 2x
selingan
› 90 gram protein
› 50 gram lemak
› 247,5 gram karbohidrat
Penatalaksanaan
36. Medikamentosa
1. IVD NaCl 500cc/8 Jam
2. Antiviral : Acyclovir 4x800mg P.O
3. Antihistamine : Loratadine 1x10mg P.O
4. Antipiretik : Paracetamol 3x500mg P.O
Rencana Edukasi
Penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi
pasien saat ini dan rencana tatalaksana.Pasien dan
keluarga pasien juga dijelaskan untuk menjaga kebersihan
diri
Penatalaksanaan
37. IBU
Quo Vitam : Dubia ad Bonam
Quo Functionam : Dubia ad Bonam
Quo Sanationam : Dubia ad Bonam
JANIN
Quo Vitam : Dubia ad Bonam
Quo Functionam : Dubia ad Bonam
Quo Sanationam : Dubia ad Bonam
Prognosis
38. Berat badan Ibu : 59kg
Tinggi badan Ibu : 160 cm
Umur kehamilan : 36 Minggu
Kehamilan : Tunggal
Partus : 24 /3/15, 22.00WIB, Spontan
Komplikasi : Tidak ada
Air ketuban :Volume normal, warna hijau encer
Suhu Ibu : 36C
Status Bayi
39. Tanda-tanda fetal distress : Tidak ada
DJJ : Normal
Meconeum : Tidak ada
Lilitan tali pusat : Tidak ada
Prolaps tali pusat : Tidak ada
Berat badan lahir : 2.400 gram
Panjang badan : 48 cm
Jenis kelamin : laki-laki
Lingkar kepala : 31cm
Lingkar dada : 30cm
Lingkar perut : 31cm
APGAR : 8/9
Ballard Score : 36 (36 minggu)
Status Bayi
40. Pemeriksaan Fisik ( Pada tanggal 25/3/2015)
Pemeriksaan Umum
1.Tanda Vital
2.Tekanan darah : 80/45 mmHg
3.Laju nadi : 143 x/menit, teratur
4.Laju pernapasan : 45 x/menit, teratur
5.Suhu : 36,6 0
C (Axila)
Berat sekarang : 2.400 gram
Status Generalis : dalam batas normal, tidak ada kelainan
Diagnosis :
Neonatus kurang bulan, sesuai masa kehamilan
Status Bayi
41.
42. Cara penularan
Pada pasien ini,pasien tertular VZV oleh anggota
keluargnya yang terkena Varicella
VZV ditularkan secara kontak langsung dari individu yang
terinfeksi melalui droplet udara
Pasien ini menjelaskan bahwa ia tidak pernah menderita
varicella sebelumnya ataupun melakukan vaksinasi
Masa inkubasi dari VZV adalah 10-21 hari, dan pada
wanita yang belum memiliki imunitas mempunyai 60-95%
terinfeksi setelah terpapar virus ini.
Pembahasan
43. Terdapat 2 fase pada penyakit Varicella, yaitu
fase viremia primer dan sekunder.Fase viremia
primer dimulai pada 4-6 hari setelah infeksi,
virus menyebar ke hepar dan ke RES tempat
virus bereplikasi.
Fase viremia sekunder, 10-21 hari setelah
infeksi, virus menyebar ke mukosa nasofaringeal
dan kulit yang menimbulkan gejala klinis dan
pada fase ini dapat terjadi pula transmisi
transplasental.
Pembahasan
45. Dalam mendiagnosis infeksi VZV pada maternal biasanya
dilakukan secara klinis
Berdasarkan teori virus Varicella dapat di isolasi dan
dilakukan apusan Tzanck, kultur jaringan atau pengecekan
antibodi
Pemeriksaan atau evaluasi USG dilakukan setidaknya 5
minggu setelah infeksi pada ibu terjadi untuk menyingkirkan
terjadinya abnormalitas pada janin, walaupun sensitifitasnya
rendah
Diagnosis klinis pada pasien ini dibuat berdasarkan klinis,
baik dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pembahasan
46. Dari anamnesis, pasien didahului oleh gejala demam
atau flu-like syndrome dan diikuti oleh munculnya
vesikel, diperkuat dengan riwayat keluarga yang
menderita keluhan yang sama.
Pemeriksaan fisik juga menunjukan adanya vesikel-
vesikel berisi cairan bening serta pustule yang
muncul pada seluruh tubuh pasien.
Pembahasan
47. Infeksi VZV biasanya didahului oleh gejala seperti flu
selama 1-2 hari dan diikuti munculnya vesikel yang
gatal dan menjadi krusta pada 3 -7 hari
Pasien memiliki gejala demam sejak 3 hari SMRS
dan pada hari pertama demam, mulai muncul
vesikel-vesikel dari dada dan menyebar ke tempat
lain.
Pembahasan
48. Pengaruh Varicella terhadap Kehamilan
Mortalitas akibat infeksi VZV biasanya
diakibatkan oleh pneumonia varicella yang
biasanya akan menjadi parah pada infeksi yang
terjadi pada usia dewasa dan pada saat hamil.
Diantara 5-20% pasien ibu hamil yang terinfeksi
akan terjadi penumonitis
Gejala dari penumonia biasanya muncul pada 3
atau 5 hari dari awitan penyakit dengan
karakteristik demam, takipnea, batuk kering dan
sesak nafas serta nyeri pleuritik.
Pembahasan
49. Pada pasien ini, yaitu pada perawatan hari ke 3,
atau hari 6 dari munculnya ruam dan demam tidak
terdapat adanya tanda-tanda pneumonitis.
Berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik dan
pemantauan perkembangan kondisi pasien, pasien
menyangkal adanya sesak ataupun batuk kering
serta nyeri saat bernafas
Pembahasan
50. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama
(Gravida 1; Partus 0; Abortus 0), usia kehamilan 36
minggu
Usia kehamilan ini dihitung dari Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) pasien yaitu 12 Juli 2014
Resiko tertinggi untuk terjadinya kelainan
kongenital terjadi diantara 13 dan 20 minggu
Pembahasan
51. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama
(Gravida 1; Partus 0; Abortus 0), usia kehamilan 36
minggu
Usia kehamilan ini dihitung dari Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) pasien yaitu 12 Juli 2014
Resiko tertinggi untuk terjadinya kelainan
kongenital terjadi diantara 13 dan 20 minggu
Pembahasan
52. Pengaruh Varicella terhadap Janin
Pasien melahirkan bayi laki-laki dengan BB 2.400gram, PB 48cm
APGAR 8/9, Ballard Score 36 pada tanggal 24 Maret 2015
Kelainan kongenital yang dapat terjadi adalah congenital
varicella syndrome
CVS diperkirakan terjadi sekitar 12% dari ibu yang terinfeksi
pada trimester kedua
Resiko tertinggi terinfeksi pada 13-20 minggu
Diketahui hanya 2% fetus dengan ibu terinfeksi varicella yang
menjadi VZV embriopati pada usia >20minggu kehamilan
Pembahasan
53. Pengaruh Varicella terhadap Janin
Gejala seperti chorioretinitis, microphthalmia , atrofi korteks
serebri ataupun gangguan neruologi lainya seperti microcephal
dan retardasi mental dapat terjadi sekitar 48-62%, gangguan
pertumbuhan janin, hydronefrosis , hypoplasia anggota gerak
(46-72%) dan lesi kulit sikatriks (70%).
Pada bayi pasien ini, tidak ditemukan adanya tanda-tanda
adanya CVS
Pembahasan
54. Pembahasan
Gambar : Atrofi dari ekstremitas
inferior dengan defek pada tulang
dan jaringan parut pada fetus
yang terinfesi VZV pada trimester
awal kehamilan
Gambar : Congenital
Varicella Syndrome,kelainan
pada kulit
55. Pengaruh kehamilan terhadap Varicella
Terdapat hipotesis sebagai berikut :
1.Faktor hormonal mempengaruhi keseimbangan Th1-Th2,
makrofag yang ada pada permukaan maternal-fetal dan secara
dominan menstimulasi sitokin yang distimuasi Th2,membuat
dominasi imunitas humoral selama kehamilan
2.Fenomena ini dikenal dengan Th1-Th2 shift of pregnancy
3.Perubahan dominasi dari Th1-Th2 dapat mempengaruhi imun
sistem maternal secara sistemik
Pembahasan
56. Pengaruh kehamilan terhadap Varicella
Rheumatoid arthritis, didominasi oleh autoimun yang di
mediasi oleh sel,begitu pula pada pasien dengan multiple
sclerosis akan mengalami eksaserbasi yang sedikit selama
hamil, namun akan memburuk kembali pada periode post-
partum.
Supresi sistemik dari imunitas seluler dapat berkontribusi pada
peningkatan kerentanan terhadap patogen intraselular,
termasuk virus, bakteri dan parasit Wanita hamil dapat lebih
rentan terkenda dan dapat memiliki gejala yang lebih berat
pada beberapa infeksi seperti malaria dan campak
Infeksi varicella dan influenza biasnaya ditemukan gejala klinis
yang lebih berat
Pembahasan
57. Risiko pada kehamilan :Risiko pada kehamilan :
› Komplikasi terberatKomplikasi terberat Pneumonia variselaPneumonia varisela
› Timbulnya lesi hemorragikTimbulnya lesi hemorragik
› Adanya lesi pada mukosa mulut.Adanya lesi pada mukosa mulut.
› Mudah dehidrasi dan kurang nutrisiMudah dehidrasi dan kurang nutrisi
› EEncephalitisncephalitis komplikasi jarangkomplikasi jarang,, mortalitas 5-10%mortalitas 5-10%..
57
Pengaruh Kehamilan terhadap Varisela
58. Pneumonia Varisela
› Klinis ~ pneumonia secara umum
› merupakan kegawatdaruratan medis
› mengenai 17% dari ibu hamil dengan varisela.
› Tingginya Mortalitas ibu hamil 20-40% VS wanita tidak hamil (12%).
› Makin aterm, makin berisiko
› + 40% memerlukan bantuan pernapasan mekanik.
58
Pengaruh Kehamilan terhadap Varisela
60. ProfilaksisProfilaksis Varisela dalam KehamilanVarisela dalam Kehamilan
Idealnya sebelum hamil sudahIdealnya sebelum hamil sudah imunimun VaksinVaksin
CacarCacar Tidak disarankan pada ibu hamil atauTidak disarankan pada ibu hamil atau
yang akan hamil pada beberapa bulan kedepanyang akan hamil pada beberapa bulan kedepan
Indikasi Profilaksis:Indikasi Profilaksis:
› Jika ibu hamil tidak imun terhadapJika ibu hamil tidak imun terhadap VZVVZV dan terpapardan terpapar
secara signifikan,secara signifikan,
Agen ProfilaksisAgen Profilaksis
› Varicella-Zoster Immunoglobulin (VZIG)Varicella-Zoster Immunoglobulin (VZIG)
› Profilaksis AntivirusProfilaksis Antivirus
60
61. Profilaksis Varicella-Zoster Immunoglobulin
Mencegah infeksi & mengurangi morbiditas maternal.
Bila sudah timbul gejala klinis VZIG tidak efektif
Pemberian VZIG :
› Idealnya < 96 jam, dianggap efektif ~10 hari pasca paparan.
› 50% tetap timbul gejala klinis namun lebih ringan.
› waktu paruh +3 minggu
› Pemberian secara IM dan dengan dosis satu vial per
10kgBB dengan maksimal 5 vial dalam sekali pemberian
61
62. Profilaksis Antivirus
ApabilaApabila VZIGVZIG tidak tersedia, diberikan :tidak tersedia, diberikan :
AsiklovirAsiklovir ((20 mg/kg/dosis20 mg/kg/dosis atau 800mg oral 5 kali sehari ~ 7atau 800mg oral 5 kali sehari ~ 7
hari), atauhari), atau
ValasiklovirValasiklovir (1000mg oral 3 kali sehari ~ 7 hari).(1000mg oral 3 kali sehari ~ 7 hari).
Asiklovir yang diberikan <10 hari sejak paparan pertamaAsiklovir yang diberikan <10 hari sejak paparan pertama
perlindungan ~ 84% dan meringankan gejala klinis.perlindungan ~ 84% dan meringankan gejala klinis.
62
63. Indikator Perawatan di RS
Indikator Absolut :Indikator Absolut :
- Gejala PernapasanGejala Pernapasan
- Gejala neurologis (Gejala neurologis (sakit kepala hebat, fotofobia)sakit kepala hebat, fotofobia)
- Ruam atau lesi yang berdarah, ruam pada mukosaRuam atau lesi yang berdarah, ruam pada mukosa
- Penurunan daya tahan tubuh yang signifikanPenurunan daya tahan tubuh yang signifikan
Faktor lainnya :Faktor lainnya :
- Kehamilan hampir aterm (>20 minggu), ROBKehamilan hampir aterm (>20 minggu), ROB
- Perokok, Penyakit paru kronisPerokok, Penyakit paru kronis
- Keadaan sosial ekonomi rendah, Kurangnya fasilitas kesehatan yangKeadaan sosial ekonomi rendah, Kurangnya fasilitas kesehatan yang
mudah dicapai.mudah dicapai.
63
64. Rencana penatalaksanaan dibagi menjadi 3 : Diagnostik ,
terapi dan edukasi
Rencana diagnostik adalah dengan melakukan USG konfirmasi
dan dikonsulkan ke bagian Fetomaternal
Terapi yang diberikan pada pasien ini bersifat supportif dan
bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi.Terapi yang
diberikan diantaranya adalah antipiretik (Paracetamol),
Antiviral (Acyclovir) dan Antihistamine (Loratadine).
Pembahasan
65. Terapi Medikamentosa
Pemberian antivirusantivirus
› menurunkan produksi virus,menurunkan produksi virus,
› mempercepat penyembuhan lesi kulit,mempercepat penyembuhan lesi kulit,
› mengurangi durasi dan keparahan penyakitnya.mengurangi durasi dan keparahan penyakitnya.
Efektif bila diberikan < 72 jam sejak timbulnya ruamEfektif bila diberikan < 72 jam sejak timbulnya ruam..
Antivirus terpilihAntivirus terpilih AsiklovirAsiklovir
› Famsiklovir dan valasiklovir, tidak lebih baik dari asiklovir.Famsiklovir dan valasiklovir, tidak lebih baik dari asiklovir.
› Agen antivirus topikal tidak bermanfaatAgen antivirus topikal tidak bermanfaat
65
66. Terapi MedikamentosaTerapi Medikamentosa
Asiklovir :Asiklovir :
› sintetiksintetik nucleoside analognucleoside analog daridari guanineguanine
› menghambat enzim polimerase DNA replikasi VZV ↓
› melewati plasentamelewati plasenta barrier,barrier, kategori Bkategori B ((FDA)FDA)..
› asiklovirasiklovir oraloral 20 mg/kg/dosis diberikan20 mg/kg/dosis diberikan 5 kali/hari5 kali/hari selamaselama
55-7-7 harihari
((makmakss 800 mg per oral 5 kali/hari selama 5-7 hari)800 mg per oral 5 kali/hari selama 5-7 hari)
› komplikasi beratkomplikasi berat asiklovir intravenaasiklovir intravena : 10-15 mg/Kg: 10-15 mg/Kg
setiap 8 jam selama 7 hingga 10 hari.setiap 8 jam selama 7 hingga 10 hari.
66
67. Terapi Medikamentosa
Simptomatik
› Demam parasetamol (kategori B)
› Pruritus terapi topical,
misalnya talk, Calamine lotion
dapat diberikan antihistamin sistemik meminimalkan garukan
dan resiko infeksi sekunder.
67
68. Terapi medikamentosa
Acyclovir 500mg/m2
atau 10-15 mg/kgBB setiap 8 jam atau 4x800mg
P.O selama 5-7 hari
Acyclovir adalah obat dengan kategori B dalam kehamilan.Acyclovir
bekerja dengan menghambat replikasi virus VZV.
Pada kasus ini, pasien diberikan Acyclovir 800mg dengan 4 kali
pemberian dalam sehari
Pemberian antipiretik dengan Paracetamol bertujuan untuk
mengurangi keluhan demam yang dirasakan pasien,
Obat ini dengan kategori B untuk kehamilan
Paracetamol diberikan dengan dosis 500mg dalam 3 kali pemberian
dalam sehari.
Pembahasan
69. Terapi medikamentosa
Pemberian obat golongan antihistamine yaitu loratadine
Bertujuan untuk mengurangi gatal yang diasakan pasien.
Obat tersebut dengan kategori B dan diberikan 10 mg dengan satu kali
pemberian
Terapi non-medikamentosa
Isolasi, Istirahat cukup,Isolasi, Istirahat cukup,
Asupan cairan adekuatAsupan cairan adekuat
Diet lunakDiet lunak
Kebersihan diri / lesi dijagaKebersihan diri / lesi dijaga mencegah infeksi sekunder.mencegah infeksi sekunder.
Mandi dgn air dingin lebih sering dengan sabunMandi dgn air dingin lebih sering dengan sabun bersih, mengurangibersih, mengurangi
rasa gatal.rasa gatal.
Pembahasan
70. Pasien ini diberikan terapi berupa diet lunak 1800 kalori,
yang terdiri dari 90 gram protein, 50 gram lemak, dan 247,5
gram karbohidrat
Pemberian 1800 kalori tersebut dibagi dalam persentase
55% karbohidrat (1 kal = 4,1 gram karbohidrat), 20% protein
(1 kal = 4,1 gram protein), dan 25% lemak (1 kal = 9,3 gram
lemak).
Pembahasan
71. 1. Cuningham, F.G., et al..Williams Obstetrics, 24rd Edition,.The McGraw-Hill. USA :
2014
2. Keman, K. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal. Dalam: Prawirohardjo, S.
Ilmu Kebidanan Edisi ke IV. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta: 2010,
pp 296-314.
3. Institute of Medicine (2013).Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the
Guidelines, Available at: http://iom.edu (Accessed: 9 April 2015)
4. Straus S, Oxman M, Schmader K. Varicella and Herpes Zoster. Wolff K, Goldsmith
LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatrick’s Dermatology In General
Medicine. 7th
Ed. McGraw-Hill: New York; 2008, p.1885-95.
5. Daskalaki I, Viner KM, Perella D, Newbern EC, Johnson CC, Watson BM. Knowledge,
attitude and practices for diagnosis breakthrough varicella in the outpatient setting.
Public Health Reports. 2012;127:585-90.
6. Handoko R. Penyakit Virus. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi ke 5. Jakarta: Balai Pustaka FKUI; 2009. p.116-18
Tinjauan Pustaka
72. 7. Alon Shrim, et al.Management of Varicella Infection (Chickenpox) in
Pregnancy.Canada : 2012
8. Ronald F Lamont, et al. Varicella-zoster virus (chickenpox) infection in
pregnancy.USA : 2011.
9. Asano Y, Yoshikawa T, Suga S, et al. Postexposure prophylaxis of varicella in
family contact by oral acyclovir. Pediatrics 1993:92:219-2
10. Center of Disease Control.Prevention of Varicella, Recommendations of the
Advisory Commite on Immunization Practices .Available at :
http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5604a1.htm (Accessed : 9
April 2015)
11. Center of Disease Control.Emerging Infection and Pregnancy .Available at :
http://wwwnc.cdc.gov/eid/article/12/11/pdfs/06-0152.pdf (Accessed : 9 April
2015)
Tinjauan Pustaka