Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Desa Wisata Pupuan.pptx

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Cargando en…3
×

Eche un vistazo a continuación

1 de 14 Anuncio

Más Contenido Relacionado

Similares a Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Desa Wisata Pupuan.pptx (20)

Más reciente (20)

Anuncio

Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Desa Wisata Pupuan.pptx

  1. 1. Peningkatan Kapasitas dan Peran Pokdarwis dalam Pengelolaan Desa Wisata di Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL Jalan Tari Kecak No.12, Tonja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80239 Oleh I Nyoman Arto Suprapto, ST, M.Si NIDN. 0807068705 Drs. I Wayan pantiyasa, M.M NIDN. 0807068705 Ir. Moh. Agus Sutiarso, M.Par NIDN. 0821086301
  2. 2. Latar Belakang PENDAHULUAN Hamparan persawahan, nuansa pedesaan, karakter permukiman tradisional dan aktifitas budaya adalah produk wisata unggulan yang dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan. Didukung juga dalam RTRW Tahun 2012 dan Bagian dari pengembangan Koridor Ulapan (Alam Pusaka) Potensi Wisata Desa Pupuan Semakin berkembangnya destinasi pariwisata berbasis alam dan kawasan pedesaan seperti Kintamani dan Bedugul. Pada era new normal kedua destinasi ini berkembang cukup massif, dimana fasilitas dan atraksi wisata terbangun semakin banyak seperti glamping, café, dan spot-spot atraksi wisata baru. Semakin Berkembangnya Pariwisata Perdesaan Kapasitas SDM yang masih rendah dalam merencanakan pengembangan dan pengelolaan desa wisata, kurangnya keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah dalam membina kepariwisataan di Desa Pupuan, kurangnya sinergi antar stakeholder kepariwisataan di Desa Pupuan, dan tidak adanya branding desa wisata untuk pemasaran produk wisata Permasalahan Mitra (Pokdarwis)
  3. 3. TUJUAN & SASARAN Untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam merencanakan dan mengelola destinasi wisata (Desa Wisata Pupuan) dan melakukan pendampingan dalam rangka peningkatan sinergitas antar pemangku kepentingan, pembentukan jejaring supra desa, dan pembuatan branding desa wisata 1 Tujuan PIM Mitra sasaran program pengabdian ini adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pupuan, pelaku usaha wisata di Desa Pupuan, staff Desa Pupuan dan masyarakat Desa Pupuan Sedangkan target yang ingin dicapai dari program pengabdian ini adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait perencanaan desa wisata; 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait tata kelola desa wisata; 3. Meningkatkan keterlibatan stakeholder dalam pembinaan desa wisata; 4. Meningkatnya sinergi antar stakeholder kepariwisataan di Desa Pupuan; dan 5. Tersedianya banding untuk Desa Pupuan sebagai dasar dalam perencanaan dan pemasaran desa wisata. 2 Sasaran PIM
  4. 4. METODE PELAKSANAAN
  5. 5. METODE PELAKSANAAN Permasalahan Solusi Bentuk Kegiatan Indikator Kurangnya kemampuan dan pengetahuan anggota Pokdarwis dalam menyusun desain dan perencaaan Desa Wisata Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait perencanaan desa wisata; Pelatihan penyusunan desain dan perencanaan desa wisata;  Kehadiran peserta pelatihan;  Kelengkapan administrasi dan keuangan; Pendampingan dan fasilitasi proses perencanaan berbasis pemetaan partisipatif; FGD proses penggalian informasi dan perencaan site plan kawasan dan rencana pengembangan Desa Wisata Pupuan secara partisipatif  Kehadiran peserta FGD;  Kelengkapan administrasi dan keuangan;  Adanya peta site plan Desa Wisata Pupuan  Adanya dokumen perencanaan Desa Wisata Pupuan Kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota Pokdarwis dalam mengelola desa wisata Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait tata kelola desa wisata; Pelatihan tata kelola Desa Wisata (atraksi wisata, administrasi, manajemen homestay);  Kehadiran peserta pelatihan;  Kelengkapan administrasi dan keuangan; Kurangnya keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah dalam membina kepariwisataan di Desa Pupuan Meningkatkan keterlibatan stakeholder dalam pembinaan desa wisata FGD tata keloal dan peran stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Pupuan  Kehadiran peserta FGD (stakeholder desa wisata);  Kelengkapan administrasi dan keuangan;  Terpetakannya peran dan fungsi masing-masing stakeholder;  MOU
  6. 6. HASIL & PEMBAHASAN Pelatihan Perencanaan dan Tata Kelola Desa Wisata Untuk meningkatkan kapasitas Pokdarwis Desa Pupuan dalam perencanaan dan pengelolaan desa wisata, bekerjasama dengan para mitra yang sudah dibentuk melakukan kegiatan pelatihan dengan tema “Perencanaan dan Tata Kelola Desa Wisata”. Pelatihan ini dilaksanakan dengan menghandirkan beberapa narasumber meliputi: 1. I Nyoman Buana selaku Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Gianyar, 2. I Nyoman Kandia selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Gianyar dan sekaligus sebagai Ketua Desa Wisata Nusantara (Dewisnu), dan 3. Jro Kadek Suardika selaku Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi Bali, Kemendes, PDTT  Materi yang disampaikan pada sesi ini ditekankan pada penyelenggaraan komponen 4A yang harus tersedia di desa wisata, meliputi attraction, amenities, accesbility, dan anciliary. Selanjutnya peserta diminta untuk mengidentifikasi komponen 4A yang ada di Desa Wisata Pupuan. Hasil identifikasi kemudian dijadikan bahan untuk membuat perencanaan desa wisata dan penyusunan paket wisata di Desa Wisata Pupuan.  Perencanaan yang disusun peserta dilakukan dengan mengidentifikasi potensi dan permasalahan masing-masing komponen 4A dan selanjutnya dilakukan analisis SWOT untuk menentukan strategi pengembangannya.  Pada perencanaan desa wisata seharusnya terjadi kombinasi antara potensi yang dimiliki pemerintah desa dengan potensi yang dimiliki masyarakat. Ini dimaksudkan untuk menciptakan sinergi yang baik antara pemerintah desa dengan masyarakat.  Hasil pelatihan pada sesi ini memperlihatkan bahwa semua kelompok yang mengikuti pelatihan berhasil mengidentifikasi persoalan dan potensi wisata dengan pendekatan 4A dan mampu menyusun strategi pengembanggan yang akan dilakukan
  7. 7. HASIL & PEMBAHASAN Pelatihan Perencanaan dan Tata Kelola Desa Wisata Untuk meningkatkan kapasitas Pokdarwis Desa Pupuan dalam perencanaan dan pengelolaan desa wisata, bekerjasama dengan para mitra yang sudah dibentuk melakukan kegiatan pelatihan dengan tema “Perencanaan dan Tata Kelola Desa Wisata”. Pelatihan ini dilaksanakan dengan menghandirkan beberapa narasumber meliputi: 1. I Nyoman Buana selaku Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Gianyar, 2. I Nyoman Kandia selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Gianyar dan sekaligus sebagai Ketua Desa Wisata Nusantara (Dewisnu), dan 3. Jro Kadek Suardika selaku Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi Bali, Kemendes, PDTT  Nyoman Kandia selaku Ketua Dewisnu, memberikan paparan terkait dengan pentingnya branding pada sebuah desa wisata. Proses identifikasi potensi dan permasalahan pada sesi 1 digunakan oleh pemateri ini sebagai dasar dalam penggalin ide untuk menentukan branding desa wisata yang akan digunakan.  Melalui beberapa tahap disksusi dan masukan akhirnya disepakati “The Beauty of North Ubud” sebagai branding yang akan digunakan oleh Desa Pupuan dalam mengembangan dan memasarkan desa wisata agar lebih mudah dikenal dan dikenang oleh wisatawan.  Selain fokus pada branding, materi yang disampaiakan pada sesi ini juga fokus pada penyusunan official handbook untuk desa wisata. Ini sangat penting sebagai dasar dalam proses guiding pada wisatawan, agar ada kesamaan informasi dan SOP yang diguanakn saat proses guiding kepada wisatawan yang datang ke Desa Pupuan.
  8. 8. HASIL & PEMBAHASAN Pelatihan Perencanaan dan Tata Kelola Desa Wisata Untuk meningkatkan kapasitas Pokdarwis Desa Pupuan dalam perencanaan dan pengelolaan desa wisata, bekerjasama dengan para mitra yang sudah dibentuk melakukan kegiatan pelatihan dengan tema “Perencanaan dan Tata Kelola Desa Wisata”. Pelatihan ini dilaksanakan dengan menghandirkan beberapa narasumber meliputi: 1. I Nyoman Buana selaku Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Gianyar, 2. I Nyoman Kandia selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Gianyar dan sekaligus sebagai Ketua Desa Wisata Nusantara (Dewisnu), dan 3. Jro Kadek Suardika selaku Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi Bali, Kemendes, PDTT  Jro Kadek Suardika selaku Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi Bali yang memaparkan materi dengan tema “Revitalisasi Pariwisata Berkualitas melalui Desa Wisata”. Pada sesi ini disampaikan bahwa penyelenggaraan desa wisata harus dilaksanakan oleh orang-orang yang mau dan berkeinginan besar menggerakkan masyarakat serta ikut secara aktif mendorong pembangunan di desa. Hal ini karena pada proses peemberdayaan, aktor kunci (key person) adalah kunci utama pergerakan masyarakat dapat dilakukan. Desa wisata tidak bisa lepas dari keterlibatan masyarakat, salah satunya adalah menjaga kebersihan. Dengan demikian perlu dorongan ekstra dalam menggerakan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian desa.  Pada pemaparan ini juga disampaikan bahwa masyarakat harus menjadi subjek pembangunan di desa serta harus disesuaikan dengan potensi dan karakter desa setempat agar tidak terjadi penjiplakan konsep, tema, dan karakter wisata yang akan dibangun di Desa Pupuan. Dengan demikian konsep Tri Hita Karana harus dapat diimplementasikan dengan baik di Desa Pupuan karena pada desa wisata terdapat sumber daya yang harus dilindungi dan dilestarikan. Konsep destinasi wisata yang mengusung pendekatan 4A seyogyanganya dapat bersinergi dengan konsep 5C dalam penyelenggaraan desa wisata yaitu concept, commitment, collaboration, consistent, dan cash flow.
  9. 9. PENDAMPINGAN HASIL & PEMBAHASAN  Tindak lanjut dari kegiatan pelatihan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan pendampingan kepada Pokdarwis dalam menyusun perencanaan dan pengembangan desa wisata, pendampingan kepada pelaku wisata sedang mengembangan usaha wisata di Desa Pupuan, pendampingan kepada Pemerintah Desa wisata dalam penyiapan kelambaagaan, aturan (Perdes Desa Wisata), dan anggaran untuk pengembangan desa wisata melalui APBDes peruabahn tahun 2022, dan koordinasi dengan jejaring supra desa seperti Dinas Pemeberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Dinas Kominfo, dan Dinas Pariwisata dalam mendukung pengembangan Desa Wisata Pupuan
  10. 10. MANFAAT KEGIATAN Dampak Ekonomi Sosial Kontribusi Mitra  Dampak ekonomi yang diperoleh secara langsung adalah berupa pemasukan dari semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Pupuan setelah dilaksanakannya kegiatan pelatihan dan pedampingan karena selama proses pelatihan dan pendampingan secara langsung baik itu pemateri, mitra yang dibentuk dan kolega datang juga berkunjung ke daya tarik wisata dan fasilitas penunjang pariwisata seperti Warung Prapen, Wana Ayu Jelijih, dan Batan Nyuh Retreat.  Publikasi kegiatan pelatihan dan pendampingan ke berbagai media social, memberikan dampak positif pada kunjangan wisatawan lokal, karena melalui publikasi tersebut banyak wisatawan lokal yang akhirnya melihat DTW dan fasilitas penunjang pariwisata di Desa Pupuan dan berkunjug ke desa tersebut.  Dampak sosial yang diperoleh mitra kegiatan ini antara lain berupa: 1) Rasa percaya diri dalam menjalankan usahanya karena pendampingan yang diberikan telah meningkatkan daya saing produk wisata yang dihasilkan. 2) Perhatian yang diberikan dari Perguruan Tinggi (IPB Internasional) sangat berarti dan memberi kesan yang positif terhadap kiprah Perguruan Tinggi di tengah masyarakat. Dari hasil pelaksanaan program pengabdian ini, kontribusi mitra terhadap pelaksanaan program masih dalam bentuk respon yang positif, yaitu berupa partisipasi masyarakat yang semakin meningkat. Kelompok mitra yang menjadi sasaran program ini menunjukkan keterlibatannya dan antusiasnya melaksanakan arahan dan bimbingan yang diberikan oleh tim pelaksana
  11. 11. Faktor yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu: 1. Realisasi pencairan dana program yang lancar dari kampus IPB Internasional. 2. Dukungan dari pemerintah desa dan jajarannya serta stakeholder kepariwisataan di Kabupaten Gianyar seperti Yayasan Dewisnu, Forkum Dewi, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPMD) serta OPD yang membidangi yaitu Dinas PMD, Dinas Pariwisata dan Dinas Kominfo Kabupaten Gianyar. 3. Partisipasi dan antusias masyarakat/mitra terhadap program kegiatan yang dilakukan FAKTOR PENGHAMBAT & PENDUKUNG Faktor Penghambat Faktor Pendukung Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini, faktor-faktor yang menjadi kendala/menghambat sehingga target yang ingin dicapai masih kurang maksimal adalah: 1) Keterbatasan dana untuk pembangunan sarana prasaranapendukung wisata lainnya berupa jalur trekking dan tempat selfie yang direncanakan akan dibangun di beberapa lokasi yang memiliki asset vista yang menarik. 2) Kontribusi dari Pemerintah Daerah dan Swasta yang belum bisa diwujudkan.
  12. 12. OUTPUT Paket Wisata Webiste Desa Barnding Desa The Beauty of North Bali Sinergi Program pada APBDes Desa Pupuan Program desa wisata pada APBDes
  13. 13. LUARAN Publikasi Pada Media online
  14. 14. TERIMA KASIH INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL Jalan Tari Kecak No.12, Tonja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80239 Oleh I Nyoman Arto Suprapto, ST, M.Si NIDN. 0807068705 Drs. I Wayan pantiyasa, M.M NIDN. 0807068705 Ir. Moh. Agus Sutiarso, M.Par NIDN. 0821086301

×