SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
POLITEKNIK NEGERI
                                      PADANG




 LAB. ELDA                 PENYEARAH PULSA GANDA                  JOB 2
 TEKINIK LISTRK                                                SEMESTER 5
                           (PENYEARAH GELOMBANG
                           PENUH) TAK TERKENDALI



I. Tujuan Percobaan
Setelah menyelesaikan pratikuk,anda diharapkan mampu:
    1. Membangun penyearah jembatan pulsa anda (gelombang penuh);
    2. Mengamati dan mengatur tegangan dan arus pada daerah-daerah tertentu
        dalam rangkaian;
    3. Mengenal arti faktor bentuk;
    4. Membedakan antara rasio arus dioda di sisi ac dan dc;
    5. Membuktikan bahwa faktor denyut tegangan , (Rv) adalah kecil dibandingkan
        faktor denyut tegangan yang ada pada penyearah pulsa tunggal (gelombang
        setengah).


II. Dasar Teori
        Penyearah pulsa ganda (penyearah gelombang penuh) tak terkendali ada dua
macam, yaitu penyearah pulsa ganda dengan menggunakan trafo titik-tengah (centre
tao transformer)dan penyearah pulsa ganda dengan sistem jembatan dengan sumber
ac fasa 1.
Penyearah tak terkendali adalah penyearah yang keluarannya tetap dan tak dapat
dikendalikan.
        Penyearah jembatan pulsa ganda (gelombang penuh) merupakan penyearah
yang paling banyak digunakan di industri yang menggunakan peralatan-peralatan
listrik yang memerlukan sumber listrik arus searah. Khususnya dibidang tenaga,
penyearah-penyearah berdaya besar (yang tidak cukup dengan sumber fasa 1) juga
didasarkan pada penyearah-penyearah sistem jembatam ini.
        Di samping di bidang daya (power), penyearah model ini banyak pula
digunakan dalam instrumen ukur listrik, seperti voltmeter, amperemeter. Dominasi
sistem penyearah ini cukup beralasan mengingat performansi (kerja)-nya adalah yang
terbaik.
        Dibandingkan       dengan   dengan   penyearah   gelombang     penuh   dengan
menggunakan trafo centre tap, penyearah ini mempunyai kelebihan dan kekurangan,
antara lain seperti berikut ini:
    1. Penyearah ini hanya memerlukan dua terminal tegangan sumber arus bolak-
        balik (ac), sehingga cukup dengan trafo biasa (tanpa centre tap).
    2. Arus pada sisi primer maupun sekunder adalah sinusoidal, sehingga untuk
        keluaran yang sama, penyearah ini memerlukan trafo yang lebih kecil.
    3. Tegangan balik puncak masing-masing dioda, mendekati sama dengan
        tegangan puncak sekunder trafo, sehingga penyearah ini sesuai untuk aplikasi
        tegangan tinggi.
    4. Kekurangan penyearah ini, disamping karena ,menggunakan 4 dioda, adalah
        tegangan jatuh pada dioda-dioda yang secara keseluruhan lebih besar
        menyebabkan penyearah ini kurang cocok untuk penyearah tegangan rendah.


Penyearah Jembatan Pulsa Tunggal Tak Terkendali
        Sebelum membahas penyearah jembatan pulsa ganda tak terkendali, perlu
dilihat kembali bahwa pada penyearah gelombang penuh dengan menggunakan trafo
CT, tegagan yang diserahkan adalah dua tegangan antara ujung dan titik tengah
belitan sekunder trafo.Berarti bahwa hanya setengah tegangan sekunder trafo yang
dapat di manfaatkan sebagai tegangan keluaran (dc). Namun satu kelebihan
penyearah ini, di bandingkan dengan penyearah pulsa tunggal, adalah kualitas
penyearahnya lebih baik yang di tunjukkan oleh faktor denyut (ripple factor) hasil
penyearahnya yan lebih rendah.
Ditinjau dari sudut keluarannya, antara penyearah dengan menggunakan trafo
CT dan sistem jembatan adalah sama, namun di tinjau dari kemampuan dalam
memindahkan dayanya, sistem jembatan lebih unggul. Berikut ini akan di ulas
kembali secara singkat tentang sirkit penyearah jembatan pulsa ganda tak terkendali
dan faktor denyut hasil penyearahnya. Dengan catatan bahwa dalam pembahasan ini
tidak melibatkan unsur penyaring (filter).
                                                          Idc




                           Trafo       D1                   D2



               Sumber
                                   V                       Vdc           R
               AC




                                       D3                   D4




                                             (a)




                              V
Masukan                            Wt




                           Vdc                            Vm




                       Keluaran                      Wt




                                            (b)


             Gambar.1; Penyearah jembatan pulsa ganda tak terkendali
                             a. Sirkit
                             b. Hubungan masukan keluaran (input-output)


       Dengan polaritas tegangan yang masuk ke sirkit penyearah seperti yang
terlihat pada gambar di atas, maka pada setengah gelombang pertama, dioda D3 dan
D2 konduksi sehingga arus mengalir dari polaritas positif sekunder trafo melalui D3,
keluar ke beban R dan kembali ke polaritas negatif trafo setelah melalui D2;
sementara D1 dan D4 dalam keadaan tak konduksi. Kemudian, pada setengah
gelombang-gelombang berikutnya, arus mengalir dari polaritas negatif trafo keluar ke
beban R melalui D4 dan kembali ke polaritas positif trafo melalui D1. Demikian
proses ini berlangsung sehingga hubungan antara masukan dan keluaran penyearah
seperti yang ditunjukkan pada gambar.1.b. Jadi jelas arus bolak-balik selalu mengalir
melalui dua dioda tergantung pada polaritas tegangan bolak-balik. Selain itu, perlu di
ingat bahwa tegangan pulsa searah selalu lebih rendah dibandingkan harga sesaat
sebersar jatuh tegangan yang dialami pada kedua dioda.


Faktor Denyut
Untuk memperoleh gambaran tentang kualitas hasil penyearah, maka berikut
ini akan ditinjau kembali persamaan-persamaan dasar dan analisis perhitungan faktor
denyut.
Pada penyearah gelombang penuh berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut :
          2 Im              Im
Idc =      π     ; I=        2
                                       ;

Dengan mengabaikan rugi – rugi pada dioda akan berlaku :
           2Vm                     Vm
Vdc =       π     ; V=                 2
                                             ; Vdc = 0,9 Vrms

Vm = tegangan maksimum sekunder trafo
Rf = tahanan dioda pada saat konduksi
Faktor denyut hasil penyearahan adalah :
R = (harga efektif komponen bolak – balik yang terdapat pada keluaran searah)/
(harga rata – rata keluaran searah).
Dan diperoleh faktor denyut :

           I                    I              Im 2
Ri =      
           Idc
                ) −1
                    
                        ;        Idc
                                            =    2 Im p   = 1,11

Atau apabila persamaan menggunakan parameter tegangan dan dengan mengabaikan
rugi rugi pada dioda, maka persamaan di atas dapat dianalogikan secara langsung
sebagai faktor denyut tegangan.

            V                             V        Vm 2
Rv =             −1
            Vdc                          Vdc
                                                 =   2Vm p    = 1,11



Maka Rv =          1 11
                    ,       −
                            1
                                           = 0,482
          Perbandingan antara harga efektif (rms) dan harga rata-rata disebut sebagai
faktor Ibentuk (form factor). Untuk gelombang sinusiodal, faktor bentuk ini adalah
1,11. Berdasarkan kenyataan ini terbukti bahwa kualitas keluaran penyearah ini jauh
lebih baik kalau dibandingkan hasil penyearah gelombang setengah yang faktor
denyutnya 1,21.
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa 2 dioda selalu konduksi selama
setengah gelombang (T/2). Lama (periode) arus mengalir biasa dinyatakan dengan
istilah sudut aliran arus (angel of current flow) Θ. Jika T adalah 360°, maka Θ = 180°.
Setelah 180°, 2 dioda yang tadinya mati, menjadi konduksi dan berganti mengalirkan
arus, sementara 2 dioda yang tadinya konduksi berganti menjadi tak konduksi.
Perubahan seprti ini, didalam teknik penyearah, diketahui sebagai komutasi.
Komutasi ini, Kemudian di kategorikan berdasarkan atas jumlah lintasan komutasi q.
         Untuk penyearah ini, lintasan komutasi q = 2. sebagai contoh, karena aliran
arus berubah dari D3 ke D4 dan dari D2 ke D1 secara bersamaan, maka ini dikatakan
bahwa pada rangkaian ini terdapat 2 kelompok komutasi (S = 2).
         Akibat adanya 2 lintasan komutasi, tiap-tiap dioda mengalirkan arus setengah
dari arus searah. Begitu juga dengan arus efektifnya. Dengan demikian berlaku
rumusan untuk arus yang mengalir pada tiap-tiap dioda sebagai berikut:


          Idc
Ifdc =     2
                dan If = 0,7851dc (beban resistif murni)

Ifdc = harga rata –rata arus maju dioda (dioda forward current)
If = harga efektif arus maju dioda




Analisis percobaan
         Metode analisis rangkaian yang akan dilakukan dalam pratikum ini sama
dengan yang dilakukan pada pratikum penyearah satu pulsa (gelombang setengah) tak
terkendali.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam membandingkan kedua
macam penyearah.




III. Daftar Alat dan Bahan
Osiloskop                                                   1 buah
Avometer                                 1 buah
Wattmeter Universal                      1 buah
Alat ukur harga efektif (r.m.s. meter)   1 buah
Trafo isolasi, fasa 1                    1 buah
Dioda                                    4 buah
Beban resistif, 2x100 ohm/2A             1 buah
Set sekring aksi super cepat             1 buah




IV. Diagram Rangkaian
Idc




                       Trafo
                       1:1     D1         D2


         Vs                                    R = 220 ohm
         220 V AC                     Vdc
                                                   2A



                               D3         D4




V. Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan pada diagram rangkaian. Ukur
      daya pada masukan penyearah (P) dan daya pada sisi keluaran penyearah
      (Pm). Munculkan tegangan dc pada beban R pada layar osiloskop dan
      gambarkan osilogram tersebut pada kertas yang telah disediakan.
   2. Ukur tegangan efektif V pada sisi ac dan tegangan efektif Vm pada sisi dc
      (beban R) dengan menggunakan alat ukur harga efktif (besi putar). Ukur juga
      tegangan dc (Vdc) pada beban R dengan menggunakan alat ukur harga rata-
      rata (dc) (kumparan putar yang diset pada daerah ukur dc).
   3. Pindahkan fungsi alat ukur ke ac dan ukur tegangan efektif pada sisi masukan

                                                 V             V              V
      penyearah (V). Hitunglah perbandingan      Vm   dan     Vdc   dimana   Vdc   =f=

      Faktor bentuk.
   4. Ukur arus beban Idc, dan arus maju pada dioda I Fav dengan menggunakan
      alat ukur harga rata-rata (alat ukur kumparan putar).
   5. Hitung daya imajiner Pi dan daya terbuang (dump power) Pd.
   6. Hitung tegangan denyut Vr dan faktor denyut Rv ;
        Vr =    Pi −R
                        ;
                Vr
        Rv =    Vdc




VI. Keselamatan kerja
1. Karena anda nanti akan memindah-mindahkan amperemeter dari cabang
   rangkaian yang satu ke yang lain dalam rangkaian maka perhatikan polaritas
   untuk ac atau dc, dan batas ukur meter.
2. Waspadalah dengan yang di instruksikan di dalam langkah-langkah percobaan
   tentang besaran yang sedang anda ukur, harga efektif (r.m.s) atau harga rata-
   rata (dc).

More Related Content

What's hot

Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACGredi Arga
 
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 186WILDAN
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisimeko_dp
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 

What's hot (20)

PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
Arus listrik
Arus listrikArus listrik
Arus listrik
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistor Karakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Tegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi ACTegangan Tinggi AC
Tegangan Tinggi AC
 
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 

Similar to Job 2

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
Aplikasi dioda
Aplikasi diodaAplikasi dioda
Aplikasi diodamansen3
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxArifinSyahrial
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro adyAdy Purnomo
 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Afif Ba-bel
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7suparman unkhair
 
Elektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanElektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanYgrex Thebygdanns
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifiernuricho22
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu dayaLuxcu
 

Similar to Job 2 (20)

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Aplikasi dioda
Aplikasi diodaAplikasi dioda
Aplikasi dioda
 
Aplikasi dioda
Aplikasi diodaAplikasi dioda
Aplikasi dioda
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro ady
 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1
 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
 
Elektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanElektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihan
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifier
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 

Job 2

  • 1. POLITEKNIK NEGERI PADANG LAB. ELDA PENYEARAH PULSA GANDA JOB 2 TEKINIK LISTRK SEMESTER 5 (PENYEARAH GELOMBANG PENUH) TAK TERKENDALI I. Tujuan Percobaan Setelah menyelesaikan pratikuk,anda diharapkan mampu: 1. Membangun penyearah jembatan pulsa anda (gelombang penuh); 2. Mengamati dan mengatur tegangan dan arus pada daerah-daerah tertentu dalam rangkaian; 3. Mengenal arti faktor bentuk; 4. Membedakan antara rasio arus dioda di sisi ac dan dc; 5. Membuktikan bahwa faktor denyut tegangan , (Rv) adalah kecil dibandingkan faktor denyut tegangan yang ada pada penyearah pulsa tunggal (gelombang setengah). II. Dasar Teori Penyearah pulsa ganda (penyearah gelombang penuh) tak terkendali ada dua macam, yaitu penyearah pulsa ganda dengan menggunakan trafo titik-tengah (centre tao transformer)dan penyearah pulsa ganda dengan sistem jembatan dengan sumber ac fasa 1. Penyearah tak terkendali adalah penyearah yang keluarannya tetap dan tak dapat dikendalikan. Penyearah jembatan pulsa ganda (gelombang penuh) merupakan penyearah yang paling banyak digunakan di industri yang menggunakan peralatan-peralatan
  • 2. listrik yang memerlukan sumber listrik arus searah. Khususnya dibidang tenaga, penyearah-penyearah berdaya besar (yang tidak cukup dengan sumber fasa 1) juga didasarkan pada penyearah-penyearah sistem jembatam ini. Di samping di bidang daya (power), penyearah model ini banyak pula digunakan dalam instrumen ukur listrik, seperti voltmeter, amperemeter. Dominasi sistem penyearah ini cukup beralasan mengingat performansi (kerja)-nya adalah yang terbaik. Dibandingkan dengan dengan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan trafo centre tap, penyearah ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain seperti berikut ini: 1. Penyearah ini hanya memerlukan dua terminal tegangan sumber arus bolak- balik (ac), sehingga cukup dengan trafo biasa (tanpa centre tap). 2. Arus pada sisi primer maupun sekunder adalah sinusoidal, sehingga untuk keluaran yang sama, penyearah ini memerlukan trafo yang lebih kecil. 3. Tegangan balik puncak masing-masing dioda, mendekati sama dengan tegangan puncak sekunder trafo, sehingga penyearah ini sesuai untuk aplikasi tegangan tinggi. 4. Kekurangan penyearah ini, disamping karena ,menggunakan 4 dioda, adalah tegangan jatuh pada dioda-dioda yang secara keseluruhan lebih besar menyebabkan penyearah ini kurang cocok untuk penyearah tegangan rendah. Penyearah Jembatan Pulsa Tunggal Tak Terkendali Sebelum membahas penyearah jembatan pulsa ganda tak terkendali, perlu dilihat kembali bahwa pada penyearah gelombang penuh dengan menggunakan trafo CT, tegagan yang diserahkan adalah dua tegangan antara ujung dan titik tengah belitan sekunder trafo.Berarti bahwa hanya setengah tegangan sekunder trafo yang dapat di manfaatkan sebagai tegangan keluaran (dc). Namun satu kelebihan penyearah ini, di bandingkan dengan penyearah pulsa tunggal, adalah kualitas penyearahnya lebih baik yang di tunjukkan oleh faktor denyut (ripple factor) hasil penyearahnya yan lebih rendah.
  • 3. Ditinjau dari sudut keluarannya, antara penyearah dengan menggunakan trafo CT dan sistem jembatan adalah sama, namun di tinjau dari kemampuan dalam memindahkan dayanya, sistem jembatan lebih unggul. Berikut ini akan di ulas kembali secara singkat tentang sirkit penyearah jembatan pulsa ganda tak terkendali dan faktor denyut hasil penyearahnya. Dengan catatan bahwa dalam pembahasan ini tidak melibatkan unsur penyaring (filter). Idc Trafo D1 D2 Sumber V Vdc R AC D3 D4 (a) V
  • 4. Masukan Wt Vdc Vm Keluaran Wt (b) Gambar.1; Penyearah jembatan pulsa ganda tak terkendali a. Sirkit b. Hubungan masukan keluaran (input-output) Dengan polaritas tegangan yang masuk ke sirkit penyearah seperti yang terlihat pada gambar di atas, maka pada setengah gelombang pertama, dioda D3 dan D2 konduksi sehingga arus mengalir dari polaritas positif sekunder trafo melalui D3, keluar ke beban R dan kembali ke polaritas negatif trafo setelah melalui D2; sementara D1 dan D4 dalam keadaan tak konduksi. Kemudian, pada setengah gelombang-gelombang berikutnya, arus mengalir dari polaritas negatif trafo keluar ke beban R melalui D4 dan kembali ke polaritas positif trafo melalui D1. Demikian proses ini berlangsung sehingga hubungan antara masukan dan keluaran penyearah seperti yang ditunjukkan pada gambar.1.b. Jadi jelas arus bolak-balik selalu mengalir melalui dua dioda tergantung pada polaritas tegangan bolak-balik. Selain itu, perlu di ingat bahwa tegangan pulsa searah selalu lebih rendah dibandingkan harga sesaat sebersar jatuh tegangan yang dialami pada kedua dioda. Faktor Denyut
  • 5. Untuk memperoleh gambaran tentang kualitas hasil penyearah, maka berikut ini akan ditinjau kembali persamaan-persamaan dasar dan analisis perhitungan faktor denyut. Pada penyearah gelombang penuh berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut : 2 Im Im Idc = π ; I= 2 ; Dengan mengabaikan rugi – rugi pada dioda akan berlaku : 2Vm Vm Vdc = π ; V= 2 ; Vdc = 0,9 Vrms Vm = tegangan maksimum sekunder trafo Rf = tahanan dioda pada saat konduksi Faktor denyut hasil penyearahan adalah : R = (harga efektif komponen bolak – balik yang terdapat pada keluaran searah)/ (harga rata – rata keluaran searah). Dan diperoleh faktor denyut :  I  I Im 2 Ri =   Idc ) −1  ; Idc = 2 Im p = 1,11 Atau apabila persamaan menggunakan parameter tegangan dan dengan mengabaikan rugi rugi pada dioda, maka persamaan di atas dapat dianalogikan secara langsung sebagai faktor denyut tegangan.  V  V Vm 2 Rv =   −1  Vdc  Vdc = 2Vm p = 1,11 Maka Rv = 1 11 , − 1 = 0,482 Perbandingan antara harga efektif (rms) dan harga rata-rata disebut sebagai faktor Ibentuk (form factor). Untuk gelombang sinusiodal, faktor bentuk ini adalah 1,11. Berdasarkan kenyataan ini terbukti bahwa kualitas keluaran penyearah ini jauh lebih baik kalau dibandingkan hasil penyearah gelombang setengah yang faktor denyutnya 1,21.
  • 6. Seperti yang telah disinggung di atas bahwa 2 dioda selalu konduksi selama setengah gelombang (T/2). Lama (periode) arus mengalir biasa dinyatakan dengan istilah sudut aliran arus (angel of current flow) Θ. Jika T adalah 360°, maka Θ = 180°. Setelah 180°, 2 dioda yang tadinya mati, menjadi konduksi dan berganti mengalirkan arus, sementara 2 dioda yang tadinya konduksi berganti menjadi tak konduksi. Perubahan seprti ini, didalam teknik penyearah, diketahui sebagai komutasi. Komutasi ini, Kemudian di kategorikan berdasarkan atas jumlah lintasan komutasi q. Untuk penyearah ini, lintasan komutasi q = 2. sebagai contoh, karena aliran arus berubah dari D3 ke D4 dan dari D2 ke D1 secara bersamaan, maka ini dikatakan bahwa pada rangkaian ini terdapat 2 kelompok komutasi (S = 2). Akibat adanya 2 lintasan komutasi, tiap-tiap dioda mengalirkan arus setengah dari arus searah. Begitu juga dengan arus efektifnya. Dengan demikian berlaku rumusan untuk arus yang mengalir pada tiap-tiap dioda sebagai berikut: Idc Ifdc = 2 dan If = 0,7851dc (beban resistif murni) Ifdc = harga rata –rata arus maju dioda (dioda forward current) If = harga efektif arus maju dioda Analisis percobaan Metode analisis rangkaian yang akan dilakukan dalam pratikum ini sama dengan yang dilakukan pada pratikum penyearah satu pulsa (gelombang setengah) tak terkendali.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam membandingkan kedua macam penyearah. III. Daftar Alat dan Bahan Osiloskop 1 buah
  • 7. Avometer 1 buah Wattmeter Universal 1 buah Alat ukur harga efektif (r.m.s. meter) 1 buah Trafo isolasi, fasa 1 1 buah Dioda 4 buah Beban resistif, 2x100 ohm/2A 1 buah Set sekring aksi super cepat 1 buah IV. Diagram Rangkaian
  • 8. Idc Trafo 1:1 D1 D2 Vs R = 220 ohm 220 V AC Vdc 2A D3 D4 V. Langkah Percobaan
  • 9. 1. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan pada diagram rangkaian. Ukur daya pada masukan penyearah (P) dan daya pada sisi keluaran penyearah (Pm). Munculkan tegangan dc pada beban R pada layar osiloskop dan gambarkan osilogram tersebut pada kertas yang telah disediakan. 2. Ukur tegangan efektif V pada sisi ac dan tegangan efektif Vm pada sisi dc (beban R) dengan menggunakan alat ukur harga efktif (besi putar). Ukur juga tegangan dc (Vdc) pada beban R dengan menggunakan alat ukur harga rata- rata (dc) (kumparan putar yang diset pada daerah ukur dc). 3. Pindahkan fungsi alat ukur ke ac dan ukur tegangan efektif pada sisi masukan V V V penyearah (V). Hitunglah perbandingan Vm dan Vdc dimana Vdc =f= Faktor bentuk. 4. Ukur arus beban Idc, dan arus maju pada dioda I Fav dengan menggunakan alat ukur harga rata-rata (alat ukur kumparan putar). 5. Hitung daya imajiner Pi dan daya terbuang (dump power) Pd. 6. Hitung tegangan denyut Vr dan faktor denyut Rv ; Vr = Pi −R ; Vr Rv = Vdc VI. Keselamatan kerja
  • 10. 1. Karena anda nanti akan memindah-mindahkan amperemeter dari cabang rangkaian yang satu ke yang lain dalam rangkaian maka perhatikan polaritas untuk ac atau dc, dan batas ukur meter. 2. Waspadalah dengan yang di instruksikan di dalam langkah-langkah percobaan tentang besaran yang sedang anda ukur, harga efektif (r.m.s) atau harga rata- rata (dc).