SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
MINI RISET PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dalam Program Studi
Akuntansi
Dosen Pembina
Khairul Saleh, S.E., M.Sc.
Oleh
Aldha Rahmawati 0112U
Astry Arianti 0112U156
Ricky Mulyana.K 0112U165
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah mini riset ini. Makalah ini ditujukan untuk pembelajaran dalam
Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kami berusaha semaksimal
mungkin menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Khairul Saleh, S.E.,M.Sc selaku dosen
pembimbing, dan para pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dan dapat menjadi sumber ilmu, khususnya bagi
kami dan umumnya bagi para pembaca. kami mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca agar menjadi pembelajaran bagi kami untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Bandung, 15 Desember 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Menjaga
kesehatan itu perlu agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan tetapi tidak selamanya
seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada kalanya seseorang harus terjatuh
sakit. Berbagai cara dilakukan agar seseorang dapat kembali menjadi sehat salah satu cara
yang dilakukan masyarakat pada umumnya adalah dengan memeriksakan diri ke tempat-
tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif terjangkau
untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke
bawah.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan.Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai
tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearah kesatuan upaya
pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif,preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Biaya yang di pikul masyarakat sangatlah terjangkau atau murah yaitu Rp 3000,-
/dalam sekali berobat ke puskesmas. Dengan biaya tersebut memang tidak sesuai dengan
biaya yang di keluarkan puskesmas sebenarnya. Setiap pasien yang datang ke puskesmas
maka dengan otomatis mereka telah merasakan bantuan kesehatan dari pemerintah. Dengan
harga yang relatif rendah yaitu Rp 3000,- maka kami disini ditugaskan meneliti berapa
sebenarnya biaya yang dikeluarkan setiap pasien yang datang ke puskesmas.
Dalam penelitian ini kami membutuhkan informasi tentang berapa biaya sesungguhnya yang
harus dikeluarkan oleh pusat kesehatan masyarakat pada satu penyakit dan berapa anggaran yang
dianggarkan oleh pemerintah pada setiap kesehatan masyarakat khususnya salah satu puskesmas yang
ada di Bandung yaitu di jalan plered no . Disini kelompok kami melakukan obeservasi terhadap
Penyakit Diare . Alasan kami ingin tahu informasi tentang hal tersebut juga dilatar belakangi dari
tugas Mini Riset Akuntasi Sektor Publik ke Pusat layanan kesehatan masyarakat dan juga dilatar
belakangi oleh rasa ingin tahu kenapa puskesmas membebankan harga yang begitu relative murah
untuk masyarakat dengan mengetahui seberapa besar bantuan pemerintah yang diberikan kepada
pusat layanan kesehatan masyarakat sehingga biaya yang dibebankan juga relative terjangkau bagi
masyarakat yang sangat membutuhkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui definisi puskesmas
2. Mengetahui bagaimana pengadaan barang dan jasa di puskesmas
3. Mengetahui pengeloloaan aliran kas di puskesmas
4. Mengetahui harga pokok / biaya pengobatan suatu penyakit
5. Mengetahui perbandingan dana subsidi penyakit dengan realisasi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah suatu organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Sedangkan Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja (Effendi, 2009).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
adalah suatu organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
kabupaten/kota.
2.2 Biaya Overhead Medis
2.2.1 Pengertian
Biaya Overhead Medis Adalah pembagian medis ke dalam bagian-bagian yang disebut
departemen atau pusat biaya (cost center) yang dibebani dengan biaya overhead medis.
Dalam departementalisasi biaya overhead medis, tarif biaya overhead dihitung untuk
setiap departemen medis dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda diantara
departemen-departemen medis yang ada. Oleh karena itu departementalisasi biaya
overhead medis memerlukan pembagian perusahaan ke dalam departemen-departemen
untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead medis yang terjadi. Departemen-
departemen inilah yang merupakan pusat-pusat biaya yang merupakan tempat
ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
2.2.2 Manfaat
Departementalisasi biaya overhead medis bermanfaat untuk pengendalian biaya dan
ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead medis dapat lebih
mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya sehingga
dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalam
departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif biaya overhead medis yang
berbeda-beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu
departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead medis sesuai tarif dari
departemen yang besangkutan. Hal ini mempunyai akibat terhadap ketelitian terhadap
penentuan harga pokok produk
2.2.3 Jenis-Jenis Biaya Overhead Medis
Berdasarkan uraian tersebut dapat diklasifikasikan dua jenis biaya overhead medis,
sesuai tanggung jawab masing-masing departemen (bagian) yakni:
a. BOM langsung (direct departmental overhead expensees)
adalah BOM yang terjadi di departemen tertentu dan manfaatnya hanya
dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen
produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong.
b. BOM tidak langsung (indirect departmental overhead expenses)
adalah BOM yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Contoh BOP ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung
puskesmas (dengan asumsi gedung puskesmas digunakan oleh beberapa departemen
produksi).
Beberapa jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOM diantaranya sebagai berikut:
1. Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong)
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau
bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila
dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja medis yang upahnya tidak
dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya
tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. Tenaga keja tidak langsung
terdiri dari :
 Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-
departemen pembangkit tenaga listrik,depertemen gudang,dll.
 Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala
departemen produksi, karyawan adminstrasi medis, dll.
3. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya
bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar
perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan,
bangunan medis, mesin-mesin, kendaraan, perkakas laboraturium, dan aktiva tetap
lain yang digunakan untuk keperluan medis.
4. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya
bangunan medis, mesin, perkakas laboraturium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang
digunakan di puskesmas.
5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya
asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan,
danasuransi kecelakaan karyawan
6. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang
tunai. Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan
sebagainya Oleh karena begitu banyaknya jenis biaya-biaya yang terjadi di dalam
pabrik, maka memerlukan perhatian khusus. Untuk merencanakan besarnya dana
yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya overhead medis, terdapat dua masalah
pokok yang perlu perhatian khusus yakni penanggungjawab perencanaan biaya.
Pelaksanaan anggaran yang konprehensif memerlukan sistem akuntansi
pertanggungjawaban (responsibility accounting system) atau kerap dikenal dengan
prinsip biaya departemen langsung (direct departmental cost). Setiap pusat tanggung
jawab memiliki tanggung jawab dan sumber daya masing-masing. Setiap pusat
pertangggungjawaban merupakan suatu sub-unit perusahaan dan berada dibawah
kendali seorang manajer. Dengan membandingkan antara rencana (anggaran) dengan
realisasi, seorang manajer yang memimpin suatu pusat pertanggungjawaban dapat
mengetahui apakah sub unitnya telah mencapai sasaran secara efektif dan telah
menggunakan sumber-sumber secara efisien.
2.3 Biaya Bahan Baku
Bahan baku (raw material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk
dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan
bagian terbesar dari bentuk barang ).
Biaya Bahan Baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses
produksi menjadi produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau
pesanan tertentu dan nilainya relatif besar. Biaya yang timbul atau terjadi untuk
memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut
biaya bahan baku.
Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya
lainnya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga
pokok bahan baku bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli).
Biaya-biaya lainnya yang biasanya ikut diperhitungkan sebagai biaya bahan baku selain
harga beli dan biaya angkutan, antara lain; biaya pesan (order cost), biaya penerimaan,
biaya pembongkaran, biaya pemeriksaan, biaya asuransi, dan biaya pergudangan. Pada
umumnya, biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli menurut faktur pembelian
karena biayabiaya lain yang terjadi selain harga beli sulit diperhitungkan kepada harga
pokok bahan baku yang dibeli. Biaya-biaya lain tersebut biasanya diperhitungkan sebagai
biaya overhead pabrik.
2.4 Biaya Tenaga Kerja
1.Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah bagian dari upah atau gaji yang dapat secara khusus
dan konsisten ditugaskan atau berhubungan dengan pembuatan produk, urutan pekerjaan
tertentu, atau penyediaan layanan juga, kita juga dapat mengatakan hal itu adalah biaya
pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang benar-benar membuat produk pada lini
produksi.
Penentuan biaya tenaga kerja langsung
 Perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan.
 Menggambarkan isi pekerjaan dari pekerjaan, dengan menunjukkan keterampilan,
pengetahuan, dll
 Pencocokan pekerjaan dengan karyawan.
2.Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja medis yang upahnya tidak dapat
diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja
tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan
untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. Tenaga keja tidak langsung terdiri dari :
 Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-
departemen pembangkit tenaga listrik,depertemen gudang,dll.
 Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala
departemen produksi, karyawan adminstrasi medis, dll.
2.5 Metode Penentuan Harga Pokok Pelayanan
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-
unsur biaya kedalam harga produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya
kedalam harga produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel
costing (Mulyadi2005:17)
2.5.1 Metode Full Costing.
Merupakan metode penentuan harga pokok pelayanan yang memperhitungkan
semua unsur biaya pelayanan kedalam harga produksi yang terdiri dari biaya bahan
baku,biaya tenaga kerja langsung ,dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku
variabel maupun tetap. Dengan demikian harga produk menurut metode full costing
terdiri dari unsur biaya pelayanan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Metode full costing
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
Rp XXX
Rp XXX
Rp XXX +
Harga Pokok Pelayanan Rp XXX
2.5.2 Metode Variabel Costing
Merupakan metode penentuan harga pokok pelayanan yang hanya memperhitungkan
biaya pelayanan yang berprilaku variabel kedalam harga pelayanan yang terdiri dari
biaya bahan baku,biaya tenagakerja langsung dan biaya overhead pabrik
variabel.Dengan demikian harga pelayanan menurut metode variabel costing terdiri
dari unsur biaya pelayanan berikut ini
Tabel 2.2
Metode Variabel Costing
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Medis Tetap
Rp XXX
Rp XXX
Rp XXX +
Harga Pokok Pelayanan Rp XXX
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Profil Puskesmas
 Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Griya Antapani
 Alamat : Jalan Plered Raya No.2 , Bandung
 Visi dan Misi
Visi
Puskesmas “Bertekad”
Menuju Kecamatan Antapani Yang Mandiri Sehat
( Bersih ,tertib,Berkarya terdepan dan dinamis )
Misi
1.Meningkatkan kualitas SDM,Profesionalime mental spiritual
2.Memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
3.Meningkatkan administrasi dan pelayanan
4.Meningkatkan mutu pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat
5.Meningkatkan lintas sektor dan lintas program
 Jenis – Jenis Pelayanan
- Rawat Jalan : Poli umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi
- Pelayanan Administratif
- Konsultasi : Kesehatan, Pojok Gizi
3.2 Pelayanan Rawat Jalan
Jenis Pelayanan :
Pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan
Jam Kerja :
Pelayanan rawat jalan dimulai dari pendaftaran pasien di loket.
Loket pendaftaran
Senin – Kamis : Pukul 07.00 – 12.00 WIB
Jumat : Pukul 07.00 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.00 – 10.00 WIB
Rawat Jalan
Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB
Jumat : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.00 – 11.00 WIB
Persyaratan Pelayanan :
1. Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di
Puskesmas
2. Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas
3. Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes
3.3 S.O.P Pelayanan Medis Penyakit Gejala Tipes
1. pasien datang ke loket
Bagi yang belum Pernah berkunjung ke Puskesmas Omben (Kunjungan Baru),
mendaftarkan diri dengan menyampaikan data nama, umur, alamat, nama KK,
keperluan , ke Petugas Loket, dengan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,- ditambah
biaya cetak kartu berobat Rp. 1.000,- kemudian semua data dimasukkan ke Komputer,
sementara Petugas Loket mencetak Kartu berobat Pasien diantar oleh Petugas lainnya
ke tempat pelayanan lainnya. (Pasien yang tidak membawa kartu akan diberi kartu
baru lagi dan membayar biaya cetak kartu Rp.1.000,-)
2. Pasien di beri nomor antri dan menunggu hingga no antriannya di panggil
3. Pasien di panggil lalu datang ke tempat untuk mengecek tensi darahnya dan
timbangannya terlebih dahulu
4. Setelah selesai pasien datang ke ruangan dokter untuk di periksa dan di ambil darah
untuk di bawa ke laboratorium
5. Setelah di ambil darah pasien akan di beri pemberitahuan lanjut apakah pasien perlu
dirujuk ke rumah sakit atau dapat di tangani oleh puskesmas.
6. Pasien lalu di berikan resep obat sementara yang dapat di tebus di apotik yang ada di
puskesmas
7. Setelah memberikan resep pada petugas di apotek pasien menunggu hingga namanya
di panggil untuk mengambil obat
8. Setelah selesai mengambil obat lalu pasien pulang
3.4 Pengajuan Obat
Obat diberikan langsung oleh dinas kesehatan (tidak diberikan dana tunai) dengan
ketentuan jumlah dan jenis obatnya sudah di atur oleh dinas, puskesmas griya antapani setiap
bulan mengambil obat langsung ke dinas kesehatan kota bandung
3.5 Pengajuan Peralatan Kesehatan
Peralatan kesehatan (alat dokter, kursi dokter gigi, stetoskop, dll) diberikan langsung
oleh dinas kesehatan kota bandung sesuai dengan standar puskesmas di kota bandung
3.6 Pengelolaan Keuangan
Terdapat 1 bendahara yaitu bendahara pengeluaran, bendahara pengeluaran dibagi
menjadi 3:
1. Penyetor
2. Pendahara umum
3. Bendahara maskin
Setiap bulan bendahara penyetor menyetorkan uang ke Dinas Kesehatan kota
Bandung melalui BPD yaitu Bank BJB.
Setiap 3 bulan, ada 50% pengembalian kepada puskesmas griya antapani atas uang
yang disetor tersebut, uang tersebut digunakan untuk membayar honor karyawan (diluar gaji.
Ini merupakan satu-satunya aliran kas dari dinas kesehatan.
Walaupun saat ini sudah ada BPJS, namun belum berjalan sepenuhnya dan belum ada
pelatihan tentang BPJS ke puskesmas griya antapani. Pengelolaan keuangan masih dilakukan
oleh dinas kesehatan kota bandung, seharusnya ada 2 bendahara di puskesmas griya antapani,
namun baru dapat diterapkan setelah ada pelatihan BPJS.
Jika BPJS sudah diterapkan, puskesmas griya antapani dapat mengelola keuangan
secara tersendiri, dan dapat melakukan pembukuan keuangan, saat ini belum ada pembukuan
keuangan di puskesmas griya antapani.
Dari informasi yang kami terima, jika BPJS telah diterapkan maka ada ketentuan
pembagian dana dari dinas kesehatan sebesar 40% untuk sarana dan prasarana, dan 60%
untuk honor karyawan.
3.7 Jaminan Kesehatan
Untuk semua penyakit dasar, pasien cukup membayar 3000 rupiah karena adanya
subsidi kesehatan dari pemerintah.
Jaminan kesehatan bisa melalui 2 cara:
1. BPJS Kesehatan
BPJS kesehatan melayani pasien yang tergolong dari:
- Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
- Asuransi Kesehatan (ASKES)
2. Kartu Bandung Sehat
Melayani pasien yang tergolong dari SPTM
Pasien yang tergolong jaminan tersebut tidak perlu membayar sama sekali (gratis)
Perujukan ke rumah sakit tidak berdasarkan permintaan pasien, namun atas permintaan
dokter apabila pasien tidak dapat ditangani oleh puskesmas.
Dokter di puskesmas griya antapani tergolong menjadi 2:
- Dokter PNS
- Dokter PTT
Rata-rata pasien yang datang ke puskesmas griya antapani diasumsikan 45 orang perhari
3.8 Beban Administrasi
Beban Administrasi di puskesmas ini adalah sebesar Rp 3.000 untuk semua poli yang
ada di puskesmas ini dan bagi pengguna BPJS atau KBS tidak di kenakan biaya apapun.
3.9 Penentuan Harga Pokok Pengobatan Penyakit Diare
a. Bahan Baku
Tabel 3.1
Pemakaian Bahan Baku Selama Satu Tahun
NO JENIS BAHAN BAKU
(OBAT-OBATAN)
KUANTITAS HARGA JUMLAH
1 Oralit 8 lembar Rp. 1.000 Rp. 8.000
2 Hemafort multivitamin
mineral
5 tablet Rp. 792 Rp. 3.960
3 Anstrep 1 lembar
(10 tablet)
Rp. 2.350 Rp. 2.350
Jumlah Bahan Baku Rp. 14.310
a. Biaya Tenaga Kerja
Tabel 3.2
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung selama satu bulan
NO BAGIAN Tugas Utama Masa Kerja
dan golongan
GAJI
1 Administrasi Pendaftaran pasien sampai
dengan administrasi /
pembayaran
1 tahun/III C Rp. 2.575.200
2 Farmasi Penyedia dan peracik Obat-
Obatan
1 tahun/ III C Rp 2.658.120
3 Pelaksanaan Tata
Usaha
Membuat laporan pembukuan
atau kegiatan puskesmas
1 tahun /III A Rp. 3.450.500
4 Pelaksanaan Tata
Usaha
Membuat laporan pembukuan
atau kegiatan puskesmas
1 tahun /III B Rp. 3.125.720
TOTAL BIAYA TKTL Rp. 11.809.540
Tabel 3.3
Biaya Tenaga Kerja Langsung selama satu bulan
NO JABATAN Tugas MASA
KERJA
GOL
Gaji
Dokter Umum Memeriksa keadaan,
mendiagnosa, dan
memberikan therapi pada
pasien
Honorer Rp. 3.525.000
Perawat Mendampingi dokter dan
pasien serta memenuhi
kebutuhan pasien
1 tahun / III
B
Rp. 2.800.000
TOTAL BIAYA TKL RP. 6.325.000
b. Biaya Overhead Pabrik
Tabel 3.4
Biaya Overhed Pabrik Selama satu bulan
NO B.O.P HARGA JUMLAH
1 B.O.P Variabel
- BTKTL Rp. 11.809.540
- Biaya listrik Rp 450.000
Total Rp 12.259.540
2 B.O.P Tetap
- Penyusutan Peralatan :
a. Stestokop Rp 50.000
b. Tensi Darah Rp 80.000
c. Kasur periksa pasien Rp 250.000
Total penyusutan peralatan Rp 380.000
Penyusutan dalam satu bulan Rp 380.000
Jumlah B.O.P Rp 12.639.540
3.4 Perhitungan Harga Pokok Pelayanan untuk Sakit Demam Berdarah (DBD) di
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
Dalam menentukan harga pokok pelayanan penulis menggunakan Metode
perhitungan full costing.
Tabel 3.5
Perhitungan Metode Full Costing
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biata Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya Overhead Medis
Rp 14.310
Rp 5.410 ( Rp 6.325.000/ 1170)
Rp 10.100 (11.809.540 /1170)
Rp 10.900 ( Rp 12.639.540 / 1170 )
Harga Pokok Pelayanan Rp 40.720
 Biaya yang harus dibayar oleh setiap pasien dengan sakit DBD sebagai berikut :
𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐁𝐓𝐊𝐋 𝐏𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 =
𝐁𝐓𝐊𝐋
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐁𝐓𝐊𝐓𝐋 𝐏𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 =
𝐁𝐓𝐊𝐓𝐋
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐎𝐯𝐞𝐫𝐡𝐞𝐚𝐝 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐬 𝐏𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 =
𝐁𝐓𝐊𝐋
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
 Biaya yang ditanggung pemerintah sebagai berikut :
Rumus = biaya yang harus dibayarkan pasien – biaya yang dibayarkan pasein
setiap kali berobat
= Rp 40.720 − Rp 3000
= Rp 37.720 Bantuan yang diberi pemerintah per pasien diare
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari data yang sudah kami dapat dan sudah di bahas di bab III maka kami dapat
menyimpulkan bahwa :
 Biaya yang dibayar untuk setiap kali berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) sebesar Rp 3000 untuk semua pemeriksaan penyakit termasuk
untuk pemeriksaan Diare, setelah melakukan perhitungan untuk mencari harga
pokok pelayanana Biaya yang seharusnya dibayarkan oleh pasien yang berobat di
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) untuk sakit diare sebesar Rp 40.720
 Dana bantuan yang diberikan pemerintah ke Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) untuk Diare sebesar Rp 37.720 , dalam satu bulan rata-rata 2
pasien yang mengalami atau terdiagnosa penyakit diare, maka dalam setahun ada 24
pasien.
 Maka, dana bantuan yang di subsidi oleh pemerintah ke Puskesmas Neglasari yaitu
dalam satu Tahun  24 pasien X Rp 37.720 = Rp 905.280
4.2 SARAN
Sebaiknya puskesmas meningkatkan tingkat pelayanan di puskesmas itu sendiri, baik
itu pelayanan infrastruktur maupun jasanya sehingga memberikan citra yang baik terhadap
puskesmas tersebut , lalu dapat menjadi puskesmas berbasis BLU.
BAB V
LAMPIRAN

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (7)

Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
 
Presentation pok 4 hbl
Presentation pok 4 hblPresentation pok 4 hbl
Presentation pok 4 hbl
 
Hbl&msbl rsu kartini mojosari
Hbl&msbl rsu kartini mojosariHbl&msbl rsu kartini mojosari
Hbl&msbl rsu kartini mojosari
 
Laporan magang rsad dkt 2013
Laporan magang rsad dkt 2013Laporan magang rsad dkt 2013
Laporan magang rsad dkt 2013
 
Pmk no. 82 ttg sistem informasi manajemen rs
Pmk no. 82 ttg sistem informasi manajemen rsPmk no. 82 ttg sistem informasi manajemen rs
Pmk no. 82 ttg sistem informasi manajemen rs
 
Ppt rs
Ppt rsPpt rs
Ppt rs
 

Similar a Puskesmas Biaya

Dasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasir
Dasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasirDasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasir
Dasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasirYasir Maulana
 
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...Aflita Anggraini
 
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanMakalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanady suhardi
 
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)Muttaqien Al-Maidin
 
Modul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitModul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitSri Lestari
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaFuad Amsyari
 
213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-systemBASILIUSYWEU
 
PPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptx
PPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptxPPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptx
PPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptxHwaniePani
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kesady suhardi
 
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...Listi yono
 
Soal ujian komprehensif
Soal ujian komprehensif Soal ujian komprehensif
Soal ujian komprehensif mreyrasa
 
Akuntansi rs
Akuntansi rsAkuntansi rs
Akuntansi rsliethy
 
(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx
(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx
(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptxjenny949003
 
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docxJUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docxIlmiAdifa
 

Similar a Puskesmas Biaya (20)

Dasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasir
Dasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasirDasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasir
Dasar menghitung unit cost rumah sakit dengan ABC_yasir
 
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Penggunaan Conceptual Framework di Perusaha...
 
Bab i
Bab   iBab   i
Bab i
 
Bab I
Bab   IBab   I
Bab I
 
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanMakalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
 
Farek-2.pdf
Farek-2.pdfFarek-2.pdf
Farek-2.pdf
 
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)
Sistem pembiayaan di sektor kesehatan (2)
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
Modul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitModul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakit
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 
213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system
 
PPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptx
PPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptxPPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptx
PPT SPM KEL 11 ORGANISASI JASA.pptx
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kes
 
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
Sim7, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, mm, conceptual framework, univ...
 
Soal ujian komprehensif
Soal ujian komprehensif Soal ujian komprehensif
Soal ujian komprehensif
 
Sistem yankes
Sistem yankesSistem yankes
Sistem yankes
 
Bab 1 UT RAHA
Bab 1 UT RAHA Bab 1 UT RAHA
Bab 1 UT RAHA
 
Akuntansi rs
Akuntansi rsAkuntansi rs
Akuntansi rs
 
(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx
(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx
(Materi mg 7) Aspek Pendanaan RS.pptx
 
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docxJUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
JUMIATI C202 21 048 - PROPOSAL3.docx
 

Último

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 

Último (13)

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 

Puskesmas Biaya

  • 1. MINI RISET PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI MAKALAH disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dalam Program Studi Akuntansi Dosen Pembina Khairul Saleh, S.E., M.Sc. Oleh Aldha Rahmawati 0112U Astry Arianti 0112U156 Ricky Mulyana.K 0112U165 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mini riset ini. Makalah ini ditujukan untuk pembelajaran dalam Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik. Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kami berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Khairul Saleh, S.E.,M.Sc selaku dosen pembimbing, dan para pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan dapat menjadi sumber ilmu, khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca. kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar menjadi pembelajaran bagi kami untuk menjadi yang lebih baik lagi. Bandung, 15 Desember 2014 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan itu perlu agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan tetapi tidak selamanya seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada kalanya seseorang harus terjatuh sakit. Berbagai cara dilakukan agar seseorang dapat kembali menjadi sehat salah satu cara yang dilakukan masyarakat pada umumnya adalah dengan memeriksakan diri ke tempat- tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Biaya yang di pikul masyarakat sangatlah terjangkau atau murah yaitu Rp 3000,- /dalam sekali berobat ke puskesmas. Dengan biaya tersebut memang tidak sesuai dengan biaya yang di keluarkan puskesmas sebenarnya. Setiap pasien yang datang ke puskesmas
  • 4. maka dengan otomatis mereka telah merasakan bantuan kesehatan dari pemerintah. Dengan harga yang relatif rendah yaitu Rp 3000,- maka kami disini ditugaskan meneliti berapa sebenarnya biaya yang dikeluarkan setiap pasien yang datang ke puskesmas. Dalam penelitian ini kami membutuhkan informasi tentang berapa biaya sesungguhnya yang harus dikeluarkan oleh pusat kesehatan masyarakat pada satu penyakit dan berapa anggaran yang dianggarkan oleh pemerintah pada setiap kesehatan masyarakat khususnya salah satu puskesmas yang ada di Bandung yaitu di jalan plered no . Disini kelompok kami melakukan obeservasi terhadap Penyakit Diare . Alasan kami ingin tahu informasi tentang hal tersebut juga dilatar belakangi dari tugas Mini Riset Akuntasi Sektor Publik ke Pusat layanan kesehatan masyarakat dan juga dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu kenapa puskesmas membebankan harga yang begitu relative murah untuk masyarakat dengan mengetahui seberapa besar bantuan pemerintah yang diberikan kepada pusat layanan kesehatan masyarakat sehingga biaya yang dibebankan juga relative terjangkau bagi masyarakat yang sangat membutuhkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Mengetahui definisi puskesmas 2. Mengetahui bagaimana pengadaan barang dan jasa di puskesmas 3. Mengetahui pengeloloaan aliran kas di puskesmas 4. Mengetahui harga pokok / biaya pengobatan suatu penyakit 5. Mengetahui perbandingan dana subsidi penyakit dengan realisasi
  • 5. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Sedangkan Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja (Effendi, 2009). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah suatu organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di kabupaten/kota. 2.2 Biaya Overhead Medis 2.2.1 Pengertian Biaya Overhead Medis Adalah pembagian medis ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost center) yang dibebani dengan biaya overhead medis. Dalam departementalisasi biaya overhead medis, tarif biaya overhead dihitung untuk setiap departemen medis dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda diantara departemen-departemen medis yang ada. Oleh karena itu departementalisasi biaya
  • 6. overhead medis memerlukan pembagian perusahaan ke dalam departemen-departemen untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead medis yang terjadi. Departemen- departemen inilah yang merupakan pusat-pusat biaya yang merupakan tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut. 2.2.2 Manfaat Departementalisasi biaya overhead medis bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead medis dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif biaya overhead medis yang berbeda-beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead medis sesuai tarif dari departemen yang besangkutan. Hal ini mempunyai akibat terhadap ketelitian terhadap penentuan harga pokok produk 2.2.3 Jenis-Jenis Biaya Overhead Medis Berdasarkan uraian tersebut dapat diklasifikasikan dua jenis biaya overhead medis, sesuai tanggung jawab masing-masing departemen (bagian) yakni: a. BOM langsung (direct departmental overhead expensees) adalah BOM yang terjadi di departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong.
  • 7. b. BOM tidak langsung (indirect departmental overhead expenses) adalah BOM yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh BOP ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung puskesmas (dengan asumsi gedung puskesmas digunakan oleh beberapa departemen produksi). Beberapa jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOM diantaranya sebagai berikut: 1. Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong) Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. 2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji) Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja medis yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. Tenaga keja tidak langsung terdiri dari :  Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen- departemen pembangkit tenaga listrik,depertemen gudang,dll.  Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala departemen produksi, karyawan adminstrasi medis, dll.
  • 8. 3. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan medis, mesin-mesin, kendaraan, perkakas laboraturium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan medis. 4. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya bangunan medis, mesin, perkakas laboraturium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di puskesmas. 5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan, danasuransi kecelakaan karyawan 6. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai. Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya Oleh karena begitu banyaknya jenis biaya-biaya yang terjadi di dalam pabrik, maka memerlukan perhatian khusus. Untuk merencanakan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya overhead medis, terdapat dua masalah pokok yang perlu perhatian khusus yakni penanggungjawab perencanaan biaya. Pelaksanaan anggaran yang konprehensif memerlukan sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) atau kerap dikenal dengan
  • 9. prinsip biaya departemen langsung (direct departmental cost). Setiap pusat tanggung jawab memiliki tanggung jawab dan sumber daya masing-masing. Setiap pusat pertangggungjawaban merupakan suatu sub-unit perusahaan dan berada dibawah kendali seorang manajer. Dengan membandingkan antara rencana (anggaran) dengan realisasi, seorang manajer yang memimpin suatu pusat pertanggungjawaban dapat mengetahui apakah sub unitnya telah mencapai sasaran secara efektif dan telah menggunakan sumber-sumber secara efisien. 2.3 Biaya Bahan Baku Bahan baku (raw material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang ). Biaya Bahan Baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan nilainya relatif besar. Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga pokok bahan baku bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli). Biaya-biaya lainnya yang biasanya ikut diperhitungkan sebagai biaya bahan baku selain harga beli dan biaya angkutan, antara lain; biaya pesan (order cost), biaya penerimaan, biaya pembongkaran, biaya pemeriksaan, biaya asuransi, dan biaya pergudangan. Pada umumnya, biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli menurut faktur pembelian
  • 10. karena biayabiaya lain yang terjadi selain harga beli sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli. Biaya-biaya lain tersebut biasanya diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik. 2.4 Biaya Tenaga Kerja 1.Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah bagian dari upah atau gaji yang dapat secara khusus dan konsisten ditugaskan atau berhubungan dengan pembuatan produk, urutan pekerjaan tertentu, atau penyediaan layanan juga, kita juga dapat mengatakan hal itu adalah biaya pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang benar-benar membuat produk pada lini produksi. Penentuan biaya tenaga kerja langsung  Perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan.  Menggambarkan isi pekerjaan dari pekerjaan, dengan menunjukkan keterampilan, pengetahuan, dll  Pencocokan pekerjaan dengan karyawan. 2.Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji) Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja medis yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. Tenaga keja tidak langsung terdiri dari :  Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen- departemen pembangkit tenaga listrik,depertemen gudang,dll.
  • 11.  Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala departemen produksi, karyawan adminstrasi medis, dll. 2.5 Metode Penentuan Harga Pokok Pelayanan Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur- unsur biaya kedalam harga produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing (Mulyadi2005:17) 2.5.1 Metode Full Costing. Merupakan metode penentuan harga pokok pelayanan yang memperhitungkan semua unsur biaya pelayanan kedalam harga produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung ,dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian harga produk menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya pelayanan sebagai berikut : Tabel 2.1 Metode full costing Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Rp XXX Rp XXX Rp XXX + Harga Pokok Pelayanan Rp XXX
  • 12. 2.5.2 Metode Variabel Costing Merupakan metode penentuan harga pokok pelayanan yang hanya memperhitungkan biaya pelayanan yang berprilaku variabel kedalam harga pelayanan yang terdiri dari biaya bahan baku,biaya tenagakerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.Dengan demikian harga pelayanan menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya pelayanan berikut ini Tabel 2.2 Metode Variabel Costing Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Medis Tetap Rp XXX Rp XXX Rp XXX + Harga Pokok Pelayanan Rp XXX
  • 13. BAB III HASIL PENELITIAN 3.1 Profil Puskesmas  Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Griya Antapani  Alamat : Jalan Plered Raya No.2 , Bandung  Visi dan Misi Visi Puskesmas “Bertekad” Menuju Kecamatan Antapani Yang Mandiri Sehat ( Bersih ,tertib,Berkarya terdepan dan dinamis ) Misi 1.Meningkatkan kualitas SDM,Profesionalime mental spiritual 2.Memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat 3.Meningkatkan administrasi dan pelayanan 4.Meningkatkan mutu pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat 5.Meningkatkan lintas sektor dan lintas program  Jenis – Jenis Pelayanan - Rawat Jalan : Poli umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi - Pelayanan Administratif
  • 14. - Konsultasi : Kesehatan, Pojok Gizi 3.2 Pelayanan Rawat Jalan Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan Jam Kerja : Pelayanan rawat jalan dimulai dari pendaftaran pasien di loket. Loket pendaftaran Senin – Kamis : Pukul 07.00 – 12.00 WIB Jumat : Pukul 07.00 – 10.30 WIB Sabtu : Pukul 07.00 – 10.00 WIB Rawat Jalan Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB Jumat : Pukul 07.30 – 10.30 WIB Sabtu : Pukul 07.00 – 11.00 WIB Persyaratan Pelayanan : 1. Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas 2. Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas 3. Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes
  • 15. 3.3 S.O.P Pelayanan Medis Penyakit Gejala Tipes 1. pasien datang ke loket Bagi yang belum Pernah berkunjung ke Puskesmas Omben (Kunjungan Baru), mendaftarkan diri dengan menyampaikan data nama, umur, alamat, nama KK, keperluan , ke Petugas Loket, dengan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,- ditambah biaya cetak kartu berobat Rp. 1.000,- kemudian semua data dimasukkan ke Komputer, sementara Petugas Loket mencetak Kartu berobat Pasien diantar oleh Petugas lainnya ke tempat pelayanan lainnya. (Pasien yang tidak membawa kartu akan diberi kartu baru lagi dan membayar biaya cetak kartu Rp.1.000,-) 2. Pasien di beri nomor antri dan menunggu hingga no antriannya di panggil 3. Pasien di panggil lalu datang ke tempat untuk mengecek tensi darahnya dan timbangannya terlebih dahulu 4. Setelah selesai pasien datang ke ruangan dokter untuk di periksa dan di ambil darah untuk di bawa ke laboratorium 5. Setelah di ambil darah pasien akan di beri pemberitahuan lanjut apakah pasien perlu dirujuk ke rumah sakit atau dapat di tangani oleh puskesmas. 6. Pasien lalu di berikan resep obat sementara yang dapat di tebus di apotik yang ada di puskesmas 7. Setelah memberikan resep pada petugas di apotek pasien menunggu hingga namanya di panggil untuk mengambil obat 8. Setelah selesai mengambil obat lalu pasien pulang
  • 16. 3.4 Pengajuan Obat Obat diberikan langsung oleh dinas kesehatan (tidak diberikan dana tunai) dengan ketentuan jumlah dan jenis obatnya sudah di atur oleh dinas, puskesmas griya antapani setiap bulan mengambil obat langsung ke dinas kesehatan kota bandung 3.5 Pengajuan Peralatan Kesehatan Peralatan kesehatan (alat dokter, kursi dokter gigi, stetoskop, dll) diberikan langsung oleh dinas kesehatan kota bandung sesuai dengan standar puskesmas di kota bandung 3.6 Pengelolaan Keuangan Terdapat 1 bendahara yaitu bendahara pengeluaran, bendahara pengeluaran dibagi menjadi 3: 1. Penyetor 2. Pendahara umum 3. Bendahara maskin Setiap bulan bendahara penyetor menyetorkan uang ke Dinas Kesehatan kota Bandung melalui BPD yaitu Bank BJB. Setiap 3 bulan, ada 50% pengembalian kepada puskesmas griya antapani atas uang yang disetor tersebut, uang tersebut digunakan untuk membayar honor karyawan (diluar gaji. Ini merupakan satu-satunya aliran kas dari dinas kesehatan. Walaupun saat ini sudah ada BPJS, namun belum berjalan sepenuhnya dan belum ada pelatihan tentang BPJS ke puskesmas griya antapani. Pengelolaan keuangan masih dilakukan oleh dinas kesehatan kota bandung, seharusnya ada 2 bendahara di puskesmas griya antapani, namun baru dapat diterapkan setelah ada pelatihan BPJS.
  • 17. Jika BPJS sudah diterapkan, puskesmas griya antapani dapat mengelola keuangan secara tersendiri, dan dapat melakukan pembukuan keuangan, saat ini belum ada pembukuan keuangan di puskesmas griya antapani. Dari informasi yang kami terima, jika BPJS telah diterapkan maka ada ketentuan pembagian dana dari dinas kesehatan sebesar 40% untuk sarana dan prasarana, dan 60% untuk honor karyawan. 3.7 Jaminan Kesehatan Untuk semua penyakit dasar, pasien cukup membayar 3000 rupiah karena adanya subsidi kesehatan dari pemerintah. Jaminan kesehatan bisa melalui 2 cara: 1. BPJS Kesehatan BPJS kesehatan melayani pasien yang tergolong dari: - Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) - Asuransi Kesehatan (ASKES) 2. Kartu Bandung Sehat Melayani pasien yang tergolong dari SPTM Pasien yang tergolong jaminan tersebut tidak perlu membayar sama sekali (gratis) Perujukan ke rumah sakit tidak berdasarkan permintaan pasien, namun atas permintaan dokter apabila pasien tidak dapat ditangani oleh puskesmas. Dokter di puskesmas griya antapani tergolong menjadi 2: - Dokter PNS - Dokter PTT
  • 18. Rata-rata pasien yang datang ke puskesmas griya antapani diasumsikan 45 orang perhari 3.8 Beban Administrasi Beban Administrasi di puskesmas ini adalah sebesar Rp 3.000 untuk semua poli yang ada di puskesmas ini dan bagi pengguna BPJS atau KBS tidak di kenakan biaya apapun. 3.9 Penentuan Harga Pokok Pengobatan Penyakit Diare a. Bahan Baku Tabel 3.1 Pemakaian Bahan Baku Selama Satu Tahun NO JENIS BAHAN BAKU (OBAT-OBATAN) KUANTITAS HARGA JUMLAH 1 Oralit 8 lembar Rp. 1.000 Rp. 8.000 2 Hemafort multivitamin mineral 5 tablet Rp. 792 Rp. 3.960 3 Anstrep 1 lembar (10 tablet) Rp. 2.350 Rp. 2.350 Jumlah Bahan Baku Rp. 14.310
  • 19. a. Biaya Tenaga Kerja Tabel 3.2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung selama satu bulan NO BAGIAN Tugas Utama Masa Kerja dan golongan GAJI 1 Administrasi Pendaftaran pasien sampai dengan administrasi / pembayaran 1 tahun/III C Rp. 2.575.200 2 Farmasi Penyedia dan peracik Obat- Obatan 1 tahun/ III C Rp 2.658.120 3 Pelaksanaan Tata Usaha Membuat laporan pembukuan atau kegiatan puskesmas 1 tahun /III A Rp. 3.450.500 4 Pelaksanaan Tata Usaha Membuat laporan pembukuan atau kegiatan puskesmas 1 tahun /III B Rp. 3.125.720 TOTAL BIAYA TKTL Rp. 11.809.540
  • 20. Tabel 3.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung selama satu bulan NO JABATAN Tugas MASA KERJA GOL Gaji Dokter Umum Memeriksa keadaan, mendiagnosa, dan memberikan therapi pada pasien Honorer Rp. 3.525.000 Perawat Mendampingi dokter dan pasien serta memenuhi kebutuhan pasien 1 tahun / III B Rp. 2.800.000 TOTAL BIAYA TKL RP. 6.325.000 b. Biaya Overhead Pabrik Tabel 3.4 Biaya Overhed Pabrik Selama satu bulan NO B.O.P HARGA JUMLAH 1 B.O.P Variabel - BTKTL Rp. 11.809.540 - Biaya listrik Rp 450.000
  • 21. Total Rp 12.259.540 2 B.O.P Tetap - Penyusutan Peralatan : a. Stestokop Rp 50.000 b. Tensi Darah Rp 80.000 c. Kasur periksa pasien Rp 250.000 Total penyusutan peralatan Rp 380.000 Penyusutan dalam satu bulan Rp 380.000 Jumlah B.O.P Rp 12.639.540 3.4 Perhitungan Harga Pokok Pelayanan untuk Sakit Demam Berdarah (DBD) di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Dalam menentukan harga pokok pelayanan penulis menggunakan Metode perhitungan full costing.
  • 22. Tabel 3.5 Perhitungan Metode Full Costing Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biata Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya Overhead Medis Rp 14.310 Rp 5.410 ( Rp 6.325.000/ 1170) Rp 10.100 (11.809.540 /1170) Rp 10.900 ( Rp 12.639.540 / 1170 ) Harga Pokok Pelayanan Rp 40.720  Biaya yang harus dibayar oleh setiap pasien dengan sakit DBD sebagai berikut : 𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐁𝐓𝐊𝐋 𝐏𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 = 𝐁𝐓𝐊𝐋 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐁𝐓𝐊𝐓𝐋 𝐏𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 = 𝐁𝐓𝐊𝐓𝐋 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐎𝐯𝐞𝐫𝐡𝐞𝐚𝐝 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐬 𝐏𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 = 𝐁𝐓𝐊𝐋 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
  • 23.  Biaya yang ditanggung pemerintah sebagai berikut : Rumus = biaya yang harus dibayarkan pasien – biaya yang dibayarkan pasein setiap kali berobat = Rp 40.720 − Rp 3000 = Rp 37.720 Bantuan yang diberi pemerintah per pasien diare
  • 24. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Dari data yang sudah kami dapat dan sudah di bahas di bab III maka kami dapat menyimpulkan bahwa :  Biaya yang dibayar untuk setiap kali berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) sebesar Rp 3000 untuk semua pemeriksaan penyakit termasuk untuk pemeriksaan Diare, setelah melakukan perhitungan untuk mencari harga pokok pelayanana Biaya yang seharusnya dibayarkan oleh pasien yang berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) untuk sakit diare sebesar Rp 40.720  Dana bantuan yang diberikan pemerintah ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) untuk Diare sebesar Rp 37.720 , dalam satu bulan rata-rata 2 pasien yang mengalami atau terdiagnosa penyakit diare, maka dalam setahun ada 24 pasien.  Maka, dana bantuan yang di subsidi oleh pemerintah ke Puskesmas Neglasari yaitu dalam satu Tahun  24 pasien X Rp 37.720 = Rp 905.280 4.2 SARAN Sebaiknya puskesmas meningkatkan tingkat pelayanan di puskesmas itu sendiri, baik itu pelayanan infrastruktur maupun jasanya sehingga memberikan citra yang baik terhadap puskesmas tersebut , lalu dapat menjadi puskesmas berbasis BLU.