SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 45
Kelompok 5 :
Adisa Amari Ulfa
 Ajeng Larasati
  Atina Inayah
 Mizuar Novani
     XI IPA 5
Standar Kompetensi :
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan dan /atau
penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas (sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat).
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,
dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pernapasan pada manusia
dan hewan (misalnya ikan, insecta, amfibi
(katak) dan reptil, aves (burung).
Tujuan Pembelajaran :
 Mengidentifikasikan struktur, fungsi, dan
proses sistem pernapasan pada manusia.
 Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses
sistem pernapasan pada manusia.
 Membandingkan fungsi, dan proses sistem
respirasi pada manusia dan hewan.
 Mengidentifikasikan kelainan yang terjadi
pada sistem pernapasan.
Memberi contoh teknologi yang
berhubungan dengan kelainan yang terjadi
pada sistem pernapasan.
Sistem
               Sistem           Pernapasan               Hidung
             Pernapasan          Manusia
                                                         Faring
               Hewan        S
                            I          Organ             Laring
Protozoa                    S        Pernapasan
                            T                            Trakea
                                       Proses
           Amfibi (katak)   E                           Bronkus
                                     Pernapasan
           dan Reptil       M
                                                        Paru-paru
                                     Mekanisme
Annelida                    P        Pernapasan         Alveolus
                            E
                 Aves
                            R                      Volume Udara
                            N      Mekanisme        Pernapasan
               (Burung)            Pertukaran
                            A                     dalam Paru-Paru
                                    CO2 & O2
 Ikan                       P
                                                      Teknologi
                            A
                                      Frekuensi        Sistem
                            S                        Pernapasan
                Insecta              Pernapasan
                            A
                            N           Kelainan dan
                                      Gangguan Sistem
                                         Pernapasan
Sistem Pernapasan
Definisi pernapasan merupakan :
1. Proses pengambilan O2, pengeluaran
   CO2 dan penggunaan energi yang
   terjadi dalam tubuh.
2. Pertukaran gas yang terjadi di dalam
   sel dengan lingkungannya.
Sistem Pernapasan
  Ada dua macam pernapasan, yaitu :
 Pernapasan eksternal (luar)
  Pernapasan luar meliputi proses pengambilan
  O2 dan pengeluaran CO2.
 Pernapasan internal (seluler)
  Pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di
  dalam sitoplasma dan mitokondria.
Sistem Pernapasan Manusia

Jalur udara pernapasan manusia :
Rongga hidung → Faring (rongga tekak) →
laring → trakea (batang tenggorok) → bronkus
→ paru-paru → alveolus → sel-sel tubuh.
Organ Pernapasan
Tempat pertama
                       1. Hidung
yang dilalui udara
pernapasan. Hidung
berguna untuk menyaring
debu, melekatkan
kotoran, mengatur suhu
udara pernapasan, dan
mencium bau.
Bagian-bagian hidung:
• Rongga hidung : awal
  udara masuk
• Rambut-rambut halus:
  menyaring debu
• Konka : menghangatkan
  suhu
• Lendir : melekatkan
  kotoran dan melembabkan
  udara
2. Faring (Rongga Tekak)
     Yaitu rongga ke arah saluran pencernaan (esofagus),
saluran pernapasan, dan saluran ke rongga hidung. Faring
digunakan sebagai saluran alat pernapasan. Pada manusia
faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi. Pada
Faring juga terdapat organ seksual sekunder pada pria atau
lebih dikenal sebagai jakun.
3. Laring (Pangkal Tenggorok)
    Dalam laring, terdapat selaput suara yang
ketegangannya diatur oleh serabut-serabut
otot. Sehingga dapat mengatur tinggi rendah
nada suara yang diperlukan. Laring dapat
ditutup oleh katup pangkal tenggorokan
(epiglotis).
4. Trakea (Batang Tenggorok)
    Merupakan pipa
yang terdiri dari
gelang-gelang tulang
rawan. Trakea
berfungsi sebagai
jalan masuk udara ke
paru-paru. Terletak di
daerah leher, di
depan kerongkongan
(esofagus).
5. Bronkus
      (Cabang Batang Tenggorok)
  Merupakan       Dalam paru-      Bronkus kanan
 percabangan      paru bronkus          lebih
trakea ke arah    membentuk            pendek
 kiri & kanan.   cabang disebut   dibandingkan kiri.
                   bronkiolus.
                                  Bronkus berfungsi
                                  untuk jalur O2 ke
                                   paru paru kanan
                                  dan kiri atau jalur
                                     keluar CO2.
6. Paru-Paru
    Terletak di rongga dada tepat di atas
diafragma. Paru-paru kanan memiliki tiga
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua
gelambir. Dibungkus oleh dua lapis
selaput (visceral dan parietal) yang
disebut pleura. Di antaranya terdapat
cairan pleura. Paru paru berfungsi
menukar oksigen dari udara dengan
karbondioksida dari darah. Prosesnya
disebut "pernapasan eksternal" atau
bernapas.
7. Alveolus
• Berupa gelembung-
  gelembung halus yang
  merupakan perluasan
  permukaan paru-paru.
• Dinding alveolus
  mengandung kapiler
  darah.
Proses Pernapasan
a. Inspirasi                b. Ekspirasi
      Proses pengambilan          Proses pengeluaran
   udara masuk ke dalam        udara dari dalam tubuh
   tubuh (menarik napas).      (menghembuskan napas).
Mekanisme Pernapasan

a. Pernapasan Dada                b. Pernapasan Perut
 Pernapasan yang                  Pernapasan yang
  mekanismenya terjadi              mekanismenya terjadi
  akibat kontraksi dari otot-       akibat kontraksi dari otot
  otot antar tulang rusuk.          otot diafragma.
 Dibedakan atas: Fase             Dibedakan atas: Fase
  Inspirasi dan Fase ekspirasi.     Inspirasi dan Fase ekspirasi.
Mekanisme Pernapasan
a. Pernapasan Dada                    b. Pernapasan Perut

  Fase Inspirasi: Otot antar tulang   Fase Inspirasi: Otot diafragma
   rusuk berkontraksi  volume        berkontraksi  diafragma mendatar
rongga dada membesar  tekanan         volume rongga dada membesar
 rongga dada kecil  udara masuk       tekanan di paru-paru mengecil 
                                      udara masuk
Fase Ekspirasi: Otot antar tulang
rusuk relaksasi  volume rongga       Fase Ekspirasi: Otot diafragma
dada mengecil  tekanan rongga        relaksasi  diafragma melengkung
dada membesar  udara keluar           volume rongga dada mengecil 
                                      tekanan di paru-paru membesar 
                                      udara keluar
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan Dada

                                                                         Udara
                                 Udara                                   Keluar
                                 masuk
Tulang rusuk                             Tulang rusuk
terangkat karena                         turun karena
kontraksi otot                           Otot interkosta
antar tulang rusuk                       berelaksasn

                                                           Volume
                       Volume                              Rongga Dada
                       Rongga Dada                         Mengecil
                       Membesar



                     INSPIRASI                       EKSPIRASI
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan Perut

                                                                Udara
                               Udara                            Keluar
                               masuk
Otot Diafragma                         Otot Diafragma
Kontraksi, diafragma                   Relaksasi, Otot
mendatar                               Perut Kontraksi,
Volume Rongga Dada                     Diafragma
Membesar                               melengkung ke
                                       rongga dada.
                                       Volume rongga
                                       dada mengecil




                   INSPIRASI                        EKSPIRASI
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan
             Karbondioksida
a.   Pengikatan O2
     – Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.
     – O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran
       alveolus.
     – Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang
       terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
     – Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma
       darah (2%).
     – Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung
       melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang
       membutuhkan.
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan
          Karbondioksida
b. Pengeluaran CO2
     – Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam
       darah.
     – Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di
       jaringan akan segera masuk ke dalam darah.
     – Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2
       akan diubah menjadi ion bikarbonat (HCO3–).
     – 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
     – Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
     – Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung
       CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri
       pulmonalis.
     – Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan
        Karbondioksida




Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen
dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan
        Karbondioksida
Volume Udara Pernapasan dalam
                Paru-Paru
Dalam keadaan normal (udara
pernapasan/volume tidal) :
Umumnya sampai di paru-paru 350 ml
dan 150 ml di saluran pernapasan.
                                     Udara Komplementer :
Udara sisa (udara residu):           Udara yang masih dapat masuk
Udara yang selalu berada di          setelah pernapasan biasa adalah
dalam paru-paru yang tidak           1500 cc.
dapat di ekspirasikan.
                              Udara cadangan inspirasi (suplementer):
                              Udara cadangan inspirasi (udara
                              komplementer) menjadi ±1500 ml dan
                              menambah cadangan ekspirasi (udara
                              suplementer) menjadi ±1500 ml.
Kapasitas Paru-Paru
      Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru
dalam mengembang dan mengempis.

Jenis-jenis :
a. Kapasitas Inspirasi
        Adalah kemampuan paru-paru untuk mengembang
dan mengempis dalam keadaan biasa (Volume tidal).
b. Kapasitas vital
        Adalah volume udara cadangan inspirasi ditambah
dengan volume tidal atau jumlah udara yang masih dapat
dihembuskan dari paru-paru.
c. Kapasitas total
        Kapasitas vital ditambah dengan udara residu dalam
paru-paru, sehingga paru-paru dapat mengembang secara
maksimal.
Kapasitas Paru-Paru
Frekuensi Pernapasan

                                    Faktor-faktor yang
Frekuensi paru-paru
                                    mempengaruhi frekuensi
adalah cepat lambatnya
                                    pernapasan antara lain:
proses inspirasi dan
                                    jenis kelamin, umur, suhu
ekspirasi.
                                    tubuh, posisi tubuh, dan
                                    aktifitas .
           Frekuensi Pernapasan pada
           orang dewasa normal dan
           sehat berkisar antara 15-20
           per menit.
Kelainan dan Gangguan
       Sistem Pernapasan
Berikut beberapa Kelainan dan Gangguan
Sistem Pernapasan yaitu :
1. TBC (Tuberculosis)
2. Emfisema
3. Bronkitis
4. Asbestosis
1. TBC (Tuberculosis)
     Penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan
bakteri Mycobacterium tuberculosa. Difusi oksigen akan
terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada
dinding alveolus. Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena
bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak
paru-paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral
(meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary
TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi. Penyakit ini dapat
menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
2. Emfisema
   Merupakan suatu kondisi non infeksi dimana
permukaan alveoli menjadi meluas berlebihan
dan mengakibatkan penggelembungan paru-paru
yang berlebihan akibatnya pernapasan menjadi
bertambah sulit. Penderita mengalami batuk
kronis dan sesak napas.
3. Bronkitis
    Penyakit bronkitis
karena peradangan pada
bronkus (saluran yang
membawa udara menuju
paru-paru). Penyebabnya
bisa karena infeksi
kuman, bakteri atau
virus. Penyebab lainnya
adalah asap rokok, debu,
atau polutan udara.
4. Asbestosis
    Asbestosis adalah suatu penyakit saluran
pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari
serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi
yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang
melapisi paru-paru).
Teknologi Sistem Pernapasan

                        2. Radiasi menggunakan
1. Intubasi             Sinar X
   Endotrakea dan              Penyinaran
   Trakeostomi          bagian dalam (rontgen)
      Kedua cara ini   sering digunakan untuk
   dilakukan agar       mendiagnosis penyakit
   trakea tetap         alat
   terbuka.             pernapasan, misalnya
                        kanker paru-paru.
Sistem Pernapasan Hewan
    Berikut sistem pernapasan dari beberapa
    hewan :
   Sistem Pernapasan Protozoa
   Sistem Pernapasan Annelida (Cacing Tanah)
   Sistem Pernapasan Amfibi (katak) dan Reptil
   Sistem Pernapasan Ikan
   Sistem Pernapasan Insecta (Serangga)
   Sistem Pernapasan Aves (Burung)
Sistem Pernapasan Protozoa
      Oksigen masuk dan karbondioksida
keluar melalui permukaan tubuh (membran
sel) secara DIFUSI.
Contoh :
Amoeba dan Paramacium
Sistem Pernapasan Annelida
          (Cacing Tanah)
   Oksigen masuk dan karbondioksida keluar
melalui permukaan tubuh secara DIFUSI
sehingga permukaan tubuhnya selalu lembab.
Sistem Pernapasan
        Amfibi (katak) dan Reptil
• Katak bernapas dengan insang luar – insang
  dalam – kulit – paru-paru, kulit dan rongga
  mulut.
• Ketika Reptil berada di darat mereka bernapas
  dengan paru-paru.
• Ketika Reptil berada di air merka bernapas
  dengan kloaka. Contoh: Buaya
Sistem Pernapasan
Amfibi (katak) dan Reptil
Sistem Pernapasan Ikan
• Ikan yang hidup di lumpur respirasinya
  dengan labirin.
  Contoh: Ikan lele, Ikan Gabus (Haruan)
• Ikan yang dapat bertahan lama di darat
  respirasinya melalui gelembung udara yang
  tervaskularisasi. Contoh: Ikan Sapu-Sapu
Sistem Pernapasan Ikan
Sistem Pernapasan Insecta (Serangga)
       Serangga mempunyai sitem pernapasan yang disebut sistem
 trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk oksidasi
 tidak diedarkan oleh darah tetapi diedarkan oleh trakea yang
 bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea yang
 menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara
 untuk pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui stigma
 (spirakel). Proses pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut.
 Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh serangga
 menjadi mengembang dan mengempis secara teratur. Pada waktu
 tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui stigma,
 selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke dalam trakeolus
 dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen berdifusi ke
 dalam sel-sel tubuh. Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan
 melalui sistem trakea juga yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma
 pada waktu tubuh serangga mengempis.
Sistem Pernapasan Insecta (Serangga)
Sistem Pernapasan Aves (Burung)
 Perukaran Oksigen dan karbondioksida terjadi di kapiler udara yang
  disebut parabronkhi.

 Alat respirasinya:
  Lubang hidung – celah tekak (faring) – trakea – siring (alat suara) –
  paru-paru – kantung udara.

 Pernapasan burung ada 2 cara:
  a. Pernapasan saat terbang
  Inspirasi dan ekspirasi dilakukan dengan menggunakan kantung
  udara yang terletak diantara korakoid dan tulang ketiak.

   b. Pernapasan saat istirahat
   Inspirasi dan Ekspirasi dilakukan oleh paru-paru yang mana saat
   inspirasi kantung udara anterior dan posterior mengembang.
Sistem Pernapasan Aves (Burung)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makala ester stip
Makala ester stipMakala ester stip
Makala ester stipWarnet Raha
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan sinupid
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannyapilatussibale
 
Geometri molekul vespr
Geometri molekul vesprGeometri molekul vespr
Geometri molekul vesprJhoniBie
 
Ppt kelompok 1 anabolisme
Ppt kelompok 1 anabolismePpt kelompok 1 anabolisme
Ppt kelompok 1 anabolismeAbdul Hakim
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANdikiiiey
 
Eksresi paru-paru
Eksresi paru-paruEksresi paru-paru
Eksresi paru-paruarihamdar
 
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Muhamad Toha
 
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIAPPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIAHasmi Syahputra
 
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatMira Pribadi
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppthome
 
Organ tubuh manusia
Organ tubuh manusiaOrgan tubuh manusia
Organ tubuh manusiaalainbagus
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanDayana Florencia
 

La actualidad más candente (20)

Makala ester stip
Makala ester stipMakala ester stip
Makala ester stip
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Jaringan Epitelium
Jaringan EpiteliumJaringan Epitelium
Jaringan Epitelium
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
biologi Bentuk bakteri
biologi Bentuk bakteribiologi Bentuk bakteri
biologi Bentuk bakteri
 
Geometri molekul vespr
Geometri molekul vesprGeometri molekul vespr
Geometri molekul vespr
 
Telinga
TelingaTelinga
Telinga
 
Ppt kelompok 1 anabolisme
Ppt kelompok 1 anabolismePpt kelompok 1 anabolisme
Ppt kelompok 1 anabolisme
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
 
Eksresi paru-paru
Eksresi paru-paruEksresi paru-paru
Eksresi paru-paru
 
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
 
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIAPPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
PPT. PERNAPASAN PADA MANUSIA
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Organ tubuh manusia
Organ tubuh manusiaOrgan tubuh manusia
Organ tubuh manusia
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewan
 

Similar a Sistem Pernapasan Manusia

Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem RespirasiEga CF
 
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Kurnia Wati
 
Pernafasan
PernafasanPernafasan
Pernafasaneksus
 
Sistem Pernapasan
Sistem PernapasanSistem Pernapasan
Sistem Pernapasansofwan wp
 
54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astuti54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astutiliandadwi
 
sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2dianapujiatie
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasanMega Dalero
 
Sistem organ aves
Sistem organ avesSistem organ aves
Sistem organ avesayu_hardini
 
sistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxsistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxelvin778761
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasanTata Jezuz
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasanTata Jezuz
 

Similar a Sistem Pernapasan Manusia (20)

Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
Sistempernapasan 130204094138-phpapp02
 
16.melianorpianda
16.melianorpianda16.melianorpianda
16.melianorpianda
 
Sistem Pernapasan
Sistem PernapasanSistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
 
Pernafasan
PernafasanPernafasan
Pernafasan
 
Sistem Pernapasan
Sistem PernapasanSistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
 
54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astuti54 lianda dwi astuti
54 lianda dwi astuti
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2
 
8. terampil viii 04
8. terampil viii 048. terampil viii 04
8. terampil viii 04
 
Makalah respirasi
Makalah respirasiMakalah respirasi
Makalah respirasi
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem organ aves
Sistem organ avesSistem organ aves
Sistem organ aves
 
Sistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewanSistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewan
 
Sistem Respirasi
Sistem Respirasi Sistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
sistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxsistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptx
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 

Sistem Pernapasan Manusia

  • 1. Kelompok 5 : Adisa Amari Ulfa Ajeng Larasati Atina Inayah Mizuar Novani XI IPA 5
  • 2. Standar Kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat). Kompetensi Dasar : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya ikan, insecta, amfibi (katak) dan reptil, aves (burung).
  • 3. Tujuan Pembelajaran :  Mengidentifikasikan struktur, fungsi, dan proses sistem pernapasan pada manusia.  Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem pernapasan pada manusia.  Membandingkan fungsi, dan proses sistem respirasi pada manusia dan hewan.  Mengidentifikasikan kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan. Memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan.
  • 4. Sistem Sistem Pernapasan Hidung Pernapasan Manusia Faring Hewan S I Organ Laring Protozoa S Pernapasan T Trakea Proses Amfibi (katak) E Bronkus Pernapasan dan Reptil M Paru-paru Mekanisme Annelida P Pernapasan Alveolus E Aves R Volume Udara N Mekanisme Pernapasan (Burung) Pertukaran A dalam Paru-Paru CO2 & O2 Ikan P Teknologi A Frekuensi Sistem S Pernapasan Insecta Pernapasan A N Kelainan dan Gangguan Sistem Pernapasan
  • 5. Sistem Pernapasan Definisi pernapasan merupakan : 1. Proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan penggunaan energi yang terjadi dalam tubuh. 2. Pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan lingkungannya.
  • 6. Sistem Pernapasan Ada dua macam pernapasan, yaitu :  Pernapasan eksternal (luar) Pernapasan luar meliputi proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2.  Pernapasan internal (seluler) Pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
  • 7. Sistem Pernapasan Manusia Jalur udara pernapasan manusia : Rongga hidung → Faring (rongga tekak) → laring → trakea (batang tenggorok) → bronkus → paru-paru → alveolus → sel-sel tubuh.
  • 9. Tempat pertama 1. Hidung yang dilalui udara pernapasan. Hidung berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran, mengatur suhu udara pernapasan, dan mencium bau. Bagian-bagian hidung: • Rongga hidung : awal udara masuk • Rambut-rambut halus: menyaring debu • Konka : menghangatkan suhu • Lendir : melekatkan kotoran dan melembabkan udara
  • 10. 2. Faring (Rongga Tekak) Yaitu rongga ke arah saluran pencernaan (esofagus), saluran pernapasan, dan saluran ke rongga hidung. Faring digunakan sebagai saluran alat pernapasan. Pada manusia faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi. Pada Faring juga terdapat organ seksual sekunder pada pria atau lebih dikenal sebagai jakun.
  • 11. 3. Laring (Pangkal Tenggorok) Dalam laring, terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot. Sehingga dapat mengatur tinggi rendah nada suara yang diperlukan. Laring dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis).
  • 12. 4. Trakea (Batang Tenggorok) Merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Trakea berfungsi sebagai jalan masuk udara ke paru-paru. Terletak di daerah leher, di depan kerongkongan (esofagus).
  • 13. 5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorok) Merupakan Dalam paru- Bronkus kanan percabangan paru bronkus lebih trakea ke arah membentuk pendek kiri & kanan. cabang disebut dibandingkan kiri. bronkiolus. Bronkus berfungsi untuk jalur O2 ke paru paru kanan dan kiri atau jalur keluar CO2.
  • 14. 6. Paru-Paru Terletak di rongga dada tepat di atas diafragma. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Dibungkus oleh dua lapis selaput (visceral dan parietal) yang disebut pleura. Di antaranya terdapat cairan pleura. Paru paru berfungsi menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas.
  • 15. 7. Alveolus • Berupa gelembung- gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru. • Dinding alveolus mengandung kapiler darah.
  • 16. Proses Pernapasan a. Inspirasi b. Ekspirasi Proses pengambilan Proses pengeluaran udara masuk ke dalam udara dari dalam tubuh tubuh (menarik napas). (menghembuskan napas).
  • 17. Mekanisme Pernapasan a. Pernapasan Dada b. Pernapasan Perut  Pernapasan yang  Pernapasan yang mekanismenya terjadi mekanismenya terjadi akibat kontraksi dari otot- akibat kontraksi dari otot otot antar tulang rusuk. otot diafragma.  Dibedakan atas: Fase  Dibedakan atas: Fase Inspirasi dan Fase ekspirasi. Inspirasi dan Fase ekspirasi.
  • 18. Mekanisme Pernapasan a. Pernapasan Dada b. Pernapasan Perut Fase Inspirasi: Otot antar tulang Fase Inspirasi: Otot diafragma rusuk berkontraksi  volume berkontraksi  diafragma mendatar rongga dada membesar  tekanan  volume rongga dada membesar rongga dada kecil  udara masuk  tekanan di paru-paru mengecil  udara masuk Fase Ekspirasi: Otot antar tulang rusuk relaksasi  volume rongga Fase Ekspirasi: Otot diafragma dada mengecil  tekanan rongga relaksasi  diafragma melengkung dada membesar  udara keluar  volume rongga dada mengecil  tekanan di paru-paru membesar  udara keluar
  • 19. Mekanisme Pernapasan Pernapasan Dada Udara Udara Keluar masuk Tulang rusuk Tulang rusuk terangkat karena turun karena kontraksi otot Otot interkosta antar tulang rusuk berelaksasn Volume Volume Rongga Dada Rongga Dada Mengecil Membesar INSPIRASI EKSPIRASI
  • 20. Mekanisme Pernapasan Pernapasan Perut Udara Udara Keluar masuk Otot Diafragma Otot Diafragma Kontraksi, diafragma Relaksasi, Otot mendatar Perut Kontraksi, Volume Rongga Dada Diafragma Membesar melengkung ke rongga dada. Volume rongga dada mengecil INSPIRASI EKSPIRASI
  • 21. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida a. Pengikatan O2 – Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah. – O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus. – Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2). – Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%). – Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.
  • 22. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida b. Pengeluaran CO2 – Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah. – Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam darah. – Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion bikarbonat (HCO3–). – 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. – Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah. – Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. – Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
  • 23. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
  • 24. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
  • 25. Volume Udara Pernapasan dalam Paru-Paru Dalam keadaan normal (udara pernapasan/volume tidal) : Umumnya sampai di paru-paru 350 ml dan 150 ml di saluran pernapasan. Udara Komplementer : Udara sisa (udara residu): Udara yang masih dapat masuk Udara yang selalu berada di setelah pernapasan biasa adalah dalam paru-paru yang tidak 1500 cc. dapat di ekspirasikan. Udara cadangan inspirasi (suplementer): Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi ±1500 ml dan menambah cadangan ekspirasi (udara suplementer) menjadi ±1500 ml.
  • 26. Kapasitas Paru-Paru Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru dalam mengembang dan mengempis. Jenis-jenis : a. Kapasitas Inspirasi Adalah kemampuan paru-paru untuk mengembang dan mengempis dalam keadaan biasa (Volume tidal). b. Kapasitas vital Adalah volume udara cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal atau jumlah udara yang masih dapat dihembuskan dari paru-paru. c. Kapasitas total Kapasitas vital ditambah dengan udara residu dalam paru-paru, sehingga paru-paru dapat mengembang secara maksimal.
  • 28. Frekuensi Pernapasan Faktor-faktor yang Frekuensi paru-paru mempengaruhi frekuensi adalah cepat lambatnya pernapasan antara lain: proses inspirasi dan jenis kelamin, umur, suhu ekspirasi. tubuh, posisi tubuh, dan aktifitas . Frekuensi Pernapasan pada orang dewasa normal dan sehat berkisar antara 15-20 per menit.
  • 29. Kelainan dan Gangguan Sistem Pernapasan Berikut beberapa Kelainan dan Gangguan Sistem Pernapasan yaitu : 1. TBC (Tuberculosis) 2. Emfisema 3. Bronkitis 4. Asbestosis
  • 30. 1. TBC (Tuberculosis) Penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosa. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
  • 31. 2. Emfisema Merupakan suatu kondisi non infeksi dimana permukaan alveoli menjadi meluas berlebihan dan mengakibatkan penggelembungan paru-paru yang berlebihan akibatnya pernapasan menjadi bertambah sulit. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.
  • 32. 3. Bronkitis Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
  • 33. 4. Asbestosis Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat- serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
  • 34. Teknologi Sistem Pernapasan 2. Radiasi menggunakan 1. Intubasi Sinar X Endotrakea dan  Penyinaran Trakeostomi bagian dalam (rontgen)  Kedua cara ini sering digunakan untuk dilakukan agar mendiagnosis penyakit trakea tetap alat terbuka. pernapasan, misalnya kanker paru-paru.
  • 35. Sistem Pernapasan Hewan Berikut sistem pernapasan dari beberapa hewan :  Sistem Pernapasan Protozoa  Sistem Pernapasan Annelida (Cacing Tanah)  Sistem Pernapasan Amfibi (katak) dan Reptil  Sistem Pernapasan Ikan  Sistem Pernapasan Insecta (Serangga)  Sistem Pernapasan Aves (Burung)
  • 36. Sistem Pernapasan Protozoa Oksigen masuk dan karbondioksida keluar melalui permukaan tubuh (membran sel) secara DIFUSI. Contoh : Amoeba dan Paramacium
  • 37. Sistem Pernapasan Annelida (Cacing Tanah) Oksigen masuk dan karbondioksida keluar melalui permukaan tubuh secara DIFUSI sehingga permukaan tubuhnya selalu lembab.
  • 38. Sistem Pernapasan Amfibi (katak) dan Reptil • Katak bernapas dengan insang luar – insang dalam – kulit – paru-paru, kulit dan rongga mulut. • Ketika Reptil berada di darat mereka bernapas dengan paru-paru. • Ketika Reptil berada di air merka bernapas dengan kloaka. Contoh: Buaya
  • 40. Sistem Pernapasan Ikan • Ikan yang hidup di lumpur respirasinya dengan labirin. Contoh: Ikan lele, Ikan Gabus (Haruan) • Ikan yang dapat bertahan lama di darat respirasinya melalui gelembung udara yang tervaskularisasi. Contoh: Ikan Sapu-Sapu
  • 42. Sistem Pernapasan Insecta (Serangga) Serangga mempunyai sitem pernapasan yang disebut sistem trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk oksidasi tidak diedarkan oleh darah tetapi diedarkan oleh trakea yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara untuk pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui stigma (spirakel). Proses pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut. Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh serangga menjadi mengembang dan mengempis secara teratur. Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea juga yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma pada waktu tubuh serangga mengempis.
  • 44. Sistem Pernapasan Aves (Burung)  Perukaran Oksigen dan karbondioksida terjadi di kapiler udara yang disebut parabronkhi.  Alat respirasinya: Lubang hidung – celah tekak (faring) – trakea – siring (alat suara) – paru-paru – kantung udara.  Pernapasan burung ada 2 cara: a. Pernapasan saat terbang Inspirasi dan ekspirasi dilakukan dengan menggunakan kantung udara yang terletak diantara korakoid dan tulang ketiak. b. Pernapasan saat istirahat Inspirasi dan Ekspirasi dilakukan oleh paru-paru yang mana saat inspirasi kantung udara anterior dan posterior mengembang.