SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
NURUL RAHAYU BASO AMIR
TITIEK POERWATY FAUZIE DJEN
HAMIYAITI PUTUHENA
RONAL
MUHAMMAD FADHLI
MUH. IDHAM SYAFAR
MAKSUD PERCOBAAN
Pemeriksaan ini di maksudkan untuk menentukan
nilai CBR tanah dan campuran tanah agregat yang
dipadatkan di Laboratorium pada kadar air tertentu.

SPESIFIKASI PERALATAN
1. Mesin Penetrasi CBR.
2. CBR mold
3. Piringan Pemisah
4. Palu Penumbuk
5. Piston Penetrasi
6. Pengukur Beban dan Penetrasi
7. Alat Pengeluar contoh (extruder mold)
8. Timbangan 20 kg
PROSEDUR PERCOBAAN
1.  Ambil contoh tanah kering seperti yang digunakan
    pada percobaan pemadatan, sebanyak 3 contoh
    dengan berat masing-masing 6 kg.
2. Campur bahan tersebut dengan air sampai kepadatan
    optimum. Untuk mencapai kadar air optimum tersebut
    yang diperlukan penambahan air dengan
    menggunakan rumus sebagai berikut:
3. Penambahan air : 6000 x (1- ((100 + A)/(100 + B))
    Dimana:
    A = Kadar air asli (%)
    B = Kadar air optimum (%) [dari data kompaksi]
    6000 = jumlah contoh (gram)
4. Masukkancontoh tersebut ke dalam kantong plastik dan
    tutup dengan rapat agar tidak terjadi penguapan,
    diamkan selama 24 jam.
5. Pasang CBR mold pada alas dan timbang. Masukkan
keeping pemisah (spacer dish). Lalu letakkan kertas saring di
atasnya.

6. Padatkan masing-masing contoh tersebut dalam CBR
   mold dengan jumlah tumbukan 10,25,60 dengan jumlah
   lapisan dan berat pemadat sesuai dengan penggunaan
   pemadatan ringan ( standard compaction). Bila contoh
   tersebut akan direndam, periksa kadar airnya sebelum
   dipadatkan. Bila contoh tersebut tidak direndam maka
   pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji
   dikeluarkan dari cetakan.

7. Lepaskan collar lalu ratakan permukaan contoh dengan
    alat perata. Tambal lubang-lubang yang mungkin
    terjadi karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan
    yang lebih halus..
8. Keluarkan piring pemisah (spacer dish) dan kertas
saring, baliklah dan pasang kembali mold yang berisi contoh
pada alas kemudian timbang.

9. Untuk pemeriksaan CBR langsung, contoh ini tetap siap
diperiksa. Bila dikehendaki CBR yang direndam (soaked
CBR) harus dilakukan langkah-langkah sbg berikut :

 pasang kertas saring di kedua permukaan contoh dalam
mold, lalu pasang kembali alasnya dengan posisi mold
terbalik.

 letakkan keepping beban diatasnya, seberat 10 lbs
(sebagai beban pengganti yang akan dilimpahkan pada
tanah nantinya)
rendam mold tersebut dalam air, sehingga air dapat
meresap dari atas maupun dari bawah. Pasang alat
pengukur pengembangan, cacat pembacaan
pertama, kemudian pembacaan dilakukan setiap 4 x 24
jam.
 permukaan air selama perendaman harus tetap ( kira-
kira 2,5 cm) di atas permukaan contoh. Bila contoh sudah
tidak pengembangan sebelum 2 x 24 jam, proses
perendaman dihentikan. Catat pembacaan pada akhir
perendaman.
 angkat mold dari dalam air, buang genangan air yang
ada di atasnya. Angkat alat pengukur pengembangan dan
keping kemudian mold besert isinya ditimbang kembali.

10. Pasang kembali beban seberat 10 lbs diatas permukaan
benda uji. Letakkan mold diatas piringan penekan pada
alat penetrasi CBR.
11. Atur piston penetrasi supaya menyentuh permukaan
benda uji, kemudian letakkan penetrasi sampai arloji
beban menunjukkan beban permukaan sebesar 4,5 kg
atau 10 lbs. pembebanan permukaan ini diperlukan
untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara
torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji
penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi dinolkan.

12. Berikan pembebanan yang teratur sehingga
kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1.27 mm/menit
atau 0,05’’/menit.

13. Catat beban maksimum dan penetrasi bila
pembebanan maksimum terjadi sebelum penetrasi 0.05’’
14. Keluarkan benda uji dari tekanan dan tentukan kadar air
dari seluruh lapisan. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air
sekurang-kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir
halus, sedangkan untuk tanah berbutir kasar sekurang-
kurangnya 500 gram.
ANALISA PERHITUNGAN
PENYELESAIAN RUMUS

 Kadar air
      W = Ww/ Wd x 100%
Dimana: Ww = berat air
         Wd = Berat tanah kering
 Berat isi
      1. berat isi basah
              µwet= Wwet/Vmould
      2. berat isi kering
              µdry= µwet/ (1+w)
Dari nilai beban di bagi dengan 3000 ( untuk penurunan 1
inchi) & 4500 (untuk penurunan 2 inchi) di dapatkan nilai
CBR-nya, lalu nilai CBR (1 inch + 2 inch)/2 untuk dapat nilai
CBR rata-rata

 dalam percobaan ini, kita menggunakan nilai CBR untuk
penetrasi 0.1”. Apabila dalam pemeriksaan ternyata nilai
CBR untuk penetrsai 0.2” lebih besar dari nilai 0.1” maka
percobaan harus diulang.

 apabila ternyata pada percobaan ulangan ini nilai CBR
untuk 0.2” tetap lebih besar dari pada nilai 0.1” maka nilai
CBR yang digunakan adalah nilai CBR untuk 0.2”
Darri hasil CBR, kita dapat menilai tanah yang sedang
diuji, apakah memenihi kriteria daya sukungnya dalam
subgrade, subbase, dan base pada teknik jalan raya.

CBR    General          uses            Classification system
no.    Rating
                                      Unified         AASHTO
0-3    Very poor   subgrade        OH, CH, MH,     A5,A6,A7
                                   OL
33-7   Poor to fair subgrade       OH, CH, MH,     A4, A5, A6, A7
                                   OL
7-20   fair        subbase         OL, CL, ML, SC, A2, A4, A6, A7
                                   SM, SP
20-50 good         Base, subbase   GM, GC, SW,     Alb, A2-5, A3,
                                   SM, SP, GI      A2-6
>50    excellent   Base, subbase   GW, GM          Ala, A2-4, A3

More Related Content

What's hot

Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatanAdunk Putra
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfMuhammadLuthfi995084
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreHasanudin H
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganReski Aprilia
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 

What's hot (20)

Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Dcp laporan
Dcp laporanDcp laporan
Dcp laporan
 
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdfSNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 

Similar to CBR Tanah

Aldo cbr
Aldo cbrAldo cbr
Aldo cbrglo ste
 
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRTugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRShopyan Sauri
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxMuh. Aksal
 
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docxMukbilHadi1
 
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdfINDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdfadikurniawan496176
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanUmi Umaroh
 
BAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxBAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxDwi Ist
 
496329879-Soil-Cement-Base.ppt
496329879-Soil-Cement-Base.ppt496329879-Soil-Cement-Base.ppt
496329879-Soil-Cement-Base.pptyudihidayat7
 
Chapter 2 soil investigation
Chapter 2 soil investigationChapter 2 soil investigation
Chapter 2 soil investigationAmiRul AFiq
 

Similar to CBR Tanah (14)

Aldo cbr
Aldo cbrAldo cbr
Aldo cbr
 
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRTugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
 
Cbr
CbrCbr
Cbr
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
 
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
 
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdfINDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Aspal
 Aspal Aspal
Aspal
 
BAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptxBAHANASPAL2.pptx
BAHANASPAL2.pptx
 
10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu
 
Bab 5 triaxial
Bab 5 triaxialBab 5 triaxial
Bab 5 triaxial
 
496329879-Soil-Cement-Base.ppt
496329879-Soil-Cement-Base.ppt496329879-Soil-Cement-Base.ppt
496329879-Soil-Cement-Base.ppt
 
Bab 7 cbr
Bab 7 cbrBab 7 cbr
Bab 7 cbr
 
Chapter 2 soil investigation
Chapter 2 soil investigationChapter 2 soil investigation
Chapter 2 soil investigation
 

CBR Tanah

  • 1. NURUL RAHAYU BASO AMIR TITIEK POERWATY FAUZIE DJEN HAMIYAITI PUTUHENA RONAL MUHAMMAD FADHLI MUH. IDHAM SYAFAR
  • 2. MAKSUD PERCOBAAN Pemeriksaan ini di maksudkan untuk menentukan nilai CBR tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di Laboratorium pada kadar air tertentu. SPESIFIKASI PERALATAN 1. Mesin Penetrasi CBR. 2. CBR mold 3. Piringan Pemisah 4. Palu Penumbuk 5. Piston Penetrasi 6. Pengukur Beban dan Penetrasi 7. Alat Pengeluar contoh (extruder mold) 8. Timbangan 20 kg
  • 3. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Ambil contoh tanah kering seperti yang digunakan pada percobaan pemadatan, sebanyak 3 contoh dengan berat masing-masing 6 kg. 2. Campur bahan tersebut dengan air sampai kepadatan optimum. Untuk mencapai kadar air optimum tersebut yang diperlukan penambahan air dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 3. Penambahan air : 6000 x (1- ((100 + A)/(100 + B)) Dimana: A = Kadar air asli (%) B = Kadar air optimum (%) [dari data kompaksi] 6000 = jumlah contoh (gram) 4. Masukkancontoh tersebut ke dalam kantong plastik dan tutup dengan rapat agar tidak terjadi penguapan, diamkan selama 24 jam.
  • 4. 5. Pasang CBR mold pada alas dan timbang. Masukkan keeping pemisah (spacer dish). Lalu letakkan kertas saring di atasnya. 6. Padatkan masing-masing contoh tersebut dalam CBR mold dengan jumlah tumbukan 10,25,60 dengan jumlah lapisan dan berat pemadat sesuai dengan penggunaan pemadatan ringan ( standard compaction). Bila contoh tersebut akan direndam, periksa kadar airnya sebelum dipadatkan. Bila contoh tersebut tidak direndam maka pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan. 7. Lepaskan collar lalu ratakan permukaan contoh dengan alat perata. Tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan yang lebih halus..
  • 5. 8. Keluarkan piring pemisah (spacer dish) dan kertas saring, baliklah dan pasang kembali mold yang berisi contoh pada alas kemudian timbang. 9. Untuk pemeriksaan CBR langsung, contoh ini tetap siap diperiksa. Bila dikehendaki CBR yang direndam (soaked CBR) harus dilakukan langkah-langkah sbg berikut :  pasang kertas saring di kedua permukaan contoh dalam mold, lalu pasang kembali alasnya dengan posisi mold terbalik.  letakkan keepping beban diatasnya, seberat 10 lbs (sebagai beban pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya)
  • 6. rendam mold tersebut dalam air, sehingga air dapat meresap dari atas maupun dari bawah. Pasang alat pengukur pengembangan, cacat pembacaan pertama, kemudian pembacaan dilakukan setiap 4 x 24 jam.  permukaan air selama perendaman harus tetap ( kira- kira 2,5 cm) di atas permukaan contoh. Bila contoh sudah tidak pengembangan sebelum 2 x 24 jam, proses perendaman dihentikan. Catat pembacaan pada akhir perendaman.  angkat mold dari dalam air, buang genangan air yang ada di atasnya. Angkat alat pengukur pengembangan dan keping kemudian mold besert isinya ditimbang kembali. 10. Pasang kembali beban seberat 10 lbs diatas permukaan benda uji. Letakkan mold diatas piringan penekan pada alat penetrasi CBR.
  • 7. 11. Atur piston penetrasi supaya menyentuh permukaan benda uji, kemudian letakkan penetrasi sampai arloji beban menunjukkan beban permukaan sebesar 4,5 kg atau 10 lbs. pembebanan permukaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi dinolkan. 12. Berikan pembebanan yang teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1.27 mm/menit atau 0,05’’/menit. 13. Catat beban maksimum dan penetrasi bila pembebanan maksimum terjadi sebelum penetrasi 0.05’’
  • 8. 14. Keluarkan benda uji dari tekanan dan tentukan kadar air dari seluruh lapisan. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir halus, sedangkan untuk tanah berbutir kasar sekurang- kurangnya 500 gram.
  • 9. ANALISA PERHITUNGAN PENYELESAIAN RUMUS  Kadar air W = Ww/ Wd x 100% Dimana: Ww = berat air Wd = Berat tanah kering  Berat isi 1. berat isi basah µwet= Wwet/Vmould 2. berat isi kering µdry= µwet/ (1+w)
  • 10. Dari nilai beban di bagi dengan 3000 ( untuk penurunan 1 inchi) & 4500 (untuk penurunan 2 inchi) di dapatkan nilai CBR-nya, lalu nilai CBR (1 inch + 2 inch)/2 untuk dapat nilai CBR rata-rata  dalam percobaan ini, kita menggunakan nilai CBR untuk penetrasi 0.1”. Apabila dalam pemeriksaan ternyata nilai CBR untuk penetrsai 0.2” lebih besar dari nilai 0.1” maka percobaan harus diulang.  apabila ternyata pada percobaan ulangan ini nilai CBR untuk 0.2” tetap lebih besar dari pada nilai 0.1” maka nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR untuk 0.2”
  • 11. Darri hasil CBR, kita dapat menilai tanah yang sedang diuji, apakah memenihi kriteria daya sukungnya dalam subgrade, subbase, dan base pada teknik jalan raya. CBR General uses Classification system no. Rating Unified AASHTO 0-3 Very poor subgrade OH, CH, MH, A5,A6,A7 OL 33-7 Poor to fair subgrade OH, CH, MH, A4, A5, A6, A7 OL 7-20 fair subbase OL, CL, ML, SC, A2, A4, A6, A7 SM, SP 20-50 good Base, subbase GM, GC, SW, Alb, A2-5, A3, SM, SP, GI A2-6 >50 excellent Base, subbase GW, GM Ala, A2-4, A3