3. Wilayah pesisir adalah kawasan
peralihan antara ekosistem laut dan darat.
Daerah ini selalu berkembang dengan
pesatnya pembangunan yang dilakukan
berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut
secara tidak langsung mengakibatkan
kerusakan lingkungan karena aktivitas yang
dilakukan di darat maupun di laut. Hal ini
menjadikan ekosistem pesisir sebagai
ekosistem yang rentan terhadap kerusakan
dan perusakan baik alami maupun buatan.
Penanggulangan atas permasalahan
tersebut secara bijak dan tepat dapat
mengurangi maupun mencegah kerusakan
4. Isu-isu permasalahan lingkungan di wilayah pesisir
Riau antara lain :
Kerusakan terumbu karang
Abrasi/erosi
Eksploitasi dan overfishing
Penambangan liar
Pencemaran
5. Terumbu Karang merupakan salah satu komponen
utama sumber daya pesisir dan laut utama. Terumbu karang
adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia.
Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang
membutuhkan waktu berjuta tahun. Terumbu karang
mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan
beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-jenis
manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat
diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan
manfaat tidak langsung:
Pemanfaatan secara langsung oleh manusia adalah
pemanfaatan sumber daya ikan, batu karang, pariwisata,
penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang
terkandung di dalamnya
Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi
6. - Kependudukan dan Kemiskinan
- Tingkat Konsumsi Berlebihan dan
Kesenjangan
Sumber daya Alam.
- Kelembagaan dan Penegakan Hukum.
Rendahnya - Pemahaman tentang Ekosistem.
- Kegagalan sistem Ekonomi dan Kebijakan
dalam Penilaian Ekosistem
Akar permasalahan dari timbulnya
ulah manusia untuk merusak terumbu
karang adalah :
8. Kerusakan Terumbu Karang Akibat
Pembangunan di Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan
baik dapat mengancam keselamatan terumbu
karang akibat sedimentasi dan pencemaran
perairan laut. Pengerukan, reklamasi,
penambangan pasir, pembuangan limbah padat
dan cair, dan konstruksi bangunan, semuanya
dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan
menyebabkan pemutihan karang dalam kasus-
kasus yang berat. Ancaman terhadap terumbu
karang akibat pembangunan wilayah pesisir
dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman
penduduk, luas area pusat pemukiman, tingkat
pertumbuhan penduduk, dan jarak ke pangkalan
9. Kerusakan Terumbu Karang Akibat
Pencemaran Laut
Aktivitas di laut yang mengancam terumbu
karang antara lain pencemaran dari pelabuhan,
tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal,
pembuangan sampah dari atas kapal, dan akibat
langsung dari pelemparan jangkar kapal.
Sedimentasi dan Pencemaran Darat
Penebangan hutan, perubahan tata guna lahan,
dan praktek pertanian yang buruk, semuanya
menyebabkan peningkatan sedimentasi dan
masuknya unsur hara ke daerah tangkapan air.
Sedimen dalam kolom air dapat sangat
mempengaruhi pertumbuhan karang, atau bahkan
menyebabkan kematian karang. Kandungan unsur
hara yang tinggi dari aliran sungai dapat
10. Eksploitasi
Penangkapan besar-besaran akan
menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh
terhadap gangguan dari alam maupun gangguan
dari kegiatan manusia.seperti penangkapan ikan
dengan menggunakan racun dan pengeboman
ikan yang memberikan dampak negatif bagi
terumbu karang. Penangkapan ikan dengan
racun akan melepaskan racun sianida ke daerah
terumbu karang, yang kemudian akan
membunuh atau membius ikan-ikan. Karang yang
terpapar sianida berulang kali akan mengalami
pemutihan dan kematian. Pengeboman ikan
dengan dinamit atau dengan racikan bom
lainnya, akan dapat menghancurkan struktur
11. Perubahan Iklim Global
Isu mengenai global warming yang
banyak dibicarakan, berdampak besar pada
terumbu karang. Peningkatan suhu permukaan
laut telah menyebabkan pemutihan karang
(bleaching) yang lebih parah dan lebih sering.
Peristiwa-peristiwa alam seperti El Nino dan
Tsunami juga menyebabkan kerusakan yang
serius terhadap kelangsungan hidup terumbu
karang.
12. Dampak Dari Kerusakan Terumbu
Karang
Kerusakan terumbu karang, mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang besar. Terumbu karang yang merupakan
sentral dari ekosistem laut sangat mempengaruhi
kehidupan di laut.berikut dampaknya :
- Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang.
- Banyak biota laut, baik hewan maupun tumbuhan
akan ikut musnah jika terumbu karang menjadi
rusak.
- daerah-daerah pesisir pantai akan mudah terjadi
abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang
drastis dan membuat tidak adanya perlindungan
terhadap daerah pantai.
Berbagai pencemaran yang terjadi bukan hanya merusak
13. Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai
yang dikarenakan kekuatan gelombang laut dan arus
laut yang kuat dan bersifat merusak, kerusakan atau
abrasi pantai disebabkan oleh gejala alami dan ulah
tangan manusia, seperti pengambilan batu dan pasir di
pesisir pantai, atau penebangan pohon di sekitar
pantai, kurang diperhatikannya hutan mangrove.
Manusia mengambil kayu dari hutan mangrove dan
hutan pantai untuk kehidupan sehari-hari, apabila
pengambilan kayu dilakukan secara terus-menerus
maka pohon-pohon di pesisir pantai akan berkurang.
Kerapatan pohon yang rendah pada pesisir pantai
memperbesar peluang terjadinya abrasi.
14. Pencegahan abrasi dapat dilakukan dengan cara;
- penanaman pohon mangrove,
- melestarikan hutan pantai,
- memelihara dan melestarikan kawasan pantai seperti batu dan
komponen sekitar pantai.
Pemerintah juga harus berperan aktif dalam upaya pencegahan
abrasi pantai indonesia. Seperti melakukan:
- pembangunan alat pemecah ombak dan
- penyediaan bibit penghijauan hutan mangrove di sekitar pantai.
Peran serta penduduk lokal dan masyarakat sekitar pantai
sangat di harapkan untuk mengatasi masalah abrasi pantai di pesisir
Riau, oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari setiap orang untuk
selalu memahami betapa pentingnya masalah ini
Pencegahan abrasi
16. Terjadinya eksploitasi besar-besaran
terhadap hasil kekayaan laut di wilayah riau, seperti
penangkapan ikan (overfishing) yang dapat
merusak habitat perairan laut. Seperti penggunaan
alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah seperti :
penggunaan bahan peledak, racun (Potassium
sianida), Trawl,/ pukat harimau yang secara ekologi
merusak kelestarian sumberdaya alam terutama
terumbu karang.
eksploitasi juga disebabkan adanya kapal-
kapal ilegal yang memasuki wilayah pesisir untuk
mengambil sumber daya alam yang ada
17.
18. penambangan liar yang banyak
terjadi di wilayah pesisir riau adalah
penambangan pasir secara liar. Dampak
penambangan bersifat negatif misalnya
pencemaran kualitas lingkungan, erosi,
abrasi dan hilangnya pulau-pulau. Seperti
penambangan pasir, itu dapat menurunan
kualitas air di sekitar perairan pesisir
khususnya kerena peningkatan kekeruhan
akibat penambangan pasir tersebut,.
20. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-
sifat air dari keadaan normal, bukan dari
kemurniannya. Pencemaran air di Riau di sebabkan
karena limbah RT, limbah industri dll. Pencemaran
air terutama di wilayah pesisir berdampak terhadap
kelangsungan hidup biota seperti keracunan yang
berdampak pada kematian biota. Sehingga dapat
hal ini dapat menurunkan klualitas dan kuantitas
biota yang hidup di wilayah perairan, seperti udang,
ikan dll.
21. Perlunya Kesadaran Manusia
Peranan pemerintah
Perlindungan Lingkungan Secara Global
22. Perlunya kesadaran manusia
Beberapa hal berikut yang dapat dilakukan secara
individu untuk mengurangi kerusakan lingkungan wilayah
pesisir Riau :
Terapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat
energi.
Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah
ke sungai yang kemudian akan bermuara ke laut.
Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling
berbagi ilmu, pendapat, dan berdiskusi. Membangun trend
hidup ramah lingkungan.
Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau
terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan.
Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar
sebaiknya melakukan penyelaman di perairan yang tidak
23. Peranan pemerintah
Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan
lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi
lingkungan untuk menjaga kelestarian terumbu karang.
Misalnya melakukan kampanye-kampanye lingkungan
hidup bekerjasama dengan media-media atau
organisasi seperti National Geographic Indonesia,
WWF Indonesia, Yayasan Reef Check Indonesia, LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Yayasan
TERANGI (Terumbu Karang Indonesia) dan hendaklah
pemerintah memperketat aturan-aturan untuk
melestarikan wilayah pesisir dari gangguan ataupun
semacam eksploitasi. Serta menyediakan instrumen-
instrumen untuk mengatasi isu-isu yang bersifat pencemaran laut,
24. Perlindungan Lingkungan Secara
Global
Perubahan – perubahan lingkungan yang terjadi akan
berdampak pada perubahan lingkungan secara global. Antara
satu negara dengan negara lain memiliki tanggung jawab yang
sama terhadap kerusakan lingkungan. Begitu pula dengan
menyelamatkan terumbu karang dan habitat perairan
khususnya di wilayah pesisir riau.
Yang paling terakhir dilakukannya World Ocean Conference
(WOC) atau disebut juga Manado Ocean Declare pada tanggal
11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi ini disepakati oleh 61
negara, termasuk negara-negara Coral Triangle Initiative
Summit yang merupakan kawasan yang kaya akan terumbu
karang. Dalam deklarasi ini disepakati komitmen bersama
mengenai penyelamatan lingkungan laut dari ancaman global