SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
ERGONOMIERGONOMI
KESEHATANKESEHATAN
RITA KARTIKA SARI, SKM MKes.RITA KARTIKA SARI, SKM MKes.
 Ergonomi berasal dari kata-kata dalamErgonomi berasal dari kata-kata dalam
bahasa Yunani yaitu Ergos yang berartibahasa Yunani yaitu Ergos yang berarti
kerja dan Nomos yang berarti ilmu,kerja dan Nomos yang berarti ilmu,
sehingga secara harfiah dapat diartikansehingga secara harfiah dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajarisebagai suatu ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia denganhubungan antara manusia dengan
pekerjaannya.pekerjaannya.
Definisi ErgonomiDefinisi Ergonomi
 Penerapan ilmu biologi manusia sejalanPenerapan ilmu biologi manusia sejalan
dengan ilmu rekayasa untuk mencapaidengan ilmu rekayasa untuk mencapai
penyesuaian bersama antara pekerja danpenyesuaian bersama antara pekerja dan
manusia secara optimum, dengan tujuanmanusia secara optimum, dengan tujuan
agar bermanfaat demi efisiensi danagar bermanfaat demi efisiensi dan
kesejahteraan.kesejahteraan.
Tujuan ErgonomiTujuan Ergonomi
 Menghindari terjadinya kecelakaan kerjaMenghindari terjadinya kecelakaan kerja
 Dalam rangka efisiensi kerjaDalam rangka efisiensi kerja
 Untuk kepentingan kesejahteraanUntuk kepentingan kesejahteraan
 Pembebanan rendah-hasil besarPembebanan rendah-hasil besar
 Penyesuaian alat dan lingkungan kerjaPenyesuaian alat dan lingkungan kerja
 Pencegahan sakit dan kecelakaan kerjaPencegahan sakit dan kecelakaan kerja
Disiplin Ilmu yg terkait :Disiplin Ilmu yg terkait :
 FisiologiFisiologi
 AnatomiAnatomi
 Kesehatan kerjaKesehatan kerja
 Higiene perusahaanHigiene perusahaan
 ArsitekArsitek
 PsykologiPsykologi
 TeknikTeknik
 BiometriBiometri
 Dan lain-lain.Dan lain-lain.
Tenaga Kerja :Tenaga Kerja :
 Sektor ModernSektor Modern
 Sektor TradisionalSektor Tradisional
 Sektor InformalSektor Informal
Daftar Periksa ErgonomiDaftar Periksa Ergonomi
 Penyimpanan dan penanganan barang /Penyimpanan dan penanganan barang /
materialmaterial
 Alat-alat / perkakasAlat-alat / perkakas
 Faktor keamanan pada mesin produksiFaktor keamanan pada mesin produksi
 Penyempurnaan rancangan meja kerjaPenyempurnaan rancangan meja kerja
 Pencahayaan di tempat kerjaPencahayaan di tempat kerja
 Bangunan dan lingkungan kerjaBangunan dan lingkungan kerja
 Bahaya-bahaya lingkungan kerjaBahaya-bahaya lingkungan kerja
 Fasilitas umumFasilitas umum
 Peralatan pelindung diriPeralatan pelindung diri
 Pengaturan pekerjaanPengaturan pekerjaan
Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan,Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan,
ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan,ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan,
yaitu:yaitu:
1. Penyelidikan tentang Display.1. Penyelidikan tentang Display.
Display adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikanDisplay adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikan
informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannyainformasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannya
kepada manusia dalam bentuk angka-angka, tanda-tanda, lambangkepada manusia dalam bentuk angka-angka, tanda-tanda, lambang
dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk statis,dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk statis,
misalnya peta suatu kota dan dapat pula dalam bentuk dinamismisalnya peta suatu kota dan dapat pula dalam bentuk dinamis
yang menggambarkan perubahan variabel menurut waktu, misalnyayang menggambarkan perubahan variabel menurut waktu, misalnya
speedometer.speedometer.
2. Penyelidikan tentang Kekuatan Fisik Manusia.2. Penyelidikan tentang Kekuatan Fisik Manusia.
Dalam hal ini penyelidikan dilakukan terhadap aktivitas-aktivitasDalam hal ini penyelidikan dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas
manusia pada saat bekerja dan kemudian dipelajari cara mengukurmanusia pada saat bekerja dan kemudian dipelajari cara mengukur
aktivitas-aktivitas tersebut. Penyelidikan ini juga mempelajariaktivitas-aktivitas tersebut. Penyelidikan ini juga mempelajari
perancangan obyek serta peralatan yang disesuaikan denganperancangan obyek serta peralatan yang disesuaikan dengan
kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.
3. Penyelidikan tentang Ukuran Tempat3. Penyelidikan tentang Ukuran Tempat
Kerja.Kerja.
Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkanPenyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan
rancangan tempat kerja yang sesuai denganrancangan tempat kerja yang sesuai dengan
dimensi tubuh manusia agar diperoleh tempatdimensi tubuh manusia agar diperoleh tempat
kerja yang baik sesuai dengan kemampuan dankerja yang baik sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia.keterbatasan manusia.
4. Penyelidikan tentang Lingkungan Kerja.4. Penyelidikan tentang Lingkungan Kerja.
Penyelidikan ini meliputi kondisi lingkungan fisikPenyelidikan ini meliputi kondisi lingkungan fisik
tempat kerja dan fasilitas, seperti pengaturantempat kerja dan fasilitas, seperti pengaturan
cahaya, kebisingan suara, temperatur, getarancahaya, kebisingan suara, temperatur, getaran
dan lain-lain yang dianggap mempengaruhidan lain-lain yang dianggap mempengaruhi
tingkah laku manusia.tingkah laku manusia.
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yangPengelompokkan bidang kajian ergonomi yang
secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir.secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir.
Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang
meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalammeneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam
suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian inisuatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini
adalah untuk perancangan sistem kerja yangadalah untuk perancangan sistem kerja yang
dapat meminimasi konsumsi energi yangdapat meminimasi konsumsi energi yang
dikeluarkan saat bekerja.dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuhberhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia untuk digunakan dalam perancanganmanusia untuk digunakan dalam perancangan
peralatan dan fasilitas sehingga sesuai denganperalatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan
pemakainya.pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan mekanisme tubuh dalamberhubungan dengan mekanisme tubuh dalam
melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan ototmelakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot
manusia dalam bekerja dan sebagainyamanusia dalam bekerja dan sebagainya
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat
kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baikkaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik
indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang
berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaanberkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lainterhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.sebagainya.
Asuransi Tenaga KerjaAsuransi Tenaga Kerja
 Membicarakan aspek hukum tentangMembicarakan aspek hukum tentang
kesehatan kerja pada masa kini haruskesehatan kerja pada masa kini harus
diketahui pula tentang program Asuransidiketahui pula tentang program Asuransi
Tenaga Kerja (Astek).Tenaga Kerja (Astek).
 Program ini sangat penting untuk tenagaProgram ini sangat penting untuk tenaga
kerja yang bukan pegawai negeri sipil dankerja yang bukan pegawai negeri sipil dan
anggota ABRI.anggota ABRI.
 Program ini dilaksanakan berdasarkanProgram ini dilaksanakan berdasarkan
pengalaman banyaknya korban yang terjadipengalaman banyaknya korban yang terjadi
akibat kecelakaan kerja yang mendatangkanakibat kecelakaan kerja yang mendatangkan
kerugian baik jasmani maupun rohani. Karenakerugian baik jasmani maupun rohani. Karena
itu, pemerintah membuat satu jaminan sosialitu, pemerintah membuat satu jaminan sosial
bagi pekerja yang dapat kecelakaan pada waktubagi pekerja yang dapat kecelakaan pada waktu
melakukan pckcrjaan di suatu perusahaan.melakukan pckcrjaan di suatu perusahaan.
 Jaminan sosial ini bertujuan memberikanJaminan sosial ini bertujuan memberikan
perlindungan terhadap risiko sosial ekonomiperlindungan terhadap risiko sosial ekonomi
yang menimpa peketja.yang menimpa peketja.
 Ketentuan pokok mengenai jaminan sosial iniKetentuan pokok mengenai jaminan sosial ini
diatur dalam Undang-undang Nο. 14 tahundiatur dalam Undang-undang Nο. 14 tahun
1969.1969.
 Salah satu dari jaminan ini adalah program Astek.Salah satu dari jaminan ini adalah program Astek.
Menunit Peraturan Pemerintah RI Nο. 33 tahun 1977Menunit Peraturan Pemerintah RI Nο. 33 tahun 1977
tentang Astek.tentang Astek.
 programnya adalah berupa Asuransi Kecelakaan Kerja,programnya adalah berupa Asuransi Kecelakaan Kerja,
Asuransi Tabungan Hari Tua dan Asuransi Kematian.Asuransi Tabungan Hari Tua dan Asuransi Kematian.
Dalam pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah iniDalam pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah ini
dijelaskan bahwa setiap perusahaan wajibdijelaskan bahwa setiap perusahaan wajib
menyelenggarakan program Astek. Dengan demikian,menyelenggarakan program Astek. Dengan demikian,
program ini akan memberikan jaminan terhadapprogram ini akan memberikan jaminan terhadap
kecelakaan, penyakit atau kematian yang timbul dankecelakaan, penyakit atau kematian yang timbul dan
dengan hubungan kerja.dengan hubungan kerja.
 Undang-undang kesehatan kerja telah menjadiUndang-undang kesehatan kerja telah menjadi
perhatian pemerintah sejak berdirinya negaraperhatian pemerintah sejak berdirinya negara
Republik Indonesia. Pemerintah merasa perluRepublik Indonesia. Pemerintah merasa perlu
merumuskan suatu kebijakan umum yangmerumuskan suatu kebijakan umum yang
mengatur kesejahteraan pekerja denganmengatur kesejahteraan pekerja dengan
mengeluarkan perundang-undangan yangmengeluarkan perundang-undangan yang
mengatur dan melindungi kesejaliteraan pekerja.mengatur dan melindungi kesejaliteraan pekerja.
 Di antara beberapa undang-undang yangDi antara beberapa undang-undang yang
pernah dibuat adalah:pernah dibuat adalah:
A.Undang-undang Kerja (1948-1951)A.Undang-undang Kerja (1948-1951)
Peraturan Pemerintah Nο. 1 tahun 1951Peraturan Pemerintah Nο. 1 tahun 1951
mengatur tentang jam kerja, cuti tahunan, cutimengatur tentang jam kerja, cuti tahunan, cuti
melahirkan, cuti haid bagi pekerja wanita,melahirkan, cuti haid bagi pekerja wanita,
peraturan tentang kerja bagi anak. orang muda,peraturan tentang kerja bagi anak. orang muda,
wanita, persyaratan tempat kerja, dan lain-lain.wanita, persyaratan tempat kerja, dan lain-lain.
B. Undang-undang Kecelakaan diumumkanB. Undang-undang Kecelakaan diumumkan
tahun 1947tahun 1947
DinyatakanDinyatakan berlaku tahun 1951. Undang-undang kecelakaan iniberlaku tahun 1951. Undang-undang kecelakaan ini
disebut juga Undang-undang Kompensasi Pekerja (Workmendisebut juga Undang-undang Kompensasi Pekerja (Workmen
Compensation Law) mengatur tentang penggantian kerugianCompensation Law) mengatur tentang penggantian kerugian
kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibatkepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibat
kerja.kerja.
 Beberapa pasal yang patut diketahuiBeberapa pasal yang patut diketahui
antara lain adalah:antara lain adalah:
1. Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan1. Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan
berkewajiban membayar ganti rugi kepada buruh yang mendapatberkewajiban membayar ganti rugi kepada buruh yang mendapat
kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaankecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan
itu.itu.
2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai
kecelakaan.kecelakaan.
3. Jikalau buruh meninggal dunia akibat kecelakaan yang demikian3. Jikalau buruh meninggal dunia akibat kecelakaan yang demikian
itu, kewajiban membayar kerugian itu berlaku terhadap keluargaitu, kewajiban membayar kerugian itu berlaku terhadap keluarga
yang ditinggalkannya.yang ditinggalkannya.
4. Dan seterusnya.4. Dan seterusnya.
C. Undang-undang KeselamatanC. Undang-undang Keselamatan
Kerja tahun 1970.Kerja tahun 1970.
Undang-undang iniUndang-undang ini berisi ketentuan umumberisi ketentuan umum
tentang keselamatan kerja yang sesuai dengantentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat,industrialisasi,perkembangan masyarakat,industrialisasi,
teknik, dan teknologi dalam rangka pembinaanteknik, dan teknologi dalam rangka pembinaan
norma keselamatan kerja.norma keselamatan kerja.
 Dalam Undang-undang Keselamatan kerja iniDalam Undang-undang Keselamatan kerja ini
diatur tentang keselamatan kerja di segaladiatur tentang keselamatan kerja di segala
tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, ditempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air, maupun di udarapermukaan air, di dalam air, maupun di udara
dalam wilayah hukum Indonesia.dalam wilayah hukum Indonesia.
 Dalam Undang-undangDalam Undang-undang
Keselamatan Kerja ini jugaKeselamatan Kerja ini juga
dicantumkan hak dan kewajibandicantumkan hak dan kewajiban
tenaga kerja, yaitu:tenaga kerja, yaitu:
1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh
pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja.pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja.
2. Memakai alat perlindungan dirinya yang diwajibkan.2. Memakai alat perlindungan dirinya yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat keselamatan3. Memenuhi dan menaati semua syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan.dan kesehatan kerja yang diwajibkan.
4. Meminta kepada Pengurus agar dilaksanakan semua4. Meminta kepada Pengurus agar dilaksanakan semua
syarat keselamatan dan kesehatan kerja yangsyarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan.diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja pada keadaan dengan5. Menyatakan keberatan kerja pada keadaan dengan
syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alatsyarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat
perlindungan yang diwajibkan diragukan olehnya kecualiperlindungan yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawaidalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas yang masih dapatpengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggungjawabkan.dipertanggungjawabkan.
D. Ketentuan hukum mengenai kesehatan kerjaD. Ketentuan hukum mengenai kesehatan kerja
juga terdapat dalam UU Kesehatan. Pasal 23juga terdapat dalam UU Kesehatan. Pasal 23
Undang-undang Kesehatan ini menyatakan:Undang-undang Kesehatan ini menyatakan:
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal.produktivitas kerja yang optimal.
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,
pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.dalam ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
 Pada pasal ini diatur agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehatPada pasal ini diatur agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnyatanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya
untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal. Diingatkanuntuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal. Diingatkan
dalam pasal ini bahwa kesehatan kerja meliputi pelayanandalam pasal ini bahwa kesehatan kerja meliputi pelayanan
kesehatan kerja,pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat-syaratkesehatan kerja,pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat-syarat
kesehatan. Dengan demikian,upaya kesehatan kerja padakesehatan. Dengan demikian,upaya kesehatan kerja pada
hakikatnya merupakan penyerasian kapasitas kerja,beban kerja danhakikatnya merupakan penyerasian kapasitas kerja,beban kerja dan
lingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayananlingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan jaminankesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan jaminan
sosial tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatansosial tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,dankesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,dan
pemulihan kesehatan.pemulihan kesehatan.
 Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatanSyarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatan
pekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenispekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenis
pekerjaannya, persyaratan bahan baku,peralatan, danpekerjaannya, persyaratan bahan baku,peralatan, dan
proses kerja serta persyaratan tempat atau lingkunganproses kerja serta persyaratan tempat atau lingkungan
kerja.kerja.
 Yang dimaksud dengan tempat kerja di sini adalahYang dimaksud dengan tempat kerja di sini adalah
tempat kerja yang terbuka atau tertutup, bergerak atautempat kerja yang terbuka atau tertutup, bergerak atau
tidak bergerak yang dipergunakan untuk memproduksitidak bergerak yang dipergunakan untuk memproduksi
barang atau jasa oleh satu atau beberapa orang pekerja.barang atau jasa oleh satu atau beberapa orang pekerja.
Dalam pasal ini ditegaskan bahwa yang wajibDalam pasal ini ditegaskan bahwa yang wajib
menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat yangmenyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat yang
mempunyai risiko bahaya kesehatan atau mudahmempunyai risiko bahaya kesehatan atau mudah
terjangkit penyakit atau yang mempunyai karyawan lebihterjangkit penyakit atau yang mempunyai karyawan lebih
dari 10 orang.dari 10 orang.
 Sanksi hukum bagi yang melanggar ketentuanSanksi hukum bagi yang melanggar ketentuan
tentang kesehatan kerja, diatur dalam pasaltentang kesehatan kerja, diatur dalam pasal
yang sama dengan sanksi hukum padayang sama dengan sanksi hukum pada
pelanggaran kesehatan lingkungan. Untukpelanggaran kesehatan lingkungan. Untuk
Kesehatan pasal 94 berbunyi:Kesehatan pasal 94 berbunyi:
 ““Barang siapa yang menyelenggarakan tempatBarang siapa yang menyelenggarakan tempat
kerja yang tidak memenuhi ketentuan dipidanakerja yang tidak memenuhi ketentuan dipidana
dengan pidana kurungan paling lama satu tahundengan pidana kurungan paling lama satu tahun
dan atau pidana denda paling banyak lima belasdan atau pidana denda paling banyak lima belas
juta”.juta”.
Kelelahan Kerja / OccupationalKelelahan Kerja / Occupational
FatiqueFatique
 Kelelahan adalah suatu mekanismeKelelahan adalah suatu mekanisme
perlindungan tubuh agar tubuh terhindarperlindungan tubuh agar tubuh terhindar
dari kerusakan lebih lanjut sehinggadari kerusakan lebih lanjut sehingga
terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilahterjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah
kelelahan biasanya menunjukkan kondisikelelahan biasanya menunjukkan kondisi
yang berbeda-beda dari setiap individu,yang berbeda-beda dari setiap individu,
tetapi semuanya bermuara kepadatetapi semuanya bermuara kepada
kehilangan efisiensi dan penurunankehilangan efisiensi dan penurunan
kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.
 Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahanTerdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan
otot dan kelelahan umum.otot dan kelelahan umum.
 Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atauKelelahan otot merupakan tremor pada otot atau
perasaan nyeri pada otot.perasaan nyeri pada otot.
 kelelahan umum ditandai dengan berkurangnyakelelahan umum ditandai dengan berkurangnya
kemauan untuk bekerja yang disebabkan olehkemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh
monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton),monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton),
intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaanintensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan
lingkungan, kondisi mental dan psikologis, statuslingkungan, kondisi mental dan psikologis, status
kesehatan, dan gizi.kesehatan, dan gizi.
 Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi diPengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di
dalam tubuh manusia dan menimbulkandalam tubuh manusia dan menimbulkan
perasaan lelah yang dapat menyebabkanperasaan lelah yang dapat menyebabkan
seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).
 Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahatKelelahan dapat diatasi dengan beristirahat
untuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahanuntuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan
tidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuktidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuk
terus bekerja, maka kelelahan akan semakinterus bekerja, maka kelelahan akan semakin
parah dan dapat mengurangi produktivitasparah dan dapat mengurangi produktivitas
pekerja. Kelelahan sama halnya denganpekerja. Kelelahan sama halnya dengan
keadaan lapar dan haus sebagai suatukeadaan lapar dan haus sebagai suatu
mekanisme untuk mendukung kehidupan.mekanisme untuk mendukung kehidupan.
 Di samping kelelahan otot dan kelelahan umum,Di samping kelelahan otot dan kelelahan umum,
Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan keGrandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan ke
dalam 7 bagian yaitu:dalam 7 bagian yaitu:
 Kelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mataKelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mata
 Kelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat bebanKelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat beban
fisik yang berlebihanfisik yang berlebihan
 Kelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan olehKelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh
pekerjaan mental atau intelektualpekerjaan mental atau intelektual
 Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekananKelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan
berlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, sepertiberlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, seperti
pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilanpada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan
 Pekerjaan yang bersifat monotonPekerjaan yang bersifat monoton
 Kelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangkaKelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka
panjangpanjang
 Kelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, danKelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, dan
memulai periode tidur yang barumemulai periode tidur yang baru
 Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentangSampai saat ini masih berlaku dua teori tentang
kelelahan otot, yaitukelelahan otot, yaitu
 Teori kimia dan teori syaraf pusat.Teori kimia dan teori syaraf pusat.
1.Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan1.Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan
adalah akibat berkurangnya cadangan energy danadalah akibat berkurangnya cadangan energy dan
meningkatnya sisa metabolism sebagai penyebabmeningkatnya sisa metabolism sebagai penyebab
hilangnya efisiensi otot.hilangnya efisiensi otot.
 Suma’mur menyatakan bahwa produktivitas mulaiSuma’mur menyatakan bahwa produktivitas mulai
menurun setelah empat jam bekerja terus menerusmenurun setelah empat jam bekerja terus menerus
(apapun jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh(apapun jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh
menurunnya kadar gula di dalam darah. Itulah sebabnyamenurunnya kadar gula di dalam darah. Itulah sebabnya
istirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelahistirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelah
empat jam bekerja terus menerus agar pekerjaempat jam bekerja terus menerus agar pekerja
memperoleh kesempatan untuk makan dan menambahmemperoleh kesempatan untuk makan dan menambah
energy yang diperlukan tubuh untuk bekerja.energy yang diperlukan tubuh untuk bekerja.
2.Teori syaraf pusat menjelaskan bahwa bahwa perubahan2.Teori syaraf pusat menjelaskan bahwa bahwa perubahan
kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahankimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan
kimia yang terjadi menyebabkan dihantarkannyakimia yang terjadi menyebabkan dihantarkannya
rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yangrangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang
disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen inidisadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini
menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikanmenghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan
gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada selgerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel
syaraf menjadi berkurang dan menyebabkansyaraf menjadi berkurang dan menyebabkan
menurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi ototmenurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi otot
serta gerakan atas perintah menjadi lambat. Sehinggaserta gerakan atas perintah menjadi lambat. Sehingga
semakin lambat gerakan seseorang menunjukkansemakin lambat gerakan seseorang menunjukkan
semakin lelah kondisi seseorang.semakin lelah kondisi seseorang.
 Pengukuran KelelahanPengukuran Kelelahan
Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukurSampai saat ini belum ada cara untuk mengukur
tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran-tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran-
pengukuran yang dilakukan oleh penelitipengukuran yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya hanya berupa indikator yangsebelumnya hanya berupa indikator yang
menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja.menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja.
Grandjean (1993) dalam Tarwaka et al (2004)Grandjean (1993) dalam Tarwaka et al (2004)
mengelompokkan metode pengukuran kelelahanmengelompokkan metode pengukuran kelelahan
dalam beberapa kelompok, yaitu:dalam beberapa kelompok, yaitu:
 Kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukanKualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan
 Uji psikomotorUji psikomotor
 Uji hilangnya kelipan (Uji hilangnya kelipan (flicker-fusion testflicker-fusion test))
 Perasaan kelelahan secara subjektifPerasaan kelelahan secara subjektif
 Uji mentalUji mental
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
Makalah Or Antrian
Makalah Or  AntrianMakalah Or  Antrian
Makalah Or Antrianguestb59a8c8
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometrisri wida
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukSimon Patabang
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)Mang Engkus
 
Job Desc HSE Staff
Job Desc HSE StaffJob Desc HSE Staff
Job Desc HSE Staffibadil haqqi
 
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisKey performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisRahmat Taufiq Sigit
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Makalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisMakalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisCikoyen
 
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTORMakul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTORPet-pet
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)Hanik Hidayah
 
Perhitungan Workload Analysis
Perhitungan Workload AnalysisPerhitungan Workload Analysis
Perhitungan Workload AnalysisSeta Wicaksana
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Lilis Suryani Arta
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 

La actualidad más candente (20)

Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Lima Strategi Kompetitif
Lima Strategi KompetitifLima Strategi Kompetitif
Lima Strategi Kompetitif
 
Makalah Or Antrian
Makalah Or  AntrianMakalah Or  Antrian
Makalah Or Antrian
 
11 biaya dalam proyek
11  biaya dalam proyek11  biaya dalam proyek
11 biaya dalam proyek
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemuk
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Job Desc HSE Staff
Job Desc HSE StaffJob Desc HSE Staff
Job Desc HSE Staff
 
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisKey performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Makalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisMakalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnis
 
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTORMakul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
 
Perhitungan Workload Analysis
Perhitungan Workload AnalysisPerhitungan Workload Analysis
Perhitungan Workload Analysis
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 

Similar a ERGONOMI UNTUK KESEHATAN

ERGONOMI_KESEHATAN.ppt
ERGONOMI_KESEHATAN.pptERGONOMI_KESEHATAN.ppt
ERGONOMI_KESEHATAN.pptrindiMEB
 
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxPPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxjohan113673
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxAbdiMaulanaIlyas1
 
Pendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.pptPendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.pptRianAnjasmoro2
 
Pendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.pptPendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.pptPMSIL2018
 
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).pptAchmadNabhanYaman
 
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfRiza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfSafrizaAhmad2
 
13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptxRestu48
 
Dasar Ergonomi
Dasar ErgonomiDasar Ergonomi
Dasar ErgonomiAl Marson
 
dasar_ergonomi_1.ppt
dasar_ergonomi_1.pptdasar_ergonomi_1.ppt
dasar_ergonomi_1.pptreskirahman1
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.pptmatbewok01
 
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxMODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxnushronali
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaFhia Syahruna
 
Ppt hiperkes
Ppt hiperkesPpt hiperkes
Ppt hiperkesrio246193
 

Similar a ERGONOMI UNTUK KESEHATAN (20)

ERGONOMI_KESEHATAN.ppt
ERGONOMI_KESEHATAN.pptERGONOMI_KESEHATAN.ppt
ERGONOMI_KESEHATAN.ppt
 
ERGONOMI_KESEHATAN.ppt
ERGONOMI_KESEHATAN.pptERGONOMI_KESEHATAN.ppt
ERGONOMI_KESEHATAN.ppt
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptxPPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
PPT ERGONOMI #1 (Konsep Dasar Ergonomi).pptx
 
Presentation1a
Presentation1aPresentation1a
Presentation1a
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
 
Pentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomiPentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomi
 
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptxMATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
 
Pendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.pptPendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.ppt
 
Pendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.pptPendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.ppt
 
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
 
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfRiza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
 
13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx13. ERGONOMI.pptx
13. ERGONOMI.pptx
 
Dasar Ergonomi
Dasar ErgonomiDasar Ergonomi
Dasar Ergonomi
 
dasar_ergonomi_1.ppt
dasar_ergonomi_1.pptdasar_ergonomi_1.ppt
dasar_ergonomi_1.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
 
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxMODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerja
 
Ppt hiperkes
Ppt hiperkesPpt hiperkes
Ppt hiperkes
 

ERGONOMI UNTUK KESEHATAN

  • 1. ERGONOMIERGONOMI KESEHATANKESEHATAN RITA KARTIKA SARI, SKM MKes.RITA KARTIKA SARI, SKM MKes.
  • 2.  Ergonomi berasal dari kata-kata dalamErgonomi berasal dari kata-kata dalam bahasa Yunani yaitu Ergos yang berartibahasa Yunani yaitu Ergos yang berarti kerja dan Nomos yang berarti ilmu,kerja dan Nomos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah dapat diartikansehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajarisebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia denganhubungan antara manusia dengan pekerjaannya.pekerjaannya.
  • 3. Definisi ErgonomiDefinisi Ergonomi  Penerapan ilmu biologi manusia sejalanPenerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapaidengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerja danpenyesuaian bersama antara pekerja dan manusia secara optimum, dengan tujuanmanusia secara optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi danagar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan.kesejahteraan.
  • 4. Tujuan ErgonomiTujuan Ergonomi  Menghindari terjadinya kecelakaan kerjaMenghindari terjadinya kecelakaan kerja  Dalam rangka efisiensi kerjaDalam rangka efisiensi kerja  Untuk kepentingan kesejahteraanUntuk kepentingan kesejahteraan  Pembebanan rendah-hasil besarPembebanan rendah-hasil besar  Penyesuaian alat dan lingkungan kerjaPenyesuaian alat dan lingkungan kerja  Pencegahan sakit dan kecelakaan kerjaPencegahan sakit dan kecelakaan kerja
  • 5. Disiplin Ilmu yg terkait :Disiplin Ilmu yg terkait :  FisiologiFisiologi  AnatomiAnatomi  Kesehatan kerjaKesehatan kerja  Higiene perusahaanHigiene perusahaan  ArsitekArsitek  PsykologiPsykologi  TeknikTeknik  BiometriBiometri  Dan lain-lain.Dan lain-lain.
  • 6. Tenaga Kerja :Tenaga Kerja :  Sektor ModernSektor Modern  Sektor TradisionalSektor Tradisional  Sektor InformalSektor Informal
  • 7. Daftar Periksa ErgonomiDaftar Periksa Ergonomi  Penyimpanan dan penanganan barang /Penyimpanan dan penanganan barang / materialmaterial  Alat-alat / perkakasAlat-alat / perkakas  Faktor keamanan pada mesin produksiFaktor keamanan pada mesin produksi  Penyempurnaan rancangan meja kerjaPenyempurnaan rancangan meja kerja  Pencahayaan di tempat kerjaPencahayaan di tempat kerja  Bangunan dan lingkungan kerjaBangunan dan lingkungan kerja  Bahaya-bahaya lingkungan kerjaBahaya-bahaya lingkungan kerja  Fasilitas umumFasilitas umum  Peralatan pelindung diriPeralatan pelindung diri  Pengaturan pekerjaanPengaturan pekerjaan
  • 8. Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan,Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan, ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan,ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan, yaitu:yaitu: 1. Penyelidikan tentang Display.1. Penyelidikan tentang Display. Display adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikanDisplay adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannyainformasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannya kepada manusia dalam bentuk angka-angka, tanda-tanda, lambangkepada manusia dalam bentuk angka-angka, tanda-tanda, lambang dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk statis,dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk statis, misalnya peta suatu kota dan dapat pula dalam bentuk dinamismisalnya peta suatu kota dan dapat pula dalam bentuk dinamis yang menggambarkan perubahan variabel menurut waktu, misalnyayang menggambarkan perubahan variabel menurut waktu, misalnya speedometer.speedometer. 2. Penyelidikan tentang Kekuatan Fisik Manusia.2. Penyelidikan tentang Kekuatan Fisik Manusia. Dalam hal ini penyelidikan dilakukan terhadap aktivitas-aktivitasDalam hal ini penyelidikan dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas manusia pada saat bekerja dan kemudian dipelajari cara mengukurmanusia pada saat bekerja dan kemudian dipelajari cara mengukur aktivitas-aktivitas tersebut. Penyelidikan ini juga mempelajariaktivitas-aktivitas tersebut. Penyelidikan ini juga mempelajari perancangan obyek serta peralatan yang disesuaikan denganperancangan obyek serta peralatan yang disesuaikan dengan kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.
  • 9. 3. Penyelidikan tentang Ukuran Tempat3. Penyelidikan tentang Ukuran Tempat Kerja.Kerja. Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkanPenyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai denganrancangan tempat kerja yang sesuai dengan dimensi tubuh manusia agar diperoleh tempatdimensi tubuh manusia agar diperoleh tempat kerja yang baik sesuai dengan kemampuan dankerja yang baik sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia.keterbatasan manusia. 4. Penyelidikan tentang Lingkungan Kerja.4. Penyelidikan tentang Lingkungan Kerja. Penyelidikan ini meliputi kondisi lingkungan fisikPenyelidikan ini meliputi kondisi lingkungan fisik tempat kerja dan fasilitas, seperti pengaturantempat kerja dan fasilitas, seperti pengaturan cahaya, kebisingan suara, temperatur, getarancahaya, kebisingan suara, temperatur, getaran dan lain-lain yang dianggap mempengaruhidan lain-lain yang dianggap mempengaruhi tingkah laku manusia.tingkah laku manusia.
  • 10. Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yangPengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir.secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut: 1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalammeneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian inisuatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja yangadalah untuk perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi yangdapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.dikeluarkan saat bekerja. 2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuhberhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancanganmanusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai denganperalatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan pemakainya.pemakainya.
  • 11. 3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme tubuh dalamberhubungan dengan mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan ototmelakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja dan sebagainyamanusia dalam bekerja dan sebagainya 4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baikkaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya. 5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaanberkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lainterhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya.sebagainya.
  • 12. Asuransi Tenaga KerjaAsuransi Tenaga Kerja  Membicarakan aspek hukum tentangMembicarakan aspek hukum tentang kesehatan kerja pada masa kini haruskesehatan kerja pada masa kini harus diketahui pula tentang program Asuransidiketahui pula tentang program Asuransi Tenaga Kerja (Astek).Tenaga Kerja (Astek).  Program ini sangat penting untuk tenagaProgram ini sangat penting untuk tenaga kerja yang bukan pegawai negeri sipil dankerja yang bukan pegawai negeri sipil dan anggota ABRI.anggota ABRI.
  • 13.  Program ini dilaksanakan berdasarkanProgram ini dilaksanakan berdasarkan pengalaman banyaknya korban yang terjadipengalaman banyaknya korban yang terjadi akibat kecelakaan kerja yang mendatangkanakibat kecelakaan kerja yang mendatangkan kerugian baik jasmani maupun rohani. Karenakerugian baik jasmani maupun rohani. Karena itu, pemerintah membuat satu jaminan sosialitu, pemerintah membuat satu jaminan sosial bagi pekerja yang dapat kecelakaan pada waktubagi pekerja yang dapat kecelakaan pada waktu melakukan pckcrjaan di suatu perusahaan.melakukan pckcrjaan di suatu perusahaan.  Jaminan sosial ini bertujuan memberikanJaminan sosial ini bertujuan memberikan perlindungan terhadap risiko sosial ekonomiperlindungan terhadap risiko sosial ekonomi yang menimpa peketja.yang menimpa peketja.  Ketentuan pokok mengenai jaminan sosial iniKetentuan pokok mengenai jaminan sosial ini diatur dalam Undang-undang Nο. 14 tahundiatur dalam Undang-undang Nο. 14 tahun 1969.1969.
  • 14.  Salah satu dari jaminan ini adalah program Astek.Salah satu dari jaminan ini adalah program Astek. Menunit Peraturan Pemerintah RI Nο. 33 tahun 1977Menunit Peraturan Pemerintah RI Nο. 33 tahun 1977 tentang Astek.tentang Astek.  programnya adalah berupa Asuransi Kecelakaan Kerja,programnya adalah berupa Asuransi Kecelakaan Kerja, Asuransi Tabungan Hari Tua dan Asuransi Kematian.Asuransi Tabungan Hari Tua dan Asuransi Kematian. Dalam pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah iniDalam pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah ini dijelaskan bahwa setiap perusahaan wajibdijelaskan bahwa setiap perusahaan wajib menyelenggarakan program Astek. Dengan demikian,menyelenggarakan program Astek. Dengan demikian, program ini akan memberikan jaminan terhadapprogram ini akan memberikan jaminan terhadap kecelakaan, penyakit atau kematian yang timbul dankecelakaan, penyakit atau kematian yang timbul dan dengan hubungan kerja.dengan hubungan kerja.
  • 15.  Undang-undang kesehatan kerja telah menjadiUndang-undang kesehatan kerja telah menjadi perhatian pemerintah sejak berdirinya negaraperhatian pemerintah sejak berdirinya negara Republik Indonesia. Pemerintah merasa perluRepublik Indonesia. Pemerintah merasa perlu merumuskan suatu kebijakan umum yangmerumuskan suatu kebijakan umum yang mengatur kesejahteraan pekerja denganmengatur kesejahteraan pekerja dengan mengeluarkan perundang-undangan yangmengeluarkan perundang-undangan yang mengatur dan melindungi kesejaliteraan pekerja.mengatur dan melindungi kesejaliteraan pekerja.  Di antara beberapa undang-undang yangDi antara beberapa undang-undang yang pernah dibuat adalah:pernah dibuat adalah: A.Undang-undang Kerja (1948-1951)A.Undang-undang Kerja (1948-1951) Peraturan Pemerintah Nο. 1 tahun 1951Peraturan Pemerintah Nο. 1 tahun 1951 mengatur tentang jam kerja, cuti tahunan, cutimengatur tentang jam kerja, cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti haid bagi pekerja wanita,melahirkan, cuti haid bagi pekerja wanita, peraturan tentang kerja bagi anak. orang muda,peraturan tentang kerja bagi anak. orang muda, wanita, persyaratan tempat kerja, dan lain-lain.wanita, persyaratan tempat kerja, dan lain-lain.
  • 16. B. Undang-undang Kecelakaan diumumkanB. Undang-undang Kecelakaan diumumkan tahun 1947tahun 1947 DinyatakanDinyatakan berlaku tahun 1951. Undang-undang kecelakaan iniberlaku tahun 1951. Undang-undang kecelakaan ini disebut juga Undang-undang Kompensasi Pekerja (Workmendisebut juga Undang-undang Kompensasi Pekerja (Workmen Compensation Law) mengatur tentang penggantian kerugianCompensation Law) mengatur tentang penggantian kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibatkepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.kerja.  Beberapa pasal yang patut diketahuiBeberapa pasal yang patut diketahui antara lain adalah:antara lain adalah: 1. Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan1. Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan berkewajiban membayar ganti rugi kepada buruh yang mendapatberkewajiban membayar ganti rugi kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaankecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan itu.itu. 2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai kecelakaan.kecelakaan. 3. Jikalau buruh meninggal dunia akibat kecelakaan yang demikian3. Jikalau buruh meninggal dunia akibat kecelakaan yang demikian itu, kewajiban membayar kerugian itu berlaku terhadap keluargaitu, kewajiban membayar kerugian itu berlaku terhadap keluarga yang ditinggalkannya.yang ditinggalkannya. 4. Dan seterusnya.4. Dan seterusnya.
  • 17. C. Undang-undang KeselamatanC. Undang-undang Keselamatan Kerja tahun 1970.Kerja tahun 1970. Undang-undang iniUndang-undang ini berisi ketentuan umumberisi ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengantentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat,industrialisasi,perkembangan masyarakat,industrialisasi, teknik, dan teknologi dalam rangka pembinaanteknik, dan teknologi dalam rangka pembinaan norma keselamatan kerja.norma keselamatan kerja.  Dalam Undang-undang Keselamatan kerja iniDalam Undang-undang Keselamatan kerja ini diatur tentang keselamatan kerja di segaladiatur tentang keselamatan kerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, ditempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udarapermukaan air, di dalam air, maupun di udara dalam wilayah hukum Indonesia.dalam wilayah hukum Indonesia.
  • 18.  Dalam Undang-undangDalam Undang-undang Keselamatan Kerja ini jugaKeselamatan Kerja ini juga dicantumkan hak dan kewajibandicantumkan hak dan kewajiban tenaga kerja, yaitu:tenaga kerja, yaitu: 1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja.pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja. 2. Memakai alat perlindungan dirinya yang diwajibkan.2. Memakai alat perlindungan dirinya yang diwajibkan. 3. Memenuhi dan menaati semua syarat keselamatan3. Memenuhi dan menaati semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.dan kesehatan kerja yang diwajibkan. 4. Meminta kepada Pengurus agar dilaksanakan semua4. Meminta kepada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yangsyarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.diwajibkan. 5. Menyatakan keberatan kerja pada keadaan dengan5. Menyatakan keberatan kerja pada keadaan dengan syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alatsyarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat perlindungan yang diwajibkan diragukan olehnya kecualiperlindungan yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawaidalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapatpengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.dipertanggungjawabkan.
  • 19. D. Ketentuan hukum mengenai kesehatan kerjaD. Ketentuan hukum mengenai kesehatan kerja juga terdapat dalam UU Kesehatan. Pasal 23juga terdapat dalam UU Kesehatan. Pasal 23 Undang-undang Kesehatan ini menyatakan:Undang-undang Kesehatan ini menyatakan: 1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.produktivitas kerja yang optimal. 2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja. 3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja 4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.dalam ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.  Pada pasal ini diatur agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehatPada pasal ini diatur agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnyatanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal. Diingatkanuntuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal. Diingatkan dalam pasal ini bahwa kesehatan kerja meliputi pelayanandalam pasal ini bahwa kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat-syaratkesehatan kerja,pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat-syarat kesehatan. Dengan demikian,upaya kesehatan kerja padakesehatan. Dengan demikian,upaya kesehatan kerja pada hakikatnya merupakan penyerasian kapasitas kerja,beban kerja danhakikatnya merupakan penyerasian kapasitas kerja,beban kerja dan lingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayananlingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan jaminankesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan jaminan sosial tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatansosial tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,dankesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,dan pemulihan kesehatan.pemulihan kesehatan.
  • 20.  Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatanSyarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatan pekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenispekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenis pekerjaannya, persyaratan bahan baku,peralatan, danpekerjaannya, persyaratan bahan baku,peralatan, dan proses kerja serta persyaratan tempat atau lingkunganproses kerja serta persyaratan tempat atau lingkungan kerja.kerja.  Yang dimaksud dengan tempat kerja di sini adalahYang dimaksud dengan tempat kerja di sini adalah tempat kerja yang terbuka atau tertutup, bergerak atautempat kerja yang terbuka atau tertutup, bergerak atau tidak bergerak yang dipergunakan untuk memproduksitidak bergerak yang dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa oleh satu atau beberapa orang pekerja.barang atau jasa oleh satu atau beberapa orang pekerja. Dalam pasal ini ditegaskan bahwa yang wajibDalam pasal ini ditegaskan bahwa yang wajib menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat yangmenyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat yang mempunyai risiko bahaya kesehatan atau mudahmempunyai risiko bahaya kesehatan atau mudah terjangkit penyakit atau yang mempunyai karyawan lebihterjangkit penyakit atau yang mempunyai karyawan lebih dari 10 orang.dari 10 orang.
  • 21.  Sanksi hukum bagi yang melanggar ketentuanSanksi hukum bagi yang melanggar ketentuan tentang kesehatan kerja, diatur dalam pasaltentang kesehatan kerja, diatur dalam pasal yang sama dengan sanksi hukum padayang sama dengan sanksi hukum pada pelanggaran kesehatan lingkungan. Untukpelanggaran kesehatan lingkungan. Untuk Kesehatan pasal 94 berbunyi:Kesehatan pasal 94 berbunyi:  ““Barang siapa yang menyelenggarakan tempatBarang siapa yang menyelenggarakan tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan dipidanakerja yang tidak memenuhi ketentuan dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahundengan pidana kurungan paling lama satu tahun dan atau pidana denda paling banyak lima belasdan atau pidana denda paling banyak lima belas juta”.juta”.
  • 22. Kelelahan Kerja / OccupationalKelelahan Kerja / Occupational FatiqueFatique  Kelelahan adalah suatu mekanismeKelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindarperlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehinggadari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilahterjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisikelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu,yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepadatetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunankehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.
  • 23.  Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahanTerdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum.otot dan kelelahan umum.  Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atauKelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot.perasaan nyeri pada otot.  kelelahan umum ditandai dengan berkurangnyakelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan olehkemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton),monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaanintensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, statuslingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan gizi.kesehatan, dan gizi.
  • 24.  Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi diPengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh manusia dan menimbulkandalam tubuh manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkanperasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).  Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahatKelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahanuntuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuktidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuk terus bekerja, maka kelelahan akan semakinterus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi produktivitasparah dan dapat mengurangi produktivitas pekerja. Kelelahan sama halnya denganpekerja. Kelelahan sama halnya dengan keadaan lapar dan haus sebagai suatukeadaan lapar dan haus sebagai suatu mekanisme untuk mendukung kehidupan.mekanisme untuk mendukung kehidupan.
  • 25.  Di samping kelelahan otot dan kelelahan umum,Di samping kelelahan otot dan kelelahan umum, Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan keGrandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan ke dalam 7 bagian yaitu:dalam 7 bagian yaitu:  Kelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mataKelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mata  Kelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat bebanKelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat beban fisik yang berlebihanfisik yang berlebihan  Kelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan olehKelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan mental atau intelektualpekerjaan mental atau intelektual  Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekananKelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, sepertiberlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, seperti pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilanpada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan  Pekerjaan yang bersifat monotonPekerjaan yang bersifat monoton  Kelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangkaKelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka panjangpanjang  Kelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, danKelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, dan memulai periode tidur yang barumemulai periode tidur yang baru
  • 26.  Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentangSampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot, yaitukelelahan otot, yaitu  Teori kimia dan teori syaraf pusat.Teori kimia dan teori syaraf pusat. 1.Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan1.Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energy danadalah akibat berkurangnya cadangan energy dan meningkatnya sisa metabolism sebagai penyebabmeningkatnya sisa metabolism sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot.hilangnya efisiensi otot.  Suma’mur menyatakan bahwa produktivitas mulaiSuma’mur menyatakan bahwa produktivitas mulai menurun setelah empat jam bekerja terus menerusmenurun setelah empat jam bekerja terus menerus (apapun jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh(apapun jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh menurunnya kadar gula di dalam darah. Itulah sebabnyamenurunnya kadar gula di dalam darah. Itulah sebabnya istirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelahistirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelah empat jam bekerja terus menerus agar pekerjaempat jam bekerja terus menerus agar pekerja memperoleh kesempatan untuk makan dan menambahmemperoleh kesempatan untuk makan dan menambah energy yang diperlukan tubuh untuk bekerja.energy yang diperlukan tubuh untuk bekerja.
  • 27. 2.Teori syaraf pusat menjelaskan bahwa bahwa perubahan2.Teori syaraf pusat menjelaskan bahwa bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahankimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi menyebabkan dihantarkannyakimia yang terjadi menyebabkan dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yangrangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen inidisadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikanmenghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada selgerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel syaraf menjadi berkurang dan menyebabkansyaraf menjadi berkurang dan menyebabkan menurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi ototmenurunnya kekuatan dan kecepatan kontraksi otot serta gerakan atas perintah menjadi lambat. Sehinggaserta gerakan atas perintah menjadi lambat. Sehingga semakin lambat gerakan seseorang menunjukkansemakin lambat gerakan seseorang menunjukkan semakin lelah kondisi seseorang.semakin lelah kondisi seseorang.
  • 28.  Pengukuran KelelahanPengukuran Kelelahan Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukurSampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran-tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran- pengukuran yang dilakukan oleh penelitipengukuran yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya hanya berupa indikator yangsebelumnya hanya berupa indikator yang menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja.menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja. Grandjean (1993) dalam Tarwaka et al (2004)Grandjean (1993) dalam Tarwaka et al (2004) mengelompokkan metode pengukuran kelelahanmengelompokkan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok, yaitu:dalam beberapa kelompok, yaitu:  Kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukanKualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan  Uji psikomotorUji psikomotor  Uji hilangnya kelipan (Uji hilangnya kelipan (flicker-fusion testflicker-fusion test))  Perasaan kelelahan secara subjektifPerasaan kelelahan secara subjektif  Uji mentalUji mental