SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
DETERMINAN

  HASIL DEKOMPOSISI DENGAN CARA CROUT

       PADA MATRIKS BUJUR SANGKAR




                   DISUSUN OLEH:

                  NILA FITRIANA

                   NIM: 09221044




       DOSEN PEMBIMBING: HARTATIANA, M.Pd.

            DOSEN PENANGGUNG JAWAB:

        AGUSTIANY DUMEVA PUTERI, S.Si. M.Si.




               FAKULTAS TARBIYAH

            PRODI TADRIS MATEMATIKA 1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

                TAHUN AJARAN 2012
BAB 1

                         PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
         Matematika merupakan ilmu yang pasti dan konkret, artinya
  matematika menjadi ilmu real yang dapat diaplikasikan secara langsung
  dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk. Bahkan tanpa
  disadari bahwa ilmu matematika sering diterapkan untuk menyelesaikan
  masalah kehidupan. Sehingga matematika merupakan ilmu yang benar-
  benar menyatu dalam kehidupan sehari-hari dan mutlak dibutuhkan oleh
  setiap manusia, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk berinteraksi
  dengan sesama manusia.
         Pada dasarnya ilmu matematika juga digunakan dalam mempelajari
  ilmu apapun, termasuk dalam ilmu kedokteran, mesin, dan tekhnologi
  lainnya. Namun ada beberapa cara agar penyelesaian masalah yang ada
  dalam setiap kajian ilmu yang digunakan khususnya pada ilmu matematika
  yang dipakai oleh semua sumber ilmu, bahkan menjadi dasarnya ilmu
  pengetahuan yang diterapkan dari TK sampai perguruan tinggi, menjadi
  cara yang lebih mudah dan mencari cara termudah dan gampang namun
  hasilnya pun tetap benar dan tidak menyalahi aturan dalam konsep
  matematika. Hendaknya cara terbaik dan termudah        itulah yang kita
  harapkan di dalam menyelesaikan sebuah masalah apapun.
         Dalam Matriks, banyak permasalahan yang harus diselesaikan
  untuk mencari hasil nilainya, seperti menyelesaikan penjumlahan matriks,
  pengurangan matrik, perkalian matriks, transpose matriks, invers matrik
  dan determinan matriks, dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut,
  banyak cara yang dapat digunakan untuk mencari hasil nilainya, seperti
  dalam menyelesaikan determinan matriks, ada beberapa cara /metode yang
  dapat digunakan dalam menentukan nilai determinan matriksnya, agar
  lebih mudah dalam mencari atau menyelesaikan determinan suatu matriks,
metode dekomposisi matriks dapat digunakan untuk mencari atau
   menyelesaikan nilai dari determinan matriks secara lebih mudah.
           Judul determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada
   matriks bujur sangkar diambil karena metode ini adalah salah satu cara
   untuk menentukan nilai hasil determinan suatu matriks, adapun beberapa
   metode yang telah ada dalam menentukan hasil determian suatu matriks,
   namun cara tersebut tidak kurang cocok dan masih terlalu sempit dalam
   menentukan nilai hasil determinan matrik pada matriks bujur sangkar
   dibandingkan dengan metode dekomposisi dengan menggunakan cara
   crout ini.
   Dengan menggunakan metode dekomposisi matriks dengan cara crout
   akan lebih mudah dan cara terpendek dalam menentukan hasil determinan
   suatu matriks.


B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana metode dekomposisi matriks dengan menggunakan cara Crout
   dalam menentukan determinan matriks dan dapat digunakan oleh semua
   jenis matriks?
2. Bagaimana metode dekomposisi matriks dengan menggunakan cara Crout
   dalam menentukan determinan dari matriks bujur sangkar menjadi cara
   yang mudah?


C. BATASAN MASALAH

   Dalam mencari nilai hasil determinan dengan menggunakan           metode
dekomposisi matriks dengan cara Crout ini hanya dapat terdefinisi pada
matriks bujur sangkar atau matriks kuadrat.


D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui metode dekomposisi matriks dengan menggunakan cara
   Crout, apakah menentukan determinan suatu matriks dapat digunakan oleh
   semua jenis matriks atau tidak.
2. Untuk mengetahui cara-cara termudah dalam menyelesaikan dan
   menentukan nilai determinan suatu matriks dan dapat lebih cepat dalam
   mencari nilai determinannya.


E. MANFAAT
1. Bagi Pembahas
          Manfaat bagi pembahas materi tentang determinan matriks hasil
   dekomposisi cara crout pada matriks bujur sagkar ini yaitu, dapat
   menambah pengetahuan yang mengenai beberapa cara atau metode yang
   dapat digunakan dalam menentukan determinan dari matriks bujur
   sangkar. dengan menggunakan metode dekomposisi matriks cara crout
   dalam menentukan determinan,metode ini adalah cara yang lebih mudah,
   cepat, dan gampang dalam menentukan nilai dari determinan suatu
   matriks.
2. Bagi Pembaca
          Manfaat    bagi   pembaca   yaitu,   dapat   menjadikan   metode
   dekomposisi matriks dengan cara crout sebagai cara yang paling mudah
   dalam menentukan nilai determinan dari suatu matriks.
BAB II
                                   PEMBAHASAN
   a. Matriks

Definisi Matriks

         Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara khusus
dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk empat persegi panjang atau
bujur sangkar yang ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) atau [ ].matriks
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk:




dimana




   b. Matriks Bujur Sangkar
         Matriks bujur sangkar adalah suatu matriks yang banyaknya baris sama
         dengan banyaknya kolom, yang dinyatakan dengan              , dimana m = n ,
         dapat ditulis dengan             n x n,   Matriks berordo n x n disebut juga

matriks bujur sangkar ordo n.
Matriks yang mempunyai m baris dan n kolom dinyatakan dengan:



                                      dimana m=n, Maka:
Elemen-elemen matriks bujur sangkar:
                       disebut element diagonal utama, sedangkan
                             disebut element diagonal kedua.
Dalam hal ini hanya matriks bujur sangkar yang mempunyai elemen diagonal
utama dan elemen diagonal kedua.
Contoh:




     c. Dekomposisi Matriks

Definisi Dekomposisi

Dekomposisi matriks adalah mengurai matriks dalam bentuk penjumlahan atau
perkalian beberapa matriks. Dalam hal ini, apabila beberapa matriks hasil
dekomposisi tersebut dijumlahkan atau dikalikan, maka akan kembali lagi pada
bentuk matriks asalnya. Ada beberapa metode dalam mendekomposisikan suatu
matriks, diantaranya adalah metode crout.

Definisi Dekomposisi Matriks

          Dekomposisi Matriks adalah transformasi atau modifikasi dari suatu
matriks menjadi matriks segitiga bawah (L) dan/atau matriks segitiga atas (U).

jika A merupakan matriks bujur sangkar, matriks A dapat didekomposisi menjadi
LU, L, atau U.



A=
1. A=LU




dimana:



          L=




   2. A=L




   3. A=U



Dalam mendekomposisi suatu matriks menjadi matriks segitiga bawah (L) dan
atau matriks segitiga atas (U) dapat menggunakan empat metode yaitu: Metode
Crout, Doolittle, Cholesky, dan Eliminasi Gauss.

   d. Metode Crout

         Metode Crout mendekomposisi suatu matriks untuk memperoleh elemen
diagonal utama matriks segitiga atas (U) bernilai satu dan elemen lainnya bernilai
bebas.
e. Determinan Matriks

Definisi Determinan
Determinan adalah susunan bilangan atau simbol yang berbentuk bujur sangkar
dan disajikan di antara dua garis tegak. Determinan sebagai satu kesatuan yang
mewakili suatu nilai dari matriks yang diberikan. Determinan matriks A
dinotasikan dengan       atau det (A).
.Jika diketahui matriks bujur sangkar A yang berordo 2 x 2



Maka determinan matriks A didefinisikan sebagai hasil kali elemenelemen yang
berada di diagonal dari kiri atas ke kanan dikurangi dengan hasil kali elemen-
elemen yang berada di diagonal dari kanan atas ke kiri bawah. Secara matematis
bisa ditulis sebagai berikut:



Contoh:
Tentukan determinan matriks A berikut:



Penyelesaian:




Definisi Determinan Matriks

       Determinan Matriks adalah bilangan tunggal yang diperoleh dari semua
permutasi       elemen matriks bujur sangkar. jika subskrip permutasi elemen
matriks adalah genap (inversi genap) diberi tanda (+) sebaliknya jika subskrip
permutasi elemen matriks adalah ganjil (inverse ganjil) diberi tanda (-). Inversi
terjadi jika bilangan yang lebih besar mendahului bilanga yang lebih kecil dalam
urutan subskrip permutasi elemen matriks.
Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujur sangkar (matriks
kuadrat).

Notasi determinan matriks A:

det(A)= |A| atau det A= |A|

Jika deketahui matriks A:




Maka determinan dari matriks A:




atau




Ada beberapa metode untuk menentukan determinan dari matriks bujur sangkar,
salah satunya yaitu Metode dekomposisi matriks.

Sifat-sifat Determinan
1)   Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan.
     Jadi,
2)   Jika semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, determinan
     matriks itu sama dengan nol.
3)   Jika semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, kecuali satu unsur,
     determinannya sama dengan hasil kali unsur itu dengan kofaktornya.
4)   Pertukaran dua baris atau dua kolom sembarang akan mengubah tanda
     determinan.
5)   Jika semua unsur dalam suatu baris (atau kolom) dikalikan dengan sebuah
     bilangan, determinannya juga dikalikan dengan bilangan itu.
6)   Jika dua baris (atau kolom) sama atau sebanding, determinannya sama
     dengan nol.
7)   Jika setiap unsur dalam suatu baris (atau kolom) sebuah determinan
     merupakan jumlah dua suku, determinannya dapat dinyatakan sebagai jumlah
     dua determinan yang berukuran sama.
8)   Jika kita mengalikan unsur-unsur suatu baris (atau kolom) dengan sebuah
     bilangan kemudian dijumlahkan dengan unsur-unsur yang bersesuaian
     dengan suatu baris (atau kolom) yang lain, nilai determinannya tetap.
9)   Jika A dan B dua matriks bujur sangkar yang berukuran sama, maka


10) Jumlah dari hasil kali unsur-unsur dalam suatu baris (atau kolom) dengan
     kofaktor-kofaktornya dari baris (atau kolom) lainnya adalah nol. Secara
     matematis,
                       atau                   , jika
     Jika      , hasilnya sama dengan


     f. Determinan Matriks Hasil Dekomposisi Cara Crout

Menentukan determinan suatu matriks dengan cara matriks tersebut terlebih
dahulu didekomposisi menggunakan metode Crout ( Elemen diagonal matriks L
adalah 1).
Determinan matriks A:

det A=                                             indeks baris

atau

det A=                         , i= indeks baris

contoh:

     1. Tentukan determinan matriks berikut:




A=


Solusi:




Tahap 1:




Tahap 2:
Tahap 3:




Tahap 4:




Tahap 5:
=               .



Det A = (                          ( 1) =

     2. Tentukan determinan matriks berikut:


B=


Solusi:




Tahap 1:




Tahap 2:




Tahap 3:
Tahap 4:




Tahap 5:




               =      .


Det B = (




Contoh matriks 4x4:




A=
Tahap 1:




Tahap 2:




Tahap 3:
Tahap 4:




Tahap 5:
Tahap 6:




Tahap 7:




Det A =
PENUTUP
A. Kesimpulan
           Berdasarkan adanya beberapa cara atau metode dalam menentukan
   nilai hasil determinan suatu matriks, maka dapat disimpulkan bahwa
   metode dekomposisi dengan menggunakan cara crout adalah cara
   termudah dalam menentukan nilai hasil determinan dari suatu matriks.
   Jenis matriks yang dapat diselesaikan dalam determinan suatu matriks
   hanya terdefinisi pada matriks bujur sangkar saja, karena dalam
   menyelesaikan determinan suatu matriks hanya berlaku pada matriks yang
   berordo sama atau dapat disebut dengan matriks pangkat dan bujur
   sangkar.


B. Saran
           Dari hasil pembahasan pada materi determinan dan cara untuk
   menentukan determinan matriks hasil dekomposisi dengan menggunakan
   cara crout pada matriks bujur sangkar ini, ada baiknya jika pembaca dapat
   lebih menggunakannya dalam menentukan nilai dari hasil determinan.
   Karena dengan menggunakan cara crout penyelasaiannya lebih cepat dan
   mudah untuk dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard, Aljabar Linier Elementer, Jakarta: Erlangga, 1991.

Ruminta, Matriks Persamaan Linier dan Pemrograman Linier, Bandung:
         Rekayasa Sains, 2009.
Choiron,Mochammad,Agus,ST.,MT.http://mesin.brawijaya.ac.id/diktat_ajar/data/01_e
           _bab3_anum.pdf,Persamaan Aljabar linier serentak.

http://p4tkmatematika.org/downloads/smk/Matriks.pdf
DETERMINAN HASIL DEKOMPOSISI DENGAN CARA CROUT
                        PADA MATRIKS BUJUR SANGKAR


                                      Nila Fitriana1


                                        ABSTRAK
       Determinan adalah susunan bilangan atau simbol yang berbentuk bujur
sangkar dan disajikan di antara dua garis tegak. Determinan sebagai satu kesatuan
yang mewakili suatu nilai dari matriks yang diberikan. Determinan Matriks adalah
bilangan tunggal yang diperoleh dari semua permutasi        elemen matriks bujur
sangkar. Dekomposisi matriks adalah mengurai matriks dalam bentuk
penjumlahan atau perkalian beberapa matriks. Dalam hal ini, apabila beberapa
matriks hasil dekomposisi tersebut dijumlahkan atau dikalikan, maka akan
kembali lagi pada bentuk matriks asalnya. Ada beberapa metode dalam
mendekomposisikan suatu matriks, diantaranya adalah metode crout. Penyelesaian
determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar dapat
disusun secara bertahap melalui beberapa langkah dan memudahkan cara dalam
menentukan hasil determinannya. Metode Crout mendekomposisi suatu matriks
untuk memperoleh elemen diagonal utama matriks segitiga atas (U) bernilai satu
dan elemen lainnya bernilai bebas.
Kata kunci: Dekomposisi, Segitiga Atas, Metode Crout.




1
    Mahasiswa Tadris Matematika 01 Angkatan 2009 IAIN Raden Fatah Palembang

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Kannal Bakti Pakinde
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi ParameterDian Arisona
 
Integral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentuIntegral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentuAna Sugiyarti
 

La actualidad más candente (20)

Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementer
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 
Integral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentuIntegral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentu
 

Destacado

Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiBAIDILAH Baidilah
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelNur Fadzri
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIEROng Lukman
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussLitami
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierahmad puji ardi
 
Suara Merdeka 23 Februari 2014
Suara Merdeka 23 Februari 2014Suara Merdeka 23 Februari 2014
Suara Merdeka 23 Februari 2014hastapurnama
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Arin Ayundhita
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANOng Lukman
 
Contoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalContoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalNida Shafiyanti
 
Definisi & Peranan Pengangkutan
Definisi & Peranan PengangkutanDefinisi & Peranan Pengangkutan
Definisi & Peranan PengangkutanFilzah Omar
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Tri Jayanti
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IMukhrizal Effendi
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Matematika kelas x MATRIKS
Matematika kelas x MATRIKSMatematika kelas x MATRIKS
Matematika kelas x MATRIKSIrenea NP
 
Contoh soalan dan jawapan Algebra
Contoh soalan dan jawapan AlgebraContoh soalan dan jawapan Algebra
Contoh soalan dan jawapan Algebrafarisiman0821
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanradar radius
 

Destacado (20)

Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisi
 
Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
 
Suara Merdeka 23 Februari 2014
Suara Merdeka 23 Februari 2014Suara Merdeka 23 Februari 2014
Suara Merdeka 23 Februari 2014
 
Uas b. indonesia
Uas b. indonesiaUas b. indonesia
Uas b. indonesia
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
Contoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normalContoh bukan subgrup normal
Contoh bukan subgrup normal
 
Definisi & Peranan Pengangkutan
Definisi & Peranan PengangkutanDefinisi & Peranan Pengangkutan
Definisi & Peranan Pengangkutan
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Matematika kelas x MATRIKS
Matematika kelas x MATRIKSMatematika kelas x MATRIKS
Matematika kelas x MATRIKS
 
Contoh soalan dan jawapan Algebra
Contoh soalan dan jawapan AlgebraContoh soalan dan jawapan Algebra
Contoh soalan dan jawapan Algebra
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinan
 

Similar a Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar

Matriks X
Matriks XMatriks X
Matriks XKet Ket
 
Matriks Matematika Wajib
Matriks Matematika WajibMatriks Matematika Wajib
Matriks Matematika Wajibizzulislam_id
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfLusiIrawati1
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfLusiIrawati1
 
Bahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelas
Bahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelasBahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelas
Bahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelasnicosilaban80
 
394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx
394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx
394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptxnicosilaban80
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxNawazzZz
 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriksIka Deavy
 
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptxHusnulHifzhi
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerFela Aziiza
 
Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix
Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix
Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix rahmat dwicky
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarAZLAN ANDARU
 

Similar a Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar (20)

Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
 
Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matriks X
Matriks XMatriks X
Matriks X
 
Matriks Matematika Wajib
Matriks Matematika WajibMatriks Matematika Wajib
Matriks Matematika Wajib
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Bahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelas
Bahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelasBahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelas
Bahan-Ajar-Matriks.pptx kelas xl di kelas
 
394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx
394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx
394792756-Ppt-Bahan-Ajar-Matrikbbbs.pptx
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
 
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
 
Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix
Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix
Matrix dan Operasi Penjumlahan Matrix
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
 
Materi Matriks
Materi MatriksMateri Matriks
Materi Matriks
 

Más de BAIDILAH Baidilah

Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisBAIDILAH Baidilah
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...BAIDILAH Baidilah
 
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...BAIDILAH Baidilah
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganBAIDILAH Baidilah
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anBAIDILAH Baidilah
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinBAIDILAH Baidilah
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhBAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfBAIDILAH Baidilah
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalBAIDILAH Baidilah
 

Más de BAIDILAH Baidilah (20)

Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallis
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
 
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat dengan
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’an
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsi
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposal
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposal
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Zelmi bai
Zelmi baiZelmi bai
Zelmi bai
 

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar

  • 1. DETERMINAN HASIL DEKOMPOSISI DENGAN CARA CROUT PADA MATRIKS BUJUR SANGKAR DISUSUN OLEH: NILA FITRIANA NIM: 09221044 DOSEN PEMBIMBING: HARTATIANA, M.Pd. DOSEN PENANGGUNG JAWAB: AGUSTIANY DUMEVA PUTERI, S.Si. M.Si. FAKULTAS TARBIYAH PRODI TADRIS MATEMATIKA 1 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN AJARAN 2012
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Matematika merupakan ilmu yang pasti dan konkret, artinya matematika menjadi ilmu real yang dapat diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk. Bahkan tanpa disadari bahwa ilmu matematika sering diterapkan untuk menyelesaikan masalah kehidupan. Sehingga matematika merupakan ilmu yang benar- benar menyatu dalam kehidupan sehari-hari dan mutlak dibutuhkan oleh setiap manusia, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk berinteraksi dengan sesama manusia. Pada dasarnya ilmu matematika juga digunakan dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk dalam ilmu kedokteran, mesin, dan tekhnologi lainnya. Namun ada beberapa cara agar penyelesaian masalah yang ada dalam setiap kajian ilmu yang digunakan khususnya pada ilmu matematika yang dipakai oleh semua sumber ilmu, bahkan menjadi dasarnya ilmu pengetahuan yang diterapkan dari TK sampai perguruan tinggi, menjadi cara yang lebih mudah dan mencari cara termudah dan gampang namun hasilnya pun tetap benar dan tidak menyalahi aturan dalam konsep matematika. Hendaknya cara terbaik dan termudah itulah yang kita harapkan di dalam menyelesaikan sebuah masalah apapun. Dalam Matriks, banyak permasalahan yang harus diselesaikan untuk mencari hasil nilainya, seperti menyelesaikan penjumlahan matriks, pengurangan matrik, perkalian matriks, transpose matriks, invers matrik dan determinan matriks, dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut, banyak cara yang dapat digunakan untuk mencari hasil nilainya, seperti dalam menyelesaikan determinan matriks, ada beberapa cara /metode yang dapat digunakan dalam menentukan nilai determinan matriksnya, agar lebih mudah dalam mencari atau menyelesaikan determinan suatu matriks,
  • 3. metode dekomposisi matriks dapat digunakan untuk mencari atau menyelesaikan nilai dari determinan matriks secara lebih mudah. Judul determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar diambil karena metode ini adalah salah satu cara untuk menentukan nilai hasil determinan suatu matriks, adapun beberapa metode yang telah ada dalam menentukan hasil determian suatu matriks, namun cara tersebut tidak kurang cocok dan masih terlalu sempit dalam menentukan nilai hasil determinan matrik pada matriks bujur sangkar dibandingkan dengan metode dekomposisi dengan menggunakan cara crout ini. Dengan menggunakan metode dekomposisi matriks dengan cara crout akan lebih mudah dan cara terpendek dalam menentukan hasil determinan suatu matriks. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana metode dekomposisi matriks dengan menggunakan cara Crout dalam menentukan determinan matriks dan dapat digunakan oleh semua jenis matriks? 2. Bagaimana metode dekomposisi matriks dengan menggunakan cara Crout dalam menentukan determinan dari matriks bujur sangkar menjadi cara yang mudah? C. BATASAN MASALAH Dalam mencari nilai hasil determinan dengan menggunakan metode dekomposisi matriks dengan cara Crout ini hanya dapat terdefinisi pada matriks bujur sangkar atau matriks kuadrat. D. TUJUAN
  • 4. 1. Untuk mengetahui metode dekomposisi matriks dengan menggunakan cara Crout, apakah menentukan determinan suatu matriks dapat digunakan oleh semua jenis matriks atau tidak. 2. Untuk mengetahui cara-cara termudah dalam menyelesaikan dan menentukan nilai determinan suatu matriks dan dapat lebih cepat dalam mencari nilai determinannya. E. MANFAAT 1. Bagi Pembahas Manfaat bagi pembahas materi tentang determinan matriks hasil dekomposisi cara crout pada matriks bujur sagkar ini yaitu, dapat menambah pengetahuan yang mengenai beberapa cara atau metode yang dapat digunakan dalam menentukan determinan dari matriks bujur sangkar. dengan menggunakan metode dekomposisi matriks cara crout dalam menentukan determinan,metode ini adalah cara yang lebih mudah, cepat, dan gampang dalam menentukan nilai dari determinan suatu matriks. 2. Bagi Pembaca Manfaat bagi pembaca yaitu, dapat menjadikan metode dekomposisi matriks dengan cara crout sebagai cara yang paling mudah dalam menentukan nilai determinan dari suatu matriks.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN a. Matriks Definisi Matriks Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara khusus dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar yang ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) atau [ ].matriks tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk: dimana b. Matriks Bujur Sangkar Matriks bujur sangkar adalah suatu matriks yang banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom, yang dinyatakan dengan , dimana m = n , dapat ditulis dengan n x n, Matriks berordo n x n disebut juga matriks bujur sangkar ordo n. Matriks yang mempunyai m baris dan n kolom dinyatakan dengan: dimana m=n, Maka:
  • 6. Elemen-elemen matriks bujur sangkar: disebut element diagonal utama, sedangkan disebut element diagonal kedua. Dalam hal ini hanya matriks bujur sangkar yang mempunyai elemen diagonal utama dan elemen diagonal kedua. Contoh: c. Dekomposisi Matriks Definisi Dekomposisi Dekomposisi matriks adalah mengurai matriks dalam bentuk penjumlahan atau perkalian beberapa matriks. Dalam hal ini, apabila beberapa matriks hasil dekomposisi tersebut dijumlahkan atau dikalikan, maka akan kembali lagi pada bentuk matriks asalnya. Ada beberapa metode dalam mendekomposisikan suatu matriks, diantaranya adalah metode crout. Definisi Dekomposisi Matriks Dekomposisi Matriks adalah transformasi atau modifikasi dari suatu matriks menjadi matriks segitiga bawah (L) dan/atau matriks segitiga atas (U). jika A merupakan matriks bujur sangkar, matriks A dapat didekomposisi menjadi LU, L, atau U. A=
  • 7. 1. A=LU dimana: L= 2. A=L 3. A=U Dalam mendekomposisi suatu matriks menjadi matriks segitiga bawah (L) dan atau matriks segitiga atas (U) dapat menggunakan empat metode yaitu: Metode Crout, Doolittle, Cholesky, dan Eliminasi Gauss. d. Metode Crout Metode Crout mendekomposisi suatu matriks untuk memperoleh elemen diagonal utama matriks segitiga atas (U) bernilai satu dan elemen lainnya bernilai bebas.
  • 8. e. Determinan Matriks Definisi Determinan Determinan adalah susunan bilangan atau simbol yang berbentuk bujur sangkar dan disajikan di antara dua garis tegak. Determinan sebagai satu kesatuan yang mewakili suatu nilai dari matriks yang diberikan. Determinan matriks A dinotasikan dengan atau det (A). .Jika diketahui matriks bujur sangkar A yang berordo 2 x 2 Maka determinan matriks A didefinisikan sebagai hasil kali elemenelemen yang berada di diagonal dari kiri atas ke kanan dikurangi dengan hasil kali elemen- elemen yang berada di diagonal dari kanan atas ke kiri bawah. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut: Contoh: Tentukan determinan matriks A berikut: Penyelesaian: Definisi Determinan Matriks Determinan Matriks adalah bilangan tunggal yang diperoleh dari semua permutasi elemen matriks bujur sangkar. jika subskrip permutasi elemen matriks adalah genap (inversi genap) diberi tanda (+) sebaliknya jika subskrip permutasi elemen matriks adalah ganjil (inverse ganjil) diberi tanda (-). Inversi terjadi jika bilangan yang lebih besar mendahului bilanga yang lebih kecil dalam urutan subskrip permutasi elemen matriks.
  • 9. Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujur sangkar (matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A: det(A)= |A| atau det A= |A| Jika deketahui matriks A: Maka determinan dari matriks A: atau Ada beberapa metode untuk menentukan determinan dari matriks bujur sangkar, salah satunya yaitu Metode dekomposisi matriks. Sifat-sifat Determinan
  • 10. 1) Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan. Jadi, 2) Jika semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, determinan matriks itu sama dengan nol. 3) Jika semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, kecuali satu unsur, determinannya sama dengan hasil kali unsur itu dengan kofaktornya. 4) Pertukaran dua baris atau dua kolom sembarang akan mengubah tanda determinan. 5) Jika semua unsur dalam suatu baris (atau kolom) dikalikan dengan sebuah bilangan, determinannya juga dikalikan dengan bilangan itu. 6) Jika dua baris (atau kolom) sama atau sebanding, determinannya sama dengan nol. 7) Jika setiap unsur dalam suatu baris (atau kolom) sebuah determinan merupakan jumlah dua suku, determinannya dapat dinyatakan sebagai jumlah dua determinan yang berukuran sama. 8) Jika kita mengalikan unsur-unsur suatu baris (atau kolom) dengan sebuah bilangan kemudian dijumlahkan dengan unsur-unsur yang bersesuaian dengan suatu baris (atau kolom) yang lain, nilai determinannya tetap. 9) Jika A dan B dua matriks bujur sangkar yang berukuran sama, maka 10) Jumlah dari hasil kali unsur-unsur dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dari baris (atau kolom) lainnya adalah nol. Secara matematis, atau , jika Jika , hasilnya sama dengan f. Determinan Matriks Hasil Dekomposisi Cara Crout Menentukan determinan suatu matriks dengan cara matriks tersebut terlebih dahulu didekomposisi menggunakan metode Crout ( Elemen diagonal matriks L adalah 1).
  • 11. Determinan matriks A: det A= indeks baris atau det A= , i= indeks baris contoh: 1. Tentukan determinan matriks berikut: A= Solusi: Tahap 1: Tahap 2:
  • 13. = . Det A = ( ( 1) = 2. Tentukan determinan matriks berikut: B= Solusi: Tahap 1: Tahap 2: Tahap 3:
  • 14. Tahap 4: Tahap 5: = . Det B = ( Contoh matriks 4x4: A=
  • 18. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan adanya beberapa cara atau metode dalam menentukan nilai hasil determinan suatu matriks, maka dapat disimpulkan bahwa metode dekomposisi dengan menggunakan cara crout adalah cara termudah dalam menentukan nilai hasil determinan dari suatu matriks. Jenis matriks yang dapat diselesaikan dalam determinan suatu matriks hanya terdefinisi pada matriks bujur sangkar saja, karena dalam menyelesaikan determinan suatu matriks hanya berlaku pada matriks yang berordo sama atau dapat disebut dengan matriks pangkat dan bujur sangkar. B. Saran Dari hasil pembahasan pada materi determinan dan cara untuk menentukan determinan matriks hasil dekomposisi dengan menggunakan cara crout pada matriks bujur sangkar ini, ada baiknya jika pembaca dapat lebih menggunakannya dalam menentukan nilai dari hasil determinan. Karena dengan menggunakan cara crout penyelasaiannya lebih cepat dan mudah untuk dipahami.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Anton, Howard, Aljabar Linier Elementer, Jakarta: Erlangga, 1991. Ruminta, Matriks Persamaan Linier dan Pemrograman Linier, Bandung: Rekayasa Sains, 2009. Choiron,Mochammad,Agus,ST.,MT.http://mesin.brawijaya.ac.id/diktat_ajar/data/01_e _bab3_anum.pdf,Persamaan Aljabar linier serentak. http://p4tkmatematika.org/downloads/smk/Matriks.pdf
  • 20. DETERMINAN HASIL DEKOMPOSISI DENGAN CARA CROUT PADA MATRIKS BUJUR SANGKAR Nila Fitriana1 ABSTRAK Determinan adalah susunan bilangan atau simbol yang berbentuk bujur sangkar dan disajikan di antara dua garis tegak. Determinan sebagai satu kesatuan yang mewakili suatu nilai dari matriks yang diberikan. Determinan Matriks adalah bilangan tunggal yang diperoleh dari semua permutasi elemen matriks bujur sangkar. Dekomposisi matriks adalah mengurai matriks dalam bentuk penjumlahan atau perkalian beberapa matriks. Dalam hal ini, apabila beberapa matriks hasil dekomposisi tersebut dijumlahkan atau dikalikan, maka akan kembali lagi pada bentuk matriks asalnya. Ada beberapa metode dalam mendekomposisikan suatu matriks, diantaranya adalah metode crout. Penyelesaian determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar dapat disusun secara bertahap melalui beberapa langkah dan memudahkan cara dalam menentukan hasil determinannya. Metode Crout mendekomposisi suatu matriks untuk memperoleh elemen diagonal utama matriks segitiga atas (U) bernilai satu dan elemen lainnya bernilai bebas. Kata kunci: Dekomposisi, Segitiga Atas, Metode Crout. 1 Mahasiswa Tadris Matematika 01 Angkatan 2009 IAIN Raden Fatah Palembang