2. KANKER GANAS TULANG
• Apa itu kanker ganas tulang ?
• Apa penyebabnya ?
• Bagaimana gejalanya ?
• Bagaimana mendiagnosisnya ?
• Jenis kanker ganas tulang
• Pengobatan kanker ganas tulang
• Apakah bisa disembuhkan ?
• Kapan harus waspada
3. Apa itu kanker ganas tulang ?
• Kanker tulang adalah jenis kanker yang berasal dari tulang atau
menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oleh anak-anak hingga
orang dewasa.
• Kanker tulang terbagi menjadi dua, yaitu kanker tulang primer dan
sekunder.
• Kanker tulang primer berasal dari dalam tulang.
• Kanker tulang sekunder berasal dari bagian tubuh lain yang
menyebar ke tulang-tulang.
• Seluruh tulang di dalam tubuh bisa terserang oleh penyakit ini,
namun sebagian besar terjadi pada tulang kaki dan lengan, terutama
pada daerah lutut, pinggul dan bahu
4. Apa penyebabnya ?
Penyebab pasti kanker tulang belum diketahui, namun kondisi ini diduga
disebabkan oleh adanya perubahan atau mutasi di dalam struktur DNA
pengendali pertumbuhan sel sehingga menjadikannya terus tumbuh di luar
kendali.
Penumpukan sel-sel ini kemudian membentuk tumor yang dapat menyerang
struktur tulang di dekatnya atau bahkan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Faktor Resiko :
• Paparan radiasi tinggi dari suatu pengobatan yang pernah dialami
penderita, misalnya radioterapi.
• Pernah memiliki riwayat suatu jenis kanker mata yang
disebut retinoblastoma saat kecil.
• Menderita sindroma Li-Fraumeni, sebuah kondisi genetika yang langka.
• Menderita penyakit Paget, yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan
melemahnya tulang.
5. Bagaimana gejalanya ?
• Nyeri. Seseorang yang terkena kanker tulang akan merasakan nyeri pada
daerah tulang yang diserang, dan nyeri akan semakin meningkat saat
bergerak. Nyeri biasanya akan dirasakan terus menerus hingga malam hari.
• Pembengkakan. Daerah sekitar tulang yang terkena kanker akan
mengalami pembengkakan dan berwarna kemerahan. Jika pembengkakan
terjadi di tulang yang dekat dengan persendian, maka gerakan akan
menjadi sulit dan terbatas.
• Tulang rapuh. Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi lemah atau
rapuh. Bahkan jika sudah parah, jatuh ringan atau cedera kecil saja bisa
membuat tulang patah.
• Selain itu, ada pula beberapa gejala lain, seperti rasa kebas dan mati rasa
saat kanker di tulang belakang menekan persarafan, muncul benjolan pada
tulang, tubuh terasa lelah, penurunan berat badan, demam di atas suhu
38° C, dan berkeringat terutama pada malam hari.
6.
7. Bagaimana mendiagnosisnya ?
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita kanker tulang, selain
menanyakan tentang gejala-gejala yang dirasakan, dokter perlu melakukan
beberapa tes. Jenis-jenis tes ini di antaranya adalah:
• Biopsi. Selain dapat mendeteksi jenis kanker tulang yang diderita, tes ini
juga dapat menentukan tingkat keparahan dan penyebaran penyakit
tersebut bila ada. Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel
dari tulang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Tes ini dianggap
sebagai cara paling akurat untuk mendiagnosis kanker tulang.
• X-ray. Melalui tes ini dapat diketahui apakah kerusakan tulang yang dialami
oleh pasien disebabkan oleh kanker atau kondisi lainnya (misalnya patah
tulang). Selain kerusakan tulang, pertumbuhan tulang yang tidak wajar
akibat kanker juga dapat terdeteksi melalui X-ray.
8.
9. Bagaimana mendiagnosisnya ?
• Pemindaian tulang. Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sejumlah
bahan radioaktif ke dalam pembuluh vena. Bahan tersebut nantinya akan
diserap oleh tulang. Biasanya tulang yang bermasalah atau tidak normal
akan lebih cepat melakukan penyerapan zat radioaktif dibandingkan tulang
yang normal. Informasi soal tulang yang didapat lewat pemindaian tulang
biasanya lebih rinci daripada yang didapat melalui X-ray.
• MRI scan. Melalui metode ini, tingkat keparahan penyebaran kanker di
dalam tulang dapat diketahui. Dengan dibantu gelombang radio dan
medan magnetik, MRI scan dapat menghasilkan gambar tulang dan
jaringan lunak secara lebih terperinci.
• CT scan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari tahu apakah kanker
tulang telah menyebar, misalnya ke paru-paru. Pemindaian yang
menggunakan rangkaian X-ray dan bantuan komputer ini dapat
menghasilkan gambar bagian tubuh secara terperinci dalam bentuk tiga
dimensi.
10.
11. Jenis kanker tulang
Berdasarkan tempat sel kanker bermula, kanker tulang dibagi menjadi:
1. Osteosarcoma. Kanker tulang ini berkembang di ujung tulang
panjang pada tulang yang sedang aktif pertumbuhannya. Jenis ini
biasanya menyerang tulang kering, paha, dan
lengan. Osteosarcoma bisa diidap siapa saja, namun yang paling
umum adalah laki-laki usia remaja muda dan remaja yang baru
menginjak usia dewasa, yaitu kisaran 10-19 tahun.
2. Chondrosarcoma. Kanker tulang ini berkembang di dalam sel tulang
rawan yang biasa menyerang tulang paha, tulang panggul, tulang
rusuk, tulang belikat, atau tulang lengan bagian atas.
Chondrosarcoma biasa diidap oleh orang-orang yang berusia di atas
40 tahun.
12. Jenis kanker tulang
3. Sarkoma Ewing’s. Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan saraf
yang belum dewasa pada sumsum tulang. Jenis ini biasanya menyerang
tulang paha, tulang kering, dan tulang panggul. Ewing’s sarcoma lebih
sering diidap remaja laki-laki ketimbang orang dewasa, yaitu pada usia 4-
15 tahun.
4. Tumor Sel Raksasa pada Tulang. Meskipun sebagian besar tumor jenis
ini bersifat jinak, beberapa di antaranya dapat bersifat ganas dan
umumnya menyerang tulang di kaki (dekat lutut). Tumor ini jarang
bermetastase ke bagian tubuh lainnya yang jauh, namun sering muncul
kembali meskipun telah dioperasi.
5. Chordoma. Kanker tulang ini seringkali muncul pada dasar tulang
tengkorak atau pada tulang belakang. Biasanya menyerang orang dengan
usia di atas 30 tahun, dan lelaki dua kali lebih rentan terserang dibanding
wanita.
14. Diagnosis yg sulit
• Karena banyaknya jenis dari kanker tulang, dan sedikitnya jumlahnya,
menyebabkan diagnosis kanker tulang sering sulit ditegakkan.
• Perlu kerjasama dan diskusi dari beberapa dokter ahli :
• Orthopaedi Onkologi (ahli bedah kanker tulang)
• Radiologi
• Patologi Anatomi
• Hemato-Onkologi (Ahli kemoterapi)
• Radiasi-Onkologi (Ahli radioterapi)
• Penegakkan diagnosis kanker tulang selalu melalui diskusi
multidisiplin pada pusat pelayanan kanker tulang, salah satunya
adalah RSUD Dr. Soetomo, sebagai rujukan Indonesia timur
15. Pengobatan kanker ganas tulang
• Pilihan pengobatan kanker tulang bergantung kepada tingkat
keparahan kanker, lokasi kanker, dan bahkan jenis kanker itu
sendiri.
• Ada 3 modalitas pengobatan kanker tulang yaitu :
1. Operasi
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
• Ketiga modalitas dapat digunakan semua, atau mungkin hanya salah
satu, tergantung jenis tumor yang ada
16. Operasi
• Operasi pengangkatan tumor
• Prosedur ini biasanya dilakukan jika
kanker belum menyebar keluar
tulang. Bagian tulang atau sendi
yang terinfeksi kanker umumnya
masih bisa direkonstruksi atau
diganti dengan tulang atau sendi
buatan walau tidak jarang juga
langkah amputasi harus tetap
dilakukan.
• Operasi pengangkatan ini juga masih
bisa diterapkan jika kanker baru
menyebar ke jaringan-jaringan di
sekitar tulang, misalnya pada sendi
lutut.
17. Operasi
• Amputasi.
• Amputasi biasanya dilakukan jika kanker tidak
berhasil ditangani dengan operasi pengangkatan
tulang atau jika kanker tulang telah menyebar,
misalnya menuju saraf, pembuluh darah, serta kulit.
• Penderita yang harus melalui prosedur amputasi
akan menggunakan tungkai buatan untuk
menggantikan tungkai yang diangkat.
• Penderita akan melalui tahap rehabilitasi untuk
mengembalikan fungsi organ pada anggota tubuh
yang diangkat melalui berbagai jenis terapi, salah
satunya adalah fisioterapi.
• Amputasi bukan akhir dari segalanya.
18. Kemoterapi
• Kemoterapi merupakan metode pengobatan
kanker yang melibatkan pemberian sejumlah
obat-obatan yang dimasukkan ke dalam pembuluh
darah melalui infus.
• Tujuan untuk menyusutkan kanker dan
membunuh sel kanker penyebaran dan diberikan
sebelum operasi, diberikan dalam 2-3 siklus.
• Kemoterapi harus diberikan paska operasi untuk membunuh sel kanker
penyebaran atau yang tersisa, diberikan dalam beberapa siklus
• Tiap siklus kemoterapi biasanya dipisahkan oleh jeda waktu beberapa
minggu. Tujuan pemberian jeda waktu ini adalah agar penderita dapat
memulihkan diri dari efek kemoterapi.
19. Radioterapi
• Metode radioterapi menggunakan
pancaran radiasi untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Dapat
digunakan sebelum atau sesudah
operasi.
• Sebagai terapi utama pada kasus
tumor yang tidak mungkin di operasi
• Sama seperti kemoterapi, radioterapi juga memiliki efek samping.
Beberapa di antaranya adalah lelah, rambut rontok, nyeri sendi, mual,
iritasi dan kemerahan pada kulit. Umumnya efek samping ini akan
hilang setelah pengobatan radioterapi berakhir.
20. Apakah bisa disembuhkan ?
• Kanker tulang yang belum menyebar ke organ tubuh lainnya atau
yang masih terlokalisasi, lebih mudah ditangani ketimbang kanker
tulang yang sudah menyebar atau bermetastasis. Faktor inilah yang
nantinya akan berpengaruh pada peluang penderita untuk sembuh.
• Menurut penelitian di Inggris, seseorang yang terdiagnosis
menderita osteosarcoma terlokalisasi diperkirakan masih memiliki
peluang hidup sebesar 60 persen selama setidaknya 5 tahun ke
depan, dibandingkan mereka yang terdiagnosis
menderita osteosarcoma metastasis yang hanya berpeluang 25
persen.
21. Apakah bisa disembuhkan ?
• Sedangkan untuk kasus kanker tulang sarkoma Ewing’s yang telah
terdiagnosis, penderita kondisi terlokalisasinya diperkirakan masih
memiliki peluang hidup sebesar 70 persen setidaknya selama 5
tahun ke depan dibandingkan penderita kondisi metastasis yang
hanya memiliki peluang 30 persen.
• Sama seperti osteosarcoma terlokalisasi, sebagian besar penderita
sarkoma Ewing’s terlokalisasi juga berhasil sembuh dari penyakitnya.
• Selain tingkat penyebaran, seberapa parah jaringan sel yang terkena
kanker juga bisa berdampak pada kesempatan penderita untuk
sembuh. Menurut penelitian, rasio peluang hidup penderita kanker
tulang chondrosarcoma stadium rendah dengan penderita stadium
tinggi selama setidaknya 5 tahun ke depan adalah 80 persen banding
30 persen.
22. Kapan harus waspada
• Benjolan di tulang yg tumbuh
cepat
• Disertai nyeri
• Disertai sesak nafas
• Tidak bisa berjalan
HINDARI
• Pemijitan pada benjolan
karena dapat memperbesar
tumor dan mempercepat
penyebaran tumor
• Berobat alternatif, karena akan
menunda pengobatan medis
dan memperburuk
• Segera bawa
• ke poli Onkologi Orthopaedi
RSUD Dr. Soetomo
• setiap Kamis