Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, pelaksanaan, sumber ilmu, hukum, syarat, tujuan, dan etika dalam menyampaikan tabligh menurut Islam. Tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam agar dijadikan pedoman hidup. Sumber ilmu tabligh antara lain Al-Quran, hadis, dan pengalaman para muballigh. Hukum tabligh menurut Al-Quran adalah wajib. Tujuannya antara lain menyadarkan manusia a
1. Tabligh
Nama Kelompok :
1. Aisyah Nabila R. (XI A4/ 03)
2. M. Nafi’ul Khoir (XI A4/ 16)
3. Naufal Abdillah (XI A4/ 21)
4. Maylina Ayu L. (XI A4/ 17)
5. Nola Dwi O. (XI A4/ 22)
التبليغ
2. Pengertian التبليغ
Secara bahasa,
Tabligh berasal dari
kata balagha,
yuballighu, tablighan,
yang berarti
menyampaikan.
Sedangkan
menurut istilah tabligh
adalah menyampaikan
ajaran-ajaran Islam yang
diterima dari Allah, SWT
kepada umat manusia
agar dijadikan pedoman
hidup supaya
memperoleh
kebahagian didunia dan
ahirat.
3. Pelaksanaan التبليغ
• Waktunya bebas dan semua
orang dapat melakukannya
• Dapat dilakukan secara
kreatif dan inovatif,
disesuaikan dengan zaman.
• Yang menyampaikannya jika
laki-laki disebut Mubaligh,
dan Mubalighah jika
perempuan.
• Tidak ada tata cara rukun
tertentu dalam
pelaksanannya.
4. Sumber Ilmu التبليغ
Sumber ilmu tabligh adalah Al-Quran, As-sunah, dan
sejarah hidup para sahabat, pendapat para fuqoa dan
pengalaman para muballigh.
Al-quran disebut sumber ilmu Tabligh karena al-quran
menjelaskan mengenai apa, bagaimana, dan untuk apa
tabligh.
Al-quran sebagai sumber ilmu pertama dan As-sunah
sebagi sumber kedua. Sedangkan sejarah hidup para
sahabat,fukoha, dan pengalaman para mubaligh
merupakan sumber ketiga setelah Al-quran dan As-sunah.
5. Hukum Tabligh menurut Al-Qur’an
Hukum tabligh menurut Al-quran adalah wajib,
sebagaimana surat Al Maidah:67
“Wahai Rasul, sampaikan apa yang telah
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu
tidak melakukan berarti kamu tidak menyampaikan
risalah-Nya. Allah menjagamu dari bahaya manusia,
sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir”
8. Pentingnya Tabligh
Tugas tabligh tidak hanya tugas bagi alim ulama
saja, namun setiap orang yang mengetahui
kemungkaran yang terjadi di hadapannya, ia wajib
mencegahnya atau menghentikannya, baik dengan
tangannya (kekuasaanya), mulutnya (nasihat), atau
dengan hatinya (bahwa ia tidak ikut dalam
kemungkaran tersebut). Bagi yang mengerti suatu
permasalahan agama, ia mesti menyampaikannya
kepada orang lain, siapapun mereka.
9. Sebagaimana hadis Rasulullah saw. Yang
mengandung arti :
Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata, saya
mendengar Rasulullah saw. bersabda: barang
siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah
dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka
ubahlah dengan lisannya. Apabila tidak mampu
maka dengan hatinya (tidak mengikuti
kemungkaran tersebut), dan itu selemah-
lemahnya iman. (HR. Muslim)
10. Tujuan التبليغ
Salah satu tujuan tabligh adalah untuk
mengubah pandangan hidup. Dalam Al-Qur’an
Allah swt telah mengisyaratkan bahwa tujuan
tabligh adalah untuk menyadarkan manusia
terhadap arti hidup yang sebenarnya. Hidup
bukan hanya untuk makan, minum atau tidur,
melainkan manusia dituntut untuk mampu
memaknai kehidupannya dalam pengertian yang
positif.
Selain untuk menyadarkan manusia akan arti
hidupnya, tabligh juga bertujuan untuk
mengeluarkan manusia dan kegelapan menuju
cahaya yang terang-benderang.
11. Etika dalam menyampaikan tabligh
• Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak
merusak.
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
• Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk
memperoleh kesepakatan bersama.
• Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai
dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
• Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai
dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para
pendengarnya atau penerimanya
• Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan,
merusak, berselisih, dan mencari-cari kesalahan
orang lain.